Sistem Informasi Peramalan Persediaan Stok Bahan Baku Di Home Industri Agung Suhanda
(2)
SKRIPSI
DiajukanuntukMenempuhUjianAkhirSarjana Program Strata SatuJurusanTeknikInformatika
FakultasTeknikdanIlmuKomputer UniversitasKomputer Indonesia
KIKI MARIA ARDIYANI
10107163
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
(3)
(4)
(5)
i
BAHAN BAKU DI HOME INDUSTRI AGUNG SUHANDA
Oleh
KIKI MARIA ARDIYANI 10107163
Home industri Agung Suhanda telah berdiri sejak tahun 2009, yang begerak dibidang jasa pembuatan sandal grosir. Agung Suhanda masih melakukan pengolahan data secara manual, sehingga pencatatan data memerlukan banyak kertas dan membutuhkan waktu yang lama untuk mencari data dan memungkin data rusak atau hilang dan mengakibatkan pengelola kesulitan untuk mengontrol stok bahan baku yang berpengaruh pada keterlambatan proses produksi, sedangkan jumlah pesanan dari tahun ketahun semakin meninggkat. untuk mengantisipasi kendala dalam pengadaan stok bahan baku dan juga mengatasi kendala dalam mengelola data semakin banyak dan kompleks, berkaitan dengan meningkatnya aktivitas produksi di Home Industri milik Agung Suhanda, maka diperlukan suatu sistem informasi dalam hal pengolahan data dan persedian stok bahan baku untuk meramalkan berapa banyak bahan baku yang diperlukan untuk memenuhi stok bahan baku.
Metode Rata-rata sederhana akan digunakan sebagai alat bantu untuk meramalakan atau memprediksi jumlah pemesanan produk dalam satu periode. Didalam Metode Rata-rata sederhana nilai-nilai yang akan diramalkan yaitu pembelian bahan baku berdasarkan pemesanan produk pada satu tahun sebelumnya. Metode analisis yang digunakan dalam pembangunan sistem ini
adalah berdasarkan metode terstruktur, dimana tools yang digunakan untuk
memodelkan aliran data adalah DFD (Data Flow Diagram), diagram untuk
memodelkan relasi antar data adalah diagram E-R.
Sistem informasi peramalan stok bahan baku di home Industri agung suhanda yang dibuat ini mempunyai kelebihan, yaitu aplikasi sudah dapat memberikan informasi yang dibutuhkan sesuai keinginan, aplikasi cukup memudahkan dalam mengelola data bahan baku, aplikasi dapat membantu dalam proses pencatatan transaksi pemesanan dan pembelian, aplikasi dapat membantu dalam peramalan persedian stok bahan baku yang akan datang, serta pembuatan laporan pemesanan produk dan laporan pembelian bahan baku.
(6)
ii
INFORMATION SYSTEM OF FORECASTING STOCK OF RAW MATERIALS AGUNG SUHANDA HOME INDUSTRY
By
KIKI MARIA ARDIYANI 10107163
Agung Suhanda home industry has been established since 2009, making a stir in services wholesale sandals. Agung Suhanda still doing manual data processing, so the recording of data requires a lot of paper and take a long time to find the data and allows the data is damaged or lost and lead manager of the difficulty to control the stock of raw materials which contribute to the delay in the production process, while the number of orders of the year over-year increase. to anticipate problems in the procurement of raw material stock and also overcome the obstacles in managing data and more and more complex, associated with increased production activity in the Agung Suhanda home industry, it would require an information system in terms of data processing and supply of raw material stock to predict how many raw materials needed to meet the stock of raw materials.
Simple average method will be used as a tool to forecast or predict the number of orders for products in a single period. In the simple average method the values that would predict the purchases of raw materials by ordering products on a year earlier. The method of analysis used in the construction of this system is based on a structured method, in which tools are used to model the data flow is DFD (Data Flow Diagram), diagram to model the relationships among the data is the ER diagram.
Information system of forecasting stock of raw materials made in the Agung Suhanda home industry has a advantages, namely the application is able to provide the required information as desired, the application makes it easy enough to manage the data in raw materials, the application can assist in the process of recording transactions and purchase orders, applications can assist in forecasting stock supplies of raw materials to come, as well as preparing reports and statements of purchase orders for products of raw materials.
(7)
iii
memberikan taufik dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan skripsi yang berjudul “Sistem Informasi Peramalan Persedian Stok
Bahan Baku Di Home Industri Agung Suhanda”.
Skripsi ini disusun dengan maksud untuk memenuhi syarat kelulusan ujian akhir Sarjana Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer.
Pada proses penyusunan skripsi ini, penulisan mendapat banyak bantuan, dorongan, bimbingan, dan arahan serta dukungan yang sangat berarti dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-nya kepada penulis
sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
2. Nabi besar Muhamad SAW sebagai suri tauladan bagi penulis.
3. Keluarga tercinta, Yudho Ardiyanto (Ayahanda), Maryati Ningsih (Ibunda),
dan Chandra (adikku) yang telah memberikan kasih sayang, motivasi yang sangat besar, dan dukungan untuk menempuh tugas akhir.
4. Yth. Bapak Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc selaku rektor Universitas
Komputer Indonesia.
5. Yth. Bapak Prof. Dr.H. Denny Kurniadie.Ir,M.Sc., selaku Dekan Falkutas
(8)
iv
7. Ibu Inne Novitasari, S.Si.,M.Si. selaku dosen pembimbing / penguji 2 yang
telah memberikan bimbingan dan dorongan dalam segala hal termasuk dalam penulisan skripsi ini.
8. Ibu Riani Lubis, S.T., M.T. selaku reviewer / penguji 1 atas sarannya yang
sangat membantu dalam penyempurnaan tugas akhir ini.
9. Yth. Ibu Sufa’atin, S.T. selaku penguji 3 atas sarannya yang sangat membantu
dalam penyempurnaan tugas akhir ini.
10.Seluruh dosen yang telah memberikan ilmunya dan staf Unikom yang telah
membantu.
11.Bapak Agung Suhanda selaku pemilik Home industri agung suhanda yang
telah membimbing selama penulis berada dilingkungan home industri.
12.Rekan seperjuangan di kelas IF-4 angkatan 2007, terutama kepada Andry
Yosua, Ario Prabowo, Gentisya Tri Mardiani, yang telah memberikan banyak bantuan, dukungan, motivasi, waktu, arahan, pelajaran, pengalaman, dan perhatian yang sangat berarti.
13.Kepada Ardi Suharyanto atas bantuan, dukungan, motivasi, waktu dan
perhatiaanya.
14.Seluruh pihak yang turut memberikan bantuan dan dukungan yang tidak bisa
disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kata sempurna, karena keterbatasan kemampuan, pengetahuan, dan pengalaman penulis, oleh karena itu
(9)
v
pembaca dan dapat dijadikan pertimbangan bagi pihak-pihak yang
berkepentingan, Amin.
Bandung, 30 Agustus 2012
(10)
vi
ABSTARCT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR TABEL ... xiii
DAFTAR SIMBOL ... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ... xx
BAB 1 PENDAHULUAN ... 1
1.1Latar Belakang Masalah ... 1
1.2Identifikasi Masalah ... 2
1.3Maksud dan Tujuan ... 3
1.3.1 Maksud ... 3
1.3.2 Tujuan ... 3
1.4Batasan Masalah... 3
1.5 Metodologi Penelitian ... 4
1.6 Sistematika Penulisan ... 7
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 9
2.1 Tinjauan Umum Perusahan ... 9
2.1.1Sejarah Agung Suhanda ... 9
2.1.2 Logo Agung Suhanda ... 9
2.1.3Struktur Organisasi ... 10
2.1.4 Badan Hukum Instansi ... 11
(11)
vii
2.3 Manajemen Persediaan... 16
2.3.1 Pengertian Persediaan ... 17
2.3.2Konsep Dasar Peramalan ... 18
2.3.3Metode Pemulusan (smoothing) ... 19
2.3.4Metode rata-ratas sederhana ... 29
2.4Konsep Dasar Basis Data ... 31
2.4.1Konsep Dasar Sistem Basis Data ... 31
2.4.2Komponen Sistem Basis Data ... 31
2.4.3Entity Relationship Diagram ... 33
2.4.4 Derajat Relasi (Kardinalitas) ... 34
2.4.5Flowmap ... 35
2.4.6 Diagram Konteks ... 35
2.4.7 DFD ... 36
2.4.8 Kamus Data (DataDictionary) ... 36
2.4.9Perangkat Lunak Pendukung ... 37
BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 40
3.1Analisis Masalah ... 40
3.1.1Analisis sistem yang sedang berjalan ... 40
3.1.2Analisis procedure yang sedang berjalan ... 41
3.1.3Procedure Pemesanan Barang Produksi ... 41
3.1.4 Prosedur Pembelian Bahan Baku ... 44
(12)
viii
3.4.1Analisis Pengguna ... 57
3.4.2Analisis Perangkat Keras ... 59
3.4.3Analisis Perangkat Lunak ... 59
3.5Analisis jaringan ... 60
3.6 Mode l Data ... 60
3.7Analisis kebutuhan Fungsional ... 62
3.7.1 Diagram Konteks ... 62
3.7.2Data Flow Diagram(DFD) ... 63
3.8 Spesifikasi Proses ... 73
3.8.1Kamus Data ... 87
3.9 Perancangan Basis Data ... 91
3.9.1 Skema Relasi ... 91
3.9.2 Perancangan Struktur Tabel ... 92
3.10 Perancangan Struktur Menu ... 97
3.10.1Perancangan Struktur Menu Pemilik ... 97
3.11 Perancangan Antarmuka ... 98
3.11.1Perancangan Antarmuka Pemilik ... 98
3.11.2 Perancangan Antarmuka Pesan ... 112
3.12 Jaringan Semantik ... 113
3.13 Perancangan Prosedural ... 114
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN ... 120
4.1 Implementa siSistem ... 120
4.1.1 Perangkat keras yang digunakan ... 120
(13)
ix
4.4.1Metode Pengujian... 127
4.4.2Rencana Pengujian ... 127
4.4.3Pengujian Alpha ... 129
4.4.4Analisis Hasil Pengujian Alpha ... 181
4.4.5Pengujian Betha ... 182
4.4.6Analisis Hasil PengujianBeta ... 184
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN ... 186
5.1Kesimpulan ... 186
5.2Saran ... 187
(14)
1
1.1 Latar Belakang Masalah
Home Industri Agung Suhanda telah berdiri sejak tahun 2009, yang begerak dibidang jasa pembuatan sandal grosir. Agung Suhanda masih melakukan pengolahan data secara manual, sehingga pencatatan data memerlukan banyak kertas dan membutuhkan waktu yang lama untuk mencari data dan memungkin data rusak atau hilang dan mengakibatkan pengelola kesulitan untuk mengontrol stok bahan baku yang berpengaruh pada keterlambatan proses produksi, sedangkan jumlah pesanan dari tahun ketahun semakin meninggkat.
Home Industri Agung Suhanda hanya melalukan proses produksi sesuai permintaan konsumen, jika ada pesanan dari konsumen maka Agung Suhanda akan melakukan proses produksi. Home Industrinya akan mengalami kesulitan dan hambatan dalam proses produksi jika terjadi kekurang stok bahan baku yang mengakibatkan kekecewaan konsumen atau pembeli dan dapat mengakibatkan kerugian bagi Agung Suhanda itu sendiri, sedangkan kelebihan stok bahan baku dapat mengakibatkan tidak efektifnya alokasi biaya produksi yang seharusnya dialokasikan ke kebutuhan produksi yang lain, sehingga persediaan bahan baku menjadi lebih optimal dan tidak terjadi penumpukan stok bahan baku yang dapat menyebabkan bertambahnya biaya produksi yang dapat menimbulkan kerugian di Home Industri.
Oleh karena itu, untuk mengantisipasi kendala dalam pengadaan stok bahan baku dan juga mengatasi kendala dalam mengelola data semakin banyak
(15)
dan kompleks, berkaitan dengan meningkatnya aktivitas produksi di Home Industri milik Agung Suhanda, maka diperlukan suatu sistem informasi dalam hal pengolahan data dan persedian stok bahan baku untuk meramalkan berapa banyak bahan baku yang diperlukan untuk memenuhi stok bahan baku.
Berdasarkan urain diatas, maka judul yang akan diambil dalam penelitian kali ini adalah Sistem Informasi Peramalan Penyediaan Stok Bahan Baku di Home Industri Agung Suhanda.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka identifikasi masalah dalam tugas akhir ini adalah:
1. Sistem yang sedang berjalan di Home Industri milik Agung Suhanda saat ini
masih bersifat manual sehingga pencatatan data memerlukan banyak kertas. dan dalam proses pengolahan data memerlukan banyak waktu dan peluang
terjadinya human error cukup besar di Agung Suhanda.
2. Belum tersedianya sistem peramalan yang efektif untuk menentukan berapa
banyak stok bahan baku yang diperlukan dalam setiap proses produksi di Home Industri milik Agung Suhanda.
1.3 Maksud dan Tujuan 1.3.1 Maksud
Dari latar belakang yang telah diuraikan maka maksud yang ingin dicapai yaitu membangun sistem informasi peramalan penyedian stok bahan baku di Home Industri Agung Suhanda
(16)
1.3.2 Tujuan
Tujuannya adalah:
1. Efisiensi waktu dalam pengolahan data transaksi, data bahan baku dan
pengecekan bahan baku yang lebih akurat.
2. Dapat memprediksi kebutuhan bahan baku untuk proses produksi di Home
Industri Agung Suhanda selama kurun waktu satu tahun dengan menggunkan metode rata-rata bergerak sederhana.
1.4 Batasan Masalah
Karena luasnya masalah yang harus dibahas, maka penelitian ini membatasi materi yang akan dibahas, yaitu:
1. Data yang diolah terdiri dari: data pelanggan, data supplier, data bahan baku
dan data warna bahan baku, data pemesanan,data pembelian bahan baku, data ukuran bahan baku , data produk, serta perhitungan peramalan.
2. Data bahan baku yang digunakan untuk proses peramalan adalah bahan baku
spon, karena bahan baku utama dalam proses pembuatan sandal adalah spon. Bahan baku spon sangat penting untuk diramalkan karena pembelian stok bahan baku hanya dilakukan di satu supplier saja, jika bahan baku spon tidak tersedia maka harus menunggu beberapa hari untuk ketersedian bahan baku spon.
3. Data bahan baku spon yang digunakan untuk peramalan dihitung berdasarkan
(17)
4. Data histori yang dipakai untuk perhitungan peramalan yakni dalam kurun waktu satu tahun untuk pemakaian bahan baku (spon) yaitu bulan Januari hingga bulan Desember Tahun 2011.
5. Metode peramalan yang digunakan yaitu menggunakan metode rata-rata
bergerak sederhana, berdasarkan observasi langsung ke home industri ternyata pola data yang dimiliki oleh Agung Suhanda adalah pola data musiman tahunan maka dengan melihat pola data maka metode rata-rata bergerak sederhana yang baik untuk metode peramalan di Agung Suhanda.
6. Software yang akan digunakan dalam membangun sistem informasi ini
menggunakan Borland Delphi 7.0 serta database aplikasi menggunakan
MySQL Server dan sistem operasi yang akan digunakan adalah windows xp.
7. Metode analisis yang digunakan dalam pembangunan sistem ini berdasarkan
data terstruktur yaitu menggunakan Flowmap, Entity Relationalship Diagram
(ERD), dan untuk menggambarkan diagram proses yang menggunakan Data
Flow Diagram (DFD).
1.5 Metodologi Penelitian
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif analisis yaitu dengan cara mengumpulkan data, menganalisa data, membuat suatu pemecahan masalah dan kemudian disusun untuk ditarik kesimpulan mengenai masalah tersebut. Ada dua teknik dalam metodologi penelitian yaitu teknik pengumpulan data dan teknik pengembangan sistem.
1. Tahap pengumpulan data
(18)
Pada tahap ini penulis melakukan observasi langsung untuk mengklarifikasi data-data yang diperoleh untuk kemajuan dalam pembuatan tugas akhir.
b. Wawancara
Pada tahap ini penulis melakukan analisis di Home Industri pembuatan sandal grosir melakukan wawancara sesuai dengan batasan masalah yang ada serta melakukan pengamatan. Pengamatan dilakukan untuk memperoleh informasi berupa data-data terkait.
c. Studi Literatur
Studi literatur (library research) adalah mengumpulkan data melalui
buku-buku, situs internet, dan catatan kuliah untuk membantu dalam pembangunan sistem.
2. Tahap Pembangunan perangkat lunak
Teknik analisis data dalam pembuatan perangkat lunak menggunakan
paradigma perangkat lunak secara waterfall, yang meliputi beberapa proses
(19)
Gambar 1.I PureWaterfall [Steven McConnell]
a. Software Concept
Merupakan tahap konsepsi dalam proyek pembuatan perangkat lunak.
b. Requirements Analysis
Merupakan tahap menganalisis masalah yang ada, data-data yang terlibat, sistem yang sudah berjalan (dalam hal ini sistem lama), solusi sampai ke tahap menganalisis kebutuhan non fungsional dan fungsional dalam perancangan dan pembangunan perangkat lunak.
c. Architectural Design
Tahap merancang diagaram context, Data Flow Diagram (DFD) yang
terbentuk, spsesikasi proses, kamus data, skema relasi (tabel relasi), struktur database, struktur menu, arsitektur atau tampilan program dari perancangan
(20)
antarmuka (interface) sampai pesan dan terbentuk jaringan semantik sebagai penunjuk keterhubungan antar tampilan.
d. Detailed Design
Tahap penerjemahan dari data yang dianalisis kedalam bentuk yang mudah dimengerti oleh user.
e. Coding and Debugging
Tahap penerjemahan data atau pemecahan masalah yang telah dirancang keadalam bahasa pemrograman tertentu.
f. System Testing
Merupakan tahap pengujian terhadap perangkat lunak yang dibangun. Dimana
pengujian dilakukan dua kali yaitu pertama dilakukan oleh pembangun perangkat lunak dan pengujian oleh pengguna. Dalam tahap ini, pembangun perangkat lunak harus memastikan bahwa kerangka atau skenario pengujian software dibuat dengan lengkap meliputi semua proses, kebutuhan dan pengendalian yang ada di dalam dokumen analisa kebutuhan dan desain sistem.
1.6 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan tugas akhir ini disusun untuk memberikan gambaran secara umum tentang penelitian yang dijalankan. Sistematika penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :
(21)
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini akan membahas mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah, maksud dan tujuan, batasan masalah, metodologi penelitian yang digunakan, serta sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini membahas tentang tinjauan umum perusahaan dan teori-teori yang melandasi dari pembangunan sistem.
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Bab ini membahas analisis kebutuhan sistem dan pengguna, diantaranya yaitu analisis masalah, analisis prosedur yang sedang berjalan, analisis basis data, analisis kebutuhan fungsional, dan perancangan sistem yang dimulai dari perancangan data, perancangan menu, dan perancangan antar muka program
(interface).
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM
Bab ini berisi tentang implementasi dan pengujian sistem yang telah dikerjakan, yang terdiri dari menerapkan rencana implementasi, melakukan kegiatan implementasi, dan tindak lanjut implementasi. Selain itu juga berisi pengujian program yang dikerjakan.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini akan dijelaskan mengenai kesimpulan terhadap hasil penelitian berikut saran-saran
(22)
9
2.1 Tinjauan Umum Perusahan
Tinjauan umum perusahaan merupakan pembahasan mengenai sejarah,
struktur organisasi, serta deskripsi jabatan pada perusahaan yang akan menjadi tempat dibangunnya sistem ini.
2.1.1 Sejarah Agung Suhanda
Home Industri Agung Suhanda didirikan sekitar tahun 2009. Home Industri ini dikelolah oleh Bapak Agung Suhanda selaku pemilik. Sejak didirikan, Home Industri Agung Suhanda beralamat di JL.Babakan ciparay gang hasan ali No II, Bandung.
Home Industri Agung Suhanda bergerak dalam bidang jasa pembuatan sandal grosir. Home industri agung suhanda masih terbilang home industri yang cukup kecil, karyawan yang ada saat ini masih sangat minimal sekali. Walaupun begitu penghasil home industri agung suhanda cukup besar. Hingga saat ini permintaan pemesanana sandal semakin meningkat. Pendistribusian barang juga semakin meluas hingga ke luar pulau jawa yaitu Bali dan Kalimantan Barat.
2.1.2 Logo Agung Suhanda
Home Industri Agung Suhanda mempunyai logo yang biasa digunakan sebagai identitas.
(23)
Gambar II.1 Logo Agung Suhanda 2.1.3 Struktur Organisasi
Struktur organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan. struktur organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan aktifitas dan fungsi dibatasi.
Pemilik
Bag. Produksi
Gambar II.2 Struktur Organisasi Home Industri Agung Suhanda
Deskripsi tugas digunakan untuk mengetahui tugas, wewenang, tanggung jawab dari masing-masing bagian. Deskripsi jabatan pada struktur organisasi home industri agung suhanda yaitu :
(24)
1. Pemilik toko
a. Sebagai pengambil keputusan
b. Bertanggung jawab penuh atas keuangan
c. Bertanggung jawab penuh atas pencatatan semua pemesanan yang
dilalukan pelanggan
d. Bertanggung jawab penuh atas pembelian bahan baku ke supplier
2. Bagian produksi
a. Proses produksi pemesanan pelanggan yang akan di buat, baik dalam
proses pemotongan, pengepresan, pengeleman, pasang jepi dan penyablonan maupun proses packing produk yang dipesan.
2.1.4 Badan Hukum Instansi
Agung Suhanda merupakan badan usaha dalam bidang industri yang dikelola secara sendiri/perorangan. Sumber modal Sandal Agung Suhanda berasal dari pemilik tunggal Agung Suhanda. Tanggung Jawab dan resiko yang ada berada pada pemilik, keuntungan dari usaha pun akan menjadi hak tunggal dari pemilik.
2.1.5 Landasan Teori 2.1.6 Sistem Informasi
Suatu sistem dapat didefinisikan sebagai suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang berinteraksi untuk mencapai suatu
tujuan. Suatu sistem dapat terdiri dari sistem-sistem bagian (subsystem).
Subsistem-subsistem saling berinteraksi dan saling berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga tujuan atau sasaran sistem tersebut dapat tercapai. Interaksi dari
(25)
20 subsistem-subsistem sedemikian rupa, sehingga dicapai suatu kesatuan yang
terpadu atau terintegrasi (integrated).[3]
2.1.6.1Karakteristik Sistem
Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu, yaitu
mempunyai komponen-komponen (components), batas sistem (boundary),
lingkungan luar sistem (environments), penghubung (interface), masukan (input),
keluaran (output), pengolah (process), dan sasaran (objectives) atau tujuan
(goal).[3]
1. Komponen sistem
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang salaing berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem.
2. Batas Sistem
Batas sistem merupakan daerah yang membatasi anatara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batas suatu sistem
menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.
3. Lingkungan Luar Sistem
Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem sehingga harus tetap
(26)
dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, jika tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.
4. Penghubung Sistem
Penghubung merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber daya
mengalir dari subsistem ke subsistem yang lainnya. Keluaran (output) dari
subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem yang lainnya dengan
melalui penghubung.
5. Masukan Sistem
Masukan adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat
berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal
input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut
dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.
6. Keluaran Sistem
Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem.
7. Pengolah Sistem
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan mengubah masukan menjadi keluaran.
(27)
Sasaran dari sistem sangat menentukan masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.
2.1.6.2 Klasifikasi Sistem
Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandangan, diantaranya adalah sebagai berikut ini.[3]
1. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak (abstract system) dan
sistem fisik (physical system). Sistem abstrak adalah sistem yang berupa
pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik.
2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah (natural system) dan sistem
buatan manusia (human made system). Sistem alamiah adalah sistem yang
terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia.
3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu (deterministic system) dan
sistem tidak tentu (probabilistic system). Sistem tertentu beroperasi
dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi antara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti, sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.
4. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed system) dan sistem
terbuka (open system). Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak ada
(28)
berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya.
2.1.7 Konsep Dasar Informasi
Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang
menggambarkan suatu kejadian-kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan
untuk pengambilan keputusan.[3]
Sumber dari informasi adalah data. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dari kesatuan nyata. Kejadian-kejadian
(event) adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu. Kesatuan nyata (fact) adalah
berupa suatu objek nyata seperti tempat, benda, dan orang yang betul-betul ada dan terjadi.
2.1.7.1 Siklus Informasi
Data merupakan bentuk yang masih mentah, sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan yang akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya membentuk suatu
siklus. Siklus ini oleh John Burch disebut dengan siklus informasi (information
(29)
Gambar II.3 Siklus Informasi 2.1.8 Konsep Dasar Sistem Informasi
Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem di dalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu, member sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar informasi untuk pengambilan keputusan yang cerdik.[3]
2.1.8.1Komponen Sistem Informasi
Sistem informasi dapat terdiri dari komponen-komponen yang disebut
dengan istilah blok bangunan (building block), blok keluaran (output block) dan
blok teknologi (technology block), blok basis data (database block) dan blok
kendali (control block). Sebagai suatu sistem, keenam blok tersebut
masing-masing saling berinteraksi membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya.[3]
(30)
2.2 Manajemen Persediaan 2.2.1 Pengertian Persediaan
Persediaan adalah bahan atau barang yang disimpan yang akan digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu, misalnya untuk proses produksi atau perakitan , untuk dijual kembali, dan untuk suku cadang dari suatu peralatan atau mesin. Persediaan dapat berupa bahan mentah, bahan pembantu, barang dalam proses dan barang jadi.
Sistem pengendalian persediaan dapat didefinisikan sebagai serangkaian kebijakan pengendalian untuk menentukan tingkat persediaan yang harus dijaga, kapan pesanan untuk menambah persediaan harus dilakukan dan berapa bessar pesanan harus diadakan. Sistem ini menentukan dan menjamin tersedianya persediaan yang tepat dalam kuantitas dan waktu yang tepat.
2.2.2 Konsep Dasar Peramalan 2.2.2.1Pengertian Peramalan
Peramalan berasal dari kata ramalan yang artinya adalah suatu situasi atau kondisi yang diperkirakan akan terjadi pada masa yang akan datang. Sedangkan peramalan adalah bentuk kegiatannya. Ramalan tersebut dapat didasarkan atas bermacam-macam cara yaitu metode pemulsan eksponensial atau rata bergerak, metode box Jenkins dan metode regresi. Semua itu dikenal dengan metode peramalan.
Metode peramalan adalah car a untuk memperkirakan secara kuatitatif apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang dengan dasar data yang relevan pada masa lalu. Dengan kata lain metode peramalan yang bersifat objektif.
(31)
Disamping itu metode peramalan memberikan urutan pengerjaan dan pemecahan atas pendekatan suatu masalah dalam peramalan, sehingga bila digunakan pendekatan yang sama dalam suatu permasalahan dalam suatu kegiatan peramalan, akan dapat dasar pemikiran dan pemecahan yang sama.
Baik tidaknya suatu permasalahan yang disusun selain ditentukann oleh metode yang digunakan, juga ditentukan oleh baik tidaknya informasi yan digunakan. Selama informasi yang digunkan tidak dapat menyakinkan untuk mendapatkan hasil yang bagus, hasil peramalan yang disusun juaga akan sukar dipercaya ketepatanya.[2]
2.2.2.2Kebutuhan Dan Kegunaan Peramalan
Sering terdapat waktu senjang (time lag) antara kesadaran akan peristiwa
atau kebutuhan mendatang dengan peristiwa itu sendiri. Adanya waktu tenggang
(lead time) ini merupakan alasan utama bagi perencanaan dan peramalan. Jika
waktu tenggang itu nol atau sangat kecil, maka perencaaan tidak diperlukan. Jika waktu tenggang ini panjang dan hasil peristiwa akhir bergantung pada faktoe-faktor yang dapat diketahui, maka perencanaan dapat memegang peranan penting. Dalam situasi seperti itu peramalan diperlukan untuk menetapkan kapan suatu peristiwa akan terjadi atau timbul, sehingga tindakan yang tepat dapat dilakukan. Peramalan merupakan bagian integral dari kegiatan pengambilan keputusan manajemen. Organisasi selalu menentukan saran dan tujuan.[2]
1. Penjadwalan sumber daya yang tersedia. Penggunaan sumber daya yang
efisien memerlukan penjadwalan produksi, transportasi, kas, personalia, dan sebagainya. Input yang penting untuk penjadwalan seperti itu adalah
(32)
ramalan tingkat permintaan untuk produk, bahan, tenaga kerja, financial atau jasa pelayanan.
2. Penyediaan sumber daya tambahan. Waktu tenggang untuk memperoleh
bahan baku, menerima pekerja baru, atau membeli mesin dan peramalan diperlukan untuk menentukan kebutuhan sumber daya dimasa mendatang.
3. Penentuan sumber daya yang diinginkan. Setiap organisasi harus
menentukan sumber daya yang ingin dimiliki dalam jangka panjang. Keputusan semacam itu tergantung pada kesempatan pasar, faktor-faktor lingkungan, dan pengembangan internal dari sumber daya financial, manusia, produk dan teknologi. Semua penentuan ini memerlukan ramalan yang baik dan manajer yang dapat menafsirkn pendugaan serta membuat keputusan yang tepat.
Walaupun terdapat banyak bidang lain yang memerlukan peramalan, namun tiga kelompok diatas merupakan bentuk khas dari keperluan peramalan jangkan pendek, menengah, dan panjang.
Dari uraian yang sudah dijelaskan, dapat dikatakan metode peramalan sangat berguna karena akan sangat membantu dalam mengadakan analisis terhadap data dari masa lalu, sehingga memberikan cara pemikiran, pengerjaan yang teraturan dan terarah, peracanaan yang sistematis serta memberikan ketepatan hasil peramalan yang dibuat disusun.
Peramalan dalam bidang produksi merupakan suatu estimasi terhadap terhadap tingkat kebutuhan akan suatu atau berupa produk untuk beberapa periode
(33)
waktu dimasa akan datang.peramalan merupakan alat pendukung dalam pengambilan keputusan.
Peramalan dikelompokan atas beberapa bagian antara lain :
1. Menurut sifat penyusunannya
a. Peramalan subjektif, yaitu peramalan yang didasarkan atas perasaan atau
intuisi dari orang yang menyusunnya. Pandangan orang yang menyusunnya sangat menentukan baik tidaknya hasil peramalamntersebut.
b. Peramalan objektif, yaitu peramalan yang didasarkan atas data masa lalu
yang relevan dengan menggunakan teknik-teknik dan metode-metode dalam penganalisaanya.
2. Menurut horizon waktu
a. Peramalan jangka pendek, yaitu peramalan yang dilakukan untuk
penyusunan hasil ramalan jangka waktunya satu tahun atau kurang.
b. Peramalan jangka menengah, yaitu peramalan yang dilakukan untuk
penyususnan hasil ramalan yang jangka waktunya satu hingga lima tahun kedepan.
c. Peramalan jangka panjang, yaitu peramalan yang dilakukan untuk
penyusunan hasil ramalan yang jangka waktunya lebih dari lima tahun.
2.2.2.3Metode peramalan kualitatif
Peramalan dengan mentode kualitatif tidak menggunakan perhitungan matematis atau perhitungan secara statistik. Peramalan kualitatif pada umumnya bersifat subjektif dan dipengaruhi oleh intuisi, emosi, pendidikan, dan pengalaman seseorang.
(34)
Metode peramalan kualitatif terdiri atas beberapa teknik, antara lain:
a. Juri ofini eksekutif
Metode ini merupakan metode peramalan yang paling sederhana dan paling banyak digunakan. Metode ini mendasarkan pada pendapat dari sekelompok kecil eksekutif tingkat atas, misalnya mnajer dari bagian pemasaran, produksi, dan keuangan yang secara bersama-sama mendiskusikan dan memutuskan ramalan suatu variable pada periode akan datang.
b. Metode Delphi
Metode ini menggunakan serangkain kuesioner yang disebarkan kepada responden. Jawaban responden diringkas dan diserahkan kepada panel ahli untuk dibuat perkiraannya.
2.2.2.4Metode peramalan kuantitatif
Peramalan kuantitatif adalah peramalan yang didasarkan atas data kuantitatif pada masa yang lalu. Hasil peramalan yang dibuat sangat bergantung pada metode yang dipergunakan dalam peramalan tersebut. dengan metode yang berbeda yang digunakan oleh perbedaan atau penyimpangan antara hasil ramalan dengan kenyataan yang terjadi berarti metode yang digunakan semakin baik.
Metode kuantitatif dapat dibagi menjadi dalam deret berkala (time series) dan
metode kausal. Peramalan kuantitatif dapat digunakan bila terdapat 3 (Tiga) kondisi, yaitu:
(35)
a. Adanya informasi tentang masa lalu.
b. Informasi tersebut dapat dikuantitatifkan dalam bentuk data.
c. Informasi tersebut dapat diasumsikan bahwa aspek pola masa lalu akan
terus berlanjut dimasa yang akan datang.
kondisi yang terakhir ini dibuat sebagai asumsi yang berkesinambungan
(Asumption of Continuity), asumsi ini merupakan modal yang mendasari semua
metode peramalan kuantitatif dan banyak metode peramalan teknologis, terlepas dari bagaimana canggihnya metode tersebut. Metode-metode peramalan dengan deret waktu, yaitu:
1. Metode pemulusan Eksponensial dan rata-rata bergerak, sering digunakan
untuk ramalan jangka pendek dan jarang dipaka untuk peramalan jangka panjang.
2. Metode Regresi, metode ini biasa digunakan untuk ramalan menengah dan
panjang.
3. Metode Bo Jenkins, metode ini jarang dipakai tetapi baik untuk jankan
pendek, jangaka menegah dan panjang.
2.2.2.5POLA DATA PERAMALAN
Langkah penting dalam memilih suatu metode deret berkala yang tepat adalah dengan mempertimbangkan jenis pola data, sehingga metode yang paling tepat dengan pola tersebut dapat diuji. Pola data dapat dibedakan menjadi empat:[4]
1. Pola Horisontal (H) terjadi bilamana nilai data berfluktuasi sekitar nilai
(36)
Gambar II.4 Pola Horisontal
2. Pola Musiman
Pola musiman terjadi bilamana suatu deret dipengaruhi oleh faktor musiman (misalnya kuartal tahun tertentu, bulanan data hari-hari pada minggu tertentu). Dapat dilihat pada gambar 2.5
Gambar II.5 Pola data musinan
(37)
Pola siklis terjadi bilamana datanya diperngaruhi oeleh fluktuasi ekomoni jangka panjang seperti yang berhubungan dengan siklus bisnis. Dapat dilihat pada gambar 2.6
Gambar II.6 Pola dat siklis
d. Pola trend
Pola trend terjadi bilamana terdapat kenaikan atau penurunan sekuler jangka panjang dalam data. Dapat dilihat pada gambar 2.7.
(38)
2.2.3 Metode Pemulusan (smoothing)
Metode Pemulusan (smoothing) adalah metode peramalan dengan
mengadakan penghalusan atau pemulusan terhadap data masa lalu yaitu dengan mengambil ratarata dari nilai beberapa tahun untuk menaksir nilai pada tahun yang akan datang.
Secara umum metode pemulusan ( smoothing ) dapat digolongkan menjadi
beberapa bagian :
1. Metode Perataan (Average)
a. Nilai Tengah (Mean)
b. Rata-Rata Bergerak Tunggal (Single Moving Averages)
c. Rata-Rata Bergerak Ganda (Double Moving Averages)
d. Kombinasi Rata-Rata Bergerak Lainya
2. Metode Pemulusan (Smooting) Eksponensial
Bentuk umum dari Metode Pemulusan adalah: Ft+1 = αpXt + (1- αp)F1
Keterangan :
Ft+1 = Ramalan satu periode kedepan
X1 = Data aktal pada periode ke t
F1 = Ramalan pada periode ke t
αp = Parameter pemulusan
bentuk tersebut diperluas, akan berubah menjadi:
(39)
Metode Smoothing Ekponensial merupakan sekelompok metode yang menujukan pembobotan menurun secara eksponensial terhadapa nilai observasi yang lebih tua ata dengan kata lain observasi yang baru.diberikan yang relative besar dengan nilai observasi yang lebih tua.
Metode ini terdiri atas:
a. Pemulusan Eksponensial Tunggal
1. Satu parameter
2. Pendekatan Adaptif
Pendekatan ini memiliki kelebihan yang nyata dalam hal nilai α yang dapat berubah secara terkendali, dengan adanya perubahan dalam pola datanya.
a. Pemulusan Eksponensial Ganda
1. Metode Linear Satu-Parameter dari Brown
S't = α Xt + (1- α) S't-1
S"t =α S't + (1- α) S"t-1
at = S't + (S' t - S' t ) = 2 S' t - S' t
bt= α S' t - S' t )
Ft+m = at + bt m
Dimana :
S't = niali pemulusan Eksponensial Tunggal (Single Eksponensial Smoothing
Value)
S"t = nilai Pemulusan Eksponensial Ganda (Double Eksponensial Smoothing
Value)
(40)
a t , b t = konstanta pemulusan
Ft+m = hasil peramalan untuk m periode ke depan yang akan diramalkan
2. Metode Dua Parameter dari Holt
Metode ini digunakan untuk peramalan data yang bersifat trend. S t = α Xt+ (1-α ) (S t−1 + b t−1 )
b t = γ (S t - S t−1 ) + (1 - γ ) b t−1
F t+m= S t+ b tm
a. Pemulusan Eksponensial Triple
1. Pemulusan Kwadratik Satu Parameter Dari Brown
Dapat digunakan untuk meramalkan data dengan suatu pola trend dasar, bentuk pemulusan yang lebih tinggi dapat digunakan bila dasar pola datanya adalah kuadratik, kubik atau orde yang lebih tinggi.
2. Metode kecendrungan dan Musiman Tiga Parameter dari Winter
Metode ini merupakan salah satu dari beberapa metode pemulusan eksponential yang dapat menangani musiman.
Ketepatan ramalan beberapa criteria yang digunkan untuk menguji antara lain yaitu[2]:
a) Mean Absolute Error
Mean Absolute Error adalah rata-rata absolute dari kesalahan meramal, tanpa
menghiraukan tanda positif maupun negatif.
MAE =
b) Mean Squared Error
(41)
∑
Metode ini mudah menghitungnya dan sederhana, tetapi mempunyai kelemahan-kelemahan antara lain :
1. Perlu data histories yang cukup,
2. Data tiap periode diberi weight (bobot) sama
3. Kalau fluktuasi data tidak random, tidak menghasilkan forecasting yang baik.
c) MAPE (Mean Absolute Percentage Error)
Mean Absolute Percentage Error merupakan nilai tengah kesalahan persentase absolute dari suatu peramalan.
∑
d) MPE (Mean Percentage Error)
Mean Absolute Percentage Error merupakan nilai tengah kesalahan persentase absolute dari suatu peramalan.
∑
e) Percentage Error (PE)
Percentage Error merupakan Kesalahan persentase dari suatu peramalan.
( )
Keterangan :
Xi = Data actual pada periode ke i
(42)
fi = nilai ramalan periode ke-i
2.2.4 Metode rata-rata sederhana
Metode rata-rata sederhana adalah mengambil rata-rata dari semua data.
Telah ditunjukan( seperti dilakukan dalam banyak buku statistic) bahwa rata-rata adalah penaksir yang tak bias. Jika rata-rata tersebut dipakai sebagai alat peramlan, penggunaan yang optimal memerlukan suatu pengetahuan tentang kondisi yang menentukan kecocokannya. Untuk nilai rata-rata, kondisinya adlaah bahwa data harus stasioner, suatu istilah yang berarti bahwa proses yang membangkitkan data tersebut berada dalam kesetimbangan disekitar nilai yang konstan (nilai rata-rata yang mendasari) dan varians disekitar rata-rata tersebut tetap konatan selama waktu tertentu[2].
Misalkan terdapat T buat data, metode rata sederhana merupakan rata-rata yang didapat dengan cara merata-rata-rata-ratakan setiap data tersebut. misalkan akan ditentukan data pada periode yang akan datanag, dalam hal ini adalah data ke T+1. Maka data ke T+1 merupakan nilai ramalan yang menggambarkan nilai data periode yang akan datang.
(43)
Tabel II.1 Rumus untuk menghitung rata-rata sebagai ramalan dalam metode rata-rata bergerak sederhana
Waktu Rata-rata bergerak Ramalan
T
T + 1 X = F
T+1 = X =
T + 2 X =
FT+1 = X =
T + 3 X =
FT+2= X =
T + 4 X =
FT+3= X =
T + 5 X =
FT+4= X =
T + 6 X =
FT+5= X =
T + 7 X =
FT+6= X =
T + 8 X =
FT+7= X =
T + 9 X =
FT+8= X =
T + 10 X =
FT+9= X =
T + 11 X =
FT+10= X =
T + 12 X =
FT+11= X =
X = F
T+12= X =
(44)
N = Jumlah data aktual.
T = Periode data yang akan diambil rata-ratanya.
Xi = Nilai data actual period ke i, dimana i= 1,2,3, … N.
Fi = Nilai ramalan period ke i, dimana i= 1,2,3, … N.
ei = Nilai kesalahan ramalan ke i, dimana i = 1,2,3, … N.
MSE = Nilai rata-rata kesalahn kuadrat.
2.3 Konsep Dasar Basis Data
Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berhubungan
(punya relasi). Relasi biasanya ditunjukkan dengan kunci (key) dari tiap file yang
ada. Dalam satu file terdapat record-record yang sejenis, sama besar, sama bentuk
yang merupakan satu kumpulan entitas yang seragam. Satu record terdiri dari field-field yang saling berhuungan dan menunjukkan dalam satu pengertian yang lengkap dalam satu record. [4]
Prinsip utama basis data adalah pengaturan data dengan tujuan utama fleksibilitas dan kecepatan dalam pengambilan data kembali. Adapun tujuan basis
data diantaranya sebagai efisiensi yang meliputi speed, space, dan accurancy,
menangani data dalam jumlah besar, kebersamaan pemakaian (sharebility), dan
meniadakan duplikasi dan inkonsistensi data.
(45)
2.3.1 Konsep Dasar Sistem Basis Data
Sistem basis data merupakan sistem yang terdiri dari kumpulan file atau tabel yang saling berhubungan dan memungkinkan beberapa pemakai mengakses dan memanipulasinya.[4]
2.3.2 Komponen Sistem Basis Data
Sistem basis data terdapat komponen-komponen utama yaitu perangkat
keras, (hardware), sistem operasi (operating system), basis data (database),
program aplikasi (application program), Database Management System (DBMS),
dan pemakai (user).[4]
1. Perangkat keras
Perangkat keras (hardware) yang biasanya terdapat dalam sebuah sistem basis
data adalah komputer untuk sistem stand alone, sistem jaringan (network), memori
sekunder yang online (harddisk), memori sekunder yang offline (disk), dan
perangkat komunikasi untuk sistem jaringan.
2. Sistem operasi
Sistem operasi merupakan program yang mengaktifkan sistem komputer, mengendalikan seluruh sumber daya dalam komputer dan melakukan operasi-operasi dasar dalam komputer, pengelolaan file, dan lain-lain. Program pengelola
basis data akan aktif (running) jika sistem operasi yang dikehendaki sesuai.
3. Basis Data
Basis data merupakan koleksi dari data yang terorganisasi dengan cara sedemikian rupa sehingga data tersebut mudah disimpan dan dimanipulasi. Sebuah sistem basis data dapat memiliki beberapa basis data. Setiap basis data
(46)
dapat memiliki sejumlah objek basis data (seperti tabel, indeks, dan lain-lain). Selain berisi atau menyimpan data, setiap basis data juga mengandung/ meyimpan definisi struktur.
4. Database Management System (DBMS)
Database Management System (DBMS) merupakan kumpulan program
aplikasi yang digunakan untuk membuat dan mengelola basis data. DBMS berisi suatu koleksi data dan satu set program untuk mengakses data. DBMS merupakan
perangkat lunak (software) yang menetukan bagaimana tersebut diorganisasi,
disimpan, diubah, dan diambil kembali. Perangkat lunak ini juga menerapkan mekanisme pengamanan data, pemakaian data bersama, dan konsistensi data.
5. Pemakai (Users)
Users atau pemakai adalah beberapa jenis atau tipe pemakai pada sistem basis data, berdasarkan cara mereka berinteraksi pada basis data, diantaranya program aplikasi, pemakai mahir, pemakai umum, dan pemakai khusus.
2.3.3 Entity Relationship Diagram
ERD merupakan suatu model jaringan yang menggunakan susunan data yang disimpan pada sistem secara abstrak. ERD juga menggambarkan hubungan antara satu entitas yang memiliki sejumlah atribut dengan entitas lain dalam suatu sistem yang terintegrasi. ERD digunakan oleh perancang sistem untuk memodelkan data yang nantinya akan dikembangkan menjadi basis data. ERD ini juga merupakan model konseptual yang dapat mendeskripsikan hubungan antara file yang digunakan untuk memodelkan struktur data serta hubungan antar data.[4]
(47)
ERD terbagi atas tiga komponen, yaitu entitas (entity), atribut (atribute),
dan relasi atau hubungan (relation). Secara garis besar entitas merupakan dasar
yang terlibat dala sistem. Atribut atau field berperan sebagai penjelas dari entitas, dan relasi atau hubungan menunjukkan hubungan yang terjadi antara dua entitas.
1. Entitas (Entity)
Entitas (entity) menunjukkan objek-objek dasar yang terkait di dalam sistem.
Objek dasar dapat berupa orang, benda atau hal lain yang keterangannya perlu disimpan dalam basis data.
2. Atribut (Atribute)
Atribut sering juga disebut sebagai properti (property) merupakan
keterangan-keterangan yang terkait pada sebuah entitas yang perlu disimpan sebagai basis data. Atribut berfungsi sebagai penjelas sebuah entitas.
3. Relasi (Relation)
Relasi atau hubungan adalah kejadian atau transaksi yang terjadi di antara dua entitas yang keterangannya perlu disimpan dalam basis data.
2.3.4 Derajat Relasi (Kardinalitas)
Kardinalitas relasi menunjukkan maksimum entitas yang dapat berelasi dengan entitas pada himpunan entitas yang lain. Kardinalitas relasi yang terjadi di
antara dua himpunan entitas (misalkan A dan B) dapat berupa satu ke satu (one to
one), satu ke banyak (one to many), banyak ke satu (many to one), dan banyak ke
banyak (many to many).[4]
(48)
Setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B, dan begitu juga sebaliknya setiap entitas pada himpunan entitas B berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas himpunan entitas A.
2. Satu ke Banyak (One to Many)
Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himbungan entitas B, tetapi tidak sebaliknya di mana setiap entitas pada himpunan entitas berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas A.
3. Banyak ke Satu (Many to One)
Setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan b, tetapi tidak sebaliknya, di mana setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling banyak satu entitas pada himpunan entitas B.
4. Banyak ke Banyak (Many to Many)
Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, demikian juga sebaliknya, di mana setiap entitas pada himpunan entitas B dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas A.
2.3.5 Flowmap
Flowmap adalah penggambaran secara grafik dari langkah - langkah dan urutan prosedur dari suatu program. Flowmap berguna untuk membantu analis dan programmer untuk memecahkan masalah kedalam segmen yang lebih kecil
(49)
dan menolong dalam menganalisis alternatif pengoperasian. Biasanya flowmap mempermudah penyelesaian suatu masalah khususnya masalah yang perlu dipelajari dan dievaluasi lebih lanjut.
2.3.6 Diagram Konteks
Diagram konteks merupakan alat pemodelan atau suatu diagram yang menggambarkan sistem berbasis komputer yang dirancang secara global dan merupakan suatu diagram alir data tingkat atas, dimana di dalam diagram konteks ini menggambarkan seluruh jaringan, baik masukan maupun sebuah keluaran sebuah sistem.
2.3.7 DFD
DFD merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data dengan konsep dekomposisi yang dapat digunakan untuk penggambaran analisis maupun rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan kepada pemakai maupun pembuat program.
a. Arus Data (Data Flow)
Arus data ini menunjukan arus dari data yang dapat berupa masukan untuk sistem atau hasil dari proses sistem.
b. Proses
Proses adalah kegiatan yang dilakukan oleh orang, mesin atau komputer dari hasil arus data yang masuk ke dalam proses untuk dihasilkan arus data yang akan keluar dari proses.
(50)
Kesatuan luar merupakan kesatuan di lingkungan luar sistem yang dapat
berupa orang, organisasi atau sistem lain yang akan memberikan masukan (input)
atau menerima keluaran (output) dari sistem.
d. File
Kumpulan data yang disimpan dengan cara tertentu. Data yang mengalir disimpan dalam file. Aliran data di-update atau ditambahkan ke dalam file.
2.3.8 Kamus Data (DataDictionary)
“Kamus data atau data directory adalah katalog fakta tentang data dan
kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi”.
Dengan menggunakan kamus data, analisis sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir di sistem dengan lengkap. Pada tahap perancangan sistem,
kamus data dapat digunakan untuk merancang input, output, dan merancang
database program. Kamus data dibuat berdasarkan arus data yang ada.
2.3.9 Perangkat Lunak Pendukung
Perangkat lunak yang mendukung dalam menyajikan suatu sistem koperasi ini adalah Borland Delphi 7.0 dan SQL Server.
2.3.9.1Borland Delphi 7.0
Borland Delphi adalah sebuah bahasa pemrograman dan lingkungan pengembangan perangkat lunak. Produk ini dikembangkan oleh Borland
(sebelumnya dikenal sebagai Inprise). Bahasa Delphi, yang sebelumnya dikenal
sebagai object pascal (pascal dengan ekstensi pemrograman berorientasi objek
(51)
saat ini telah mampu digunakan untuk mengembangkan aplikasi untuk Linux dan
Microsoft .NET framework . Dengan menggunakan Free Pascal yang merupakan
proyek open source, bahasa ini dapat pula digunakan untuk membuat program
yang berjalan di sistem operasi Mac OS X dan Windows CE.
Umumnya delphi lebih banyak digunakan untuk pengembangan aplikasi
desktop dan enterprise berbasis database, tapi sebagai perangkat pengembangan
yang bersifat general-purpose ia juga mampu dan digunakan dalam berbagai jenis
proyek pengembangan software.[1]
Produk delphi telah didistribusikan dalam beberapa rancangan: Personal,
Professional, Enterprise (sebelumnya Client/Server) dan Architect.
2.3.9.2 Keuntungan Menggunakan Borland Delphi
Borland Delphi membawa keuntungan-keuntungan berikut:
1. Dapat mengkompilasi menjadi single executable, memudahkan distribusi dan
meminimalisir masalah yang terkait dengan versioning.
2. Banyaknya dukungan dari pihak ketiga terhadap VCL (biasanya tersedia
berikut source codenya) ataupun tools pendukung lainnya (dokumentasi, tool
debugging).
3. Optimasi kompiler yang cukup cepat.
4. Mendukung multipleplatform dari source code yang sama.
2.3.9.3 Kerugian Dari Borland Delphi
(52)
1. Partial single vendor lock-in (Borland dapat menetapkan standar bahasa, kompatibilitas yang harus mengikutinya).
2. Terbatasnya kamampuan portabilitas antar-platform OS (sebelum ada kylix).
3. Akses pada platform dan library pihak ketiga membutuhkan file-file header
yang diterjemahkan ke dalam bahasa pascal.
Dokumentasi atas platform dan teknik-teknik yang menyertainya sulit
ditemukan dalam bahasa pascal (contoh akses COM dan Win32)
2.3.9.4SQL server
MySQL adalah sebuah aplikasi Relational Database Management Server
(RDBMS) bersifat open source yang memungkinkan data diakses dengan cepat oleh
banyak pemakai secara bersamaan dan juga memungkinkan pembatasan akses pemakai berdasarkan privilege (hak akses) yang diberikan. MySQL menggunakan
bahasa SQL (structured query language) yang merupakan bahasa standar
pemograman database. [4]. Menentukan bahasa mana yang terbaik untuk aplikasi
database akan bersifat sangat subyektif. Namun, biasanya dukungan akan bahasa
SQL (structure query language), kriteria kecepatan, pemakaian memori, mudah
tidaknya program, dan daya tampung data menjadi kriteria utama.
Selain keutamaan SQL Server sebagai penampung database cukup besar dan dukungannya terhadap bahasa SQL. SQL Server memiliki banyak kemiripan dengan Microsoft Access dalam hal fasilitas-faslitas yang dimilikinya tetapi menyediakan fasilitas-fasilitas tambahan karena SQL Server ditujukan untuk aplikasi-aplikasi berskala besar dimana data-data dengan jumlah yang sangat banyak perlu diorganisasi dengan seksama. Fasilitas-fasilitas tambahan itu antara lain :
(53)
1. Dukungan penuh terhadap komputasi dimana pada komputasi jaringan mungkin dijumpai permasalahan konkurensi, yaitu kekonsistenan data saat terjadi akses oleh banyak pengguna. Komputasi jaringan yang juga didukung
adalah multi tier architecture.
2. Dukungan penuh terhadap SQL. SQL Server mendukung juga
perintah-perintah bertipe DCL (Data Control Language) yang penting berfungsi
sedemikian sehingga suatu data tidak dapat diakses oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.
3. Dukungan penuh terhadap arsitektur client-server, SQL Server mendukung
penuh arsitektur ini sehingga dapat digunakan sebagai basis data untuk aplikasi-aplikasi yang sangat besar.
Catatan (log) untuk kegagalan-kegagalan dalam transaksi dengan basis data.
Catatan-catatan ini penting untuk administrator basis data untuk memulihkan basis data jika terjadi kerusakan pada basis data.
(54)
41
BAB III
ANALISIS DAN PERANCANGAN
3.1 Analisis SistemAnalisis masalah adalah analisi yang dilakukan mengenai procedure-prosedure atau cara kerja dari setiap data yang dibutuhkan dan dihasilkan dari sistem penjualan yang ada di home industri agung suhanda. Dari setiap proses analisis tersebut menghasilkan data dan informasi yang harus diolah sehingga dapat menghasilkan keluaran baru sesuai dengan kebutuhan dari setiap fungsinya. Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Home Industri Agung Suhanda dan
melakukan wawancara dengan pemilik Home Industri di dapatkan beberapa kendala yang di hadapi, yaitu
1. Sistem yang sedang berjalan di Home Industri milik Agung Suhanda saat ini
masih bersifat manual sehingga pencatatan data memerlukan banyak kertas. dan dalam proses pengolahan data memerlukan banyak waktu dan peluang terjadinya human error cukup besar di Agung Suhanda.
2. Belum tersedianya sistem peramalan yang efektif untuk menentukan berapa
banyak stok bahan baku yang diperlukan dalam setiap proses produksi di Home Industri milik Agung Suhanda.
3.1.1Analisis sistem yang sedang berjalan
Sebelum melakukan rancangan sistem, perlu adanya analisis terhadap prosedur yang sedang berjalan, dengan tujuan untuk mengevaluasi permasalahan yang terjadi. Dari setiap proses menghasilkan data dan informasi yang harus serta
(55)
hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga diperlukan perbaikannya.
3.1.2 Analisis procedure yang sedang berjalan
Prosedur yang sedang berjalan diperusahaan terdapat 3 prosedur diantaranya: prosedur pemesaanan bahan baku, prosedur pembelian produk dan prosedur pengiriman dan pelunasan.
3.1.3 Procedure Pemesanan Barang Produksi
Prosedur pemesanan barang produksi adalah proses dimana konsumen akan memelakukan pemesanan barang. Proses pemesanan tersebut diantaranya:
1. Pelanggan memesan barang ke pemilik home industri agung suhanda
2. Pelanggan memesan barang sesuai desain yang mereka dinginkan.
3. Dari pemesanan pelanggan lalu pemilik Home Industri akan menganalisa
pemesanan tersebut kemudian mengambil keputusan apakah pemesana tersebut akan diterima atau ditolak. Pemesanan dilakukan secara langsung bertemu pemilik maupun lewat telepon, namun Home Industri akan menerima pemesanan lewat telepon jika pemilik telah kenal baik dengan pelanggan tersebut.
4. Jika home industri tidak bisa menerima pemesanan dari pelanggan maka akan
dikembalikan kepada pelanggan.Namun jika home industri dapat menerima pemesanan maka akan dilanjutkan dengan pembuatan nota pemesanan barang.
5. Nota pemesanan akan diserahkan secara langsung bila pemesanan barang juga
(56)
maka nota pemesanan barang akan diserahkan saat barang yang telah dipesan didistribusikan ke pelanggan.
6. Bila nota pemesanan telah dibuat maka pelanggan diwajibkan untuk
membayar uang muka pemesanan sebesar 50%. Pembayaran uang muka dapat secara langsung maupun lewat fasilitas bank
(57)
7.
Daftar barang yang dipesan
Daftar barang yang dipesan
Menganalisa pemesanan
Daftar barang yang dipesan telah
sesuai
Pembuatan nota pemesanan
2
Pelanggan Pemilik
Proses Pemesan Produksi
A1 1
Nota pemesanan dan DP Apakah sesuai?
tidak ya
Daftar barang yang dipesan tidak
sesuai Daftar barang
yang dipesan
1 Nota pemesanan
dan DP
Mengembalikan daftar barang yang dipesan
Gambar III.1 Prosedure pemesanan produk
keterangan :
(58)
3.1.4 Prosedur Pembelian Bahan Baku
Prosedur pembelian bahan baku adalah proses pemesanan dari Home Industri ke supplier bahan baku. Adapun proses pemesanannya adalah sebagai berikut: Proses pembelian bahan baku
1. Home Industri Agung Suhanda menganalisa seberapa banyak bahan baku
yang dibutuhkan untuk dapat memproduksi pesanan pelanggan. Analisa kebutuhan bahan baku tersebut mengacu pada stok bahan baku yang ada. Bila bahan baku mencukupi maka akan diteruskan ke tahapan produksi barang. Namun bila pembelanjaan bahan baku diperlukan maka pemilik atau asisten akan membuatkan daftar bahan baku yang harus dibeli.
2. Pembelian bahan baku dilakukan secara langsung ke toko supplier bahan
baku. Pembelajaan dilakukan oleh asisten maupun pemilik Home industri sendiri.
3. Jika pihak Home Industri telah datang langsung ke toko supplier bahan baku
maka daftar bahan baku yang telah dibuat selanjutnya diserahkan ke pihak supplier bahan baku untuk langsung ditindak lanjuti.
4. Supplier akan menyediakan bahan baku sesuai daftar kebutuhan kemudian
membuatkan nota pembelian bahan baku tersebut dan diserahkan ke asisten maupun pemilik.
5. Jika bahan baku spon tidak tersedia maka agung suhanda harus menunggu
beberapa hari untuk ketersedian barang, tapi jika bukan bahan baku spon maka gung suhanda bisa membeli dari supplier lain.
(59)
6. Setelah itu barulah asisten maupun pemilik membayar bahan baku yang telah dibeli tersebut.
Maka flowmap Sistem Informasi Peramalan Penyedian Stok Bahan Baku di Home Industri Agung Suhanda pada bagian pembelian yang telah dijabarkan dalam proses manual adalah sebagai berikut :
(60)
Pemilik Supplier
Daftar Stok Bahan baku yang di beli
Pengecekan jenis ketersedian bahan baku ketersedian Ya tidak Proses pembuatan nota 2 1 Nota pemesanan Ketersedian Menunggu proses ketersedian barang YA Tidak
Prosedur pembelian bahan baku
A2 Daftar stok yang
tersedia Mengecek ketersedian bahan baku yang dipesan Ya ketersedian Ya Tidak
Daftra stok bahan baku yang dibeli ketersedian tidak
Daftar stok bahan baku yang di beli Daftar stok tersedia ya Apakah jenis bahan baku spon Pengecekan ketersedian bahan baku spon Pengecekan ketersedian bahan baku selain spon Tidak 1 Nota pemesanan Daftra stok bahan
baku yang dibeli A1
Mencatat daftar bahan
baku yang akan di beli
Mengembalikan daftar bahan baku yang dibeli
Gambar III.2 prosedure pembelian bahan baku
Keterangan :
A1: Nota Pembayaran
(61)
3.1.5Proses Produksi dan Pengiriman Barang
Prosedur produksi dan pengiriman barang adalah proses dimana pemilik home indutri akan memelakukan produksi dan pengiriman. Proses produksi dan pengiriman tersebut diantaranya:
1. Setelah bahan baku dipersiapkan untuk proses produksi, selanjutnya bahan
baku dan desain motif sandal yang diinginkan pelanggan diserahkan ke bagian produksi untuk dilakukan pembuatan sandal.
2. Bagian produksi melalukan proses pembuatan sandal.
3. Apabila proses pembuatan telah selesai maka bagian produksi mengecek hasil
produksi.
4. Kemudian bagian produksi melaporkan bahwa proses produksi telah selesai
kepada pemilik.
5. Pemilik melaporakan bahwa proses produksi telah selesai kepada pelanggan.
6. Pemilik mengirimkan barang yang sudah selesai di produksi ke pelanggan
(62)
Daftra barang yang dipesan
Daftra barang yang dipesan
Proses produksi
Daftar barang yang telah selesai
Daftar barang yang telah selesai
dan sesuai
Proses pengiriman
Daftar barang yang telah dikirin
Daftar barang yang telah dikirim
Pemilik Produksi Pelanggan
Proses Produksi dan Pengiriman
Mengecek hasil produksi
sesuia ya
tidak
Daftar barang yang telah selesai
dan sesuai
Daftar barang yang telah sesai
tidak sesuai
A3
Mencatat daftar barang
yang telah selesai
Gambar III.3 Prosedure produksi dan pengirimanan
Keterangan:
(63)
3.2Aturan Bisnis
Proses bisnis adalah suatu kumpulan pekerjaan yang saling terkait untuk menyelesaikan suatu masalah tertentu. Suatu proses bisnis harus memiliki batasan, masukan, serta keluaran yang jelas. Proses bisnis yang terdapat DI Home Industri Agung Suhanda adalam mengelola data Bahan Baku dalam hal ini yaitu
1. Pembelian bahan baku pembelian bahan baku di lakukan setelah adanya
pemesanan. Bahan baku di peroleh dari supplier, bahan baku spon hanya dapat dibeli hanya di satu supplier saja sedangkan untuk bahan baku di luar spon dapat di beli di berbagai supplier lain sesuai kebutuhan.
2. Jika bahan baku spon yang dibutuhkan tidak tersedia di supplier tersebut maka
pemilik harus menunggu beberapa hari untuk mendapatkan informasi dari supplier mengenai ketersedian bahan baku. jika bahan baku spon yang dibutuhkan telah tersedia maka supplier akan mengkonfirmasi kepada pemilik bahwa barang telah tersedia.
3. Pemesanan bahan baku dilakukan setelah proses pengecekan bahan baku di
gudang, jika tidak memcukupin maka pemiliki memesan bahan baku yang di butuhkan kepada supplier.
4. Proses pemesanan produk Proses pemesanan produk dilalukan dengan cara
menelepon, datang langsung atau bias melalui email. Pemesanan melalui email dan telepon hanya untuk pelanggan tetap saja. Pelanggan mengirim desain gambar yang di inginkan melalui email serta mencantumkan berapa banyak yang di inginkan.
(64)
5. Pemilik melakukan konfirmasi kepada pelanggan apakah desain sudah sesuai dengan ke inginan, selanjutnya pemilik akan memberitahukan kepada pelanggan rentang waktu penyelesain produk.
6. Waktu penyelesain produk kurang lebih selama 2 minggu dari proses
pemesanan. Jangka waktu yang diberikan berdasarkan banyaknya pemesanan atau ketersedian bahan baku.tidak ada batas maksimun pemesanan, apabila pemesanan lebih banyak dari biasanya jangka waktu penyelesaian akan lebih dari 2 minggu sesuai dengan kesepakatan sebelumnya.
7. Setelah pemilik memberikan konfirmasi bahwa produk yang diminta
pelanggan dapat di selesaikan maka pelanggan harus membayar uang muka sebesar 50% dari harga total. Pembayaran dilakukan melalui rekening bank.
8. Setelah bahan baku tersedia maka akan dilakukan proses produksi oleh bagian
produksi, setelah proses produksi selesai maka pemilik akan mengkonfirmasi kepada pelanggan bahwa pemesanan telah selesai. Maka pemilik meminta sisa pembayaran yang harus di bayar pelanggan.
9. Setelah pembayaran lunas maka produk yang telah selesai diproduksi dikirim
kepada pelanggan melalui jasa pengiriman barang.
3.3Analisis metode rata-rata bergerak sederhana
Manajemen persediaan bahan baku di home industri agung suhanda berkaitan dengan tidak pastinya jumlah permintaan dimasa yang akan datang.
(65)
Home industri agung suhanda hanya melalukan proses produksi sesuai permintaan konsumen, jika ada pesanan dari konsumen maka agung suhanda akan melakukan proses produksi.
Oleh karena itu, untuk mengantisipasi kendala dalam pengadaan stok bahan baku dan juga mengatasi kendala dalam mengelola data semakin banyak dan kompleks, berkaitan dengan meningkatnya aktivitas produksi di Home Industri milik Agung Suhanda, maka diperlukan suatu sistem informasi dalam hal pengolahan data dan persedian stok bahan baku untuk meramalkan berapa banyak bahan baku yang diperlukan untuk memenuhi stok bahan baku.
Metode Rata-rata sederhana akan digunakan sebagai alat bantu untuk meramalakan atau memprediksi jumlah pemesanan produk dalam satu periode. Didalam Metode Rata-rata sederhana nilai-nilai yang akan diramalkan yaitu pembelian bahan baku berdasarkan pemesanan produk pada satu tahun sebelumnya.
Untuk melakukan peramalan Rata-rata sederhana maka data yang dibutuhkan adalah untuk meramalkan data bulann maret maka dibutuhkan data sebelumnya yaitu bulan februari, data yang digunakan adalah data pemesanan produk tahun 2011. Ditunjukan pada tabel 3.1
(66)
Tabel III.1 Data Pemesanan produk
No. Bulan Data Asli
1. Januari 2011 20
2. Februari 2011 6
3. Maret 2011 19
4. April 2011 22
5. Mei 2011 10
6. Juni 2011 19
7. Juli 2011 30
8. Agustus 2011 13
9. September 2011 11
10. Oktober 2011 15
11. Novemver 2011 20
12. Desember 2011 29
Plot data merupakan suatu langkah yang harus dilakukan untuk mengetahui model peramalan yang sesuai dengan karakteristik data, apakah berbentuk pola trend, horizontal, musiman atau siklis. Dengan plot data ini dapat dilihat bahwa yang cocok untuk melakukan peramalan rata-rata bergerak di home industri agung suhanda ini menggunakan pola dat musiman karena garfik penjualanya naik turun. Berikut ini
adalah plot data aktual kebutuhan peramalan rata-rata bergerak di home industri agung suhanda ditunjukan oleh gambar 3.4
(67)
Gambar III.4 Plot data pemesanan
Dari rumus yang mengacu ke tabel 2.1 di bab 2. Data pemesanan produk pada tabel 3.1 dapat dilakukan perhitungan peramalan yaitu:
peramalan yaitu:
a. Rumus peramalan
Keterangan:
N = Jumlah data aktual.
T = Periode data yang akan diambil rata-ratanya.
Xi = Nilai data aktual period ke i, dimana i= 1,2,3, … N.
Fi = Nilai ramalan period ke i, dimana i= 1,2,3, … N.
e
i = Nilai kesalahan ramalan ke i, dimana i = 1,2,3, … N.MSE = Nilai rata-rata kesalahn kuadrat. Perhitungan peramalan bulan februari 2011
0 5 10 15 20 25 30 35
Pem
b
e
li
an
Bulan
(68)
Perhitungan peramalan bulan Maret 2011
= 13
Perhitungan peramalan bulan April 2011
= 15
Perhitungan peramalan bulan mei 2011
=16.75
Perhitungan peramalan bulan juni 2011
= 15.4
Perhitungan peramalan bulan juli 2011
= 16
Perhitungan peramalan bulan agustus 2011
= 18
Perhitungan peramalan bulan September 2011
(69)
= 17.37
Perhitunga peramalan bulan oktober 2011
= 16.666667
Perhitungan peramalan bulan November 2011
= 16.5
Perhitungan peramalan bulan desember 2011
= 16.818182
Perhitungan peramalan bulan januari 2012
= 17.833333
Nilai kesalahan kuadrat
∑
Keterangan:
et = Xt- Ft (kesalahan pada periode ke t)
N = Banyaknya peroide waktu
MSE = Mean square error/ nilai tengah kesalahan kuadrat
(70)
ei= 6-20
= -14
ei2 = -14 * -14
= 196
Perhitungan total MSE (Mean Square Error)Nilai tengah kesalahan kuadrat
N =12
∑
= 69.50796336
Hasil perhitungan digambarkan pada tabel 3.3
Tabel III.2 Hasil Perhitungan peramalan pembelian
Bulan Data Asli Peramalan Galat Galat Kuadrat
Januari 20
Februari 6 20 -14 196
Maret 19 13 6 36
April 22 15 7 49
Mei 10 16.75 -6.75 45.5625
Juni 19 15.4 3.6 12.96
Juli 30 16 14 196
Agustus 13 18 -5 25
September 11 17.375 -6.375 40.640625
Oktober 15 16.666667 -1.66667 2.777777778
Novemver 20 16.5 3.5 12.25
Desember 29 16.818182 12.18182 148.3966942
17.833333
Nilai tengah galat kuadrat (MSE) 69.50796336
Dari tabel 3.3 dapat dilihat hasil nilai MSE (Mean square error). Jadi semakin nilai MSE semakin kecil, semakin besar tingkat kepercayaan terhadap data peramalanya.
(71)
Dari table diatas maka dapat dilihat grafik perbandingan hasil peramalan dan data asli.
Gambar III.5 grafik perbandingan data asli dengan peramalan
3.4Analisis Kebutuhan Non Fungsional
Analisis kebutuhan non fungsional dilakukan untuk mengetahui spesifikasi kebutuhan untuk sistem. Spesifikasi kebutuhan melibatkan , analisis
pengguna/user analisis perangkat keras/hardware, analisis perangkat
lunak/software, analisis pengguna/user dan analisis jaringan.
3.4.1Analisis Pengguna
Analisa dan spesifikasi kebutuhan diperlukan agar kemampuan aplikasi yang dibangun menjadi jelas.Beberapa analisa dan kebutuhan yang berkaitan dengan sistem aplikasi ini yaitu analisa dan kebutuhan pengguna.
1. Bagian yang Terlibat di Sistem
0 5 10 15 20 25 30 35
B
ah
an
B
aku
Waktu ( bulan)
Grafik Penggunaan Spon Hitam 4 mili
Data Asli
(72)
Saat ini user yang ada hanyalah pemilik saja. Adapun karakteristik user yang ada sebagai berikut :
Tabel III.3 Karakteristik User Pengguna Tanggung
Jawab
Hak akses Tingkat Pendidikan
Tingkat Keterampilan
galaman Jenis Pelatihan
Pemilik Memasukan
data master, data transaksi, peramalan dan laporan. Memasukan data master, data transaksi, peramalan dan laporan Lulusan minimal SMA Menguasai variable-variable
input data
transaksi yang terdapat
di database
aplikasi
- -
2. Kebutuhan User
Adapun user yang dibutuhkan untuk mengoperasikan sistem informasi home industri yaitu:
Tabel III.4 Kebutuhan User Pengguna Tanggung
jawab Tingkat pendidikan Tingkat keterampilan Jenis pelatihan
Pemilik Memasukkan
data master, data transaksi, peramalan dan laporan Minimal SMA Menguasai
variable-variable input
data transaksi
yang terdapat
di database
aplikasi
-
3.4.2Analisis Perangkat Keras
Analisis perangkat keras bertujuan untuk mengetahui spesifikasi perangkat keras yang sudah ada di Home Industri dan spesifikasi perangkat keras atau hardware yang menjadi kebutuhan sistem.
(73)
1. Perangkat Keras Yang Ada Sekarang
Saat ini Home Industri belum menggunakan komputer dalam proses pengolahan datanya sehingga tidak ada perangkat keras yang digunakan saat ini.
2. Perangkat Keras Minimal Yang Dibutuhkan
Spesifikasi hardware minimum yang mendukung sistem informasi ini dapat digunakan dengan baik, sebagai berikut :
1. Processor : CPU Minimum 1.0 GHZ 2. Memory : Minimum 512MB RAM
3. VGA : Dengan Kecepatan Minimum 32 MB 4. Hardisk : Minimal Kapasitas 40 GB
3.4.3 Analisis Perangkat Lunak
Analisis perangkat lunak bertujuan untuk mengetahui perangkat lunak yang akan digunakan baik dalam proses pembuatan sistem informasi maupun untuk menjalankan sistem informasi yang dibangun.
1. Perangkat Lunak Yang Ada Sekarang
Saat ini Home industri tidak menggunakan perangkat lunak apapun.
2. Perangkat Lunak Yang Dibutuhkan
Sistem informasi ini dibangun dengan menggunakan tools Delphi versi 7.0
dengan MySql sebagai media penyimpanan datanya (database). Sedangkan sistem
operasi minimum untuk menjalankan sistem informasi ini adalah windows xp
(74)
3.5 Analisis Jaringan
wawancara dengan pemilik Home Industri, pemilik meminta sistem informasi yang dibuat dijalankan pada satu komputer saja. Sehingga sistem
informasi yang dibuat ini bersifat stand alone atau berdiri sendiri. Karena
dipandang dengan satu komputer sudah cukup untuk menangani semua transaksi,
sehingga sampai saat ini belum dibutuhkan sistem informasi yang bersifat client
server.
3.6Model Data
Model data adalah sekumpulan cara atau peralatan untuk mendeskripsikan data-data, hubungannya satu sama lain, semantiknya, serta batasan konsistensi.
Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan suatu model data yang
menggunakan susunan data yang disimpan pada sistem secara abstrak. ERD digunakan oleh perancang sistem untuk memodelkan data yang akan dikembangkan menjadi basis data. Adapun ERD dari Sistem Informasi Peramalan penyedian stok bahan baku yang akan dibangun ditunjukkan pada gambar
3.8Entity Relationship Diagram Sistem Informasi Penyedian Stok Bahan Baku Di
(75)
Pelanggan 1 melakukan NPemesanan Detail pemesanan Produk N N Detail produk N ID Pelanggan Nama Alamat No Tlp ID Pemesanan Tanggal Pemesanan Tanggal Pelunasan ID Produk harga satuan Gambar Ongkos korom Bahan baku Nama
ID Bahan Baku
Detail Bahan baku Ukuran ID Ukuran Ukuran Warna ID Warna Warna Detail pembelian
Pembelian memiliki Supplier N N 1 ID Pembelian tanggal ID Suppplier Nama No Tlp Alamat ID Warna ID Ukuran ID Bahan Baku
N ID_Produk ID_Detailbahabaku ID_Pelanggan ID_Pemesanan N ID_DetailBahan baku N N N Jumlah pemesanan Jumlah bahan baku ID_DetailBahan baku ID Pembelian Harga Harga
Gambar III.6 Entity Relational Diagram
Atribut-atribut yang terlibat akan dijelaskan pada tabel 3.6
Tabel III.5 Detail Atribut Pada ERD
No Entitas Atribut
1. Pelanggan ID_Pelanggan, Nama, Alamat, Notelp
2. Supplier ID_Supplier, Nama, Alamat, No Tlp
3. Produk ID_Produk, harga satuan, Gambar
4. Bahan baku ID_BahanBaku, Nama
5. Pembelian ID_Pembelian, Tanggal, ID_Supplier
6. Pemesanan ID_pemesanan, Tanggal Pemesanan, Tanggal Pelunasan,
Ongkos kirim
7. Warna ID_Warna, Warna
(76)
3.7Analisis kebutuhan Fungsional
Analisis kebutuhan fungsional dilakukan untuk memberikan gambaran aliran data yang ada pada program sistem informasi yang akan dibangun. Kebutuhan fungsional pada Sistem Informasi Peramalan Penyedian Stok Bahan Baku di Home Industri Agung Suhanda meliputi diagram konteks, data flow diagram, kamus data dan spesifikasi proses.
3.7.1Diagram konteks
Diagram konteks atau Context Diagram merupakan suatu model yang
menjelaskan secara global bagaimana data digunakan dan ditransformasikan untuk proses atau dengan kata lain merupakan gambaran umum mengenai sistem yang menggambarkan aliran data kedalam dan keluar sistem.
Adapun diagram konteks Sistem Informasi Peramanalan Penyedian Stok Bahan Baku Di home industri Agung Suhanda adalah sebagai berikut :
(1)
Pengujian
Metode pengujian
Pengujian dengan metode
black box
Berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak.
Tujuan:
(2)
Pengujian Alpha
Menitikberatkan padahasil
output dari kendali input
yang dimasukkan pada input form tampilan
Pengujian berhasil apabila
output sesuai dengan
(3)
Kesimpulan
Aplikasi dapat membantu dalam pengolahan bahan baku, pengolahan data transaksi sehingga dapat mengefesiensikan waktu dalam proses pengolahan data.
Dari hasil pengujian yang dilakukan, Perhitungan peramalan dengan Metode rata-rata bergerak sederhana belum optimal untuk melakuan perhitungan peramalan bahan baku di Home Industri Agung Suhanda. Hal ini terjadi karena tidak
memperhatikan kondisi pemesanan pertahun yang
memungkinkan tidak jelasnya pola data yang ada di agung suhanda serta bahan baku yang mudah didapatkan ataupun susah didapatkan. Selain itu, Data history yang dipakai untuk melakukan peramalan tidak stabil sehingga
memberikan/menghasilkan nilai selisih antara data asli dan data hasil peramalan (error) yang sangat tinggi.
(4)
Saran
Berdasarkan kesimpulan no 2 bahwa metode rata-rata
bergerak sederharna tidak cukup baik untuk
meramalkan bahan baku spon dengan data yang
dimiliki agung suhanda. Sehingga untuk
pengembangan peramalan selanjutnya harus
menentukan pola data yang digunakan agar metode
yang dipilih sesuai.
Peramalan data bahan baku bisa lebih di kembangkan
bukan hanya di bahan baku spon saja.
Perlu dibuat sistem backup, agar data-data penjualan
yang sudah ada bisa menjadi data histori.
(5)
(6)