Yaitu meletakkan speaker secara terpadu di belakang kursi. Tipe ini biasa diterapkan di gereja, ketika bunyi yang pelan
tetapi jelas dan merata diperlukan. Biasanya speaker diletakkan di belakang sandaran kursi ke-n, dan bunyinya
akan didengar oleh orang yang duduk di belakang kursi ke-n tersebut. Sedangkan orang yang ke-n tersebut akan mendengar
dari speaker di belakang sandaran kursi di depannya kursi ke n-1.
o Kombinasi dari tipe-tipe di atas.
Untuk kombinasi tipe terpusat dan tersebar, diperlukan alat penunda bunyi initial time delay agar bunyi dari speaker di
deretan belakang menunggu datangnya bunyi dari speaker terpusat di depan, agar bunyi dari speaker depan dan belakang
dapat berjalan bersamaan tepat waktu. Jika tidak, maka penonton yang duduk di belakang akan mendengar bunyi dari
speaker belakang lebih dulu karena dia lebih dekat baru kemudian bunyi dari speaker depan, membuat bunyi jadi
terdengar bersahut-sahutan. Ini tentu sangat mengganggu dan tidak alami.
sumber: Fisika Bangunan 2, Prasasto Satwiko,2004: 148
.
b. Sistem keamanan
Bioskop merupakan jenis rekreasi yang dilakukan secara massal sehingga dalam bahaya kebakaran harus memenuhi beberapa
persyaratan khusus meliputi : ·
Pola distribusi Penonton dapat langsung berhubungan ke luar bangunan dengan
cepat, dimana disyaratkan dalam waktu 5 menit seluruh penonton dapat keluar terdistribusi. Ada 2 macam pola distribusi, yaitu :
o Distribusi langsung
Penonton terdistribusi keluar melewati salah satu sisi atau kedua sisi bangunan.
o Distribusi tidak langsung
Penonton terdistribusi keluar melewati koridor. Memerlukan beberapa persyaratan tambahan, diantaranya: lebar
minimal koridor 2 meter, tidak boleh terdapat tangga step, tetapi harus berbentuk ramp dengan kemiringan 1 : 20 sampai 1 : 10.
· Pintu bahaya darurat
Merupakan titik penting untuk distribusi penonton ke luar, sehingga harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
o Tiap sisi keluar harus mempunyai minimal 2 pintu bahaya.
o Pintu harus terbuka ke arah luar.
o Dapat menutup sendiri secara otomatis.
o Terbuat dari bahan yang tahan api fire proof.
o Lebar pintu minimal 1,6 m untuk 250 pengunjung, dalam
perhitungan dapat disamakan dengan persyaratan koridor. o
Harus ada pintu keluar ke arah jalan raya dan taman. o
Gang menuju
pintu keluar
perlu diperlebar,
untuk memudahkan dan mempercepat sirkulasi ke luar.
o Sistem penguncian dibuat sedemikian rupa agar dapat dibuka
bila diberi tekanan dari dalam. ·
Pola lay out kursi Pola lay-out kursi akan mempengaruhi kecepatan distribusi
penonton untuk keluar pada waktu keadaan bahaya. Semakin banyak gang di antara deretan kursi, semakin cepat distribusi
penonton.
a. Sistem pencahayaan
Terdiri dari: ·
Lampu-lampu sorot --- dipadamkan selama pemutaran film. ·
Pencahayaan hiasan --- tetap menyala selama diperlukan, misalnya: di dinding, di tangga.
· Pencahayaan darurat --- dapat menyala secara otomatis bila
pencahayaan utama padam terputus. ·
Pencahayaan pada persilangan gang minimal 5,35 lux secara terus-menerus, atau ada pencahayaan tambahan pada gang-gang,
untuk memperlancar sirkulasi.
sumber: Faktor Akustik dalam Perancangan Desain Interior, J. Pamudji Suptandar, 2004: 18
.
7. Kegiatan Bioskop IMAX dan Home Theatre