Sifat BunyiSuara BAB I kebisingan

Di Industri, sumber kebisingan dapat di klasifikasikan menjadi 3 macam, yaitu 1. Mesin Kebisingan yang ditimbulkan oleh aktifitas mesin. 2. Vibrasi Kebisingan yang ditimbulkan oleh akibat getaran yang ditimbulkan akibat gesekan, benturan atau ketidak seimbangan gerakan bagian mesin. Terjadi pada roda gigi, roda gila, batang torsi, piston, fan, bearing, dan lain-lain. 3. Pergerakan udara, gas dan cairan Kebisingan ini di timbulkan akibat pergerakan udara, gas, dan cairan dalam kegiatan proses kerja industri misalnya pada pipa penyalur cairan gas, outlet pipa, gas buang, jet, flare boom, dan lain-lain. Sebagai contoh beberapa bunyisuara yang menyebabkan kebisingan yang kekuatannya diukur dengan dB atau desibel adalah 1. Orang ribut silat lidah= 80 dB 2. Suara kereta api krl = 95 dB 3. Mesin motor 5 pk = 104 dB 4. Suara petir = 120 dB 5. Pesawat jet tinggal landas = 150 dB

D. Sifat BunyiSuara

Sifat-sifat bunyi pada dasarnya sama dengan sifat-sifat gelombang longitudinal, yaitu dapat dipantulkan refleksi, dibiaskan refraksi, dipadukan interferensi, dilenturkan difraksi dan dapat diresonansikan. 1. Dapat dipantulkan gelombang bunyi tidak berhenti saat bertemu dengan batas medium atau saat bertemu dengan sebuah penghalang, tetapi akan memantul. Hukum pemantulan gelombang, sudut datang = sudut pantul juga berlaku pada gelombang bunyi.Pemantulan bunyi ini dapat dimanfaatkan untuk mengukur jarak antara kedua tempat. Pemantulan gelombang bunyi oleh dan permukaan akan mengarah pada satu dari dua fenomena alamiah, yaitu gaung dan gema. a. Gaung Yaitu sebagian bunyi pantul bersamaan dengan bunyi asli sehingga bunyi asli terdengar tidak jelas. Misalnya di ruangan auditorium seandainya dindingnya tidak dilapisi dengan bahan kedap suara. b. Gema Yaitu bunyi pantul yang terjadi setelah bunyi yang asli selesai diucapkan. 2. Dapat dibiaskan 6 Gelombang bunyi yang merambat dari satu medium ke medium lain dengan kerapatan berbeda, akan mengalami pembiasan gelombang bunyi. Peristiwa pembiasan dalam kehidupan kita, misalnya pada malam hari bunyi petir terdengar lebih keras dari pada siang hari. Hal ini disebabkan karena pada pada siang hari udara lapisan atas lebih dingin daripada di lapisan bawah.Karena cepat rambat bunyi pada suhu dingin lebih kecil daripada suhu panas maka kecepatan bunyi di lapisan udara atas lebih kecil daripada di lapisan bawah, yang berakibat medium lapisan atas lebih rapat dari medium lapisan bawah. Hal yang sebaliknya terjadi pada malam hari. Jadi pada siang hari bunyi petir merambat dari lapisan udara atas ke lapisan udara bawah. 3. Difraksi Difraksi gelombang bunyi adalah pembelokan arah gerak gelombang bunyi saat melewati suatu celah atau bertemu dengan penghalang pada lintasan geraknya. Gelombang bunyi memiliki panjang gelombang dalam rentang beberapa sentimeter sampai dengan beberapa meter dibandingkan dengan gelombang cahaya yang panjang gelombangnya berkisar 500 nm. Seperti yang telah kita ketahui bahwa gelombang yang panjang gelombangnya lebih panjang akan mudah didifraksi. Peristiwa difraksi terjadi misalnya saat kita dapat mendengar suara mesin mobil di tikungan jalan walaupun kita belum melihat mobil tersebut karena terhalang oleh bangunan tinggi di pinggir tikungan. 4. Interferensi Gelombang bunyi mengalami gejala perpaduan gelombang dengan memerlukan dua sumber bunyi yang koheren. Interferensi bunyi dibedakan menjadi dua yaitu interferensi konstruktif atau penguatan bunyi dan interferensi destruktif atau pelemahan bunyi. Misalnya waktu kita berada di antara dua buah loudspeaker dengan frekuensi dan amplitudo yang sama atau hampir sama maka kita akan mendengar bunyi yang keras dan lemah secara bergantian. 5. Resonansi Resonansi adalah ikut bergetarnya molekul udara dalam kolom udara akibat getaran benda, dalam beberapa alat musik akan menimbulkan efek bunyi yang merdu. 7 Peristiwa resonansi terjadi sesuai dengan getaran udara pada pipa organa tertutup. Jadi, resonansi pertama akan terjadi jika panjang kolom udara di atas air ¼ λ, resonansi ke dua ¾ λ, resonansi ke tiga 54 λ, dan seterusnya. Peristiwa resonansi dapat menimbulkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, gelas piala bertangkai bisa pecah bila diletakkan di dekat penyanyi yang sedang menyanyi. Hal ini terjadi karena gelas memiliki frekuensi alami yang sama dengan suara penyanyi sehingga gelas mengalami resonansi dan mengakibatkan pecahnya gelas tersebut. Peristiwa resonansi juga dapat menyebabkan runtuhnya jembatan gantung jika frekuensi hentakan kaki serentak orang yang berbaris di atas jembatan gantung sama dengan frekuensi alami jembatan sehingga jembatan akan berayun hebat dan dapat menyebabkan runtuhnya jembatan

E. Proses mekanisme pencemaran BunyiSuara