Tinjauan Pustaka TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI

3. Deny Rohmanda, Suhadak dan Topowijono melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Kurs Rupiah, Inflasi dan BI rate Terhadap Harga Saham Studi pada Indeks Sektoral Bursa Efek Indonesia Periode 2005- 2013”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas, yaitu rupiah, inflasi, BI rate terhadap variabel terikat, yaitu harga saham pada masing-masing Indeks Sektoral BEI. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda, uji F, analisis koefisien determinasi, uji t dan uji asumsi klasik melalui software SPSS 16.0. Pada penelitian ini dihasilkan empat kesimpulan. Pertama, kurs rupiah, inflasi dan BI Rate berpengaruh secara simultan terhadap harga saham pada masing-masing Indeks Sektoral BEI. Kedua, kurs rupiah berpengaruh secara parsial terhadap harga saham pada masing-masing Indeks Sektoral BEI. Ketiga, inflasi tidak berpengaruh secara parsial terhadap harga saham pada masing-masing Indeks Sektoral BEI. Keempat, BI Rate hanya berpengaruh secara parsial terhadap harga saham di enam Indeks Sektoral BEI yaitu sektor properti dan real estate, indeks sektor aneka industri, indeks sektor manufaktur, indeks sektor perdagangan, jasa dan investasi, indeks sektor pertambangan, serta indeks sektor keuangan. 77 4. L.M.C.S. Menike melakukan penelitian dengan judul “The Effect of Macroeconomic Variables on Stock Price in Emerging Sri Lankan Stock Market”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dampak 77 Rohmanda Deny, Suhadak dan Topowijono. Pengaruh Kurs Rupiah, Inflasi dan BI Rate Terhadap Harga Saham Studi pada Indeks Sektoral Bursa Efek Indonesia Periode 2005-2013 . 2014, Jurnal Administrasi Bisnis JAB Vol 13, No 1, Agustus 2014 dari perlakukan variabel makroekonomi terhadap harga saham. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi berganda dengan meregres variabel ekonomi terhadap masing-masing saham individu. Dari penelitian ini diperoleh beberapa hasil diantaranya; 1 dari 34 perusahaan, variabel inflasi, suku bunga, nilai tukar dan jumlah uang beredar secara simultan perpegaruh terhadap harga saham di 27 perusahaan, 2 secara parsial, inflasi dan jumlah uang beredar hanya memiliki pengaruh kecil terhadap harga saham, 3 nilai tukar paling berpengaruh secara negatif signifikan terhadap harga saham, 4 tingkat suku bunga berpengaruh negatif terhadap harga saham sebagian besar perusahaan, 5 inflasi berpengaruh negatif signifikan terhadap harga saham sebagian besar perusahaan. 78 5. Herjum Muharam dan Zuraedah Nurafni MS melakukan penelitian dengan judul “Analisis Pengaruh Nilai Tukar Rupiah dan Indeks Saham Dow Jones Industrial Average Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di BEJ”. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis pengaruh nilai tukar rupiah dan Dow Jones Industrial Average DJIAA berpengaruh secara signifikan terhadap IHSG di BEJ. Analisis yang digunakan yaitu dengan menggunakan metode regresi linier berganda dengan metode kuadrat terkecil. Sebelum melakukan analisis regresi data-data penelitian sudah lolos berbagai uji prasyarat uji asumsi klasik. 78 Menike. The Effect of Macroeconomic C=Variables On Stock Prices In Emerging Sri Lankan Stock Market . 2006, Sabaragamuwa University Journal, Vol 6, No 1, pp 50-67 Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa nilai tukar rupiah IDR berpengaruh negatif terhadap IHSG di BEJ, sedangkan indeks saham Dow Jones Industrial Average DJIAA berpengaruh positif. Dari hasil uji koefisien determinasi didapatkan 33.5 persen secara simultan kedua variabel berpengaruh terhadap harga saham. Sedangkan secara parsial, asing-masing variabel berpengaruh terhadap harga saham. 79 6. Danika Reka Artha, Noer Azam Achsani dan Hendro Sasongko melakukan penelitian dengan judul “Analisis Fundamental, Teknikal, dan Makroekonomi Harga Saham Sektor Pertanian”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari analisis fundamental dan faktor makroekonomi terhadap harga saham sektor pertanian. Menggunakan metode regresi data panel dengan lama penelitian 2013:02 – 2013:04. Hasil penelitian ini yaitu faktor Book Value per Share BVS, Price to Book Value PBV, Debt to Equity Ratio DER, trend harga saham, BI rate, harga minyak dunia, dan kurs rupiah memberikan pengaruh signifikan terhadap harga saham sektor pertanian pada level 1 persen. 80 Dari keenam penelitian tersebut memiliki persamaan dan perbedaan satu sama lain, baik secara subjek ataupun periode. Persamaan dari keenam penelitian di atas yaitu sama-sama menganalisis mengenai pengaruh ekonomi makro terhadap harga saham. Sedangkan perbedaan dari kelima penelitian 79 Muharam, Harjum dan Nurafni, Zuraedah. Analisis Pengaruh Nilai Tukar Rupiah Dan Indeks Saham Dow Jones Industrial Average Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan DI BEJ . Jurnal Maksi Vol. 8 No. 1 Januari 2008 ; 24-42 80 Artha, Danika Reka dkk. Analisis Fundamental, Teknikal dan Makroekonomi Harga Saham Sektor Pertanian. JMK, Vol.16, No.2, September 2014, 175-184, ISSN 1411-1438 print ISSN 2338-8234 online tersebut dapat dilihat dari objek penelitian, periode waktu dan variabel independent . Adapun secara singkat perbedaan dari keenam penelitian di atas adalah sebagai berikut: Tabel 2.1 Tabulasi Hasil Penelitian Terdahulu No Penelitian Terdahulu Hasil Penelitian Perbedaan 1 Yulia Efni, Pengaruh Suku Bunga Deposito, Sbi, Kurs Dan Inflasi Terhadap Harga Saham Perusahaan Real Estate Dan Property Di BEI Variabel suku bunga deposito, SBI, kurs dan inflasi secara simultan mempunyai pengaruh terhadap harga saham. Sedangkan secara parsial suku bunga deposito dan inflasi dan SBI mempunyai pengaruh negatif signifikan terhadap harga saham dan kurs tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham. 1. Objek Penelitian : Perusahaan Real Estate dan Properti 2. Variabel : Suku bunga deposito, SBI dan tidak terdapat variabel Dow Jones Index 3. Waktu : Perusahaan yang listing hingga tahun 2001 4. Alat analisi: VAR dan ECM 2 Ni Made Anita Dewi Sudarsana Dan Ica Rika, Pengaruh Suku Bunga SBI, Nilai Tukar, Inflasi Dan Indeks Dow Jones Terhadap IHSG Di BEI Suku bunga SBI, inflasi, nilai tukar dan indeks Dow Jones secara simultan berpengaruh terhadap IHSG. Suku bunga SBI, inflasi dan nilai tukar secara parsial berpengaruh negatif signifikan terhadap IHSG. Indeks Dow Jones secara parsial berpengaruh positif signifikan terhadap IHSG. 1.Objek Penelitian : Indeks Harga Saham Gabungan IHSG 2.Variabel : Suku bunga SBI 3.Waktu : 2008-2013 4. Alat analisis: Regresi linier berganda 3 Deny Rohmanda, Suhadak dan Topowijono, Pengaruh Kurs Rupiah, Inflasi Dan BI Rate Terhadap Harga Saham Studi Pada Indeks Sektoral Bursa Efek Indonesia Periode 2005- 2013 1. Kurs rupiah, inflasi dan BI rate berpengaruh secara simultan terhadap harga saham pada masing-masing Indeks Sektoral BEI. 2. Kurs rupiah secara parsial berpengaruh negatif terhadap harga saham pada masing- masing Indeks Sektoral BEI. 3. Inflasi tidak berpengaruh secara parsial terhadap harga saham pada masing-masing Indeks Sektoral BEI. 4. BI rate hanya berpengaruh secara parsial terhadap harga saham di enam Indeks Sektoral BEI, yaitu Indeks Sektor Properti dan Real Estate, Indeks Sektor Aneka Industri, Indeks Sektor Manufaktur, Indeks Sektor Perdagangan, Jasa dan Investasi, Indeks Sektor Pertambangan, serta Indeks Sektor Keuangan. 1.Objek Penelitian : Indeks Sektoral di BEI 2.Variabel : Dow Jones Index 3.Waktu : 2005-2013 4. Alat analisis: Uji asumsi klasik 4 L.M.C.S. Menike, The Effect Of Macroeconomic Variables On Stock Prices In Emerging Sri Lankan Stock Market 1. Dari 34 perusahaan, variabel inflasi, suku bunga, nilai tukar dan jumlah uang beredar secara simultan perpegaruh terhadap harga saham di 27 perusahaan. 2. Secara parsial, inflasi dan jumlah uang beredar hanya memiliki pengaruh kecil terhadap harga saham. 3. Nilai tukar paling berpengaruh secara negatif signifikan terhadap harga saham. 4. Tingkat suku bunga berpengaruh negatif terhadap harga saham sebagian besar perusahaan 5. Inflasi berpengaruh negatif signifikan terhadap harga saham sebagian besar perusahaan 1. Objek Penelitian : 34 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Colombo 2. Variabel : Suku bunga, JUB dan Dow Jones Index 3. Waktu : September 1991 – Desember 2002 4. Alat analisis: Regresi berganda 5 Herjum Muharam dan Zuraedah Nurafni MS, Analisis Pengaruh Nilai Tukar Rupiah dan Indeks Saham Dow Jones Industrial Average Terhadap IHSG di BEJ Nilai tukar rupiah IDR berpengaruh negatif terhadap IHSG di BEJ, sedangkan indeks saham Dow Jones Industrial Average DJIAA berpengaruh positif. Secara simultan ataupun secara parsial kedua variabel berpengaruh terhadap harga saham. 1. Objek Penelitian : IHSG 2. Variabel : tidak terdapat variabel inflasi dan suku bunga 3. Waktu : Januari 2005- Desember 2006 4. Alat analisis: Regresi linier berganda 6 Danika Reka Artha dkk, Analisis Fundamental, Teknikal, dan Makroekonomi Harga Saham Sektor Pertanian Secara parsial BI rate dan kurs USDIDR berpengaruh negatif dan signifikan terhadap harga saham sektor pertanian. 1. Objek penelitian: sektor pertanian 2. Variabel: EPS, BVS, PER, ROA, ROE,PBV, DER, Tren saham, harga minyak dunia, dummy 3. Waktu: 2005- 2011 4. Alat analisis: regresi data panel

B. Kerangka Teori

1. Investasi Sebagai Pembangunan Nasional

Kata investasi berasal dari bahasa inggris yaitu investment. Dalam kamus istilah pasar modal dan keuangan, investasi diartikan sebagai penanaman uang atau modal dalam suatu perusahaan atau proyek untuk memperoleh keuntungan. 81 Pernyataan tersebut sama dengan pernyataan Tandelilin 2001 yang menyatakan bahwa, investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada masa sekarang dengan tujuan memperoleh keuntungan di masa depan. 82 Menurut Jogiyanto 2008, investasi diartikan sebagai penundaan konsumsi sekarang untuk digunakan sebagai produksi yang efektif guna untuk dimanfaatkan di masa depan. 83 Dari pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa investasi adalah penempatan sejumlah kekayaan untuk mendapatkan keuntungan di masa yang akan datang. Dalam Islam, investasi termasuk salah satu unsur yang penting dalam pertumbuhan ekonomi suatu Negara. 84 Investasi dalam Islam sangat didorong karena diyakini membawa pada peningkatan produktivitas sektor 81 Arifin, Johar dk. Kamus Istilah Pasar Modal, Akuntasi, Keuangan dan Perbankan. Gramedia : Jakarta, 1999 82 Tandelilin, Eduardus. Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. Edisi pertama. Yogyakarta: BEFE-YOGYAKARTA. 2001,hal: 3 83 Hartono, Jogiyanto. Teori Portofolio dan Analisis Investasi, edisi keliam. Yogyakarta: BPFE- YOGYAKARTA, 2008 84 Jusmaliani. Investasi Syariah, Implementasi Konsep pada Kenyataan Empirik. Yogyakarta: Kreasi Wacana. 2008, hal: 221 riil dan memberikan manfaat bagi umat. 85 Adapun perintah untuk berinvestasi tertuang dalam QS. Al-Hasyr ayat 18: اَيا اَه يَأ ا اَنيِذلا ا اوُنَمآ ا اوُق تا ا اَّا ا اْرُظْنَ تْلَو ا ا سْفَ ن ا اَما اْتَمدَق ا ا دَغِل ا اوُق تاَو ا اَّا ا انِإ ا اَّا ا ا يِبَخ ا اَِِا اَنوُلَمْعَ ت “Hai orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah. Hendaklah setiap orang memperhatikan berbuatan yang telah ia lakukan untuk hari esok, dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala yang kamu lakukan ” Lafal اْرُظْنَ تْلَو ا ا سْفَ ن ا اَم ا اْتَمدَق ا ا دَغِل ditafsirkan dengan ; “hitung dan instrospeksilah kalian sebelum diintrospeksikan dan lihatlah amal shaleh apa yang telah kalian simpan invest sebagai bekal menuju hari perhitungan amal pada hari kiamat untuk keselamatan di depan Allah. 86 Demikian perintah Allah dalam mengingatkan hambanya untuk melakukan investasi amal shaleh untuk bekal dirinya di hari kiamat. Investasi menjadi penting karena memungkinkan suatu masyarakat untuk terus menerus meningkatkan kegiatan ekonomi dan kesempatan kerja, meningkatkan pendapatan nasional dan meningkatkan kemakmuran. Adam Smith dalam bukunya yang berjudul An Inquiry Into The Nature and Causes Of The Wealth of The Nations menyatakan terdapat 3 aspek dalam produksi suatu Negara, yaitu: sumber daya alam, jumlah penduduk dan stok modal. 85 Huda, Nurul. Kinerja Pasar Modal Sariah Indonesia Suatu Kajian terhadap Saham Syariah. Makalah disampaikan dalam Diskusi Bulanan IAEI,FE Yarsi, 11 Agustus 2006. 86 Huda, Nurul dan Nasution, Mustafa Edwin. Investasi pada Pasar Modal Syariah. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008, hal: 18 Pada tiga aspek tersebut dikatakan bahwa modal sangat sentral terhadap petumbuhan. Modal disini dimaksud pula modal dana dari investor.

2. Pasar Modal

a. Konsep dan Definisi Pasar Modal

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 8 1995 menyebutkan bahwa pasar modal adalah kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek tersebut. Tujuannya adalah terciptanya suatu pasar modal yang wajar, tertib, teratur, dan efisien yang pada gilirannya melindungi kepentingan investor dengan perlindungan hukum yang memadai. Pasar modal adalah pasar untuk berbagai isntrumen keuangan atau sekuritas jangka panjang yang dapat diperjualbelikan, baik dalam bentuk utang ataupun modal, baik yang diterbitkan oleh pemerintah, public authorities maupun perusahaan swasta. 87 Dana jangka panjang berupa utang biasanya berbentuk obligasi bond sedangkan dana jangka panjang berupa dana modal berbentuk saham biasa common stock dan saham preferen preferen stock. Pasar modal memiliki dua fungsi sekaligus yang dapat berperan penting terhadap pertumbuhan ekonomi, yaitu fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. 88 Sebagai fungsi ekonomi karena pasar modal memberikan fasilitas mempertemukan pihak yang membutuhkan dana issuer dengan 87 Husnan, Suad. Manajemen Keuangan Teori dan Penerapan,Ed.Ke-4. Yogyakarta: BPFE. 1996, hal: 3 88 Darmadjia, Tjiptono dan Fakhruddin, Hendi M. Pasar Modal di Indonesia Pendekatan Tanya Jawab . Jakarta: Salemba Empat. 2013, hal: 2