Total Leukosit Kadar Hemoglobin Hb Kadar Hematokrit He

7

2.5.4 Konversi Pakan FCR

Nilai konversi pakan yang digunakan selama perlakuan ini dapat diketahui melalui rumus berikut Effendie 1997: FCR = Keterangan : FCR = Konversi pakan Pa = Jumlah pakan yang dihabiskan gram Bt = Biomassa ikan pada akhir perlakuan gram Bo = Biomassa ikan pada awal perlakuan gram Bm = Biomassa ikan yang mati gram 2.5.5 Hematologi Ikan 2.5.5.1 Total Eritrosit Total eritrosit dihitung berdasarkan Blaxhall dan Daisley 1973 dengan cara: sampel darah dihisap dengan pipet bulir merah sampai skala 1. Kemudian ditambahkan larutan Hayem’s dengan cara dihisap sampai skala 101, lalu campuran tersebut dihomogenkan dengan cara pipet digoyang membentuk angka delapan selama 3-5 menit. Setelah itu tetesan pertama dari dalam pipet dibuang, dan tetesan selanjutnya dikeluarkan ke atas hemasitometer yang sudah ditutup dengan kaca penutup, Selanjutnya dilakukan perhitungan sel darah merah pada 5 kotak besar hemasitometer di bawah miroskop. Total sel darah merah didapatkan berdasarkan rumus berikut: ∑ eritrosit = ∑ sel eritosit terhitung x pengencervolume

2.5.5.2 Total Leukosit

Total leukosit dihitung berdasarkan Blaxhall dan Daisley 1973 dengan cara: sampel darah dihisap dengan pipet bulir putih sampai skala 0,5. Kemudian ditambahkan larutan Turk’s dengan cara dihisap sampai skala 11, lalu campuran tersebut dihomogenkan dengan cara pipet digoyang membentuk angka delapan selama 3-5 menit. Setelah itu tetesan pertama dari dalam pipet dibuang, dan tetesan selanjutnya dikeluarkan ke atas hemasitometer yang sudah ditutup dengan kaca penutup, Selanjutnya dilakukan perhitungan sel darah putih pada 5 kotak 8 kecil hemasitometer di bawah miroskop. Total sel darah putih didapatkan berdasarkan rumus berikut: ∑ leukosit = ∑ sel leukosit terhitung x pengencervolume

2.5.5.3 Kadar Hemoglobin Hb

Kadar hemoglobin diukur melalui metode Sahli dengan menggunakan Sahlinometer Wedemeyer dan Yasutake 1977. Prosedur pengukuran kadar hemoglobin dilakukan dengan cara: darah dihisap dengan pipet Sahli sampai skala 20 mm 3 atau 0,2 ml. Kemudian darah di dalam pipet dimasukkan ke dalam tabung Hb-meter yang telah diisi HCl 0,1 N sampai skala 10 pada skala yang berwarna merah, lalu diaduk dan didiamkan selama 3-5 menit. Setelah itu ditambahkan akuades sedikit demi sedikit sampai warna campuran darah dan HCl sama dengan warna larutan standar yang ada di dalam Hb-meter. Selanjutnya kadar hemoglobin dibaca dengan melihat permukaan cairan dan dicocokkan dengan angka pada skala yang berwarna kuning. Kadar hemoglobin yang terbaca memiliki satuan gram yang berarti banyaknya hemoglobin dalam satuan gram per 100 ml darah.

2.5.5.4 Kadar Hematokrit He

Kadar hematokrit diukur berdasarkan Anderson dan Siwicki 1993 dengan cara: sampel darah dimasukkan ke dalam tabung mikrohematokrit sampai ¾ bagian tabung, lalu ujung tabung disumbat dengan crystoseal. Setelah itu tabung disentrifus selama 5 menit dengan kecepatan 3000 rpm. Kemudian dilakukan pengukuran panjang darah yang mengendap a dan panjang total volume darah b di dalam tabung mikro hematokrit. Kadar hematokrit dinyatakan sebagai volume padatan sel darah yang dihitung dengan rumus berikut: He = ab x 100

2.5.5.5 Diferensial Leukosit