zeolitliter bahan humat, dan Z20 20 kg zeolitliter bahan humat. Masing- masing perlakuan diulang sebanyak 2 kali ulangan, sehingga diperoleh 24 satuan
percobaan. Kombinasi perlakuan dan perbandingan dosis seperti pada Tabel Lampiran 20. Adapun model matematika rancangan percobaan ini adalah sebagai
berikut:
Yij = µ + α
i
+ β
j
αβ
ij
+ €ijk
Keterangan : Y
: Hasil pada faktor bahan humat ke-i dan zeolit ke-j µ
: Rataan umum α
i
: Pengaruh bahan humat ke-i β
i
: Pengaruh zeolit ke-j αβ
ij
: Interaksi faktor bahan humat ke-i dan zeolit ke-j €ijk
: galat
3.4 Pelaksanaan Penelitian
Penelitian dilakukan dengan mempersiapkan lahan seluas 358,11 m
2
yang dibagi menjadi 24 satuan percobaan. Masing-masing petak berukuran 4 x 3 m
2
dengan jarak antar petak 30 cm. Padi ditanam pada saat umur bibit 21 hari, padi ditanam dengan jarak tanam
25 cm x 25 cm dengan jumlah bibit 3 batang per lubang. Penanaman dilakukan secara manual menggunakan alat penuntun tanam caplak. Masing-masing
diberikan pupuk dasar Urea 150 kgha, SP-18 300 kgha, KCl 200 kgha. Pada umur satu minggu dilakukan penyulaman. Penyiangan gulma dan pemberantasan
penyakit tanaman dilakukan pada saat diperlukan. Perlakuan terdiri atas 12 kombinasi dosis bahan humat dan dosis zeolit.
Pemberian perlakuan dilakukan pada saat empat minggu setelah tanam. Pemberian perlakuan dengan cara menyebarkan bahan humat dan zeolit yang
sudah dicampur merata ke permukaan tanah. Penggenangan air pada tanaman padi dipertahankan setinggi 3-5 cm sampai
tanaman terlihat bunting, dan air dipertahankan setinggi 10 cm pada fase bunting. Pada saat mulai keluar bunga, air dikeringkan 4-7 hari. Setelah bunga muncul,
serentak diberikan air kembali setinggi 5-10 cm dan dipertahankan sampai awal
pemasakan biji, selanjutnya dipertahankan kering sampai saat padi akan dipanen. Untuk melihat pegaruh dari kombinasi bahan humat dan zeolit yang diberikan,
maka dilakukan pengukuran tinggi tanaman untuk semua petak perlakuan pada umur 5 dan 6 minggu setelah tanam. Pengukuran tersebut dilakukan dengan cara
mengukur tinggi tanaman dari pangkal tanaman sampai pucuk daun, sedangkan pada saat padi berumur 7 minggu setelah tanam dilakukan pengamatan jumlah
anakan. Padi siap dipanen setelah berumur 14 minggu setelah tanam dan kemudian dilakukan pengamatan panjang malai, jumlah anakan, bobot basah padi
per petak, biomassa jerami padi, jumlah padi permalai pada tanaman contoh, dan bobot seribu butir. Setelah dilakukan pengeringan, padi yang sudah dirontok
diukur bobot gabah kering giling, dan produksi beras yang dihasilkan setelah digiling. Pelaksanaan penelitian secara singkat disajikan pada Gambar 2.
Contoh tanah untuk analisis pendahuluan diambil secara komposit dari seluruh petak percobaan sebelum diberikan perlakuan. Tanah yang telah diambil
kemudian dicampur menjadi satu, kemudian dikeringudarakan selama 1 minggu di laboratorium, kemudian ditumbuk, diayak dengan ayakan 2 mm hingga siap
untuk kebutuhan analisis pendahuluan. Contoh tanah untuk analisis kimia akhir diambil setelah tanaman dipanen.
Pengambilan contoh tanah tiap-tiap petak dilakukan secara komposit. Contoh- contoh tanah diambil dikeringudarakan kemudian diayak. Analisis tanah yang
dilakukan menggunakan metode ekstraksi untuk menetapkan P, K, Na, Ca dan Mg, sedangkan untuk penetapan N dilakukan dengan menggunakan metode
Kjeldahl dan analisis C-organik dengan metode Walkey and Black.
G Gambar 2.
Skema Pelaksanaan Penelitian
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN