4.2. Pengujian Sensor Kapasitif
Dalam pengujian sensor kapasitif diakukan melaui pembacaan nilai ADC dari beberapa larutan dengan pH yang berbeda-beda dengan menggunakan pH meter digital sebagai standar
acuan. Cairan yang digunakan dalam pengukuran yaitu cairan aquades, larutan CH3COOH dengan konsentrasi 6 dan larutan CH3COOH dengan konsentrasi 25.
Tabel 4.1. Perbandingan pembacaan pH pada pH meter digital dengan nilai ADC pada alat ukur menggunakan cairan aquades.
pHmeter digital Nilai ADC pada alat ukur
6,92 141
6,77 142
6,73 142
6,64 142
6,62 141
Tabel 4.2. Perbandingan pembacaan pH pada pH meter digital dengan nilai ADC pada alat ukur menggunakan cairan CH3COOH dengan konsentrasi 6.
pHmeter digital Nilai ADC pada alat ukur
2,45 149
2,44 150
2,43 150
2,43 150
2,43 149
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.3. Perbandingan pembacaan pH pada pH meter digital dengan nilai ADC pada alat ukur menggunakan cairan CH3COOH dengan konsentrasi 25.
pHmeter digital Nilai ADC pada alat ukur
2,45 153
2,44 156
2,43 154
2,43 155
2,43 155
Universitas Sumatera Utara
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa perancangan alat ukur keasaman meggunakan sensor
kapasitif dan jembatan Schering telah direalisasikan dan diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1.Mikrokontroler ATMega 8 memiliki kemampuan yang memenuhi syarat untuk melakukan proses pengolahan data dalam pembuatan alat ukur keasaman.
2.Hubungan antara niai Ph dengan nilai ADC berbanding terbalik yaitu semakin tinggi kadar keasaman larutan, maka nilai ADC semakin rendah.
3.Sensor kapasitif dari plat tembaga yang dibuat memiliki respon yang cukup baik dalam pembacaan keasaman larutan tetapi hanya mampu mengukur kadar keasaman larutan dengan
konsentrasi yang rendah.
5.2.Saran
Untuk pengembangan alat ukur keasaman ini agar dapat digunakan pada performansi yang lebih optimal, saran yang dapat penulis berikan yaitu :
1.Penyempurnaan pada program agar tingkat akurasi pada setiap titik pengukuran relatif sama dan menjadikan alat ukur menjasi lebih presisi dalam melakukan pengukuran.
2.Mencari bahan yang lebih baik lagi untuk dijadikan probe sensor kapasitif, karena tembaga cepat mengalami korosi terutama saat melakukan pengukuran larutan asam pada konsenstrasi
yang lebih tinggi. 3.Agar rangkaian yang digunakan tidak terganggu, sebaiknya alat ini dikemas dalam bentuk
yang lebih aman dan terlindungi, sehingga penggunaannya lebih efektif.
Universitas Sumatera Utara
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Jembatan Schering