Perancangan jaringan internet pada Sekolah Menengah Kejuruan Bina Wisata Lembang

(1)

PERANCANGAN JARINGAN INTERNET PADA SEKOLAH

MENENGAH KEJURUAN BINA WISATA LEMBANG

KERJA PRAKTEK

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kerja Praktek Program Studi Teknik Informatika

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

MUHAMAD IQBAL MUSTOFA

10110949

INDRA PRAMANA

10110120

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

2014


(2)

LEMBAR JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN

KATA PENGANTAR ...i

DAFTAR ISI ...iii

DAFTAR TABEL ...iv

DAFTAR GAMBAR ...v

DAFTAR LAMPIRAN ...vi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Perumusan Masalah... 2

1.3. Maksud dan Tujuan ... 2

1.1.1 Maksud ... 2

1.1.2 Tujuan ... 2

1.4. Batasan Masalah ... 3

1.5. Metode Penelitian ... 3

1.6. Sistematika Penulisan ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 5

2.1 Profil Tempat Kerja Praktek ... 5

2.1.1 Profile Instansi ... 5

2.1.2 Logo Instansi ... 7

2.2 Landasan Teori ... 8


(3)

2.2.4 Wireless Local Area Network (WLAN) ... 16

2.2.5 Komponen-Komponen Wireless LAN ... 17

2.2.6 Gateway ... 18

2.2.7 Proxy Server... 18

2.2.8 Firewall ... 18

2.2.9 Pembagian Kelas IP Address Versi 4 ... 19

2.2.10 Subnetting ... 21

2.2.11 Pengertian MikroTik Router OS ... 23

2.2.12 Karakteristik Wifi ... 27

2.2.13 Perangkat Wifi ... 28

BAB III PEMBAHASAN ... 31

3.1 Jadwal kerja praktek ... 31

3.2 Kegiatan yang dilakukan... 31

3.2.1 Analisa perangkat yang ada ... 31

3.2.2 Spesifikasi kebutuhan hardware ... 32

3.2.3 Perancangan dan implementasi jaringan internet pada SMK Bina Wisata ... 38

4 BAB IV PENUTUP ... 66

4.1 Kesimpulan ... 66


(4)

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan Laporan Kerja Praktek ini dengan baik. Dengan kerja praktek mahasiswa diharapkan mendapat pengalaman mengenai dunia kerja yang nantinya akan dihadapi oleh seorang mahasiswa.

Laporan Kerja Praktek ini merupakan hasil dari praktek di dunia kerja. Sebagai salah satu syarat yang harus ditempuh pada mata kuliah Kerja Praktek Lapangan di Jurusan SI Teknik Informatika agar dapat menerapkan teori-teori yang ada dan telah diterima digunakan di dunia kerja.

Dalam penyusunan laporan ini penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kesalahan baik dalam segi materi yang disajikan maupun dalam struktur laporan seutuhnya, untuk itu penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya dan penulis juga mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun agar laporan ini dapat tersusun dengan lebih baik.

Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat : 1. Kedua orang tua penulis memberikan dukungan baik moril maupun spiritual selama

penyusunan laporan ini.

2. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto. Selaku Rektor Universita Komputer Indonesia

3. Yth. Bapak Irawan Afrianto, S.T., M.T., selaku Ketua Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia.

4. Yth. Bapak Eko Budi Setiawan, S.Kom., M.T. Selaku Dosen Wali kelas IF-17K angkatan

2010 Universitas Komputer Indonesia yang sekaligus menjadi Dosen Pembimbing Mata Kuliah Kerja Praktek yang dengan sabar dan penuh dukungan untuk mengarahkan serta membimbing penulis sehingga laporan ini dapat terselesaikan dengan baik dan lancar. 5. Seluruh Staff Pengajar Jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

yang telah memberikan bekal ilmu kepada penulis.

6. Yth. Bapak Robi Perkasa S.Pd. selaku ketua Prodi RPL SMK Bina Wisata yang telah

membimbing dan membantu semua hal yang dibutuhkan penulis selama melaksanakan Kerja Praktek di Lingkungan SMK Bina Wisata.


(5)

Dengan rendah hati penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, mengingat keterbatasan pengetahuan yang penulis peroleh sampai saat ini. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun guna terciptanya kesempurnaan laporan ini. Akhir kata penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Bandung, Desember 2013 Penulis,


(6)

Penerbit ANDI.

Geier, Jim, Michael. (2005), Wireless Networks First-Step, Yogyakarta : Penerbit ANDI. Mamuaya, Rama. (2008), Pengenalan WIFI (Wireless Fidelity). [ online], Tersedia :

http://www.rampok.org/blog/ [ akses : juni 2009].

Sukaridhoto, Sritrusta. (2007), Modul Jaringan Komputer, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, Institut Teknologi Sepuluh Nopember,

[online], Tersedia: http://lecturer.eepis-its.edu/~dhoto/ [Akses: April 2009]

Sutiyadi,M. (2007), Jaringan Wireless (WLAN), [online], Tersedia: http://www.e-dukasi.net [Akses: Juni 2009].

Tanenbaum, AS. (1996), Jaringan Komputer (Edisi Bahasa Indonesia), Jilid 1. Jakarta: PT Prenhallindo.


(7)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah

Seiring dengan kemajuan teknologi modern dewasa ini kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Sehingga diperlukan media informasi yang cepat, tepat dan akurat dalam upaya memenuhi kebutuhan akan informasi tersebut. Teknologi-teknologi baru di bidang telekomunikasi dan jaringan komputer terus bermunculan dengan konsep-konsep baru. Semuanya untuk mencapai satu tujuan yaitu mempermudah kehidupan manusia, khususnya dalam mempermudah pertukaran data dan informasi, serta penyebarannya yang tak terbatas lagi

pada ruang dan waktu. Saat ini sarana telekomunikasi menjadi “penyedia jalan” bagi jaringan

computer global (internet).

Perancangan dan Pembuatan Jaringan Local Area Network pada Sekolah Menengah Kejuruan Bina Wisata Lembang ini dilatar berlakangi pada Sekolah Menengah Kejuruan ini telah dilengkapi dengan fasilitas computer yang cukup baik, namun didalamnya belum terdapat suatu jaringan, yang memudahkan dalam setiap jurusan bertukar informasi dan mengakses internet. Kesulitan dalam bekerja serta bertukar informasi dan mendapatkan informasi ini yang sering dikeluhkan oleh para pengguna computer di setiap bagian dan jurusan. Hal ini dikarenakan belum adanya jaringan komputer yang memungkinkan mereka bekerja dengan baik. Selain kesulitan dalam bekerja, kebutuhan akan informasi aktual dan baru juga merupakan permasalahan yang harus segera di atasi.

Oleh kena itu untuk mengembangkan teknologi yang ada beserta sistemnya, serta menambah teknologi dan system yang belum ada untuk dapat diintegrasikan ke dalam sebuah jaringan komputer yang terkoneksi dengan jaringan Internet Speedy. Diharapkan hasil penelitian ini akan membantu Guru dan Siswa Sekolah Menengah Kejuruan Bina Wisata dalam mencari dan mengembangkan informasi, sehingga dapat menunjang pembelajaran yang efektif dan efisien Kata kunci : Jaringan Local Area Network.


(8)

Sekolah Menengah Kejuruan Bina Wisata Lembang dan mengambil judul laporan kerja praktek:

Perancangan Jaringan Internet Pada Sekolah Menengah Kejuruan Bina Wisata

Lembang”.

1.2.Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dirumuskan beberapa masalah yang akan dibahas sebagai berikut :

1. Jaringan Internet Pada Sekolah Menengah Kejuruan Bina Wisata Lembang belum

maksimal.

2. Konfigurasi jaringan internet yang digunakan pada LAN dan WLAN tersebut belum tepat.

3. Keamanan Jaringan Local Area Networks (LAN) dan Wireless Local Area Network

(WLAN) masih rendah.

4. Konfigurasi router mikrotik belum diterapkan.

1.3.Maksud dan Tujuan

1.3.1Maksud

Maksud pembuatan laporan ini tidak lain adalah untuk merancang ulang jaringan LAN dan wi-fi pada Sekolah Menengah Kejuruan Bina Wisata Lembang.

1.3.2Tujuan

Sedangkan tujuan dari kerja praktek ini yang dilakukan di Sekolah Menengah Kejuruan Bina Wisata Lembang adalah :

1. Memaksimalkan jaringan Local Area Network (LAN) dan Wireless Local Area Network

(WLAN) di area Sekolah Menengah Kejuruan Bina Wisata Lembang.

2. Mengkonfigurasi IP address LAN beserta access point yang digunakan pada WLAN tersebut.


(9)

3. Meningkatkan keamanan jaringan LAN besertaWireless Local Area Network (WLAN)

4. Mengkonfigurasi router mikrotik.

1.4.Batasan Masalah

Agar pembahasan tidak terlalu melebar dan tidak terlalu sempit, masalah yang kan dibahas pada kerja praktek ini dibatasi pada:

1. Perancangan Local Aren Netwok dan Wireless Local Area Network.

2. Instalasi jaringan Local Aren Netwok dan Wireless Local Area Network.

3. Seting IP Address.

4. Setting Mikrotik.

5. Konfigurasi sistem keamanan Wireless Local Area Network.

6. Penelitian hanya dilakukan pada area kantor beserta ruangan lab komputer Sekolah Menengah Kejuruan Bina Wisata Lembang.

1.5.Metode Penelitian

Dalam pengumpulan data di lapangan, penulis menggunakan sistem kerja praktek yaitu dengan langsung ikut serta dalam kegiatan pekerjaan (menjadi partisipan) pada Sekolah Menengah Kejuruan Bina Wisata Lembang. Sedangkan untuk memperoleh data dan informasi yang diperlukan dalam penulisan laporan kerja praktek ini, penulis menggunakan beberapa pendekatan teknik yang diperlukan.

Teknik pengumpulan data tersebut diantaranya adalah :

1. Teknik Interview

Yaitu dengan cara melakukan tanya jawab di sekolah dengan bagian yang terkait yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi.


(10)

2. Teknik Observasi

Yaitu dengan cara melakukan pengamatan langsung di lapangan terhadap pokok permasalahan yang dihadapi.

3. Teknik Studi

Yaitu dengan cara membaca dan mempelajari file-file atau modul-modul yang diberikan yang berhubungan dengan permasalahan yang dihadapi.

4. Peninjauan Kepustakaan (Library Research)

Yaitu dengan cara peninjauan yang dilakukan berdasarkan buku-buku dan literatur yang berhubungan dengan masalah yang sedang diteliti.

1.6.Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan yang digunakan adalah sebagai berikut :

BAB I Pendahuluan

Berisi pembahasan masalah umum yang berhubungan dengan penyusunan laporan kerja praktek, yang meliputi latar belakang masalah, perumusan masalah, maksud dan tujuan, batasan masalah, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II Tinjauan Pustaka

Berisi pembahasan mengenai tempat kerja praktek, yang meliputi sejarah instansi, lambang instansi, badan hukum instansi, struktur organisasi, dan landasan teori tentang jaringan LAN dan WLAN

BAB III Pembahasan

Berisi pembahasan tentang hal-hal yang dilakukan selama melaksanakan kerja praktek di SMK Bina Wisata.


(11)

BAB IV Kesimpulan dan Saran

Berisi kesimpulan berdasarkan uraian yang telah dibuat sebelumnya. Pada akhir laporan ini akan dipaparkan kesimpulan dan saran dari pelaksanaan kerja praktek di SMK Bina Wisata.


(12)

2 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Profil Tempat Kerja Praktek 2.1.1Profile Instansi

1. IDENTITAS SEKOLAH

Nama Sekolah : SMK Bina Wisata Lembang

NPSN : 20267644

NSS : 342022301034

No. SK Pendirian : 421/2101-Disdik .Tgl SK : 23/07/2007

Status Sekolah : Swasta

Status Akreditasi : 1. Akomodasi Perhotelan : A

No. SK : 02.00/536/BAP-SM/XI/2010 Tgl 9 Nopember 2010

2. Jasa Boga : B

No. SK : 02.00/536/BAP-SM/XI/2010 Tgl 9 Nopember 2010

3. Administrasi Perkantoran : Belum

Alamat : Jl. Mutiara I Blok PPI RT.07 RW.05

Lembang

Telp : 022 278 9223

E-mail : bwisata@yahoo.co.id

Website : smkbinawisata.blogspot.com

Kecamatan : Lembang

Kabupaten : Bandung Barat

Propinsi : Jawa Barat

2. IDENTITAS YAYASAN

Nama Yayasan : Pendidikan Bina Wisata (YPBW)

Akta Notaris : Nama : Yani Widayati. SH

Nomor : 01: Tanggal : 29 Nopember 2006

Alamat : Jl. Maribaya No.53 Lembang

Desa : Kayu Ambon

Kecamatan : Lembang

Kabupaten : Bandung Barat

Propinsi : Jawa Barat

3. IDENTITAS KEPALA SEKOLAH

Nama Kepala Sekolah : Dede Budiman, S.Pd, M.Si

Pendidikan Terakhir : Pasca Sarjana S2/A4

Konsentrasi : Administrasi Publik

4. DATA TANAH DAN BANGUNAN


(13)

2. Luas Tanah : 1.460 M2

5. PROGRAM STUDI KEAHLIAN DAN KOMPETENSI KEAHLIAN No Program Studi

Keahlian Kompetensi Keahlian

Jumlah Siswa Kelas

Jumlah Rombel X XI XII Jumlah

1 Pariwisata Akomodasi Perhotelan 140 69 89 298 9

2 Tata Boga Jasa Boga 39 38 29 106 3

3 Administrasi Adm.Perkantoran 31 24 - 55 2

4 Koputer RPL 24 - - 24 1

Jumlah 234 131 118 483 15

Tabel 1Program studi keahlaian dan kompetensi SMK Bina Wisata

6. DATA PERKEMBANGAN SISWA

No T.P

Siswa Kelas Rombongan Belajar X XI XII Jumlah X XI XII Jumlah

1 2007/2008 86 0 0 86 2 0 0 2

2 2008/2009 216 86 0 302 5 2 0 7

3 2009/2010 177 190 76 443 5 4 2 11

4 2010/2011 151 171 160 482 4 4 4 12

5 2011/2012 185 177 136 498 4 4 4 12

6 2012/2013 234 131 118 483 7 4 4 15

Tabel 2Data Perkembangan Siswa

7. Data Ruang Kelas dan RPL

Jenis Jumlah Kondisi Kategori Rusak Keterangan Baik Rusak

Ruang Kepala Sekolah 1 X - - Memadai

Ruang Guru 1 X - - Blm Memadai

Ruang Kelas 10 8 2 - Kurang 7

Ruang Perpustakaan 1 X - - Blm Memadai

Ruang Lab. IPA - - - - -

Ruang Keterampilan 2 X - - -

Ruang Bahasa - - - - -


(14)

Ruang Serbaguna - - - - -

Ruang TU 1 X - - Blm Memadai

WC guru 1 X - - Memadai

WC Siswa 4 2 2 - Blm Memadai

Asrama Guru - - - - -

Tabel 3 data Ruang Kelas dan RPL

8. DATA GURU

Jumlah Guru/Staf SMK Negeri

Jumlah Guru/Staf Bagi Sekolah Yayasan

Ket

Guru Tetap (PNS) - Guru Tetap Yayasan PNS (DPK) - -

Guru Kontrak - Guru Kontrak - -

Guru Honor Sekolah - Guru PNS Dipekerjakan - -

Staf Tata Usaha PNS - Guru Tidak Tetap 39 -

Staf Tata Usaha Tidak Tetap - Staf Tata Usaha 5 -

Tabel 4 Data Guru

2.1.2Logo Instansi


(15)

Gambar 1 Logo Instansi

2.2 Landasan Teori

2.2.1Pengertian Jaringan Komputer

Jaringan komputer merupakan sekumpulan komputer berjumlah banyak yang terpisahpisah akan tetapi saling berhubungan dalam melaksanakan tugasnya. Dua buah komputer misalnya dikatakan terkoneksi bila keduanya dapat saling bertukar informasi. Bentuk koneksi dapat melalui: kawat tembaga, serat optik, gelombang mikro, satelit komunikasi.

Jaringan komputer adalah suatu himpunan interkoneksi sejumlah komputer autonomous. dalam bahasa yang populer dapat dijelaskan bahwa jaringan komputer adalah kumpulan bebrapa komputer (dan perangkat lain seperti printer, hub, dan sebagainya) yang saling terhubung satu sama lain melalui media perantara. Media perantara ini bisa berupa kabel ataupun media tanpa kabel (nirkabel). informasi berupa data dari satu komputer ke komputer lainnya atau dari satu komputer ke perangkat yang lain, sehingga masing-masing komputer yang terhubung tersebut bisa saling bertukar data atau berbagi perangkat keras.

Jaringan komputer menjadi penting bagi manusia dan organisasinya karena jaringan komputer mempunyai tujuan yang menguntungkan bagi mereka. Tujuan jaringan komputer adalah untuk:

1. Resource sharing/ berbagi sumber: seluruh program, peralatan dan data yang dapat digunakan oleh setiap orang yang ada dijaringan tanpa dipengaruhi lokasi sesumber dan pemakai. Misalnya: Staff BIRO Akademik mengirimkan daftar mahasiswa baru ke perpustakaan dalam bentuk print out dengan langsung mencetaknya di printer perpustakaan dari computer di BIRO akademik. Atau sebaliknya staff perpustakaan mendapatkan langsung file daftar mahasiswa baru yang disimpan di komputer staff BIRO akademik.

2. High reliability/kehandalan tinggi: tersedianya sumber-sumber alternative kapanpun diperlukan. Misalnya pada aplikasi perbankan atau militer, jika alah satu mesin tidak bekerja, kinerja organisasi tidak terganggu karena mesin lain mempunyai sumber yang sama.


(16)

3. Menghemat uang: membangun jaringan dengan komputer-komputer kecil lebih murah dibandingkan dengan menggunakan mainframe. Data disimpan di sebuah komputer yang bertindak sebagai server dan computer lain yang menggunakan data tersebut bertindak sebagai client. Bentuk ini disebut Clientserver.

4. Scalability/ skalabilitas: meningkatkan kinerja dengan menambahkan komputer server atau client dengan mudah tanpa mengganggu kinerja komputer server atau komputer client yang sudah ada lebih dulu.

5. Medium komunikasi: memungkinkan kerjasama antar orang-orang yang saling berjauhan

melalui jaringan komputer baik untuk bertukar data maupun berkomunikasi.

6. Akses informasi luas: dapat mengakses dan mendapatkan informasi dari jarak jauh. 7. Komunikasi orang ke orang: digunakan untuk berkomunikasi dari satu orang ke orang

yang lain.

8. Hiburan interaktif.

2.2.2Klasifikasi jaringan komputer

1. Berdasarkan skala

a. Local Area Network (LAN)

suatu jaringan komputer yang menghubungkan suatu komputer dengan komputer lain dengan jarak yang terbatas.

Local Area Network (LAN) adalah jaringan yang dibatasi oleh area yang relatif kecil, umumnya dibatasi oleh area lingkungan seperti sebuah perkantoran di sebuah gedung, atau sekolah, dan biasanya tidak jauh dari sekitar 1 km persegi.


(17)

Gambar 2 Local Area Network (LAN)

Beberapa model konfigurasi LAN, satu komputer biasanya dijadikan sebuah file server, yang mana digunakan untuk menyimpan perangkat lunak yang mengatur aktifitas jaringan, ataupun sebagai perangkat lunak yang dapat digunakan oleh komputer-komputer yang terhubung ke dalam jaringan komputer. Komputer-komputer yang terhubung ke dalam jaringan

itu biasanya disebut dengan workstation. Kebanyakan LAN menggunakan media kabel untuk

menghubungkan antara satu komputer dengan komputer lainnya.

b. Metropolitan Area Network (MAN)

Metropolitan Area Network (MAN) menggunakan metode yang sama dengan LAN namun daerah cakupannya lebih luas.


(18)

Gambar 3 Metropolitan Area Network (WAN)

Jangkauan dari MAN antara 10 hingga 50 km, MAN ini merupakan jaringan yang tepat untuk membangun jaringan antar kantor-kantor dalam satu kota antara pabrik/instansi dan kantor pusat yang berada dalam jangkauannya.

c. Wide Area Network (WAN)

Wide Area network (WAN) Merupakan jaringan komputer yang mencakup area yang besar. Contohnya yaitu jaringan komputer antar wilayah, kota atau bahkan negara. Dapat didefinisikan juga sebagai jaringan komputer yang membutuhkan router dan saluran

komunikasi publik.

WAN digunakan untuk menghubungkan jaringan lokal yang satu dengan jaringan lokal yang lain, sehingga pengguna atau komputer di lokasi yang satu dapat berkomunikasi dengan pengguna dan komputer di lokasi yang lain.


(19)

Gambar 4 Wide Area Network (WAN) 2. Berdasarkan fungsi

Pada dasarnya setiap jaringan komputer ada yang berfungsi sebagai client dan juga server. Tetapi ada jaringan yang memiliki komputer yang khusus didedikasikan sebagai server sedangkan yang lain sebagai client. Ada juga yang tidak memiliki komputer yang khusus berfungsi sebagai server saja. Karena itu berdasarkan fungsinya maka ada dua jenis jaringan komputer:

a. Client-server

Yaitu jaringan komputer dengan komputer yang didedikasikan khusus sebagai server. Sebuah service/layanan bisa diberikan oleh sebuah komputer atau lebih. Contohnya adalah sebuah domain seperti www.detik.com yang dilayani oleh banyak komputer web server. Atau bisa juga banyak service/layanan yang diberikan oleh satu komputer. Contohnya adalah server jtk.polban.ac.id yang merupakan satu komputer dengan multi service yaitu mail server, web server, file server, database server dan lainnya.

b. Peer-to-peer

Yaitu jaringan komputer dimana setiap host dapat menjadi server dan juga menjadi client secara bersamaan. Contohnya dalam file sharing antar komputer di Jaringan Windows Network


(20)

Neighbourhood ada 5 komputer (kita beri nama A,B,C,D dan E) yang memberi hak akses terhadap file yang dimilikinya. Pada satu saat A mengakses file share dari B bernama data_nilai.xls dan juga memberi akses file soal_uas.doc kepada C. Saat A mengakses file dari B maka A berfungsi sebagai client dan saat A memberi akses file kepada C maka A berfungsi sebagai server. Kedua fungsi itu dilakukan oleh A secara bersamaan maka jaringan seperti ini dinamakan peer to peer.

2.2.3Topologi

Topologi jarinngan adalah peta dari sebuah jaringan. Topologi jaringan terbagi lagi menjadi dua yaitu topologi secara fisik (Physical Topology) dan topologi secara logika (Logical Topology). Topologi secara fisik menjelaskan bagaimana susunan dari kabel dan komputer dan lokasi dari semua komponen jaringan. Sedangkan topologi secara logika menetapkan bagaimana informasi atau aliran data dalam jaringan.

2.2.3.1 Topologi Linear Bus

Topologi jaringan ini menghubungkan seluruh komputer terkoneksi ke satu jalur data utama. Pada topologi ini semua sentral dihubungkan secara langsung pada medium transmisi dengan konfigurasi yang disebut Bus. Transmisi sinyal dari suatu sentral tidak dialirkan secara bersamaan dalam dua arah. Topologi jaringan bus tidak umum digunakan untuk interkoneksi antar sentral, tetapi biasanya digunakan pada sistem jaringan komputer.

Gambar 5 Topologi Linear Bus


(21)

Dalam menerapkan topologi ini mempunyai kelebihan dan kekurangan. Adapun kelebihan yaitu penggunaan kabel yang lebih hemat, layout kabel sederhana, mudah dikembangkan. Sedangkan kekurangannya yaitu deteksi dan isolasi kesalahan sangat kecil, kepadatan lalu lintas, bila salah satu client rusak maka jaringan tidak bisa berfungsi dan diperlukan repeater untuk jarak jauh.

2.2.3.2 Topologi Star

Topologi jaringan ini menghubungkan komputer-komputer ke komputer sentral. Sistem ini mempunyai tingkat kerumitan jaringan yang lebih sederhana sehingga sistem menjadi lebih ekonomis, tetapi beban yang dipikul sentral pusat cukup berat. Dengan demikian kemungkinan tingkat kerusakan atau gangguan dari sentral ini lebih besar. Setiap komputer saling berhubungan dengan bantuan alat yang biasanya digunakan adalah switch/hub. Switch/hub tersebut berfungsi untuk menyediakan sebuah jalur komunikasi virtual antara dua buah workstation atau lebih yang akan berkomunikasi. Switch mendeteksi bila ada dua buah workstation yang akan saling berkomunikasi, kemudia switch/hub akan membuat jalur komunikasi virtual diantara kedua workstation tersebut sehingga data dapat terkirim melalui jalur tersebut.

Gambar 6 Topologi Star

Dalam menerapkan topologi ini mempunyai kelebihan dan kekurangan. Adapun kelebihan yaitu paling fleksibel, pemasangan atau perubahan workstation sangat mudah dan tidak mengganggu bagian jaringan lain, kontrol terpusat, kemudahan deteksi dan isolasi kesalahan


(22)

atau kerusakan, kemudahan pengelolaan jaringan. Sedangkan kekurangannya boros kabel, perlu penanganan khusus, dan kontrol terpusat (Hub) jadi elemen kritis.

2.2.3.3 Ring

Topologi jaringan ini menghubungkan seluruh komputer dengan jalur data yang melingkar atau biasa disebut dengan jaringan cincin. Untuk membentuk jaringan cincin, setiap sentral harus dihubungkan secara seri dan hubungan ini akan membentuk loop tertutup. Dalam sistem ini setiap sentral harus dirancang agar dapat berinteraksi dengan sentral yang berdekatan maupun berjauhan. sehingga mampu melakukan switching ke berbagai arah sentral.

Keuntungan dari topologi jaringan ini antara lain tingkat kerumitan jaringan rendah (sederhana), juga bila ada gangguan atau kerusakan pada suatu sentral maka aliran trafik dapat dilewatkan pada arah lain dalam sistem. Sedangkan kelemahannya yaitu peka terhadap kesalahan dan pengembangan jaringan kaku.

Gambar 7 Topologi Ring

2.2.3.4 Topologi Tree

Topologi jaringan ini menghubungkan komputer-komputer dengan sistem

pencabangan. Topologi ini biasanya digunakan untuk interkoneksi antar sentral dengan hirarki yang berbeda.


(23)

Gambar 8 Topologi Tree

2.2.4Wireless Local Area Network (WLAN)

Wireless Local Area Network (WLAN) adalah jaringan komputer yang menggunakan frekuensi radio dan infrared sebagai media transmisi data. WLAN sering disebut sebagai jaringan nirkabel atau jaringan wireless. Proses komunikasi tanpa kabel ini dimulai dengan bermunculannya peralatan berbasis gelombang radio, seperti walkie talkie, remote control, cordless phone, ponsel, dan peralatan radio lainnya. Lalu adanya kebutuhan untuk menjadikan komputer sebagai barang yang mudah dibawa (mobile) dan mudah digabungkan dengan jaringan yang sudah ada. Hal-hal seperti ini akhirnya mendorong pengembangan teknologi wireless untuk jaringan komputer.

WLAN sebenarnya hampir sama dengan jaringan LAN, akan tetapi setiap node pada WLAN menggunakan wireless device untuk berhubungan dengan jaringan, node pada WLAN menggunakan channel frekuensi yang sama dan SSID yang menunjukkan identitas dari wireless device. Tidak seperti jaringan kabel, jaringan wireless memiliki dua mode yang dapat digunakan yaitu infrastruktur dan Ad-Hoc.

Konfigurasi infrastruktur adalah komunikasi antar masing - masing PC melalui sebuah access point pada WLAN atau LAN. Jika komputer pada jaringan wireless ingin mengakses jaringan kabel atau berbagi printer misalnya, maka jaringan wireless tersebut harus menggunakan mode infrastruktur. Pada mode infrastruktur access point berfungsi untuk melayani komunikasi utama pada jaringan wireless. Access point mentransmisikan data pada


(24)

PC dengan jangkauan tertentu pada suatu daerah. Penambahan dan pengaturan letak access point dapat memperluas jangkauan dari WLAN.

Komunikasi Ad-Hoc adalah komunikasi secara langsung antara masing masing komputer dengan menggunakan piranti wireless. Penggunaan kedua mode ini tergantung dari kebutuhan untuk berbagi data atau kebutuhan yang lain dengan jaringan berkabel. Ad-Hoc merupakan mode jaringan WLAN yang sangat

sederhana, karena pada ad-hoc ini tidak memerlukan access point untuk host dapat saling berinteraksi. Setiaphost cukup memiliki transmitter dan receiver wireless untuk berkomunikasi secara langsung satu sama lain. Kekurangan dari mode ini adalah komputer tidak bisa berkomunikasi dengan komputer pada jaringan yang menggunakan kabel. Selain itu, daerah jangkauan pada mode ini terbatas pada jarak antara kedua komputer tersebut.

2.2.5Komponen-Komponen Wireless LAN

Ada empat komponen utama dalam WLAN, yaitu:

1. Access Point, merupakan perangkat yang menjadi sentral koneksi dari pengguna (user) ke ISP, atau dari kantor cabang ke kantor pusat jika jaringannya adalah milik sebuah perusahaan. Access-Point berfungsi mengkonversikan sinyal frekuensi radio (RF) menjadi sinyal digital yang akan disalurkan melalui kabel, atau disalurkan ke perangkat WLAN yang lain dengan dikonversikan ulang menjadi sinyal frekuensi radio.

2. Wireless LAN Interface, merupakan peralatan yang dipasang di Mobile/Desktop PC, peralatan yang dikembangkan secara massal adalah dalam bentuk PCMCIA (Personal Computer Memory Card International Association) card, PCI card maupun melalui port USB (Universal Serial Bus).

3. Mobile/Desktop PC, merupakan perangkat akses untuk pengguna, mobile PC pada

umumnya sudah terpasang port PCMCIA sedangkan desktop PC harus ditambahkan wireless adapter melalui PCI (Peripheral Component Interconnect) card atau USB (Universal Serial Bus).


(25)

4. Antena external (optional) digunakan untuk memperkuat daya pancar. Antena ini dapat dirakit sendiri oleh user. Contoh : antena kaleng.

2.2.6Gateway

Pintu gerbang sebagai keluar-masuknya paket data dari local network menuju outer network. Tujuannya agar client pada local network dapat berkomunikasi dengan internet. Router dapat disetting menjadi Gateway dimana ia menjadi penghubung antara jaringan local dengan jaringan luar.

2.2.7Proxy Server

Sebuah fasilitas untuk menghubungkan diri ke internet secara bersamasama. Memenuhi permintaan user untuk layanan Internet (http, FTP,Telnet) dan mengirimkannya sesuai dengan kebijakan. Bertindak sebagai gateway menuju layanan. Mewakili paket data dari dalam dan dari luar. Menangani semua komunikasi internet – ekternal. Bertindak sebagai gateway antara mesin internal dan eksternal. Proxy server mengevaluasi dan mengontrol permintaan dari client, jika sesuai policy dilewatkan jika tidak di deny/drop. Menggunakan metode NAT.

Memeriksa isi paket.

2.2.8Firewall

Sistem keamanan yang menggunakan device atau sistem yang diletakkan di dua jaringan dengan fungsi utama melakukan filtering terhadap akses yang akan masuk. Berupa seperangkat hardware atau software, bisa juga berupa seperangkat aturan dan prosedur yang ditetapkan oleh organisasi. Firewal juga dapat disebut sebagai system atau perangkat yang mengizinkan lalu lintas jaringan yang dianggapnya aman untuk melaluinya dan mencegah lalu lintas jaringan yang tidak aman.

Umumnya firewall diimplementasikan dalam sebuah mesin terdedikasi, yang berjalan pada pintu gerbang ( gateway) antara jaringan local dan jaringan lainnya. Firewall juga umumnya digunakan untuk mengontrol akses terhadap siapa saja yang memiliki akses terhadap jaringan pribadi dari hak luar. Saat ini, istilah firewall menjadi istilah generik yang merujuk pada sistem yang mengatur komunikasi antar dua jaringan yang berbeda.


(26)

Gambar 9 Skema Firewall

2.2.9Pembagian Kelas IP Address Versi 4

IP address terdiri dari sekumpulan bilangan biner 32 bit yang dibagi atas 4 segmen dan setiap segmen terdiri atas 8 bit. Tiap 8 bit ini disebut sebagai oktet. Apabila setiap segmen dikonversikan ke bilangan decimal brarti nilai yang mungkin antara 0 sampai dengan 255. contoh ip addres sebagai berikut :

01000100 10000001 11111111 00000001

Jika dikonversikan ke bilangan decimal menjadi: 68.129.255.1

Jangkauan alamat (range address) yang bisa digunakan adalah dari 00000000 00000000 00000000 00000000 atau 0.0.0.0 Sampai dengan 11111111 11111111 11111111 11111111 atau 255.255.255.255.

Notasi IP address dengan bilangan biner seperti ini susah untuk digunakan, sehingga sering ditulis dalam 4 bilangan desimal yang masing-masing dipisahkan oleh 4 buah titik yang lebih dikenal dengan notasi desimal bertitik. Setiap bilangan desimal merupakan nilai dari satu oktet IP address. Contoh hubungan suatu IP address dalam format biner dan desimal ditunjukkan pada tabel 1 berikut ini:

DESIMAL 167 205 206 100

BINER 10100111 11001101 11001110 01100100

Tabel 5 Format IP address


(27)

Untuk memudahkan pengelolaan alamat IP dari jumlah IP address sebanyak itu dikelompokan menjadi beberapa kelas oleh badan yang mengatur pengalamatan Internet seperti InterNIC, ApNIC atau di Indonesia dengan IDNICnya menjadi sebagai berikut ini :

1. Alamat IP kelas A dimulai dari bit awal 0. Oktet pertama dari berupa net id dan sisanya adalah host id.

2. Alamat IP kelas B dimulai dari bit awal 10. Dua oktet pertama digunakan untuk net id dan sisanya digunakan untuk host id.

3. Alamat IP kelas C dimulai dari bit awal 110. Tiga oktet pertama digunakan untuk net id dan sisanya digunakan untuk host id.

4. Alamat IP kelas D dimulai dari bit awal 1110. Alamat IP kelas D digunakan untuk untuk

mendukung multicast.

5. Alamat IP kelas E dimuladi dari bit awal 11110. Alamat IP kelas ini digunakan untuk tujuan eksperimen.

Untuk memudahkan pemakaian sesuai dengan kebutuhan dikelompokan menjadi 3 kelas yaitu :

1. Kelas A (/8 Prefixes)

Mempunyai alamat network prefix 8 bit dengan 0 s/d 7 bit network number dan 24 bit host number. Kelas A ini dinotasikan dengan /8. Maksimum network yang dapat dibentuk 127 (27 -

2) /8. Pengurangan dengan 2 diperlukan karena pada /8 ini network 0.0.0.0 adalah digunakan untuk default route dan pada /8 network 127.0.0.0 digunakan untuk fungsi loopback. Kelas A ini mendukung 16.777.214 ( 2 24 -2) hosts per network. Pada host dikurangi 2 sebab 0 semua

(menunjukan network) dan 1 semua (menunjukan broadcast). Contoh : 10.2.6.78 /8 IP 10.2.6.78 Mask 255.0.0.0


(28)

Kelas B mempunyai 16 bit network-prefix terdiri dari 14 bit network number dan 16-bit host number. Maksimum network yang dapat dibentuk 16.384 (214) /16 serta 65.534 (216-2) host

per nerwork (25% dari total IPv4 ). 3. Kelas C (/14 Prefixes)

Mempunyai address 24 bit network-prefix dengan 21-bit network number serta 8 bit host number didefinisikan /24. Maksimum network yang dapat dibentuk 2.097.152 (221)/24dengan 254 (28-2) hosts per network. Untuk mempermudah user dalam membaca dan membuat IP

address maka penulisan IP address ini dibagi menjadi empat bagian yang dipisahkan dengan titik (.) yang di sebut "notasi titik desimal".

2.2.10 Subnetting

Subnetting adalah teknik pengaturan jaringan yang bertujuan untuk mengefisiensikan pengelolaan dan penggunaan IP Address dalam sebuah jaringan. atau dengan kata lain subnetting adalah teknik memecah suatu jaringan besar menjadi jaringan yang lebih kecil dengan cara mengorbankan bit Host ID pada subnet mask untuk dijadikan Network ID baru. Contoh Subnetting adalah sebagai berikut :

Jika terdapat 120 orang siswa SMA memilih jurusan IPA, akan lebih baik bila seluruh total siswa tersebut dibagi menjadi 4 kelas sehingga masing-masing kelas terdiri dari 30 orang siswa dari pada dijadikan 1 kelas besar tanpa ada pembagian. Kosep pembagian seperti inilah yang dianut dalam subnetting.

Misalkan Alamat IP 192.168.10.0 dengan subnet mask default 255.255.255.0

didefinisikan sebagai kelas C yang yang berarti alamat IP tersebut tanpa subnetting hanya memiliki satu alamat network dengan 254 buah alamat IP yang dapat dibuat (192.168.10.1 s/d 192.168.10.254).

Sekarang kita akan membagi network yang sudah ada kedalam beberapa sub network menggunakan teknik subnrtting dengan cara mengganti beberapa bit Host ID yang ada pada subnet mask dengan angka 1.


(29)

IP addres : 192.168.10.0

Subnet Mask dalam Biner : 11111111.11111111.11111111.00000000 Subnet Mask dalam Desimal : 255.255.255.0

Setelah DiSubnetting Menjadi: IP addres : 192.168.10.0

Subnet Mask dalam Biner : 11111111.11111111.11111111.11000000 Subnet Mask dalam Desimal : 255.255.255.192

Perhatikan bilangan biner yang diganti, 2 bit angka 0 pada bagian Host ID diganti dengan 11 sehingga didapatkan subnet baru 255.255.255.192 ( anda tentu diperbolehkan mengganti dengan biner 111.1111.11111.111111 atau 1111111).

Menentukan Jumlah subnet (Sub Jaringan) baru yang terbentuk. menggunakan rumus 2^n-2 dengan n adalah jumlah bit 1 pada host ID yang telah dimodifikasi(11000000), maka didapat 2^n-2 =2. jadi IP 192.168.10.0 setelah di subnetting didapatkan 2 subnet baru.

Menetukan Jumlah Host persubnet (Per sub Jaringan) menggunakan rumus 2^h-2, dengan h adalah jumlah bit 0 pada host ID (11000000), maka didapat 2^h-2=62 , jadi terdapat 62 host persubnet. atau dengan kata lain dari 2 kelompok sub jaringan yang ada, masingmasing sub jaringan dapat menampung 62 komputer dengan alamat IP yang berbeda. karena pada contoh ini kita menggunakan kelas c, jadi penghitungan bit 0 hanya dilakukan mulai dari octat ke 4 saja. untuk kelas A anda harus menhitungnya mulai dari octat ke 2,3 dan 4 serta kelas B mulai dari octat ke 3 dan 4 selama octat-octat tersebut tidak bernilai 1.

Menentukan Block subnet dan rentang IP Address Block subnet diperoleh dengan cara mengurangi 256(2^8) dengan angka dibelakang subnet musk yang telah dimodifikasi, 256192=64, setelah itu jumlahkan angka hasil pengurangan ini sampai sama dengan angka dibelakang subnet sehingga didapat 64+64=128, 128+64=192 . jadi kelompok IP address yang diterapkan pada 2 sub jaringan baru tersebut adalah 64:


(30)

192.168.10.64 s/d 192.168.127, subnet ke 1 192.168.10.128 s/d 192.168.191, subnet ke 2

Dari rentang IP Address pada masing-masing subnet diatas tidaks semuanya dapat digunakan sebagai alamat IP sebuah Host, selengkapnya:

Sub jaringan ke 1.

Alamat subnet : 192.168.10.64 Alamat Host pertama : 192.168.10.65 Alamat Host Terakhir : 192.168.10.126 Alamat Broadcast : 192.168.10.127 Sub jaringan ke 2.

Alamat subnet : 192.168.10.128 Alamat Host pertama : 192.168.10.129 Alamat Host Terakhir : 192.168.10.190 Alamat Broadcast : 192.168.10.191

Alamat yang bisa digunakan adalah mulai dari alamat host pertama sampai dengan alamat yang terakhir pada masing-masing subnet.

Dari contoh dan penjelasan, ada beberapa alasan mengapa kita perlu melakukan subnetting. Mengurangi kepadatan lalulintas data. Sebuah LAN dengan 254 host akan lebih padat lalu lintas datanya dibandingkan dengan sebuah LAN dengan 64 host. Meningkatkan unjuk jaringan, semakin banyak jumlah host, akan semakin kecil kesempatan masing-masing host dalam mengakses data-data dalam jaringan yang artinya mengurangi unjuk kerja dari jaringan itu sendiri. Penyederhanaan dalam pengelolan, jaringan yang jauh, banyaknya jumlah


(31)

komputer yang harus dihubungkan akan mudah dikelola bila dibuatkan jaringan sendiri daripada harus dijadikan satu jaringan besar.

2.2.11 Pengertian MikroTik Router OS

MikroTik RouterOS™, merupakan sistem operasi Linux base yang diperuntukkan sebagai network router. Didesain untuk memberikan kemudahan bagi penggunanya. Administrasinya bisa dilakukan melalui Windows Application (WinBox). Selain itu instalasi dapat dilakukan pada standard komputer PC (Personal Computer). PC yang akan dijadikan router mikrotik pun tidak

memerlukan resource yang cukup besar untuk penggunaan standard, misalnya hanya sebagai

gateway. Untuk keperluan beban yang besar (network yang kompleks, routing yang rumit) disarankan untuk mempertimbangkan pemilihan resource PC yang memadai.

2.2.11.1 Sejarah MikroTik Router OS

Mikrotik adalah sebuah perusahaan kecil berkantor pusat di Latvia, bersebelahan dengan Rusia. Pembentukannya diprakarsai oleh John Trully dan Arnis Riekstins. John Trully adalah seorang berkewarganegaraan Amerika yang berimigrasi ke Latvia. Di Latvia ia bejumpa dengan Arnis, Seorang darjana Fisika dan Mekanik sekitar tahun 1995. John dan Arnis mulai me-routing dunia pada tahun 1996 (misi Mikrotik adalah merouting seluruh dunia). Mulai dengan sistem

Linux dan MS-DOS yang dikombinasikan dengan teknologi Wireless-LAN (WLAN)

Aeronet berkecepatan 2 Mbps di Moldova, negara tetangga Latvia, baru kemudian melayani lima pelanggannya di Latvia. Prinsip dasar mereka bukan membuat Wireless ISP (W-ISP), tetapi membuat program router yang handal dan dapat dijalankan diseluruh dunia. Latvia hanya merupakan tempat eksperimen John dan Arnis, karena saat ini mereka sudah membantu negara-negara lain termasuk Srilanka yang melayani sekitar 400 pengguna. Linux yang pertama kali digunakan adalah Kernel 2.2 yang dikembangkan secara bersama-sama dengan bantuan 5-15 orang staff Research and Development (R&D) Mikrotik yang sekarang menguasai dunia routing di negara-negara berkembang. Menurut Arnis, selain staf di lingkungan Mikrotik, mereka juga merekrut tenega-tenaga lepas dan pihak ketiga yang dengan intensif mengembangkan Mikrotik secara marathon.

2.2.11.2 FITUR-FITUR MIKROTIK


(32)

1. Address List : Pengelompokan IP Address berdasarkan nama

2. Asynchronous : Mendukung serial PPP dial-in / dial-out, dengan otentikasi CHAP, PAP,

MSCHAPv1 dan MSCHAPv2, Radius, dial on demand, modem pool hingga 128 ports.

3. Bonding : Mendukung dalam pengkombinasian beberapa antarmuka ethernet ke dalam 1

pipa pada koneksi cepat.

4. Bridge : Mendukung fungsi bridge spinning tree, multiple bridge interface, bridging firewalling.

5. Data Rate Management : QoS berbasis HTB dengan penggunaan burst, PCQ, RED, SFQ,

FIFO queue, CIR, MIR, limit antar peer to peer.

6. DHCP : Mendukung DHCP tiap antarmuka; DHCP Relay; DHCP Client, multiple

network DHCP; static and dynamic DHCP leases.

7. Firewall dan NAT : Mendukung pemfilteran koneksi peer to peer, source NAT dan destination NAT. Mampu memfilter berdasarkan MAC, IP address, range port, protokol IP, pemilihan opsi protokol seperti ICMP, TCP Flags dan MSS.

8. Hotspot : Hotspot gateway dengan otentikasi RADIUS. Mendukung limit data rate, SSL

,HTTPS.

9. IPSec : Protokol AH dan ESP untuk IPSec; MODP Diffie-Hellmann Group 1 , 2, 5;

MD5 dan algoritma SHA1 hashing; algoritma enkirpsi menggunakan DES, 3DES, AES- 128, AES-192, AES-256; Perfect Forwarding Secresy ( PFS) MODP groups 1, 2, 5

10. ISDN : mendukung ISDN dial-in/dial-out. Dengan otentikasi PAP, CHAP, MSCHAPv1

dan MSCHAPv2, Radius. Mendukung 128K bundle, Cisco HDLC, x751, x75ui, x75bui line protokol.

11. M3P : Mikrotik Protokol Paket Packer untuk wireless links dan ethernet.

12. MNDP : Mikrotik Discovery Neighbour Protokol, juga mendukung Cisco Discovery Protokol (CDP).


(33)

13. Monitoring / Accounting : Laporan Traffic IP, log, statistik graph yang dapat diakses melalui HTTP.

14. NTP : Network Time Protokol untuk server dan clients; sinkronisasi menggunakan system GPS.

15. Poin to Point Tunneling Protocol : PPTP, PPPoE dan L2TP Access Consentrator; protokol otentikasi menggunakan PAP, CHAP, MSCHAPv1, MSCHAPv2; otentikasi dan laporan Radius; enkripsi MPPE; kompresi untuk PPoE; limit data rate.

16. Proxy : Cache untuk FTP dan HTTP proxy server, HTTPS proxy; transparent proxy untuk

DNS dan HTTP; mendukung protokol SOCKS; mendukung parent proxy; static DNS. 17. Routing : Routing statik dan dinamik; RIP v1/v2, OSPF v2, BGP v4.

18. SDSL : Mendukung Single Line DSL; mode pemutusan jalur koneksi dan jaringan.

19. Simple Tunnel : Tunnel IPIP dan EoIP (Ethernet over IP).

20. SNMP : Simple Network Monitoring Protocol mode akses read-only.

21. Synchronous : V.35, V.24, E1/T1, X21, DS3 (T3) media ttypes; sync-PPP, Cisco HDLC;

Frame Relay line protokol; ANSI-617 d (ANDI atau annex D ) dan Q933a (CCITT atau annex A); Frame Relay jenis LMI.

22. Tool : Ping, Traceroute; bandwidth test; ping flood; telnet; SSH; packet sniffer; Dinamik DNS update.

23. UPnP : Mendukung antarmuka Universal Plug and Play.

24. VLAN : Mendukung Virtual LAN IEEE 802.1q untuk jaringan ethernet dan wireless; multiple VLAN; VLAN bridging.

25. VoIP : Mendukung aplikasi voice over IP.


(34)

27. WinBox : Aplikasi mode GUI untuk meremote dan mengkonfigurasi Mikrotik RouterOS.

2.2.11.3 Tampilan Mikrotik

Gambar 10 menampilkan menu utama installasi mikrotik pada saat instalasi.

Gambar 10 Menu Utama Instalasi Mikrotik

Gambar 11 menampilkan menu utama setelah installasi mikrotik.

Gambar 11 menu utama setelah installasi mikrotik


(35)

2.2.12 Karakteristik Wifi

Setiap standar nirkabel memiliki berbagai karakteristik, seperti kecepatan dan jangkauan. Cara kerja teknologi ini diatur oleh Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE), dan nama kode untuk standar jaringan nirkabel adalah 802.11. Standar ini pada dasarnya merupakan dokumen tertulis IEEE yang menggambarkan bagaimana perangkat nirkabel tersebut harus beroperasi.

Dari awal hingga saat ini masih berkembang, di sini adalah standar nirkabel yang telah diciptakan oleh IEEE untuk industri jaringan wireless saat ini:

1. 802.11 a adalah standar yang sedikit digunakan, terutama di pasar konsumen, namun beberapa komputer dibundel dengan dual-band wireless (802.11a/g). 802.11a adalah standar satu-satunya yang menggunakan rentang frekuensi yang berbeda (5 GHz, bukan 2,4 GHz), karena frekuensi tinggi, sinyal-sinyal dari produk 802.11a umumnya tidak sejauh yang dijangkau oleh sinyal dari perangkat yang menggunakan standar lain.

2. 802.11b adalah standar jaringan nirkabel pertama yang banyak digunakan di rumahrumah

dan perkantoran. Standar ini sekarang telah digantikan oleh 802.11 g.

3. 802.11g: Ini adalah standar yang paling banyak digunakan saat ini. Ini mirip dengan 802.11b tetapi merupakan versi perbaikan dengan kecepatan yang jauh lebih besar yaitu sampai dengan 54 Mbps. Produk standar 802.11 g kompatibel dengan 802.11b.

4. 802.11n adalah sebuah standar berkembang yang kompatibel dengan 802.11b dan produk

g. Standar ini bisa mendapatkan tarif data hingga 540 Mbps, yang sepuluh kali lebih cepat dari standar yang ada. Selain itu, produk ini akan memiliki jangkauan lebih lama dengan menggunakan teknologi smart-antena yang kuat, disebut Multiple Input Multiple Output (MIMO), yang sudah tersedia di beberapa produk-produk jaringan nirkabel.

2.2.13 Perangkat Wifi 2.2.13.1 Router

Router adalah peralatan yang bekerja pada layer 3 Open System Interconnection ( OSI) dan sering digunakan untuk menyambungkan jaringan luas Wide Area Network ( WAN) atau untuk melakukan segmentasi layer 3 di LAN. WAN seperti halnya LAN juga beroperasi di layer


(36)

1, 2 dan 3 OSI sehingga router yang digunakan untuk menyambungkan LAN dan WAN harus mampu mendukung.

Gambar 12 Router

Router memiliki kemampuan melewatkan paket IP dari satu jaringan ke jaringan lain yang mungkin memiliki banyak jalur diantara keduanya. Routerrouter yang saling terhubung dalam jaringan internet turut serta dalam sebuah algoritma routing terdistribusi untuk menentukan jalur terbaik yang dilalui paket IP dari system ke sistem lain. Proses routing dilakukan secara hop by hop. IP tidak mengetahui jalur keseluruhan menuju tujuan setiap paket. IP routing hanya menyediakan IP address dari router berikutnya yang menurutnya lebih dekat ke host tujuan.

2.2.13.2 Hub/Switch

Hub ataupun switch mempunyai kemampuan untuk menyambungkan pada jarak yang berdekatan berkapasitas bandwith mulai dari 10Mbps sampai 1000Mbps. Tetapi kecepatan tinggi tersebut hanya dapat dinikmati di dalam satu ruangan saja Local Areal Network ( LAN). Untuk menyambungkan jaringan dalam satu ruangan ke jaringan yang lebih luas diperlukan router.

2.2.13.3 Acces Point (AP)

Wireless Access Point atau AP adalah perangkat komunikasi nirkabel yang memungkinkan antar perangkat untuk terhubung ke jaringan nirkabel dengan menggunakan Wi-Fi, Bluetooth atau standar terkait. WAP biasanya yang terhubung ke jaringan kabel, dan dapat relay data antara perangkat nirkabel ( seperti komputer atau printer) dan kabel pada perangkat jaringan.


(37)

Access Point berfungsi sebagai Hub/Switch yang bertindak untuk menghubungkan jaringan lokal dengan jaringan wireless/nirkabel, di access point inilah koneksi data/internet dipancarkan atau dikirim melalui gelombang radio, ukuran kekuatan sinyal juga mempengaruhi area coverage yang akan dijangkau, semakin besar kekuatan sinyal (ukurannya dalam satuan dBm atau mW) semakin luas jangkauannya.

Gambar 13 Acces Point


(38)

3 BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Jadwal kerja praktek

Jadwal kerja praktek yang dilaksanakan meliputi lokasi dan waktu pelaksanaan kerja praktek ada sebagai berikut :

1. Lokasi Pelaksanaan Kerja Praktek

Tempat kerja praktek dilakukan di Sekolah Menengah Kejuruan Bina Wisata Lembang yang beralamat di Jl. Mutiara I Blok PPI RT.07 RW.05 Lembang Telp 022 278 9223 Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat 40391.

2. Waktu Pelaksanaan Kerja Praktek

Waktu pelaksanaan kerja praktek ini dilaksanakan selama satu bulan yaitu mulai tanggal 1 Oktober 2013 sampai dengan 1 November 2013. Adapun pelaksanaan jadwal kerja praktek setiap harinya dilakukan dari hari Jum’at sampai hari sabtu, mulai dari jam 07.30 - 15.30.

3.2 Kegiatan yang dilakukan 3.2.1Analisa perangkat yang ada

Analisa yang penulis lakukan adalah memberikan ilustrasi berupa gambaan umum, keadaan saat ini dan kendala yang dihadapi sebagai berikut:

3.2.1.1 Gambaran Umum

Peranan komputer dalam kehidupan sehari-hari semakin terasa. Berbagai kegiatan bisnis di berbagai bidang dilakukan dengan bantuan komputer. Sejalan dengan berkembangannya teknologi informasi, penggunaan dan pemanfaatan teknologi informasi pun sudah sampai pada pemanfaatan sebuah jaringan komputer. Berbagai bentuk jaringan komputer diantaranya adalah


(39)

Local Area Network (LAN), Metropolitan Area Network (MAN), Wide Area Network (WAN), Internet, Extranet, Wireless dan Intranet. Wireless merupakan jaringan komputer berbasis protokol TCP/IP seperti internet hanya saja tidak menggunakan kabel untuk koneksi.

3.2.1.2 Keadaan Saat ini

Saat ini Sekolah Menengah Kejuruan Bina Wisata hanya mempunyai satu komputer yang terkoneksi internet. Oleh karena itu siswa tidak dapat menggunakan internet sepuasnya. Berikut Spesifikasi hardware dan software yang ada di sekolah Menengah Kejuruan Bina Wisata: 1. Prosessor Intel Dual Core 1,2 Ghz

2. DDRAM 2 GB Pc 6400

3. VGA 256 MB

4. Hard Disk 80 GB

5. DVD Room

6. Sistem Operasi : Windows 7 Home Premium

Sedangkan pada Lab Komputer sudah tersedia 12 perangkat komputer (PC) dengan spesifikasi sebagai berikut:

1. Prosessor Intel Dual Core 1,2 Ghz

2. DDRAM 2 GB Pc 6400

3. VGA 256 MB

4. Hard Disk 80 GB

5. DVD Room

6. Sistem Operasi : Windows XP Service pack 2

3.2.2Spesifikasi kebutuhan hardware

Spesifikasi dan kebutuhan hardware yang dibutuhkan untuk implementasi jaringan internet di SMK Bina Wisata :

1. TP-Link TL-SF1024 24-port switch


(40)

Gambar 14 Switch

Standards and Protocols IEEE802.3, 802.3u, 802.3x, CSMA/CD, TCP/IP Basic

Function

Wire-speed Performance

MAC Address Auto-Learning and Auto-aging IEEE802.3x flow control for Full-Duplex Mode and backpressure for Half-Duplex Mode

Backbound Bandwidth MAC

4.8 Gbps

Address Table 8 k

Forwarding Rate Transmission

10 BASE-T: 14880pps/port 100 BASE-TX: 148800pps/port

Method Store-and-Forward

Ports 24 10/100Mbps Auto-Negotiation RJ45 ports

(Auto MDI/MDIX )

Network Media 10 Base-T: UTP category 3, 4, 5 cable (maximum

100m )

EIA/TIA-568 100Ù STP (maximum 100m)

100 Base-Tx: UTP category 5, 5e cable (maximum 100m )

EIA/TIA-568 100Ù STP (maximum 100m)

LED Indicators Power, Link/Act, 100Mbps

Safety & Emission FCC, CE

Dimensions( W*D*H ) 17.3*7.1*1.7 in. (440*180*44 mm)

Environment Operating Temperature: 0o~4o (32o~104o)


(41)

Storage Temperature: -40฀~70฀ (-40฀~158฀) Operating Humidity: 10%~90% non-condensing Storage Humidity: 5%~90% non-condensing

Power 100-240 VAC, 50/60Hz

2. Antena Grid 24db 2.3 - 2.5 Ghz

Gambar 15 Antena Grid Applications :

a. 2.3 - 2.5 GHz ISM Band

b. IEEE 802.11b and 802.11g Wireless LAN

c. WiFi Systems

d. Long-range Directional Applications

e. Point to Point Systems

f. Point to Multi-point Systems

g. Wireless Bridges

h. Backhaul Applications Wireless Video Systems Features :

a. Superior performance

b. Cast aluminum construction

c. UV stable light gray powder coat finish

d. All weather operation

e. 8° beam-width


(42)

f. 12 inch coax lead

g. Easy to assemble

3. Wireless Outdoor RB433

Gambar 16 Wireless Outdoor

Spesifikasi :

a. Routerboard 433 dengan outdoor box

b. 1 port ethernet (1 untuk PoE) + 2 port ethernet non PoE

c. 3 slot minipci

d. 1 buah Atheros MiniPCI Wireless 802.11a+b+g 54Mbps 2.4/5GHz

e. 1 Insulator Ethernet

f. Power Adaptor 24 V

g. Power over Ethernet Spliter

h. Pole mounting bracket

i. Lisensi Mikrotik RouterOS AP - Level 4/CF

Spesifikasi RB433:

a. CPU: 300MHz Atheros CPU


(43)

b. Memory: 64MB DDR onboard memory chip c. Root loader: RouterBOOT, 1Mbit Flash chip d. Data storage: 64MB onboard NAND memory chip

e. Ethernet ports: 3 buah 10/100 Mbit/s Fast Ethernet port supporting Auto-MDI/X f. Serial ports: One DB9 RS232C asynchronous serial port

g. LEDs: Power, user LED

h. Watchdog: IDT internal SoC hardware watchdog timer

i. Power options: Power over Ethernet: 10..28V DC (except power over datalines); Power

jack: 10..28V DC; Overvoltage protection

j. Dimensions: 150mm x 105mm (5.90 in x 4.13 in)

k. Temperature: Operational: -20°C to +70°C (-4°F to 158°F) l. Humidity: Operational: 70% relative humidity (non-condensing) m. Currently supported OS: RouterOS.

4. Kabel UTP

Kabel jaringan yang umum dipakai ada 2 jenis. Jenis yang pertama adalah twistedpair atau dikenal dengan 10BaseT. Kabel ini seperti kabel telepon tetapi memiliki 8 kawat yang dipilin menjadi 4 pasang. Jenis kabel kedua adalah thin-coax yang dikenal dengan 10Base2. Kabel ini menyerupai kabel coaxial yang biasa digunakan untuk menghubungkan video recorder dengan TV.

Dari 2 jenis kabel di atas yang sering digunakan adalah kabel 10BaseT. Kabel 10BaseT memiliki kualitas transmisi data sekaligus mudah dalam penanganan kerusakan jaringan. Kabel 10BaseT dihubungkan dari komputer ke switch atau hub. Apabila dalam jaringan terdapat 5 buah komputer, maka diperlukan 5 utas kabel 10BaseT. Masing-masing komputer secara individual terhubung ke switch atau hub sehingga membentuk jaringan dengan topologi star.


(44)

Apabila menggunakan kabel 10BaseT, maka beberapa komponen lain yang diperlukan adalah:

a. Konektor/sepatu kabel yang dikenal dengan RJ-45.

b. Cat5e patch panel dan wall outlet yang digunakan sebagai terminal kabel penghubung antara ruang dalam sekolah ke pusat jaringan.

c. Wall mounted cabinet yang digunakan untuk melindungi terminal kabel.

Gambar 18 Cat5eWall Outlet

Gambar 17 Kabel UTP (10BaseT) dan konektor RJ - 45


(45)

Gambar 20 Wall Mounted Cabinet

5. Network Interface Card (NIC)

Network Interface Card sering disebut dengan network card atau LAN card. NIC menghubungkan sistem komputer dengan kabel jaringan sehingga terbentuk sistem jaringan komputer. Setiap komputer yang terhubung ke jaringan harus memiliki NIC. Network card yang umum dipakai adalah tipe 10/100 NICs yang beroperasi antara 10Mbps sampai 100Mbps. Komputer yang terhubung ke jaringan dengan teknologi nirkabel harus menggunakan wireless card.

Gambar 19 Cat5e Patch Panel


(46)

Gambar 21 Network Interface Card (NIC)

3.2.3Perancangan dan implementasi jaringan internet pada SMK Bina Wisata 3.2.3.1 Jaringan wireless

Dalam perancangan jaringan WLAN (Wireless Local Area Network) dibutuhkan beberapa perangkat yang saling terhubung antara satu dengan yang lain, disini menggunakan 1 unit Modem, dimana modem akan menghubungkan ke Router, maka router akan di hubungkan ke Access Point sinyal yang di berikan oleh Access Point sinyal warless yang di pancarkan oleh Access Point, dapat di terimah oleh client yang terhubung ke jaringan, ( lihat gambar).

Gambar 22 Skema Jaringan Baru SMK Bina Wisata Lembang

1. Analisa Kebutuhan IP Address (Perhitungan Subnetting dan Sebaran IP Address)

Berikut adalah sebaran IP Address (Internet protocol Address) serta perhitungan Subnetting, yang digunakan dalam merancang jaringan WLAN, seperti yang terlihat pada gambar sebaran IP address dibawah ini:


(47)

Gambar 23 Sebaran IP Address

Dari gambar sebaran IP Address di atas dapat dijelaskan dengan melihat penjelasan berdasarkan tabel sebaran IP Address sebagai berikut :

No Perangkat IP address Subnet Mask Gateway

1 Modem 192.168.0.1 - -

2 Router 2.168.0.2 5.255.255.0 2.168.0.1

3 Access point 2.168.0.3 5.255.255.0 -

4 Client 1 2.168.5.1 5.255.255.0 2.168.0.1

5 Client 2 2.168.5.2 5.255.255.0 2.168.0.1

6 Client 3 2.168.5.3 5.255.255.0 2.168.0.1

7 Client 4 2.168.5.4 5.255.255.0 2.168.0.1

8 Client 5 2.168.5.5 5.255.255.0 2.168.0.1

9 Client 6 2.168.5.6 5.255.255.0 2.168.0.1

10 Client 7 2.168.5.7 5.255.255.0 2.168.0.1

No Perangkat IP address Subnet Mask Gateway


(48)

11 Client 8 2.168.5.8 5.255.255.0 2.168.0.1

12 Client 9 2.168.5.9 5.255.255.0 2.168.0.1

13 Client 10 2.168.5.10 5.255.255.0 2.168.0.1

14 Client 11 2.168.5.11 5.255.255.0 2.168.0.1

15 Client 12 2.168.5.12 5.255.255.0 2.168.0.1

16 Client 13 2.168.5.13 5.255.255.0 2.168.0.1

Tabel 6 Perincian Sebaran IP Address

2. Perancangan Jaringan Komputer

Jaringan computer adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputer dan perangkat jaringan lainnya yang bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan yang sama. Ada 2 (dua) tipe utama jaringan komputer, yaitu :

a. Peer to Peer (Workgroup) yaitu Setiap komputer yang terhubung kejaringan dapat bertindak baik sebagai workstation maupun server. Server di jaringan tipe peer to peer disebut non-dedicated server, karena server tidak berperan sebagai server murni, tetapi sekaligus dapat berperan sebagai workstation.

b. Client –Server (Domain) yaitu hanya satu komputer yang bertugas sebagai server dan komputer lain berperan sebagai workstation. Server pada jaringan tipe client-server disebut dengan Dedicated Server dan server tersebut tidak dapat berperan sebagai workstation. Server hanya bertugas melayani komputer – komputer lain (client).

3. Topologi Jaringan

Dalam penulisan laporan kerja praktek ini akan dijelaskan perancangan sebuah jaringan dengan menggunakan 13 client yaitu client1 berada diruang TU, client2 berada diruang guru, sedangkan client 3 s/d client 10 yaitu berada diruang LAB dengan menggunakan topologi Star.

Topologi Star merupakan bentuk topologi jaringan yang berupa konverensi dari node tengah ke setiap node atau pengguna. Topologi jaringan star termasuk topologi jaringan dengan biaya menengah dan memiliki kelebihan yaitu kerusakan pada satu saluran hanya akan mempengaruhi jaringan pada saluran tersebut dan station yang terpaut, penambahan dan pengurangan station dapat dilakukan dengan mudah.


(49)

Gambar 24 Topologi Star

4. Infrastruktur Jaringan

Suatu infrastruktur jaringan terdiri dari perpaduan banyak teknologi dan system. Sebagai administrator jaringan kita harus mampu dalam menguasai teknologi – teknologi terkait agar nantinya infrastruktur jaringan bias dipelihara dengan mudah, di support dengan baik dan memudahkan dalam troubleshooting jika terjadi suatu masalah baik itu berupa masalah kecil sampai ambruknya system jaringan anda secara global.

Infrastruktur jaringan adalah sekumpulan komponen fisikal dan logical yang memberikan pondasi konektifitas, keamanan, routing, manajemen, access dan berbagai macam fitur integral jaringan. Misalkan jika jaringan terhubung Internet, maka akan lebih banyak memakai protocol TCP/IP (Transmisi Conection Protocol/Internet protocol) suite yang merupakan protocol paling banyak dipakai pada jaringan.

a. Infrastruktur Fisik

Suatu infrastruktur fisik, sesuai dengan namanya, maka akan banyak berhubungan dengan komponen fisik suatu jaringan, tentunya sesuai dengan design jaringan yang dibuat.


(50)

Yang berhubungan dengan masalah perkabelan jaringan, yaitu kabel jaringan yang sesuai dengan topology jaringan yang dipakai, meliputi piranti jaringan seperti :

1. Router yang memungkinkan komunikasi antar jaringan local yang berbeda segmen, 2. Switches, yang memungkinkan host terhubung ke jaringan

3. Server yang meliputi seperti server data file, Exchange server, DHCP server untuk layanan IP address, DNS server dan juga host.

b. Infrastruktur Logical

Infrastruktur Logical dari suatu jaringan komputer bisa merupakan komposisi dari banyak elemen - elemen software yang menghubungkan, memanage, dan mengamankan host pada jaringan. Infrastruktur logical ini memungkinkan terjadinya komunikasi antar komputer melewati jaringan fisik yang sesuai dengan topology jaringan. Sebagai contoh dari infrastruktur logical ini adalah komponen – komponen seperti:

1. Domain Name System (DNS), yang merupakan system untuk memberikan resolusi name

dari permintaan client.

2. Directory services, yang merupakan layanan directory untuk meng-authentikasi user untuk masuk dan menggunakan resources jaringan.

3. Protocol jaringan seperti protocol TCP/IP, merupakan protocol jaringan yang sangat popular dan paling banyak dipakai sebagai protocol jaringan dari berbagai platform jaringan baik berplatform windows, Linux, Unix dan lainnya.

4. Software client penghubung ke server. Setelah terbentuknya jaringan infrastruktur logical ini kita perlu mempunyai pengetahuan untuk bisa memahami segala aspek technology yang terlibat didalamnya. Seperti anda harus bisa membuat design IP address untuk bisa dimplementasikan berdasarkan jaringan fisik yang ada, bagaimana memberikan IP address sebagai identitas masing – masing host pada jaringan, dan melakukan troubleshooting kalau terjadi permasalahan jaringan yang berhubungan dengan konektivitas.


(51)

5. Instalasi Software, Konfigurasi IP dan Wireless Router

Instalasi software yang dilakukan oleh penulis adalah sebagai berikut :

a. Instalasi dan Konfigurasi IP dan Wireless Router pada Komputer (Server).

1. Menginstal Windows 2003 Server.

Versi ini merupakan kelanjutan teknologi Windows 2000 server dengan berbagai fasilitas baru yang semakin memudahkan pengelolaan jaringan. Versi ini dapat digunakan sebagai file dan print server, application server, web server, maupun communication server.

2. Menginstal dan mengkonfigurasi Network Interface Card (NIC).

Prosedur yang dilakukan untuk menginstall dan mengkonfigurasi kartu jaringan, dengan langkah sebagai berikut:

a. Control Panel, double-klik icon Network. b. Pilih tab Configuration, klik Add

c. Setelah itu muncul kotak dialog Select Network Component Type, klik Adapter, lalu

klik Add.

d. Pilih jenis adapter yang digunakan, setelah itu klik OK. e. Klik OK untuk menutup kotak dialog Network Properties.

f. Setelah meng-copy file yang dibutuhkan untuk menginstall kartu jaringan, Windows akan

me-restart komputer.

g. Setelah komputer di-restart, konfigurasi kartu jaringan dari Control Panel dan doubleklik

icon Network.

h. Pilih Adapter, lalu klik Properties.


(52)

3. Mengkonfigurasi TCP/IP

TCP/IP harus dikonfigurasikan terlebih dahulu agar bisa mendapatkan access ke Router Wireless. Setiap kartu jaringan komputer yang telah diinstall memerlukan IP address dan subnet mask. IP address harus unik (berbeda dengan komputer lain), subnet mask digunakan untuk membedakan network ID dari host ID. Adapun prosedur yang dilakukan untuk mengisikan IP address:

a. klik kanan pada My Network places yang ada di desktop .

b. Klik kanan pada Local Area Connection, pilih propertis c. Klik 2 kali pada Internet Protokol (TCP/IP)

d. Pilih Use the following IP address,

e. Masukan IP Address: 192.168.4.2

f. Masukan subnet mask standard : 255.255.255.0

g. Default Gateway. (kosongkan) 8. klik Ok, klik Ok

Gambar 25 Setting IP pada Server


(53)

4. Membuat Workgroup

Prosedur yang dilakukan untuk membuat workgroup pada komputer:

a. Klik kanan pada My Computer yang ada di desktop.

b. Klik tab Network Identification. c. Pilih Properties

d. Masukkan nama komputer, workgroup dan deskripsi komputer untuk komputer yang akan

digunakan.

e. Klik OK.

Gambar 26 Membuat Workgroup pada Server


(54)

5. Instalasi DHCP (Domain Host Configuration Protocol) Prosedur yang dilakukan untuk mengkonfigurasi DHCP:

a. Klik START

b. Pilih administrative tools, pilih DHCP c. Tulis nama server lalu pilih OK

d. Klik kanan pada nama server, pilih new scope, e. Klik next, tulis scope name

f. Klik next, masukkan range IP yang digunakan

g. Klik next, masukkan waktu yang diberikan kepada clint untuk menggunakan ip yang sama.

h. Klik next, masukkan ip address yang digunakan sebagai router.

i. Klik next, masukkan dns yang digunakan provider

j. Klik next, biarkan wins sever kosong

k. Klik next, aktifkan scope yang tleh dibuat. l. Klik finish

Gambar 27 Konfigurasi DHCP Server


(55)

6. Konfigurasi Wireless Router

Prosedur yang dilakukan untuk konfigurasi Wireless Router:

a. Jalankan internet browser

b. Tuliskan ip wireless router pada address bar.

c. Masukkan usermane dan password wireless router

d. Ubah IP address wireless router menjadi 192.168.4.4

e. Disable DHCP server pada wireless router

f. Save changes dan restart wireless router.


(56)

Gambar 28 Konfigurasi Wireless Router

7. Instalasi dan Konfigurasi Microsoft ISA Server 2004 menginstal ISA Server 2004 :

a. Masukkan cd isa server 2004.

b. Klik install.

c. Klik next pada halaman welcome to the installation wizard for microsoft isa server 2004.

d. Pilih I accept the terms in the license agreement lalu klik next

e. Pada halaman customer information masukkan nama anda dan nama organisasi anda dan

masukkan serial number, klik next.

f. Klik next.pada halaman jaringan internal pilih network adapter yang digunakan, klik ok, klik next.

g. Klik next, klik install. h. Klik finish.

Prosedur Konfigurasi ISA Server 2004 :

a. Klik Start, pilih all programs, pilih Microsoft ISA Server

b. Pilih ISA Server Management

c. Klik Kanan Pada Firewall Policy, Pilih New, pilih Access Rule

d. Tulis Access Rule Name, Klik Next

e. Pilih Allow pada Rule Action, klik next

f. Klik next, klik add

g. pilih network set, klik 2 kali pada all networks (and Local Host)

h. Close, klik next, klik add

i. Pilih networks, klik2 kali pada external, klik close

j. klik next

k. Klik Finish


(57)

Gambar 29 Konfigurasi ISA Server 2004 b. Instalasi dan Konfigurasi IP pada komputer client

1. Menginstal Windows XP Profesional Service pack 1

2. Menginstal dan mengkonfigurasi kartu jaringan Wireless pada notebook.

3. Mengkonfigurasi TCP/IP Wireless

4. Pilih Obtain an IP Address automatically pada TCP/IP Properties Client.


(58)

Gambar 30 Setting IP pada Client

5. Membuat Workgroup

Prosedur yang dilakukan untuk membuat workgroup pada komputer client ialah dengan langkah-lamgkah sebagai berikut:

a. Klik kanan pada My Computer yang ada di desktop.

b. Klik tab Network Identification c. Pilih Properties

d. Masukkan nama komputer, workgroup dan deskripsi komputer untuk komputer yang akan

digunakan.


(59)

e. Klik OK.

Gambar 31 Membuat Workgroup pada Client 6. Koneksi Wireless Pada Client

Prosedur yang dilakukan untuk koneksi wireless pada Client ialah dengan langkahlangkah sebagai berikut:

a. Nyalakan Wireless pada Client.

b. Klik 2 kali gambar Wireless di kanan bawah taskbar.

c. Pilih wireless network, klik connect.

d. Pilih Next, Masukkan Device Ownership Password.

e. Klik Next

f. Klik finish


(60)

Gambar 32 Koneksi Wireless Pada Client c. Tahapan Mengkoneksikan IP lokal dengan IP publik.

Setelah mendaftar ke Internet Service Provider, ISP akan memberi sebuah IP publik dan DNS server. IP tersebut ada yang Static dan Dynamic.

IP Static adalah IP yang tetap dan tidak berubah-ubah di lain waktu selama kita tetap berlangganan ke ISP tersebut. Sedangkan IP Dynamic adalah IP dapat berubah sewaktuwaktu. Namun begitu, konektivitas yang kita dapatkan tetap ada, karena perubahan itu terjadi dari sistem pusat ISP itu sendiri.


(61)

Untuk mengkoneksikan jaringan Sekolah Menengah Kejuruan Bina Wisata ke jaringan internet, sebelumnya Penulis telah mendaftar dan berlangganan sebagai salah satu anggota ISP di Lembang. Berikut IP publik dan DNS server yang penulis dapat dari Provider Speedy.

Gambar 33 Setting Router, IP publik dan DNS Server Setting IP addrees pada server, langkah-langkahnya sebagai berikut:

1. klik kanan pada My Network places yang ada di desktop .

2. Klik kanan pada Local Area Connection, pilih properties. 3. Klik 2 kali pada Internet Protokol (TCP/IP).

4. Pilih Use the following IP address.

5. Masukan IP Address: 192.168.1.2

6. Masukan subnet mask standard : 255.255.255.0

7. Masukan Default Gateway.192.168.1.1 (IP Address Router).

8. Pada Preferred DNS server ketik : 202.134.0.155 9. Pada Alternate DNS server ketik : 202.134.0.61 10. klik Ok, klik Ok.


(62)

Gambar 34 Setting IP addrees pada server dengan IP publik dan DNS Server Setting IP addrees pada Client , langkah-langkahnya sebagai berikut:

1. Klik kanan pada My Network places yang ada di desktop, pilih propertis. 2. Klik kanan pada Local Area Connection, pilih properties.

3. Klik 2 kali pada Internet Protokol (TCP/IP). 4. Pilih Obtain an IP address automatically.


(63)

Gambar 35 Setting IP addrees pada Client

Setelah semua IP komputer di setting seperti di atas, maka komputer-komputer tersebut bisa langsung mengakses internet.

3.2.3.2 Jaringan Nirkabel

Untuk membangun jaringan komputer di sekolah SMK Bina Wisata beberapa hal yang harus diperhatikan adalah:

1. Kebutuhan sekolah SMK Bina Wisata, merupakan pertimbangan pertama yang bisa

dijadikan patokan pengembangan jaringan komputer. Sejauh mana kebutuhan sekolah SMK Bina Wisata perlu diadakannya jaringan komputer sehingga nantinya bisa digunakan semaksimal mungkin.


(64)

2. Anggaran biaya, merupakan pertimbangan kedua yang mendukung terciptanya sebuah jaringan komputer di sekolah SMK Bina Wisata . Kebutuhan jaringan komputer yang komplek dan luas tentunya memerlukan biaya yang besar. Sebaiknya pembangunan jaringan komputer dilakukan sedikit demi sedikit agar tidak terjadi pemborosan biaya.

3. Model jaringan, adalah tahap perencanaan pengembangan jaringan komputer di sekolah

SMK Bina Wisata. Model jaringan yang sesuai dengan kebutuhan sekolah membuat sistem jaringan bisa digunakan lebih efektif.

4. Komponen jaringan, adalah tahap implementasi jaringan komputer. Pemilihan komponen

jaringan harus disesuaikan dengan kondisi sekolah yang meliputi bentuk bangunan, tata letak bagunan/ruang, jarak antar bangunan, dan kemudahan pengembangan pada masa berikutnya.


(65)

Gambar 36 Struktur Jaringan Komputer di Sekolah SMK Bina Wisata

Gambar di atas adalah contoh rancangan stuktur jaringan komputer di sekolah SMK Bina Wisata yang melibatkan beberapa komponen jaringan baik yang menggunakan kabel maupun nirkabel. Dari struktur di atas dapat disederhanakan menjadi seperti gambar di bawah.


(66)

Gambar 37 Struktur jaringan komputer sekolah yang disederhanakan

Dari gambar di atas semua ruang kelas dan ruang lain terhubung kejaringan dan berpusat pada satu sentral jaringan. Sentral jaringan menghubungkan jaringan sekolah ke jaringan internet melalui sebuah server gateway yang dilengkap dengan modem/router. Selain itu sentral jaringan juga memberikan fasilitas server yang memiliki sumberdaya yang bisa digunakan bersama-sama seperti file, scanner, dan printer.


(67)

Gambar 38 Sentral Jaringan Komputer

Sentral jaringan komputer bisa di desain seperti gambar di atas. Sentral jaringan memiliki satu atau lebih server yang bisa dimanfaatkan oleh komputer di dalam jaringan dan koneksi internet yang bisa diakses melalui jaringan lokal.

Gambar 39 Pemanfaatan sumber daya printer dengan sharing printer

Gambar di atas adalah contoh memanfaatkan sumber daya printer yang ada pada sebuah komputer. Apabila komputer yang terpasang printer tidak terhubung ke jaringan, maka hanya komputer yang memiliki printer yang bisa mencetak. Agar komputer lain bisa memanfaatkan printer yang ada pada sebuah komputer, maka komputer yang terpasang printer harus digubungkan dengan jaringan dan membagi (sharing) printer. Kelemahan model ini apabila


(68)

komputer yang terpasang printer mengalami gangguan atau tidak aktif, maka pengguna komputer lain dalam jaringan tidak bisa memanfaatkan printer.

Gambar 40 Pemanfaatan Printer Jaringan

Untuk mengatasi kendala pada masalah sebelumnya, maka setiap printer, scanner atau peralatan lain yang sekiranya bisa digunakan oleh komputer lain dalam jaringan, maka printer atau secanner dihubungkan langsung ke jaringan. Agar printer atau scanner bisa dipasang langsung ke jaringan, maka printer atau scanner harus diberikan alamat atau IP address dengan menambahkan modul network printer atau network scanner.

Gambar 41 Struktur Laboratorium Komputer

Untuk desian laboratorium komputer bisa dikembangkan seperti gambar di atas. Tata letak komputer bisa disesuaikan dengan ruangan dan kenyamanan belajar.Apabila kondisi ruang terlihat rapi maka teknologi jaringan nirkabel adalah pilihan yang tepat. Dengan wireless network juga bisa memudahkan guru dalam berpindah-pindah kelas atau ruangan tanpa putus dari jaringan.


(69)

Seting IP pada Modem ADSL D-Link Dibuka web browser, lalu pada addres bar diketik: 192.168.1.1, setelah itu akan muncul gambar 4.10 dan meminta untuk memasukkan

User Name : admin dan Password : admin

Gambar 42 Hasil Seting modem ADSL D-link

Seting IP pada Komputer Client Konfigurasi TCP / IP pada Setiap komputer client

Gambar 43 Seting TCP/IP pada komputer client

Konfigurasi Sharing data Konfigurasi sharing data pada setiap komputer client


(70)

Gambar 44 Konfigurasi Sharing data pada komputer client Konfigurasi sharing Printer

Gambar 45 Konfigurasi sharing printer


(71)

Gambar 46 Reques IP pada komputer Clint dari router gateway

Uji Coba test koneksi komputer client dengan router gateway

Gambar 47 Tes koneksi komputer client dengan router


(72)

Gambar 48 Test koneksi komputer client dengan internet

Ruang Laboraturium Komputer Di ruang komputer terdapat 13 komputer yang seluruhnya terhubungan dengan jaringan local dan jaringan internet. Jaringan internet digunakan untuk pembelajaran kelas 1, 2 dan 3, yaitu pembelajaran, browsing, mencari tugas, pembuatan email dan mencari informasi-informasi yang dibutuhkan sesuai dengan kurikulum yang ada. Selain itu juga terdapat 1 Switch 24 Port untuk membagi kepada seluruh komputer di lab komputer.

Gambar 49 Pemasangan Kabel LAN pada Client


(73)

Gambar 50 Suasana Lab Komputer SMK Bina Wisata


(74)

4 BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Dari hasil pembahasan laporan ini, maka dapat diperoleh kesimpulan mengenai perancangan dan implementasi jaraingan Internet pada SMK Bina Wisata sebagai berikut:

1. Jaringan Wireless Local Area Network (WLAN) di area SMK Bina Wisata lebih stabil

dan penggunannya bisa dimaksimalkan.

2. Acces point dikonfugarsi melalui software yang sudah ada di dalam sistem operasi windows.

3. Peningkatan keamanan jaringan menggunakan firewall pada router juga melalui

konfigurasi mikrotik.

4. Pengaturan router melalui mikrotik, selain murah dan mudah dalam penerapanya, fitur

yang didapat pada mikrotik juga sangat banyak.

4.2 Saran

Di dalam laporan ini masih ada kekurangan-kekurangannya dikarenakan keterbasan waktu dan sumber daya. Maka terdapat beberapa saran antara lain:

1. Lakukan konfigurasi access point dan Mikrotik seperti SSID, IP address, dan password secara berkala, supaya keamanan akses terhadap wi-fi tersebut menjadi lebih baik. 2. Selalu lakukan evaluasi terhadap situs-situs yang tidak diperlukan dalam menunjang

pekerjaan.

3. Sebaiknya ada minimal satu orang admin yang menetap di kantor untuk melakukan


(75)

(76)

LAMPIRAN G


(77)

G-1 DATA DIRI

Nama : MUHAMAD IQBAL MUSTOFA

Umur : 20 TAHUN

Tempat tanggal lahir : BANDUNG, 2 MARET 1991

Bangsa : INDONESIA

Agama : ISLAM

Tempat tinggal sekarang : LEMBANG

PENDIDIKAN

1. SDN LEMBANG 8 (1997-2003) *BERIJAZAH

2. SMPN 3 LEMBANG (2003-2006) *BERIJAZAH

3. SMAN 1 LEMBANG (2006-2009) *BERIJAZAH

4. UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA (2010-SEKARANG)

PENGALAMAN BEKERJA

1. Bekarja sebagai supplier (2007-2009)

2. Bekerja sebagai operator percetakan, editing dan komputer servis (2009-2010)

3. Bekerja sebagai pramuniaga (2010-2011)

4. Bekerja sebagai tutor dan maintance di PKBM KINANTI

5. Tenaga Out Sourcing di SESPIM POLRI

KEAHLIAN

1. Dapat mengoperasikan computer

2. Menguasai Ms .office (word,excel,power point)

3. Komputer maintance

4. Mengerti mengenai hardware, software, dan jaringan

Bandung, 17 Januari 2014


(78)

G-2 DATA DIRI

Nama : INDRA PRAMAN

Umur : 20 TAHUN

Tempat tanggal lahir : BANDUNG, 23 AGUSTUS 1993

Bangsa : INDONESIA

Agama : ISLAM

Tempat tinggal sekarang : PADALARANG

PENDIDIKAN

1. SDN TAGOG APU 1 (1998-2004) *BERIJAZAH

2. SMPN 3 LEMBANG (2004-2007) *BERIJAZAH

3. SMAN 1 LEMBANG (2007-2010) *BERIJAZAH

4. UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA (2010-SEKARANG)

PENGALAMAN BEKERJA

1. Tenaga KERJA PT.INFOMEDIA

KEAHLIAN

1. Dapat mengoperasikan computer

2. Menguasai Ms .office (word,excel,power point)

3. Komputer maintance

4. Mengerti mengenai hardware, software, dan jaringan

Bandung, 17 Januari 2014


(1)

66

Gambar 50 Suasana Lab Komputer SMK Bina Wisata


(2)

67

4 BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan

Dari hasil pembahasan laporan ini, maka dapat diperoleh kesimpulan mengenai perancangan dan implementasi jaraingan Internet pada SMK Bina Wisata sebagai berikut:

1. Jaringan Wireless Local Area Network (WLAN) di area SMK Bina Wisata lebih stabil dan penggunannya bisa dimaksimalkan.

2. Acces point dikonfugarsi melalui software yang sudah ada di dalam sistem operasi windows.

3. Peningkatan keamanan jaringan menggunakan firewall pada router juga melalui konfigurasi mikrotik.

4. Pengaturan router melalui mikrotik, selain murah dan mudah dalam penerapanya, fitur yang didapat pada mikrotik juga sangat banyak.

4.2 Saran

Di dalam laporan ini masih ada kekurangan-kekurangannya dikarenakan keterbasan waktu dan sumber daya. Maka terdapat beberapa saran antara lain:

1. Lakukan konfigurasi access point dan Mikrotik seperti SSID, IP address, dan password secara berkala, supaya keamanan akses terhadap wi-fi tersebut menjadi lebih baik.

2. Selalu lakukan evaluasi terhadap situs-situs yang tidak diperlukan dalam menunjang pekerjaan.

3. Sebaiknya ada minimal satu orang admin yang menetap di kantor untuk melakukan pengawasan dan perawatan jaringan.


(3)

4. Perlu adanya laporan penggunaan jaringan terhadap situs-situs untuk mengawasi penggunaan jaringan.


(4)

LAMPIRAN G


(5)

G-1

CURRICULUM VITAE

DATA DIRI

Nama : MUHAMAD IQBAL MUSTOFA

Umur : 20 TAHUN

Tempat tanggal lahir : BANDUNG, 2 MARET 1991

Bangsa : INDONESIA

Agama : ISLAM

Tempat tinggal sekarang : LEMBANG

PENDIDIKAN

1. SDN LEMBANG 8 (1997-2003) *BERIJAZAH 2. SMPN 3 LEMBANG (2003-2006) *BERIJAZAH 3. SMAN 1 LEMBANG (2006-2009) *BERIJAZAH

4. UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA (2010-SEKARANG) PENGALAMAN BEKERJA

1. Bekarja sebagai supplier (2007-2009)

2. Bekerja sebagai operator percetakan, editing dan komputer servis (2009-2010) 3. Bekerja sebagai pramuniaga (2010-2011)

4. Bekerja sebagai tutor dan maintance di PKBM KINANTI 5. Tenaga Out Sourcing di SESPIM POLRI

KEAHLIAN

1. Dapat mengoperasikan computer

2. Menguasai Ms .office (word,excel,power point) 3. Komputer maintance

4. Mengerti mengenai hardware, software, dan jaringan

Bandung, 17 Januari 2014


(6)

G-2

CURRICULUM VITAE

DATA DIRI

Nama : INDRA PRAMAN

Umur : 20 TAHUN

Tempat tanggal lahir : BANDUNG, 23 AGUSTUS 1993

Bangsa : INDONESIA

Agama : ISLAM

Tempat tinggal sekarang : PADALARANG

PENDIDIKAN

1. SDN TAGOG APU 1 (1998-2004) *BERIJAZAH 2. SMPN 3 LEMBANG (2004-2007) *BERIJAZAH 3. SMAN 1 LEMBANG (2007-2010) *BERIJAZAH

4. UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA (2010-SEKARANG) PENGALAMAN BEKERJA

1. Tenaga KERJA PT.INFOMEDIA KEAHLIAN

1. Dapat mengoperasikan computer

2. Menguasai Ms .office (word,excel,power point) 3. Komputer maintance

4. Mengerti mengenai hardware, software, dan jaringan

Bandung, 17 Januari 2014