Gambar 5. Grafik pengaruh intensitas kerusakan tanaman akibat C. binotalis terhadap hasil panen kubis pada ketinggian tempat dan pola
tanam yang berbeda Intensitas kerusakan pada pola tanam tumpangsari dengan caisin rata-rata
sebesar 44 dengan rata-rata bobot kubis 0,75 kg, pada pola tanam monokultur intensitas kerusakan 43 , bobot kubis 0,65 kg, dan pada pola tanam tumpangsari
dengan tagetes intensitas kerusakan 44 dengan bobot kubis 0,59 kg Lampiran 22. Pola tanam tumpangsari dapat meningkatkan hasil panen karena adanya
tanaman repellent tagetes dan juga tanaman penjebak hamatrap crop caisin. Pada tanaman Cruciferae, produk senyawa folatil terutama oleh adanya hidrolisis
senyawa glukosinat non volatil berpengaruh dalam pencarian lokasi tanaman inang oleh serangga Solichah et al., 2004. Berdasar kenyataan tersebut, maka
ada ketertarikan serangga seperti P. Xylostella dan C. binotalis terhadap tanaman familia Cruciferae karena adanya senyawa yang disukai oleh serangga dan bersifat
volatil yang dimiliki oleh serangga. Kubis dan caisin merupakan tanaman famili cruciferae. Karena caisin umur panennya relatif lebih pendek dibanding kubis
maka serangga cenderung mendekat ke caisin dan tidak merusak kubis yang masih berumur muda, sehingga pertumbuhan kubis lebih maksimal.
i
V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan
1. Penanaman kubis dengan sistem tumpangsari dengan caisin pada
ketinggian tempat 1473 mdpl memiliki Indeks Keragaman yang paling tinggi yaitu sebesar 1,73 dan memiliki komposisi hama dan musuh alami
yang paling seimbang yaitu sebesar 50 :50 sehingga ekosistem yang terbentuk lebih stabil dibanding dengan ketinggian dan sistem tanam yang
lain. 2.
Kubis yang ditanam pada ketinggian 1473 mdpl dengan sistem tanam tumpangsari dengan caisin memberikan hasil kubis yang paling tinggi.
B. Saran
Lahan pertanaman polikultur dapat menciptakan struktur habitat yang lebih kompleks, sehingga praktik pertanian polikultur sangat dianjurkan untuk
diterapkan oleh petani. Perlu dilakukan penelitian lanjutan yang bebas dari penggunaan pestisida.
ii
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2010. Ekologi Hama Pascapanen. http:abank-udha123.tripod.com. Internet Version. Diakses tanggal 8 Mei 2010.
Ashari. 1995. Hortikultura Aspek Budidaya. Universitas Indonesia. Jakarta. Beppe. 2005. Diptera. Album Web Picasa. http:www.picasa.web. Internet
Version. Diakses tanggal 2 Juni 2010. Bianchi, F.J.J.A., C.J.H. Booij, and T. Tscharntke. 2006. Sustainable Pest
Regulation In Agricultural Landscapes: A Review On Landscape Composition, Biodiversity And Natural Pest Control. Prociding Biologi
Sciences. 22; 2731595: 1715–1727.
Boror, D.J., C.A. Triplehorn dan N.T. Johnson. 1993. An Introduction to the Study of Insect Pengenalan pelajaran Serangga Alih bahasa Soetiyono
Partoesoedjono. Gajah Mada University press. Yogyakarta. CABI. 2000. Cabbage Moth. CAB International Publishing. Wallingford, UK.
http:www.infonet-biovision.orgdefaultct109pests. Internet Version. Diakses tanggal 2 Juni 2010.
Cahyono, B. 1995. Cara Meningkatkan Budidaya Kubis. Yayasan Pustaka Nusatama. Yogyakarta.
. 2001. Kubis Bunga dan Brokoli. Kanisius. Yogyakarta. Cordero, R. J. 2006. Field Efficacy of Insecticides for Control of Lepidopteran
Pests on Collards in Virginia. Department of Entomology, Virginia Polytechnic
Institute State
University, Blacksburg.
http:www.plantmanagementnetwork.orgpubphpresearch2006collar d. Internet Version. Diakses tanggal 2 Juni 2010.
HDC. 2009.
Flea Beetle.
HDC Project
Report FV
330 http:www.hdc.org.ukherbspage.asp?id=13. Internet Version. Diakses
tanggal 2 Juni 2010. Herminanto. 2007. Serangga Predator. Fakultas Pertanian UNSOED. Purwokerto.
http:www.plantprot.blogspot.com. Internet Version. Diakses tanggal 2 Juni 2010.
Kalshoven, L.G.E. and P.A. van der Laan. 1981. The pest of crops in Indonesia. P.T. Ichtiar Baru. Van Hoeve. Jakarta.
Kartasapoetra. 1990. Hama Tanaman Pangan dan Perkebunan. Bumi Aksara. Jakarta.
Laba, I. 2001. Keanekaragaman Hayati Artropoda dan Peranan Musuh Alami Hama Utama Padi pada Ekosistem Sawah. Makalah Falsafah Sains PPs
702 Program Pasca Sarjana S3 Institut Pertanian Bogor.
iii Mahrub, E. 1999. Kajian Keanekaragaman Artropoda pada Lahan Padi Sawah
Tanpa Pestisida dan manfaatnya Dalam Pengendalian Hama Terpadu. J. Perlindungan Tanaman 5 1:35-41
Mangoendidjojo, W., B. Hadisutrisno, dan A. Inayati. 2000. Tanggapan Planlet Vanili yang Diiradiasi dengan Sinar Gamma dan Keragaannya setelah
Diinokulasi dengan Jamur Fusarium oxysporium F. Sp. Vanillae. J. Perlindungan Tanaman Indonesia 62:117-123.
Marwoto, B. dan D. Rohana. 1988. Pengaruh Berbagai Tanaman Sayuran terhadap Produksi Cabai dan Serangan Meloydogine spp. Dalam sistem
tumpangsari. Bul. Penel. Hort. XVI1:54-59. Marwoto dan Suharsono. 2008. Strategi dan Komponen Teknologi Pengendalian
Ulat Grayak Spodoptera litura Fabricius pada Tanaman Kedelai. J. Litbang Pertanian. 274.
Metcalf, R.L. and W.H. Luckmann. 1975. Introduction To Insect Pest Management. John Wiley Sons. United States of America.
Novizan. 2005. Petunjuk Pemupukan yang Efektif. Agromedia Pustaka. Jakarta Nurindah, D., A. Sunarto, dan Sujak. 2005. Pengaruh Penambahan Keragaman
Tanaman pada Agroekosistem Kapas terhadap Peran Parasitoid dan Predator. J. Agrosains 71:40-52.
Oyie, B. 2009. Pengendalian Hayati Alami dan Penggunaan Varietas Tahan Pada Tanaman Padi. http:www.bactiaroyie.blogspot.com. Internet
Version. Diakses tanggal 2 Juni 2010. Permadi, A. H., dan S. Sastrosiswojo. 1993. Kubis. Badan Penelitian dan
Pengembangan Pertanian Balai Penelitian Hortikultura. Lembang. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura. 2009. Permasalahan
Penanaman Anggur Merah Di Dataran Tinggi Dan Upaya Mengatasinya. http:www.puslitbanghortilitbang.deptan.go.id. Internet
Version. Diakses tanggal 2 Juni 2010.
Ruranto, H. 2003. Efektivitas Ekstrak Biji Swietania mahogani Jacq. Meliaceae terhadap Plutella xylostella L. Lepidoptera: Yponomeutidae dan
Crocidolomia binotalis Zell. Lepidoptera: Pyralidae Serta Pengaruhnya Terhadap Parasitoid di Pertanaman Kubis. Jurusan Hama
dan Penyakit Tumbuhan IPB . http:www.iirc.ipb.ac.id. Internet Version. Diakses tanggal 2 Juni 2010.
Samsudin. 2008
a
. Pengendalian
Hama dengan
Insektisida Botani.
http:www.pertaniansehat.or.id. Internet Version. Diakses tanggal 24 Juni 2009.
. 2008
b
. Resistensi
Tanaman Terhadap
Serangga Hama.
http:www.pertaniansehat.or.id. Internet Version. Diakses tanggal 24 Juni 2009.