b. Observasi
Observasi digunakan untuk mengukur teknik perdati percakapan dari hati kehati yang belangsung di kelas D5 SLB-B YRTRW Surakarta. Teknik Observasi
menurut Suharsimi Arikunto 1996: 232 adalah : “Suatu pengamatan dan pencatatan dengan sistematis terhadap fenomena-fenomena yang diselidiki”. Teknik ini akan
penulis gunakan untuk mengamati secara langsung ataupun tidak langsung terhadap kegiatan belajar di kelas maupun di luar kelas. Penggunaan teknik ini menurut
penulis merupakan cara yang efektif yaitu dengan melengkapi format pengamatan sebagai instrumennya. Format yang disusun berisi tentang item-item kejadian atau
tingkah laku yang digambarkan akan terjadi. Kegiatan mencatat data observasi bukanlah sekedar mencatat, melainkan juga mengadakan pertimbangan kemudian
mengadakan penilaian kedalam skala bertingkat. Menurut Tien Supartinah 1995: 38, Teknik Observasi dapat dikelompokan
menjadi tiga yaitu observasi participant, observasi non participant dan observasi inqueri participant.
a. Observasi partisipant.
Pada kegiatan observasi semacam ini penulis ikut dengan aktif melakukan kegiatan yang dilaksanakan oleh obyek penelitian. Atas terlaksananya
kegiatan ini diharapkan kewajaran tingkah laku peneliti dan obyek yang diteliti dapat dipercaya.
b. Observasi Non Partisipant.
Dalam kegiatan ini observasi tidak aktif melakukan kegiatan yang sedang dilaksanakan oleh obyek peneliti observer namun peneliti hanya
berperan sebagai penonton yang mengamati tingkah laku atau pebuatan obyek dari luar. Dengan demikian tingkah laku dari obyek yang diteliti kurang wajar,
karena mereka tahu bahwa sedang diteliti atau diamati. Obyek yang diteliti akan pura-pura dan sebaliknya akan ragu-regu berbuat bahkan ia akan berpenampilan
baik agar mendapatkan kesan-kesan yang positif dari peneliti.
c. Observasi dalam situasi eksperimental.