PENDAHULUAN Peningkatan Kemampuan Berbicara Melalui Metode Role Playing Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas V SD Negeri Drajitan Kecamatan Musuk Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2014 / 2015.

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Masalah pendidikan merupakan masalah yang sangat penting, karena
pendidikan itu akan sangat berpengaruh terhadap pekembangan hidup
manusia. Dengan semakin tinggi jenjang pendidikan seseorang maka semakin
besar kesempatan untuk meraih sukses hidup di masa mendatang. Secara
garis besarnya, pendidikan sangat berkompeten dalam kehidupan, baik
kehidupan itu sendiri, keluarga, masyarakat maupun kehidupan bangsa dan
negara.
Sekolah sebagai tempat proses belajar mempunyai kedudukan yang
sangat penting dalam dunia pendidikan. Oleh karena itu pendidikan di
sekolah memegang peran penting dalam rangka mewujudkan tercapainya
pendidikan nasional secara optimal seperti yang diharapkan. Dalam proses
belajar mengajar tersebut guru menjadi pemeran utama dalam menciptakan
situasi interaktif yang edukatif, yakni interaksi antara guru dengan siswa,
siswa dengan siswa, dan sumber pembelajaran dalam menjunjung tercapainya
tujuan pembelajaran.
Tujuan seperti yang telah tersebut diatas dapat dicapai dengan baik
apabila pada diri peserta didik timbul suatu kesadaran yang mendalam untuk

meraih prestasi yang tinggi. Untuk mencapai prestasi yang tinggi maka
diperlukan proses interaksi yang optimal antara pendidikan sebagai
pentransfer ilmu dan peserta didik sebagai objek.
Bahasa Indonesia sebagai salah satu bidang studi yang memiliki
tujuan membekali bagi siswa untuk mengembangakn bahasa di samping
aspek penalaran dan hafalan sehingga pengetahuan dan informasi yang
diterima siswa sebatas produk bahasa dan sastra. Padahal dalam proses
belajar mengajar keterlibatan siswa secara totalitas, artinya melibatkan
pikiran, penglihatan, pendengaran, dan psikomotor (keterampilan). Jadi
dalam proses belajar mengajar, seorang guru harus mengajak siswa untuk

1

2

mendengarkan, menyajikan metode yang dapat dilihat, memberi kesempatan
untuk menulis dan mengajukan pertanyaan dan tanggapan, sehingga terjadi
dialog kreatif yang menunjukkan proses belajar mengajar yang interaktif.
Metode yang digunakan guru kelas V SD Negeri Drajitan Musuk
Boyolali dalam pembelajaran Bahasa Indonesia masih konvensiona yaitu

hanya menggunakan metode ceramah daan penugasan. Di dalam kelas V SD
Negeri Drajitan Boyolali gurulah yang aktif dalam proses pembelajaan
sedangkan sisw yang pasif hanya menjadi pendengar saja. Dalam
pembelajaran siswa tidak diberikan kesempatan untuk mengemukakan
pendapatnya. Belum ada komunikasi yang baik antara guru dengan siswa.
Kondisi seperti itu membuat kemampuan berbicara siswa rendah.
Berdasarkan kenyataan tersebut guru harus mencari solusi yang
terbaik dalam pembelajaran. Terlebih lagi untuk pembelajaran Bahasa
Indonesia, guru dituntut untuk untuk dapat melaksanakan proses pembelajran
dengan disertai improvisasi, kreasi, menarik dan menyenangkan. Guru harus
dapat menanamkan ketrampilan berbicara Bahasa Indonesia dalaam susana
bermain dan menyenangkan, sehingga siswa merasa bahwa pelajaran Bahasa
Indonesia itu tidak sulit. Solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut yakni
dengan menggunakan metode role playing dalam kegiatan belajar megajar.
Menurut Miftahul Huda (2013: 115) Role Playing merupakan sebuah
model pembelajaran yang berasal dari dimensi pendidikan individu maupun
sosial. Model ini membantu masing-masing siswa untuk menemukan makna
pribadi dalam dunia sosial mereka dan membantu memecahkan dilema
perbadi dengan bantuan kelompok. Dalam dimensi sosial, model ini
memudahkan individu untuk bekerjasama dalam menganalisis kondisi sosial,

khususnya masalah kemanusiaan. Model ini juga menyokong beberapa cara
dalam proses pengembangan sikap sopan dan demakratis dalam menghadapi
masalah.
Dari uraian tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian tentang penggunaan metode role playing dalam pembelajaran
Bahasa Indonesia. Hal tersebut karena didasarkan pada informasi yang

3

diperoleh peneliti, bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode role
playing dapat meningkatkan kemampuan berbicara siswa. Dengan demikian
dalam penelitian ini, peneliti mengambil judul “Peningkatan Kemampuan
Berbicara Melalui Metode Role Playing dalam Pembelajaran Bahasa
Indonesia Siswa Kelas V Sd Negeri Drajitan Kecamatan Musuk
Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2014 / 2015”.

B. Identifikasi Masalah
Penelitian ini dilaksanakan dalam pertimbangan masalah-masalah
yang ada di SD Negeri Drajitan Musuk Boyolali. Beberapa masalah yang
terjadi pada siswa kelas V SD Negeri Drajitan Musuk Boyolali dalam mata

pelajaran Bahasa Indonesia yang terindentifikasi sebagai berikut :
1.

Kemampuan berbicara siswa rendah.

2.

Minat siswa dalam mengikuti pelajaran bahasa Indonesia rendah.

3.

Pembelajaran Bahasa Indonesia guru kelas V SD negeri Drajitan
Musuk Boyolali hanya menggunakan metode ceramah dan penugasan.

C. Pembatasan Masalah
Agar pembatasan masalah mengarah pada tujuan yang akan dicapai,
maka dari latar belakang masalah dan identifikasi masalah diatas dibutan
batasan masalah sebagai berikut :
1.


Peningkatan kemampuan berbicara dalam pembelajaran Bahasa
Indonesia.

2.

Penggunaan metode Role Playing dalam pembelajaran Bahasa
Indonesia.

D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi, pembatasan masalah, maka
dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :

4

“Apakah

pembelajaran

melalui


Role

Playing

dapat

meningkatkan

kemampuan berbicara pada siswa kelas V SD Negeri Drajitan Musuk
Boyolali ?”

E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah di atas dapat ditetapkan tujuan
penelitian yakni untuk meningkatkan kemampuan berbicara dalam proses
pembelajran Bahasa Indonesia melalui role playing pada siswa kelas V SD
Negeri Drajitan Musuk Boyolali.

F. Manfaat Penelitian
Sebagai penelitian tindakan kelas, penelitian ini diharapkan dapat
bermanfaat sebagai berikut :

1.

Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai salah
satu alternatif untuk meningkatkan kemampuan berbicara melalui
metode role playing.

2.

Praktis
a. Bagi Sekolah
Dapat digunakan sebagai bahan membuat kebijakan dalam
rangkat meningkatkan mutu proses pembelajaran, khususnya pada
mata pelajaran Bahasa Indonesia.
b. Bagi Guru
Dapat memperoleh keterampilan baru yaitu penggunaan role
playing dan pelajaran Bahasa Indonesia khususnya aspek berbicara
pada siswa kelas IV SD Negeri Drajitan Musuk Boyolali.
c. Bagi Siswa
Meningkatan kemampuan berbicara siswa pada pelajaran

Bahasa Indonesia.

Dokumen yang terkait

Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi dengan Metode Inquiry Siswa Kelas V SDN Ellak Daya I Kecamatan Lenteng Kabupaten Sumenep Tahun Pelajaran 2014/2015.

1 4 25

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Role Playing Pada Pembelajaran IPS Kelas V MI Al-Falah Jakarta Timur

0 7 119

Peningkatan Keterampilan Membaca Cepat Melalui Teknik Skimming Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas V Sd Al-Zahra Indonesia Pamulang Pada Tahun Pelajaran 2013/2014

1 6 140

Peningkatan Kemampuan Menulis Surat Undangan Melalui Teknik Pemodelan pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Tangkit Serdang Pugung Tanggamus Tahun Pelajaran 2011/2012

3 16 100

Peningkatan Kemampuan Berbicara Bahasa Inggris Siswa Kelas VII SMP Negeri I Kota Blitar Melalui Games (Kalender)

1 3 12

Peningkatan Pemahaman Tata cara pernikahan Melalui Metode Role Playing dan Demonstrasi Pada Siswa Kelas XII

0 0 8

Peningkatan Kemampuan Menulis Melalui Metode Bermain Jawaban Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas III SDN 06 Kampung Baru Pariaman

0 0 9

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Minat Belajar IPS Melalui Model Pembelajaran Group Investigaton Siswa Kelas 5 SD Negeri 01 Banyusri Kabupaten Boyolali Semester 2 Tahun Pelajaran 2014/2015

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Minat Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Numbered Head Together (NHT) Siswa Kelas V SD Negeri 1 Ampel Kabupaten Boyolali Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Minat Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Numbered Head Together (NHT) Siswa Kelas V SD Negeri 1 Ampel Kabupaten Boyolali Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015

0 0 66