29 maka pada hari ke-5 larva diberi pakan Artemia hingga berumur 15
hari yang diberikan dua kali sehari yaitu pagi dan sore hari. Untuk mendapatkan artemia dapat dengan cara menetaskan kiste artemia dari
produk kalengan. Kemudian dilanjutkan dengan pemberian kutu air sampai larva berumur 20 hari yang diberikan dua kali sehari pada pagi
dan sore hari, agar ketersediaannya kontinyu maka dapat dengan budidaya kutu air pada wadah yang terpisah. kemudian mulai
dikombinasikan dengan cacing sutera sampai umur satu bulan. Pada umur satu bulan tersebut, rata-rata larva sudah mencapai panjang 34
inci. Kemudian didederkan lagi sampai mencapai panjang 1 - 2 inci selama 1 - 2 bulan. Dalam tahap pendederan pakan yang diberikan
adalah cacing sutera. Pakan cacing sutera dapat dilihat pada Gambar 10.
Gambar 10 Pakan cacing sutera 4
Pengelolaan Air Penyiponan kotoran pada bakakuarium pemeliharaan larva
dilakukan setiap 3 hari sekali untuk membuang sisa-sisa pakan yang tidak termakan oleh larva. Bersamaan dengan penyiponan kotoran
dilakukan juga penggantian air sebanyak 10-20.
5 Pencegahan dan Penanganan Penyakit
Penyakit yang biasanya menyerang larva black ghost ialah white spot bintik putih dan bakteri. Pencegahan dan pengobatan
larva yang terserang white spot sama dengan yang dilakukan untuk induk seperti yang telah dijelaskan sebelumnya pada pemeliharaan
induk. Sedangkan untuk serangan bakteri dapat diobati dengan tetracycline 5 - 7 ppm.
8. Pemanenan dan Pengepakan
Pemanenan dilakukan setelah benih ikan memenuhi standar ukuran
layak jual yaitu panjang 1 - 2 inci. Panen dilakukan dengan cara menyerok ikan dengan serok yang halus agar tidak merusak sisik ikan. Kemudian
dimasukkan dalam baskom yang sudah berisi air untuk kemudian disortir atau dikelompokkan berdasarkan ukurannya. Wadah yang digunakan untuk
pengepakan adalah plastik dengan volume 15 liter. Plastik dibuat rangkap dua agar tidak mudah pecahbocor. Plastik tersebut diisi air yang telah
didiamkan sehari semalam sebanyak 5 liter dan sisanya diisi oksigen murni, perbandingan antara air dan udara adalah 1:2. Dalam setiap wadah
pengepakan dimasukkan sebanyak 250 ekor ikan yang berukuran 2 inci,
30 sedangkan untuk ikan yang berukuran 3 inci dimasukkan sebanyak 200
ekor.
B. Ikan Hias Manvis
1. Pemijahan Ikan Hias Manvis
1 Pemilihan Induk
Induk yang baik untuk dipijahkan adalah yang telah berumur lebih dari 6 bulan, dengan panjang induk jantan + 7,5 cm dan induk betina + 5
cm. Untuk penentuan pasangan secara cermat, yaitu dengan cara menyiapkan induk-induk yang telah matang telur dalam satu bak 2 x 2
meter persegi dengan ketinggian air + 30 cm. Umumnya ikan maanvis akan memilih pasangannya masing-masing. Hal ini dapat terlihat pada
malam hari, ikan yang telah berpasangan akan memisahkan diri dari kelompoknya. Ikan yang telah berpasangan ini segera diangkat untuk
dipijahkan. Induk ikan hias Manvis dapat dilihat pada Gambar 11.
Gambar 11 Induk maanvis black and white 2
Cara Pemijahan Tempat pemijahan dapat berupa aquarium, bak atau paso dari
tanah, diisi air yang telah diendapkan setinggi 30 – 60 cm. Air yang
cocok untuk pemijahan maanvis adalah air yang memenuhi kriteria suhu air sekitar 25-27
o
C dengan keasaman pH air sebesar 6,8-7. Jenis air yang dipakai yaitu menggunakan air sumur, air dari sumur harus diendapkan
terlebih dahulu pada tandon selama 24 jam agar air bersih dari kotoran- kotoran.
Siapkan substrat dapat berupa daun pisang, seng plastik, kaca, keramik atau genteng dengan lebar + 10 cm dan panjang + 20 cm.
Substrat diletakkan secara miring atau terlentang. Sebelum terjadi pemijahan, induk jantan akan membersihkan substrat dengan mulutnya.
Setelah terjadi pemijahan, telur akan menempel pada substrat.
2. Pemeliharaan Benih Ikan Manvis
Setelah induk memijah, penetasan telur dapat segera dilakukan. Penetasan telur ada beberapa cara substrat yang telah ditempeli telur diangkat, untuk
dipindahkan kedalam aquarium penetasan. Pada waktu mengangkat substrat diusahakan agar telur senantiasa terendam air, untuk itu dapat digunakan
baskom atau wadah lain yang dimasukkan ke tempat pemijahan. Cara kedua yaitu telur ditetaskan dalam tempat pemijahan. Setelah menetas 2 ~ 3 hari
benih yang masih menempel pada substrat dapat dipindahkan ke aquarium. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemeliharaan benih yaitu
aquarium tempat menetaskan telur maupun pemeliharaan benih sebelumnya