Pengaruh Jenis Gulma terhadap Pertumbuhan, Pembentukan Bintil Akar dan Produksi Tiga Varietas Kedelai (Glycine max (L.) Merr.)
Ringkasan
LlDYA INAWATI. Pengaruh jenis gulma terhadap perturnbuhan,
pembentukan bintil akar dan produksi tiga varietas kedelai (Glycine max
(L) M
e (Dibimbing oleh M.A.CHOZIN).
Percobaan ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh jenis gulrna
terhadap perturnbuhan, pernbentukan bintil akar dan produksi tiga varietas
kedelai (Glycine max (L.) Men.) yang dilaksanakan dirumah kaca kebun
percobaan lnstitut Pertanian Bogor Baranangsiang pada bulan Juni 1998
sampai bulan Oktober 1998.
Penelitian ini merupakan percobaan faktorial dengan menggunakan
Rancangan Acak Lengkap (RAL).
Perlakuan terdiri atas dua faktor.
Faktor pertama adalah jenis gulrna yang terdiri atas kontrol I tanpa gulrna
(GO), Ageratum conyzoides (GI). Boreria alata (G2), Cyperus mtundus
(G3). Faktor kedua adalah varietas kedelai yakni : Pangrango (VI),
Malabar (V2)dan Wilis (V3). Setiap perlakuan diulang tiga kali.
Pengamatan yang dilakukan pada gulma adalah tinggi gulrna,
penutupan tajuk yang diamati saat 2 MST sarnpai 8 MST dan biomasa
gulrna yang diarnati saat panen kedelai.
Pengamatan yang dilakukan
pada kedelai adalah tinggi kedelai dan jurnlah daun trifoliat yang dilakukan
saat 2 MST sampai 6 MST, bobot seratus butir, bobot polong, jumlah
polong dan biomasa kedelai yang diamati saat panen, sedangkan jurnlah
bintil akar diamati saat 8 MST.
Tinggi, jumlah daun trifoliat dan jumlah buku ketiga varietas kedelai
subur tertekan bila ditumbuhkan dengan Ageratum conyzoides.
Bobot
seratus butir, bobot polong dan jumlah polong isi ketiga varietas kedelai
tertekan bila ditumbuhkan bersama dengan Cyperus rotundus. Dernikian
juga dengan jumlah bintil akar ketiga varietas kedelai.
Varietas
Pangrango lebih peka terhadap gulrna dibandingkan Malabar dan Wilis.
Hal ini terlihat dari penekanan akibat gulrna lebih besar dibandingkan
kedua varietas lainnya.
Dari percobaan ini disirnpulkan bahwa Agerafum conyzoides lebih
menekan pertumbuhan vegetatif kedelai sedangkan Cypems rotundus
lebih menekan produksi kedelai. Ketiga varietas kedelai tertekan
pertumbuhan, produksi dan jurnlah bintil akarnya bila diturnbuhkan
bersama dengan gulrna. Jurnlah polong isi ketiga varietas kedelai yaitu
Pangrango, Malabar dan Wilis sangat tertekan bila ditumbuhkan bersarna
dengan Cyperus rotundus. Secara berurutan penurunan jumlah polong isi
untuk ketiga varietas tersebut adalah 37 %, 43%, dan 36 %.
PENGARUH JENIS GULMA
TERHADAP PERTUMBUHAN, PEMBENTUKAN
BINTIL AKAR DAN PRODUKSI TlGA VARIETAS
KEDELAI (Glycine max (L.)Merr.)
Skripsi sebagai salah satu syarat untuk rnernperoleh
Gelar Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian
lnstitut Pertanian Bogor
Oleh
JURUSAN BUD1 DAYA PERTANlAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2000
LlDYA INAWATI. Pengaruh jenis gulma terhadap perturnbuhan,
pembentukan bintil akar dan produksi tiga varietas kedelai (Glycine max
(L) M
e (Dibimbing oleh M.A.CHOZIN).
Percobaan ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh jenis gulrna
terhadap perturnbuhan, pernbentukan bintil akar dan produksi tiga varietas
kedelai (Glycine max (L.) Men.) yang dilaksanakan dirumah kaca kebun
percobaan lnstitut Pertanian Bogor Baranangsiang pada bulan Juni 1998
sampai bulan Oktober 1998.
Penelitian ini merupakan percobaan faktorial dengan menggunakan
Rancangan Acak Lengkap (RAL).
Perlakuan terdiri atas dua faktor.
Faktor pertama adalah jenis gulrna yang terdiri atas kontrol I tanpa gulrna
(GO), Ageratum conyzoides (GI). Boreria alata (G2), Cyperus mtundus
(G3). Faktor kedua adalah varietas kedelai yakni : Pangrango (VI),
Malabar (V2)dan Wilis (V3). Setiap perlakuan diulang tiga kali.
Pengamatan yang dilakukan pada gulma adalah tinggi gulrna,
penutupan tajuk yang diamati saat 2 MST sarnpai 8 MST dan biomasa
gulrna yang diarnati saat panen kedelai.
Pengamatan yang dilakukan
pada kedelai adalah tinggi kedelai dan jurnlah daun trifoliat yang dilakukan
saat 2 MST sampai 6 MST, bobot seratus butir, bobot polong, jumlah
polong dan biomasa kedelai yang diamati saat panen, sedangkan jurnlah
bintil akar diamati saat 8 MST.
Tinggi, jumlah daun trifoliat dan jumlah buku ketiga varietas kedelai
subur tertekan bila ditumbuhkan dengan Ageratum conyzoides.
Bobot
seratus butir, bobot polong dan jumlah polong isi ketiga varietas kedelai
tertekan bila ditumbuhkan bersama dengan Cyperus rotundus. Dernikian
juga dengan jumlah bintil akar ketiga varietas kedelai.
Varietas
Pangrango lebih peka terhadap gulrna dibandingkan Malabar dan Wilis.
Hal ini terlihat dari penekanan akibat gulrna lebih besar dibandingkan
kedua varietas lainnya.
Dari percobaan ini disirnpulkan bahwa Agerafum conyzoides lebih
menekan pertumbuhan vegetatif kedelai sedangkan Cypems rotundus
lebih menekan produksi kedelai. Ketiga varietas kedelai tertekan
pertumbuhan, produksi dan jurnlah bintil akarnya bila diturnbuhkan
bersama dengan gulrna. Jurnlah polong isi ketiga varietas kedelai yaitu
Pangrango, Malabar dan Wilis sangat tertekan bila ditumbuhkan bersarna
dengan Cyperus rotundus. Secara berurutan penurunan jumlah polong isi
untuk ketiga varietas tersebut adalah 37 %, 43%, dan 36 %.
PENGARUH JENIS GULMA
TERHADAP PERTUMBUHAN, PEMBENTUKAN
BINTIL AKAR DAN PRODUKSI TlGA VARIETAS
KEDELAI (Glycine max (L.)Merr.)
Skripsi sebagai salah satu syarat untuk rnernperoleh
Gelar Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian
lnstitut Pertanian Bogor
Oleh
JURUSAN BUD1 DAYA PERTANlAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2000