ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN SUB SEKTOR KOMPUTER DAN PERANGKAT LAINNYA YANG TERCATAT DI BEI
i
ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAAN SUB
SEKTOR JASA KOMPUTER DAN PERANGKAT LAINNYA
YANG TERCATAT DI BEI
SKRIPSI
Oleh: Dedik Suhendhi
09610096
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
(2)
ii
ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAAN SUB
SEKTOR JASA KOMPUTER DAN PERANGKAT LAINNYA
YANG TERCATAT DI BEI
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajad Sarjana Ekonomi
Oleh: Dedik Suhendhi
09610096
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
(3)
(4)
(5)
v
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatulloh Wabarokatuh
Alhamdulillah wa syukurillah,puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang selalu melimpahkan rahmat, hidayah, dan nikmatNya sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “Analisis Kinerja Keuangan Perusahaaan Sub Sektor Jasa Komputer dan Perangkat Lainnya yang Tercatat di BEI” ini tepat pada waktunya. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan para pengikutnya sampai akhir zaman.
Penulisan skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan mencapai derajat gelar Sarjana Ekonomi tahun 2013. Dalam penulisan skripsi ini, penulis mendapat bimbingan, bantuan, serta dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis berkeinginan untuk mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Dr. H. Muhadjir Effendy, M.AP selaku Rektor Universitas Muhammadyah Malang.
2. Dr. H. Nazaruddin Malik, SE., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Malang.
3. Dra. Aniek Rumijati, M.M selaku Ketua Program Studi Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadyah Malang.
4. Bapak dan Ibu Dosen Manajemen yang telah memberikan bekal ilmu selama menempuh pendidikan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang, yang nantinya sungguh sangat berarti bagi penulis dalam dunia kerja.
5. Dra. Erna Retna Rahadjeng, M.M.AFP. dan Drs.Mursidi, M.M. Selaku dosen pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktu untuk
(6)
vi
memberikan masukan, saran, dan solusi kepada penulis dalam penulisan skripsi ini.
6. Kedua orang tua tercinta, Ibunda A’isyah dan Ayahanda Suyitno yang telah membesarkan, membimbing, dan menyayangi dengan penuh kasih, ketulusan, pengorbanan yang takkan pernah berakhir, dan selalu memberikan yang terbaik bagi putraputrinya.
7. Paman dan Budeh, Halimi dan Susi Kiningsih yang telah membantu dalam hal biaya dan juga menjadi wali selama penulis kuliah di Universitas Muhammadyah Malang.
8. Adikku Muhammad Nelan Ovianto dan Fera Yuli Triamurijasari yang selalu kubanggakan, doa dan senyummu yang selalu mengingatkan kakakmu ini untuk selalu berusaha menjadi lebih baik.
9. Sahabatku Nur Efendi, Amir dharmawan dan Maftuh Anwar yang suka aku repotkan, terima kasih atas bantuannya selama ini.
10. Sahabatku Firli Hikmah Melyana, Miftakhul Amylia, Muhammad Slamet R, dan R. Bayu Asmarandana yang telah menemani penulis baik suka maupun duka.
11. Temanteman Part Time di Jurusan Manajemen, Andika, Utami, dan Vavita yang telah banyak membantu penulis.
12. Temanteman kost Jojoba yang telah bersedia melewati suka, duka, senang, gembira, dan kebahagiaan bersama penulis.
13. Dan untuk semua pihak yang telah memberikan dukungan dan membantu penulis selama ini yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu.
Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih yang sebanyakbanyaknya atas segala perhatian yang telah diberikan.
Wassalamu’alaikum Warahmatulloh Wabarakatuh.
Malang, Mei 2013
(7)
vii PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI
Saya menyatakan dengan sebenarbenarnya bahwa sepanjang sepengetahuan saya, di dalam naskah skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu Perguruan Tinggi, dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah diteliti atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar pustaka.
Malang, Mei 2013 Mahasiswa
Dedik Suhendhi 09610096
(8)
viii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ORISINILITAS SKRIPSI ... iii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR GAMBAR ... vi
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR LAMPIRAN ... viii
ABSTRAK ... ix
ABSTRACT ... x
I. PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 6
C. Batasan Masalah ... 6
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ... 6
1. Tujuan Penelitian ... 7
2. Kegunaan Penelitian ... 7
II. TINJAUAN PUSTAKA ... 8
A. Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 8
B. Tinjauan Teori ... 9
1. Kinerja Keuangan ... 9
2. Penilaian Kinerja ... 10
3. Arti Penting Analisa... 14
4. Ukuran Manajemen Aset / Perputaran Aset ... 16
5. Ukuranukuran Profitabilitas ... 16
6. Du Pont System ... 18
(9)
ix
C. Kerangka Pikir ... 26
III.METODE PENELITIAN ... 27
A. Jenis Penelitian dan Sifat Penelitian ... 27
B. Jenis Data dan Sumber Data ... 27
1. Jenis Data ... 27
2. Sumber Data ... 27
C. Definisi Operasional... 28
D. Populasi dan Sampel ... 29
E. Teknik Analisis Data ... 30
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 33
A. Gambaran Umum Obyek Penelitian ... 33
1. PT Astra Graphia Tbk... 33
2. PT Metrodata Elektronic Tbk... 34
3. PT Dyviacom Intrabumi Tbk... 36
4. PT Inovisi Infracom Tbk ... 37
B. Analisis Data ... 39
C. Pembahasan Hasil Penelitian... 52
V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 61
A. Kesimpulan ... 61
B. Saran ... 62
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
(10)
x
DAFTAR GAMBAR
1. Gambar 2.1 Bagan Du Pont System 21
2. Gambar 2.2 Kerangka Pikir penelitian 26
3. Gambar 4.1 Bagan Du Pont System PT.Astra Graphia Tbk tahun 2009 38 4. Gambar 4.2 Bagan Du Pont System PT.Astra Graphia Tbk tahun 2010 39 5. Gambar 4.3 Bagan Du Pont System PT.Astra Graphia Tbk tahun 2011 41 6. Gambar 4.4 Bagan Du Pont System PT.Dyviacom Intrabumi Tbk tahun 2009 42 7. Gambar 4.5 Bagan Du Pont System PT.Dyviacom Intrabumi Tbk tahun 2010 43 8. Gambar 4.6 Bagan Du Pont System PT.Dyviacom Intrabumi Tbk tahun 2011 44 9. Gambar 4.7 Bagan Du Pont System PT.Metrodata Elektronik Tbk tahun 2009 45 10. Gambar 4.8 Bagan Du Pont System PT.Metrodata Elektronik Tbk tahun 2010 46 11. Gambar 4.9 Bagan Du Pont System PT.Metrodata Elektronik Tbk tahun 2011 47 12. Gambar 4.10 Bagan Du Pont System PT.Inovisi Infracom Tbk tahun 2009 48 13. Gambar 4.11 Bagan Du Pont System PT.Inovisi Infracom Tbk tahun 2010 49 14. Gambar 4.12 Bagan Du Pont System PT.Inovisi Infracom Tbk tahun 2011 50
(11)
xi
DAFTAR TABEL
1. Tabel 1.1 : Daftar Penjualan Perusahaan 5
2. Tabel 1.2 : Daftar Laba Perusahaan 5
3. Tabel 3.1 : Kriteria Sampel dan Populasi 29 4. Tabel 4.1 : Hasil Analisis Time Series 51 5. Tabel 4.2 : Hasil Analisis Cross Section 56
(12)
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Daftar Penjualan Perusahaan Komputer Dan Perangkat Lainnya Periode 20092011
Lampiran 2 Daftar Laba Perusahaan Komputer Dan Perangkat Lainnya Periode 20092011
Lampiran 3 Neraca Konsolidasi PT Astra Graphia Tbk Periode 20092011 Lampiran 4 Laporan Laba Rugi PT Astra Graphia Tbk Periode 20092011 Lampiran 5 Neraca Konsolidasi PT Dyviacom Intrabumi Tbk Periode 2009
2011
Lampiran 6 Laporan Laba Rugi PT Dyviacom Intrabumi Tbk Periode 2009 2011
Lampiran 7 Neraca Konsolidasi PT Metrodata Elektronic Tbk Periode 2009 2011
Lampiran 8 Laporan Laba Rugi PT Metrodata Elektronic Tbk Periode 2009 2011
Lampiran 9 Neraca Konsolidasi PT Inovisi Infracom Tbk Periode 20092011 Lampiran 10 Laporan Laba Rugi PT Inovisi Infracom Tbk Periode 20092011
(13)
xiii
Daftar Pustaka
Abdulla, M.Faisal. 2001.Dasardasar Manajemen keuangan;Edisi Pertama, UMM Press, Malang
Bastian, Indra. 2006.Akuntansi Sektor Public, Erlangga, Jakarta
Brigham dan Houston. 2006. Fundamentals of Finance Management. Salemba. Jakarta
Fahmi, Irham.2011. Analisis Kinerja Keuangan ; Edisi Kesatu, Alfabeta CV, Bandung
Hanafi, M Mamduh dan Abdul Halim.2009.Analisis Laporan Keuangan ; edisi 4, UPP STIM YKPN, Jakarta
Hanafi, Mamduh. 2004. Manajemen keuangan ; 2004 / 2005. Yogyakarta. BPFE
Harahap,Sofyan.2006. Analisa Kritis Atas Laporan Keuangan.Grafindo : Jakarta
Sudana, I Made.2011. Manajemen Keuangan Perusahaan.Erlangga, Jakarta
Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. 2009. Metodologi Penelitian Bisnis.Edisi Pertama.Yogyakarta: BPFE
Mulyadi,dkk. 2003. Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen.Salemba Empat, Jakarta
Munawir.2010. Analisa Laporan Keuangan. Edisi Keenam. Liberty: Yogyakarta
Ross,dkk. 2009. PengantarKeuangan Perusahaan; Buku 2, edisi 8, salembaempat, Jakarta
Sawir, Agnes. 2003. Analisis Kinerja Keuangan Dan Perencanaan Perusahaan.PT.Gramedia Pustaka utama : Jakarta
(14)
xiv
Siti ChalimatusSa’diyah. 2009. Analisis Kinerja Keuangan Berbasis Du Pont System. UMM: Malang
Tampubolon, Manahan. 2005. Manajemen Keuangan (Finance Management), cetakan pertama, Penerbit Ghalia Indonesia:Bogor.
(15)
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Perusahaan sebagai salah satu bentuk organisasi pada umumnya
memiliki tujuan tertentu yang ingin dicapai dalam usaha untuk memenuhi
kepentingan para anggotanya. Keberhasilan dalam mencapai tujuan
perusahaan merupakan prestasi manajemen. Penilaian prestasi atau kinerja
suatu perusahaan diukur karena dapat dipakai sebagai dasar pengambilan
keputusan baik pihak internal maupun eksternal.
Setiap perusahaan pada umumnya mempunyai tujuan tertentu
dalam mengoperasikan perusahaannya, baik tujuan jangka pendek maupun
jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi yang semakin mengarah ke era
globalisasi mengakibatkan tingkat persaingan dalam dunia usaha semakin
ketat. Untuk menghadapi kondisi tersebut sudah selayaknya apabila dalam
suatu perusahaan melakukan pengukuran terhadap kinerja manajemen
keuangan perusahaannya.
Kondisi perusahaan yang harus selalu dipantau, dapat dilakukan
dengan menganalisa laporan keuangan sendiri yang pada umumnya terdiri dari
laporan neraca dan laporan laba/rugi. Laporan neraca dan laba/rugi ini bersifat
saling berkaitan dan melengkapi. Neraca menggambarkan keadaan keuangan
suatu perusahaan pada periode tertentu, sedangkan laporan laba rugi
menunjukkan hasil usaha dan biaya-biaya selama periode akuntansi. Laporan
keuangan tersebut akan lebih informatif dan bermanfaat, maka pihak-pihak
(16)
2
yang berkepentingan terhadap informasi keuangan harus melakukan analisa
terlebih dahulu.
Melalui analisis laporan keuangan dapat diketahui keberhasilan
tercapainya prestasi yang ditunjukkan melalui sehat tidaknya laporan
keuangan tersebut, yang merupakan dasar penilaian prestasi atau hasil kerja
seluruh departemen atau bagian yang ada di perusahaan. Salah satu dasar yang
dijadikan pertimbangan sebagai acuan dalam mengukur kinerja perusahaan
adalah laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan sumber informasi
yang penting bagi perusahaan. Dari laporan keuangan tersebut diperoleh suatu
pengetahuan tentang beberapa aspek keuangan suatu perusahaan
Alat ukur yang digunakan untuk menganalisa laporan keuangan
diantaranya adalah analisis rasio, analisis nilai tambah (
Market Value Added/
MVA),
Analisa nilai tambah ekonomis (
Economic Value Added/EVA)
dan
Balance Score Card/
BSC, Analisis
Capital Asset Management,Equity,
dan
Liquidity (
CAMEL), dan
DU Pont System.
Metode
–
metode analisis rasio keuangan yang dapat digunakan
dalam mengukur kinerja keuangan adalah rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio
solvabilitas, rasio profitabilitas dan rasio pasar. Pengembangan dari analisis
rasio yang ada adalah analisis
Du Pont System
yang merupakan penggabungan
antara rasio aktivitas dan rasio profitabilitas. Analisis ini memiliki kelebihan
diantaranya dapat digunakan pada tiap divisi dalam perusahaan dan dapat
digunakan dalam jangka waktu yang relatif cukup lama sekitar 5-10 tahun.
(17)
3
Analisis
Du Pont System
ini juga tidak hanya memfokuskan pada laba yang
dicapai tetapi juga pada investasi yang digunakan untuk menghasilkan laba
sehingga angka ROE dalam analisis ini merupakan tingkat efisiensi operasi
perusahaan.
Tujuan analisis ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana
efektivitas perusahaan dalam memutar modalnya, sehingga analisis ini
mencakup berbagai rasio.
Du pont system
ini didalamnya menggabungkan
rasio aktivitas/perputaran aktiva dengan rasio laba/profit margin atas penjualan
dan menunjukkan bagaimana keduanya berinteraksi dalam menentukan
Return
On Equity (
ROE), yaitu profitabilitas atas aktiva yang dimiliki perusahaan.
Rasio aktivitas sendiri dipengaruhi oleh penjualan dan total aktiva. Dapat
dikatakan analisis ini tidak hanya memfokuskan pada laba yang dicapai, tetapi
juga pada investasi yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut.
Perusahaan yang digunakan objek dalam penelitian ini adalah
perusahaan sub sektor jasa komputer dan jaringan yang terdaftar di BEI. Objek
dipilih karena sektor industri ini mempunyai prospek yang bagus, karena dunia
komputer dan jaringan semakin tahun semakin tumbuh pesat, serta ditunjang
oleh kebutuhan manusia yang semakin hari membutuhkan teknologi sebagai
bagian dari hidup yang serba praktis, instan, ekonomis dan canggih. Itu dapat
terwujud dengan dukungan dari perusahaan-perusahaan yang bergerak
dibidang jasa komputer dan perangkat lainnya.
Menurut
International Telecomunication Union
(ITU) telah
memproyeksi bahwa sektor ICT akan terus tumbuh meskipun kondisi resesi.
(18)
4
Analis percaya bahwa anggaran perusahaan untuk TIK akan meningkat jauh
dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Sistem komputer, aplikasi nirkabel
dan layanan, situs bisnis atau infrastruktur web diperkirakan menjadi bidang
utama pengeluaran untuk perusahaan selama tahun ini. Untuk menekan ruang
lingkup yang sangat besar disektor ICT, perusahaan harus mengatasi tantangan
dan memperkenalkan solusi inovatif.
Animo masyarakat Indonesia terhadap komputer tahun ini masih
tinggi dan diperkirakan terjual 6,5 juta unit komputer. Asosiasi Pengusaha
Komputer Indonesia (Apkomindo) memperkirakan penjualan komputer tahun
ini mencapai 6,5 juta unit, meningkat 44,44% dari realisasi penjualan komputer
pada 2011 yang mencapai 4,5 juta unit. Realisasi penjualan ini turun 15% dari
target semula yang sebesar 5,3 juta unit. Catatan, komputer yang dimaksud
Apkomindo yakni desktop, laptop, notebook, netbook, dan tablet. Dewan
Pertimbangan Apkomindo Suhanda Wijaya mengatakan pertumbuhan ini bisa
saja terwujud karena tuntutan permintaan konsumen yang tak lagi bergantung
hanya pada satu perangkat. Banyak konsumen saat ini memilih pakai dua
perangkat, misal netbook dan tablet. Netbook untuk bekerja, sedangkan tablet
untuk melakukan pekerjaan yang lebih instan. (www.Bisnis.com).
(19)
5
Tabel 1.1
Daftar Penjualan
Perusahaan Komputer dan Perangkatnya
Periode 2009-2011
(Dalam Jutaan rupiah)
No. Nama
Perusahaan
Tahun
ket.
2009 2010 2011
1
PT Astra
Graphia 1.335.237 1.565.567 1.724.640 naik
2
PT Dyviacom
Intrabumi 16.034 16.425 18.371 naik
3
PT Metrodata
Electronics 3.396.917 3.953.971 4.408.711 naik
4
PT Inovisi
Infracom 88.715 330.502 544.257 naik
Sumber : Lampiran 1
Tabel 1.2
Daftar Laba
Perusahaan Komputer dan Perangkatnya
Periode 2009-2011
(Dalam Jutaan Rupiah)
No Nama Perusahaan
Tahun
Ket
2009 2010 2011
1 PT Astra Graphia 66.947 118.414 139.473 naik
2 PT Dyviacom
Intrabumi 188 439 694 naik
3 PT Metrodata
Electronics 10.064 30.438 69.620 naik
4 PT Inovisi Infracom 28.118 125.416 381.819 naik
Sumber : Lampiran 2
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa penjualan PT Astra
Graphia Tbk , PT. Dyviacom Intrabumi Tbk, PT. Metrodata Elektronic Tbk,
dan PT. Inovisi Infracom Tbk . memiliki tingkat penjualan dan perolehan laba
bersih dari tahun 2009-2011 mengalami kenaikan. Berdasarkan uraian diatas,
(20)
6
maka penulis termotivasi untuk melakukan suatu penelitian pada perusahaan
jasa komputer dan jaringan yang tercatat di BEI dan merumuskan dalam judul
“
Analisis Kinerja Keuangan Perusahaaan Sub Sektor Jasa Komputer dan
Perangkat
Lainnya yang Tercatat di BEI “
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah disusun maka
penulis bisa menarik permasalahan yang timbul, yaitu:
1.
Bagaimana Kinerja Keuangan Perusahaan komputer dan perangkatnya yang
tercatat di BEI periode 2009-2011?
2.
Perusahaan mana yang memiliki kinerja keuangan paling baik ?
C.
Batasan Masalah
Untuk lebih mengarahkan pembahasan agar tidak terjadi
kesimpangsiuran dalam pemecahan masalah, maka diperlukan adanya
pembatasan masalah yang lebih tearah dan sesuai dengan ruang lingkup
pembahasan , maka penulis membatasi pembahasan pada masalah sebagai
berikut:
1.
Analisis berdasarkan data laporan keuangan yang telah tersedia tanpa
mempersoalkan proses penyusunan laporan keuangan tersebut.
2.
Data yang digunakan adalah data laporan laba rugi dan neraca mulai
periode 2009-2011
(21)
7
D.
Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1.
Tujuan Penelitian
a.
Untuk mengetahui kinerja keuangan perusahaan dengan menggunakan
analisis Du Pont System.
b.
Untuk mengetahui perusahaan yang memiliki kinerja keuangan yang
paling baik.
2.
Kegunaan Penelitian
a.
Bagi Perusahaan
Perusahaan dapat menggunakan hasil penelitian sebagai bahan
pertimbangan atau sumbangan pemikiran dalam menentukan
kebijaksanaannya guna kemajuan perusahaan.
b.
Bagi Investor
Hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam
pengambilan keputusan investasi pada perusahaan komputer dan
jaringan yang listing di BEI.
c.
Bagi peneliti selanjutnya
Hasil penelitian ini dapat dijadikan salah satu referensi untuk
penyusunan penelitian yang selanjutnya pada waktu yang akan datang
khusunya yang membahas topik yang sama
(22)
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.
Tinjauan Penelitian Terdahulu
Siti Chalimatus Sa’diyah
(2009) melakukan penelitian tentang
analisis
Du Pont System
pada perusahaan makanan dan minuman yang
listing di BEI. Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan pada keempat
perusahaan yaitu PT Aqua Golden Missisipi Tbk, PT Davomas Abadi Tbk,
PT Mayora Indah Tbk, dan PT Ultra Jaya Tbk, khususnya laporan keuangan
yang terdiri dari neraca dan laporan laba rugi selama tiga tahun (2005-2007).
dapat disimpulkan bahwa dari analisis
Du Pont System
selama tiga tahun
(2005-2007) maka dilihat dari nilai ROI perusahaan yang paling baik adalah
PT Aqua Golden Mississipi
Berdasarkan penelitian terdahulu terdapat beberapa perbedaan dan
persamaan. Persamaan penelitian tersebut adalah sama-sama menggunakan
alat analisis yaitu
Du Pont System
dalam mengukur kinerja keuangan
perusahaan. Perbedaan antar peneliti terdahulu dengan peneliti yang
sekarang adalah dalam penelitian sebelumnya objek penelitian yang
digunakan adalah perusahaan sektor food and beverage sedangkan dalam
penelitian ini objek yang digunakan perusahaan pada sektor komputer dan
perangkat lainnya.
(23)
9
B.
Tinjauan Teori
1.
Kinerja Keuangan Perusahaan
Perusahaan sebagai salah satu bentuk organisasi pada
umumnya memiliki tujuan tertentu yang ingin dicapai dalam usaha
untuk memenuhi kepentingan para anggotanya. Keberhasilan dalam
mencapai tujuan perusahaan merupakan prestasi manajemen. Penilaian
prestasi atau kinerja suatu perusahaan diukur karena dapat dipakai
sebagai dasar pengambilan keputusan baik pihak internal maupun
eksternal.
Kinerja suatu perusahaan merupakan hasil dari suatu proses
dengan mengorbankan berbagai sumber daya. Salah satu ukuran kinerja
adalah laba. Pertumbuhan laba yang terus meningkat dari tahun ke
tahun akan memberikan sinyal yang positif mengenai kinerja keuangan
perusahaan. Pertumbuhan laba perusahaan yang terus meningkat
mencerminkan bahwa kinerja perusahaan juga baik.
Munawir (2010:30), kinerja keuangan perusahaan merupakan
satu diantara dasar penilaian mengenai kondisi keuangan perusahaan
yang dilakukan berdasarkan analisa terhadap rasio keuangan
perusahaan. Pihak yang berkepentingan sangat memerlukan hasil dari
pengukuran kinerja keuangan perusahaan untuk dapat melihat kondisi
perusahaan dan tingkat keberhasilan perusahaan dalam menjalankan
kegiatan operasionalnya. Sawir (2003:144), dalam menilai kinerja
(24)
10
keuangan yang menggunakan analisis rasio keuangan perlu diketahui
standar rasio keuangan tersebut.
Kinerja keuangan adalah pengukuran kinerja perusahaan yang
ditimbulkan sebagai akibat dari proses pengambilan keputusan
manajemen karena menyangkut pemanfaatan modal, efisiensi dan
rentabilitas dari kegiatan perusahaan (Tampubolon, 2005:20). Kinerja
adalah gambaran pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan / program /
kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi, dan misi
organisasi (Bastian, 2006:274). Kinerja keuangan adalah suatu analisis
yang dilakukan untuk melihat sejauh mana perusahaan telah
melaksanakan dengan menggunakan dengan aturan-aturan pelaksanaan
keuangan secara baik dan benar (Fahmi, 2011:2)
2.
Penilaian Kinerja Perusahaan
Kinerja keuangan perusahaan salah satu dasar penilaian
mengenai kondisi keuangan perusahaan yang dapat dilakukan
berdasarkan analisis. Untuk melakukan analisis terhadap laporan
keuangan suatu perusahaan dibutuhkan suatu tolak ukur yang dapat
menggambarkan bagaimana kondisi dan prestasi yang dicapai oleh
perusahaan tersebut dengan cara melakukan perbandingan suatu
perusahaan dengan perusahaan lain yang sejenis atau rata-rata
industrinya.
(25)
11
Penilaian kinerja (
performance appraisal)
pada dasarnya
merupakan faktor kunci guna mengembangkan suatu organisasi secara
efektif dan efisien, karena adanya kebijakan atau program yang lebih
baik atas sumber daya manusia yang ada dalam organisasi. Penilaian
kinerja individu sangat bermanfaat bagi dinamika pertumbuhan
organisasi secara keseluruhan, melalui penilaian tersebut maka dapat
diketahui kondisi sebenarnya tentang bagaimana kinerja karyawan.
Penilaian kinerja adalah penentuan secara periodik efektivitas
operasional suatu organisasi dan karyawannya berdasarkan sasaran
standar dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Berdasarkan
data keuangan yang dipublikasikan pada laporan keuangan yang dibuat
sesuai dengan prinsip akuntansi yang lazim maka dapat dilakukan
analisis kinerja perusahaan. Mulyadi (2003: 419) pengukuran kinerja
merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi perusahaan,
karena pengukuran tesebut antara lain dapat digunakan untuk menilai
perusahaan.
Pengukuran kinerja bisa didasarkan pada informasi keuangan
maupun non keuangan, pengukuran kinerja dibedakan menjadi dua
yaitu :
a.
Pengukuran kinerja manajerial
Pengukuran kinerja manajerial ini bertujuan untuk :
(26)
12
Membantu pengambilan keputusan yang bersangkutan
dengan karyawan.
Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan pengembangan
karyawan.
Menyediakan umpan balik bagi karyawan mengenai
bagaimana atasan mereka menilai kinerja mereka.
Pengukuran kinerja dapat menyediakan suatu dasar bagi
distribusi penghargaan.
b.
Pengukuran kinerja keuangan
Pengukuran kinerja keuangan mempunyai arti penting
bagi pengambilan keputusan baik bagi pihak intern maupun
ekstern perusahaan. Laporan keuangan merupakan alat yang
dijadikan acuan penilaian untuk meramalkan kondisi keuangan,
operasi dan hasil usaha perusahaan.
Munawir (2010:31), pengukuran kinerja keuangan
perusahaan mempunyai beberapa tujuan diantaranya :
1. Untuk mengetahui tingkat likuiditas, yaitu kemampuan
perusahaan dalam memenuhi kewajiban keuangannya yang harus
segera dipenuhi pada saat ditagih.
2.
Untuk mengetahui tingkat solvabilitas, yaitu kemampuan
perusahaan dalam memenuhi kewajiban keuangannya apabila
perusahaan tersebut dilikuidasi.
(27)
13
3.
Untuk mengetahui tingkat profitabilitas dan rentabilitas, yaitu
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba selama periode
tertentu yang dibandingkan dengan penggunaan aset atau ekuitas
secara produktif.
4.
Untuk mengetahui tingkat aktivitas usaha, yaitu kemampuan
perusahaan dalam menjalankan dan mempertahankan usahanya
agar tetap stabil, yang diukur dari kemampuan perusahaan dalam
membayar pokok utang dan beban bunga tepat waktu, serta
pembayaran dividen secara teratur kepada para pemegang saham
tanpa mengalami kesulitan atau krisis keuangan.
Manfaat- manfaat yang diperoleh dari penilaian kinerja
perusahaan adalah sebagai berikut:
1.
Untuk mengukur prestasi yang dicapai oleh suatu organisasi
dalam suatu periode tertentu yang mencerminkan tingkat
keberhasilan pelaksanaan kegiatannya.
2.
Digunakan untuk melihat kinerja organisasi secara keseluruhan,
maka pengukuran kinerja juga dapat digunakan untuk menilai
kontribusi suatu bagian dalam pencapaian tujuan perusahaan
secara keseluruhan.
3.
Digunakan sebagai dasar penentuan strategi perusahaan untuk
masa yang akan datang.
4.
Memberi petunjuk dalam pembuatan keputusan dan kegiatan
organisasi pada umumnya dan divisi pada khususnya.
(28)
14
5.
Sebagai dasar penentuan kebijaksanaan penanaman modal agar
dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas perusahaan
3.
Arti Penting Analisa Keuangan
Pihak yang berkepentingan terhadap perkembangan suatu
perusahaan perlu mengetahui kondisi keuangan suatu perusahaan.
Kondisi keuangan perusahaan akan dapat diketahui melalui hasil analisis
terhadap laporan keuangan yang terdiri dari neraca, laporan laba rugi dan
laporan keuangan lainnya. Pada garis besarnya analisis keuangan
perusahaan merupakan kajian secara kritis, sistematis dan metodologi
terhadap laporan keuangan untuk mengetahui kondisi keuangan baik
pada waktu yang telah berlalu, kondisi tahun berjalan maupun prediksi
waktu yang akan datang.
Abdullah (2001:32) adapun pihak-pihak yang berkepentingan
dengan hasil analisis keuangan perusahaan meliputi :
a.
Pihak Pemilik Perusahaan
Pihak pemilik berkepentingan terhadap hasil analisa keuangan
guna mengetahui sejauh mana keberhasilan maupun kegagalan
manajer perusahaan dalam memanage perusahaan yang terlihat
melalui kinerja keuangan yang dicapai. Keberhasilan manajer dapat
diukur berdasarkan pencapaian laba perusahaan secara efisien.
b.
Pihak Kreditur
Kreditur dalam hal ini bank dan institusi pembiayaan lainnya
berkepentingan terhadap hasil analisa keuangan guna mengetahui
(29)
15
kemampuan perusahaan dalam membayar hutang-hutang, baik
hutang jangka pendek maupun hutang jangka panjang. Dengan
demikian bagi kreditur hasil analisa keuangan dijadikan dasar
pertimbangan kebijakan kredit apabila perusahaan membutuhkan
kredit.
c.
Pihak Investor
Investor sebagai pihak yang menananmkan modalnya pada
perusahaan. Maka investor mengharapkan adanya kemampuan
perusahaan dalam hal tingkat pengendalian dari sejumlah investasi
yang ditanamkan. Hasil analisa keuangan akan memberi
pengembalian (
return)
dari sejumlah investasi.
d.
Pihak pekerja
Hasil analisa keuangan perusahaan memberi informasi
keuangan yang mencerminkan keuangan perusahaan dalam
membayar kewajiban internal maupun eksternal. Termasuk
kewajiban internal adalah berhubungan dengan pembiayaan rutin,
termasuk kemampuan membayar gaji para pekerja.
e.
Pihak Pemerintah
Kebutuhan pemerintah terhadap hasil analisa keuangan
berkaitan dengan kewenangan menetapkan pajak penghasilan badan
(perusahaan). Hasil analisis keuangan memberi gambaran besarnya
pajak yang akan dibayarkan.
(30)
16
4.
Ukuran Manajemen Aset Atau Perputaran Aset
Ukuran
–
ukuran dalam bagian ini terkadang disebut
rasio-rasio pemanfaatan aset (
asset utilization ratios)
. Rasio
–
rasio spesifik
diartikan sebagai ukuran dari tingkat perputaran, yang ingin diuraikan
adalah seberapa efisien atau insentif sebuah perusahaan menggunakan
asetnya untuk menciptakan penjualan (Ross, 2009:88)
a.
Rasio perputaran Aset
Rasio ini mengukur berapa banyak “ kerja” yang dapat kita
lakukan dari modal kerja. Jika diasumsikan tidak ada penjualan yang
hilang, maka nilai yang tinggi akan lebih disukai.
��
� � ��
=
� � �
��
� ℎ
Dengan rasio ini, mungkin akan lebih masuk akal jika dikatakan
bahwa untuk setiap rupiah dalam aset tetap akan menghasilkan
penjualan.
5.
Ukuran
–
Ukuran Profitabilitas
Ross ( 2009: 89) Dalam setiap bentuknya, rasio ini
dimaksudkan untuk mengukur seberapa efisien sebuah perusahaan telah
menggunakan aset dan mengelola operasinya. Fokus dari kelompok ini
adalah pada hasil akhir yaitu laba bersih. Rasio
–
rasio tersebut adalah
sebagai berikut :
(31)
17
a.
Margin laba
�
=
��
� ℎ
Dari rumus diatas diketahui bahwa perusahaan dalam setiap
rupiah dalam penjualannya mampu menghasilkan laba sebesar satu
rupiah.
b.
Pengembalian Aset
Pengembalian Aset /
Return On Assets
(ROA) Adalah ukuran
laba perusahaan per rupiah aset. Rasio ini dapat dinyatakan dengan
beberapa cara, tetapi yang paling umum adalah sebagai berikut:
�� ��
� � =
�
� ℎ
�
c.
Pengembalian ekuitas
Pengembalian ekuitas (
return on equity
–
ROE)
adalah ukuran
dari hasil yang diperoleh para pemegang saham sepanjang tahun,
karena memberikan keuntungan kepada pemegang saham adalah
tujuan utama perusahaan. ROE biasanya dihitung dengan cara
sebagai berikut:
�� ��
�
=
� ℎ
�
Karena ROA dan ROE adalah angka-angka yang paling sering
, penting diingat bahwa angka-angka tersebut merupakan tingkat
pengembalian akuntansi. Karena alasan itu, maka ukuran
–
ukuran
tersebut seharusnya akan lebih tepat jika diberi nama pengembalian
aset buku dan pengembalian ekuitas buku. Bahkan pada
(32)
18
kenyataannya, ROE kadang disebut pula pengembalian kekayaan
bersih.
6.
Du Pont System
a.
Analisis
Du Pont System
Analisis
Du Pont System
adalah salah satu analisis
keuangan yang menggunakan rasio keuangan profitabilitas dengan
ROE (
Return On Equity
) sebagai angka utamanya. Tujuan analisis
Du Pont system
ini adalah untuk memisahkan
Return On Asset
ke
dalam dua bagian: perputaran total aset dan
profit margin
(Hanafi,
2004: 51).
Du pont System
dirancang untuk menunjukan
bagaimana margin laba atas penjualan dikalikan rasio perputaran
total aktiva (Brigham dan Houston, 2006: 128 ).
Du Pont System
memperlihatkan bagaimana utang,
perputaran aktiva dan profit margin dikombinasikan untuk
menentukan
Return On Equity
(ROE).
Du Pont System
menjelaskan keterkaitan ROE dan ROA dengan berbagai rasio
keuangan lainnya. Sistem yang dikembangkan oleh du pont ini
sangat bermanfaat karena dapat memberikan gambaran tentang
kondisi keuangan suatu perusahaan, dan faktor-faktor yang
memperngaruhi kinerja keuangan tersebut (Sudana,2011:24).
Dari penjabaran di atas dapat ditarik kesimpulan sesuai
gambar 1 bahwa analisis du pont system merupakan analisis yang
mencakup rasio aktivitas dan margin keuntungan atas penjualan
(33)
19
dan menunjukan bagaimana rasio ini saling mempengaruhi untuk
menentukan profitabilitas aktiva yang dimiliki perusahaan, juga
dapat diketahui efisiensi atas penggunaan aktiva perusahaan.
Du Pont System
dikenal juga dengan metode du Pont atau
model du pont yang digunakan untuk memecah ROE (Return On
Equity) menjadi tiga bagian efisiensi operasi, efisiensi penggunaan
aset, dan pengungkitan keuangan (Ross, 2008: 97). Analisis Du
Pont adalah sistem keuangan yang dirancang untuk menyelidiki
determinan rasio pengembangan ekuitas pemegang saham dan
pengembalian aset.
ROE =
PePe
×
L e e
×
e T E
ROE =
L ePe
×
Pee
×
e
T E
ROA
ROE = Margin Laba
×
Perputaran Total Aset
×
Pengali
(Multiplier) Ekuitas
Hal diatas membagi ROA (
Return On Asset
) menjadi dua
bagian komponen, yaitu margin laba dan perputaran total aset.
Rumus terakhir yang diturunkan dari persamaan sebelumnya
disebut identitas du pont (
Du Pont Indentitiy
), yang diambil dari
Du Pont Corporation, yang mempopulerkan penggunaannya. Du
pont System dirancang untuk menunjukan bagaimana margin laba
atas penjualan dikalikan rasio perputaran total aktiva (Brigham dan
(34)
20
Houston, 2006: 128 ). Analisis
Du Pont
merupakan pendekatan
untuk mengevaluasi profitabilitas dan tingkat pengembalian
ekuitas. Tujuan analisis
Du Pont system
ini adalah untuk
memisahkan
Return On Asset
ke dalam dua bagian: perputaran
total aset dan
profit margin
(Hanafi, 2004: 51). Berikut ini adalah
gambar bagan
du pont system
dimana pada sisi kiri bagan
du pont
dalam gambar 2.1 menunjukan akun-akun yang berhubungan
dengan profitabilitas, seperti yang ditekankan oleh bagan ini, laba
bersih akan tergantung pada penjualan dan berbagai biaya, seperti
harga pokok penjualan (HPP) serta beban penjualan, administrasi,
dan umum (
sales, general, and administrative expense
-SG&A).
Pada sisi kanan bagan
du pont
menunjukan faktor-faktor utama
yang mendasari perputaran total aset.
(35)
21
Gambar 2. 1. Bagan Du pont System
sumber : Ross (2009: 100)
bagian kiri dari grafik menentukan profit margin atas
penjualan yang dilakukan perusahaan. Berbagai biaya didaftar dan
membentuk
Total Cost.
Jika penjualan dikurangi
total cost
akan
menghasilkan
net income.
Jika
net income
dibagi
sales
maka akan
didapatkan profit margin. Bagian kanan dari grafik adalah aktiva,
akan diperoleh
total asset turnover.
Jika profit margin dikalikan
total
asset turnover
maka akan menghasilkan
Return On equity (
ROE).
Dengan menggunakan bagan
Du Pont,
analis laporan
keuangan bisa mengintegrasikan berbagai macam rasio keuangan
Dikalikan dengan Dikalikan dengan Dibagi dengan Dikurangkan dengan Dibagi dengan Ditambah Pengembalian aset Multiplier ekuitas Margin laba Perputaran total aset
Laba bersih Penjualan
Total Biaya Penjualan
Harga Pokok Penjualan Beban Lain-lain
Beban umum, dan admin
Bunga
Penjualan Total asset
Aset Tetap Aset lancar Kas Pajak Persediaan Piutang Dagang Return on equity
(36)
22
dan mengetahui bagaimana keterkaitan masing-masing rasio
keuangan perusahaan. Disamping itu, dari bagan
Du Pont
juga dapat
diperoleh informasi terperinci tentang rasio-rasio keuangan yang
mempengaruhi kinerja perusahaan sehingga pihak manajemen dapat
melakukan pengendalian secara lebih akurat.
b.
Keunggulan dan Kelemahan Analisis
Du Pont System
Keunggulan analisis
Du Pont System
adalah sebagai berikut
(Harahap, 2006: 341):
1)
Sebagai salah satu teknik analisis keuangan yang sifatnya
menyeluruh dan manajemen bisa mengetahui tingkat efisiensi
pendayagunaan aktiva.
2)
Dapat digunakan untuk mengukur profitabilitas masing-masing
produk yang dihasilkan oleh perusahaan sehingga diketahui
produk mana yang potensial.
3)
Dalam
menganalisis
laporan
keuangan
menggunakan
pendekatan yang integrative dan menggunakan laporan
keuangan sebagai elemen analisisnya.
4)
Perhitungan-perhitungan yang ada di dalam analisis
Du pont
System
dapat berfungsi sebagai alat perencanaan dan
pengendalian keuangan.
(37)
23
c.
Cara Meningkatkan Tingkat Pengembalian Dalam Analisis
Du
Pont system.
Mamduh dan Halim (2009:91) menyebutkan beberapa
alternatif untuk menaikkan ROE adalah sebagai berikut:
1)
Menaikkan ROA, yang bisa dilakukan dengan cara menaikkan
profit margin atau menaikkan perputaran aktiva, atau keduanya
sambil mempertahankan tingkat hutang.
2)
Menaikkan
financial leverage
, yang berarti menaikkan hutang.
Dengan naiknya hutang, pembagi dalam persamaan di atas
(
denominator
) akan menjadi lebih kecil, dan dengan demikian
ROE akan lebih besar sambil mempertahankan tingkat ROA.
Menaikkan ROA dan hutang secara bersamaan menjelaskan
cara meningkatkan tingkat pengembalian dalam analisis
Du Pont
adalah
sebagai berikut:
a)
Meningkatkan penjualan tanpa peningkatan beban dan biaya
secara proporsional.
b)
Mengurangi beban pokok penjualan atau beban operasi
perusahaan.
c)
Meningkatkan penjualan secara relativ atas dasar nilai aktiva,
baik dengan meningkatkan penjualan atau mengurangi jumlah
investasi pada aktiva perusahaan sampai pada level yang dapat
mengakibatkan meningkatnya tingkat pengembalian aktiva, hal
ini disebabkan perusahaan mengalami kelebihan pada aktiva.
(38)
24
d)
Meningkatkan penggunaan hutang relative terhadap ekuitas
sampai pada titik yang tidak membahayakan keuangan
perusahaan.
7.
Metode Tolak Ukur Kinerja Keuangan Perusahaan
a.
Teknik Analisis
Time Series
Fahmi (2011:222) Analisis
Time Series
adalah
membandingkan secara antar waktu atau antar periode, dengan
tujuan itu nantinya akan terlihat dalam bentuk angka-angka dan juga
grafik. Angkat-angka yang diperoleh merupakan data-data yang
bersumber dari berbagai sektor bisnis seperti data produktivitas,
penjualan , perolehan keuntungan, kerugian dan lain sebagainya.
Termasuk data
–
data yang bersumber dari laporan keuangan
(
finanncial statement)
. Secara matematis terjadinya data tersebut
merupakan fungsi dari pada waktu.
b.
Definis Analisis
Cross sectional
Fahmi (2011:214) analisis
cross sectional
adalah
melakukan suatu teknik analisis dengan melakukan perbandingan
terhadap suatu hasil perhitungan, terutama hitungan dalam bentuk
rasio antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya dalam ruang
lingkup yang sejenis. Kesamaan perusahaan yang sejenis juga dapat
dilihat dari daftar perusahaan yang
go public
di Bursa Efek Indonesia
(39)
25
berdasarkan klasifikasinya. Seperti perusahaan kategori keuangan,
pertambangan, dan sebagainya. Dimana kesamaan ini bisa terlihat
seperti kesamaan bahan baku (material) yang dipergunakan. Lebih
jauh kesamaan juga dapat dilihat dari segi sebagai berikut:
a.
Kesamaan kapitalisasi pasar (
market capitalization).
Market capitalization
(kesamaan pasar) adalah nilai sebuah
perusahaan yang diindikasikan oleh harga saham yang beredar.
b.
Kesamaan dalam persoalan risiko
Risiko dapat ditafsirkan sebagai bentuk keadaan
ketidakpastian tentang suatu keadaan yang akan terjadi nantinya
dengan keputusan
yang diambil berdasarkan berbagai
pertimbangan pada saat ini.
c.
Kesamaan
dari
segi
konteks
barang
pengganti
juga
memungkinkan untuk dilakukan pengkajian.
C.
Kerangka Pikir
Berdasarkan teori yang dikemukakan maka dapat disajikan
mengenai kerangka pikir penelitian, yang menggambarkan analisis kinerja
dengan menggunakan
Du Pont System.
Kerangka pikir ini menjelaskan
bahwa analisis kinerja perusahaan dengan menggunakan metode
Du Pont
System
dapat dilakukan dengan dua pendekatan yaitu menggunakan
pendekatan time series dan pendekatan cross section. Dari pendekatan time
(40)
26
series dan cross section dapat diketahui ROE perusahaan dari tahun ke tahun
dan ROE perusahaan dari rata-rata industri.
Gambar.2.2 : Kerangka Pikir Analisis Kinerja Keuangan Perusahaaan Sub Sektor
Jasa Komputer dan Perangkat Lainnya yang Tercatat di BEI
perusahaan sub sektor jasa komputer dan jaringan yang
tercatat di BEI
Laporan Keuangan 2009-2011
Analisis Du Pont System
Kinerja Keuangan perusahaan
Time Series Cross Section
ROEt > ROEt-1 ( Sehat )
ROE ROErata-rata industry ( Sehat) ROEt < ROEt-1
( Tidak Sehat)
ROE ROErata-rata industry (Tidak Sehat)
(1)
Gambar 2. 1. Bagan Du pont System
sumber : Ross (2009: 100)
bagian kiri dari grafik menentukan profit margin atas penjualan yang dilakukan perusahaan. Berbagai biaya didaftar dan membentuk Total Cost. Jika penjualan dikurangi total cost akan menghasilkan net income. Jika net income dibagi sales maka akan didapatkan profit margin. Bagian kanan dari grafik adalah aktiva, akan diperoleh total asset turnover. Jika profit margin dikalikan total asset turnover maka akan menghasilkan Return On equity (ROE).
Dengan menggunakan bagan Du Pont, analis laporan keuangan bisa mengintegrasikan berbagai macam rasio keuangan
Dikalikan dengan Dikalikan dengan Dibagi dengan Dikurangkan dengan Dibagi dengan Ditambah Pengembalian aset Multiplier ekuitas Margin laba Perputaran total aset
Laba bersih Penjualan
Total Biaya Penjualan
Harga Pokok Penjualan Beban Lain-lain
Beban umum, dan admin
Bunga
Penjualan Total asset
Aset Tetap Aset lancar Kas Pajak Persediaan Piutang Dagang Return on equity
(2)
dan mengetahui bagaimana keterkaitan masing-masing rasio keuangan perusahaan. Disamping itu, dari bagan Du Pont juga dapat diperoleh informasi terperinci tentang rasio-rasio keuangan yang mempengaruhi kinerja perusahaan sehingga pihak manajemen dapat melakukan pengendalian secara lebih akurat.
b. Keunggulan dan Kelemahan Analisis Du Pont System
Keunggulan analisis Du Pont System adalah sebagai berikut (Harahap, 2006: 341):
1) Sebagai salah satu teknik analisis keuangan yang sifatnya menyeluruh dan manajemen bisa mengetahui tingkat efisiensi pendayagunaan aktiva.
2) Dapat digunakan untuk mengukur profitabilitas masing-masing produk yang dihasilkan oleh perusahaan sehingga diketahui produk mana yang potensial.
3) Dalam menganalisis laporan keuangan menggunakan pendekatan yang integrative dan menggunakan laporan keuangan sebagai elemen analisisnya.
4) Perhitungan-perhitungan yang ada di dalam analisis Du pont System dapat berfungsi sebagai alat perencanaan dan pengendalian keuangan.
(3)
c. Cara Meningkatkan Tingkat Pengembalian Dalam Analisis Du Pont system.
Mamduh dan Halim (2009:91) menyebutkan beberapa alternatif untuk menaikkan ROE adalah sebagai berikut:
1) Menaikkan ROA, yang bisa dilakukan dengan cara menaikkan profit margin atau menaikkan perputaran aktiva, atau keduanya sambil mempertahankan tingkat hutang.
2) Menaikkan financial leverage, yang berarti menaikkan hutang. Dengan naiknya hutang, pembagi dalam persamaan di atas (denominator) akan menjadi lebih kecil, dan dengan demikian ROE akan lebih besar sambil mempertahankan tingkat ROA.
Menaikkan ROA dan hutang secara bersamaan menjelaskan cara meningkatkan tingkat pengembalian dalam analisis Du Pont adalah sebagai berikut:
a) Meningkatkan penjualan tanpa peningkatan beban dan biaya secara proporsional.
b) Mengurangi beban pokok penjualan atau beban operasi perusahaan.
c) Meningkatkan penjualan secara relativ atas dasar nilai aktiva, baik dengan meningkatkan penjualan atau mengurangi jumlah investasi pada aktiva perusahaan sampai pada level yang dapat mengakibatkan meningkatnya tingkat pengembalian aktiva, hal ini disebabkan perusahaan mengalami kelebihan pada aktiva.
(4)
d) Meningkatkan penggunaan hutang relative terhadap ekuitas sampai pada titik yang tidak membahayakan keuangan perusahaan.
7. Metode Tolak Ukur Kinerja Keuangan Perusahaan
a. Teknik Analisis Time Series
Fahmi (2011:222) Analisis Time Series adalah membandingkan secara antar waktu atau antar periode, dengan tujuan itu nantinya akan terlihat dalam bentuk angka-angka dan juga grafik. Angkat-angka yang diperoleh merupakan data-data yang bersumber dari berbagai sektor bisnis seperti data produktivitas, penjualan , perolehan keuntungan, kerugian dan lain sebagainya. Termasuk data – data yang bersumber dari laporan keuangan (finanncial statement). Secara matematis terjadinya data tersebut merupakan fungsi dari pada waktu.
b. Definis Analisis Cross sectional
Fahmi (2011:214) analisis cross sectional adalah melakukan suatu teknik analisis dengan melakukan perbandingan terhadap suatu hasil perhitungan, terutama hitungan dalam bentuk rasio antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya dalam ruang lingkup yang sejenis. Kesamaan perusahaan yang sejenis juga dapat dilihat dari daftar perusahaan yang go public di Bursa Efek Indonesia
(5)
berdasarkan klasifikasinya. Seperti perusahaan kategori keuangan, pertambangan, dan sebagainya. Dimana kesamaan ini bisa terlihat seperti kesamaan bahan baku (material) yang dipergunakan. Lebih jauh kesamaan juga dapat dilihat dari segi sebagai berikut:
a. Kesamaan kapitalisasi pasar (market capitalization).
Market capitalization (kesamaan pasar) adalah nilai sebuah perusahaan yang diindikasikan oleh harga saham yang beredar. b. Kesamaan dalam persoalan risiko
Risiko dapat ditafsirkan sebagai bentuk keadaan ketidakpastian tentang suatu keadaan yang akan terjadi nantinya dengan keputusan yang diambil berdasarkan berbagai pertimbangan pada saat ini.
c. Kesamaan dari segi konteks barang pengganti juga memungkinkan untuk dilakukan pengkajian.
C. Kerangka Pikir
Berdasarkan teori yang dikemukakan maka dapat disajikan mengenai kerangka pikir penelitian, yang menggambarkan analisis kinerja dengan menggunakan Du Pont System. Kerangka pikir ini menjelaskan bahwa analisis kinerja perusahaan dengan menggunakan metode Du Pont System dapat dilakukan dengan dua pendekatan yaitu menggunakan pendekatan time series dan pendekatan cross section. Dari pendekatan time
(6)
series dan cross section dapat diketahui ROE perusahaan dari tahun ke tahun dan ROE perusahaan dari rata-rata industri.
Gambar.2.2 : Kerangka Pikir Analisis Kinerja Keuangan Perusahaaan Sub Sektor Jasa Komputer dan Perangkat Lainnya yang Tercatat di BEI
perusahaan sub sektor jasa komputer dan jaringan yang
tercatat di BEI
Laporan Keuangan 2009-2011
Analisis Du Pont System
Kinerja Keuangan perusahaan
Time Series Cross Section
ROEt > ROEt-1 ( Sehat )
ROE ROErata-rata industry ( Sehat) ROEt < ROEt-1
( Tidak Sehat)
ROE ROErata-rata industry (Tidak Sehat)