PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, UKURAN DEWAN KOMISARIS DAN PROFITABILITAS TERHADAP PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (Studi Empiris pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di BEI)

(1)

i

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, UKURAN DEWAN KOMISARIS

DAN PROFITABILITAS TERHADAP PENGUNGKAPAN CORPORATE

SOCIAL RESPONSIBILITY

(Studi Empiris pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di BEI)

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh: Desy Puspita Sari 201210170311336

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


(2)

(3)

iii

KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat serta hidayat-Nya sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “ PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, UKURAN DEWAN KOMISARIS DAN PROFITABILITAS TERHADAP PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (Studi Empiris pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di BEI)”. Dimana skripsi ini telah disusun dan selesai untuk memenuhi serta melengkapi syarat memperoleh gelar Sarjanaan di bidang Ekonomi, program studi Akuntansi pada Universitas Muhammadiyah Malang.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari akan kemampuan dan keterbatasan pengetahuan serta pengalaman penulis. Skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa adanya bantuan serta dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat:

1. Bapak dan Ibu yang selalu mendo’akan, memberikan saya dukungan, mengorbankan tenaga dan materi selama menempuh pendidikan di Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Adikku yang saya banggakan, Dery Maulana yang tak hentinya selalu memberi doa dan semangat.

3. Dr. Nazaruddin Malik, M.Si., selaku dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang.

4. Dra. Siti Zubaidah, MM., Ak., CA. selaku Ketua Program Studi Akuntansi. 5. Sri Wahjuni L, Dra. MM, Ak., CA dan Dhaniel Syam, Drs. MM, Ak., CA

selaku pembimbing dalam penelitian ini.


(4)

iv

7. Bapak dan Ibu dosen Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang terimakasih atas ilmu dan pengalaman yang dibagikan selama ini dan semoga bermanfaat.

8. Segenap jajaran pimpinan Universitas Muhammadiyah Malang yang baik secara langsung maupun tidak langsung turut memperlancar proses penyusunan skripsi ini.

9. Seluruh Staff Pojok Bursa Efek Indonesia (BEI) Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Malang yang telah membantu dalam proses perolehan data yang dibutuhkan dalam penelitian.

10. Teman seperjuangan selama kuliah Desy Puspita Sari dan Zulyta Fatmawati, terimakasih atas kebersamaannya selama ini, berbagi suka-duka, dan semoga silaturahmi tidak pernah putus.

11. Teman-teman Akuntansi G 2012 yang selama ini menemani saya belajar mulai semester 1 sampai semester 7, terimakasih telah mengajarkan banyak pelajaran dan pengalaman.

12. Teman-teman kost Harmonis 41 terimakasih atas kebersamaannya. 13. Mas Rofi’i terimakasih atas dukungannya, motivasi dan kesabarannya.

14. Seluruh pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, yang telah membantu selama penyusunan skripsi ini.

Terima kasih atas semua yang telah mereka berikan kepada penulis semoga mendapat balasan dari Allah SWT, dan penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat baik bagi penulis sendiri maupun perkembanga ilmu akuntansi.


(5)

v

Malang, 12 Maret 2016

Desy Puspita Sari 201210170311336


(6)

vi DAFTAR ISI

Halaman

COVER SKRIPSI ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

DAFTAR PUSTAKA ... xi

ABSTRAKSI ... xv

ABSTRACT ... xvi

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

1. Latar Belakang ... 1

2. Rumusan Masalah ... 7

3. Tujuan Penelitian ... 7

4. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ... 9

A. Review Penelitian Terdahulu ... 9

B. Landasan Teori ... 12

1. Pengertian Corporate Social Responsibility ... 12

2. Akuntansi CSR ... 14

3. Perlakuan Akuntansi dan Pelaporan CSR ... 14

4. Peraturan tentang CSR ... 15

5. Manfaat Aktivitas CSR... 15

6. Teori – teori yang melandasi Corporate Social Responsibility ... 16

a. Teori Stakeholder ... 16

b. Teori Legitimasi ... 16

c. Teori Kontrak Sosial ... 17

7. Faktor – faktor yang memengaruh pengungkapan CSR ... 17

a. Ukuran Perusahaan ... 17

b. Ukuran Dewan Komisaris ... 19


(7)

vii

8. Pengungkapan (Disclosure)... 20

9. Pengungkapan CSR ... 22

C. Kerangka Pemikiran ... 23

D. Pengembangan Hipotesis ... 23

BAB III. METODE PENELITIAN ... 27

A.Objek Penelitian ... 27

B.Jenis Penelitian ... 27

C.Definisi Operasional dan Pengukura Variabel ... 28

D.Populasi dan Sampel ... 32

E. Jenis dan Sumber Data ... 32

F. Teknik Pengumpulan Data ... 33

G.Teknik Analisis Data ... 33

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 38

A.Populasi dan Sampel Penelitian ... 38

B.Data Penelitian ... 40

C.Analisis Data ... 46

D.Pembahasan ... 62

BAB V. SIMPULAN DAN SARAN ... 67

A.Simpulan... 67

B.Keterbatasan Penelitian ... 68

C.Saran ... 68


(8)

viii

DAFTAR TABEL

Halaman

TABEL 2.1 Review Penelitian Terdahulu ... 11

TABEL 4.1 Proses Seleksi Sampel Berdasarkan Kriteria ... 38

TABEL 4.2 Perusahaan Sampel Penelitian ... 39

TABEL 4.3 Data Hasil Logaritma Natural Total Asset ... 40

TABEL 4.4 Data Jumlah Dewan Komisaris Perusahaan ... 41

TABEL 4.5 Data Hasil Perhitungan ROA ... 43

TABEL 4.6 Data Hasil Perhitungan Indeks CSR ... 44

TABEL 4.7 Hasil Analisis Statistik Deskriptif ... 46

TABEL 4.8 Hasil Uji Asumsi Normalitas ... 49

TABEL 4.9 Hasil Uji Asumsi Multikolinearitas... 51

TABEL 4.10 Hasil Pengujian Asumsi Non - Multikolinearitas ... 52

TABEL 4.11 Hasil Uji Rank Spearman ... 54


(9)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 Model Penelitian ... 23 Gambar 4.2 Normal Probability Plot ... 50 Gambar 4.3 Scatter Plot ... 53


(10)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Standar Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Global Reporting Initiative (GRI) Versi 3.1.

Lampiran 2 Perhitungan Pengungkapan Corporate Social Responsibility (Variable dummy).

Lampiran 3 Pengungkapan Corporate Social Responsibility Penelitian Tahun 2012-2014.

Lampiran 4 Perhitungan Ukuran Perusahaan Penelitian Tahun 2012-2014. Lampiran 5 Perhitungan Ukuran Dewan Komisaris Penelitian Tahun 2012-2014. Lampiran 6 Perhitungan Profitabilitas Penelitian Tahun 2012-2014.


(11)

xi

DAFTAR PUSTAKA

Amalia, D. 2013. "Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Corporate Social Responsibility Disclosure di BEI". Media Riset Akuntansi, Vol. 3, No. 1, hlm: 34-47.

Anggraini, F. R. R. 2006. "Pengungkapan Informasi Sosial dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Informasi Sosial dalam Laporan Keuangan Tahunan (Studi Empiris pada Perusahaan-Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta)". Artikel dipresentasikan pada SNA 9 Padang, di Padang.

Arthana, R. 2013. "Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) pada Perusahaan yang Terdaftar di Indeks LQ45 Bursa Saham Indonesia (BEI)". Jurnal Ilmiah Mahasiswa, Vol. 2, No. 2, hlm: 1-14.

Badjuri, A. 2011. "Faktor-Faktor Fundamental, Mekanisme Corporate Governance, Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) Perusahaan Manufaktur dan Sumber Daya Alam di Indonesia". Jurnal Dinamika Keuangan dan Perbankan, Vol. 3, No. 1, hlm: 38-54.

Fahrizqi, A. 2010. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) dalam Laporan Tahunan Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia), edited by Universitas Diponegoro Semarang, 1-92.

Ghozali, I. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS21 (edisi 7). Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro Semarang. Gulo, W. 2011. Booklet Perbankan Indonesia 2011. Jakarta: Bank Indonesia

Direktorat Perizinan dan Informasi Perbankan.

Harahap, S. S. 2011. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta: Rajagrafindo Persada.

Hendriksen, 2002. Teori Akunting, Jilid Dua. Batam: Interaksara.

Ikatan Akuntan Indonesia , I. 2009. "ED PSAK Paragraf 12 (revisi 2009)". Jakarta. Salemba Empat.


(12)

xii

Ikbal, M. 2012. "Hubungan Karakteristik Perusahaan dan Profitabilitas dengan Praktek Pengungkapan Sosial dan Lingkungan (Suatu Telaahan Empiris dan Teoritis)". Kinerja, Vol. 9, No. 2, hlm: 25-35.

ISO. 2009. "Draf Internasional Standar ISO 26000: Guidance on social responsibility".

Jogiyanto. 2000. Teori Portofolio dan Analisis Investasi (edisi 2). Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.

Kamil, A. 2012. "Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Luas Pengungkapan Kegiatan Corporate Social Responsibility". Media Riset Akuntansi, Vol. 2, No. 1, hlm: 1-17.

Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-38/PM/1996 Tentang Laporan Tahunan. Komite Nasional Kebijakan Governance. 2006. Pedoman Umum Good

Coreporate Governance Indonesia. Jakarta: Menko Bidang Perekonomian. Kristi, A. A. 2013. "Faktor-Faktor yang Memengaruhi Pengungkapan CSR pada

Perusahaan Publik di indonesia". Ilmiah Mahasiswa FEB, Vol. 1, No., hlm.

Lako, A. 2011. Dekonstruksi CSR dan Reformasi Paradigma Bisnis dan Akuntansi. Jakarta: Erlangga.

Marnelly, R. T. 2012. "Csr : Tinjauan Teori dan Praktek di Indonesia". Aplikasi Bisnis, Vol. 2, No. 2, hlm: 49-59.

Maulana, F., dan E. N. A. Yuyetta. 2014. "Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR)". Journal of Accounting, Vol. 3, No. 2, hlm: 1-14.

News Antara Samarinda. 2010. "Perusahaan Pertambangan Ancam Hutan Kalimantan".

Nur, M., dan D. Priantinah. 2012. "Analisis Faktor-Faktor yang Memengaruhi Pengungkapan CSR di Indonesia (Studi Empiris pada Perusahaan Berkategori High Profile yang Listing di BEI)". Nominal, Vol. 1, No. 1, hlm: 1-13.


(13)

xiii

Oktariani, N., dan N. S. H. Mimba. 2014. "Pengaruh Karakteristik Perusahaan dan Tanggung Jawab Lingkungan pada Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan". Akuntansi Universitas Udayana, Vol. 6, No. 3, hlm: 402-418.

Pradnyani, I. G. A. A., dan E. A. Sisdyani. 2015. "Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Leverage, dan Ukuran Dewan Komisaris pada Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan". Akuntansi Universitas Udayana, Vol. 11, No. 2, hlm: 384-397.

Putri, D. C. 2013. Pengaruh Corporate Governance dan Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan dalam Sustainability Report (Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di BEI), edited by Universitas Negeri Padang. Padang.

Putri, R. A., dan Y. J. Cristiawan. 2014. "Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas dan Leverage ". Business Accounting Review, Vol. 2, No. 1, hlm: 61-70. Rahmawati, I. D. U. 2010. "Pengaruh Ukuran Perusahaan, Ukuran Dewan

Komisaris, Kepemilikan Institusional, Kepemilikan Asing dan Umur Perusahaan Terhadap CSRD pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di BEI". Akuntnasi dan Manajemen, Vol. 21, No. 3, hlm: 297-306.

Republik Indonesia. 2001. UU. No. 22 Tahun 2001 (Minyak dan Gas Bumi). ———. 2007a. UU. No. 25 Tahun 2007 (Penanaman Modal).

———. 2007b. UU. No. 40 Tahun 2007 (Perseroan Terbatas).

———. 2009. UU. No. 4 Tahun 2009 (Pertambangan Mineral dan Batubara). ———. 2012. PP. No. 47 Tahun 2012 (Tanggung Jawab Sosial dan Perseroan

Terbatas).

Sari, R. A. 2012. "Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap CSRD pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI". Nominal, Vol. 1, No. 1, hlm: 124-140.

Sembiring, E. R. 2006. "Karakteristik Perusahaan dan Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial: Study Empiris pada Perusahaan yang Tercatat di Bursa Efek Jakarta ". Jurnal Maksi Universitas Diponegoro Semarang, Vol. 6, No. 1, hlm: 69-85.


(14)

xiv

Sholihin, I. 2012. Manajemen Strategik. Jakarta: Erlangga.

Soemarso, S. R. 2003. Akuntansi Suatu Pengantar (Buku 2). Jakarta: Salemba Empat.

Soewardjono. 2006. Teori akuntansi : Perekayasaan Pelaporan Keuangan Ketiga. Yogyakarta: BPFE.

Surat Edaran Ketua Bapepam No. SE-02/PM/2002 Tentang Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan

Ulum, I. 2011. Klinik skripsi: Jurus-Jurus Jitu Menyusun Skripsi dan PKM Malang: Aditya Media Publishing.

Wardani, N. K., dan I. Januarti. 2013. "Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa efek Indonesia Tahun 2009-2011)". Accounting, Vol. 2, No. 2, hlm: 1-15. Wijaya, M. 2012. "Faktor-Faktor yang Memengaruhi Pengungkapan Tanggung

Jawab Sosial pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia". Ilmiah Mahasiswa Akuntansi, Vol. 1, No. 1, hlm: 26-30.


(15)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Kewajiban melakukan tanggung jawab sosial bagi Perusahaan Pertambangan telah diatur dalam UU. No. 22 tahun 2001 pasal 40 butir 5 berbunyi “Badan Usaha atau Bentuk Usaha Tetap yang melaksanakan kegiatan usaha Minyak dan Gas Bumi yakni kegiatan usaha hulu ke hilir ikut bertanggung jawab dalam mengembangkan lingkungan dan masyarakat setempat.” dan UU. No. 4 tahun 2009 pasal 108 ayat 1 berbunyi “Pemegang IUP dan IUPK wajib menyusun program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat.”

Menurut Bowen dalam Sholihin (2012 : 216) Corporate Social Responsibility dapat didefinisikan ke dalam dua premis dasar. Premis pertama, perusahaan dapat berdiri dalam suatu lingkup masyarakat karena adanya dukungan dari masyarakat. Oleh karena itu, perilaku perusahaan dan cara perusahaan dalam menjalankan bisnisnya harus sesuai dengan pedoman yang telah ditetapkan oleh masyarakat. Seperti halnya pemerintah, perusahaan memiliki kontrak sosial yang berisi sejumlah hak dan kewajiban. Kontrak sosial ini bisa saja berubah sesuai dengan kondisi masyarakat. Apapun perubahan yang terjadi dalam kontrak sosial akan tetap menjadi dasar bagi legitimasi bisnis. Kontrak sosial ini pula yang menjadi sarana perusahaan untuk meyesuaikan tujuan – tujuan perusahaan dengan tujuan-tujuan masyarakat yang pelaksanaannya dimanifestasikan dalam bentuk Corporate Social Responsibility Perusahaan.


(16)

2

Premis kedua, yang menjadi dasar dari Corporate Social Responsibility adalah pelaku bisnis bertindak sebagai agen moral dalam suatu masyarakat. Dalam membuat keputusan, pimpinan puncak perusahaan senantiasa memertimbangkan nilai atau mencerminkan nilai – nilai yang dimiliki manajemen puncak. Agar terjadi keselarasan antar nilai - nilai yang dimiliki perusahaan dengan nilai – nilai yang dimiliki masyarakat, maka manajer perusahaan harus berperilaku sesuai dengan nilai – nilai masyarakat.

Tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan sebuah ide yang menjadikan perusahaan tidak lagi dihadapkan pada tanggung jawab yang berada pada single bottom line. Kini tanggung jawab perusahaan harus berpijak pada triple bottom lines yaitu selain memerhatikan masalah ekonomi sosial, juga memerhatikan masalah sosial dan lingkungan. Triple bottom line reporting merupakan laporan yang memberikan informasi mengenai pelaksanaan kegiatan ekonomi, sosial, dan lingkungan dari sebuah entitas. Apabila prinsip triple bottom line reporting dapat diimplementasikan dengan baik, maka akan terwujud akuntabilitas perusahaan tidak hanya untuk pelaksanaan kegiatan ekonomi mereka, tetapi juga untuk pelaksanaan kegiatan sosial dan lingkungan. Dengan demikian, prinsip triple bottom line reporting dapat mengakomodasi kepentingan stakeholder secara luas, tidak hanya kepentingan shareholder dan bondholder saja (Deegan, 2004 dalam Kristi, 2013).

Sejak tanggal 23 September 2007, pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR disclosure) mulai diwajibkan melalui Undang-Undang


(17)

3

Perseroan Terbatas Nomor 40 tahun 2007 khususnya untuk perusahaan-perusahaan yang hidup sebagian besar dari pemanfaatan sumber daya alam. Dalam Pasal 74 telah diatur tentang kewajiban pengungkapan tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan yang dianggarkan sesuai dengan kepatutan dan kewajaran. CSR menekankan tanggung jawab perusahaan bukan hanya sekedar kegiatan ekonomi, namun sebagai kewajiban asasi perusahaan terhadap tanggung jawab sosial dan lingkungan (Rahmawati, 2010). PSAK No. 1 (Revisi 2009) paragraf 12 juga mengatur tentang pengungkapan laporan CSR oleh perusahaan pengelola lingkungan hidup dimana pelaporannya dilakukan secara terpisah dengan SAK.

Akuntansi yang memegang peranan penting sebagai alat pertanggung jawaban dan alat pengendali terhadap aktivitas setiap unit usaha dituding sebagai salah satu penyebab kerusakan lingkungan. Hal ini disebabkan oleh akuntansi selama ini hanya berpihak pada stockholders (mainstream accounting atau conventional accounting). Dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan kelestarian alam untuk kelangsungan hidup manusia dan penekanan pada kesejahteraan sosial, telah mengubah konsep akuntansi untuk lebih memerhatikan kepedulian terhadap sosial dan lingkungan (Andreas dan Lawyer, 2011 dalam Maulana dan Yuyetta, 2014 ).

Perusahaan yang memiliki ukuran yang lebih besar akan lebih bertahan daripada perusahaan denga ukuran yang lebih kecil. Semakin besar perusahaan, semakin besar pula sumber daya yang dimiliki perusahaan tersebut. Semakin besarnya sumber daya yang dimiliki perusahaan, maka perusahaan tersebut akan


(18)

4

lebih sering berhubungan dengan stakeholder sehingga diperlukan tingkat pengungkapan atas aktivitas entitas yang lebih besar termasuk pengungkapan dalam tanggung jawab sosial (Kamil, 2012).

Dewan komisaris merupakan wakil dari shareholder dalam perusahaan yang berbadan hukum perseroan terbatas yang mempunyai wewenang untuk memberi petunjuk dan arahan serta mengawasi pengelola perusahaan salah satunya adalah dengan memberi petunjuk atau arahan kepada manajemen untuk mengungkapkan CSR. Proporsi dewan komisaris bisa menentukan pengaruhnya terhadap pengungkapan CSR, dimana semakin besar ukuran dewan komisaris akan memudahkan dalam mengendalikan CEO untuk mengungkapkan informasi sosial perusahaan (Fahrizqi, 2010).

Profitabilitas perusahaan menunjukkan perbandingan antara laba dengan asset atau modal yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut, dengan kata lain profitabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan asset atau modal yang dimiliki secara efisien untuk menghasilkan laba yang diinginkan selama periode tertentu. Perusahaan dengan tingkat profitabilitas rendah akan lebih berfokus terhadap perbaikan kinerja ekonomi mereka dan memberikan perhatian yang rendah terhadap lingkungan (Elijido-Ten, 2004 dalam Arthana, 2013).

Berbagai permasalahan yang terjadi akibat dampak dari kegiatan industri pertambangan di Indonesia salah satunya yaitu diungkapkan dalam Samarinda (ANTARA News) - Walhi (Wanaha Lingkungan Hidup Indonesia) Kaltim bahwa persoalan deforestrasi semakin parah justru bukan dari sektor kehutanan, namun


(19)

5

terdapat 166 perusahaan pertambangan batu bara yang kini melakukan pinjam pakai kawasan hutan sehingga mengancam kelestariannya. Berdasarkan data Walhi itu menunjukan daerah terbanyak yang mengajukan izin pinjam pakai hutan adalah di Kalsel sebanyak 72 perusahaan batu bara, Kaltim mencapai 65 perusahaan, Kalteng 20 perusahaan, dan Kalbar 8 perusahaan. Sejak tahun 2001, di Kaltim tingkat deforestrasi (pengurangan luas hutan) mencapai 350 ribu hektare setiap tahun sehingga menimbulkan kerugian bagi masyarakat di Kaltim yang masih bergantung hidupnya dari hasil hutan. Eksploitasi kawasan hutan di Kaltim akan berdampak sangat signifikan terhadap keberlanjutan dan kelestarian hutan di Kaltim sehingga secara langsung berpengaruh terhadap bencana ekologis yang terjadi di Kaltim.

Penelitian ini dilakukan pada Perusahaan Pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2014. Alasan penelitian menggunakan Perusahaan Pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2014 karena Perusahaan Pertambangan memiliki pengaruh yang besar terhadap lingkungan perusahaan dilihat dari kegiatan utamanya yang sebagian besar memanfaatkan sumber daya alam. Perusahaan Pertambangan berkaitan dengan eksploitasi sumber daya alam yang berhubungan erat dengan limbah dan pencemaran lingkungan, sehingga memiliki tingkat risiko industri dan lingkungan yang tinggi. Lingkungan bekas tambang tidak bisa dikembalikan seperti 100% lingkungan awal sebelum kegiatan pertambangan. Maka untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan perlu disusun laporan CSR agar dapat dipublikasikan ke masyarakat. Hal ini di dukung dengan UU. No. 40 Tahun 2007


(20)

6

dalam pasal 74 ayat (1) mengatur tentang kewajib melaksanakan Tanggung Jawab Sosial bagi Perseroan.

Pengungkapan CSR dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu Ukuran Perusahaan, Ukuran Dewan Komisaris, dan Profitabilitas. Penelitian mengenai faktor-faktor tersebut telah banyak dilakukan sebelumnya, namun terdapat perbedaan pada riset-riset terdahulu. Penelitian yang dilakukan oleh Nur dan Priantinah (2012) menunjukkan hasil Ukuran Perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Pengungkapan CSR sedangkan penelitian oleh Pradnyani dan Sisdyani (2015) menunjukkan hasil Ukuran Perusahaan tidak berpengaruh terhadap Pengungkapan CSR.

Penelitian yang dilakukan oleh Pradnyani dan Sisdyani (2015) menunjukkan hasil Ukuran Dewan Komisaris berpengaruh positif terhadap Pengungkapan CSR sedangkan penelitian yang dilakukan Oktariani dan Mimba (2014) menunjukkan hasil bahwa Ukuran Dewan Komisaris tidak berpengaruh signifikan terhadap Pengungkapan CSR.

Penelitian yang dilakukan oleh Sari (2012) menunjukkan hasil Profitabilitas berpengaruh positif terhadap Pengungkapan CSR sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Putri dan Cristiawan (2014) menunjukkan hasil Profitabilitas tidak berpengaruh terhadap Pengungkapan CSR.

Berdasarkan hasil dari penelitian terdahulu, terdapat penelitian yang menyatakan adanya pengaruh antara ukuran perusahaan, ukuran dewan komisaris, dan profitabilitas terhadap Corporate Social Responsibility, tetapi terdapat pula penelitian yang menyatakan tidak ada pengaruh antara ukuran perusahaan, ukuran


(21)

7

dewan komisaris, dan profitabilitas terhadap Corporate Social Responsibility. Oleh karena itu, Peneliti tertarik untuk menguji kembali “ Pengaruh Ukuran Perusahaan, Ukuran Dewan Komisaris, dan Profitabilitas terhadap Pengungkapan CSR”.

2. Rumusan Masalah

1) Apakah Ukuran Perusahaan berpengaruh terhadap Pengungkapan CSR? 2) Apakah Ukuran Dewan Komisaris berpengaruh terhadap Pengungkapan

CSR?

3) Apakah Profitabilitas berpengaruh terhadap Pengungkapan CSR?

3. Tujuan Penelitian

1. Untuk menguji pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Pengungkapan CSR 2. Untuk menguji pengaruh Ukuran Dewan Komisaris terhadap Pengungkapan

CSR

3. Untuk menguji pengaruh Profitabilitas terhadap Pengungkapan CSR

4. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

Bagi Peneliti Lain

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat peneliti untuk mempelajari dan menambah wawasan, terutama berbagai hal yang bekaitan


(22)

8

dengan praktik Pengungkapan Corporate Social Responsibility perusahaan dalam laporan tahunan perusahaan.

2. Manfaat Praktis a. Bagi Manajemen

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi dalam pengambilan kebijakan agar dapat menarik calon investor dan kreditor melalui Pengungkapan Corporate Social Responsibility.

b. Bagi Investor

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan awal untuk membuat keputusan dalam menanamkan modalnya.


(1)

Perseroan Terbatas Nomor 40 tahun 2007 khususnya untuk perusahaan-perusahaan yang hidup sebagian besar dari pemanfaatan sumber daya alam. Dalam Pasal 74 telah diatur tentang kewajiban pengungkapan tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan yang dianggarkan sesuai dengan kepatutan dan kewajaran. CSR menekankan tanggung jawab perusahaan bukan hanya sekedar kegiatan ekonomi, namun sebagai kewajiban asasi perusahaan terhadap tanggung jawab sosial dan lingkungan (Rahmawati, 2010). PSAK No. 1 (Revisi 2009) paragraf 12 juga mengatur tentang pengungkapan laporan CSR oleh perusahaan pengelola lingkungan hidup dimana pelaporannya dilakukan secara terpisah dengan SAK.

Akuntansi yang memegang peranan penting sebagai alat pertanggung jawaban dan alat pengendali terhadap aktivitas setiap unit usaha dituding sebagai salah satu penyebab kerusakan lingkungan. Hal ini disebabkan oleh akuntansi selama ini hanya berpihak pada stockholders (mainstream accounting atau conventional accounting). Dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan kelestarian alam untuk kelangsungan hidup manusia dan penekanan pada kesejahteraan sosial, telah mengubah konsep akuntansi untuk lebih memerhatikan kepedulian terhadap sosial dan lingkungan (Andreas dan Lawyer, 2011 dalam Maulana dan Yuyetta, 2014 ).

Perusahaan yang memiliki ukuran yang lebih besar akan lebih bertahan daripada perusahaan denga ukuran yang lebih kecil. Semakin besar perusahaan, semakin besar pula sumber daya yang dimiliki perusahaan tersebut. Semakin besarnya sumber daya yang dimiliki perusahaan, maka perusahaan tersebut akan


(2)

lebih sering berhubungan dengan stakeholder sehingga diperlukan tingkat pengungkapan atas aktivitas entitas yang lebih besar termasuk pengungkapan dalam tanggung jawab sosial (Kamil, 2012).

Dewan komisaris merupakan wakil dari shareholder dalam perusahaan yang berbadan hukum perseroan terbatas yang mempunyai wewenang untuk memberi petunjuk dan arahan serta mengawasi pengelola perusahaan salah satunya adalah dengan memberi petunjuk atau arahan kepada manajemen untuk mengungkapkan CSR. Proporsi dewan komisaris bisa menentukan pengaruhnya terhadap pengungkapan CSR, dimana semakin besar ukuran dewan komisaris akan memudahkan dalam mengendalikan CEO untuk mengungkapkan informasi sosial perusahaan (Fahrizqi, 2010).

Profitabilitas perusahaan menunjukkan perbandingan antara laba dengan asset atau modal yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut, dengan kata lain profitabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan asset atau modal yang dimiliki secara efisien untuk menghasilkan laba yang diinginkan selama periode tertentu. Perusahaan dengan tingkat profitabilitas rendah akan lebih berfokus terhadap perbaikan kinerja ekonomi mereka dan memberikan perhatian yang rendah terhadap lingkungan (Elijido-Ten, 2004 dalam Arthana, 2013).

Berbagai permasalahan yang terjadi akibat dampak dari kegiatan industri pertambangan di Indonesia salah satunya yaitu diungkapkan dalam Samarinda (ANTARA News) - Walhi (Wanaha Lingkungan Hidup Indonesia) Kaltim bahwa persoalan deforestrasi semakin parah justru bukan dari sektor kehutanan, namun


(3)

terdapat 166 perusahaan pertambangan batu bara yang kini melakukan pinjam pakai kawasan hutan sehingga mengancam kelestariannya. Berdasarkan data Walhi itu menunjukan daerah terbanyak yang mengajukan izin pinjam pakai hutan adalah di Kalsel sebanyak 72 perusahaan batu bara, Kaltim mencapai 65 perusahaan, Kalteng 20 perusahaan, dan Kalbar 8 perusahaan. Sejak tahun 2001, di Kaltim tingkat deforestrasi (pengurangan luas hutan) mencapai 350 ribu hektare setiap tahun sehingga menimbulkan kerugian bagi masyarakat di Kaltim yang masih bergantung hidupnya dari hasil hutan. Eksploitasi kawasan hutan di Kaltim akan berdampak sangat signifikan terhadap keberlanjutan dan kelestarian hutan di Kaltim sehingga secara langsung berpengaruh terhadap bencana ekologis yang terjadi di Kaltim.

Penelitian ini dilakukan pada Perusahaan Pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2014. Alasan penelitian menggunakan Perusahaan Pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2014 karena Perusahaan Pertambangan memiliki pengaruh yang besar terhadap lingkungan perusahaan dilihat dari kegiatan utamanya yang sebagian besar memanfaatkan sumber daya alam. Perusahaan Pertambangan berkaitan dengan eksploitasi sumber daya alam yang berhubungan erat dengan limbah dan pencemaran lingkungan, sehingga memiliki tingkat risiko industri dan lingkungan yang tinggi. Lingkungan bekas tambang tidak bisa dikembalikan seperti 100% lingkungan awal sebelum kegiatan pertambangan. Maka untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan perlu disusun laporan CSR agar dapat dipublikasikan ke masyarakat. Hal ini di dukung dengan UU. No. 40 Tahun 2007


(4)

dalam pasal 74 ayat (1) mengatur tentang kewajib melaksanakan Tanggung Jawab Sosial bagi Perseroan.

Pengungkapan CSR dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu Ukuran Perusahaan, Ukuran Dewan Komisaris, dan Profitabilitas. Penelitian mengenai faktor-faktor tersebut telah banyak dilakukan sebelumnya, namun terdapat perbedaan pada riset-riset terdahulu. Penelitian yang dilakukan oleh Nur dan Priantinah (2012) menunjukkan hasil Ukuran Perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Pengungkapan CSR sedangkan penelitian oleh Pradnyani dan Sisdyani (2015) menunjukkan hasil Ukuran Perusahaan tidak berpengaruh terhadap Pengungkapan CSR.

Penelitian yang dilakukan oleh Pradnyani dan Sisdyani (2015) menunjukkan hasil Ukuran Dewan Komisaris berpengaruh positif terhadap Pengungkapan CSR sedangkan penelitian yang dilakukan Oktariani dan Mimba (2014) menunjukkan hasil bahwa Ukuran Dewan Komisaris tidak berpengaruh signifikan terhadap Pengungkapan CSR.

Penelitian yang dilakukan oleh Sari (2012) menunjukkan hasil Profitabilitas berpengaruh positif terhadap Pengungkapan CSR sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Putri dan Cristiawan (2014) menunjukkan hasil Profitabilitas tidak berpengaruh terhadap Pengungkapan CSR.

Berdasarkan hasil dari penelitian terdahulu, terdapat penelitian yang menyatakan adanya pengaruh antara ukuran perusahaan, ukuran dewan komisaris, dan profitabilitas terhadap Corporate Social Responsibility, tetapi terdapat pula penelitian yang menyatakan tidak ada pengaruh antara ukuran perusahaan, ukuran


(5)

dewan komisaris, dan profitabilitas terhadap Corporate Social Responsibility. Oleh karena itu, Peneliti tertarik untuk menguji kembali “ Pengaruh Ukuran Perusahaan, Ukuran Dewan Komisaris, dan Profitabilitas terhadap Pengungkapan CSR”.

2. Rumusan Masalah

1) Apakah Ukuran Perusahaan berpengaruh terhadap Pengungkapan CSR? 2) Apakah Ukuran Dewan Komisaris berpengaruh terhadap Pengungkapan

CSR?

3) Apakah Profitabilitas berpengaruh terhadap Pengungkapan CSR?

3. Tujuan Penelitian

1. Untuk menguji pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Pengungkapan CSR 2. Untuk menguji pengaruh Ukuran Dewan Komisaris terhadap Pengungkapan

CSR

3. Untuk menguji pengaruh Profitabilitas terhadap Pengungkapan CSR

4. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis Bagi Peneliti Lain

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat peneliti untuk mempelajari dan menambah wawasan, terutama berbagai hal yang bekaitan


(6)

dengan praktik Pengungkapan Corporate Social Responsibility perusahaan dalam laporan tahunan perusahaan.

2. Manfaat Praktis a. Bagi Manajemen

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi dalam pengambilan kebijakan agar dapat menarik calon investor dan kreditor melalui Pengungkapan Corporate Social Responsibility.

b. Bagi Investor

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan awal untuk membuat keputusan dalam menanamkan modalnya.


Dokumen yang terkait

Pengaruh Tipe Industri, Ukuran Dewan Komisaris dan Profitabilitas Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility Dengan Kepemilikan Institusional Sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

11 143 104

Pengaruh Ukuran Dewan Komisaris, Proporsi Komisaris Independen dan Kepemilikan Institusional terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) Pada Perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

3 42 90

Pengaruh Profitabilitas dan Ukuran Perusahan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility Dengan Ukuran Dewan Komisaris Sebagai Variabel Mooderasi Pada Perusahaan Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar di BEI

0 46 95

PENGARUH PROFITABILITAS DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (Studi Empiris pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di BEI)

2 28 21

Pengaruh Corporate Governance Dan Kepemilikan Manajerial Terhadap Kinerja Perusahaan : studi pada perusahaan yang terdaftar di bursa efek Jakarta

1 5 76

Pengaruh Tipe Industri, Ukuran Perusahaan, Profitabilitas dan Leverage terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility (Studi Empiris pada Perusahaan Go Public yang terdaftar di Jakarta Islamic Index Periode 2008-2012)

1 15 123

Pengaruh mekanisme corporate governance, ukuran perusahaan dan profitabilitas perusahaan terhadap pengungkapan corporate social responsibility di dalam laporan sustainability : Studi empiris pada perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-

0 6 156

PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN: (Studi Empiris pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di BEI)

8 83 65

PENGARUH UKURAN DEWAN KOMISARIS, PROFITABILITAS, MEDIA EXPOSURE DAN UMUR PERUSAHAAN PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (Studi Empiris Pada Perusahaan High Profile yang Terdaftar di Burs

13 147 146

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN DEWAN KOMISARIS TERHADAP PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia).

0 3 19