Alat dan Bahan .1 Alat

48 Gambar 3.7 Diagram Alir Simulasi Gambar 3.8 Diagram Alir Simulasi 3.3 Kelengkapan Penelitian 3.3.1 Waktu dan Tempat Pengujian dilakukan di Medan, Sumatera Utara pada Jalan Tridharma, Universitas Sumatera Utara, Gedung J20 Gedung Magister Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara selama lebih kurang 6 bulan. 3.3.2 Alat dan Bahan 3.3.2.1 Alat Alat yang dipakai dalam penelitian ini terdiri dari: Pembuatan geometri di SolidWork Import geometri ANSYS Pendefinisian Parameter Pendefinisian Kondisi Kerja Menginput hasil yang diingatkan, umur fatik, kerusakan dan lainnya. MULAI Mendapatkan hasil Simulasi SELESAI NO YES Universitas Sumatera Utara 49 1. Tangki Air Laut, Konsentrat Garam, dan Air Bersih Tangki yang berfungsi sebagai penampung air laut, konsentrat garam dan air bersih yang dipasang di bawah 10 meter dari evaporator dan kondensor agar pengvakuman dapat berlangsung. Tangki yang akan digunakan mempunyai volume masing-masing 20 liter seperti yang terlihat pada gambar 3.9. Gambar 3.9 Tangki Air Laut Sumber: Dokumentasi 2. Evaporator Dalam penelitian ini, akan digunakan evaporator sebagai ruang pemanasan air laut. Alat ini merupakan alat yang sangat penting dalam penentuan laju produksi air bersih. Material evaporator, volume air laut di evaporator, dan isolasi panas evaporator sangat mempengaruhi laju penguapan air laut. Mekanisme kerja evaporator sederhana pada sistem desalinasi air laut menggunakan sistem pemanasan dengan bantuan pemanas elektrik heater dan termokopel sebagai pengatur temperatur, hal mendasar yang membedakan evaporator yang digunakan pada sistem ini adalah aplikasi keadaankondisi vakum dan keseimbangan tekanan volume dalam sistem desalinasi. Evaporator terletak pada ketinggian 10,34 meter diatas permukaan tanah. Posisi evaporator diletakkan demikian agar kondisi vakum natural dapat terbentuk sehingga air laut dapat naik sendiri tanpa bantuan pompa ke evaporator melalui aplikasi keseimbangan volume dalam sistem, dimana tinggi 10,34 meter merupakan tinggi minimum untuk media air PAM agar kesetimbangan terjadi untuk media air laut ketinggian kesetimbangan evaporator yang diperlukan agak rendah yaitu Universitas Sumatera Utara 50 10,06 meter sehingga air laut tetap dapat terhisap naik dengan posisi evaporator yang demikian, evaporator mampu menghisap dan menghasilkan air bersih sebesar 1,2 liter dalam 1 hari kerja 8 jam menggunakan mekanisme kerja diatas. Gambar 3.10 menunjukkan gambar evaporator yag digunakan dalam penelitian. Spesifikasi evaporator yang akan digunakan adalah sebagai berikut : Material : Paduan stainless-steel Tipe ANSI-304; dengan mur dan skrup pengunci tutup evaporator terbuat dari Stainless-Steel Tipe ANSI-304. Agar tidak adanya udara yang keluar antara celah tutup evaporator dengan dengan badan eveporator maka dibuat sebuah lapisan kedap udara dengan material karet packing . Ketebalan bahan : 5,8 mm Diameter evaporator : 50 cm Tinggi tangki evaporator : 15 cm Tinggi kerucut penutup : 12 cm Gambar 3.10 Evaporator Sumber: Dokumentasi 3. Kondensor Kondensor di gambar 3.11 pada sistem ini berbentuk tabung yang dimiringkan dan di sepanjang tabung terdapat sirip fin yang berfungsi mempercepat proses kondensasi di kondensor. Semakin cepat proses kondensasi, semakin cepat pula air bersih yang dihasilkan. Spesifikasi kondensor yang digunakan adalah sebagai berikut : Material : Tembaga Universitas Sumatera Utara 51 Panjang Tabung : 0.5 m Ketebalan Tabung : 0.25 cm Diameter Tabung : 4 inci Untuk sirip fin yang dipasang di permukaan luar tabung memilki spesifikasi sebagai berikut : Jumlah fin : 10 buah Diameter fin : 25.4 cm Ketebalan fin : 0.0635 cm Jarak antar fin : 4 cm Gambar 3.11 Kondensor Sumber: Dokumentasi 4. Tube in Tube Heat Exchanger Konsentrat garam yang berada pada evaporator tidak dapat berevaporasi karena titik didih konsentrat garam lebih tinggi daripada titik didih air bersih, sehingga konsentrat garam yang tidak mendidih akan dialirkan ke tangki konsentrat garam. Oleh karena temperatur konsentrat garam masih relatif tinggi saat dipanaskan di evaporator, maka sebelum dialirkan ke tangki konsentrat garam, terlebih dahulu konsentrat garam akan dialirkan ke tube in tube heat exchanger untuk mengalirkan sebagian kalor terhadap air laut yang mengalir di pipa dalam. Sehingga pemanasan di evaporator dapat berlangsung dengan cepat. Spesifikasi tube in tube heat exchanger pada gambar 3.12 adalah sebagai berikut : Material pipa luar : PVC Material pipa dalam : Tembaga Diameter pipa luar : 2.54 cm Diameter pipa dalam : 1.27 cm Universitas Sumatera Utara 52 Gambar 3.12 Tube in Tube Heat Exchanger Sumber: Dokumentasi 5. Manometer Manometer digunakan untuk mengukur tekanan vakum dalam sistem. Pada gambar 3.13 dapat dilihat manometer. Gambar 3.13 Manometer Sumber: Dokumentasi 6. Termokopel Termokopel digunakan untuk mengukur temperatur evaporator. Pada gambar 3.14 dapat dilihat termokopel. Universitas Sumatera Utara 53 Gambar 3.14 Termokopel Sumber: teknikelektronika.com

3.3.2.2 Bahan

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah air laut yang memiliki temperatur awal 25 o C dan konsentrasi 3.5. Berikut gambar 3.15 adalah sketsa dari sistem yang merupakan gabungan dari alat – alat penelitian: Gambar 3.15 Sistem Desalinasi Air Laut Universitas Sumatera Utara 54

3.3.3 Prosedur Pengujian