Ketentuan PKBL PENJELASAN UMUM lanjutan

PT BANK TABUNGAN NEGARA PERSERO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 Dinyatakan dalam Rupiah 11

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN lanjutan

i. Pendapatan Bunga

Pendapatan bunga adalah pendapatan dari hasil penempatan dana program kemitraan pada rekening giro bank.

j. Pendapatan Lain-lain

Pendapatan lain-lain adalah pendapatan yang tidak dapat digolongkan menurut klasifikasi pendapatan yang telah disebutkan di atas dan diakui pada saat diterima. Pendapatan lain-lain diukur dan dicatat sebesar nilai yang diterima PKBL BTN.

k. Beban Pembalikan Penyisihan Penurunan Nilai Piutang Pinjaman

Beban pembalikan penyisihan penurunan nilai piutang pinjaman adalah beban pendapatan yang timbul akibat pembentukan pembalikan penyisihan penurunan nilai atas piutang pinjaman yang mungkin tidak tertagih.

l. Beban Operasional

Beban operasional adalah beban yang digunakan untuk membiayai kegiatan operasional PKBL BTN.

m. Beban Administrasi dan Umum

Beban administrasi dan umum adalah beban yang dikeluarkan sehubungan dengan kegiatan penunjang administrasi PKBL BTN.

3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI

a. Pertimbangan

Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi PKBL BTN, Pengelola telah membuat pertimbangan-pertimbangan berikut ini yang telah terpisah dari estimasi dan asumsi, yang memiliki pengaruh paling signifikan terhadap jumlah yang tercatat dalam laporan keuangan: Penentuan mata uang fungsional Mata uang fungsional PKBL BTN adalah mata uang dari lingkungan ekonomi primer dimana PKBL BTN beroperasi. Mata uang tersebut adalah mata uang yang mempengaruhi pendapatan dan beban dari jasa yang diberikan. PKBL BTN menentukan bahwa mata uang fungsionalnya adalah Rupiah.

b. Estimasi dan asumsi

Setiap akhir periode pelaporan, PKBL BTN meneliti penyisihan penurunan nilai secara kolektif terhadap risiko kredit mitra binaan yang dikelompokkan berdasarkan karakteristik kredit yang sama, yang meskipun tidak diidentifikasi secara spesifik memerlukan penyisihan tertentu, memiliki risko yang lebih besar tidak tertagih dibandingkan dengan piutang yang diberikan kepada mitra binaan. Penyisihan kerugian penurunan nilai piutang pinjaman mitra binaan dihitung berdasarkan kajian nilai terkini dan historis tingkat ketertagihan dari piutang. Penyisihan piutang mitra binaan dihitung berdasarkan estimasi kerugian yang tidak dapat ditagih yaitu secara kolektif berdasarkan persentase tertentu tingkat ketertagihan collection data historis yang ada minimal 2 tahun. Penyisihan ini disesuaikan secara berkala untuk mencerminkan hasil aktual dan estimasi. PT BANK TABUNGAN NEGARA PERSERO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 Dinyatakan dalam Rupiah 12

4. KAS DAN SETARA KAS

Kas dan Setara Kas merupakan penempatan dana PKBL pada rekening giro di PT Bank Tabungan Negara Persero Tbk yang terdiri dari: 31 Desember 2016 31 Desember 2015

a. Program Kemitraan yaitu:

- Rekening Giro Kantor - Pusat 55.540.348.172 55.656.413.011 - Rekening Giro Kantor - Cabang 11.112.006 79.592.867 55.551.460.178 55.736.005.878

b. Program Bina Lingkungan yaitu:

- Rekening Giro Kantor - Pusat 1.261.968.350 3.294.338.550 1.261.968.350 3.294.338.550 Jumlah Kas dan Setara Kas 56.813.428.528 59.030.344.428

5. PIUTANG PINJAMAN MITRA BINAAN

a. Rincian Piutang Pinjaman Mitra Binaan Berdasarkan Wilayah 31 Desember 2016

31 Desember 2015 Wilayah 1 9.641.457.166 9.796.406.941 Wilayah 2 6.720.828.392 5.543.420.854 Wilayah 3 2.458.034.475 2.868.350.567 Wilayah 4 5.618.678.229 5.675.226.781 Jumlah Piutang Pinjaman 24.438.998.262 23.883.405.143 Dikurangi penyisihan penurunan nilai piutang pinjaman 22.486.728.727 22.951.920.723 Neto 1.952.269.535 931.484.420 Wilayah 1 terdiri dari kantor cabang pada wilayah Jabodetabek dan Jawa Barat Wilayah 2 terdiri dari kantor cabang pada wilayah Jawa Tengah, Jawa Timur , Bali dan Nusa Tenggara Wilayah 3 terdiri dari kantor cabang pada wilayah Sumatera Wilayah 4 terdiri dari kantor cabang pada wilayah Kalimantan, Sulawesi dan Jayapura