Indikator Ketercapaian METODOLOGI PENELITIAN

Langkah-langkah analisis: 1. Melakukan analisis awal bila data yang didapatkan di kelas sudah cukup maka dapat dikumpulkan; 2. Mengembangkan bentuk sajian data, dengan menyusun koding dan matrik yang berguna untuk penelitian lanjutan; 3. Melakukan analisis data dikelas dan mengembangkan matrik antar kasus; 4. Melakukan verifikasi, pengayakan dan pendalaman data. Apabila dalam persiapan analisis ternyata ditemukan data yang kurang lengkap atau kurang jelas, maka perlu dilakukan pengumpulan data lagi secara lebih terfokus; 5. Melakukan analisis antar kasus, dikembangkan struktur sajian datanya bagi susunan laporan; 6. Merumuskan kesimpulan akhir sebagai temuan penelitian; 7. Merumuskan implikasi kebijaksanaan sebagai bagian dari pengembangan saran dalam akhir penelitian.

H. Indikator Ketercapaian

Penelitian dikatakan berhasil dan ada peningkatan apabila rata-rata yang diperoleh oleh siswa di kelas adalah 75 dari jumlah siswa mendapatkan nilai di atas KKM 60. Jadi apabila dalam kelas tersebut hasil yang diperoleh belum mencapai angka tersebut, penelitian akan terus dilakukan sampai hasil tersebut dicapai.

I. Rencana dan Prosedur Penelitian

1. Rencana Penelitian Berdasarkan masalah yang diajukan dalam penelitian ini yang lebih menekankan pada masalah perbaikan proses pembelajaran dikelas maka bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Dengan menggunakan penelitian tindakan kelas ini peneliti berharap akan mendapat informasi yang sebanyak-banyaknya, untuk meningkatkan pembelajaran di kelas secara lebih baik. 2. Prosedur Penelitian Prosedur Penelitian Tindakan Kelas ini terdiri dari siklus-siklus. Tiap-tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahannya yang dicapai, seperti yang telah dibuat dalam faktor-faktor yang diselidiki. Untuk mengetahui permasalahan yang menyebabkan rendahnya kemampuan berbicara dalam pembelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas I SD Negeri 2 Bendosari Kecamatan Sawit Kabupaten Boyolali dilakukan observasi terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru. Melalui langkah- langkah tersebut akan dapat ditentukan tindakan yang tepat dalam rangka meningkatkan kemampuan berbicara dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Secara rinci prosedur penelitian tindakan kelas ini dapat dijabarkan dalam uraian berikut : 1 Siklus I a. Tahap Perencanaan, meliputi: 1 Peneliti menyusun rencana pembelajaran dengan Standar Kompetensi: Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi secara lisan dengan gambar, percakapan sederhana dan dongeng; dan Kompetensi Dasar: Memerankan tokoh dongeng atau cerita rakyat yang disukai dengan ekspresi yang sesuai. 2 Peneliti mempersiapkan fasilitas dan sarana yang diperlukan dalam pembelajaran. 3 Peneliti menyiapkan blanko observasi kegiatan pengamatan aktivitas siswa dalam pembelajaran. 4 Peneliti menyiapkan blanko evaluasi. b. Tahap Pelaksanaan Tindakan 1 Peneliti melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran. 2 Peneliti menggunakan metode berupa dongeng bergambar dalam proses pembelajaran. 3 Peneliti membimbing siswa untuk dapat mengungkapkan kembali cerita dongeng dengan bahasa sendiri. 4 Peneliti mengadakan pengamatan terhadap aktivitas siswa dalam pembelajaran. 5 Peneliti mengadakan evaluasi. c. Tahap Observasi Tahap ini dilakukan pada proses pembelajaran atau pada tahap pelaksanaan tindakan. Observasi diarahkan pada poin-poin yang telah ditetapkan dalam indikator. 1 Indikator keberhasilan guru yang ingin dicapai adalah : a Cara menyampaikan materi pelajaran. b Cara pengelolaan kelas. c Cara-cara penggunaan alat-alat pelajaran. d Suara guru dalam menyampaikan pelajaran. e Cara guru menyampaikan bimbingan kelompok yang dibutuhkan. f Waktu yang diperlukan guru. g Penampilan guru di depan kelas. 2 Indikator-indikator keberhasilan siswa yang ingin dicapai adalah: a Minat dan motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran Bahasa Indonesia. b Keaktifan siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. c Kemampuan siswa dalam mengungkapkan kembali cerita dongeng dengan bahasa sendiri. d Banyaknya siswa yang bertanya. e Peningkatan kemampuan siswa berdiskusi dan mendemostrasikan pengetahuan yang telah di konstruksi. f Ketepatan dan kecepatan dalam mengerjakan soal. d. Tahap Refleksi Refleksi dilakukan setelah mengadakan pengamatan yang dilakukan oleh guru kelas I terhadap pembelajaran yang telah terjadi. Jika dalam pembelajaran pada siklus I tentang mengungkapkan cerita dongeng dengan bahasa sendiri didapatkan suatu kendala yaitu adanya nilai siswa yang belum mencapai hasil yang diharapkan atau tindakan belum tercapai secara optimal, maka perlu adanya perbaikan pada siklus II. 2 Siklus II Siklus ini dilakukan berdasarkan hasil refleksi pada siklus I. Langkah- langkah yang ditempuh adalah sebagai berikut : a. Tahap Perencanaan, meliputi: 1 Peneliti menyusun rencana pembelajaran dengan Standar Kompetensi: Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi secara lisan dengan gambar, percakapan sederhana dan dongeng; dan Kompetensi Dasar: Memerankan tokoh dongeng atau cerita rakyat yang disukai dengan ekspresi yang sesuai. 2 Peneliti mempersiapkan fasilitas dan sarana yang diperlukan dalam pembelajaran. 3 Peneliti menyiapkan blanko observasi kegiatan pengamatan aktivitas siswa dalam pembelajaran. 4 Peneliti memadukan hasil refleksi daur siklus I agar daur siklus II lebih efektif. 5 Peneliti menyiapkan blanko evaluasi. b. Tahap Pelaksanaan Tindakan 1 Peneliti melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran. 2 Peneliti menggunakan alat peraga berupa dongeng bergambar dalam proses pembelajaran. 3 Peneliti membimbing siswa untuk dapat mengungkapkan kembali cerita dongeng dengan bahasa sendiri, dengan memadukan hasil refleksi daur siklus I agar daur siklus II lebih efektif. 4 Peneliti mengadakan pengamatan terhadap aktivitas siswa dalam pembelajaran. 5 Peneliti mengadakan evaluasi. c. Tahap Observasi Tahap ini dilakukan pada proses pembelajaran atau pada tahap pelaksanaan tindakan. Observasi diarahkan pada poin-poin yang telah ditetapkan dalam indikator. 1 Indikator keberhasilan guru yang ingin dicapai adalah : a Cara menyampaikan materi pelajaran. b Cara pengelolaan kelas. c Cara-cara penggunaan alat-alat pelajaran. d Suara guru dalam menyampaikan pelajaran. e Cara guru menyampaikan bimbingan kelompok yang dibutuhkan. f Waktu yang diperlukan guru. g Penampilan guru di depan kelas. 2 Indikator-indikator keberhasilan siswa yang ingin dicapai adalah: a Minat dan motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran Bahasa Indonesia. b Keaktifan siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. c Kemampuan siswa dalam mengungkapkan kembali cerita dongeng dengan bahasa sendiri. d Banyaknya siswa yang bertanya. e Peningkatan kemampuan siswa berdiskusi dan mendemostrasikan pengetahuan yang telah di konstruksi. f Ketepatan dan kecepatan dalam mengerjakan soal. d. Tahap Refleksi Dari hasil penelitian pada siklus I, dilakukan analisis dengan cara melihat prestasi atau nilai siswa. Kemudian hasil analisis pada siklus II digunakan sebagai kesimpulan dari penelitian. Apakah dengan menggunakan metode dongeng dapat memaksimalkan proses pembelajaran siswa dalam kemampuan berbicara. Kualitas proses pembelajaran dinyatakan mengalami perbaikan apabila capaian pada indikator keberhasilan yang telah ditetapkan tercapai sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Dari rincian prosedur penelitian di atas maka dapat disimpulkan bahwa mekanisme kerja diwujudkan dalam bentuk siklus direncanakan 2 siklus, yang setiap siklusnya tercakup 4 kegiatan tahap, yaitu: perencanaan planning, tindakan acting, pengamatan observing dan refleksi reflecting. Dapat dilihat pada gambar di bawah ini : Gambar 3. Penelitian Tindakan Kelas Model Kurt Lewin Bila hasil refleksi dan evaluasi siklus I menunjukkan adanya peningkatan kemampuan berbicara dalam pembelajaran Bahasa Indonesia Rencana I Rencana II Refleksi Tindakan Observasi Observasi Siklus I Refleksi Tindakan Siklus II pada siswa kelas I SD, maka tidak perlu dilanjutkan dengan siklus II. Namun apabila belum memperlihatkan adanya peningkatan kemampuan berbicara dalam pembelajaran Bahasa Indonesia pada siswa kelas I SD, maka dibuat siklus II yang meliputi : tahap perencanaan tindakan, tahap pelaksanaan tindakan, tahap observasi tindakan dan tahap refleksi. Demikian juga untuk siklus III pembelajaran apabila belum ada peningkatan maka siklus dilanjutkan sampai kemampuan berbicara dalam pembelajaran Bahasa Indonesia menunjukkan adanya peningkatan atau meningkat.

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian diawali dengan observasi terhadap objek penelitian yaitu siswa dan guru kelas I SD Negeri 2 Bendosari Kecamatan Sawit Kabupaten Boyolali. Hal tersebut ditujukan untuk mengetahui kondisi awal kualitas pembelajaran Bahasa Indonesia yang selanjutnya dijadikan dasar pelaksanaan tindakan pada setiap siklusnya. Proses penelitian ini dilakukan dalam dua siklus yang masing-masing terdiri dari empat tahapan, yaitu: 1 perencanaan, 2 tindakan, 3 observasi dan evaluasi, 4 analisis dan refleksi. Berikut penjabaran dari masing-masing tahapan tiap siklus yang dilaksanakan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas I SD Negeri 2 Bendosari Kecamatan Sawit Kabupaten Boyolali. Berikut adalah deskripsi dari kondisi awal pratindakan dan deskripsi pelaksanaan tindakan Penelitian Tindakan Kelas PTK dengan judul “Meningkatkan Kemampuan Berbicara Melalui Dongeng dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas I Sekolah Dasar Negeri 2 Bendosari Kecamatan Sawit Kabupaten Boyolali Tahun 2010”

1. Kondisi Awal Pratindakan

Pengamatan kondisi pratindakan dilakukan untuk mengetahui keadaan nyata yang ada di lapangan sebelum peneliti melakukan proses penelitian. Pengamatan ini dilakukan dengan cara observasi langsung dengan guru dan siswa serta tes. Pengamatan dilakukan hanya satu kali. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui proses dan hasil pembelajaran di kelas I Mata Pelajaran Bahasa Indonesia pada umumnya dan pembelajaran berbicara pada khususnya. Pengamatan tersebut dilakukan pada hari Jumat tanggal 06 Agustus 2010 pukul 09.00 WIB sampai dengan pukul 10.00 WIB pada jam ke-4 dan ke-5.

Dokumen yang terkait

PENDAHULUAN Peningkatan Kemampuan Berbicara Melalui Metode Role Playing Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas V SD Negeri Drajitan Kecamatan Musuk Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2014 / 2015.

0 6 4

METODE ROLE PLAYING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V SD NEGERI Peningkatan Kemampuan Berbicara Melalui Metode Role Playing Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas V SD Negeri Drajitan Kecamatan Musuk Kabupaten Boyolali Tahun Pel

0 3 10

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA MELALUI METODE ROLE PLAYING DALAM PEMBELAJARAN Peningkatan Kemampuan Berbicara Melalui Metode Role Playing Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas V SD Negeri Drajitan Kecamatan Musuk Kabupaten Boyolali Tahun Pelaj

0 3 18

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA SISWA KELAS 3 SD NEGERI 1 MANGGIS KECAMATAN MOJOSONGO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2010 2011

0 10 71

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK MELALUI DONGENG DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS I UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK MELALUI DONGENG DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS I SD NEGERI 2 KARANGDUREN KECAM

0 0 15

PENDAHULUAN UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK MELALUI DONGENG DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS I SD NEGERI 2 KARANGDUREN KECAMATAN SAWIT KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2011.

0 0 8

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA MELALUI DONGENG DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS I SD Peningkatkan Kemampuan Berbicara Melalui Dongeng Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas I SD Negeri 5 Boyolali Kecamatan Boyolali Kabupaten

0 0 16

PENDAHULUAN Peningkatkan Kemampuan Berbicara Melalui Dongeng Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas I SD Negeri 5 Boyolali Kecamatan Boyolali Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2012.

0 1 6

Peningkatan Kemampuan Berbicara Melalui Dongeng Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas I SD Negeri 2 Tatura | Mancoro | Jurnal Kreatif Tadulako Online 6127 20302 1 PB

0 0 9

PENINGKATAN KEMAMPUAN APRESIASI DONGENG DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI MEDIA VCD PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI I KALIBAWANG WONOSOBO

0 0 10