Counter FUNGSI TIMER DAN COUNTER

85 TIM 001 000.00 TIM001 010.00 0100 010.00 Waktu Waktu Input: 000.00 10 detik TIM001 Waktu Output: 010.00 Jika pada suatu PLC tidak tersedia timer off-delay, timer on-delay dapat digunakan untuk membentuk sebuah timer off-delay. Misalnya dengan menggunakan PLC OMRON maka diperoleh ladder diagram seperti pada Gambar 5.19. Gambar 5.19. Penerapan timer off-delay dengan menggunakan timer on-delay PLC OMRON

5.4.2 Counter

Sebuah counter piranti pencacahpenghitung memungkinkan dilakukannya pencacahanperhitungan terhadap sejumlah sinyal input. Hal ini dapat terjadi di dalam situasi di mana, misalnya, dari sekian banyak barang yang bergerak di atas sebuah ban berjalan, sejumlah tertentu di antaranya harus dibelokkan dan dimasukkan ke dalam sebuah kotak. Contoh lain, jumlah putaran suatu batang poros, atau jumlah orang yang melewati suatu pintu harus dihitung. Counter-counter yang digunakan di dalam penerapan semacam ini tersedia sebagai komponen yang built-in di dalam PLC. Sebuah counter ditetapkan untuk menghitung suatu nilai atau jumlah tertentu, dan ketika pulsa-pulsa dengan jumlah tersebut telah diterima, counter akan mengoperasikan kontak-kontaknya. Sehingga, jika yang digunakan adalah kontak normal- terbuka NO, kontak tersebut akan menutup, sedangkan jika kontak normal-tertutup NC maka kontak tersebut akan membuka. Ada dua tipe counter, yaitu up-counter pencacah-maju, dan down-counter pencacah-mundur. Down-counter melakukan perhitungan mundur dari suatu nilai yang ditetapkan hingga mencapai nol, dengan kata lain, setiap kejadian event akan mengurangi suatu nilai yang ditetapkan. Ketika counter mencapai nilai nol, keadaan kontak-kontaknya akan berubah. Sebagian besar PLC menyediakan fasilitas pencacahan mundur ini. Up-counter menghitung maju dari nol hingga mencapai suatu nilai yang ditetapkan, dengan kata lain, setiap kejadian akan menyebabkan nilai perhitungan bertambah satu. Ketika counter mencapai nilai yang ditetapkan, keadaan kontak- kontaknya berubah. 86 RESET C460 K10 X400 C460 Y430 LD X400 RST C460 LD X401 OUT C460 K 10 LD C460 OUT Y430 OUT X401 C0 CU CV R I0.0 10 Q2.0 A I0.0 CU C0 LKC 10 A I0.1 R C0 = Q2.0 I0.1 a b Beberapa pabrik PLC mengimplementasikan operasi pencacahan mundur CTD, atau maju CTU, dan operasi kembali ke kondisi awal reset dan memperlakukan counter sebagaimana layaknya sebuah kumparan relay, yaitu sebagai output sebuah anak tangga program. Dengan cara ini, counter dapat dipandang terdiri dari dua elemen dasar, yaitu yang pertama kumparan relay untuk menghitung pulsa-pulsa input, dan yang kedua kumparan relay untuk mengembalikan counter ke posisi awalnya reset, sedangkan kontak-kontak yang diasosiasikan dengan counter berada pada anak tangga lainnya. PLC Mitsubhisi merupakan salah satu pabrikan yang menerapkan hal ini, contoh programnya seperti pada Gambar 5.20a. Elemen reset dan dan elemen pencacah digabungkan dalam satu blok yang sama yang melingkupi dua anak tangga. Nilai perhitungan ditetapkan mealalui penggunaan sebuah instruksi program K. Pabrikan PLC yang lain memperlakukan counter sebagai blok antara pada anak tangga di mana sinyal berasal. PLC Siemens merupakan salah satu contoh PLC yang menerapkan pendekatan ini contoh programnya dan daftar instruksi programnya, seperti pada Gambar 5.20b. Dengan program tangga ini, counter dianggap sebagai sebuah elemen delay pada jalur menuju output. Counter melakukan reset apabila sebuah input diterima oleh I0.1 dan melalukan pencacahan terhadap pulsa-pulsa input ke I0.0. Instruksi CU mengindikasikan bahwa counter ini adalah sebuah counter pencacah-maju untuk mengindikasikan sebuah counter pencacah-mundur, digunakan instruksi CD. Nilai yang ditetapkan untuk counter diindikasikan oleh bilangan pada instruksi LKC. Gambar 5.20. Program counter. a. Dengan PLC Mitsubishi, b. Dengan PLC Siemens Gambar 5.21 memperlihatkan program yang sama pada Gambar 5.20, tapi dengan menggunakan PLC Allen Bradley [a], dan dengan PLC OMRON [b] dilengkapi instruksi END supaya dapat disimulasikan. 87 CTU C5:1 Preset 10 I:01201 DN CU C5: 1 DN O:01301 CTU: Hitung maju, Catatan: CTD = hitung mundur C5:1 adalah alamat counter Preset adalah nilai penghitungan counter yang telah ditetapkan CU: Output yang digunakan untuk melakukan penghitungan maju dan diberi nama count up enable aktifkan pencacah maju. Output ini akan tetap menghasilkan sinyal untuk kontak-kon- taknya hingga penghitungan telah mencapai nilai yang di- tetapkan. DN: Output yang menghasilkan sinyal untuk kontak-kontaknya ketika penghitungan telah mencapai nilai yang ditetapkan. I:01202 C5:1 a CNT 000 0010 000.00 010.00 000.01 CNT000 LD 000.00 LD 000.01 CNT 000 0010 LD CNT000 OUT 010.00 END END b Gambar 5.21. Program counter. a. Dengan PLC Allen Bradley, b. Dengan PLC OMRON

5.5 REGISTER GESER SHIFT REGISTER