2. Setiap murid ingin memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasarnya, yaitu rasa
aman, status dan kedudukan tertentu, kepuasan afektif, dan kebebasan yang sesuai dengan kenyataan serta tingkat perkembangannya.
Kebutuhan itu berpengaruh terhadap pilihan dan minat baca masing- masing individu. Hal itu berarti bahwa ada pengaruh faktor psikologis
terhadap minat baca.
3. Tersedianya sarana buku bacaan kehidupan keluarga atau rumah tangga
merupakan salah satu faktor pendorong terhadap pilihan bahan bacaan dan minat baca setiap individu murid. Atas dasar prinsip itu, dapat
ditegaskan bahwa pilihan dan minat baca setiap individu murid ada kemungkinan didorong oleh kondisi atau status social-ekonomis
kehidupan keluarga atau rumah tangganya masing-masing. Dengan kata lain perwujudan minat baca murid didorong pula oleh faktor-faktor
sosiologis
4. Jumlah dan ragam bacaan yang disenangi oleh anggota-anggota
keluargaa juga berfungsi sebagai salah satu pendorong terhadap minat baca setiap individu murid
5. Tersedianya sarana perpustakaan sekolah yang relatif lengkap dan
sempurna serta kemudahan proses peminjaman nya merupakan faktor besar yang mendorong terhadap pilihan bahan bacaan dan minat baca
murid.
6. Adanya program khusus kurikuler yang memberikan kesempatan murid
membaca secara periodik di perpustakaan sekolah sangat mendorong perkembangan dan peningkatan minat baca murid.
7. Saran-saran teman sekelas sebagai faktor eksternal dapat mendorong
timbulnya minat baca murid 8.
Kegiatan kurikuler merupakan faktor pendorong dalam pembinaan, pengembangan, dan peningkatan minat baca murid
9. Faktor jenis kelamin juga berfungsi sebagai pendorong perwujudan
pemilihan buku bacaan dan minat baca murid.
2.3.5. Faktor Penghambat Minat Baca
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi dan menghambat masyarakat untuk mencintai dan menyenangi buku sebagai sumber informasi layaknya membaca koran
dan majalah. Menurut Sutarno 2003, 46 faktor-faktor yang menghambat pembinaan minat baca, faktor tersebut antara lain :
1. Kurangnya perhatian orang tua terhadap perkembangan minat baca anak.
Universitas Sumatera Utara
2. Banyak tenaga kependidikan yang kurang memperhatikan perkembangan
minat baca peserta didiknya. 3.
Terbatasnya jumlah bahan bacaan yang sesuai dengan kebutuhan informasi lapisan masyarakat.
4. Kuarangnya jumlah perpustakaan, serta koleksi yang tersedia dan
pelayanan yang belum begitu baik. 5.
Pengaruh perkembangan media audio-visual seperti tv, vidio games danlain-lain, sehingga mengakibatkan waktu terpakai hanya untuk
berhiburan sejenisnya.
6. Rendahnya pendapatan masyarakat mempengaruhi daya beli atau prioritas
kebutuhan dimana buku bukan merupakan kebutuhan utama. 7.
Harga buku yang relatif mahal sehingga tidak terjangkau oleh masyarakat tertentu.
Sedangkan menurut Damaiwati 2007, 29 yang menjadi faktor penyebab rendahnya minat baca antara lain:
1. Televisi
Sungguh teramat memprihatinkan ketika proses pembelajaran di keluarga sekarang ini didominasi hasil didikan telivisi. Bahasa televisi yang singkat,
simpel dan memikat, membuat seseorang sering ketagihan dan menjadi malas belajar. Orang yang kebanyakan menonton TV menjadi tidak suka
membaca, berfikirnya jadi linier, tidak kritis dan kreatif.
2. Kultur Keluarga
Masyarakat kita lebih suka bercerita dari pada memanfaatkan waktu luangnya untuk, bercerita lebih umum dibandingkan membaca. Menurut
para pakar masyarakat, hal ini dikarenakan masyarakat kita masih bersifat gemeinnschaft
yaitu suatu masyarakat yang kontak-kontak pribadinya masih memegang peranan penting dari pada kontak-kontak yang
menggunakan symbol. Pendapat lain dikemukakan oleh Mudjito 1994, 104 menyatakan bahwa
faktor-faktor yang menghambat pembinaan minat baca antara lain sebagai berikut: 1.
Derasnya arus hiburan melalui peralatan pandang dengar, misalnya televisi dan film dalam taraf tertentu merupakan “persaingan keras” terhadap minat
baca masyarakat. Karena masyarakat lebih senang mendengar dan melihat daripada membaca.
2. Kurangnya tindakan hukum yang tegas meskipun sudah ada undang-
undang hak cipta terhadap pembajakan buku yang merajalela dapat memberi akibat secara tidak langsung terhadap minat baca.
Universitas Sumatera Utara
3. Kurangnya penghargaan yang memadai dan adil terhadap kegiatan atau
kreativitas yang berkaitan dengan perbukuan dapat mengurangi minat dalam masalah perbukuan.
4. Kurang meningkatnya mutu perpustakaan, baik dalam hal koleksi maupun
sistem pelayanan dapat juga memberi pengaruh negatif terhadap perkembangan minat baca.
5. Dalam beberapa taraf kemampuan masyarakat berbahasa indonesia masih
dipermasalahkan. 6.
Tingkat pendapatan masyarakat yang relatif rendah dapat mempengaruhi daya beli atau prioritas kebutuhan. Pada kelompok masyarakat ini buku
belum merupakan kebutuhan utama.
7. Lingkungan keluarga, misalnya kurangnya keteladanan orang tua dalam
pemanfaatan waktu senggang dapat memberi dampak terhadap minat baca sejak masa anak-anak. Sejauh mana orang tua memberi teladan dalam hal
minat baca. Kalau orang tua tidak pernah membaca buku di rumah, maka anak-anaknya pun tidak tertarik untuk membaca buku.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa faktor penghambat minat baca dikarenakan oleh terbatasnya sarana-sarana bacaan dilingkungan masyarakat, budaya
membaca yang jarang diwariskan oleh orang tua, serta semakin banyaknya tempat- tempat hiburanrekreasi yang lebih menarik dari tempat membaca.
2.3.6. Upaya Meningkatkan Minat baca