1
I. PENDAHULUAN
Ikan  patin  Pangasius  sp.  merupakan  salah  satu  komoditas  ikan  air  tawar yang  memiliki  nilai  ekonomis  tinggi.  Berdasarkan  data  produksi  perikanan
budidaya,  produksi  ikan  patin  pada  tahun  2005  mencapai  32.575  ton  dan  terus mengalami  peningkatan  hingga  pada  tahun  2007  sebesar  36.260  ton  Ferinaldy
2008.  Selain  itu,  ikan  patin  juga  merupakan  salah  satu  komoditas  perikanan budidaya  yang  ditargetkan  oleh  KKP  untuk  ditingkatkan  produksinya  hingga
sebesar  1.420  pada  periode  2010-2014  Anonim  2010.  Tingginya  target peningkatan produksi patin yang ditetapkan oleh KKP ini didasari oleh banyaknya
permintaan  patin  yang  masih  belum  dapat  dipenuhi  oleh  produsen.  Hal  ini disebabkan  karena adanya beberapa permasalahan  yang membatasi produksi  ikan
patin. Salah satu permasalahan yang sering dihadapi para pembudidaya ikan patin adalah  masalah  penyakit  yang  menyerang  ikan  patin  dan  kerap  menurunkan
produksi para pembudidaya. Penyakit yang umum menyerang pada ikan misalnya dapat disebabkan oleh bakteri atau virus.
Penanggulangan  penyakit  yang  umum  dilakukan  oleh  para  pembudidaya adalah  dengan  menggunakan  antibiotik.  Penggunaan  antibiotik  ini  memiliki
keunggulan  praktis  digunakan  dan  mudah  didapatkan.  Selain  itu  antibiotik  juga dikenal  cukup  efektif  dalam  mengatasi  permasalahan  penyakit  bakterial.  Namun
seiring  dengan  penggunaan  antibiotik  secara  terus  menerus,  dikhawatirkan  dapat menyebabkan  bakteri  resisten  terhadap  antibiotik.  Selain  itu,  penggunaan
antibiotik juga dapat mencemari lingkungan di sekitar lokasi budidaya serta dapat menyebabkan  residu  di  dalam  tubuh  manusia  yang  mengkonsumsi  ikan  yang
mengandung  antibiotik.  Banyaknya  permasalahan  dari  penggunaan  antibiotik  ini mendorong  banyaknya  penelitian  untuk  mencari  alternatif  guna  menanggulangi
penyakit  bakterial  tersebut.  Salah  satu  alternatif  yang  aman  dan  cukup  efektif digunakan adalah melalui penggunaan sinbiotik.
Menurut  Lisal  2005,  sinbiotik  merupakan  gabungan  antara  probiotik  dan prebiotik dengan komposisi seimbang dalam mendukung kelangsungan hidup dan
pertumbuhan  bakteri  yang  menguntungkan  dalam  saluran  pencernaan  makhluk hidup.  Aplikasi  pemberian  probiotik  atau  prebiotik  saja  masih  belum
2 menunjukkan  hasil  yang  maksimal  karena  adanya  kelemahan  dari  keduanya
apabila  digunakan  secara  terpisah.  Verschuere  et  al.  2000  menyatakan  bahwa probiotik  merupakan  agen  mikroba  hidup  yang  memberikan  pengaruh
menguntungkan  pada  inang  melalui  penyeimbangan  mikroflora  intestinal, peningkatan  efisiensi  pakan  atau  peningkatan  nilai  nutrisi  pakan,  peningkatan
respon  imun,  atau  dengan  melalui  peningkatan  kualitas  lingkungan  budidaya. Sedangkan  prebiotik  merupakan  salah  satu  bahan  penyusun  makanan  yang  tidak
dicerna  oleh  saluran  pencernaan  dan  dapat  menstimulasi  pertumbuhan  serta aktivitas bakteri flora normal di dalam saluran pencernaan hewan inang Ringo et
al. 2010. Lisal  2005  menyatakan  bahwa  pemberian  probiotik  tanpa  adanya
penambahan  jumlah  nutrien  yang  cukup  untuk  kehidupannya,  ditambah  dengan terjadinya  perubahan  lingkungan  yang  ekstrim  di  dalam  saluran  pencernaan  akan
menyebabkan  cepatnya  terjadi  wash  out  pencucian  pada  bakteri  probiotik. Sedangkan pemberian prebiotik tanpa adanya penambahan bakteri probiotik  yang
memanfaatkan  prebiotik  tersebut  di  dalam  saluran  pencernaan  tidak  akan memberikan  pengaruh  yang  signifikan  terhadap  peningkatan  respon  imun  ikan.
Putra 2010 menyatakan bahwa pemberian sinbiotik pada kegiatan budidaya ikan nila  merah  menghasilkan  kinerja  pertumbuhan  yang  lebih  baik  dibandingkan
pemberian  probiotik  atau  prebiotik  saja.  Berdasarkan  hasil  penelitian  Li  et  al. 2009,
penambahan gabungan
probiotik Bacillus
dan prebiotik
isomaltooligosaccharides  dapat  meningkatkan  respon  imun  dan  resistensi  udang vaname terhadap serangan WSSV.
Penelitian  ini  bertujuan  untuk  menguji  pengaruh  pemberian  sinbiotik dengan dosis berbeda  yang diberikan melalui pakan terhadap peningkatan  kinerja
pertumbuhan dan respon imun benih ikan patin.
3
II. METODOLOGI 2.1 Penyediaan Bakteri Probiotik