PENDAPAT MASYARAKAT TENTANG KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN PERANGKAT DESA (Studi pada Masyarakat Desa Sumberrejo Kecamatan Candipuro Kabupaten Lumajang)

(1)

PENDAPAT MASYARAKAT TENTANG KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN PERANGKAT DESA

(Studi pada Masyarakat Desa Sumberrejo Kecamatan Candipuro Kabupaten Lumajang)

SKRIPSI

Oleh :

DIMAS GUNAWAN NIM : 201010040311175

Pembimbing:

1. Drs. Abdullah Masmuh, M.Si 2. Dr. Wahyudi, M.Si

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


(2)

PENDAPAT MASYARAKAT TENTANG KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN PERANGKAT DESA

(Studi pada Masyarakat Desa Sumberrejo Kecamatan Candipuro Kabupaten Lumajang)

SKRIPSI

Diajukan kepada Universitas Muhammadiyah Malang sebagai salah satu syarat mendapatkan gelar sarjana S. Ikom

OLEH:

DIMAS GUNAWAN

NIM: 201010040311175

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2015


(3)

ii LEMBAR PENGESAHAN

Nama : Dimas Gunawan NIM : 201010040311175 Jurusan : Ilmu Komunikasi

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Judul Skripsi : PENDAPAT MASYARAKAT TENTANG KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN PERANGKAT DESA

(Studi pada Masyarakat Desa Sumberrejo Kecamatan Candipuro Kabupaten Lumajang)

Telah dipertahankan dihadapan Dewan Penguji Skripsi Jurusan Ilmu Komunikasi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang

dan dinyatakan

Pada Hari : Kamis

Tanggal : 5 November 2015 Tempat : 6.07

Mengesahkan, Dekan FISIP UMM

Dr. Asep Nurjaman, M.Si

Dewan Penguji :

1. Zen Amiruddin, M. Med. Kom Penguji I ( )

2. Winda Hardyanti, M.Si Penguji II ( )

3. Drs. Abdullah Masmuh, M.Si Penguji III ( )


(4)

iii

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr. Wb

Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan Hidayah-Nya sehingga dapat menyelesaikan laporan tugas akhir ini dengan judul Pendapat Masyarakat Tentang Komunikasi Kepemimpinan Perangkat Desa (Studi pada Masyarakat Desa Sumberrejo Kecamatan Candipuro Kabupaten Lumajang) sebagai salah satu syarat memperoleh predikat gelar kesarjanaan Ilmu Komunikasi dari Universitas Muhammadiyah Malang.

Dalam menyelesaikan laporan akhir ini, penulis tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak yang telah memberikan dorongan materil dan moril sehingga dapat melaksanakan penelitian dan menyelesaikan skripsi ini. Untuk itu juga penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Dr. Muhadjir Effendy, MAP, selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Dr. Asep Nurjaman, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Sugeng Winarno, S.Sos, MA, selaku Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiya Malang.

4. Drs. Abdullah Masmuh, M.Si, selaku Dosen Pembimbing I dan Dr. Wahyudi, selaku Dosen Pembimbing II atas bimbingan, arahan, ilmu dan dukungan sehingga skripsi ini selesai.

5. Zen Amiruddin, M. Med. Kom. Selaku penguji I dan Winda Hardyanti, M.Si. Selaku penguji II atas arahan, ilmu dan perbaikan sehingga skripsi ini menjadi lebih baik.

6. Segenap Dosen Ilmu Komunikasi dan administrasi yang telah memberikan ilmu pengetahuan, keterampilan dan bantuan.

7. Orang tua saya H. M. Suparno dan Hj. Sri Sundari yang memberikan dukungan, kasih sayang, dan doa agar dapat menyelesaikan pendidikan sampai akhir kuliah.


(5)

iv

8. Kakak saya BRIGADIR Syamsul Huda (Anggota Pol. Air. BARHAKAM POLRI).

9. Saudari saya, Chusnul Khotimmah, Wiwin Handayani, Erma Fatmawati. Terimakasih atas dukungannya.

10. Keluarga Bapak Sukiman, Carito, Prasetya, Hanafi, H. Ariyadi dan Bapak Sapar. Terimakasih atas waktu yang saudara berikan untuk menyelesaikan dan membantu saya untuk menyelesaikan skripsi ini.

11. Terimakasi untuk calon istriku Riescha Zubaidah, yang selalu memberikan dukungan dan doa agar tetap fokus dan sabar dalam menyelesaikan skripsi. 12. Sahabat saya. Anggi S dan Murti Handayani, terimaksaih atas semangat dan

bantuan materi bagi penulis.

13. Teman-teman SHARK TEAM MALANG yang selalu memberikan semangat atas doa dan segala bantuan moral dan material.

14. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Saya ucapkan terimakasih atas bantuan-bantuan yang diberikan.

15. Terimakasih saya ucapkan kepada teman-teman kost, A. Said, Ricky K, Adi Cendek, Ghofar, Izzy, Eko, Enyong, Farid, Fandi, Anshori, Fajar T, Ryant. Semangat dan terus kasih keras brother.

Penulis ini menyadari bahwa skripsi ini belum sempurna, masih banyak kekurangan dan kesalan didalamnya. Penulis ingin adanya kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk dapat lebih menyempurnakan skripsi ini.

Allah SWT akan membalas semua kebaikan hamba-Nya.Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua yang membacanya walaupun dengan segala kekurangan yang ada.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Malang, 5 November 2015


(6)

xiv DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI ... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

PERNYATAAN ORISINALITAS ... iv

BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSI ... v

ABSTRAK ... viii

KATA PENGANTAR ... xii

DAFTAR ISI ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xvii

DAFTAR TABEL ... xviii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1.Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2.Rumusan Masalah Penelitian ... 6

1.3.Tujuan Penelitian ... 6

1.4.Manfaat Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI ... 7

2.1.Penelitian Terdahulu ... 7

2.2.Model/ Bentuk Kepemimpinan dalam Organisasi ... 8

2.2.1 Pengertian Pemimpin ... 12

2.2.2 Komunikasi Kepemimpinan ... 15

2.3 Relasi Masyarakat dengan Pemerintah Desa... 17

2.3.1 Pengertian Masyarakat Desa ... 17

2.3.2 Pengertian Pemerintah Desa ... 20

2.3.3 Pola Hubungan Masyarakat dan Pemerintah Desa ... 21

2.3.4 Landasan Teori ... 22

BAB III METODE PENELITIAN ... 25

3.1.Pendekatan Penelitian ... 25

3.2.Jenis Penelitian ... 25


(7)

xv

3.4.Subyek Penelitian ... 26

3.5.Teknik Pengumpulan Data ... 27

3.6.Sumber Data ... 27

3.7.Teknik Analisis Data ... 27

3.8.Uji Keabsahan Data ... 29

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 30

4.1.Gambaran Umum Desa Sumberrejo Kecamatan Candipuro Kabupaten Lumajang ... 30

4.2.Identitas Subyek Penelitian ... 32

4.3.Pendapat Masayarakat Terhadap Komunikasi Perangkat Desa ... 33

4.3.1 Upaya Kepala Desa Untuk Menjaga Hubungan Baik dengan Bawahan ... 34

4.3.2 Pengambilan Keputusan Kepala Desa... 36

4.3.3 Media Komunikasi yang Digunakan Kepala Desa ... 38

4.3.4 Topik Pembicaraan Kepala Desa dengan Aparat ... 39

4.3.5 Penetapan Kebijakan Kepala Desa ... 41

4.3.6 Penetapan Kegiatan Kepala Desa Kepada Warga ... 43

4.3.7 Proses Penetapan Kebijakan Kepada Warga Desa ... 46

4.4.Pembahasan ... 49

BAB V PENUTUP ... 60

5.1.Kesimpulan ... 60

5.2.Saran ... 61

DAFTAR PUSTAKA ... 63

LAMPIRAN I Hasil Wawancara ... 64

LAMPIRAN II Dokumentasi ... 82


(8)

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1.Diadaptasi dari A Force for Change: How Leadership


(9)

xvii

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1.Tipologi Desa Sumberrejo ... 30

Tebel 4.2.Mata Pencaharian Masyarakat Desa Sumberrejo... 31

Tabel 4.3.Mata Pendidikan Masyarakat Desa Sumberrejo ... 31

Tabel 4.4.Jenis Kelamin Masyarakat Desa Sumberrejo... 32

Tabel 4.5.Dusun Pada Desa Sumberrejo ... 32

Tabel 4.6.Subyek dari Warga Desa Sumberrejo Kecamatan Candipuro Kabupaten Lumajang ... 33

Tabel 4.7.Pendapat Masyarakat Tentang Komunikasi Kepemimpinan Perangkat Desa ... 48


(10)

63

DAFTAR PUSTAKA

A.Samovar, Larry., E. Porter, Richard., dan R. McDaniel, Edwin. 2010. Komunikasi Lintas Budaya. Terjemahan Indri Margaretha Sidabalok. 2014. Jakarta: Salemba Humanika

Ardial. 2014. Paradigma dan Model Penelitian Komunikasi. Jakarta: Bumi Aksara. Arifin, Rifa. 2012. Komunikasi Efektif, (Online), Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Yogyakarta: PT. Rineka Cipta.

Budi Prasetyo, R. 2012. Jenis-Jenis Wawancara, (Online),

Fiske, John. 2012. Pengantar Ilmu Komunikasi. Terjemahan Hapsari Dwiningtyas. 2012. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Hartley, John. 2004. Communication, Cultural, & Media Studies. Terjemahan Kartika Wijayanti. 2010. Yogyakarta: Jalasutra.

M. Setiadi, Elly. 2011. Ilmu Sosial & Budaya Dasar. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Masmuh, Abdullah. 2010. Komunikasi Organisasi dalam Prespektif Teori dan Praktek. Malang: UMM Pers.

Mulyana, Deddy. 2008. Ilmu Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Mulyana, Deddy, dan Solatun. 2013. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya.

Northouse, Peter G. 2013. Kepemimpinan: Teory dan Praktik edisi ke enam. Terjemahan Ati Cahayani. 2013. Jakarta: PT. Indeks.

Nurudin.2010. Sistem Komunikasi Indonesia. Jakarta: Rajawali Pers.

R. Berger, Charles., E. Roloff, Michael., dan R. Roskos-Ewoldsen, David. 2011. Handbook Ilmu Komunikasi. Terjemahan Derta Sri Widowatie. 2014. Bandung: Nusa Media.

Rakhmat, Jalaluddin. 2007. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Robbins, Stephen P, 2002. Prinsip-prinsip Perilaku Organisasi, PT. Erlangga. Jakarta.

Rivai, Veithzal dan Deddy Mulyadi. 2003. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Sarwono, Jonathan, dan Hary Lubis. 2007. Metode Riset untuk Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta: C.V Andi Offset.

Soetomo. 2013. Pemberdayaan Masyarakat. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Syukur Ibrahim, Abd. 1994. Panduan Penelitian Etnografi Komunikasi. Surabaya: Usana Offset Printing.

Wirawan Irawanto, Dodi. 2013. Kepeminpinan Esensi dan Realitas. Malang: Bayumedia Publishing.


(11)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Penelitian

Masyarakat lebih dicirikan oleh interaksi, tujuan, kegiatan, keyakinan, dan tindakan sejumlah manusia yang sedikit banyak kecenderungannya sama. Dalam masyarakat tersebut terdapat ikatan–ikatan berupa tujuan, kegiatan, keyakinan, tindakan terungkap pada interaksi manusianya. Dalam hal ini, interaksi dan tindakan itu tentu saja, interaksiserta tindakan sosial. Krech (1975:308) mengemukakan masyarakat sebagai kolektivitas, terorganisir, berinteraksi orang yang aktivitasnya menjadi berpusat dalam tujuan bersama dan cenderung untuk berbagi kepercayaan umum, sikap, dan cara bertindak.

Di dalam suatu masyarakat, baik itu masyarakat yang berjumlah kecil maupun masyarakat yang berjumlah besar, pastinya ada individu yang memiliki pengaruh besar terhadap jalannya kehidupan bersama. Sedemikian rupa, sehingga mereka merasakan bahwa individu tersebut dapat menjadi pengaruh positif apabila terjadi konflik atau masalah-masalah yang timbul dalam kepentingan-kepentingan hidup yang utama, maka kelompok tersebut membutuhkan ketua atau pemimpin untuk alur hidup yang tentram.

Pemimpin itu seseorang yang memiliki kemampuan untuk mempengaruhi orang lain dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Seseorang yang mampu memenuhi karakteristik inilah yang sebenarnya disebut sebagai pemimpin. Secara teoritis difinisi kepemimpinan, sebagai aktifitas untuk memengaruhi orang-orang agar diarahkan untuk mencapai tujuan dari organisasi. Masyarakat beranggapan bahwa keberhasilan seorang pemimpin


(12)

2

sangat tergantung pada sifat kepemimpinnya. Kepemimpinan mencakup perhatian dan tujuan bersama. Pemimpin mengarahkan energi mereka pada individu yang mencoba mencapai suatu secara bersama. Secara umum, yang dimaksud dengan pemimpin merupakan elemen yang memberikan kewenangan dalam memberikan tugas atau perintah dan pengikut merupakan suatu elemen yang memiliki kewajiban untuk mengikuti segala bentuk petunjuk yang diberikan oleh pimpinan. Perhatian terhadap tujuan bersama memberi kepemimpinan suatu nada tambahan yang etis. Karena hal itu menekankan kebutuhan bagi pemimpin untuk bekerja bersama pengikut guna mencapai tujuan tertentu, sehingga sinergi antara pimpinan dan pengikut menjadi hal wajib dilakukan agar proses komunikasi dapat berjalan sesuai dengan ketentuan dan harapan masing-masing pihak.

Kepemimpinan dan organisasi merupakan dua konsep yang tidak bisa dipisahkan antara satu dengan yang lainnya, ibarat mata uang yang memiliki dua sisi. Artinya, kepemimpinan tanpa organisasi maka aktualisasi tidak bisa terekpresikan secara maksimal (Masmuh, 2010: 243). Jadi yang penting bagi pemimpin adalah kemampuan bersosialisasi. Kemampuan bersosialisasi adalah kecenderungan pemimpin untuk mencari hubungan sosial yang menyenangkan. Bersifat ramah, sopan, peka, sosial dan diplomatis. Pemimpin yang sosial memiliki antarpribadi dan hubungan yang komperatif dan menjaga keutuhan dalam menjaga hubungan bermasyarakat (Human Relationship). Untuk menjadi pemimpin yang efektif, seseorang harus mampu menggunakan taktik–taktik tertentu untuk mempengaruhi orang lain, hasil dari proses mempengaruhi itu beragam, dari yang paling kecil yaitu kepatuhan dan yang paling besar yakni


(13)

3

adanya komitmen terhadap pemimpin dan organisasi. Memengaruhi orang lain itu berakar dari diri seorang pemimpin.

Fungsi dari interaksi antara pemimpin dan bawahannya dalam organisasi membawa tatanan berupa: kemampuan, kepercayaan pribadi, pengaharapan, kebutuhan dan pengalaman lainnya. Perilaku yang disebabkan faktor internal adalah perilaku yang diyakini berada di bawah kendali pribadi individu itu. Sedangkan perilaku yang disebabkan faktor eksternal dilihat sebagai hasil dari sebab-sebab luar dan orang tersebut terpaksa berperilaku karena situasinya. Pendapat kita terhadap orang berbeda dari persepsi kita terhadap objek mati karena kita menarik kesimpulan mengenai tindakan orang tersebut. Objek manusia memiliki keyakinan, motif, atau maksud. Persepsi dan penilaian kita terhadap tindakan seseorangakan cukup banyak dipengaruhi oleh pengandaian-pengandaian yang kita ambil mengenai keadaan internal orang itu. Karakteristik kepemimpinan perangkat Desa Sumberrejo memilih konsep kekuasaan terkait dengan kepemimpinan, karena itu merupakan proses dari pengaruh. Kekuasaan adalah kapasitas atau potensi untuk mempengaruhi. Orang memiliki kekuasaan ketika mereka memiliki kemampuan untuk mempengaruhi keyakinan, sikap, dan tindakan orang lain. Pemimpin utama dalam desa (kepala desa) juga sering memberikan contoh kepada bawahannya mengenai kekuasaan dan otoritas adalah kenyataan hidup. Baik secara sadar maupun tidak, budaya ini mengajarkan anggotanya bahwa orang-orang tidak sama dan bahwa semua orang memiliki posisinya sendiri, hierarki sosial merupakan hal umum dan melambangkan ketidaksetaraan. Dalam organisasi dengan pengaruh kekuasaan yang tinggi, anda akan menemukan pemusatan


(14)

4

kekuasaan, pentingnya status dan peringkat, sejumlah besar pengawas, sistem nilai terstruktur yang menilai suatu pekerjaan, dan bawahan yang terdapat dalam hierarki yang kaku. Bowo Prayitno adalah kepala desa terpilih dua periode menjabat sebagai kepala desa. Dalam kepemimpinannya, beliau dikenal sebagai sosok yang kaku dan otoriter. Jabatan kepala desa dijadikannya alasan untuk menguasai dan mengatur segala hal yang menjadi keinginannya.

Hasil wawancara yang dilakukan kepada Kepala Desa dapat memberikan gambaran mengenai gaya kepemimpinan yang diterapkan kepada aparat pembantunya, hasil wawancara tersebut yaitu sebagai berikut:

Saya adalah kepala desa disini (Sumberrejo), yang mengatur pemerintahan dan program desa ini dengan kehendak saya. Dan saya tidak peduli dengan sistem dan aturan desa yang diberikan oleh kecamatan kepada desa yang saya ketuai. Pihak kecamatan itu apa tahunya Cuma komentar saja, dipilih oleh satu orang saja sudah mengatur dan memerintah saya untuk mengikuti program-programnya, ya jelas saya tidak mau, karena saya dipilih oleh rakyat yang suka terhadap saya dan apabila ada orang yang tidak suka terhadap kepemimpinan saya ya silahkan resiko sendiri ngapain pilih saya sebagai kepala desa samapi dua kali, apalagi kalau sampai ada salah satu dusun yang tidak suka atau tidak mendukung terhadap aturan-aturan yang saya buat, akan saya persulit segala kepentingan apabila ada sangkut pautnya terhadap saya. Aturan yang saya buat adalah bentuk dari kekuasaan mutlak, saya sudah memecat dua anak buah saya didesa karena tidak mengikuti aturan-aturan yang saya buat, karena mengikuti sistem yang diberikan dari atas (Kabupaten), biar masyarakat belajar terhadap dua orang itu jika berani terhadap saya.

Masyarakat Desa Sumberrejo memiliki karakteristik saling ketergantungan atau saling membutuhkan. Perasaan anggota masyarakat setempat dengan anggota lainnya didasari adanya persamaan tempat tinggal. Karena orang didesa mempunyai hubungan yang lebih erat dan mendalam sesama warganya. Sistem kehidupan biasanya berkelompok, atas dasar kekeluargaan. Penduduk desa sumberrejo pada umumnya hidup dari pertanian atau perkebunan, meskipun pekerjaan yang lainnya ada seperti pegawai negeri


(15)

5

sipil. Sering ditemukan bukti, ketika musim bertani datang, mereka kembali bertani. Mereka bekerja di luar pertanian hanya untuk sementara saja, ketika pekerjaan bertani tidak dilakukan, mereka melakukan pekerjaan diluar pertanian. Kondisi atau karakteristik masyarakat tersebut menjadikan kepemimpinan yang diterapkan oleh seorang kepala desa mampu menggerakkan seluruh aktivitas yang dilakukan oleh warga dan ketaatan atas peraturan akan selalu terjaga apabila kepemimpinan yang diterapkan oleh seorang kepala desa sesuai dengan harapan atau keinginan aparat pembantunya.

Adanya kecenderungan gaya otoriter yang diterapkan oleh Kepala Desa Sumberrejo menjadikan para aparatur memiliki sikap disiplin yang tinggi sehingga segala bentuk peraturan atau ketentuan dapat dilaksanakan secara maksimal oleh aparat desa. Kepemimpinan Kepala Desa Sumberrejo tersebut dapat mengantarkan Bapak Bowo Prayitno, mendapat kesempatan dua periode untuk menduduki jabatan sebagai Kepala Desa di Desa Sumberrejo. Pro dan kontra sering terjadi atas kepemimpinan yang ditetapkan sehingga mempengaruhi gaya komunikasi yang ditetapkan. Berdasarkan latar belakang penelitian tersebut maka judul penelitian ini yaitu: Pendapat Masyarakat Tentang Komunikasi Kepemimpinan Perangkat Desa (Studi pada Masyarakat Desa Sumberrejo Kecamatan Candipuro Kabupaten Lumajang).

1.2.Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dibuat rumusan masalah Penelitian yaitu Bagaimana pendapat masyarakat tentang komunikasi


(16)

6

kepemimpinan perangkat desa (Studi pada Masyarakat Desa Sumberrejo Kecamatan Candipuro Kabupaten Lumajang).

1.3Tujuan Penelitian

Merujuk dari sumber masalah penelitian diatas maka tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pendapat masyarakat tentang komunikasi kepemimpinan perangkat desa (Studi pada Masyarakat Desa Sumberrejo Kecamatan Candipuro Kabupaten Lumajang).

1.4Manfaat Penelitian

1.4.1 Secara teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai pembelajaran tentang pendapat masyarakat desa dan bentuk komunikasi kepemimpinan yang terjadi dan berkembang dikalangan perangkat desa dan juga bisa dijadikan referensi untuk Penelitian selanjutnya.

1.4.2 Secara Praktis

Kegunaan penelitian ini bagi peneliti, untuk menambah wawasan dan pengetahuan mengenai perkembangan pemikiran masyarakat desa untuk menyampaikan pendapatnya terhadap kinerja perangkat desa serta memahami bagaimana sikap dan bentuk komunikasi kepemimpinan yang terjadi pada saat ini.


(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Penelitian

Masyarakat lebih dicirikan oleh interaksi, tujuan, kegiatan, keyakinan, dan tindakan sejumlah manusia yang sedikit banyak kecenderungannya sama. Dalam masyarakat tersebut terdapat ikatan–ikatan berupa tujuan, kegiatan, keyakinan, tindakan terungkap pada interaksi manusianya. Dalam hal ini, interaksi dan tindakan itu tentu saja, interaksiserta tindakan sosial. Krech (1975:308) mengemukakan masyarakat sebagai kolektivitas, terorganisir, berinteraksi orang yang aktivitasnya menjadi berpusat dalam tujuan bersama dan cenderung untuk berbagi kepercayaan umum, sikap, dan cara bertindak.

Di dalam suatu masyarakat, baik itu masyarakat yang berjumlah kecil maupun masyarakat yang berjumlah besar, pastinya ada individu yang memiliki pengaruh besar terhadap jalannya kehidupan bersama. Sedemikian rupa, sehingga mereka merasakan bahwa individu tersebut dapat menjadi pengaruh positif apabila terjadi konflik atau masalah-masalah yang timbul dalam kepentingan-kepentingan hidup yang utama, maka kelompok tersebut membutuhkan ketua atau pemimpin untuk alur hidup yang tentram.

Pemimpin itu seseorang yang memiliki kemampuan untuk mempengaruhi orang lain dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Seseorang yang mampu memenuhi karakteristik inilah yang sebenarnya disebut sebagai pemimpin. Secara teoritis difinisi kepemimpinan, sebagai aktifitas untuk memengaruhi orang-orang agar diarahkan untuk mencapai tujuan dari organisasi. Masyarakat beranggapan bahwa keberhasilan seorang pemimpin


(2)

2 sangat tergantung pada sifat kepemimpinnya. Kepemimpinan mencakup perhatian dan tujuan bersama. Pemimpin mengarahkan energi mereka pada individu yang mencoba mencapai suatu secara bersama. Secara umum, yang dimaksud dengan pemimpin merupakan elemen yang memberikan kewenangan dalam memberikan tugas atau perintah dan pengikut merupakan suatu elemen yang memiliki kewajiban untuk mengikuti segala bentuk petunjuk yang diberikan oleh pimpinan. Perhatian terhadap tujuan bersama memberi kepemimpinan suatu nada tambahan yang etis. Karena hal itu menekankan kebutuhan bagi pemimpin untuk bekerja bersama pengikut guna mencapai tujuan tertentu, sehingga sinergi antara pimpinan dan pengikut menjadi hal wajib dilakukan agar proses komunikasi dapat berjalan sesuai dengan ketentuan dan harapan masing-masing pihak.

Kepemimpinan dan organisasi merupakan dua konsep yang tidak bisa dipisahkan antara satu dengan yang lainnya, ibarat mata uang yang memiliki dua sisi. Artinya, kepemimpinan tanpa organisasi maka aktualisasi tidak bisa terekpresikan secara maksimal (Masmuh, 2010: 243). Jadi yang penting bagi pemimpin adalah kemampuan bersosialisasi. Kemampuan bersosialisasi adalah kecenderungan pemimpin untuk mencari hubungan sosial yang menyenangkan. Bersifat ramah, sopan, peka, sosial dan diplomatis. Pemimpin yang sosial memiliki antarpribadi dan hubungan yang komperatif dan menjaga keutuhan dalam menjaga hubungan bermasyarakat (Human Relationship). Untuk menjadi pemimpin yang efektif, seseorang harus mampu menggunakan taktik–taktik tertentu untuk mempengaruhi orang lain, hasil dari proses mempengaruhi itu beragam, dari yang paling kecil yaitu kepatuhan dan yang paling besar yakni


(3)

3 adanya komitmen terhadap pemimpin dan organisasi. Memengaruhi orang lain itu berakar dari diri seorang pemimpin.

Fungsi dari interaksi antara pemimpin dan bawahannya dalam organisasi membawa tatanan berupa: kemampuan, kepercayaan pribadi, pengaharapan, kebutuhan dan pengalaman lainnya. Perilaku yang disebabkan faktor internal adalah perilaku yang diyakini berada di bawah kendali pribadi individu itu. Sedangkan perilaku yang disebabkan faktor eksternal dilihat sebagai hasil dari sebab-sebab luar dan orang tersebut terpaksa berperilaku karena situasinya. Pendapat kita terhadap orang berbeda dari persepsi kita terhadap objek mati karena kita menarik kesimpulan mengenai tindakan orang tersebut. Objek manusia memiliki keyakinan, motif, atau maksud. Persepsi dan penilaian kita terhadap tindakan seseorangakan cukup banyak dipengaruhi oleh pengandaian-pengandaian yang kita ambil mengenai keadaan internal orang itu. Karakteristik kepemimpinan perangkat Desa Sumberrejo memilih konsep kekuasaan terkait dengan kepemimpinan, karena itu merupakan proses dari pengaruh. Kekuasaan adalah kapasitas atau potensi untuk mempengaruhi. Orang memiliki kekuasaan ketika mereka memiliki kemampuan untuk mempengaruhi keyakinan, sikap, dan tindakan orang lain. Pemimpin utama dalam desa (kepala desa) juga sering memberikan contoh kepada bawahannya mengenai kekuasaan dan otoritas adalah kenyataan hidup. Baik secara sadar maupun tidak, budaya ini mengajarkan anggotanya bahwa orang-orang tidak sama dan bahwa semua orang memiliki posisinya sendiri, hierarki sosial merupakan hal umum dan melambangkan ketidaksetaraan. Dalam organisasi dengan pengaruh kekuasaan yang tinggi, anda akan menemukan pemusatan


(4)

4 kekuasaan, pentingnya status dan peringkat, sejumlah besar pengawas, sistem nilai terstruktur yang menilai suatu pekerjaan, dan bawahan yang terdapat dalam hierarki yang kaku. Bowo Prayitno adalah kepala desa terpilih dua periode menjabat sebagai kepala desa. Dalam kepemimpinannya, beliau dikenal sebagai sosok yang kaku dan otoriter. Jabatan kepala desa dijadikannya alasan untuk menguasai dan mengatur segala hal yang menjadi keinginannya.

Hasil wawancara yang dilakukan kepada Kepala Desa dapat memberikan gambaran mengenai gaya kepemimpinan yang diterapkan kepada aparat pembantunya, hasil wawancara tersebut yaitu sebagai berikut:

Saya adalah kepala desa disini (Sumberrejo), yang mengatur pemerintahan dan program desa ini dengan kehendak saya. Dan saya tidak peduli dengan sistem dan aturan desa yang diberikan oleh kecamatan kepada desa yang saya ketuai. Pihak kecamatan itu apa tahunya Cuma komentar saja, dipilih oleh satu orang saja sudah mengatur dan memerintah saya untuk mengikuti program-programnya, ya jelas saya tidak mau, karena saya dipilih oleh rakyat yang suka terhadap saya dan apabila ada orang yang tidak suka terhadap kepemimpinan saya ya silahkan resiko sendiri ngapain pilih saya sebagai kepala desa samapi dua kali, apalagi kalau sampai ada salah satu dusun yang tidak suka atau tidak mendukung terhadap aturan-aturan yang saya buat, akan saya persulit segala kepentingan apabila ada sangkut pautnya terhadap saya. Aturan yang saya buat adalah bentuk dari kekuasaan mutlak, saya sudah memecat dua anak buah saya didesa karena tidak mengikuti aturan-aturan yang saya buat, karena mengikuti sistem yang diberikan dari atas (Kabupaten), biar masyarakat belajar terhadap dua orang itu jika berani terhadap saya.

Masyarakat Desa Sumberrejo memiliki karakteristik saling ketergantungan atau saling membutuhkan. Perasaan anggota masyarakat setempat dengan anggota lainnya didasari adanya persamaan tempat tinggal. Karena orang didesa mempunyai hubungan yang lebih erat dan mendalam sesama warganya. Sistem kehidupan biasanya berkelompok, atas dasar kekeluargaan. Penduduk desa sumberrejo pada umumnya hidup dari pertanian atau perkebunan, meskipun pekerjaan yang lainnya ada seperti pegawai negeri


(5)

5 sipil. Sering ditemukan bukti, ketika musim bertani datang, mereka kembali bertani. Mereka bekerja di luar pertanian hanya untuk sementara saja, ketika pekerjaan bertani tidak dilakukan, mereka melakukan pekerjaan diluar pertanian. Kondisi atau karakteristik masyarakat tersebut menjadikan kepemimpinan yang diterapkan oleh seorang kepala desa mampu menggerakkan seluruh aktivitas yang dilakukan oleh warga dan ketaatan atas peraturan akan selalu terjaga apabila kepemimpinan yang diterapkan oleh seorang kepala desa sesuai dengan harapan atau keinginan aparat pembantunya.

Adanya kecenderungan gaya otoriter yang diterapkan oleh Kepala Desa Sumberrejo menjadikan para aparatur memiliki sikap disiplin yang tinggi sehingga segala bentuk peraturan atau ketentuan dapat dilaksanakan secara maksimal oleh aparat desa. Kepemimpinan Kepala Desa Sumberrejo tersebut dapat mengantarkan Bapak Bowo Prayitno, mendapat kesempatan dua periode untuk menduduki jabatan sebagai Kepala Desa di Desa Sumberrejo. Pro dan kontra sering terjadi atas kepemimpinan yang ditetapkan sehingga mempengaruhi gaya komunikasi yang ditetapkan. Berdasarkan latar belakang penelitian tersebut maka judul penelitian ini yaitu: Pendapat Masyarakat Tentang Komunikasi Kepemimpinan Perangkat Desa (Studi pada Masyarakat Desa Sumberrejo Kecamatan Candipuro Kabupaten Lumajang).

1.2.Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dibuat rumusan masalah Penelitian yaitu Bagaimana pendapat masyarakat tentang komunikasi


(6)

6 kepemimpinan perangkat desa (Studi pada Masyarakat Desa Sumberrejo Kecamatan Candipuro Kabupaten Lumajang).

1.3Tujuan Penelitian

Merujuk dari sumber masalah penelitian diatas maka tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pendapat masyarakat tentang komunikasi kepemimpinan perangkat desa (Studi pada Masyarakat Desa Sumberrejo Kecamatan Candipuro Kabupaten Lumajang).

1.4Manfaat Penelitian 1.4.1 Secara teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai pembelajaran tentang pendapat masyarakat desa dan bentuk komunikasi kepemimpinan yang terjadi dan berkembang dikalangan perangkat desa dan juga bisa dijadikan referensi untuk Penelitian selanjutnya.

1.4.2 Secara Praktis

Kegunaan penelitian ini bagi peneliti, untuk menambah wawasan dan pengetahuan mengenai perkembangan pemikiran masyarakat desa untuk menyampaikan pendapatnya terhadap kinerja perangkat desa serta memahami bagaimana sikap dan bentuk komunikasi kepemimpinan yang terjadi pada saat ini.


Dokumen yang terkait

Tradisi Masyarakat Desa Janji Mauli Kecamatan Sipirok Kabupaten Tapanuli Selatan (1900-1980)

3 83 104

Peranan Kepemimpinan Kepala Desa Dalam Meningkatkan Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Fisik Studi Pada Kantor Kepala Desa Palding Jaya Sumbul Kecamatan Tigalingga Kabupaten Dairi)

15 191 104

Aron pada Masyarakat Karo (Konsep Aron pada Masyarakat Lau Solu dalam Bidang Pertanian di Desa Lau Solu Kecamatan Mardinding Kabupaten Karo

2 93 113

Gambaran Perilaku Masyarakat Tentang Penyakit Malaria di Desa Bagan Asahan Kecamatan Tanjung Balai Kabupaten Asahan Tahun 2004

1 37 82

Evaluasi Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir Di Desa Percut Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang

6 80 92

Penilaian Masyarakat Desa Terhadap Pemerintahan Desa Dalam Era Otonomi Daerah (Studi kasus : Desa Sriharjo, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta )

2 50 64

EVALUASI PROGRAM LAYANAN RAKYAT UNTUK SERTIPIKASI TANAH (LARASITA) DI DESA JARIT KECAMATAN CANDIPURO KABUPATEN LUMAJANG (studi kasus pada Kantor Pertanahan Kabupaten Lumajang)

0 3 17

POLA KOMUNIKASI TKI PURNA DALAM MASYARAKAT (Studi pada TKI purna di Desa Sumberrejo, Kemiling)

2 16 160

MODEL KEPEMIMPINAN PEMERINTAHAN DESA DALAM PERSPEKTIFKEPALA DESA SEBAGAI TOKOH PANUTAN MASYARAKAT Model Kepemimpinan Pemerintahan Desa Dalam Perspektif Kepala Desa Sebagai Tokoh Panutan Masyarakat (Studi Kasus Masyarakat Desa Kecamatan Baki Kabupaten Suko

0 1 16

Studi tentang tradisi bersih desa pada masyarakat Desa Rendeng Kecamatan Gebang Kabupaten Purworejo AWAL

0 0 18