Alat Bantu Penelitian Waktu dan Tempat Penelitian

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Praproses Data

Praproses data yang dilakukan pada penelitian ini adalah pembersihan data, analisa relevansi dan tranformasi data Han Kember 2001. Pembersihan data dilakukan untuk menghilangkan noise akibat data yang hilang atau tidak lengkap, dengan menggantinya dengan nilai yang paling umum muncul untuk data tersebut atau dengan nilai yang paling mungkin muncul secara statistik. Analisa relevansi dilakukan untuk menghilangkan atribut yang redundant dan tidak relevan dengan penelitian. Transformasi data yang dilakukan pada penelitian ini adalah untuk data target yang bersifat kategorikal, dengan menggunakan metode Unary Encoding, dimana data target dipresentasikan dengan kombinasi angka 0 dan 1 numerical binary variable. Berdasarkan data kategori targetnya maka dalam penelitian ini, seluruh proses pembelajaran, pengujian hingga prediksi akan dibedakan ke dalam 2 dua model, yaitu Model Prediksi Lama Studi MPLS dan Model Prediksi Indeks Prestasi Kumulatif MPIPK. Berikut adalah praproses transformasi unary encoding yang dibedakan ke dalam 2 dua model prediksi : 1. Model Prediksi Lama Studi MPLS, variabel target memiliki 2 dua kategori yaitu kategori „Melebihi Batas Studi‟ dan „Tepat Waktu‟. Praproses unary encoding atau numerical binary variable dikenakan pada variabel ini dengan kategori „10‟ untuk „Melebihi Batas Studi‟ dan kategori „01‟ untuk „Tepat Waktu ‟. 2. Model Prediksi IPK MPIPK, variabel output memiliki 3 tiga kategori yaitu kategori „Terpuji‟, „Sangat Memuaskan dan „Memuaskan. Praproses unary encoding atau numerical binary variable dikenakan pada variabel ini dengan kategori „100‟ untuk „Terpuji‟, kategori „010‟ untuk „Sangat Memuaskan‟ dan kategori „001‟ untuk „Memuaskan‟.

4.2 Pembentukan Model JST

Jaringan Saraf Tiruan dibangun berdasarkan struktur JST pada Tabel 8. Proses pembelajaran dan pengujian menghasilkan informasi waktu pembelajaran dan MSE dengan variasi laju pembelajaran dan jumlah hidden-node, dimana proses pembelajaran maupun pengujian dibedakan berdasarkan model prediksi kelompok data dan fungsi pelatihan. Hal ini dimaksudkan untuk membandingkan kinerja dari ketiga fungsi pelatihan yang digunakan, untuk menguji apakah tingkat generalisasi pada data pengujian benar dapat ditingkatkan dengan adanya teknik perbaikan algoritma pelatihan yang lebih cepat. Fungsi pelatihan yang digunakan adalah algoritma pelatihan dengan perbaikan teknik heuristik resilent backpropagation dan perbaikan dengan teknik optimasi, yakni fungsi pelatihan scaled conjugate gradient dan levenberg-marquardt. a. Model Prediksi Lama Studi MPLS Percobaan pada kelompok data pertama dengan menggunakan fungsi pelatihan resilent backpropagation disajikan oleh Tabel 5. Tabel 5 Kelompok data pertama MPLS dengan fungsi pelatihan resilent backpropagation Pembelajaran Pengujian Laju Pembelajaran Hidden Node Waktu detik MSE Data Validasi Data Testing 0.01 5 5.5 0.000981795 75.76 60.61 10 3.27 0.0084304 45.45 51.51 15 3.42 0.00528705 51.51 54.54 0.05 5 5 0.00201312 69.70 66.67 10 4.17 0.0050627 51.51 60.61 15 2.7 0.0224537 33.33 39.39 0.1 5 3.44 0.00467662 60.61 60.61 10 4.69 0.000995264 51.51 51.51 15 2.14 0.0170291 45.45 51.51 0.5 5 3.47 0.00233313 54.54 54.54 10 7.47 0.00157674 30.30 51.51 15 2.03 0.0266991 36.36 36.36 Dari hasil pembelajaran pada kelompok data pertama dengan menggunakan fungsi pelatihan dengan perbaikan teknik heuristik resilent backpropagation diperoleh bahwa waktu pembelajaran tercepat dan terlama berada pada laju pembelajaran 0.5. Waktu pembelajaran tercepat mencapai 2.03 detik dengan jumlah hidden-node 15 dan waktu pembelajaran terlama 7.47 detik dengan jumlah hidden-node 10. Nilai MSE terkecil adalah 0.000981795, berada pada laju pembelajaraan 0.01 dengan jumlah hidden-node 5. Hasil pengujian menghasilkan tingkat generalisasi untuk data validasi sebesar 75.76 pada laju pembelajaran 0.01 dan jumlah hidden-node 5. Generalisasi tertinggi dari data validasi menunjukkan nilai MSE yang terkecil. Pengujian terhadap data testing menghasilkan tingkat generalisasi tertinggi sebesar 66.67. Percobaan pada kelompok data pertama dengan menggunakan fungsi pelatihan dengan perbaikan teknik optimasi scaled conjugate gradient disajikan oleh Tabel 6. Tabel 6 Kelompok data pertama MPLS dengan fungsi pelatihan scaled conjugate gradient Pembelajaran Pengujian Laju Pembelajaran Hidden Node Waktu detik MSE Data Validasi Data Testing 0.01 5 1.06 0.0171054 57.58 51.51 10 2.12 0.00125428 63.64 60.61 15 3.23 0.00175574 54.54 36.36 0.05 5 2.97 0.000976242 84.85 57.58 10 1.61 0.0035592 69.7 75.76 15 4.05 0.00424903 57.58 60.61 0.1 5 1.42 0.00127568 78.79 75.76 10 3 0..0338459 63.64 57.58 15 2.84 0.00234222 51.51 63.64 0.5 5 2.14 0.000944155 87.88 72.73 10 2.83 0.000986775 75.76 63.64 15

3.92 0.00205748

42.42 42.42 Hasil percobaan pada Tabel 6 menunjukkan bahwa waktu pembelajaran tercepat yang dicapai pada percobaan ini mengalami penurunan dari waktu pembelajaran pada proses pembelajaran dari percobaan dengan menggunakan variasi fungsi pelatihan resilent backpropagation, yang tadinya 2.03 detik menurun menjadi 1.06 detik, hal ini dapat dikatakan JST dapat menyelesaikan proses pembelajaran lebih cepat. Begitupula dengan nilai MSE terkecil yang