STL Statement List atau Kode Mnemonik

77

5. NOR

Gambar 5.7 memperlihatkan sebuah diagram tangga untuk sebuah sistem berbasis gerbang NOR. a b Gambar 5.7. a. Gerbang NOR, b. Diagram tangga untuk sebuah sistem gerbang NOR

6. XOR

Sebuah gerbang OR menghasilkan output ketika salah satu atau kedua inputnya berada dalam kondisi 1. Akan tetapi, pada situasi-situasi tertentu, dibutuhkan sebuah gerbang yang dapat menghasilkan output ketika salah satu di antara kedua inputnya, tidak keduanya sekaligus, bernilai 1. Gerbang seperti ini disebut gerbang OR Eksklusif atau XOR. Salah satu cara untuk mendapatkan gerbang semacam ini adalah dengan menggabungkan gerbang-gerbang NOT, AND, dan OR seperti Gambar 5.8. a b Gambar 5.8. a. Gerbang XOR. b. Diagram tangga untuk sebuah sistem gerbang XOR.

5.2.2 STL Statement List atau Kode Mnemonik

Kode-kode yang digunakan berbeda-beda antara satu pabrik PLC dengan pabrik PLC lainnya, meskipun sebuah standar IEC 1131-3 telah diajukan Bolton, 2004: 74. Walaupun kode mnemonik setiap pabrik PLC berbeda, tetapi diagram tangganya hampir 78 semua sama. Tabel 5.1 memperlihatkan mnemonik beberapa jenis PLC untuk berbagai kode instruksi. Tabel 5.1. Mnemonik untuk berbagai kode instruksi pada beberapa PLC OMRON IEC 1131-3 Mitsubishi Siemens Telemecanique Specher+Schuh LD LD LD A L STR LD NOT LDN LDI AN LN STR NOT AND AND AND A A AND AND NOT ANDN ANI AN AN AND NOT OR O OR O. O OR OR NOT ORN ORI ON ON OR NOT OUT ST OUT = = OUT Contoh: 1. Diagram tangga untuk sebuah sistem gerbang AND seperti pada Gambar V-3, dapat dibuat kode mnemoniknya seperti pada Tabel 5.2 dengan memperhatikan sistem pengalamatan setiap tipe PLC. Tabel 5.2. Kode mnemonik dari diagram tangga sistem gerbang AND pada Gambar 5.3. Langkah Instruksi Mitsubishi Siemens Telemecanique OMRON 1 2 LD AND OUT X400 X401 Y430 A A = I0.1 I0.2 Q2.0 L A = I0.1 I0.2 Q0.0 LD AND OUT 000.00 000.01 010.00 2. Diagram tangga untuk sebuah sistem gerbang XOR seperti pada Gambar 5.8b, dapat dibuatkan diagram tangganya dengan notasi Mitsubhisi, Siemens, dan OMRON seperti pada Gambar 5.9. Kode mnemoniknya seperti pada Tabel 5.3. Gambar 5.9. Diagram tangga sistem gerbang XOR 79 Tabel 5.3. Kode mnemonik dari diagram tangga sistem gerbang XOR pada Gambar 5.9 Langkah Instruksi Mitsubishi Siemens OMRON 1 2 3 4 5 6 7 8 LD ANI LDI AND ORB OUT X400 X401 X400 X401 Y430 A A AN O AN A = I0.0 I0.1 I0.0 I0.1 Q2.0 LD AND NOT LD NOT AND OR LD OUT 000.00 000.01 000.00 000.01 010.00 3. Diagram tangga pada Gambar 5.10 dapat dipandang sebagai dua blok rangkaian yang di-AND-kan dengan menggunakan notasi Mitsubhisi, Siemens, dan OMRON. Daftar instruksikode mnemoniknya seperti pada Tabel 5.4. Gambar 5.10. Diagram tangga dua blok yang di-AND-kan Tabel 5.4. Kode mnemonik untuk diagram tangga pada Gambar 5.12. Langkah Instruksi Mitsubishi Siemens OMRON 1 2 3 4 5 6 7 8 LD OR LD OR ANB OUT X400 X402 X401 X403 Y430 A A O. A A O. = I0.0 I0.2 I0.1 I0.3 Q2.0 LD OR LD OR AND LD OUT 000.00 000.02 000.01 010.03 010.00 80

5.3 PENGUNCI LATCHING DAN RELAI INTERNAL

5.3.1 Pengunci Latching

Seringkali terdapat situasi-situasi di mana output harus tetap berada dalam keadaan hidup meskipun input telah terputus. Istilah rangkaian latching pengunci dipergunakan untuk rangkaian-rangkaian yang mampu mempertahankan dirinya sendiri self-maintaining, dalam artian bahwa setelah dihidupkan, rangkaian akan mempertahankan kondisi ini hingga input lainnya diterima. Contoh sebuah rangkaian latching diperlihatkan pada Gambar 5.11. Gambar 5.11. Rangkaian latching. Ketika saklar input A menutup, dihasilkan sebuah output. Akan tetapi, ketika terdapat sebuah output, saklar lain yang diasosiasikan dengan output juga menutup.Saklar ini bersama dengan saklar input A membentuk suatu sistem gerbang logika OR. Sehingga, walaupun input A membuka, rangkaian akan tetap mempertahankan output dalam keadaan menyala. Satu-satunya cara untuk melepaskan kontak-kontak saklar output adalah dengan mengaktifkan kontak B yang normal-menutup.

5.3.2 Relai Internal

Di dalam PLC terdapat elemen-elemen yang digunakan untuk menyimpan data, yaitu bit-bit, dan menjalankan fungsi-fungsi relai, yaitu dapat disambungkan dan diputuskan, dan dapat menyambungkan dan memuuskan perangkat-perangkat lain. Oleh karena itu, dipergunakanlah sebutan relai internal internal relayIR. Relai internal sebenarnya bukanlah sebuah perangkat relai dalam pengertian sebenarnya, namun hanya merupakan bit-bit di dalam memori penyimpanan data yang “berperilaku” sebagaimana layaknya sebuah relai. Di dalam pemrograman, relai-relai internal dapat diperlakukan sebagaimana layaknya relai-relai input dan output eksternal. Untuk membedakan output dari relai internal dengan output dari perangkat relai eksternal, pada kedua jenis output diberikan alamat yang berbeda. Sebagai contoh, Mitsubishi mempergunakan istilah relai sekunder auxiliary relay atau marker dengan notasi alamat M100, M101, dan