Pemberian Pakan Pengelolaan Air Pencegahan dan Penanganan Penyakit

28 menempel pada substrat disedot dengan selang berdiameter 0,5 cm, kemudian ditampung dalam baskom dan segera dipindahkan ke dalam akuarium penetasan.

6. Penetasan Telur

1 Persiapan Wadah Wadah penetasan telur berupa akuarium berukuran 80 x 45 x 25 cm dengan tinggi air 20 cm, dilengkapi dengan aerasi. Air yang digunakan untuk penetasan sebaiknya air yang sudah diendapkan sehari semalam, setelah itu diberi methylen blue dengan dosis 0,3 ppm dan tetrasiklin 0,2 ppm. 2 Inkubasi dan Penetasan Telur Telur-telur yang terbuahi akan terlihat berwarna kuning bening, sedangkan telur yang tidak terbuahi akan berwarna putih. Penebaran telur dilakukan dengan cara meletakkan akar pakis dan keramik pada akuarium penetasan dengan syarat akar pakis dan keramik terendam air seluruhnya. Telur ikan black ghost akan menetas setelah 3 - 4 hari. Telur yang tidak menetas dan berwarna putih dibuang dengan cara disedot dengan selang berdiameter 0,5 cm dan harus dilakukan dengan hati-hati agar larva black ghost yang telah menetas tidak ikut terbawa. 3 Pemanenan Telur Telur-telur yang telah menetas dan menjadi larva tidak langsung dipindahkan ke akuarium lain tetapi dibiarkan terlebih dahulu selama satu minggu sampai larva black ghost agak berwarna hitam dan cukup kuat untuk dipindahkan. Sebelum larva dipindahkan, akar pakis dan keramik dikeluarkan dari akuarium penetasan, dan diusahakan tidak ada yang bersembunyi di dalam pakis. Pemanenan dilakukan dengan menggunakan selang sipon agak besar kemudian larva disedot dan ditampung ke dalam baskom, setelah itu baru dipindahkan ke akuarium lain.

7. Pemeliharaan Larva

1 Persiapan Wadah Pemeliharaan larva black ghost dilakukan di bak semen atau akuarium. Pemeliharaan di bak semen, dilakukan pada bak yang berukuran 150 x 150 x 40 cm, dengan ketinggian air 35 cm. Sedangkan untuk pemeliharaan di akuarium, dilakukan pada akuarium yang berukuran 100x 50 x 40 cm. Sebelum digunakan, bakakuarium dibersihkan terlebih dulu dan dilengkapi dengan aerasi dan diberi pelindung berupa paralon atau roster bata. Air yang digunakan ialah air yang telah didiamkan sehari semalam. 2 Penebaran Larva Larva yang ditebar ialah larva yang berumur 7 hari setelah menetas. Setiap bak ditebar 100 ekor larva, sedangkan untuk akuarium ditebar sebanyak 500 ekor. Kriteria larva yang telah siap untuk dipindahkan yaitu larva yang sudah benar-benar kuat dan berwarna agak hitam larva yang masih transparan tidak boleh dipindahkan. 3 Pemberian Pakan Larva yang baru menetas belum diberi pakan karena masih mengandung kuning telur. Setelah kuning telur habis yaitu 3 - 4 hari, 29 maka pada hari ke-5 larva diberi pakan Artemia hingga berumur 15 hari yang diberikan dua kali sehari yaitu pagi dan sore hari. Untuk mendapatkan artemia dapat dengan cara menetaskan kiste artemia dari produk kalengan. Kemudian dilanjutkan dengan pemberian kutu air sampai larva berumur 20 hari yang diberikan dua kali sehari pada pagi dan sore hari, agar ketersediaannya kontinyu maka dapat dengan budidaya kutu air pada wadah yang terpisah. kemudian mulai dikombinasikan dengan cacing sutera sampai umur satu bulan. Pada umur satu bulan tersebut, rata-rata larva sudah mencapai panjang 34 inci. Kemudian didederkan lagi sampai mencapai panjang 1 - 2 inci selama 1 - 2 bulan. Dalam tahap pendederan pakan yang diberikan adalah cacing sutera. Pakan cacing sutera dapat dilihat pada Gambar 10. Gambar 10 Pakan cacing sutera 4 Pengelolaan Air Penyiponan kotoran pada bakakuarium pemeliharaan larva dilakukan setiap 3 hari sekali untuk membuang sisa-sisa pakan yang tidak termakan oleh larva. Bersamaan dengan penyiponan kotoran dilakukan juga penggantian air sebanyak 10-20. 5 Pencegahan dan Penanganan Penyakit Penyakit yang biasanya menyerang larva black ghost ialah white spot bintik putih dan bakteri. Pencegahan dan pengobatan larva yang terserang white spot sama dengan yang dilakukan untuk induk seperti yang telah dijelaskan sebelumnya pada pemeliharaan induk. Sedangkan untuk serangan bakteri dapat diobati dengan tetracycline 5 - 7 ppm.

8. Pemanenan dan Pengepakan

Pemanenan dilakukan setelah benih ikan memenuhi standar ukuran layak jual yaitu panjang 1 - 2 inci. Panen dilakukan dengan cara menyerok ikan dengan serok yang halus agar tidak merusak sisik ikan. Kemudian dimasukkan dalam baskom yang sudah berisi air untuk kemudian disortir atau dikelompokkan berdasarkan ukurannya. Wadah yang digunakan untuk pengepakan adalah plastik dengan volume 15 liter. Plastik dibuat rangkap dua agar tidak mudah pecahbocor. Plastik tersebut diisi air yang telah didiamkan sehari semalam sebanyak 5 liter dan sisanya diisi oksigen murni, perbandingan antara air dan udara adalah 1:2. Dalam setiap wadah pengepakan dimasukkan sebanyak 250 ekor ikan yang berukuran 2 inci,