2. Mencetakrekeninggirokreditdanseluruhdatayangdibutuhkanuntukkeperl
uan laporan,pengarsipandanlainnyasertamendistribusikannya keseluruhunityang memerlukan.
3. Mengkordinirpembukuanperhitunganongkosyangmasihharusdibayarpad
a akhirtahunbuku. 4.
Menyusunlaporan-laporan harian,mingguan,bulanan,dantahunanuntuk kepentinganinterndaneksteren.
5. MengaturpengadaandanpenyediaanATK,BBC,materaidanalat-
alatligistik yangdiperlukanuntukoperasionalbanksertamenatausahanyadenganbaik.
6. Mengaturpemakaiankendaraandinasuntukkeperluanantarcabang.
7. Mengawasikegiatankeluardanmasukizin,untukmempersiapkan
pengajian,upah, cuti, pinjaman, angsuran danlain- lainkeperluanpegawaikantorcabang.
8. Mengatur penjilidan nota-nota dan dokumen serta menata usahakan
penyimpanan. 9.
Menata dan mengarsipkanfile- fileyangberhubungandenganbiodatakaryawan
dilingkungankantorcabang.
D. Kinerja Terkini
Adapun kinerja usaha yang dilakukan dari PT. Bank SUMUT KCP Marendal bila dilihat dari struktur organisasinya sudah cukup baik.Struktur
organisasi perusahaan ini padapokoknyamengandungpenetapanbatas- batas tugas,
Universitas Sumatera Utara
wewenang dan tanggung jawab dari masing-masing karyawan perusahaan.Bankjugasudahbaikdalam halpelayananterhadapnasabahyakni
dalammemberikanprodukdanasepertisimpanangiro,tabungandanlain-lain serta jasa-jasa bank lainnya. Sehubungan dengan itu, PT. Bank SUMUT KCP
Marendal dalam melakukanaktivitasoperasiperusahaanyaknidari
penyalurankreditsudahbaik.Halinidapatdilihatdaribanyaknyajeniskredit yang diberikan bank kepada masyarakatatau nasabah.Pelaksanaan pemberian kredit
yang adaselamainiberjalandenganbaik karenabankselamainiberusahauntukmenyalurkankreditkepadamasyarakat
ataunasabahyangmembutuhkankredit tersebut.Bankjugatidakmembeda- bedakan setiap nasabah yang datang. Sehingga bank dalam menyalurkan
kreditnyaselalubertindaksesuaidenganperaturanataupunketentuan-ketentuan yang berlaku yang ada di bank tersebut. Sebagaimana diketahui bahwa tujuan
pemberiankredittidakbolehterlepasdaritujuanperbankandalam pelaksanaan pembangunannasionaldalam rangkameningkatkanpemerataanpertumbuhan
ekonomi dan stabilitas nasional ke arahpeningkatan kesejahteraan rakyat banyak.
Dapat dikatakan bahwa hal ini telah dicapai PT. Bank SUMUT KCP Marendal dimanabankselalu berusaha menyalurkan kreditnya
kepadamasyarakatyangmembutuhkan bantuan kredit dengan tidak membeda- bedakan antara pemohon, pengusaha perusahaan besar atau pengusaha mikro
dalam memberikankreditnya,selamamasihsesuaidenganpersayaratanyang berlaku dan tidak merugikan pihak perbankan.
Universitas Sumatera Utara
BAB III PEMBAHASAN
Universitas Sumatera Utara
A. Pengertian Giro
Menurut M. Bahsan, S.H.,S.E dalam bukunya yang berjudul Giro dan Bilyet Giro Perbankan Indonesia, Giro adalah salah satu produk usaha bank dalam
rangka kegiatannya menerima penyimpanan dana dari masyarakat dan pada saat ini hanya boleh dilakukan oleh Bank Umum.
Menurut Drs. O.P. Simonangkir dalam bukunya yang berjudul Lembaga Keuangan Bank dan Nonbank, Giro adalah simpanan pihak ketiga kepada bank
yang penarikannya dapat dilakukan dengan menggunakan cek, kartu ATM, surat perintah pembayaran lainnya atau dengan cara pemindahbukuan, antara lain bilyet
giro. Menurut Y.Sri Susilo, Sigit Triandaru, dan A. Totok Budi Santoso dalam
buku yang berjudul Bank dan Lembaga Keuangan Lain, Giro adalah simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menerbitkan cek untuk
penarikan tunai atau bilyet giro untuk pemindahbukuan. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa, Giro adalah simpanan
pihak ketiga pada bank yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro, dan surat perintah pembayaran lainnya atau dengan
cara pemindahbukuan. Berdasarkan pengertian giro tersebut di atas, dapat diperhatikan beberapa ciri yang melekat pada giro sehingga dapat dibandingkan
dengan bentuk simpanan lainnya. Ciri – ciri tersebut yaitu : 1.
Giro adalah Salah Satu Bentuk Simpanan
Universitas Sumatera Utara
Bank umum dapat melakukan penghimpunan dana dari masyarakat melalui berbagai cara, antara lain dalam bentuk simpanan
atau pinjaman. Giro, sesuai dengan sifat transaksinya yang berkaitan dengan penyimpanan dana, digolongkan sebagai salah satu bentuk
simpanan. Simpanan yang berbentuk giro hanya terdapat pada Bank Umum dan ditatausahakannya dalam rekening yang disebut rekening
giro. Rekening tersebut dibuka oleh bank untuk dan dengan nama nasabah pemilik dana. UU perbankan Indonesia 1992 1998 melarang
Bank Perkreditan Rakyat menerima simpanan yang berbentuk giro. Sesuai dengan unsure perjanjian penyimpanan dana yang
terdapat dalam pengertian simpanan, untuk penyelenggaraan giro harus disertai dengan pembuatan perjanjian penyimpanan dana antara Bank
Umum dengan nasabah penyimpanan yang lazim disebut Perjanjian Pembukaan Rekening Giro.
2. Penarikan Dana Giro Setiap Saat
Dana yang disimpan dalam bentuk giro dapat ditarik setiap saat oleh pemiliknya dengan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam
ketentuan peraturan perundang – undangan, Perjanjian Pembukaan Rekening Giro, dan peraturan intern masing – masing Bank Umum.
Nasabah penyimpan dapat melakukan penarikan dana yang tersimpan dalam rekening gironya setiap saat dan Bank Umum yang
bersangkutan akan menyetujui sepanjang persyaratannya telah dipenuhi oleh nasabah penyimpan dan penerima dana. Penarikan dana
Universitas Sumatera Utara
giro yang dapat dilakukan pada setiap saat tersebut akan memberikan kemudahan kepada pihak – pihak yang berkepentingan terutama bagi
nasabah penyimpan yang ingin menyelesaikan kewajiban pembayarannya kepada pihak lain. Sebagaimana diketahui kegiatan
transaksi pembayaran di antara anggota masyarakat dapat terjadi setiap saat dan tidak harus selalu diselesaikan melalui penyerahan sejumlah
uang secara fisik karena berbagai pertimbangan karena berbagai pertimbangan dari pihak – pihak yang bertransaksi.Di antara anggota
masyarakat memanfaatkan fasilitas giro adalah terutama para pihak di lingkungan dunia usaha.Giro merupakan sarana yang paling sesuai
untuk menampung kepentingan pengelolaan dananya, terutama yang berkaitan dengan penyelesaian transaksi pembayaran yang mungkin
terjadi setiap saat. 3.
Cek dan Bilyet Giro sebagai Sarana Penarikan Kecuali dalam hal – hal tertentu, penarikan dana giro pada
prinsipnya hanya menggunakan cek dan bilyet giro. Kedua warkat dokumen ini diatur oleh peraturan perundang – undangan yang
berbeda dan berlaku mengikat seluruh anggota masyarakat.Cek dan bilyet giro disebut sebagai warkat perbankan yang dapat digunakan
oleh anggota masyarakat untuk menyelesaikan sesuatu kewajiban pembayaran melalui rekening giro pada bank.Sehubungan dengan itu,
kedua warkat tersebut merupakan sarana penarikan giro.
Universitas Sumatera Utara
Cek adalah surat perintah pembayaran dan bilyet giro adalah surat perintah pemindahbukuan dana. Kedua warkat tersebut berkaitan
dengan penyelesaian suatu kewajiban pembayaran melalui rekening giro yang ada pada Bank Umum sehingga sering disebut sebagai
warkat pembayaran giral.Akan tetapi, dalam hal ini kiranya perlu diperhatikan mengenai fungsinya sebagai warkat pembayaran giral
karena terdapatnya kemungkinan penolakan penerimaannya oleh pihak – pihak tertentu.Penolakan yang demikian perlu dipahami mengingat
kedudukannya yang berbeda dengan uang rupiah sebagai alat pembayaran.Walaupun cek dan bilyet giro masing – masing diatur oleh
peraturan perundang – undangan yang berlaku, tetapi tidak ditetapkan sebagai alat pembayaran yang sah. Sementara itu, uang rupiah, sesuai
dengan ketentuan UU Bank Indonesia 199 2004, ditetapkan sebagai alat pembayaran yang sah di wilayah Indonesia, dan setiap orang wajib
menerimanya dalam hal dimaksudkan untuk memenuhi kewajiban yang mempunyai tujuan pembayaran yang sah di wilayah Indonesia,
dan setiap orang wajib menerimanya dalam hal dimaksudkan untuk memenuhi kewajiban yang mempunyai tujuan pembayaran. Penolakan
terhadap penerimaan uang rupiah sebagai alat pembayaran di wilayah Republik Indonesia dapat dikenakan sanksi pidana berdasarkan undang
– undang tersebut di atas. 4.
Sarana Penarikan Berupa Perintah Pembayaran Lainnya atau Pemindahbukuan
Universitas Sumatera Utara
Sebagaimana yang disebutkan dalam pengertian giro, sarana perintah pembayaran lainnya atau dengan pemindahbukuan dapat
berupa surat permohonan atau surat perintah nasabah kepada banknya. Kedua jenis surat tersebut merupakan sarana untuk melakukan
penarikan dana giro, terutama untuk giro valuta asing. Cek dan bilyet giro tidak dapat digunakan untuk penarikan dana giro valuta asing.
Tindakan pelaksanaan dari penerimaan surat perintah pemindahbukuan dan surat perintah pembayaran biasanya berupa
pembuatan warkat lain oleh Bank Umum. Warkat tersebut berupa nota debet dan nota kredit sesuai dengan ketentuan intern masing – masing
Bank Umum. Dalam praktik perbankan, biasanya kepada nasabah diminta untuk mengisi warkat slip penarikan di samping surat
tersebut di atas. Dalam pelaksanaannya, giro ditatausahakan oleh bank dalam suatu
rekening yang disebut ‘rekening koran’. Jenis rekening giro ini dapat berupa: a. Rekening atas nama perorangan,
b. Rekening atas nama suatu badan usahalembaga, dan c. Rekening bersamagabungan.
Menurut Riyadi 2004: 63, jenis sumber dana ini merupakan dana yang paling murah bagi bank, tetapi kemurahannya sifatnya juga sangat fluktuatif, karena pada
umumnya lembaga
perusahaan atau perorangan yang menyimpan uangnya dalam bentuk rekening giro hanya untuk memenuhi kebutuhan operasional perusahaan
yang bersangkutan. Dalam kehidupan modern sekarang, motif transaksi dan
Universitas Sumatera Utara
berjaga-jaga adalah yang paling banyak mewarnai alasan penguasaan uang tunai. Bagi pengusaha kecil, menengah, maupun besar dan kaum menengah ke atas,
mempunyai rekening giro pada bank merupakan kebutuhan mutlak demikelancaran pembayaran dalam berbagai urusan bisnisnya.
B. Manfaat Giro