Pengunci Latching Relai Internal

80

5.3 PENGUNCI LATCHING DAN RELAI INTERNAL

5.3.1 Pengunci Latching

Seringkali terdapat situasi-situasi di mana output harus tetap berada dalam keadaan hidup meskipun input telah terputus. Istilah rangkaian latching pengunci dipergunakan untuk rangkaian-rangkaian yang mampu mempertahankan dirinya sendiri self-maintaining, dalam artian bahwa setelah dihidupkan, rangkaian akan mempertahankan kondisi ini hingga input lainnya diterima. Contoh sebuah rangkaian latching diperlihatkan pada Gambar 5.11. Gambar 5.11. Rangkaian latching. Ketika saklar input A menutup, dihasilkan sebuah output. Akan tetapi, ketika terdapat sebuah output, saklar lain yang diasosiasikan dengan output juga menutup.Saklar ini bersama dengan saklar input A membentuk suatu sistem gerbang logika OR. Sehingga, walaupun input A membuka, rangkaian akan tetap mempertahankan output dalam keadaan menyala. Satu-satunya cara untuk melepaskan kontak-kontak saklar output adalah dengan mengaktifkan kontak B yang normal-menutup.

5.3.2 Relai Internal

Di dalam PLC terdapat elemen-elemen yang digunakan untuk menyimpan data, yaitu bit-bit, dan menjalankan fungsi-fungsi relai, yaitu dapat disambungkan dan diputuskan, dan dapat menyambungkan dan memuuskan perangkat-perangkat lain. Oleh karena itu, dipergunakanlah sebutan relai internal internal relayIR. Relai internal sebenarnya bukanlah sebuah perangkat relai dalam pengertian sebenarnya, namun hanya merupakan bit-bit di dalam memori penyimpanan data yang “berperilaku” sebagaimana layaknya sebuah relai. Di dalam pemrograman, relai-relai internal dapat diperlakukan sebagaimana layaknya relai-relai input dan output eksternal. Untuk membedakan output dari relai internal dengan output dari perangkat relai eksternal, pada kedua jenis output diberikan alamat yang berbeda. Sebagai contoh, Mitsubishi mempergunakan istilah relai sekunder auxiliary relay atau marker dengan notasi alamat M100, M101, dan 81 seterusnya. Siemens mempergunakan istilah flag dan notasi pengalamatan F0.0, F0.1, dan seterusnya. Sprecher+Schuh menggunakan istilah kumparan dan notasi C001, C002, dan seterusnya. Telemechanique menggunakan istilah bit dan notasi B0, B1, dan seterusnya. Toshiba menggunakan istilah relai internal dan notasi R000, R001, dan seterusnya. Allen- Bradley menggunakan istilah penyimpanan bit bit storage dan notasi pada produk PLC- 5-nya, B3001, B3002, dan seterusnya. OMRON menggunakan pengalamatan 20000, 20001, dan seterusnya. Contoh penggunaan relai internal dalam program dengan notasi Siemens dan OMRON, diperlihatkan pada Gambar 5.12. Gambar 5.12. Contoh penggunaan relai internal. a. Dengan notasi Siemens, b. Dengan notasi OMRON.

5.4 FUNGSI TIMER DAN COUNTER