28
3.1 Perubahan Nama Sungai
Sungai Baharu merupakan salah satu sungai yang berada di Kecamatan Hamparan Perak. Dinamakan sungai Baharu karena telah terjadi pengerukan baru
sehingga air sungai dapat mengalir secara lancar menuju Sungai Belawan. Sebelum terjadi pengerukan pertama pada tahun 1925 Sungai Baharu masih bernama Sungai
Pematang Nibung dimana pada masa itu air Sungai Pematang Nibung masih sangat jernih dan tidak tercemar oleh limbah. Namun keadaan fisik Sungai Pematang
Nibung pada tahun 1925 sangat dangkal dan memiliki cabang tepat dibelakang masjid Al Hafis dan dibelakang istana Balairung Urung Sepuluh Dua Kuta sehingga
Sungai Pematang Nibung pada masa itu susah dilalui oleh sampan-sampan untuk mengangkut barang-barang menuju Belawan.
Pada tahun 1921 pemerintah Hindia-Belanda melakukan kebijakan pengerukan pengendapan lumpur di Sungai Belawan sepanjang 13 km dan lebar 50
meter dengan kedalaman air 26 hingga 30 meter.
30
Dan kemudian pada tahun 1925 pemerintah Belanda dan pihak kerajaan Urung sepuluh Dua Kuta melakukan
pengerukan Sungai Pematang Nibung yang melalui belakang masjid Al Hafis dan belakang istana Balairung Urung Sepuluh Dua Kuta. Pengerukan dilakukan oleh para
kuli perkebunan Belanda yaitu orang-orang Cina dan Jawa. Pengerukan Sungai
30
Novita Mandasari Hutagaol, Loc.cit.
Universitas Sumatera Utara
29
Pematang Nibung dilakukan menggunakan peralatan-peralatan yang masih sederhana seperti cangkul dan sekop.
31
Setelah dilakukan pengerukan air Sungai Baharu dari hulu Sungai Sunggal mengalir secara lancar menuju Sungai Belawan. Sebagai akibatnya Sungai Lama
yang merupakan cabang dari Sungai yang baru dikeruk di belakang masjid Al Hafis tidak lagi dialiri air sungai dan pada masa ini sungai tersebut tidak dapat lagi
digunakan dan sudah menjadi sungai mati. Setelah dilakukan pengerukan baru pada tahun 1925 Sungai Pematang Nibung berganti nama menjadi Sungai Baharu karena
telah dilakukannya pengerukan baru di Sungai pematang Nibung. Pada tahun 1945 setelah kemerdekaan Indonesia Kampung Pematang Nibung yang pada masanya
merupakan keurungan kampung di bawah pemerintahan Urung Sepuluh Dua Kuta dan pihak Kolonial berganti nama menjadi Desa Sei Baharu yang dipimpin oleh
seorang Kepala Kampung atau Kepala Desa bernama Penghulu Ingah yang menjabat sampai tahun 1950.
32
31
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa RPJMDesa, Desa Sei Baharu Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara, Tahun 2005, Op. cit., hlm 9.
32
Ibid.
Universitas Sumatera Utara
30
3.2 Pertumbuhan Penduduk