depan dari sebuah variabel akibat inovasi dalam variabel-variabel lain, dapat dilihat seberapa besar error peramalan variabel tersebut disebabkan oleh variabel
itu sendiri dan variabel-variabel lainnya. FEVD dilakukuan untuk memberikan informasi mengenai bagaiman
hubungan dinamis antara variabel yang dianalisis. Selain itu, FEVD dilakukan untuk melihat seberapa besar pengaruh acak guncangan random shock dari
variabel tertentu terhadap variabel endogen. FEVD menghasilkan informasi mengenai relatif pentingnya masing-masing inovasi acak random innovation
structural disturbance atau seberapa kuat peranan variabel tertentu terhadap lainnya.
2.8. Peramalan forecasting
Menurut Hanke 2003 Peramalan merupakan suatu upaya untk memprediksi ketidakpastian masa depan. Dengan maksud membantu para
pengambil keputusan untuk memutuskan suatu kebijakan secara lebih baik. Peramalan melibatkan sejumlah studi mengenai data historis dan manipulasi data
tersebut untuk mencari pola data sehingga dapat digunakan untuk memperkirakan pola data di masa depan
Tebakan ilmiah mengenai masa depan lebih bernilai bagi perusahaan dibandingkan dengan tebakan non-ilmiah. Tebakan ilmiah yaitu peramalan yang
berdasarkan metode-metode manipulasi data secara logis yang dihasilkan dari kejadian-kejadian masa lalu Hanke, 2003. Penggunaan teknik peramalan diawali
dengan pengeksplorasian pola data pada masa lalu guna mengembangkan model yang sesuai dengan pola data itu dengan menggunakan asumsi bahwa pola data
pada masa lalu itu akan berulang lagi pada waktu yang akan datang. Hasil pengolahan data masa lalu akan menjadi tolak ukur perusahaan untuk membuat
perencanaan langkah langkah yang akan diambil oleh perusahaan.
2.9. Metode Peramalan Kualitatif
Peramalan ini didasarkan pada individu-individu penilaian orang yang melakukan peramalan dan tidak tergantung pada data-data yang akurat
pengolahan dan analisis data historis yang tersedia, metode ini digunakan untuk peramalan produk baru dimana tidak ada data historis. Teknik pada metode ini
yang digunakan adalah Teknik Delphi, Kurva pertumbuhan, Marketing Research, dll Hanke, 2003.
2.10. Metode Peramalan Kuantitatif
Metode peramalan kuantitatif memiliki sifat yang objektif karena didasarkan pada keadaan aktual data yang diolah dengan menggunakan metode-
metode tertentu. Menurut Makridakis dalam Wisastri 2006, peramalan kuantitatif dapat diterapkan apabila terdapat tiga kondisi berikut:
1. Tersedia informasi masa lalu. 2. Informasi tersebut dapat dikuantitatifkan dalam bentuk data numerik.
3. Dapat diasumsikan bahwa pola masa lalu akan terus berlanjut di masa datang. Peramalan
kuantitatif dapat
memberikan hasil
yang dapat
dipertanggungjawabkan karena memiliki dasar yang jelas. Dasar yang digunakan adalah data yang merupakan representasi gambaran aktual masa lalu dan adanya
justifikasi teoritik yang digunakan secara sistematik. Pada dasarnya segala bentuk dan teknik peramalan kuantitatif bersifat ekstrapolatif, yang didasarkan pada suatu
pola data atau hubungan sebab akibat antar data. Metode kuantitatif pada dasarnya dapat dibagi menjadi dua kelompok utama yaitu model time series deret berkala
dan model kasual. Peramalan penjualan merupakan bentuk peramalan dengan model time series.
2.11. Peramalan Penjualan
Peramalan dapat didefinisikan juga sebagai suatu proses memperkirakan secara sistematis tentang apa yang paling mungkin terjadi di masa depan
berdasarkan informasi masa lalu dan sekarang yang dimiliki agar kesalahannya dapat diperkecil Mulyono dalam Belladona, 2008. Kesalahan atau error
merupakan selilisih antara apa yang terjadi dengan hasil perkiraan. Peramalan tidak memberikan jawaban yang pasti tentang apa yang akan terjadi, tetapi
berusaha mencari sedekat mungkin dengan apa yang terjadi. Salah satu peramalan yang penting dan sering dilakukan perusahaan adalah peramalan penjualan.
Hasil peramalan lingkungan bisnis dimana perusahaan beroperasi pada umumnya mempunyai implikasi pada peramalan penjualan. Oleh karena itu
peramalan penjualan paling strategis dalam sebuah perusahaan. Peran peramalan
penjualan jangka panjang dibutuhkan oleh perusahaan dalam keputusan pengembangan produk baru, mengurangi jumlah produk yang dihasilkan atau
dipasarkan, pengurangan modal, pembukuan daerah pemasaran baru, pengambil alihan perusahaan lain, pengembangan saluran distribusi baru dan keputusan-
keputusan strategis lainnya. Untuk jangka pendek, peramalan penjualan digunakan untuk melakukan jadwal produksi, perencanaan kebutuhan bahan,
rekrutmen tenaga kerja, perencanaan pemasaran, prediksi aruskas dan tingkat dimana komposisi biaya dan pendapatan yang dipilih dapat mempertahankan
likuiditas dan efisiensi operasi Sugiarto dan Harijono, 2000.
2.12. Strategi Pemasaran