Ruang Lingkup Penelitian PENDAHULUAN

Tabel 2 Kurikulum D3 Manajemen Informatika Lanjutan NO KODE MATA KULIAH SKS SEMESTER V 1 5313-2-045-3 Sistem Informasi Manajemen 3 2 5313-2-135-2 Metodologi Riset 2 3 5313-3-135-3 Proyek Sistem Informasi 3 4 5313-3-185-4 Pemrograman Web 2 PHPMySQL 4 5 5313-3-155-3 Analisis dan Desain Berorientasi Objek 3 6 5313-4-025-2 Komputer dan Masyarakat 2 7 5313-3-205-3 Pemrograman Visual 2 VFP 3 8 5313-2-145-2 Kapita Selekta Komputer 2 Jumlah SKS 22 SEMESTER VI 1 5313-5-026-3 Magang 3 2 5313-5-036-4 Tugas Akhir 4 Jumlah SKS 7 Total SKS 110

2.3 Praproses Data

Sebelum menggunakan data dengan teknik JST perlu dilakukan praproses terhadap data. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan hasil analisis yang lebih akurat dalam pemakaian teknik JST. Dalam beberapa hal, praproses bisa membuat nilai data menjadi kecil tanpa merubah informasi yang dikandungnya. Beberapa cara antara lain adalah transformasinormalisasi data, yaitu prosedur mengubah data sehingga berada dalam skala tertentu. Skala ini bisa antara 0,1, -1,1 atau skala lain yang dikehendaki. Beberapa metode yang umum dipakai untuk transformasi data, yaitu : a Min-Max Min-max merupakan metode normalisai dengan melakukan transformasi linier terhadap data asli. Metode ini akan menormalisasi input dan target sedemikian rupa sehingga hasil normalisasi akan berada pada interval -1 dan 1. Pn=2p-minpmaxp-minp-1 2 dengan p adalah nilai dari sebelum transformasi, pn adalah nilai hasil transormasi, minp dan maxp adalah nilai minimum dan maksimum dari p. b Unary Encoding Unary Encoding merupakan metode transformasi data dengan mempresentasikan data dengan kombinasi angka 1 dan 0 numerical binary variable. Metode ini digunakan untuk mentransformasi data kategorikal. Secara prinsip, data kategori dapat ditransformasi ke dalam bilangan numerik, dimana suatu bilangan numerik mewakili nilai suatu kategori. Atribut kategori yang demikian disebut dengan “dummy variable” Kantardzic 2003. Misalnya „10‟ untuk kategori „melebih masa studi‟ dan „01‟ untuk kategori „tepat waktu‟ dan untuk data tingkat kelulusan mahasiswa dengan target lama studi.

2.4 Jaringan Saraf Tiruan JST

Jaringan Saraf Tiruan JST atau sering disebut dengan Neural Network NN, merupakan salah satu teknik klasifikasi yang cukup handal. JST merupakan jaringan dari sekelompok unit pemroses kecil yang dimodelkan berdasarkan jaringan saraf manusia. Jaringan Saraf Tiruan JST adalah satu representasi buatan dari otak manusia yang selalu mencoba untuk mensimulasikan proses pembelajaran pada otak manusia tersebut. Istilah buatan digunakan karena jaringan saraf ini diimplementasikan dengan menggunakan program komputer yang mampu menyelesaikan sejumlah proses perhitungan selama proses pembelajaran Fausett 1994. Dalam syaraf biologis, setiap sel saraf neuron akan memiliki satu inti sel yang bertugas untuk melakukan pemrosesan informasi yang akan diterima oleh dendrit. Selain menerima informasi, dendrit juga menyertai axon sebagai keluaran dari suatu pemrosesan informasi. Informasi hasil olahan ini menjadi masukan bagi neuron lain. jika memenuhi batas tertentu, yang sering dikenal dengan nama nilai ambang threshold yang dikatakan teraktivasi. Seperti halnya otak manusia, JST juga terdiri dari beberapa neuron yang berhubungan untuk mentransformasikan informasi yang terima melalui sambungan keluarnya. Hubungan ini dikenal dengan nama bobot. Informasi tersebut disimpan pada suatu nilai tertentu pada bobot tersebut. Informasi input kan dikirim ke neuron dengan bobot kedatangan. Input ini akan diproses oleh suatu fungsi perambatan yang akan menjumlahkan nilai-nilai semua bobot yang datang. Hasil penjumlahan ini kemudian akan dibandingkan dengan niai suatu ambang threshold tertentu melalui fungsi aktivasi setiap neuron Gambar 5. Apabila input tersebut melewati suatu nilai ambang tertentu, maka neuron tersebut akan diaktifkan, tapi kalau tidak, maka neuron tersebut tidak akan diaktifkan. Apabila neuron tersebut diaktifkan makan neuron tersebut akan mengirimkan output melalui bobot-bobot outputnya ke semua neuron yang berhubungan dengannya. Neuron-neuron akan dikumpulkan dalam lapisan-lapisan layer yang disebut dengan lapisan neuron nuron layer yang saling berhubungan. Infomasi akan dirambatkan mulai dari lapisan input sampai ke lapisan output melalui lapisan lainnya yang sering dikenal dengan lapisan tersembunyi hidden layer, dan perambatannya tergantung algoritma pembelajarannya Kusumadewi 2010. Arsitektur Jaringan Saraf Hubungan antar neuron dalam jaringan saraf mengikuti pola tertentu tergantung pada arsitektur jariangan sarafnya Kusumadewi 2010. a. Jaringan dengan lapisan tunggal single layer net Jaringan dengan lapisan tunggal hanya memiliki satu lapisan dengan bobot- bobot terhubung. Jaringan ini hanya menerima input kemudian secara langsung akan mengolahnya menjadi output tanpa harus melalui lapisan tersembunyi. b. Jaringan dengan banyak lapisan multilayer net Jaringan dengan banyak lapisan memiliki satu atau lebih lapisan yang terletak diantara lapisan input dan lapisan output memiliki satu atau lebih lapisan tersembunyi. Jaringan dengan banyak lapisan ini dapat menyelesaikan permasalahan yang lebih sulit daripada lapisan tunggal. c. Jaringan dengan lapisan kompetitif competitive layer net Saraf Biologis Saraf Tiruan Gambar 5 Saraf Biologis dan Struktur Saraf Tiruan Kusumadewi 2010