PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN: (Studi Empiris pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di BEI)

(1)

PENGARUH PENGUNGKAPANCORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN:

(Studi Empiris pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di BEI)

(Skripsi)

Oleh

INDANA LAZULFA ANAS

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2015


(2)

ABSTRACT

THE EFFECT OFCORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY(CSR) ON COMPANY PROFITAABILITY

By

INDANA LAZULFA ANAS

This study aimed to examine the effect of Corporate Social Responsibility(CSR) on Company Profitability. The independent variables in this research are Corporate Social Responsibility (CSR) disclosure which scored using an index of sembiring. The dependent variable in this research is company profitability, reflected by Net Profit Margin (NPM). This study also uses company size and leverage as control variable.

Purposive sampling is using as sampling method for this research with characteristic the minning company that list at IDX during the year 2009-2013 and published financial report in every period. This study adopts multiple linear regression method using SPSS as an analytical tool.

The results show thatCorporate Social Responsibility(CSR) disclosure positively affects the Net Pofit Margin (NPM). However, company size show negative relationship with NPM and Leverage does no show any relationship with NPM.


(3)

ABSTRAK

PENGARUH PENGUNGKAPANCORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN

Oleh

INDANA LAZULFA ANAS

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap profitabilitas perusahaan.Variabel Independen dalam penelitian ini adalah Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) yang diukur dengan indeks sembiring. Variabel Dependen dalam penelitian ini adalah Profitabilitas Perusahaan yang di ukur dengan menggunakan Net Profit Margin (NPM). Penelitian ini juga menggunakan variabel kontrol ukuran perusahaan (size) danleverage.

Teknik sampling dilakukan dengan metode purposive sampling dengan kriteria Perusahaan Pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang mempublikasikan laporan keuangan lengkap periode 2009-2013. Teknik analisis data dilakukan dengan metode analisis regresi linear berganda dengan menggunakan alat bantu program SPSS 21.

Hasil dari penelitian ini adalah Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) berpengaruh positif terhadap NPM, ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap NPM dan tidak ada pengaruhleverageterhadap NPM.


(4)

PENGARUH PENGUNGKAPANCORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN:

(Studi Empiris pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di BEI)

Oleh

INDANA LAZULFA ANAS

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar SARJANA EKONOMI

Pada Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2015


(5)

(6)

(7)

(8)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Sidosari pada tanggal 5 September 1992 sebagai anak pertama dari tiga bersaudara, dari pasangan Bapak M. Amin Ansor dan Ibu Rosmini.

Pendidikan Taman Kanak-kanak (TK) diselesaikan di TK Dharma Wanita Unila, Bandar Lampung. Pendidikan Sekolah Dasar (SD) diselesaikan oleh penulis pada tahun 2004 di SD Al-Kautsar Bandar Lampung. Sekolah Menengah Pertama (SMP) ditempuh oleh penulis di SMP Al-Kautsar Bandar Lampung, kemudian pada tahun 2007 penulis melanjutkan pendidikan tingkat atas di SMA Al-Kautsar Bandar Lampung. Selanjutnya penulis terdaftar sebagai mahasiswa Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) pada tahun 2010.

Selain kuliah, penulis aktif dalam berbagai kegiatan, baik kegiatan internal dan eksternal kampus. Penulis aktif di Himpunan Mahasiswa Islam dalam kegiatan eksternal kampus serta di internal kampus pernah menjabat sebagai Sekretaris Bidang Pengembangan Wawasan Keilmuan di Himpunan Mahasiswa Akuntansi (Himakta), Ketua Umum Kelompok Studi Pasar Modal (KSPM), dan Gubernur Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FEB Unila.


(9)

PERSEMBAHAN

Dengan mengucapkan syukur alhamdulillah kepada Allah SWT yang telah banyak memberikan nikmat, baik nikmat sehat nikmat iman dan menjadikan segala sesuatu yang sulit ini menjadi mudah. Sholawat serta salam semoga terlimpahkan kepada nabi Muhammad SAW, keluargannya, para sahabat dan kepada orang-orang yang senantiasa mengikuti sunnah beliau.

Saya persembahkan karya ini untuk orang-orang yang selalu mendukung sehingga saya bisa menyelesaikan pendidikan Strata 1 di Universitas Lampung. Teruntuk kelurga ayah, ibu, adik (Ayah M. Amin Ansor, Ibu Rosmini, Adik Sri Ajeng Wulandari dan Retno Tri Pratiwi) yang selalu memberikan do’a, perhatian, kasih sayang dan dukungan sehingga saat ini.

Kepada teman-teman FEB Unila yang telah banyak memberikan pelajaran yang berharga dalam upaya menjadi orang yang berguna bagi agama, keluarga dan bangsa.


(10)

MOTO

− Bukan dengan apa kau akan dikenang, tetapi dengan cara apa kau

akan dikenang(Crazycrew)

− Graduation means the end of story, and the beginning of another one,

my lovely brats! Lets start our new exciting drama now(Crow Zero)

− Aku lebih suka lukisan Samudra yang bergelombang memukul,

menggebu-gebu, dari pada lukisan sawah yang adem ayem tentrem, Kadyo siniram wayu sewindu lawase (Ir. Soekarno)

− Seseorang yang maju berperang dan berdiri sampai akhir, disebut

pemenang, seseorang yang maju berperang lalu gugur di medan perang, disebut pejuang, dan seseorang yang kabur dari peperangan adalah pecundang(Indana Lazulfa Anas)


(11)

SANWACANA

Bissmillahirahmanirrahim

Segala puji dan syukur penulis panjatkan Kehadirat Allah SWT dan shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarganya beserta sahabatnya dan orang-orang yang senantiasa mengikuti sunnah beliau. Alhamdulillah atas Kehendak-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul“Pengaruh PengungkapanCorporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Profitabilitas Perusahaan”sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

Terselesaikannya skripsi ini tak lepas dari bantuan, dukungan dan bimbingan berbagai pihak baik moral maupun material. Untuk itu dalam kesempatan ini dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih yang tulus kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Hi. Satria Bangsawan, S.E., M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

2. Ibu Dr. Fajar Gustiawaty Dewi, S.E., M.Si., Akt., selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.


(12)

3. Ibu Yuztitya Asmaranti, S.E., M.Si., Akt selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung

4. Bapak Drs. Achmad Zubaidi Indra M.M., C.P.A., selaku Pembimbing Akademik penulis atas kesediaanya membantu, mengarahkan dan memberi masukan selama penulis menempuh pendidikan S1 di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

5. Ibu Dr. Lindrianasari, S.E., M.Si., Akt., selaku Pembimbing I (satu) yang telah meluangkan waktu dan fikirannya serta memberikan kritik, saran, masukan dan semangat untuk penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

6. Ibu Retno Yuni Nur S., S.E., M.Sc., Akt., selaku Pembimbing II (dua) yang telah meluangkan waktu dan fikirannya serta memberikan kritik, saran, masukan dan semangat untuk penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi. 7. Ibu Susi Sarumpaet, S.E., M.B.A., Ph.D., Akt., selaku Pembahas yang telah

memberikan kritik, saran dan masukan yang membangun terhadap skripsi ini. 8. Bapak Muhiddin Sirat, S.E., M.P., yang telah memberikan arahan dan nasihat

selama menjalani kehidupan organisasi kampus.

9. Seluruh Dosen beserta seluruh staf karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan juga pembelajaran berharga bagi penulis selama menempuh program pendidikan S1. Khususnya untuk staf karyawan di jurusan Akuntansi pak Sobari, mbak Sri, Mpok, mas Yana, mas Yogi, mas Leman, yang telah banyak membantu selama proses pengerjaan skripsi dan selalu berbagi canda tawa sehari-hari.


(13)

10. Seluruh Staf TU, Administrasi, Akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Lampung, serta pegawai yang turut membantu dalam proses penyusunan skripsi ini.

11. Ayah dan Ibu tercinta, Bapak M. Amin Ansor dan Ibu Rosmini, yang selalu memberikan doa, semangat, kasih sayang, dukungan moral dan material serta senantiasa berkorban dan selalu memberikan yang terbaik bagi penulis dengan penuh keikhlasan. Semoga Allah SWT selalu melindunginya.

12. Untuk Adikku, Sri Ajeng Wulandari dan Retno Tri Pratiwi, yang selalu memberi motivasi serta dukungan. Semoga kita bisa menjadi anak yang selalu membanggakan kedua orangtua kita.

13. Keluarga Besar Himpunan Mahasiswa Islam Komisariat Ekonomi Unila yang telah telah menempa sedemikian rupa, terima kasih untuk pelajaran dari abang-abang dan rasa kekeluargaanya disini.

14. Sahabat-sahabatku, Ganteng-ganteng Crazycrew, M Satria Putra Remaja, Sidiq Teja Purna Paskibraka, Hendrik Saputra-ngan , Surya Prasetya Trihat(ki)maja-Icon, Mahmud Rianto-ngkol, Oksano Pilanada-ri mana, Ari Meidiansyah-du Sekali, Ben Ten Marshall, Ryan Trilaksono dan Fadli Midun-isme atas persahabatan kita selama empat tahun terakhir.

15. Keluarga Besar BEM FEB Unila, Nova, Yolanda, Febi, Jenny, Sonia, Yoga, Mellisa, Jevri, Firaz, Fera, Beni, Nay, Dicki, Ido, Faiz, Liza, Esti, Dimas, Fani, Rama, dan seluruh adik-adik Brigadir Muda yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Terimakasih atas keluarga, dukungan, pelajaran berharga, dan kebersamaannya selama ini.

16. Keluarga Besar DKDSBH (Egi, Apri, Irfan, Wanhar, Bram, Dicky, Frass, Aryo, Debol, Ferindo, Rifki, Ramdan) yang telah berjuang untuk buah hati.


(14)

17. Keluarga besar KSPM FEB Unila, Dianti, Nurul, Echa, Ayu, Sela, Dany, Dias, Cinta, Ata, kak Bowo, Kartono, Gita, Zahara, Ginan, Ferly, Argi, Ikhsan, Mentari, Ria, Mitha, Danty, Pandu, David, Fabio, Arum, Rifka, Puspa, Ghanes, Rizki, Sigit, Roby, dan Ruri.

18. Teman-teman akuntansi angkatan 2010 (Nevia, Ira, Mareta, Rossy, Yesi, Rere, Yogi, Marwanto, Jirry, Ade Rio, Iga, Arlenti, Andriani, Apri, Elza, Endang, Esty, Tina , Jenny, Fadli, Feni, Feri, Fina, Firas, Indra, Rizal, Jane, Marlina, Novia, Meky, Firsty, Ega N, Eka, Rica, Sharon, Latifa, Yuda, Pungki, Devri, Iqbal, Didik, Yobel, Wela, Ivonna, Santo, Ferry, Dila, Sisi, Ipeh, Herlina, Tiwi, Bebeu, Irvia, Rossy, Fina, Arlenti, Eka S, Marlina, Dwi) dan teman-teman seperjuangan lainnya yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

19. Keluarga besar KKN Desa Sri Purnomo, Kecamatan Kalirejo, Lampung Tengah (enyeng, tito, erdit, sardi, inka, meta, mayang, zui, ane, intan) terimakasih atas kebersamaan 40 hari yang tak terlupakan.

20. Untuk Ulfah Dwi Nedia, yang telah banyak membantu, menemani, serta memberikan semangat selama perkuliahan. Terimakasih atas Nano-nanonya. 21. Almamaterku tercinta.

22. Pihak-pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi penulis, pembaca, dan pihak-pihak lainnya.

Bandar lampung, 24 April 2015 Penulis


(15)

DAFTAR ISI

Halaman DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR D AFTAR LAMPIRAN

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 7

1.3 Tujuan Penelitian ... 7

1.4 Manfaat Penelitian ... 8

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori ... 9

2.1.1 Teori yang melandasi penelitian... 9

2.1.2 Corporate Social Responsibility (CSR)... 11

2.1.2.1 Pengertian CSR... 11

2.1.2.2 Pengungkapan CSR ... 16

2.1.3 Profitabilitas Perusahaan ... 18

2.2 Penelitian Terdahulu ... 19

2.3 Kerangka Pemikiran dan Pengembangan Hipotesis ... 22


(16)

III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Definifi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian ... 27

3.1.1 Variabel Independen ... 27

3.1.2 Variabel Dependen... 28

3.1.3 Variabel Kontrol... 28

3.1.3.1 Ukuran Perusahaan ... 28

3.1.3.2 Leverage ...30

3.2 Jenis dan Sumber Data...30

3.3 Sample ...31

3.4 Metode Analisis Data...31

3.4.1 Uji Statistik Deskriptif ...32

3.4.2 Uji Asumsi Klasik ...32

3.4.2.1 Uji Normalitas ...32

3.4.2.2 Uji Multikolinearitas...32

3.4.2.3 Uji Autokorelasi ...33

3.4.2.3 Uji Heteroskedastisitas ...34

3.4.3 Uji Hipotesis ...34

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Data... 37

4.2 Statistik Deskriptif Variabel Penelitian ... 37

4.3 Uji Asumsi Klasik ...39

4.3.1 Uji Normalitas ... 39


(17)

4.3.3 Uji Autokorelasi ... 42

4.3.4 Uji Heteroskedastisitas ...42

4.4 Uji Hipotesis ... 44

4.4.1 Uji Koefesien Determinasi ... 45

4.4.2 Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F atau ANOVA) ... 45

4.4.3 Uji Hipotesis ... 46

4.5 Pembahasan ... 47

4.5.1 Pengaruh Pengungkapan CSR terhadap NPM Perusahaan ... 47

4.5.2 Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap NPM Perusahaan ... 48

4.5.3 Pengaruh Leverage terhadap NPM Perusahaan ...49

V. SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan... 51

5.2 Keterbatasan Penelitian ... 52

5.3 Saran ... 52 DAFTAR PUSTAKA


(18)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Penelitian Terdahulu ... 21

4.1 Hasil Statistik Deskriptif... 37

4.2 Hasil Uji Normalitas ... 40

4.3 Hasil Uji Multikolinearitas... 41

4.4 Hasil Uji Autokorelasi ... 42

4.5 Hasil Uji Heteroskedastisitas (Uji Glejser) ... 44

4.6 Hasil Uji Koefesien Determinasi ... 45

4.7 Hasil Uji ANOVA ... 46


(19)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Model Penelitian ... 22 4.1 Normal Probability Plot ... 40 4.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 43


(20)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar Nama Perusahaan Sampel

Lampiran 2 Indeks Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan berdasarkan Sembiring

Lampiran 3 Data Pengamatan tahun 2009-2010 Lampiran 4 Data Pengamatan tahun 2010-2011 Lampiran 5 Data Pengamatan tahun 2011-2012 Lampiran 6 Data Pengamatan tahun 2012-2013 Lampiran 7 Hasil Uji Statistik


(21)

1

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Aktivitas perusahaan atau unit bisnis tidak bisa lepas dari lingkungannya. Lingkungan merupakan bagian dari kualitas kehidupan dan tidaklah dapat disangkal jika dikatakan bahwa saat ini masalah lingkungan semakin sering menjadi perdebatan baik di tingkat regional, nasional maupun internasional.

Perusahaan yang berorientasi pada laba akan berusaha menggunakan sumber daya yang dimilikinya semaksimal mungkin untuk memperoleh laba demi kelangsungan hidupnya sehingga berakibat pada dampak lingkungan baik secara positif maupun secara negatif (Harahap, 1999). Dalam mencapai tujuan tersebut, perusahaan selalu berinteraksi dengan lingkungannya sebab lingkungan memberikan andil dan kontribusi bagi perusahaan.

Tujuan perusahaan mengalami pergeseran seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan zaman (Yuniarti, 1998). Pertama, pandangan konvensional, yaitu menggunakan laba sebagai ukuran kinerja perusahaan. Perusahaan dengan kinerja yang baik adalah perusahaan yang mampu memperoleh laba maksimal. Kedua, pandangan modern, yaitu tujuan perusahaan tidak hanya mencapai laba maksimal tetapi juga kesejahteraan sosial dan lingkungannya. Seperti yang diungkapkan oleh Glueck dan Jauck (1984) dalam Hernitra (2011), bahwa tujuan perusahaan meliputi


(22)

2

profitabilitas, efisiensi, kepuasan, dan pengembangan karyawan, tanggung jawab sosial dan hubungan baik dengan masyarakat serta kelangsungan usaha dan tujuan lainnya.

Masyarakat kini semakin sadar akan pentingnya kinerja perusahaan dibidang lingkungan dan sosialnya. Pihak-pihak yang memiliki kepentingan terhadap perusahaan mulai menekan perusahaan untuk mulai melaksanakan kewajiban sosial lingkungannya.

Memasuki tahun 1990-an, banyak perusahaan yang mulai menyadari arti penting pertanggungjawaban sosial dan memasukkan tanggung jawab sosial dalam isu strategi bisnis mereka, bahkan tidak jarang perusahaan yang memasukkan isu tanggung jawab sosial kedalam visi dan misi perusahaan. Pertanggung jawaban sosial ini lazim disebut sebagaiCorporate Social Responsibility(CSR).

Sekarang ini perusahaan tidak dapat hanya mengandalkan penjualan saja dalam meningkatkan pendapatan dan memperoleh laba tanpa memperhatikan kepedulian terhadap lingkungan dan sosialnya, karena masyarakat sekarang lebih pintar dalam memilih produk yang akan mereka konsumsi. Sekarang, masyarakat cenderung untuk memilih produk yang diproduksi oleh perusahaan yang peduli terhadap lingkungan dan atau melaksanakan kegiatanCorporate Social Responsibility (CSR). Survei yang dilakukan Booth-Harris Trust Monitor (2001) dalam Sutopoyudo (2009), menunjukkan bahwa mayoritas konsumen akan meninggalkan suatu produk yang mempunyai citra buruk atau diberitakannegatif.

Pentingnya CSR pada perusahaan mampu menjadi faktor penentu keberlangsungan perusahaan. Preston (1981) dalam Lindrianasari (2007) menyatakan


(23)

3

bahwa perusahaan yang memiliki kinerja lingkungan yang baik dan melakukan pengungkapan yang tinggi memposisikan mereka sebagai perusahaan yang memiliki aktivitas yang berguna dan kualitas pengungkapan ini juga didorong legitimasi terhadap masyarakat. Sebagai contoh adalah peristiwa yang dialami oleh PT Lapindo Brantas dapat menjadi cerminan bahwa CSR sangat diperlukan untuk menjaga keharmonisan hubungan antara perusahaan dengan lingkungan sekitarnya dan informasinya harus dicerminkan dalam laporan perusahaan berdasarkan tujuan perusahaan (Januarti dan Apriyanti, 2005). Peristiwa itu tidak hanya mengakibatkan berhentinya operasi perusahaan, tetapi juga sorotan dari publik di seluruh dunia, khususnya dalam hal tanggung jawab perusahaan atas dampak yang ditimbulkannya (Nugroho dan Yunike, 2009). Sejalan dengan Marbun dalam Sueb (2001), apabila perusahaan tidak memperhatikan seluruh faktor yang mengelilinginya, mulai dari karyawan, konsumen, lingkungan, dan sumber daya alam sebagai satu kesatuan yang saling mendukung suatu sistem, maka akan mengakhiri eksistensi perusahaan itu sendiri.

Di Indonesia, kesadaran akan perlunya menjaga lingkungan tersebut diatur oleh Undang-Undang Perseroan Terbatas No. 40 Pasal 74 ayat (1) tahun 2007, yang berbunyi: “Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau

berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan

Lingkungan” (UU Nomor 40 tahun 2007). Sementara Undang-Undang Nomor 25

Tahun 2007 tentang Penanaman Modal, pasal 15 (b) menyatakan bahwa ”setiap penanam modal berkewajiban melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan.”


(24)

4

Tahun 2007 pasal 74 ayat (4) yaitu Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2012 yang diterbitkan pada bulan April 2012. Pada Pasal 3 ayat (1) menyatakan CSR menjadi kewajiban bagi perseroan yang menjalankan kegiatan usaha di bidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam. Kemudian pada ayat (2) dijelaskan bahwa kewajiban CSR dilakukan baik di dalam maupun di luar lingkungan perseroan. Adapun, pada pasal 6 dijelaskan bahwa pelaksanaan tanggung jawab sosial dan lingkungan dimuat dalam laporan tahunan Perseroan dan dipertanggungjawabkan kepada RUPS (PP Nomor 47 tahun 2012).

Teori-teori yang ada, yang biasanya digunakan untuk menjelaskan hubungan antara pengungkapan lingkungan dengan kinerja perusahaan, masih mengandung arti yang berlawanan. Oleh karena itu, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi mengenai kejelasan teori mana yang lebih mendukung hubungan antara pengungkapan lingkungan dengan kinerja perusahaan. Salah satu teori tersebut diantaranya adalah teori Neoklasik. Teori Neoklasik menurut Friedman (1970) dalam Lu (2010) dinyatakan bahwa setiap kegiatan perlindungan lingkungan mengurangi keberhasilan ekonomi karena perusahaan akan mengeluarkan biaya untuk upaya perlindungan lingkungan.

Pendapat sebaliknya berdasarkan stakeholder theory menyatakan bahwa dengan menyesuaikan dan berfokus pada berbagai kepentingan stakeholder, maka akan menimbulkan kepuasan pada mereka, karena suatu informasi sosial yang bermanfaat bagi stakeholder akan berpengaruh terhadap keputusan yang mereka buat (Diekers dan Antal, 1985 dalam Lindrianasari, 2007). Dengan melakukan hal tersebut, kelangsungan hidup perusahaan akan mendapat dukungan dari stakeholder.


(25)

5

Kinerja dan pengungkapan lingkungan yang baik juga merupakan suatu jenis investasi. Oleh karena itu, dapat menciptakan peluang untuk meningkatkan kinerja ekonomi perusahaan dimasa yang akan datang (Orlitzkyet al., 2003 dalam Lu 2010).

Teori lainnya yaitu teori sinyal (signaling theory). Lu (2010) dalam penelitiannya menyatakan bahwa perusahaan dengan kinerja lingkungan yang baik memiliki insentif untuk melakukan pengungkapan informasi lingkungan dalam laporan keuangan. Adapun Gray (1993) dalam Lindrianasari (2007), menjelaskan bahwa pengungkapan lingkungan merupakan bagian dari pengungkapan laporan keuangan. Pengungkapan informasi lingkungan membuat laporan keuangan menjadi lebih transparan dan dapat diandalkan. Adapun akan lebih meyakinkan para pemakai laporan keuangan dalam pengambilan keputusan, terutama investor dan calon investor untuk keputusan investasi. Tidak adanya pengungkapan informasi lingkungan dapat menandakan ada sebuah tingkat risiko lingkungan yang lebih tinggi dan biaya yang berkaitan dengan regulasi dimasa yang akan datang.

Selain teori hubungan antara pengungkapan lingkungan dengan kinerja perusahaan yang menunjukan penjelasan berlawanan, penelitian penelitian sebelumnya yang menguji hubungan antara kedua variabel tersebut juga menunjukan hasil yang beragam. Dahlia dan Siregar (2008) menyatakan bahwa aktivitas CSR berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan perusahaan. Penelitian yang dilakukan oleh Perwita (2009) yang menghasilkan temuan yang berbeda, bahwa environmental disclosure tidak berpengaruh signifikan terhadap reaksi pasar. Penelitian ini juga menemukan bahwaenvironmental disclosureberpengaruh negatif signifikan terhadap nilai perusahaan.


(26)

6

Penelitian ini dilakukan karena termotivasi oleh beragamnya hasil penelitian serupa yang dilakukan oleh peneliti peneliti sebelumnya dan perbedaan penjelasan teori hubungan antara pengungkapan lingkungan dengan kinerja perusahaan. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi perkembangan ilmu pengetahuan, terutama kontribusi teori. Menurut Jogiyanto (2007) kontribusi teori adalah hasil dari penelitian dapat memperbaiki teori yang sudah ada, menjelaskan teori yang sudah ada ke fenomena baru atau menemukan teori baru.

Penelitian ini merujuk pada penelitian Candrayanthi dan Saputra (2013) yang menggunakan ROA dan NPM sebagai variabel dependen dan pengungkapan CSR sebagai variabel independen pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI selama tahun 2010-2011. Variabel Independen dalam penelitian ini adalah pengungkapan CSR dan Variabel dependen dalam penelitian ini hanya menggunakan NPM. Peneliti menambahkan tahun penelitian dan menggunakan variabel kontrol, yaituleveragedan ukuran perusahaan.

Adapun perusahaan yang dipilih dalam penelitian ini adalah perusahaan perusahaan di sektor pertambangan. Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan pertambangan karena kegiatan usahanya mengelola dan memanfaatkan langsung sumber daya alam serta memiliki risiko tinggi akan kerusakan lingkungan (Ramadhan, 2012). Selain sektor pertambangan merupakan salah satu bidang yang dimaksud dalam UU Nomor 40 pasal 74 ayat (1) tahun 2007, sektor pertambangan juga memanfaatkan nilai ekonomis dari sumber daya alam yang terdapat di bumi. Kegiatan penambangan akan berdampak pada koversi lahan, perubahan struktur


(27)

7

vegetasi, gangguan habitat hutan, keanekaragaman hayati, dan proses-proses ekologi serta topografi alam dimana kegiatan tersebut dilaksanakan (Octavia, 2012).

Berdasarkan paparan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya, peneliti tertarik untuk membahas topik ini dan menguji hipotesis yang berkatian dengan pengungkapan CSR dan pengaruhnya terhadap profitabilitas perusahaan.

Oleh karena itu penulis mengangkat judul: Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility(CSR) terhadap Profitabilitas Perusahaan: (Studi Empiris pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di BEI).

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan sebelumnya, rumusan masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah apakah pengungkapan CSR berpengaruh positif terhadap profitabilitas perusahaan?

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan secara empiris apakah pengungkapan CSR berpengaruh positif terhadap profitabilitas perusahaan.


(28)

8

1.4. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah: 1. Manfaat Teoritis

Memberikan kontribusi terhadap pengembangan ilmu akuntansi dan menjadi bahan referensi serta bahan pertimbangan untuk mengadakan penelitian penelitian selanjutnya juga menyediakan bukti empiris pengaruh pengungkapan CSR terhadap profitabilitas perusahaan.

2. Manfaat Praktis

Memberikan pandangan kepada perusahaan tentang pentingnya pertanggungjawaban sosial perusahaan yang diungkapkan di dalam laporan tahunan perusahaan dan sebagai pertimbangan dalam pembuatan kebijakan perusahaan untuk lebih meningkatkan kepeduliannya pada lingkungan sosial, serta memberikan informasi atau alat bantu kepada para stakeholder tentang sejauh mana perusahaan telah melakukan tanggung jawab sosialnya.


(29)

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori

2.1.1. Teori yang melandasi penelitian 1. Teori Sinyal (Signaling Theory)

Teori sinyal membahas mengenai dorongan perusahaan untuk mengungkapkan informasi kepada pihak eksternal karena terjadi asimetri informasi antara manajemen dengan pihak eksternal. Oleh sebab itu, semua informasi perusahaan, baik itu informasi keuangan maupun non keuangan harus diungkapkan oleh perusahaan. Salah satu informasi tersebut adalah tentang aktivitas CSR yang dilakukan perusahaan, yang diungkapkan dalam laporan tahunan perusahaan. Perusahaan mengungkapkan CSR dengan harapan dapat meningkatkan nilai perusahaan (Rustiarini, 2010). Cowen dkk (1987) dalam Hackston & Milne (1999) dalam Anggraini (2006) mengatakan bahwa perusahaan yang berorientasi pada konsumen diperkirakan akan memberikan informasi mengenai pertanggungjawaban sosial karena hal ini akan meningkatkanimageperusahaan dan meningkatkan penjualan.


(30)

10 2. Teori Legitimasi (Legitimacy Theory)

Teori legitimasi merupakan suatu gagasan tentang kontrak sosial antara perusahaan dengan masyarakat. Menurut teori ini, untuk diterima oleh masyarakat, perusahaan harus mengungkapkan aktivitas sosial perusahaan sehingga akan menjamin kelangsungan hidup perusahaan (Reverte, 2009). Teori legitimasi juga berpendapat bahwa perusahaan harus melaksanakan dan mengungkapkan aktivitas CSR semaksimal mungkin agar aktivitas perusahaan dapat diterima oleh masyarakat. Pengungkapan ini digunakan untuk melegitimasi aktivitas perusahaan di mata masyarakat, karena pengungkapan CSR akan menunjukkan tingkat kepatuhan suatu perusahaan (Branco dan Rodrigues, 2008).

Legitimacy theory yang menyatakan bahwa perusahaan memiliki kontrak dengan masyarakat untuk melakukan kegiatannya berdasarkan nilai-nilai justice, dan bagaimana perusahaan menanggapi berbagai kelompok kepentingan untuk melegitimasi tindakan perusahaan (Tilt, 1994, dalam Haniffa et al, 2005). Jika terjadi ketidakselarasan antara sistem nilai perusahaan dan sistem nilai masyarakat, maka perusahaan dalam kehilangan legitimasinya, yang selanjutnya akan mengancam kelangsungan hidup perusahaan (Lindblom, 1994, dalam Haniffa et al, 2005). Pengungkapan informasi CSR dalam laporan tahunan merupakan salah satu cara perusahaan untuk membangun, mempertahankan, dan melegitimasi kontribusi perusahaan dari sisi ekonomi dan politis (Guthrie dan Parker, 1990).


(31)

11 3. TeoriStakeholder(Stakeholder Theory)

Stakeholder merupakan semua pihak yang keberadaannya sangat mempengaruhi dan dipengaruhi perusahaan, seperti: karyawan, masyarakat, perusahaan pesaing dan pemerintah (Purwanto, 2011). Daud dan Abrar (2008) berpendapat bahwa kelompok tersebut menjadi pertimbangan paling penting untuk perusahan mengungkapkan informasinya. Teori stakeholder mengatakan bahwa perusahaan bukanlah entitas yang hanya beroperasi untuk kepentingan sendiri namun harus memberikan manfaat bagi stakeholdernya. Dengan demikian, keberadaan suatu perusahaan sangat dipengaruhi oleh dukungan yang diberikan oleh stakeholder kepada perusahaan tersebut (Ghozali dan Chariri, 2007). Jensen (2001) menyatakan bahwa keputusan manajemen harus memperhatikan stakeholder-nya untuk meningkatkan nilai perusahaan. Aktivitas CSRyang dilakukan oleh perusahaan terbukti memiliki dampak yang signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan. Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa perilaku perusahaan berupa tanggung jawab sosial terhadap lingkungan sekitarnya memberian dampak positif, yang dalam jangka panjang akan tercermin pada keuntungan perusahaan dan peningkatan kinerja keuangan(ROE)(Dahlia dan Veronica, 2008)

2.1.2. Corporate Social Responsibility (CSR) 2.1.2.1. Pengertian CSR

Corporate Social Responsibility (CSR) yaitu suatu bentuk aktivitas yang dilakukan perusahaan untuk meningkatkan ekonomi perusahaan sekaligus peningkatan kualitas hidup karyawan beserta keluarganya dan juga kualitas hidup


(32)

12 masyarakat sekitar. Menurut Cheng dan Yulius (2011), aktivitas CSR dapat memberikan banyak manfaat, seperti: dapat meningkatkan citra dan daya tarik perusahaan di mata investor serta analis keuangan penjualan, dapat menunjukan brand positioning, dan dapat meningkatkan penjualan dan market share. Pengungkapan CSR merupakan proses pemberian informasi kepada kelompok yang berkepentingan tentang aktivitas perusahaan serta dampaknya terhadap sosial dan lingkungan (Mathews, 1995).

Wibisono (2007) menyatakan bahwa tahap penerapan corporate social responsibility yang akan berpengaruh pada kinerja keuangan adalah sebagai berikut:

1. Tahap perencanaan

Perencanaan terdiri dari 3 langkah utama: a. Awareness building

Langkah awal untuk membangun kesadaran mengenal arti penting CSR dan komitmen manajemen. Upaya ini dapat dilakukan antara lain melalui seminar, lokakarya, diskusi kelompok, dan lain-lain.

b. CSR assessment

Upaya untuk menjabarkan kondisi perusahaan dan mengidentifikasi aspek-aspek yang perlu mendapatkan perhatian dan langkah-Iangkah yang tepat untuk membangun struktur perusahaan yang kondusif bagi penerapan CSR secara efektif.

c.CSR manual bUilding

Hasil assessment merupakan dasar untuk penyusunan pedoman implementasi CSR. Upaya yang dapat dilakukan antara lain melalui


(33)

13 benchmarking. Penyusunan manual CSR dibuat sebagai acuan, pedoman dan panduan dalam pengelolaan kegiatan sosial kemasyarakatan yang dilakukan oleh perusahaan.

2. Tahap Implementasi

Dalam memulai implementasi pada dasamya ada 3 pertanyaan yang harus dijawab. Siapa orang yang akan menjalankan, apa yang mesti dilakukan, serta bagaimana cara melakukan, sekaligus alat apa yang diperlukan. Menurut Kotler (2005, dalam Lindrawati, dkk. (2008:75), menyatakan bahwa "Manfaat melakukan tanggung jawab sosial perusahaan dalam strategi dan operasi bisnis, yaitu "meningkatkan penjualan dan saham di pasaran (increase sales and market share), menguatkan posisi merk (strengthened brand positioning), meningkatkan kemampuan untuk menarik, memotivasi dan mempertahankan karyawan (increased ability to attract, motivate, and retain employees), mengurangi biaya operasi (decrease operation cost), meningkatkan perusahaan untuk menarik investor dan analis keuangan (increased appeal to investor and financial analysts)."

Benefit and drivers perusahaan dengan implementasi corporate social responsibilityadalah sebagai berikut (Wibisono, 2007:78-81):

1. Mempertahankan dan mendongkrak reputasi dan brand image perusahaan.

Perbuatan destruktif pasti akan menurunkan reputasi perusahaan. Begitupun sebaliknya, kontribusi positif pasti juga akan mendongkrak reputasi danimagepositif perusahaan.


(34)

14 2. Layak mendapatkansocial licence to operate.

Masyarakat sekitar perusahaan merupakan komunitas utama perusahaan. Ketika mereka mendapatkan benefit dari keberadaan perusahaan, maka dengan sendirinya mereka ikut memiliki perusahaan, sehingga imbalan yang diberikan pada perusahaan paling tidak adalah keleluasaan untuk menjalankan roda bisnisnya di wilayah tersebut. 3. Mereduksi risiko bisnis perusahaan.

Mengelola risiko ditengah semakin kompleksnya perrnasalahan perusahaan merupakan hal yang menunjang kesuksesan suatu usaha. Perusahaan harus menyadari bahwa bila terdapat hubungan yang tidak harrnonis denganstakeholderakan memicu timbulnya resiko yang tidak diharapkan, misalnya pembatalan atau penghentian operasi sehingga dapat menurunkan reputasi bahkan kineIja perusahaan. Bila hal itu terjadi, maka perusahaan juga harus mengeluarkan biaya yang berlipat ganda dibandingkan dengan implementasi CSR. Penerapan CSR merupakan upaya investatif yang dapat menurunkan risiko bisnis perusahaan.

4. Melebarkan akses sumberdaya.

Track record yang baik dalam pengelolaan corporate social responsibility merupakan keunggulan bersaing bagi perusahaan sehingga dapat mempermudah upaya untuk mendapatkan sumberdaya yang diperlukan perusahaan.


(35)

15 5. Membentangkan akses menuju market.

Investasi yang ditanamkan untuk program CSR ini dapat menjadi tiket bagi perusahaan menuju peluang pasar yang terbuka lebar, termasuk di dalamnya akan memupuk loyalitas konsumen dan mendapatkan pangsa pasar yang baru.

6. Mereduksi biaya.

Keuntungan yang didapatkan penghematan biaya yang merupakan buah daripada implementasi CSR, sebagai contoh yang mudah dipahami adalah upaya untuk mereduksi limbah melalui proses daur ulang ke dalam siklus produksi. Di samping mereduksi biaya, proses ini tentu juga mereduksi buangan keluar sehingga menjadi lebih arnan.

7. Memperbaiki hubungan denganStakeholder.

Implementasi dari CSR tentunya akan menambah frekuensi komunikasi antara perusahaan dengan stakeholder, sehingga dapat menimbulkan trust(kepercayaan) pada perusahaan.

8. Memperbaiki hubungan denganregulator

Perusahaan yang menerapkan CSR pada dasamya merupakan upaya untuk meringankan beban pemerintah sebagai regulator. Hal ini dikarenakan kesejahteraan masyarakat dan kelestarian lingkungan merupakan tanggung jawab pemerintah. sehingga dengan adanya bantuan perusahaan yang peduli pada masyarakat dan lingkungan akan membantu tugas dari pemerintah.


(36)

16 9. Meningkatkan semangat dan produktivitas karyawan

Kesejahteraan yang diberikan para pelaku CSR umumnya sudah jauh melebihi standar normatif kewajiban yang dibebankan pada perusahaan, sehingga karyawan menjadi terpacau untuk meningkatkan kinerjanya.

10. Peluang untuk mendapatkan penghargaan

Banyak reward ditawarkan bagi pelaksanaan CSR, sehingga kesempatan untuk mendapatkan penghargaan mempunyai peluang yang cukup tinggi.

2.1.2.2. Pengungkapan CSR

Menurut Golob dan Bartlett (2007) menyatakan bahwa laporan CSR (CSR Reporting) merupakan upaya perusahaan-perusahaan didalam mempublikasikan segala kegiatan yang telah dilakukan sehubungan dengan CSR kepada para stakeholder. Pendapat Golob dan Bartlett didukung oleh Grunig (1989) yang menyatakan bahwa publikasi CSR tersebut dapat saling menguntungkan bagi kedua belah pihak, baik pihak perusahaan maupun pihak stakeholder. Publikasi tersebut juga dapat mencegah segala bentuk konflik yang mungkin terjadi. Golob dan Bartlett (2007) juga mengemukakan bahwa laporan CSR tersebut juga dapat digunakan perusahaan sebagai salah satu strategi untuk mendapatkan semacam persetujuan legitimasi sosial dari masyarakat apabila didukung oleh data-data yang aktual dan relevan tentang kegiatan CSR yang dilakukan oleh perusahaan tersebut.


(37)

17 Menurut Gray et.al (1993) dalam Sembiring (2005) ada dua pendekatan yang secara signifikan berbeda dalam melakukan penelitian tentang pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Pertama, pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan mungkin diperlakukan sebagai suatu suplemen dari aktivitas akuntansi konvensional. Pendekatan ini secara umum akan menganggap masyarakat keuangan sebagai pemakai utama pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan dan cenderung membatasi persepsi tentang tanggung jawab sosial yang dilaporkan.

Pendekatan alternatif kedua dengan meletakkan pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan pada suatu pengujian peran informasi dalam hubungan masyarakat dan organisasi. Pandangan yang lebih luas ini telah menjadi sumber utama kemajuan dalam pemahaman tentang pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan dan sekaligus merupakan sumber kritik yang utama terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan.

Sesuai dengan UU no. 40 tahun 2007 pasal 66 ayat 2, setiap perusahaan perseroan di Indonesia termasuk perusahaan perbankan, diwajibkan untuk memuat laporan pelaksanaan tanggung jawab sosial dalam laporan keuangan tahunan. Oleh karena itu, setiap perusahaan dan pelaku ekonomi harus memfokuskan diri tidak hanya pada pencapaian laba, namun juga kepada pengungkapan tanggung jawab sosial pada pelaporan tahunan.


(38)

18 2.1.3. Profitabilitas Perusahaan

Menurut Petronila dan Mukhlasin (2003) dalam Wahidahwati (2002) profitabilitas merupakan gambaran dari kinerja manajemen dalam mengelola perusahaan. Adapun Munawir (2001), mendefinisikan profitabilitas sebagai keefektifan operasi serta derajat keuangan suatu perusahaan. Profitabilitas adalah faktor yang memberikan kebebasan dan fleksibilitas kepada manajemen untuk melakukan dan mengungkapkan kepada pemegang saham program tanggung jawab sosial secara lebih luas (Heinze, 1976 dalam Florence,et al., 2004).

Salah satu analisis yang digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan oleh investor adalah analisis rasio keuangan. Penelitian ini memfokuskan terhadap rasio profitabilitas dengan Net Profit Margin sebagai indikatornya. Net Profit Margin adalah suatu pengukuran dari setiap satuan nilai penjualan yang tersisa setelah dikurangi oleh seluruh biaya, termasuk bunga dan pajak. Menurut Munawir (1997) NPM diduga mempengaruhi perataan laba, karena secara logis margin ini terkait langsung dengan objek perataan penghasilan. NPM yang rendah menandakan penjualan yang terlalu rendah untuk tingkat biaya tertentu, atau biaya yang terlalu tinggi untuk tingkat penjualan yang tertentu.

Net Profit Margin yang tinggi menandakan kemampuan perusahaan menghasilkan laba yang tinggi pada tingkat penjualan tertentu. NPM yang rendah menandakan penjualan yang rendah untuk tingkat biaya tertentu, atau biaya yang terlalu tinggi untuk tingkat penjualan tertentu, atau kombinasi dari hal tersebut. Secara umum rasio yang rendah bisa menunjukkan ketidakefisienan manajemen.

Net Profit Margin (NPM) merupakan rasio profitabilitas yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba yang berasal


(39)

19 dari hasil kegiatan operasionalnya. Menurut Darsono dan Ashari (2005:56), mendefinisikan NPM sebagai berikut:

“NPM adalah laba bersih dibagi penjualan bersih. Rasio ini

menggambarkan besarnya laba bersih yang diperoleh oleh perusahaan pada setiap penjualan yang dilakukan. Rasio ini tidak menggambarkan besarnya persentase keuntungan bersih yang diperoleh perusahaan untuk setiap penjualannya karena adanya unsure pendapatan dan biaya

non-operasional”.

Bila disangkutkan dengan pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) tanggung jawab sosial, maka dapat dilihat bagaimana pengaruh pengungkapan CSR yang dilakukan perusahaan terhadap profit atau keuntungan yang didapat perusahaan itu sendiri (Almar, Rachmawati, dan Murni, 2012). Rasio ini merupakan perbandingan antara laba bersih setelah pajak dengan penjualan. NPM menunjukkan persentase dari setiap rupiah penjualan tersisa setelah di kurangi semua biaya, beban, dan termasuk juga bunga dan pajak. NPM dipilih karena dianggap sebagai rasio yang mampu menggambarkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dalam tingkat penjualan tertentu (Utami, 2011). Rasio NPM merupakan salah satu indikator yang dapat menilai produktif atau tidaknya kinerja dari perusahaan dan menjadi salah satu rasio yang paling banyak dilihat oleh para investor (Indartiet al.,2010)

2.2. Penelitian Terdahulu

Beberapa penelitian sebelumnya telah dilakukan untuk menguji pengaruh CSR. Penelitian Alexander dan Buchhloz (1978) meneliti mengenai hubungan antara tingkat CSR dan kinerja stock market. Penelitian ini tidak menemukan hubungan yang signifikan antara kedua variabel tersebut. Alexander et al. (1978)


(40)

20 mengemukakan bahwa salah satu kemungkinan penjelasan atas hasil penelitian tersebut adalah pasar modal yang sudah efisien, sehingga semua informasi sudah langsung tercermin dalam harga saham. Pengukuran tingkat CSR yang digunakan oleh Alexander adalah dengan ranking yang diberikan oleh pelaku usaha dan mahasiswa.

Pada tahun 2008, Lindrawati, Felicia, dan Budianto (2008) meneliti tentang pengaruh CSR terhadap kinerja keuangan perusahaan. dikemukakan bahwa CSR tidak berpengaruh secara signifikan terhadap ROE, namun berpengaruh secara signifikan terhadap ROI. Dalam penelitian ini CSR di ukur dengan menggunakan Indeks Return Shareholders dan Stakeholders, dan kinerja keungan yang diukur dengan rasio ROE dan ROI.

Nugroho dan Yunike (2009) dalam penelitiannya mengungkapkan bahwa pengungkapan informasi sosial perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba usaha perusahaan. Untuk melakukan CSR, manfaat dari melakukan tindakan tersebut harus melebihi biaya-biaya yang timbul karena alokasi sumber daya tambahan (Paul dan Siegel, 2006 dalam Nugroho dan Yunike, 2009).

Adapun pada penelitian Almar, Rachmawati, dan Murni (2012) dan Mukharomah dan Kesumaningrum (2014) yang sama sama menggunakan Net Profit Margin (NPM) sebagai variabel Dependennya dan hasil penelitian menunjukan bahwa Pengungkapan CSR berpengaruh positif terhadap NPM. Berbeda dengan Candrayanthi dan Saputra (2013), yang mendapatkan hasil tidak ada pengaruh Pengungkapan CSR terhadap Profitabilitas perusahaan yang diwakili olehNet Profit Margin(NPM).


(41)

21 Berdasarkan penelitian-penelitian yang telah dilakukan, berikut ringkasan penelitian terdahulu:

Nama Penulis Judul Variabel Hasil Penelitian

Almar, Rachmawati, dan Murni (2012) Pengaruh pengungkapan corporate social Responsibility(csr) terhadap profitabilitas Perusahaan X : pengungkapan CSR Y : ROA dan

NPM

Pengungkapan CSR berpengaruh

positif terhadap ROA dan NPM

Candrayanthi dan Saputra (2013) Pengaruh pengungkapan corporate social Responsibility terhadap kinerja perusahaan (studi empiris pada perusahaan pertambangan di bursa efek indonesia) X : Pengungkapan CSR Y : ROA, ROE, dan

NPM

Pengungkapan CSR berpengaruh

positif terhadap ROA dan ROE

namun berpengaruh negatif terhadap NPM Mukharomah dan Kesumaningrum (2014) Pengaruhcorporate social responsibility terhadap profitabitabilitas pada perusahaan food and Beveragesdi bursa efek indonesia (bei)

Tahun 2007-2010

X : CSR Y : ROA, ROE, dan NPM CSR berpengaruh positif terhadap NPM, berpengaruh negatif terhadap ROE, dan tidak berpengaruh terhadap ROA Alexander dan Buchhloz (1978) Corporate social responsibility and stock market performance

X : CSR Y: Kinerja pasar Modal Pengungkapan CSR tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja pasar modal Tabel 2.1. Penelitian Terdahulu


(42)

22

2.3. Kerangka Pemikiran dan Pengembangan Hipotesis

Untuk memudahkaan pemahaman mengenai pengaruh pengungkapan corporate social responsibility terhadap profitabilitas perusahaan, maka secara skematis digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2.1. Model Penelitian Lindrawati, Felicia, dan Budianto (2008) Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Yang Terdaftar Sebagai 100 Best Corporate Citizens Oleh KLD

Research and Analytics

X : CSR Y : ROE dan

ROI CSR tidak berpengaruh secara signifikan terhadap ROE, namun berpengaruh secara signifikan terhadap ROI Nugroho dan Yunike (2009) Pengaruh Corporate Social Responsibility Disclosure Terhadap Pertumbuhan Laba Usaha Pada Perusahaan Yang Terdaftar Sebagai 100 Best Listed Companies 2008 Menurut Majalah

Investor

X : CSR Y : Laba Perusahaan CSRdisclosure tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pertumbuhan laba usaha Pengungkapan Corporate Social Resposibility(CSR) Profitabilitas Perusahaan Variabel Kontrol Leverage Ukuran Perusahaan


(43)

23 Skema di atas adalah hasil penggambaran hubungan antar variabel dalam penelitian. Terdapat satu variabel independen yaitu pengungkapan CSR, yang mengarah pada Profitabilitas Perusahaan sebagai variabel dependen, yang diwakili oleh garis lurus menandakan adanya pengaruh dan membentuk hipotesis dalam penelitian ini. Kemudian ada dua variabel kontrol yang diwakili garis putus-putus, yaitu ukuran perusahaan danleverage.

Kotler dan Lee (2005) mengemukakan bahwa terdapat manfaat dari penerapan CSR bagi perusahaan, yaitu mampu meningkatan penjualan dan marketing share, memperkuat brand positioning, meningkatkan citra perusahaan, menurunkan biaya operasional, dan meningkatkan daya tarik perusahaan di mata investor dan analis keuangan. Sedangkan menurut Porter dan Kramer (2006), CSR dapat lebih dari sekedar biaya, hambatan atau kegiatan amal. Dengan pendekatan secara strategis, CSR dapat mendatangkan peluang, inovasi, dan keunggulan kompetitif bagi perusahaan seperti kinerja secara finansial maupun ekuitas merek, sekaligus mampu memecahkan masalah sosial yang menekan.

Motivasi utama perusahaan adalah profitabilitas yang tidak identik dengan kesejahteraan masyarakat tempat berdiri dan kiprah perusahaan. Namun dalam rangka membina hubungan yang saling menguntungkan, korporasi dapat turut serta dalam mengambil peran dalam mengatasi keterbelakangan dan kemiskinan masyarakat sekitar melalui Corporate Social Responsibility (CSR). Dari perspeksif biaya (cost-based approach), jika Corporate Social Responsibility menjadi suatu kewajiban periodik sama seperti membayar pajak maka beban perusahaan pasti akan meningkat dan berdampak pada laba bersih yang menurun. Perusahaan yang sudah merugi pasti akan semakin merugi, penurunan laba atau


(44)

24 peningkatan kerugian tentu saja merugikan pemegang saham karena deviden yang diterima akan berkurang (Resturiyani, 2012). Namun, hal itu mencerminkan pelaku bisnis kita masih terbelenggu oleh paradigma bisnis konservatif (shareholder-based approach). Paradigma ini mengagungkan pencapaian maksimal laba dan meminimalkan biaya sebagai tolak ukur prestasi. Dari perspektif manfaat (benefit-based approach), formalisasi Corporate Social Responsibility sebagai suatu kewajiban tidak hanya meningkatkan beban periodik (Resturiyani, 2012). Tetapi juga akan mendatangkan sejumlah manfaat ekonomi atau keuntungan yang berkepanjangan (sustainable profit) bagi perusahaan, pemegang saham dan semuastakeholder.

Hal ini sejalan dengan (Wibisono, 2007:76) yang menyatakan bahwa program corporate social responsibility (CSR) merupakan investasi demi pertumbuhan dan keber1anjutan usaha, sehingga CSR tidak bisa dianggap lagi sebagai pusat biaya (cost center) melainkan sebagai pusat laba (profit centre) di masa yang akan datang.

Menurut Russo & Fouts (1997) dalam Leki dan Christiawan (2013), environmental responsiveness dapat meningkatkan efsisensi perusahaan dan menurunkan biaya operasional. Praktik CSR seperti ini dilakukan sebagai investasi jangka panjang perusahaan untuk menciptakan proses produksi yang semakin efisien agar dapat mengakibatkan terjadinya penurunan biaya operasional. Menurut Earnhart & Lizal (2010) dalam Leki dan Christiawan (2013), perusahaan akan membeli teknologi baru yang ramah lingkungan sebagai alat penunjang praktik CSR yang bertujuan untuk mengurangi penggunaan energi dan air. Hal ini dapat ditemukan pada hasil penelitian Earnhart & Lizal (2010)


(45)

25 yang bahwa corporate environmental performance berpengaruh positif terhadap profit yang turut mempengaruhi penurunan biaya.

2.3.1. Pengembangan Hipotesis

Secara umum perusahaan dapat mengambil tiga tindakan yang berbeda sehubungan dengan aktivitas-aktivitas tanggung jawab sosial (Mackey et. al., 2005): (1) perusahaan yang saat ini tidak terlibat dalam aktivitas CSR dapat memulai untuk melakukannya, (2) perusahaan yang saat ini melakukan aktivitas CSR dapat menghentikannya dan (3) perusahaannya dapat tetap mempertahankan kebijakannya saat ini yaitu perusahaan-perusahaan yang saat ini melakukan aktivitas CSR dapat melanjutkan dan yang tidak melakukan aktivitas CSR tetap tidak melakukan. Hubungan antara pengungkapan informasi sosial perusahaan dan profitabilitas telah dipostulatkan merefleksikan pandangan bahwa respon sosial merupakan salah satu hal yang penting untuk meningkatkan laba perusahaan Bowman dan Haire (1976) dalam Sulistiyowati (2004).

Bukti ilmiah dan reaksi konsumen memberi sinyal kepada perusahaan bahwa partisipasi dalam CSR mendapat penghargaan, dampak dalam kinerja yang meningkat (Udayasankar, 2007). Lindrawati dkk (2008) mengatakan bahwa CSR membantu perusahaan memperoleh kelangsungan kinerja ekonomi dan keuangan yang kuat bagi jangka panjang. Dengan mengimplementasikan CSR secara tidak langsung perusahaan telah meminimalkan biaya implisit dari tindakan tak bertanggung jawab perusahaan (irresponsible acts). Dengan menerapkan CSR, diharapkan perusahaan akan memperoleh legitimasi sosial dan memaksimalkan kekuatan keuangannya dalam jangka panjang (Kiroyan, 2006 dalam Sayekti dan Wondabio, 2007).


(46)

26 Balabanis, Philips, dan Lyall (1998), menunjukkan bahwa pengungkapan CSR berhubungan positif dengan kinerja keuangan perusahaan (gross profit to sales ratio/GPS). Kesimpulan dari penelitian Goukasian dan Whitney (2007) dalam Lindrawati dkk (2008) mengidentifikasikan bahwa perusahaan yang mengeluarkan biaya untuk bertanggungjawab secara sosial dan etis tidak menyebabkan trade-offnya (pertukarannya) negatif dan tetap dapat menampilkan kinerja sebaik perusahaan lain yang tidak mengimplementasikan CSR. Perusahaan-perusahaan yang telah menerapkan CSR terbukti mengalami peningkatan laba (Pekkarinen, 2006 dalam Desy, 2008). Penelitian Lindrawati dkk (2008) menunjukkan bahwa CSR tidak berpengaruh signifikan terhadap ROE, namun berpengaruh secara signifikan terhadap ROI. Penelitian Siregar dan Dahlia (2008) menunjukan bahwa tingkat pengungkapan CSR dalam laporan tahunan perusahaan berpengaruh positif terhadap ROE 1 tahun ke depan. Artinya, aktivitas CSR yang dilakukan dan diungkapkan oleh perusahaan terbukti memiliki dampak produktif yang signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan. Semakin baik kinerja keuangan perusahaan berarti semakin baik profitabilitas perusahaan yang dihasilkan.

Berdasarkan uraian di atas, ini menunjukan bahwa masih ada ketidakselarasan penelitian tentang pengaruh pengungkapan CSR terhadap profitabilitas perusahaan. Dalam hal ini peneliti cenderung mempunyai hipotesis bahwa pengungkapan CSR berpengaruh positif terhadap profitabilitas perusahaan. H1: Pengungkapan CSR berpengaruh positif terhadap profitabilitas


(47)

27

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian

Penelitian ini menggunakan variabel dependen, variabel independen, dan variabel control. Pengungkapan CSR sebagai variabel independen dan pertumbuhan profitablitas perusahaan sebagai variabel dependen, serta sebagai variabel kontrol adalah size dan leverage.

3.1.1. Variabel Independen

Variabel Independen penelitian ini adalah pengungkapan CSR. yang diukur menggunakan Corporate Social Responsibility Index (CSRI). Pengukuran CSRI pada penelitian ini menggunakan instrumen yang digunakan Sembiring (2005). Sembiring mengelompokkan informasi CSR ke dalam 7 kategori, yaitu Lingkungan, Energi, Kesehatan dan Keselamatan Tenaga Kerja, Lain-lain Tenaga Kerja, Produk, Keterlibatan Masyarakat, dan Umum.

Pendekatan untuk menghitung CSRI pada dasarnya menggunakan pendekatan dikotomi yaitu setiap item CSR dalam instrument penelitian diberi nilai 1 jika diungkapkan, dan nilai 0 jika tidak diungkapkan (Haniffaet al.,2005). Selanjutnya, skor dari setiap item dijumlahkan untuk memperoleh keseluruhan skor untuk setiap perusahaan.


(48)

28 Rumus perhitungan CSRI adalah sebagai berikut: (Haniffaet al., 2005)

= Keterangan:

CSRIj =Corporate Social Responsibility Disclosure Indexperusahaan j Xij =dummyvariabel: 1= jika item i diungkapkan; 0= jika item i tidak

diungkapkan.

Nj = jumlah item untuk perusahaan j, nj=78

3.1.2. Variabel Dependen

Variabel dependen adalah variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independen. Variabel dependen pada penelitian ini adalah pertumbuhan profitabilitas perusahaan yang diukur dengan tingkatNet Profit Margin.

NPM menunjukkan rasio antara laba bersih setelah pajak ataunet income terhadap total penjualan (Ang, 1997):

Net Profit Margin = ____Laba bersih____ Penjualan bersih

3.1.3. Variabel Kontrol 3.1.3.1. Ukuran Perusahaan

Pada dasarnya ukuran perusahaan terbagi dalam tiga kategori yaitu perusahaan besar (large firm), perusahaan menengah (medium size), dan perusahaan kecil (small firm), Machfoedz dalam Ibrahim (2008). Secara teoritis perusahaan yang lebih besar mempunyai kepastian yang lebih besar dari pada perusahaan kecil, sehingga akan mengurangi tingkat ketidakpastian mengenai prospek perubahan dimasa depan. Hal tersebut dapat membantu investor


(49)

29 memprediksi risiko yang mungkin terjadi jika ia berinvestasi pada sebuah perusahaan (Yolana dan Martani, 2005 dalam Ibrahim, 2008).

Menurut hipotesis biaya politis, semakin besar biaya politis yang dihadapi oleh perusahaan, maka manajer akan memilih prosedur akuntansi yang dapat menghasilkan laba sekarang lebih rendah dibandingkan laba masa depan. Dengan demikian semakin tinggi biaya politis yang dihadapi perusahaan maka perusahaan akan semakin banyak mengeluarkan biaya untuk mengungkapkan informasi sosial sehingga laba yang dilaporkan menjadi lebih rendah Watt & Zimmerman (1990) dalam Scott (1997) dalam Anggarini (2006).

Perusahaan yang besar cenderung mempunyai biaya politis yang besar dibandingkan perusahaan kecil. Perusahaan besar cenderung akan memberikan informasi laba sekarang lebih rendah dibandingkan perusahaan kecil, sehingga perusahaan besar cenderung akan mengeluarkan biaya untuk pengungkapan informasi sosial yang lebih besar dibandingkan perusahaan kecil Anggarini (2006).

Ukuran perusahaan dalam penelitian ini diukur dengan (ln) total aset dengan tujuan agar perbedaan antara perusahaan besar dan kecil tidak terlalu signifikan sehingga data aset dapat terdistribusi normal. Berikut persamaannya (Dina, 2011:55):


(50)

30 3.1.3.2. Leverage

Leverage mencerminkan risiko keuangan suatu perusahaan yang dapat menggambarkan struktur modal dan mengetahui risiko tak tertagihnya utang perusahaan.

Dalam Teori keagenan, memprediksi bahwa perusahaan dengan rasio leverage yang lebih tinggi akan mengungkapkan lebih banyak informasi, karena biaya keagenan perusahaan dengan struktur modal seperti itu lebih tinggi Jensen & Meckling (1976) dalam Anggraini (2006). Oleh karena itu perusahaan dengan rasio leverage yang tinggi memiliki kewajiban untuk melakukan ungkapan yang lebih luas daripada perusahaan dengan rasio leverage yang rendah. Dalam Hipotesis Kontrak Hutang mengatakan bahwa semakin tinggi leverage, kemungkinan besar perusahaan akan mengalami pelanggaran terhadap kontrak utang, maka manajer akan berusaha untuk melaporkan laba sekarang lebih tinggi dibandingkan laba di masa depan.

Menurut Sawir (2005:18) menjelaskan “total debt to equity rasio adalah

perbandingan total hutang (kewajiban) yang dimiliki perusahaan dengan modal

sendiri (ekuitas)”. Adapun persamaannya sebagai berikut:

Debt to Equity Rasio = Total Kewajiban Ekuitas

3.2.Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data dokumenter. Adapun sumber data penelitian ini adalah data sekunder yang merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung dari obyeknya, tetapi melalui sumber lain


(51)

31 secara tulisan. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari situs Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id) dan dari website Perusahaan.

3.3.Sampel

Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2009-2013. Penelitian ini menggunakan perusahaan pertambangan karena kegiatan usahanya mengelola dan memanfaatkan langsung sumber daya alam serta memiliki risiko tinggi akan kerusakan lingkungan (Ramadhan, 2012). Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan metodepurposive sampling,yaitu dengan kriteria:

1. Perusahaan Pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2009-2013.

2. Perusahaan yang menyajikan annual report atau sustainability report selama periode 2009-2013.

3. Perusahaan yang tidak berpindah sektor selama tahun pengamatan. 4. Perusahaan yang memiliki kelengkapan data untuk seluruh tahun

pengamatan.

3.4. Metode Analisis Data

Dalam penelitiaan ini akan digunakan beberapa pengujian data untuk menguji dan mengolah data. Pengujian yang dilakukan antara lain adalah statistik deskriptif, uji asumsi klasik, dan uji hipotesis


(52)

32 3.4.1.1.Uji Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), deviasi standar, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan skewness (Ghozali, 2011).

3.4.2. Uji Asumsi Klasik 3.4.2.1. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan dengan tujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi, variabel dependen dan independen mempunyai distribusi normal. Model regresi yang baik adalah yang mempunyai distribusi normal (Ghozali, 2011). Untuk mengetahui apakah data terdistribusi normal atau tidak, dapat dilakukan analisis grafik dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari data sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi dikatakan normal, jika garis yang menggambarkan data sesungguhnya mengikuti garis diagonalnya. Selain itu, untuk memastikan kehandalan hasil uji normalitas dalam penelitian ini, digunakan sebuah uji statistik non-parametrik, yaituone sampleKolmogorov-Smirnov (K-S). Data dikatakan terdistribusi normal, jika nilai Asymp Siglebih dari 0,05 (Ghozali, 2011).

3.4.2.2. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen (Ghozali, 2011). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara independen. Jika variabel independen saling korelasi, maka variabel-variabel ini tidak orthogonal.


(53)

33 Variabel orthogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel sama dengan nol. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas di dalam model, peneliti akan melihat Tolerence dan Variance Inflation Factors (VIF) dengan alat bantu programStatistical Product and Service Solution(SPSS).

Tolerence mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan variabel independen lainnya. Jadi, nilai tolerence yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi (karena VIF= 1/tolerence). Nilaicut off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilaitolerence < 0.10 atau sama dengan nilai VIF > 10. Bila nilai tolerance > 0.10 atau sama dengan VIF < 10, berarti tidak ada multikolinearitas antar variabel dalam model regresi (Ghozali, 2011).

3.4.2.3. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linier memiliki korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi (Ghozali, 2011).

Dalam penelitian ini uji autokorelasi dilakukan denganRun Test.Run Test digunakan untuk menguji apakah antar residual terdapat korelasi yang tinggi. Jika antar residual tidak terdapat hubungan korelasi, maka dapat dikatakan bahwa residual acak atau random (Ghozali, 2011). Suatu model dinyatakan bebas autokorelasi dalam uji Run Test apabila tingkat signifikansi residual yang diuji berada di atas tingkat probabilitas 5%.


(54)

34 3.4.2.4. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Sebuah model regresi yang baik adalah model regresi yang mempunyai data yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2011).

Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas, dapat dilakukan dengan melihat ada atau tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED. Sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi dan sumbu X adalah residual (Y prediksi – Y sesungguhnya) yang telah di-studentize. Selain itu untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas dalam penelitian ini, dilakukan uji glejser dengan meregresikan nilai absolut residual terhadap variabel independen (Gujarati, 2003 dalam Ghozali, 2011).

3.4.3. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan dengan analisis regresi berganda dilakukan untuk mengetahui pengaruh antarvariabel terikat dan variabel bebas. Pengujian masing masing hipotesis dilakukan dengan menguji masing masing koefisien regresi dengan uji t.


(55)

35 Hubungan antara CSR Disclosure terhadap profitabilitas perusahaan dapat diketahui melalui persamaan sebagai berikut :

NPMt=β0 + β1CSRIjt-1+ β2SIZEt+β3DERt+ ε

Keterangan :

NPMt = tingkat NPM tahun berjalan

β = koefisien regresi

CSRIjt-1 = indeks pengungkapan CSR tahun sebelumnya

SIZEt = ukuran perusahaan tahun berjalan

DERt = tingkat leverage tahun berjalan

ε = error

ß1, ß2, dan ß3 merupakan koefisien regresi yang menunjukkan angka peningkatan atau penurunan variabel terikat yang didasarkan pada variabel bebas. Arah hubungan dari koefisien regresi tersebut menandakan arah hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat.

Kriteria pengujiannya adalah seperti berikut ini:

1. H0 diterima dan Ha ditolak yaitu apabila ρ value < 0.05 atau bila nilai

signifikansi lebih dari nilai alpha 0.05 berarti model regresi dalam penelitian ini tidak layak(fit)untuk digunakan dalam penelitian.

2. H0 ditolak dan Ha diterima yaitu apabila ρ value > 0.05 atau bila nilai

signifikansi kurang dari nilai alpha0.05 berarti model regresi dalam penelitian ini layak(fit)untuk digunakan dalam penelitian.

Kemudian dilakukan pengujian ketepatan perkiraan (R2). Koefisien determinasi (R²) pada dasarnya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terkait. Nilai R² berada diantara 0 dan 1. Nilai R² yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel bebas dalam menjelaskan


(56)

36 variabel terkait sangat terbatas. Nilai yang mendekati 1 berarti variabel variabel bebas memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel terkait. Dapat juga dikatakan bahwa R²=0 berarti tidak ada hubungan antara variabel bebas dengan variabel terkait, adapun R²=1 menandakan suatu hubungan yang sempurna (Ghozali, 2011).


(57)

51

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh pengungkapan CSR terhadap profitabilitas perusahaan. Ukuran pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan diukur dengan menggunakan indeks sembiring yang berjumlah 78 item dan alat ukur untuk profitabilitas perusahaan dalam hal ini diwakili oleh Net Profit Margin. Variabel kontrol berupa leverage dan ukuran perusahaan digunakan untuk mengurangi dampak variabel-variabel lain yang dapat mempengaruhi hubungan pengungkapan CSR terhadap profitabilitas perusahaan. Penelitian ini menggunakan regresi berganda sebagai alat analisis hipotesis. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Variabel pengungkapan CSR memiliki nilai hubungan yang positif terhadap profitabilitas perusahaan dengan signifikasi sebesar 0,001. Hal ini berarti bahwa pengungkapan CSR dapat mempengaruhi secara signifikan terhadap profitabilitas perusahaan.

2. Variabel size memiliki hubungan negatif terhadap profitabilitas perusahaan dengan tingkat signifikansi sebesar 0,007. Hal ini berarti bahwa secara statistik tingkat size memiliki pengaruh terhadap profitabilitas perusahaan.


(58)

52 3. Variabelleverage memiliki hubungan positif dengan profitabilitas perusahaan dengan tingkat signifikansi sebesar 0,699. Secara statistik tingkat leverage tidak memiliki pengaruh terhadap profitabilitas perusahaan.

5.2. Keterbatasan Penelitian

Adapun keterbatasan dalam penelitian ini adalah sebagi berikut:

1. Populasi dalam penelitian ini hanya terbatas pada satu jenis perusahaan yaitu perusahaan pertambangan. Hal ini mengakibatkan penelitian ini tidak bisa digeneralisasi untuk semua jenis perusahaan.

2. Jumlah variabel yang diteliti pada penelitian ini hanya terbatas pada variabelnet profit marginsebagai variabel dependennya.

5.3. Saran

Peneliti memiliki beberapa saran yang dapat menjadi pertimbangan bagi penelitian-penelitian selanjutnya, yaitu:

1. Penelitian selanjutnya disarankan melakukan penelitian dengan populasi dan sampel yang tidak hanya terbatas pada satu jenis perusahaanya itu perusahaan pertambangan.

2. Untuk penelitian selanjutnya, disarankan untuk menggunakan proxy profitabilitas selain NPM yang diprediksi terpengaruh oleh pengungkapan CSR dan menambahkan variabel kontrol yang diprediksi berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan.


(59)

DAFTAR PUSTAKA

Alexander GJ and Buchloz RA. 1978. Corporate social responsibility and stock market performance,The Academy of Management Journal21 (3): 479-486.

Almar, M., Rachmawati R., dan Murni, A. 2012. Pengaruh pengungkapan corporate social Responsibility(CSR) terhadap profitabilitas perusahaan. SNAB.Bandung.

Anggraini, Fr. R. R. 2006. Pengungkapan Informasi Sosial dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Informasi Sosial dalam Laporan Keuangan Tahunan.Simposium Nasional Akuntansi IX. Padang. 23-26 Agustus. Ang, Robert. 1997. Buku Pintar Pasar Modal Indonesia (The Intelligent Guide to

Indonesian Capital market), Mediasoft Indonesia, Jakarta.

Apridita, Nurina. 2009. Pengaruh Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial

Terhadap Profitabilitas Perusahaan.Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Satya Wacana (tidak dipublikasikan).

Balabanis, George, Phillips, Hugh C., Lyall, Jonathan. Corporate Social

Responsibility & Economic Performance in the Top British Company: Are They Linked?.European Business Review, Vol. 98, No.1, 1998, pp. 25-44. Bowman, E. H., & Haire, M. A. 1975. strategic posture toward corporate social

responsibility.California Management Review, 18 (2), 49-58.

Branco, Manuel Castelo and Rodrigues Lucia Lima. 2008. Faktors Influencing Social Responsibility Disclosure by Portuguese Companies. Journal of Business Ethies, 83, pp: 685-701.

Chastina, Yolana. Dwi, Martani. 2005.Variabel-Variabel Yang Mempengaruhi Fenomena Underpricing Pada Penawaran Saham Perdana Di BEJ 1994-2001, Simposium Nasional Akuntansi VIII : KAKPM 33, Hal 538-553. Candrayanthi dan Saputra .2013. Pengaruh Pengungkapan Corporate Social

Responsibility Terhadap Kinerja Perusahaan (Studi Empiris Pada

Perusahaan Pertambangan Di Bursa Efek Indonesia).E-JurnalAkuntansi Universitas Udayana 4.1 (2013): 141-158

Cheng, Megawati dan Yulius Logi Christiawan. 2011. Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility terhadap Abnormal Return.Jurnal Akuntansi dan Keuangan, 13(3), Mei 2011, h: 24-36.

Dahlia, Lely dan Siregar, V.S., 2008. Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap Kinerja Perusahaan. Simposium Nasional Akuntansi XI. Pontianak


(60)

Daud, Rulfah M. dan Abrar Amri. 2008. PengaruhIntellectual Capitaldan Corporate Social Responsibilityterhadap Kinerja Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur di BEI).Jurnal Telaah & Riset Akuntansi, 1(2), Juli 2008, h: 213-231.

Desy, 2008,how-important-is-csr, http://www.google.com.

Devina, Florence., Suryanto, L dan Zulaikha. 2004. Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Sosial dalam Laporan Tahunan Perusahaan Go Public di Bursa Efek Jakarta (BEJ).Jurnal Maksi. Volume 4. Agustus: 161-177.

Earnhart, Dietrich., & Lizal, Lubomir. (2010).The effect of corporate

environmental performance on financial outcomesprofits, revenues, and costs: Evidence from the Czech transition economy. Working paper, Rep. Ceko: National Research Council.

Fitriany. 2001. Signifikansi Perbedaan Tingkat Kelengkapan Pengungkapan Wajib dan Sukarela pada Laporan Keuangan Perusahaan Publik yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta.Simposium Nasional Akuntansi IV. Bandung. 30-31 Agustus.

Florence Devina. 2004. Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap

Pengungkapan Sosial Dalam Laporan Tahunan Perusahaan Go Publik Di Indonesia.Tesis. Universitas Diponegoro.

Friedman, M. The social responsibility of business is to increase profits.The New York Times Magazine,September 13, 1970, 32-33.

Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS19.Badan Penerbit Universitas Diponegoro: Semarang.

Ghozali dan A. Chariri. 2007. Teori Akuntansi.Badan Penerbit Universitas Diponegoro.Semarang.

Golob, U. dan Bartlett, J. L. 2007. Communicating about corporate social responsibility: A comparative study of csr reporting in Australia and Slovena.Public relations review,Vol. 33, 1-9.

Goukasian, Levon, dan Keith L. Whitney, (2007), Do Ethically and Socially Responsible Under-perform? Evidence from Financial and Operating Performances,Business Administration Division, March: 1-30. Grunig, J. 1989. Syimmetrical Presuppossitions as a Framework for Public

Relations Theory in C. Botan & J. Hazleton eds. Publics relations theory (pp. 17-44). Hillsdale, NJ: Lawrence Erlbaum Associates


(61)

Hackston, David and Markus J. Milne. 1996. Some Determinants of Social and Environmental Disclosure in New Zealand Companies.Accounting, Auditing and Accountability Journal.Vol. 9, No. 1, p. 77-108

Hanafi, M . M. dan Halim, A. 2004. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: UBP AMP YKPN

Haniffa dan Cooke. 2005. The impact of culture and governance on corporate social reporting,Journal of Accounting and Public Policy24 : 391–430. Harahap, Sofyan Syafri,1999.Teori Akuntansi, Jakarta, Raja Grafindo Persada. Hartono, Jogiyanto. 2007. Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan

Pengalaman-pengalaman.Badan Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada: Yogyakarta.

Heinze, D. C. 1976. Financial correlates of a social involvement measure.Akron Business and Economic Review, 7 (1), 48-51.

Hernitra, Wellarizma. 2011. Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Profitabilitas Perusahaan.Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Jember. Jember.

Ibrahim, Hadiasman,. 2008. Pengaruh Tingkat Suku Bunga, Peringkat Obligasi, Ukuran Perusahaan dan DER terhadap Yield to Maturity Obligasi Korporasi si BEI periode tahun 2004-2006. Program Pasca Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro. Semarang.

Astri dan Indarti, 2010. PengaruhNet Profit Margin(NPM),Return On Assets (ROA) danReturn On Equity(ROE) Terhadap Harga Saham Yang Terdaftar Dalam Indeks Emiten LQ45 Tahun 2008-2010.

Januarti, I danApriyanti, D. 2005. “Pengaruh Tanggung Jawab Sosial Terhadap Kinerja Keuangan”.Jurnal MAKSI. Program Undip. Vol. 5 No. 2. hal 227-242.

Jensen, M.C. and Meckling. 1976. Theory of the Firm: Managerial Behavior, Agency Costs, dan Ownership Structure.Journal of Financial Economics. Vol 3, p. 305-360.

Jensen, Michael C. 2001. Value Maximisation, Stakeholder Theory, and the Corporate Objective Function. European Financial Management, 7(3), pp: 297-317.

Kiroyan, Noke (2006). Good Corporate Governance (GCG) dan Corporate Social Responsibility (CSR) Adakah Kaitan di Antara Keduanya?,Economics Business Accounting Review, Edisi III, September-Desember 2006, Hal. 45-58.


(1)

Daud, Rulfah M. dan Abrar Amri. 2008. PengaruhIntellectual Capitaldan Corporate Social Responsibilityterhadap Kinerja Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur di BEI).Jurnal Telaah & Riset Akuntansi, 1(2), Juli 2008, h: 213-231.

Desy, 2008,how-important-is-csr, http://www.google.com.

Devina, Florence., Suryanto, L dan Zulaikha. 2004. Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Sosial dalam Laporan Tahunan Perusahaan Go Public di Bursa Efek Jakarta (BEJ).Jurnal Maksi. Volume 4. Agustus: 161-177.

Earnhart, Dietrich., & Lizal, Lubomir. (2010).The effect of corporate

environmental performance on financial outcomesprofits, revenues, and costs: Evidence from the Czech transition economy. Working paper, Rep. Ceko: National Research Council.

Fitriany. 2001. Signifikansi Perbedaan Tingkat Kelengkapan Pengungkapan Wajib dan Sukarela pada Laporan Keuangan Perusahaan Publik yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta.Simposium Nasional Akuntansi IV. Bandung. 30-31 Agustus.

Florence Devina. 2004. Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap

Pengungkapan Sosial Dalam Laporan Tahunan Perusahaan Go Publik Di Indonesia.Tesis. Universitas Diponegoro.

Friedman, M. The social responsibility of business is to increase profits.The New York Times Magazine,September 13, 1970, 32-33.

Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS19.Badan Penerbit Universitas Diponegoro: Semarang.

Ghozali dan A. Chariri. 2007. Teori Akuntansi.Badan Penerbit Universitas Diponegoro.Semarang.

Golob, U. dan Bartlett, J. L. 2007. Communicating about corporate social responsibility: A comparative study of csr reporting in Australia and Slovena.Public relations review,Vol. 33, 1-9.

Goukasian, Levon, dan Keith L. Whitney, (2007), Do Ethically and Socially Responsible Under-perform? Evidence from Financial and Operating Performances,Business Administration Division, March: 1-30. Grunig, J. 1989. Syimmetrical Presuppossitions as a Framework for Public

Relations Theory in C. Botan & J. Hazleton eds. Publics relations theory (pp. 17-44). Hillsdale, NJ: Lawrence Erlbaum Associates


(2)

Hackston, David and Markus J. Milne. 1996. Some Determinants of Social and Environmental Disclosure in New Zealand Companies.Accounting, Auditing and Accountability Journal.Vol. 9, No. 1, p. 77-108

Hanafi, M . M. dan Halim, A. 2004. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: UBP AMP YKPN

Haniffa dan Cooke. 2005. The impact of culture and governance on corporate social reporting,Journal of Accounting and Public Policy24 : 391–430. Harahap, Sofyan Syafri,1999.Teori Akuntansi, Jakarta, Raja Grafindo Persada. Hartono, Jogiyanto. 2007. Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan

Pengalaman-pengalaman.Badan Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada: Yogyakarta.

Heinze, D. C. 1976. Financial correlates of a social involvement measure.Akron Business and Economic Review, 7 (1), 48-51.

Hernitra, Wellarizma. 2011. Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Profitabilitas Perusahaan.Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Jember. Jember.

Ibrahim, Hadiasman,. 2008. Pengaruh Tingkat Suku Bunga, Peringkat Obligasi, Ukuran Perusahaan dan DER terhadap Yield to Maturity Obligasi Korporasi si BEI periode tahun 2004-2006. Program Pasca Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro. Semarang.

Astri dan Indarti, 2010. PengaruhNet Profit Margin(NPM),Return On Assets (ROA) danReturn On Equity(ROE) Terhadap Harga Saham Yang Terdaftar Dalam Indeks Emiten LQ45 Tahun 2008-2010.

Januarti, I danApriyanti, D. 2005. “Pengaruh Tanggung Jawab Sosial Terhadap Kinerja Keuangan”.Jurnal MAKSI. Program Undip. Vol. 5 No. 2. hal 227-242.

Jensen, M.C. and Meckling. 1976. Theory of the Firm: Managerial Behavior, Agency Costs, dan Ownership Structure.Journal of Financial Economics. Vol 3, p. 305-360.

Jensen, Michael C. 2001. Value Maximisation, Stakeholder Theory, and the Corporate Objective Function. European Financial Management, 7(3), pp: 297-317.

Kiroyan, Noke (2006). Good Corporate Governance (GCG) dan Corporate Social Responsibility (CSR) Adakah Kaitan di Antara Keduanya?,Economics Business Accounting Review, Edisi III, September-Desember 2006, Hal. 45-58.


(3)

Leki, Rambu dan Yogi, J. PengaruhCorporate Social Responsibility(CSR) Terhadap Penjualan dan Biaya Operasional Perusahaan di Bursa Efek Indonesia Tahun 2007-2011.Business accounting review, vol.1, no. 2, 2013.Akuntansi Bisnis Universitas Kristen Petra.

Lindrawati, Nita Felicia, J.Th Budianto T. 2008. Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Yang Terdaftar Sebagai 100 Best Corporate Citizens Oleh KLD Research and Analytics. Majalah Ekonomi. Tahun XVIII, No.1 April 2008.

Lindrianasari. 2007.Hubungan Antara Kinerja Lingkungan dan Kualitas Pengungkapan Lingkungan dengan Kinerja Ekonomi Perusahaan di Indonesia. Jurnal Akuntansi dan Auditing Indonesia, 11 (2); 159-166. Lu, Jun. 2010. The Relations Among Environmental Disclosure, Environmental

Performance and Financial Performance: An Empirical Study in China. Working Paper Series.

Machfoedz, Mas’ud, 1994, Financial Ratio Analysis and The Prediction of Earnings Changes in Indonesia,Kelola, Vol. 3, No. 7, h. 114-137 Mackey, A., T. B. Mackey dan J.B. Barney. 2005. Corporate Social

Responsibility and Firm Performance : Investor Preferences and Corporate Strategies. http://papers.ssrn.com/sol3/papers.cfm?abstract_id=816425. Mathews, M.R. 1995. Social and Environmental Accounting: A Practical

Demonstration of Ethical Concern. Journal of Business Ethics, 14(8), pp: 663-671.

Marwata. 2001. Hubungan Antara Karakteristik Perusahaan dan Kualitas Ungkapan Sukarela dalam Laporan Tahunan Perusahaan Publik di Indonesia.Simposium Nasional Akuntansi IV. Bandung. 30-31 Agustus. Munawir. 2001. Analisa Laporan Keuangan. Edisi kelima. Yogyakarta: Liberty Mukharomah dan Kesumaningrum.2014. Pengaruh Corporate Social

Responsibility Terhadap Profitabitabilitas Pada Perusahaan Food And Beverages Di Bursa Efek Indonesia (Bei) Tahun 2007-2010. Seminar Nasional dan Call for Paper (Sancall 2014): Research Methods And Organizational Studies .

Nugroho, P. Ika dan Yunike, S. 2009. Pengaruh Corporate Social Responsibility Disclosure Terhadap Pertumbuhan Laba Usaha Pada Perusahaan Yang Terdaftar Sebagai 100 Best Listed Companies 2008 Menurut Majalah Investor.Jurnal.Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana.


(4)

Octavia, Itsna. 2012 . Pengaruh Pengungkapan Lingkungan Terhadap nilai perusahaan dengan Profitabilitas sebagai variabel moderasi.Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Depok.

Paul, Catherine J. M dan D. S. Siegel. 2006.Corporate Social Responsibility and Economic Performance. http://www.ssrn.com.

Perwita, Veronika, KD. 2009. Pengaruh Environmental Disclosure terhadap Reaksi Pasar dan Nilai Perusahaan. Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro. Semarang.

Petronila, Thio Anastasia dan Mukhlasin, 2003, “Pengaruh Profitabilitas Perusahaan Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Laporan keuangan Dengan Opini AuditSebagai Moderating Variabel.”,Jurnal Ekonomi dan Bisnis, 1 (Februari), Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya: hal 17 - 26.

Purwanto, Agus. 2011. Pengaruh Tipe Industri, Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, terhadapCorporate Social Responsibility.Jurnal Akuntansi & Auditing, 8(1), November 2011, h: 1-94.

Ramadhan, Adhitya. 70 % Kerusakan Lingkungan akibat Sektor Tambang. bangkapos.com. Suhendri (Ed). 28 September 2012. Bangka Pos. April 2014. http://bangka.tribunnews.com/2012/09/28/70-persen-kerusakan-lingkungan-akibat-tambang.

Reverte, C. 2009. Determinants of Corporate Social Responsibility Disclosure Ratings by Spanish Listed Firms.Journal of Business Ethics, 88, pp: 351-366.

Resturiyani, Novi. 2012. Pengaruh PengungkapanCorporate Social ResponsibilityTerhadap Kinerja Keuangan (Studi Pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011). Skripsi. Universitas Pasundan Bandung.

Rustiarini, Ni Wayan. 2010. PengaruhCorporate Governancepada Hubungan Corporate Social Responsibilitydan Nilai Perusahaan.Simposium Nasional Akuntansi XIII Purwokerto 2010.

Sari R.A., 2012. Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Corporate Social Responsibility Disclosure pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.Jurnal Nominal / Volume I Nomor I.17 hlm. Sawir. 2001. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan. Jakarta:


(5)

Sayekti, Yosefa dan Ludovicus Sensi Wondabio. 2007. Pengaruh CSRDisclosure TerhadapEarning Response Coefficient(Suatu Studi Empiris Pada

Perusahaan yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta). Makalah dipresentasikan dalam Simposium Nasional Akuntansi X, Unhas Makassar.

Sembiring, E.R. 2005. Karakteristik perusahaan dan pengungkapan tanggung jawab sosial: study empiris pada perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Jakarta, Simposium Nasional Akuntansi VIII.

Simamora, Henry. 2006. Akuntansi Basis Utama Pengambilan Keputusan. Jakarta: Salemba Empat

Siregar, Sylvia Veronica dan Dahlia, Lely. 2008. Pengaruh CSR Terhadap Kinerja Perusahaan (Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Tercatat Di BEI Pada Tahun 2005 dan 2006). Makalah dipresentasikan dalam Simposium Nasional Akuntansi XI, Pontianak.

Sueb, Memed. 2001. Pengaruh Biaya Sosial terhadap Kinerja Sosial, Keuangan Perusahaan Terbuka di Indonesia.Simposium Nasional Akuntansi IV. Bandung.

Sulistiyowati, Firma. 2004. Pengungkapan Kinerja Sosial: Wujud

Pertanggungjawaban Perusahaan Kepada Publik. Antisipasi Vol.8 No.1. FE Universitas Sanata Dharma. Yogyakarta.

Sulistiyowati, Indah, Anggraini, Ratna, dan Utaminingtyas, T. H. 2010. Pengaruh Profitabilitas, Leverage, dan Growth terhadap Kebijakan Deviden dengan Good Corporate Governance sebagai Variabel Intervening.Simposium Nasional Akuntansi XIII AKMEN-35

Sutopoyudo. 2009. Pengaruh Penerapan Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Profitabilitas Perusahaan. sutopoyudo.wordpress.com.

Sonjaya, Karina. 2013. Pengaruhcorporate social responsibility disclosure Terhadap pertumbuhan perusahaan (survei pada perusahaan manufaktur yang terdapat di bei).Jurnal.Universitas Siliwangi. Bandung.

Udayasankar, K. 2007. Corporate Social Responsibility and Firm Size. Journal of business Ethics.

Wahidahwati. 2002. Pengaruh Kepemilikan Manajerial dan Kepemilikan

Institusional pada Kebijakan Utang Perusahaan: Sebuah Perspektif Teori Agensi.JRAI, Volume 5 Nomor 1. Januari: 1-16

Waryanto. 2010. Pengaruh Karakteristik Good Corporate Governance (GCG) Terhadap Luas Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) Di Indonesia.Skripsi. Universitas Diponegoro. Semarang.


(6)

Wibisono, Y., 2007,Membedah konsep dan Aplikasi CSR,Edisi ke-l, Gresik: Fascho Publishing

Yuniarti, Titi. 1998.Akuntansi Lingkungan: Pengidentifikasian, Pengukuran dan pelaporan,Universitas Negeri Surakarta, Skripsi, tidak dipublikasikan.


Dokumen yang terkait

Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Corporate Social Responsibility Disclosure pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI

1 58 93

Pengaruh Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap Profitabilitas Perusahaan Perkebunan

2 54 103

Pengaruh Program Corporate Social Responsibility (CSR)Internal dan Lingkungan Kerja Fisik Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada PT Darmasindo Intikaret Tebing Tinggi Sumatera Utara

18 141 162

Peranan Corporate Social Responsibility (CSR) PT. ABB Libek Project Terhadap Pendapatan Masyarakat Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis.

1 28 91

Peran Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Inalum Divisi Plta Sigura-Gura Terhadap Pengembangan Sosio-Ekonomi Masyarakat Kecamatan Pintupohan Meranti, Kabupaten Toba Samosir

0 37 9

Peranan Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Inalum Divisi PLTA, Siguragura Terhadap Pengembangan Sosioekonomi Masyarakat Kecamatan Pintupohan Meranti Kabupaten Tobas Samosir

1 51 174

Pengaruh Corporate Social Responsibility, Profitabilitas, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2011-2014

0 19 112

Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governace dan profitabilitas Terhadap Harga Saham Dengan corporate Social Responsibility Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Sektor Industri Barang Industri yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 46 93

Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan dengan Profitabilitas sebagai Variabel Moderasi Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

4 68 88

Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap Nilai Perusahaan Dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2012-2014

2 82 70