Kondisi Umum Perairan Kepulauan Seribu

ekonomis penting. Selain sebagai ikan konsumsi, ikan lape juga sering dijadikan sebagai ikan hias karena memiliki warna tubuh yang menarik fishbase.com, 2011. Rata-rata panjang total total lengthTL ikan lape dewasa yaitu 30 cm. Penelitian ini menggunakan ikan lape yang memiliki panjang antara 16,00 sampai 18,50 cm, maka ikan yang digunakan pada penelitian ini diduga tergolong belum dewasa.

2.6 Kondisi Umum Perairan Kepulauan Seribu

Secara geografis, Kepulauan Seribu merupakan gugusan pulau pulau kecil yang berada di perairan laut utara Jakarta. Kepulauan Seribu terletak pada 106 20’00” BT hingga 106 57’00” BT dan 5 10’00” LS hingga 5 57’00” LS. Menurut UU no. 34 tahun 1999 dan PP no. 55 tahun 2001, Kepulauan Seribu merupakan Kabupaten Administratif yang terdiri dari 110 pulau, dimana diantaranya terdapat 10 pulau yang berpenghuni BPS, 2005. Kondisi perairan laut sangat dipengaruhi oleh dua musim setiap tahunnya, yaitu musim Barat November-Maret dan musim Timur Mei-September. Kepulauan Seribu termasuk ke dalam sistem musim ekuator yang cenderung dipengaruhi oleh variasi tekanan udara. Musim hujan berlangsung pada bulan November hingga bulan April dengan hari hujan mencapai 10 - 20 haribulan, sedangkan musim kemarau berlangsung pada bulan Mei - Oktober dengan hari hujan berkisar antara 4 - 10 haribulan. Berdasarkan data tahun 2000, curah hujan bulanan di Kepulauan Seribu rata-rata tercatat sebesar 142,54 mm dengan curah hujan terendah pada bulan Juni dan tertinggi pada bulan September Terangi, 2007. Suhu udara rata-rata antara 25,6 C - 28,5 C dengan suhu maksimum tahunan 29,5 C - 32,9 C dan minimum 23,0 C - 23,8 C. Kecepatan maksimum arus permukaan pada musim Barat 0,5 ms menuju timur sampai tenggara dan begitu juga pada musim Timur yaitu dengan kecepatan maksimum arus permukaan 0,5 ms. Gelombang laut pada musim Barat mempunyai ketinggian antara 0,5 - 1,75 m dan pada musim Timur 0,5 - 1,0 m. Salinitas permukaan berkisar antara 30 – 34 00 , baik pada musim Barat maupun musim Timur Dinas Peternakan, Perikanan, dan Kelautan, 2003 13

3. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini menggunakan data echogram deteksi ikan demersal secara terkontrol di perairan Laut Kepulauan Seribu. Survei dilakukan oleh pihak Balai Penelitian Perikanan Laut BPPL Kementrian Kelautan dan Perikanan KKP pada tahun 2009. Adapun lokasi pengolahan data akustik dilakukan di Laboratorium Akustik BPPL, Jakarta Utara serta di Kampus FPIK, IPB, Dramaga, Bogor. Berikut peta lokasi pengambilan data akustik Gambar 4. Gambar 4. Peta lokasi pengambilan data