Kesimpulan KESIMPULAN DAN SARAN

tubuh. Tingkat kepuasan yang tinggi pada sayuran organik juga diiringi dengan tindakan merekomendasikan orang lain untuk ikut mengkonsumsi sayuran organik, sebanyak 86 konsumen menyatakan bahwa mereka menyarankan orang lain untuk mengkonsumsi sayuran organik. Saran yang diberikan oleh konsumen sayuran organik adalah supaya ada penambahan varian sayuran organik yang dijual. Dari kedua merek yang diteliti menunjukkan bahwa sayuran organik merek TOM memperoleh total nilai yang lebih tinggi. Pada tingkat kepentingan atribut, urutan kepentingan atribut mulai dari yang paling penting adalah kesegaran, keberagaman sayuran, label organik, kemasan, harga dan kemudian merek. Tingkat nilai ideal menunjukkan bahwa konsumen tidak menerapkan nilai ideal atau harapan yang terlalu tinggi pada sayuran organik. Rata-rata nilai ideal yang diinginkan oleh konsumen berada pada skala 3 yaitu “cukup” kecuali pada atribut kesegaran yang memiliki nilai ideal 4,205. Evaluasi kinerja pada kedua merek menunjukkan bahwa kinerja semua atribut merek TOM lebih unggul daripada atribut yang ada pada merek TOS. Berdasarkan pengujian statistik pada sikap konsumen terhadap kedua merek, ditemukan perbedaan sikap yang signifikan pada atribut keberagaman, label organik, merek, dan kemasan. Sedangkan pada atribut harga dan kesegaran tidak ditemukan perbedaan yang signifikan.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan maka saran yang dapat direkomendasikan adalah: 1. Produsen sayuran organik dan Super Indo supaya menambah varian sayuran organik. 2. Pihak produsen supaya mempublikasikan berbagai hal terkait dengan keunggulan produk sayuran organik di media cetak. 3. Produsen supaya menambah label yang berkaitan dengan keunggulan pada kemasan, seperti misalnya bebas pestisida dan kegunaan masing-masing sayuran bagi kesehatan. 82 DAFTAR PUSTAKA Andilla Y. 2011. Analisis Sikap Konsumen dalam Membeli Sayuran Segar di Pasar Modern Bumi Serpong Damai BSD Tangerang Selatan. [Skripsi]. Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta. Anto Y. 2009. Analisis Preferensi Konsumen Jamu Serbuk Kemasan di Kota Bogor Jawa Barat. [Skripsi]. Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor. [BALITBANG] Badan Litbang Pertanian. 2002. Pengembangan Pertanian Organik di Indonesia [internet]. [diunduh 5 Juni 2015]. Tersedia pada: http:pse.litbang.pertanian.go.id [BPTP Jawa Tengah] Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Tengah. 2013. Manfaat Sayuran Organik Bagi Kesehatan [internet]. [diakses 1 Februari 2016]. Tersedia pada: http:jateng.litbang.pertanian.go.id Damayanty R. 2009. Analisis Preferensi Konsumen Wortel Organik Amani Mastra di Foodmart Ekalokasari. [Skripsi]. Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor. Gitosudarmo I. 2012. Manajemen Pemasaran. BPFE-Yogyakarta, Yogyakarta. J. Mowen M. Minor. 2002. Perilaku Konsumen. Terjemahan Dwi Kartini Yahya. Erlangga, Jakarta. Juarwan I. 2013. Analisis Preferensi Konsumen Terhadap Atribut Sayuran Organik di Kota Bogor. [Skripsi]. Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor. Indarto, R. P. 2011. Analisis Preferensi Konsumen Terhadap Bundling Kartu GSM dengan Smartphone Doctoral dissertation, Tesis: Universitas Indonesia. Kotler P. 2002. Manajemen Pemasaran. Edisi Milenium. PT. Prenhallindo, Jakarta. Kotler P. 2005. Manajemen Pemasaran. Edisi Milenium. PT Prenhallindo, Jakarta. Nicholson W. 2002. Mikroekonomi Intermediate dan Aplikasinya. Erlangga, Jakarta. Pangan, Buletin Konsumsi. Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian. 2014 P. Kotler G. Armstrong. 1997. Prinsip-prinsip Pemasaran. Terjemahan Imam Nurmawan. Erlangga, Jakarta. Setiadi NJ. 2003. Perilaku Konsumen: Konsep dan Implikasi untuk Strategi dan Penelitian Pemasaran. Kencana, Jakarta. Simamora B. 2002. Panduan Riset Perilaku Konsumen. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RD. Alfabeta, Bandung. Sumarwan, U. 2011. Perilaku Konsumen. Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran. Ghalia Indonesia, Bogor.