Subyek Penelitian Bentuk Penelitian Sumber Data Teknik Pengumpulan Data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Bendosari yang terletak di Dukuh Miri, Kelurahan Bendosari, Kecamatan Sawit, Kabupaten Boyolali. Alasan pemilihan tempat adalah karena sekolah ini sebagai tempat mengajar peneliti dengan pertimbangan bahwa tempat mengajar dan data-data yang diperlukan mudah didapatkan.

2. Waktu

Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun 2010, Lebih tepatnya bulan Juli sampai dengan bulan Oktober 2010.

B. Subyek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah siswa kelas I SD Negeri 2 Bendosari Kecamatan Sawit Kabupaten Boyolali yang berjumlah 30 anak.

C. Bentuk Penelitian

Bentuk penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas PTK yaitu suatu penelitian tindakan yang dilakukan di kelas.

D. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini dibedakan menjadi dua yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer yang diperlukan dalam penelitian ini berasal dari siswa kelas I SD Negeri 2 Bendosari. Data yang diperoleh dari siswa bertujuan untuk mengetahui kelancaran berbicara siswa. Sumber data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari guru kelas I SD Negeri 2 Bendosari yang bertujuan untuk mengetahui prestasi belajar di kelas, dan data yang diperoleh dari teman sejawat bertujuan untuk mengetahui perilaku kerja sama dalam lingkungan belajar. Selain itu informasi juga digali dari berbagi sumber data dan jenis data yang lain meliputi : 1. Arsip, daftar nilai, raport, catatan pribadi siswa; 2. Tes hasil belajar.

E. Teknik Pengumpulan Data

Sesuai dengan bentuk penelitian dan sumber data yang dimanfaatkan, maka teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Observasi Yatim Rianto 2001: 77 observasi merupakan metode pengumpulan data yang menggunakan pengamatan terhadap obyek penelitian. Winarni 2009: 84 -85 menyatakan bahwa dalam melakukan observasi proses, ada empat metode observasi yaitu : a. Observasi terbuka Dalam observasi terbuka, pengamat tidak menggunakan lembar observasi, melainkan hanya menggunakan kertas kosong untuk merekam pelajaran yang diamati. Dia menggunakan teknik-teknik tertentu untuk merekam jalannya perbaikan sehingga dapat merekontruksi pelajaran yang berlangsung. b. Observasi terfokus Observasi secara khusus ditujukan untuk mengamati aspek-aspek tertentu dari pembelajaran. Misalnya yang diamati kesempatan siswa untuk berpartisipasi, dampak pungutan bagi siswa, atau sejenis pertanyaan yang diajukan oleh guru. Tentu semua fokus telah disepakati sebelum berlangsungnya observasi. c. Observasi terstruktur Observasi terstruktur menggunakan instrumen observasi yang terstruktur dan siap pakai, sehingga pengamat hanya tinggal membubuhkan tanda v pada tempat yang disediakan d. Observasi sistematik Observasi sistematik lebih rinci dari observasi terstruktur dalam kategori yang diamati. Misalnya dalam pemberian penguatan, data dikategorikan menjadi penguatan verbal dan nonverbal. Dalam penelitian ini, observasi dilakukan dengan menggunakan metode observasi terstruktur. Observasi dilakukan terhadap siswa dan guru kelas I SD Negeri 2 Bendosari. Observasi terhadap siswa dilakukan untuk mengetahui situasi dan perkembangan siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia aspek berbicara melalui dongeng. Observasi terhadap guru untuk mengetahui tingkat keberhasilan guru dalam melaksanakan pembelajaran. 2. Tes Tes hasil belajar siswa kelas I SD Negeri 2 Bendosari untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa dalam menerima bahan ajar dan untuk mengetahui peningkatan kemampuan berbicara dalam pembelajaran Bahasa Indonesia melalui dongeng.

F. Validasi Data

Dokumen yang terkait

PENDAHULUAN Peningkatan Kemampuan Berbicara Melalui Metode Role Playing Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas V SD Negeri Drajitan Kecamatan Musuk Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2014 / 2015.

0 6 4

METODE ROLE PLAYING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V SD NEGERI Peningkatan Kemampuan Berbicara Melalui Metode Role Playing Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas V SD Negeri Drajitan Kecamatan Musuk Kabupaten Boyolali Tahun Pel

0 3 10

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA MELALUI METODE ROLE PLAYING DALAM PEMBELAJARAN Peningkatan Kemampuan Berbicara Melalui Metode Role Playing Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas V SD Negeri Drajitan Kecamatan Musuk Kabupaten Boyolali Tahun Pelaj

0 3 18

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA SISWA KELAS 3 SD NEGERI 1 MANGGIS KECAMATAN MOJOSONGO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2010 2011

0 10 71

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK MELALUI DONGENG DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS I UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK MELALUI DONGENG DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS I SD NEGERI 2 KARANGDUREN KECAM

0 0 15

PENDAHULUAN UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK MELALUI DONGENG DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS I SD NEGERI 2 KARANGDUREN KECAMATAN SAWIT KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2011.

0 0 8

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA MELALUI DONGENG DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS I SD Peningkatkan Kemampuan Berbicara Melalui Dongeng Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas I SD Negeri 5 Boyolali Kecamatan Boyolali Kabupaten

0 0 16

PENDAHULUAN Peningkatkan Kemampuan Berbicara Melalui Dongeng Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas I SD Negeri 5 Boyolali Kecamatan Boyolali Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2012.

0 1 6

Peningkatan Kemampuan Berbicara Melalui Dongeng Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas I SD Negeri 2 Tatura | Mancoro | Jurnal Kreatif Tadulako Online 6127 20302 1 PB

0 0 9

PENINGKATAN KEMAMPUAN APRESIASI DONGENG DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI MEDIA VCD PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI I KALIBAWANG WONOSOBO

0 0 10