Pengaruh Pemberian Bahan Humat dengan Carrier Zeolit terhadap Sifat-Sifat Kimia Tanah

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pengaruh Pemberian Bahan Humat dengan Carrier Zeolit terhadap Sifat-Sifat Kimia Tanah

Pengaruh bahan humat dengan carrier zeolit terhadap sifat-sifat kimia tanah dapat dilihat pada Tabel Lampiran 1. Berdasarkan analisis ragam, kombinasi bahan humat dengan carrier zeolit secara umum tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap sifat-sifat kimia tanah Tabel Lampiran 4 hingga Tabel Lampiran 12 kecuali pada kadar kalium Tabel Lampiran 10 dan hasil uji lanjut untuk kalium disajikan pada Tabel 1. Pada perlakuan bahan humat A0, A10, A15, penambahan dosis zeolit hingga Z10 10 kgl bahan humat meningkatkan kadar kalium tanah. Pada perlakuan dosis zeolit 10 kgl bahan humat Z10, penambahan perlakuan dosis bahan humat A5, A10 dan A15 menunjukkan adanya peningkatan kadar kalium. Perlakuan tanpa pemberian zeolit Z0 dengan penambahan bahan humat 10 lha A10 dan kombinasi zeolit 20 kgl bahan humat Z20 dengan pemberian bahan humat 5 lha A5 menghasilkan kadar kalium nyata lebih rendah dibandingkan dengan kombinasi dosis bahan humat dan zeolit lainnya. Pada perlakuan dosis zeolit 10 kgl bahan humat Z10, pemberian bahan humat dosis 15 lha A15 nyata meningkatkan kalium tanah. Interaksi dosis tersebut 15 lha bahan humat dan zeolit 10 kgl bahan humat merupakan kombinasi dosis terbaik dalam meningkatkan kalium tanah. Kalium merupakan satu-satunya kation monovalen yang esensial bagi tanaman. Peran utama kalium dalam tanaman ialah sebagai aktivator berbagai enzim. Tabel 1. Pengaruh Bahan Humat dengan Carrier Zeolit terhadap Kalium Tanah Bahan Humat Zeolit Z0 Z10 Z20 A0 0.22bcde 0.28b 0.24bcd A5 0.25bcd 0.22bcde 0.17e A10 0.16e 0.27bc 0.18de A15 0.22bcde 0.39a 0.21cde Keterangan: Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom atau baris yang sama tidak menunjukkan perbedaan yang nyata dalam taraf 5. A0, A5, A10, A15 = bahan humat dengan dosis 0, 5, 10, 15 literha. Z0, Z10, Z20 = zeolit dengan dosis 0, 10, 20 kgliter bahan humat. Kalium yang tersedia dalam tanah menyebabkan ketegaran tanaman terjamin, merangsang pertumbuhan akar, memperbaiki kualitas bulir, dan mampu mengatasi kekurangan air pada tingkat tertentu. Aplikasi bahan humat dan zeolit hasil analisis ragam tidak menunjukkan pengaruh nyata terhadap pH, C-organik, N-total, P-tersedia, Ca, Mg, Na, dan KTK tanah Tabel Lampiran 1, 4-9, dan 11-12, tetapi pemberian bahan humat cenderung meningkatkan C-organik, N-total, dan KTK tanah. Selanjutnya, Gambar 3 menunjukkan C-organik yang cenderung meningkat dengan penambahan dosis bahan humat. Hal ini berkaitan dengan hasil beberapa eksperimen terdahulu menyatakan bahwa C-organik yang tinggi dapat disebabkan karena kandungan C-organik yang tinggi pada bahan humat itu sendiri Tabel Lampiran 21. Selain itu, aplikasi bahan humat memacu aktivitas biologi dan meningkatkan biomassa mikrobiologi tanah yang lebih besar secara bersamaan membuka jalan untuk meningkatkan kandungan C-organik Bama et al, 2003. Bahan humat merupakan fraksi utama dari bahan organik. Kandungan bahan organik yang penting ialah C dan N. Kadar bahan organik dapat diduga dari kadar karbon organiknya, selanjutnya ditentukan secara tidak langsung yaitu dengan mengalikan kadar C dengan suatu faktor yang umumnya sebagai berikut: kandungan bahan organik = C x 1,724. Tan 2003 menyatakan bahan humat berperan aktif dalam fiksasi dan pelepasan C-organik. Semakin tingginya panambahan bahan humat diduga dapat menyumbangkan bahan organik yang lebih banyak, dan besarnya kandungan bahan organik tersebut ditunjukkan oleh persentase kadar karbon organiknya. Gambar 3 . Pengaruh Bahan Humat terhadap C-organik 0.00 0.50 1.00 1.50 2.00 2.50 A0 A5 A10 A15 Perlakuan C -O rgan ik Perlakuan juga tidak berpengaruh nyata terhadap kandungan N-total. Namun, pemberian bahan humat menunjukkan adanya kecenderungan terhadap peningkatan N-total Gambar 4. Kecenderungan peningkatan N-total sesuai dengan beberapa literatur yang ada. Menurut Brady 1990 N-total tanah yang cenderung meningkat dengan peningkatan dosis bahan humat karena bahan humat merupakan fraksi terhumifikasi dari humus yang dapat meningkatkan N. Menurut Tan 2003 kadar nitrogen dalam bahan humat itu sendiri berkisar antara 2-5 sehingga bahan humat menyebabkan nilai N-total tinggi. Tan 2003 menyatakan asam-asam amino merupakan bagian yang digunakan dalam pembentukan bahan humat. Asam-asam amino yang merupakan pembentuk bahan humat diperoleh dari penguraian bahan organik yang disebut sebagai proses aminisasi, selanjutnya oleh sejumlah besar mikrobia heterotrofik mengurai menjadi amonium yang dikenal sebagai proses amonifikasi. Amonifikasi ini dapat berlangsung hampir pada setiap keadaan, sehingga amonium dapat merupakan bentuk nitrogen anorganik mineral yang utama dalam tanah. Semakin besar bahan humat yang ditambahkan, asam-asam amino yang diamonifikasi menjadi amonium akan semakin banyak sehingga meningkatkan pembentukan nitrogen dalam tanah. Amonium NH 4 ini merupakan bentuk senyawa N yang terukur pada penetapan N-total tanah. Gambar 4 . Pengaruh Bahan Humat terhadap N-total 0.00 0.05 0.10 0.15 0.20 0.25 A0 A5 A10 A15 N -T ot al Perlakuan Kapasitas tukar kation KTK juga cenderung meningkat akibat penambahan dosis bahan humat seperti yang ditunjukkan oleh Gambar 5, meskipun secara statistik tidak berpengaruh nyata. Semakin tinggi dosis bahan humat, maka KTK nya cenderung semakin tinggi. Kapasitas tukar kation KTK menunjukkan kemampuan tanah untuk menahan kation-kation dan mempertukarkan kation-kation tersebut termasuk kation hara tanaman. Bahan humat memiliki sumber utama muatan negatif yang sebagian besar berasal dari gugus karboksil -COOH dan fenolik -OH. Pada saat suasana alkali pH tinggi, larutan tanah banyak mengandung OH - , akibatnya terjadi pelepasan H + dari gugus organik dan terjadi peningkatan muatan negatif -COO dan –O, sehingga KTK meningkat. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian sebelumnya, Ihdaryanti 2011 menyatakan penambahan bahan humat dengan dosis 15 lha dapat meningkatkan KTK. Hal ini disebabkan karena bahan humat mengandung gugus karboksil dan fenolik yang merupakan sumber muatan negatif, sehingga semakin tinggi bahan humat maka sumbangan gugus fungsional dari karboksil dan fenolik semakin besar yang berarti muatan negatif tanah meningkat. Peningkatan muatan negatif ini terukur sebagai peningkatan KTK tanah. Gambar 5 . Pengaruh Bahan Humat terhadap KTK 0.00 5.00 10.00 15.00 20.00 25.00 30.00 A0 A5 A10 A15 Perlakuan K T K m e 100g

4.2 Pengaruh Pemberian Bahan Humat dengan Carrier Zeolit terhadap