PT BANK TABUNGAN NEGARA PERSERO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal
31 Desember 2016 Dinyatakan dalam Rupiah
9
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN
a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan
Laporan keuangan
disusun berdasarkan
Standar Akuntansi
Keuangan Entitas
Tanpa Akuntabilitas Publik SAK ETAP yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan -
Ikatan Akuntan Indonesia dan mempertimbangkan Surat Edaran Kementerian BUMN No. SE- 02MBUWK2012 yang dikeluarkan tanggal 23 Februari 2012 perihal penetapan pedoman
akuntansi Program Kemitraan dan Bina Lingkungan.
Laporan Keuangan disusun menggunakan dasar akrual kecuali untuk Laporan Arus Kas disusun menggunakan dasar kas. Laporan Arus Kas menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas yang
diklasifikasikan dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan yang disusun dengan menggunakan metode langsung direct method. Tahun buku PKBL BTN adalah 1 Januari
sampai 31 Desember dan mata uang penyajian yang digunakan dalam Laporan Keuangan adalah Rupiah.
b. Kas dan Setara Kas
Kas dan setara kas adalah saldo kas dan bank yang dapat dipergunakan secara bebas untuk membiayai kegiatan PKBL dan tidak digunakan sebagai jaminan. Saldo kas dan setara kas
dicatat sebesar nilai nominalnya.
c. Piutang Pinjaman Mitra Binaan
Piutang pinjaman mitra binaan adalah pinjaman yang disalurkan oleh BTN kepada mitra binaan. Piutang pinjaman mitra binaan diakui pada saat pinjaman tersebut disalurkan kepada mitra
binaan dan diukur serta dicatat sebesar jumlah neto setelah dikurangi dengan penyisihan kerugian penurunan nilai.
Penggolongan kualitas piutang pinjaman mitra binaan dilakukan berdasarkan Peraturan Menteri Negara BUMN dan Pedoman Akuntansi Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PKBL Revisi
tahun 2012 yang ditetapkan melalui Surat Edaran Menteri Negara BUMN Nomor SE- 02MBUWk2012 tanggal 23 Februari 2012 dengan ketentuan sebagai berikut:
i Lancar, apabila pembayaran angsuran pokok dan jasa administrasi pinjaman tepat waktu atau terjadi keterlambatan pembayaran angsuran pokok danatau jasa administrasi pinjaman
selambat-lambatnya 30 tiga puluh hari dari tanggal jatuh tempo pembayaran angsuran, sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati.
ii Kurang lancar, apabila terjadi keterlambatan pembayaran pokok danatau jasa administrasi pinjaman yang telah melampaui 30 tiga puluh hari dan belum melampaui 180 seratus
delapan puluh hari dari tanggal jatuh tempo pembayaran angsuran, sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati.
iii Diragukan, apabila terjadi keterlambatan pembayaran pokok danatau jasa administrasi pinjaman yang telah melampaui 180 seratus delapan puluh hari dan belum melampaui 270
dua ratus tujuh puluh hari dari tanggal jatuh tempo pembayaran angsuran, sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati.