39
BAB II PENYAJIAN DATA DAN PEMBAHASAN
A. TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Sistem dan Prosedur
Sistem adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu,
sedangkan prosedur yaitu suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk
menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang Mulyadi, 2001:5.
Menurut Widjajanto 2001:2 pengertian sistem adalah sesuatu yang memiliki bagian-bagian yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan
tertentu melalui tiga tahapan, yaitu input, proses, dan output. Pada dasarnya sesuatu dapat disebut sistem apabila memenuhi dua syarat Widjajanto,
2001:2, yaitu: a.
Pertama adalah memiliki bagian-bagian yang saling berinteraksi dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Bagian-bagian itu disebut
subsistem, atau ada pula yang menyebutnya sebagai prosedur. Agar sistem dapat berfungsi secara efisien dan efektif subsistem-subsistem atau
prosedur-prosedur itu harus saling berinteraksi antara satu dengan lainnya. Interaksi ini bisa tercapai terutama melalui komunikasi informasi yang
27
40
relevan antarsubsistem. Namun demikian, biasanya antara satu subsistem dengan subsistem lainnya tidak dapat dilihat garis pemisahnya secara
tegas, karena interaksi yang terjalin antarsubsistem itu demikian kuatnya dan seringkali saling bertumpang-tindih.
b. Kedua adalah bahwa suatu sistem harus memiliki tiga unsur, yaitu input,
proses, dan output. Input merupakan penggerak atau pemberi tenaga di mana sistem itu dioperasikan. Output adalah hasil operasi. Dalam
pengertian sederhana output berarti yang menjadi tujuan, sasaran, atau target pengorganisasian suatu sistem. Sedangkan proses adalah aktivitas
yang mengubah input menjadi output.
2. Pengertian Sistem Akuntansi
Mulyadi 2001:3 mengartikan sistem akuntansi sebagai organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk
menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan.
Dari definisi sistem akuntansi tersebut, unsur suatu sistem akuntansi pokok adalah formulir, catatan yang terdiri dari jurnal, buku besar dan buku
pembantu, serta laporan. Berikut ini diuraikan lebih lanjut pengertian masing- masing unsur sistem akuntansi tersebut Mulyadi, 2001: 3-5, yaitu:
a. Formulir
Formulir merupakan dokumen yang digunakan untuk merekam terjadinya transaksi. Formulir sering disebut dengan istilah dokumen, karena dengan
41
formulir ini peristiwa yang terjadi dalam organisasi direkam didokumentasikan di atas secarik kertas.
b. Catatan
1 Jurnal
Jurnal merupakan catatan akuntansi pertama yang digunakan untuk mencatat, mengklasifikasikan, dan meringkas data keuangan dan data
lainnya. 2
Buku Besar Buku besar general ledger terdiri dari rekening-rekening yang
digunakan untuk meringkas data keuangan yang telah dicatat sebelumnya dalam jurnal.
3 Buku Pembantu
Buku pembantu ini terdiri dari rekening-rekening pembantu yang merinci data keuangan yang tercantum dalam rekening tertentu dalam
buku besar. c.
Laporan Hasil akhir proses akuntansi adalah laporan keuangan yang dapat berupa
neraca, laporan rugi laba, laporan perubahan laba, laporan harga pokok produksi, laporan biaya pemasaran, laporan harga pokok penjualan, daftar
umur piutang, daftar utang yang akan dibayar, daftar saldo persediaan yang lambat penjualannya. Laporan berisi informasi yang merupakan
keluaran sistem akuntansi.
42
Sistem akuntansi tambahan akan diuraikan sebagai berikut: a.
Sistem Akuntansi Pembelian 1
Fungsi yang Terkait Mulyadi, 2001: 299-300, yaitu: a
Fungsi Gudang Fungsi gudang bertanggung jawab untuk mengajukan permintaan
pembelian sesuai dengan posisi persediaan yang ada di gudang dan untuk menyimpan barang yang telah diterima oleh fungsi
penerimaan. b
Fungsi Pembelian Fungsi pembelian bertanggung jawab untuk memperoleh mengenai
harga barang, menentukan pemasok yang dipilih dalam pengadaan barang, dan mengeluarkan order kepada pemasok yang dipilih.
c Fungsi Penerimaan
Fungsi ini bertanggung jawab untuk melakukan pemeriksaan terhadap jenis, mutu, dan kuantitas barang yang diterima dari
pemasok guna menentukan dapat atau tidaknya barang tersebut diterima oleh perusahaan.
d Fungsi Akuntansi
Fungsi akuntansi yang terkait dengan transaksi pembelian adalah fungsi pencatat utang dan fungsi pencatat persediaan. Fungsi
pencatat utang bertanggung untuk mencatat transaksi pembelian ke dalam register bukti kas keluar dan untuk menyelenggarakan arsip
43
dokumen sumber bukti kas keluar yang berfungsi sebagai catatan utang atau menyelenggarakan kartu utang sebagai buku pembantu
utang. 2
Dokumen yang Digunakan Mulyadi, 2001:303-308, yaitu: a
Surat Permintaan Pembelian Dokumen ini merupakan formulir yang diisi oleh fungsi gudang
atau fungsi pemakai barang untuk meminta fungsi pembelian melakukan pembelian barang dengan jenis, jumlah, dan mutu
seperti yang tersebut dalam surat tersebut. b
Surat Permintaan Penawaran Harga Dokumen ini digunakan untuk meminta penawaran harga bagi
barang yang pengadaannya tidak bersifat berulangkali terjadi, yang menyangkut jumlah rupiah pembelian yang besar.
c Surat Order Pembelian
Dokumen ini digunakan untuk memesan barang kepada pemasok yang telah dipilih. Dokumen ini terdiri dari berbagai tembusan
dengan fungsi sebagai berikut: 1
Surat Order Pembelian. Dokumen ini merupakan lembar pertama surat order pembelian yang dikirimkan kepada
pemasok sebagai order resmi yang dikeluarkan oleh perusahaan.
44
2 Tembusan Pengakuan oleh Pemasok. Tembusan surat order
pembelian ini dikirimkan kepada pemasok, dimintakan tandatangan dari pemasok tersebut dan dikirimkan kembali ke
perusahaan sebagai bukti telah diterima dn disetujuinya order pembelian, serta kesanggupan pemasok memenuhi janji
pengiriman barang seperti tersebut dalam dokumen. 3
Tembusan bagi Unit Peminta Barang. Tembusan ini dikirimkan kepada fungsi yang meminta pembelian bahwa barang yang
dimintanya telah dipesan. 4
Arsip Tanggal Penerimaan. Tembusan surat order pembelian ini disimpan oleh fungsi pembelian menurut tanggal
penerimaan barang yang diharapkan, sebagai dasar untuk mengadakan tindakan penyelidikan jika barang tidak datang
pada waktu yang telah ditetapkan. 5
Arsip Pemasok. Tembusan surat order pembelian ini disimpan oleh fungsi pembelian menurut nama pemasok, sebagai dasar
untuk mencari informasi mengenai pemasok. 6
Tembusan Fungsi Penerimaan. Tembusan surat order pembelian ini dikirim ke fungsi penerimaan sabagai otorisasi
untuk menerima barang yang jenis, spesifikasi, mutu, kuantitas, dan pemasoknya seperti yang tercantum dalam
dokumen tersebut.
45
7 Tembusan Fungsi Akuntansi. Tembusan surat order pembelian
ini dikirim ke fungsi akuntansi sebagai salah satu dasar untuk mencatat kewajiban yang timbul dari transaksi pembelian.
d Laporan Penerimaan Barang
Dokumen ini dibuat oleh fungsi penerimaan untuk menunjukkan bahwa barang yang diterima dari pemasok telah memenuhi jenis,
spesifikasi, mutu, dan kuantitas seperti yang tercantum dalam surat order pembelian.
e Surat Perubahan Order Pembelian
Perubahan tersebut dapat berupa perubahan kuantitas, jadwal penyerahan barang, spesifikasi, penggantian atau hal lain yang
bersangkutan dengan perubahan desain atau bisnis. Biasanya perubahan tersebut diberitahukan kepada pemasok secara resmi
dengan menggunakan surat perubahan order pembelian. f
Bukti Kas Keluar Dokumen ini dibuat oleh fungsi akuntansi untuk dasar pencatatan
transaksi pembelian. Dokumen ini juga berfungsi sebagai perintah pengeluaran kas untuk pembayaran utang kepada pemasok dan
yang sekaligus sebagai surat pemberitahuan kepada kreditur mengenai maksud pembayaran.
46
3 Catatan Akuntansi yang Digunakan Mulyadi, 2001: 308-310, yaitu:
a Register Bukti Kas Keluar
Jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi pembelian adalah register bukti kas keluar.
b Jurnal Pembelian
Jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi pembelian adalah jurnal pembelian.
c Kartu Utang
Buku pembantu yang digunakan untuk mencatat utang kepada pemasok adalah kartu utang.
d Kartu Persediaan
Kartu persediaan ini digunakan untuk mencatat harga pokok persediaan yang dibeli.
4 Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem Pembelian Mulyadi,
2001: 301-303, yaitu: a
Prosedur Permintaan Pembelian Dalam prosedur ini, fungsi gudang mengajukan permintaan
pembelian dalam formulir surat permintaan pembelian kepada fungsi pembelian.
b Prosedur Permintaan Penawaran Harga dan Pemilihan Pemasok
Dalam prosedur ini, fungsi pembelian mengirimkan surat permintaan penawaran harga kepada para pemasok untuk
47
memperoleh informasi mengenai harga barang dan berbagai syarat pembelian yang lain, untuk memungkinkan pemilihan pemasok
yang akan ditunjuk sebagai pemasok barang yang diperlukan oleh perusahaan.
c Prosedur Order pembelian
Dalam prosedur ini, fungsi pembelian mengirim surat order pembelian kepada pemasok yang dipilih dan memberitahukan
kepada unit-unit organisasi lain dalam perusahaan misalnya fungsi penerimaan, fungsi yang meminta barang, dan fungsi
pencatat utang mengenai order pembelian yang sudah dikeluarkan oleh perusahaan.
d Prosedur Penerimaan Barang
Dalam prosedur ini, fungsi penerimaan melakukan pemeriksaan mengenai jenis, kuantitas, dan mutu barang yang diterima dari
pemasok, dan kemudian membuat laporan penerimaan barang untuk menyatakan penerimaan barang dari pemasok tersebut.
e Prosedur Pencatatan Utang
Dalam prosedur ini, fungsi akuntansi memeriksa dokumen- dokumen yang berhubungan dengan pembelian surat order
pembelian, laporan penerimaan barang, dan faktur dari pemasok dan menyelenggarakan pencatatan utang atau mengarsipkan
dokumen sumber sebagai catatan utang.
48
f Prosedur Distribusi Pembelian
Prosedur ini meliputi distribusi rekening yang didebit dari transaksi pembelian untuk kepentingan pembuatan laporan
manajemen. b.
Sistem Penghitungan Fisik Persediaan 1
Fungsi yang Terkait Mulyadi, 2001: 579-580, yaitu: Fungsi yang dibentuk untuk melaksanakan penghitungan fisik
persediaan umunya bersifat sementara, yang biasanya berbentuk penitia atau komite, yang anggotanya dipilihkan dari karyawan yang
tidak menyelenggarakan catatan akuntansi persediaan dan tidak melaksanakan fungsi gudang. penitia pengitungan fisik persediaan
terdiri dari: a
Pemegang kartu penghitungan fisik b
Penghitung c
Pengecek Dengan demikian fungsi yang terkait dalam sistem penghitungan fisik
persediaan adalah: a
Panitia Penghitungan Fisik Persediaan b
Fungsi Akuntansi c
Fungsi Gudang Berikut ini diuraikan secara rinci setiap fungsi yang terkait dalam
sistem penghitungan fisik persdiaan tersebut.
49
a Panitia Penghitungan Fisik Persediaan
Panitia ini berfungsi untuk melaksanakan penghitungan fisik persediaan dan menyerahkan hasil penghitungan fisik tersebut
kepada bagian kartu persediaan untuk digunakan sebagai dasar adjustment
terhadap catatan persediaan dalam kartu persediaan. Panitia penghitungan fisik persediaan terdiri dari pemegang kartu
penghitungan fisik, penghitung, dan pengecek. Pemegang kartu penghitungan
fisik bertugas
untuk menyimpan
dan mendistribusikan
kartu penghitungan
fisik kepada
para penghitung, melakukan pembandingan hasil penghitungan fisik
persediaan yang telah dilaksanakan oleh penghitung dan pengecek. Penghitung bertugas melakukan penghitungan fisik pertama dan
pengecek bertugas melakukan pengitungan yang telah dihitung oleh penghitung.
b Fungsi Akuntansi
Fungsi ini bertanggung jawab untuk mencantumkan harga pokok satuan persediaan yang dihitung ke dalam daftar hasil
penghitungan fisik, mengalikan kuantitas dan harga pokok per satuan yang tercantum dalam daftar hasil penghitungan fisik,
mencantumkan harga pokok total dalam daftar hasil penghitungan fisik persediaan, dan membuat bukti memorial untuk mencatat
50
adjustment data persediaan dalam jurnal umum berdasarkan hasil
penghitungan fisik persediaan. c
Fungsi Gudang Dalam penghitungan fisik, fungsi gudang bertanggung jawab
untuk melakukan adjustment data kuantitas persediaan yang dicatat dalam kartu gudang berdasarkan hasil penghitungan fisik
persediaan. 2
Dokumen yang Digunakan Mulyadi, 2001:576, yaitu: a
Kartu Penghitungan Fisik Dokumen ini digunakan untuk merekam hasil penghitungan fisik
persediaan. Setiap jenis persediaan dihitung dua kali secara independen oleh penghitung dan pengecek.
b Daftar Hasil Penghitungan Fisik
Dokumen ini digunakan untuk meringkas data yang telah direkam dalam kartu penghitungan fisik. Daftar hasil penghitungan fisik
persediaan yang telah selesai diproses kemudian ditandatangani oleh ketua panitia penghitungan fisik dan diotorisasi oleh Direktur
Utama. Daftar ini kemudian digunakan untuk meminta pertanggungjawaban dari bagian gudang mengenai pelaksanaan
fungsi penyimpanan barang gudang dan pertanggungjawaban dari bagian kartu persediaan mengenai keandalan penyelenggaraan
catatan akuntansi persediaan.
51
c Bukti memorial
Dokumen ini merupakan sumber yang digunakan untuk membukukan adjustment rekening persediaan sebagai akibat dari
hasil penghitungan fisik ke dalam jurnal umum. 3
Catatan Akuntansi yang Digunakan Mulyadi, 2001:218-219, yaitu: a
Kartu Persediaan Catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat adjustment
terhadap data persediaan kuantitas dan harga pokok total yang tercantum dalam kartu persediaan oleh bagian kartu persediaan,
berdasarkan hasil penghitungan fisik persediaan. b
Kartu Gudang Catatan ini digunakan untuk mencatat adjustment terhadap data
persediaan kuantitas yang tercantum dalam kartu gudang yang diselenggarakan
oleh bagian
gudang, berdasarkan
hasil penghitungan fisik persediaan.
c Jurnal Umum
Dalam sistem penghitungan fisik persediaan, jurnal umum digunakan untuk mencatat jurnal adjustment rekening persediaan
karena adanya perbedaan antara saldo yang dicatat dalam rekening persediaan dengan saldo menurut penghitungan fisik.
52
4 Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem Penghitungan Fisik
Persediaan Mulyadi, 2001: 580, yaitu: a
Prosedur Penghitungan Fisik Dalam prosedur ini tiap jenis persediaan di gudang dihitung oleh
penghitung dan pengecek secara independen yang hasilnya dicatat dalam kartu penghitungan fisik.
b Prosedur Kompilasi
Dalam prosedur ini pemegang kartu penghitungan fisik melakukan perbandingan data yang dicatat dalam bagian ke 3 dan bagian ke 2
kartu penghitungan fisik serta melakukan pencatatan data yang tercantum dalam bagian ke 2 kartu penghitungan fisik ke dalam
daftar penghitungan fisik. c
Prosedur Penentuan Harga Pokok Persediaan Dalam prosedur ini bagian kartu persediaan mengisi harga pokok
per satuan tiap jenis persediaan yang tercantum dalam daftar penghitungan
fisik berdasarkan
informasi dalam
kartu persediaanyang bersangkutan serta mengalikan harga pokok per
satuan tersebut dengan kuantitas hasil penghitungan fisik untuk mendapatkan total harga pokok persediaan yang dihitung.
d Prosedur Adjustment
Dalam prosedur ini melakukan adjustment terhadap data persediaan yang tercantum dalam kartu persediaan berdasarkan
53
data hasil penghitungan fisik pengitungan fisik persediaan yang tercantum dalam daftar hasil penghitungan fisik persediaan.
c. Sistem Akuntansi Penjualan Kredit
1 Fungsi yang Terkait Mulyadi, 2001:211-213, yaitu:
a Fungsi Penjualan
Fungsi ini bertanggung jawab untuk menerima surat order dari pembeli, mengedit order dari pelanggan untuk menambahkan
informasi yang belum ada pada surat order tersebut seperti spesifikasi barang dan rute pengiriman, meminta otorisasi kredit,
menentukan tanggal pengiriman, dan dari gudang barang akan dikirim, dan mengisi surat order pengiriman. Fungsi ini juga
bertanggung jawab untuk membuat “ back order” pada saat tidak diketahui tidak tersedianya persediaan untuk memenuhi order dari
pelanggan. c
Fungsi Kredit Fungsi ini berada di bawah fungsi keuangan yang dalam transaksi
penjualan kredit, bertanggung jawab untuk meneliti status kredit pelanggan.
d Fungsi Gudang
Fungsi ini bartanggung jawab untuk menyimpan barang dan menyiapkan barang yang dipesan oleh pelanggan, serta
menyerahkan barang ke fungsi pengiriman.
54
e Fungsi Pengiriman
Fungsi ini bertanggung jawab untuk menyerahkan barang atas dasra surat order pengiriman yang diterimanya dari fungsi
penjualan. f
Fungsi Penagihan Fungsi ini bertanggung jawab untuk membuat dan mengirimkan
faktur penjualan kepada pelanggan, serta menyediakan copy faktur bagi kepentingan pencatatan transaksi penjualan oleh fungsi
akuntansi. g
Fungsi Akuntansi Fungsi ini bertanggung jawab untuk mencatat piutang yang timbul
dari transaksi penjualan kredit dan membuat serta mengirimkan pernyataan piutang kepada para debitur, serta membuat laporan
penjualan. Di samping itu, fungsi ini juga bertanggung jawab untuk mencatat harga pokok persediaan yang dijual ke dalam kartu
persediaan. 2
Dokumen yang Digunakan Mulyadi, 2001:214-216, yaitu: a
Surat Order Pengiriman dan Tembusannya Surat order pengiriman merupakan dokumen pokok untuk
memproses penjualan kredit kepada pelanggan. Berbagai tembusan surat order pengiriman terdiri dari:
55
§ Surat order pengiriman. Dokumen ini merupakan lembar
pertama surat order pengiriman yang memberikan otorisasi kepada fungsi pengiriman untuk mengirimkan jenis barang
dengan jumlah dan spesifikasi seperti yang tertera di atas dokumen tersebut.
§ Tembusan kredit credit copy. Dokumen ini digunakan untuk
memperoleh status kredit pelanggan dan untuk mendapatkan otorisasi penjualan kredit dari fungsi kredit.
§ Surat
pengakuan acknowledgement
copy .
Dokumen dikirimkan oleh fungsi penjualan kepada pelanggan untuk
memberitahu bahwa ordernya telah diterima dan dalam proses pengiriman.
§ Surat muat bill of lading. Tembusan surat muat ini
merupakan dokumen yang digunakan sebagai bukti penyerahan dari perusahaan kepada perusahaan angkutan umum.
§ Slip pembungkus packing slip. Dukumen ini ditempelkan
pada pembungkus barang untuk memudahkan fungsi penerimaan di perusahaan pelanggan dalam mengidentifikasi
barang-barang yang diterimanya. §
Tembusan gudang warehouse copy. Merupakan tembusan surat order pengiriman yang dikirim ke fungsi gudang untuk
menyiapkan jenis barang dengan jumlah seperti yang
56
tercantum di dalamnya, agar menyerahkan barang tersebut ke fungsi pengiriman, dan untuk mencatat barang yang dijual
dalam kartu gudang. §
Arsip pengendalian pengiriman sales order follow-up copy. Merupakan tembusan surat order pengiriman yang diarsipkan
oleh fungsi penjualan menurut tanggal pengiriman yang dijanjikan.
§ Arsip indeks silang cross-index file copy. Merupakan
tembusan surat order pengiriman yang diarsipkan secara alfabetik menurut nama pelanggan untuk memudahkan
menjawab pertanyaan-pertanyaan dari pelanggan mengenai status pesanannya.
b Faktur dan Tembusannya
Faktur penjualan merupakan dokumen yang dipakai sabagai dasar untuk mencatat timbulnya piutang. Berbagai tembusan faktur
penjualan terdiri dari: §
Faktur penjualan customer’s copies. Dokumen ini merupakan lembar pertama yang dikirim oleh fungsi penagihan kepada
pelanggan. Jumlah lembar faktur yang dikirim kepada pelanggan adalah tergantung dari permintaan pelanggan.
§ Tembusan piutang account receivable copy. Dokumen ini
merupakan faktur penjualan yang dikirimkan oleh fungsi
57
penagihan ke fungsi akuntansi sebagai dasar untuk mencatat piutang dalam kartu piutang.
§ Tembusan jurnal penjualan sales jurnal copy. Dokumen ini
merupakan tembusan yang dikirimkan oleh fungsi penagihan ke fungsi akuntansi sebagai dasar mencatat transaksi penjualan
dalam jurnal penjualan. §
Tembusan analisis analysis copy. Dokumen ini merupakan tembusan yang dikirim oleh fungsi penagihan ke fungsi
akuntansi sebagai dasar untuk menghitung harga pokok penjualan yang dicatat dalam kartu persediaan, untuk analisis
penjualan, dan untuk perhitungan komisi wiraniaga. §
Tembusan wiraniaga salesperson copy. Dokumen ini dikirimkan oleh fungsi penagihan kepada wiraniaga untuk
memberitahu bahwa order dari pelanggan yang lewat di tangannya telah dipenuhi sehingga memungkinkan menghitung
komisi penjualan yang menjadi haknya. c
Rekapitulasi Harga Pokok Penjualan Merupakan
dokumen pendukung
yang digunakan
untuk menghitung total harga pokok produk yang dijual selama periode
akuntansi tertentu.
58
d Bukti Memorial
Merupakan dokumen sumber untuk dasar pencatatan ke dalam jurnal umum. Dalam sistem penjualan kredit, bukti memorial
merupakan dokumen sumber untuk mencatat harga pokok produk yang dijual dalam periode akuntansi tertentu.
3 Catatan Akuntansi yang Digunakan Mulyadi, 2001:218-219, yaitu:
a Jurnal Penjualan
Catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat transaksi penjualan, baik secara tunai maupun kredit.
b Kartu Piutang
Catatan akuntansi ini merupakan buku pembantu yang berisi rincian mutasi piutang perusahaan kepada tiap-tiap debiturnya.
c Kartu Persediaan
Catatan akuntansi ini merupakan buku pembantu yang berisi rincian mutasi setiap jenis persediaan.
d Jurnal Umum
Catatan akuntansi ini digunakan untuk mancatat harga pokok produk yang dijual selama periode akuntansi tertentu.
4 Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem Penjualan Kredit
Mulyadi, 2001: 219-220, yaitu:
59
a Prosedur Order Penjualan
Dalam prosedur ini, fungsi penjualan menerima order dari pembeli dan menambahkan informasi penting pada surat order dari
pembeli. Fungsi penjualan kemudian membuat surat order pengiriman dan mengirimkannya kepada berbagai fungsi yang lain
untuk memungkinkan fungsi tersebut memberikan kontribusi dalam melayani order dari pembeli.
b Prosedur Persetujuan Kredit
Dalam prosedur ini, fungsi penjualan meminta persetujuan penjualan kredit kepada pembeli tertentu dari fungsi kredit.
c Prosedur Pengiriman
Dalam prosedur ini, fungsi pengiriman mengirimkan barang kepada pembeli sesuai dengan informasi yang tercantum dalam
surat order pengiriman yang diterima dari fungsi penjualan. d
Prosedur Penagihan Dalam prosedur ini, fungsi penagihan membuat faktur penjualan
dan mengirimkannya kepada pembeli. Dalam metode tertentu faktur penjualan dibuat oleh fungsi penjualan sebagai tembusan
pada waktu bagian ini membuat surat order pengiriman. e
Prosedur Pencatatan Piutang Dalam prosedur ini, fungsi akuntansi mencatat tembusan faktur
penjualan ked lam kartu piutang atau dalam metode pencatatan
60
tertentu mengarsipkan dokumen tembusan menurut abjad yang berfungsi sebagai catatan piutang.
f Prosedur Distribusi Penjualan
Dalam prosedur ini, fungsi akuntansi mendistribusikan data penjualan menurut informasi yang diperlukan oleh manajemen.
g Prosedur Pencatatan Harga Pokok Penjualan
Dalam prosedur ini, fungsi akuntansi mencatat secara periodik total harga pokok produk yang dijual dalam periode akuntansi
tertentu.
3. Sistem Pengendalian Intern