Aplikasi peramalan persediaan bahan baku di Chicken Attack

(1)

(2)

(3)

(4)

Nama : Rizki Fauzan Jenis Kelamin : Laki-laki

Tempat/Tgl. lahir : Bandung / 31 Juli 1991

Agama : Islam

Status : Belum Menikah

Alamat : Jl. Bojongsoang Gg. Ardiwinata II No.22 Bandung

Telpon : 082129051037

LATAR BELAKANG PENDIDIKAN

2009 - Sekarang Universitas Komputer Indonesia, Bandung Program Studi S1, Teknik Informatika

2006 - 2009 Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri 25 Bandung  2003 - 2006 Sekolah Menengah Pertama di SMP Negeri 28 Bandung  1997 - 2003 Sekolah Dasar di SDN Bojongsoang I Bandung

LATAR BELAKANG ORGANISASI

2007 - 2008 OSIS SMAN 25 Bandung

Jabatan : Ketua Sekbid 7 Bidang Olahraga

Dengan ini saya menyatakan bahwa semua informasi yang diberikan dalam dokumen ini adalah benar

Bandung, Agustus 2014


(5)

APLIKASI PERAMALAN

PERSEDIAAN BAHAN BAKU DI

CHICKEN ATTACK

SKRIPSI

Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana

RIZKI FAUZAN

10109358

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

2014


(6)

iii

KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya yang telah diberikan kepada penulis, sehingga skripsi ini bisa diselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya.

Adapun topik yang diangkat oleh penulis adalah ”APLIKASI PERAMALAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DI CHICKEN ATTACK”,

penulis berharap skripsi ini dapat menambah pengetahuan dan berguna bagi kita semua.

Skripsi ini disusun berdasarkan data yang diperoleh dari tempat penulis melakukan observasi ditambah dengan penjelasan dari para dosen dan buku-buku yang ada hubungannya dengan topik skripsi.

Setelah selesainya skripsi ini, penulis hendak mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah banyak membantu penyusunan skripsi ini, khususnya kepada :

1. Wuwun Wunara dan Lilis Nuraeni, Ayah dan Ibu penulis yang telah membesarkan dan mendidik, serta memberikan dukungan dan doa kepada penulis.

2. Kiki Ikshan dan Wineu Ferdiani, Kakak penulis yang telah memberikan memberikan dukungan dan doa kepada penulis.

3. Diandra Osakina dan Ervand Rayina, sahabat penulis yang telah membantu dan memberikan dukungan kepada penulis.

4. Cenisya Fristy Yusup orang yang disayang penulis yang telah memberikan dukungan dan doa kepada penulis.

5. Bapak Ir. Taryana Suryana, M. Kom. selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan dorongan dalam penyusunan skripsi ini. 6. Ibu Riani Lubis, S.T., M.T. selaku dosen penguji 2 yang telah banyak


(7)

iv

7. Bapak Irawan Afrianto, S.T., M.T. selaku Ketua Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia.

8. Seluruh dosen dan karyawan Program Studi Teknik Informatika, Universitas Komputer Indonesia, atas ilmu, bimbingan dan bantuannya hingga penulis selesai menyusun skripsi ini.

9. Rekan-rekan di Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia, khususnya IF-8 2009 yang telah banyak membantu penulis.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini belum sempurna, baik dari segi materi meupun penyajiannya. Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan dalam penyempurnaan skripsi ini.

Terakhir penulis berharap, semoga skripsi ini dapat memberikan hal yang bermanfaat dan menambah wawasan bagi pembaca dan khususnya bagi penulis juga.

Bandung, 2014 Penulis


(8)

v

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR SIMBOL ... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB 1 ... 1

PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 2

1.3 Maksud dan Tujuan ... 2

1.4 Batasan Masalah ... 2

1.5 Metodologi Penelitian ... 3

1.6 Sistematika Penulisan ... 6

BAB 2 ... 7

TINJAUAN PUSTAKA ... 7

2.1 Profil Perusahaan ... 7

2.1.1 Sejarah Perusahaan ... 7

2.1.2 Visi Misi ... 7

2.1.3 Logo Chicken Attack ... 8

2.1.4 Struktur Organisasi ... 8


(9)

vi

2.3 Definisi Sistem ... 11

2.3.1 Konsep Dasar Sistem ... 11

2.3.2 Karakteristik Sistem ... 12

2.3.3 Data ... 14

2.3.3.1 Pengertian Data ... 14

2.3.3.2 Model Data ... 14

2.3.4 Informasi ... 16

2.3.4.1 Konsep Dasar Informasi ... 16

2.3.4.2 Kualitas Informasi ... 17

2.3.4.3 Nilai Informasi ... 17

2.3.4.4 Siklus Informasi ... 18

2.3.5 Sistem Informasi ... 18

2.3.5.1 Konsep Dasar Sistem Informasi ... 18

2.3.5.2 Komponen Sistem Informasi ... 19

2.3.5.3 Tujuan Sistem Informasi ... 20

2.3.5.4 Manfaat Sistem Informasi ... 20

2.4 Peramalan ... 21

2.4.1 Metode Kualitatif ... 22

2.4.2 Metode Kuantitatif ... 24

2.4.2.1 Pola Time Series Analysis (Deret Berkala) ... 24

2.4.2.2 Pola Kausal atau Eksplanatoris ... 27

2.4.3 Simple Moving Average ... 28

2.4.4 Penentuan Tingkat Kesalahan ... 29

2.5 Analisis Sistem ... 31


(10)

2.5.2 ERD (Entity Relationship Diagram) ... 31

2.5.3 DFD (Data Flow Diagram) ... 34

2.5.4 Diagram Konteks ... 35

2.5.5 Kamus Data (Data Dictionary) ... 35

2.6 Pengertian Internet ... 35

2.7 Teknologi Website (WWW) ... 37

2.7.1 Universal Resource Locator (URL) ... 39

2.7.2 Hypertext Transfer Protocol (HTTP) ... 39

2.7.3 Aplikasi Program Berbasis Web ... 40

2.8 Perangkat Lunak Yang Digunakan ... 42

2.8.1 PHP (Personal Home Page) ... 42

2.8.2 HTML (Hypertext Markup Language) ... 44

2.8.3 Javascript ... 44

2.8.4 CSS (Cascading Style Sheet) ... 44

2.8.5 MySQL . ... 45

2.8.6 Macromedia Dreamweaver MX ... 45

2.8.7 Pengenalan XAMPP ... 46

BAB 3 ... 47

ANALISIS DAN PERANCANGAN ... 47

3.1 Analisis Sistem ... 47

3.1.1 Analisis Masalah ... 47

3.1.2 Analisis Prosedur yang Sedang Berjalan ... 47

3.1.2.1 Prosedur Penjualan ... 48

3.1.2.2 Prosedur Perkiraan Bahan Baku ... 52


(11)

viii

3.1.2.4 Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan . ... 56

3.1.2.5 Solusi Yang Ditawarkan ... 56

3.1.3 Analisis Perhitungan Metode Peramalan ... 56

3.1.3.1 Analisis Kebutuhan Bahan Baku ... 56

3.1.3.2 Pengumpulan Data ... 58

3.1.3.3 Peramalan ... 60

3.1.3.4 Analisis Perkiraan Bahan Baku ... 64

3.1.3.5 Analisis Persedian ... 69

3.1.3.6 Analisis Galat ... 74

3.1.4 Analisis Kebutuhan Non-Fungsional .. ... 78

3.1.4.1 Analisis Perangkat Keras . ... 78

3.1.4.2 Analisis Perangkat Lunak ... 79

3.1.4.3 Analisis Pengguna ... 80

3.1.5 Analisis Pengkodean ... 84

3.1.5.1 Pengkodean Produk ... 85

3.1.5.2 Pengkodean Bahan Baku ... 86

3.1.6 Analisis Basis Data ... 87

3.1.7 Analisis Kebutuhan Fungsional ... 88

3.1.7.1 Diagram Konteks... 88

3.1.7.2 Data Flow Diagram (DFD) ... 89

3.1.7.3 Spesifikasi Proses ... 97

3.1.7.4 Kamus Data ... 105

3.2 Perancangan Sistem . ... 108

3.2.1 Perancangan Data ... 108


(12)

3.2.1.2 Struktur Tabel ... 109

3.2.2 Perancangan Struktur Menu ... 113

3.2.3 Perancangan Antarmuka Perangkat Lunak ... 114

3.2.4 Perancangan Pesan ... 131

3.2.5 Perancangan Jaringan Semantik ... 133

3.2.6 Perancagan Prosedural ... 133

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM ... 139

4.1 Implementasi Sistem ... 139

4.1.1 Implementasi Perangkat Keras ... 139

4.1.2 Implementasi Perangkat Lunak ... 140

4.1.3 Implementasi Basis Data ... 140

4.1.4 Implementasi Antarmuka ... 142

4.2 Pengujian Sistem ... 144

4.2.1 Rencana Pengujian ... 144

4.2.1.1 Pengujian Black Box ... 146

BAB 5 ... 175

KESIMPULAN DAN SARAN ... 175

5.1 Kesimpulan ... 175

5.2 Saran ... 175


(13)

174

DAFTAR PUSTAKA

[1]. Amsyah, Zulkifri. Manajemen Sistem Informasi. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta , 2005.

[2]. Hartono, Jogiyanto. Analisis dan Disain Sistem Informasi: pendekatan terstruktur teori dan praktek aplikasi bisnis. ANDI, Yogyakarta, 1989.

[3]. Witarto. Memahami Sistem Informasi. Informatika, Jakarta, 2004.

[4]. Makridakis, S. Steven, C Wheelwright, Victor, E Mcgee. Metode dan Aplikasi Peramalan. Edisi Revisi. Terjemahan Hari Sumanto. Binarupa Aksara, Jakarta, 1991

[5]. Ladjamudin, Al-Bahra. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Graha Ilmu, Yogyakarta, 2005.

[6]. Abdul Kadir, 2003, Konsep dan Tuntunan Praktis Basis Data, Andi Offset, Yogyakarta

[7]. Jolliffe, A., Ritter, J., & Stevens, D. (2001). The online learning handbook: Developing and using web-based learning.

[8]. Budhi Irawan, (2005), Jaringan komputer, Graha Ilmu, Yogyakarta.

[9]. Bunafit Nugroho, (2004), PHP dan MYSQL Dengan Editor Dreamweaver MX, Andi, Yogyakarta.

[10]. Madcoms, (2004), Aplikasi Program PHP & MySQL Untuk Membuat Website Interaktif, Andi, Yogyakarta.

[11]. Ilsan Nur Putra, dkk, PERAMALANPERMINTAAN DAN PERENCANAAN PRODUKSI DENGAN MEMPERTIMBANGKAN SPECIAL EVEN DI PT. COCA-COLA BOTTLING, Laporan Penelitian Tugas Akhir, Institut Teknologi Sepuluh


(14)

Nopember (ITS), Surabaya.

[12]. Klara Wulandari, dkk, (2012), SISTEM INFORMASI PERAMALAN PENJUALAN ROTI PADA TOKO ROTI BAKER MENGGUNAKAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING, Laporan Penelitian Tugas Akhir, Universitas Bina Darma, Palembang.

[13]. Syafii, dan Edyan Noveri, (2013), STUDI PERAMALAN (FORECASTING) KURVA BEBAN HARIAN LISTRIK JANGKA PENDEK MENGGUNAKAN METODE AUTOREGRESSIVE INTEGRATED MOVING AVERAGE (ARIMA), Laporan Penelitian Tugas Akhir, Universitas Andalas.

[14]. Ade Abdul Gofur, SISTEM PERAMALAN UNTUK PENGADAAN MATERIAL UNIT INJECTION DI PT EWINDO, Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika, Universitas Komputer Indonesia.


(15)

1

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Chicken Attack adalah restoran makanan cepat saji (fast food) dengan tagline Attacking your taste” yang mengkhususkan pada makanan cepat saji. Chicken Attack berdiri pada tahun 2010 yang berusaha mencitrakan diri sebagai perusahaan dan customer oriented, lebih tertuju pada kaum masyarakat umum yang menyukai makanan cepat saji dengan harga yang terjangkau, dan merupakan restoran makanan yang dapat bersaing dengan kompetitor lainnya. Selain fried chicken, produk yang dijual adalah beef burger, french fries, spagheti, dan lain-lain. Demi memuaskan para pelanggannya, Chicken Attack meningkatkan pelayanannya dengan memberikan pelayanan Delivery untuk mengantarkan pesanan langsung kepada pelanggan.

Berdasarkan wawancara dengan kepala bagian, pemesanan bahan baku di Chicken Attack kurang optimal karena jumlah pemesanan bahan baku hanya berdasarkan perkiraan oleh kepala bagian. Sehingga persediaan bahan baku di Chicken Attack mengalami kekurangan yang menyebabkan bahan baku yang dibutuhkan untuk produksi tidak mencukupi dan harus membeli mendadak bahan baku yang dibutuhkan, atau kelebihan yang menyebabkan bahan baku menumpuk di gudang sehingga bahan baku mencapai tenggat kadaluarsa.

Oleh karena tidak menentunya persediaan bahan baku, maka kepala bagian mengalami kesulitan dalam menentukan jumlah bahan baku yang harus dipesan dan mengakibatkan jumlah pemesanan terkadang tidak sesuai dengan kebutuhan. Selain itu pengecekan jumlah persediaan bahan baku dilakukan dengan cara datang langsung ke gudang karena sistem yang berjalan saat ini hanya menyesuaikan dengan catatan bahan baku yang telah ada.


(16)

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dijelaskan, maka dapat dirumuskan masalah yang terjadi yaitu bagaimana membangun aplikasi peramalan persediaan bahan baku di Chicken Attack karena, kepala bagian kesulitan dalam menentukan jumlah bahan baku yang harus dipesan, agar tidak terjadi kekurangan atau kelebihan persediaan bahan baku.

1.3 Maksud dan Tujuan

Berdasarkan permasalahan yang ada pada Chicken Attack, maka maksud dari penelitian ini membangun aplikasi peramalan persediaan bahan baku.

Ada pun tujuan yang akan dicapai dari pembangunan aplikasi ini adalah: 1. Membantu kepala bagian dalam mengatasi terjadinya kekurangan

dan kelebihan persedian bahan baku.

2. Memudahkan kepala bagian dalam menentukan jumlah pemesanan persediaan bahan baku.

1.4 Batasan Masalah

Agar pembahasan masalah ini terarah dan sesuai dengan tujuan awal maka diperlukan batasan masalah agar masalah yang dibahas lebih terarah dan tidak menyimpang dari ketentuan yang ada.

1. Data yang diolah berupa data penjualan,data bahan baku, data supplier, dan data pemesanan dari Januari 2012 sampai Desember 2012.

2. Data histori yang dipakai untuk melakukan perhitungan peramalan yaitu data penjualan produk freid chicken, beef burger, french fries, dan spagheti.

3. Analisis peramalan menggunakan periode 3 harian dikarenakan pemesanan bahan baku di chicken attack dilakukan 3 hari sekali. 4. Pengguna dapat melakukan peramalan per periode.


(17)

3

5. Informasi yang dihasilkan adalah Info peramalan bahan baku, pemesanan bahan baku, info data supplier, laporan peramalan bahan baku, dan laporan pemesanan bahan baku.

6. Penggunaan aplikasi yang akan dibangun berbasis website, sehingga pemilik perusahaan dapat mengakses aplikasi ketika sedang tidak berada ditempat.

7. Pengguna aplikasi ini adalah pemilik toko , kepala bagian, dan Bagian Pemesanan.

8. Metode peramalan yang sesuai adalah Single Moving Average. Berdasarkan pola data menunjukan pola horizontal. Sedangkan untuk mencari error menggunakan MAPE (Mean Absolute Percentage Error) Dalam meratakan data (Lampiran C).

1.5 Metodologi Penelitian

Metode yang digunakan dalam pembuatan aplikasi ini adalah metode penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang mengidentifikasi masalah, merumuskan masalah, menjawab rumusan masalah dengan teori yang menghasilkan hipotesis, mengumpulkan data, menganalisis data dan menyimpulkan hasil penelitian. Metode penelitian ini digunakan sebagai pedoman penelitian dalam pelaksanaan penelitian ini agar hasil yang dicapai tidak menyimpang dari tujuan yang telah detetapkan sebelumnya. Metode dalam melakukan penelitian adalah sebagai berikut:

1. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Studi Literatur

Pengumpulan data dengan cara mengumpulkan data dengan cara mengumpulkan literatur, jurnal, paper, dan buku-buku yang ada kaitannya dengan judul penelitian.


(18)

b. Observasi

Teknik pengumpulan data dengan mengadakan penelitian dan peninjauan langsung ke Chicken Attack terhadap permasalahan yang diambil.

c. Interview

Teknik pengumpulan data dengan mengadakan tanya jawab secara langsung dengan owner dan penanggung jawab.

2. Metode Pembangunan Perangkat Lunak

Jadi untuk pembangunan perangkat lunak ini penulis menggunakan metode waterfall. Metode waterfall adalah metode yang melakukan pendekatan mulai dari level kebutuhan sistem menuju tahap analisis, desain, coding, dan testing. Menurut Pressman (2010) model waterfall adalah model klasik yang bersifat sistematis, berurutan dalam membangun software.

Fase-fase dalam model waterfall menurut referensi pressman

Gambar 1.1 Model Waterfall (Pressman, 2010)

a. Communication

Pada tahap ini melakukan analisis terhadap kebutuhan perangkat lunak dan tahap pengumpulan data pada customer, maupun mengumpulkan data tambahan baik yang ada di jurnal, artikel, maupun intrnet.


(19)

5

b. Planning

Pada proses ini adalah tahap selanjutnya dari communication. Tahap ini akan menghasilkan data yang berhubungan dengan user dalam pembuatan perangkat lunak, termasuk rencana yang akan di lakukan.

c. Modeling

Proses ini menterjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Proses ini berfokus pada rancangan struktur data, arsitektur, representasi, dan detail prosedural.

d. Construction

Merupakan proses membuat kode. Coding atau pengkodean merupakan penerjemahan desain dalam bahasa yang bisa dikenali oleh komputer. Programmer akan menterjemahkan transaksi yang diminta oleh user. Tahapan inilah yang merupakan tahapan secara nyata dalam mengerjakan suatu software, artinya penggunaan komputer akan dimaksimalkan dalam tahapan ini. Setelah pengkodean selesai maka akan dilakukan testing terhadap sistem yang telah dibuat tadi. Tujuan testing adalah menemukan kesalahan-kesalahan terhadap sistem tersebut untuk kemudian bisa diperbaiki.

e. Deployment

Tahapan ini bisa dikatakan final dalam pembuatan sebuah software atau sistem. Setelah melakukan analisis, desain dan pengkodean maka sistem yang sudah jadi akan digunakan oleh user. Kemudian software yang telah dibuat harus dilakukan pemeliharaan secara berkala


(20)

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan pada laporan penelitian tugas akhir ini adalah sebagai berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang latar belakang permasalahan, identifikasi masalah, maksud dan tujuan, batasan masalah, serta sistematika penulisan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini membahas tentang profil perusahaan, studi pustaka, definisi sistem, peramalan, analisis sistem, metode kuesioner, pengertian internet, teknologi website, serta perangkat lunak yang digunakan. BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Menguraikan tentang analisis prosedur sistem yang sedang berjalan, evaluasi sitem yang sedang berjalan, solusi yang ditawarkan, analisis kebutuhan non-fungsional, analisis kebutuhan fungsional, perancangan basis data, perancangan antarmuka, perancangan struktur menu, perancangan pesan, dan jaringan semantik.

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

Menguraikan tentang implementasi sistem, implementasi database, implementasi antarmuka, pengujian perangkat lunak, pengujian alpa, skenario pengujian alpa, kasus dan hasil pengujian, kesimpulan pengujian alpa, pengujian beta, dan skenario pengujian beta.

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

Bab 5 berisi kesimpulan dan saran yang sudah diperoleh dari hasil penelitian dan saran yang diperlukan untuk pengembangan aplikasi yang telah dibangun.


(21)

7

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Profil Perusahaan

Profil Perusahaan adalah untuk mengetahui keadaan perusahaan diantaranya adalah sejarah berdiri, struktur organisasi serta visi misi.

2.3.1 Sejarah Perusahaan

Chicken Attack yang bertempat dikawasan pendidikan telkom, Jalan Telekomunikasi No. 04 Terusan Buah Batu Bandung adalah restoran yang mengkhususkan dalam makanan cepat saji yang memiliki tageline

“attacking your taste”, Chicken Attack terjun ke dunia bisnis pada Desember 2010. Dari sisi segmentasi, terlihat bahwa Chicken Attack ini lebih menyasar pada masyarakat umum yang menyukai makanan cepat dengan harga yang terjangkau. Chicken Attack berusaha mencitrakan diri sebagai perusahaan yang profesional dan customer oriented di kalangan masyarakat umum

Sebagai salah satu restoran makanan cepat saji, Chicken Attack memiliki kewajiban meningkatkan pelayanannya. Pelayanan untuk mengantarkan makanan langsung kepada pembeli. Chicken Attak sering menjadi sponsor pada kegiatan-kegiatan yang sering dilaksanakan. Mereka tidak segan-segan membangun kerjasama dengan masyarakat untuk melaksanakan kegiatan yang mendatangkan massa.

2.3.2 Visi Misi

Visi Chicken Attack adalah untuk menjadi pelopor restoran makanan cepat saji lokal di Indonesia. Adapun misi dari chicken attack adalah menghadirkan makanan cepat saji dengan harga terjangkau yang dapat dinikmati masyarakat umum dan menawarkan kenyamanan suasana yang terbaik


(22)

1. Keramahan

2. Kualitas produk

3. Keramahan

4. Kebersihan

5. Tepat waktu

2.3.3 Logo Chicken Attack

Chicken Attack memiliki logo yang dapat dilihat pada gambar 2.1

Gambar 2.1 Logo Chicken Attack

Makna yang terdapat dalam logo tersebut adalah sebagai sebagai berikut:

1. Makna dari warna merah dalam logo adalah berpendirian, dinamis, dan percaya diri

2. Logo berbentuk ayam yang sedang marah dan tulisan Chicken Attack adalah restoran tidak kalah dan dapat bersaing dengan restoran cepat saji lain yang telah ada.

2.3.4 Struktur Organisasi


(23)

9

Bagian

pemesanan Pesan Antar

Bagian dapur

Kepala Bagian

Pemilik

Gambar 2.2 Struktur Organisasi Chicken Attack

Sistem organisasi sangat diperlukan untuk pengaturan tugas, tanggung jawab, dan wewenang dalam perusahaan. Berikut ini dijabarkan uraian singkat mengenai struktur organisasi di Chicken Attack.

1. Pemilik

Bertanggung jawab atas implementasi kebijakan perusahaan dan memastikan berjalannya peraturan perusahaan serta kesesuaiannya dengan objektif dan strategi perusahaan sesuai target bisnis perusahaan secara menyeluruh.

2. Kepala Bagian

Menjaga kelancaran aktivitas kerja, Selain itu melakukan pemesanan bahan baku pada supplier. Tugas lain dari Kepala Bagian adalah memberikan laporan-laporan administrasi kepada Pemilik.


(24)

Bagian Pemesanan yang bertugas menerima order dari pelanggan dan menerima pembayaran.

4. Bagian Dapur

Bagian Dapur yang bertugas menyiapkan dan membuat produk yang dipesan oleh Pelanggan.

5. Pesan Antar

Pesan Antar yang bertugas mengirim produk yang dipesan oleh customer pada pembilan secara delivery.

2.2 Studi Pustaka

Peramalan (forecasting) adalah suatu kegiatan yang memperkirakan sesuatu yang akan diteliti. Peramalan merupakan perkiraan terhadap suatu objek yang akan diteliti. Peramalan menanggulangi sesuatu hal yang belum pasti.

Menurut Klara wulandarai, dkk, Universitas Bina Darma dalam

penelitiannya yang berjudul “SISTEM INFORMASI PERAMALAN

PENJUALAN ROTI PADA TOKO ROTI BAKER MENGGUNAKAN

METODE EXPONENTIAL SMOOTHING”. Menjelaskan bahwa Ramalan yang dilakukan umumnya akan berdasarkan pada data masa lampau yang dianalisis dengan menggunakan cara-cara tertentu. Data masa lampau dikumpulkan, dipelajari, dan dianalisis dihubungkan dengan perjalanan waktu. Karena adanya factor waktu itu, maka dari hasil analisis tersebut dapat dikatakan sesuatu yang akan terjadi pada masa mendatang.[11]

Menurut Syafii dan Edyan Noveri, Universitas Andalas dalam

penelitiannya yang berjudul “STUDI PERAMALAN (FORECASTING) KURVA BEBAN BEBAN HARIAN LISTRIK JANGKA PENDEK

MENGGUNAKAN METODE AUTOREGRESSIVE INTEGRATED

MOVING AVERAGE (ARIMA)”. Menjelaskan bahwa proses peramalan dapat disadari bahwa ketidak akuratan dalam memprediksi sering terjadi, tetapi peramalan masih perlu dilakukan bahwa setiap perancangan dan


(25)

11

keputusan tetap harus diambil yang nantinya akan mempengaruhi langkah-langkah kebijakan pada masa akan datang.[12]

Menurut Ilsan Nur Putra, I Nyoman Pujawan, dan Niniet Indah Arvitrida, Institusi Teknologi Sepuluh November dalam penelitiannya yang

berjudul “PERAMALAN PERMINTAAN DAN PERENCANAAN

PRODUKSI DENGAN MEMPERTIMBANGKAN SPECIAL EVENT DI PT. COCA-COLA BOTTLING INDONESIA (PT. CCBI) PLANT-PANDAAN”. Menjelaskan bahwa perencanaan produksi dapat memperlihatkan dampak dari segi biaya yang dikeluarkan untuk inventory dan biaya backlog pada sistem eksisting yang nantinya dibandingkan dengan sistem yang menggunakan metode peramalan pada setiap special event yang terjadi.[13]

Menurut Ade Abdul Gofur, Universitas Komputer Indonesia dalam penelitianya yang berjudul “SISTEM PERAMALAN UNTUK PENGADAAN

MATERIAL UNIT INJECTION DI PT EWINDO”. Menjelaskan peramalan

kuantitatif dapat diterapkan bila tiga kondisi terpenuhi yaitu informasi mengenai keadaan waktu yang masa lalu tersedia, informasi itu dapat dikuantitatifkan dalam bentuk data numerik, dan dapat diasumsikan bahwa beberapa aspek dari pola di waktu yang lalu akan berlanjut ke waktu yang akan datang.[14]

2.3 Definisi Sistem 2.3.1 Konsep Dasar Sistem

Suatu sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. Secara sederhana, suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu [1].

Terdapat dua kelompok didalam mendefinisikan sistem. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur mendefinisikan sistem sebagai


(26)

bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan

suatu sasaran tertentu”. Pendekatan sistem sebagai jaringan kerja dari

prosedur, yang lebih menekankan urutan operasi didalam sistem.

Didefinisikan sebagai “urutan operasi kerja yang biasanya melibatkan

beberapa orang di dalam satu atau lebih departemen, yang diterapkan untuk

menjamin penanganan yang seragam dari transaksi bisnis yang terjadi”. Jadi

sistem adalah sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan.

2.3.2 Karakteristik Sistem

Suatu sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu memiliki komponen-komponen (components), batas sistem (boundary), lingkungan luar sistem (environment), penghubung (interprest), masukan (input), keluaran (output), pengolah (process), dan sasaran (objective), dan tujuan (goal).

1. Komponen Sistem (System Components)

Komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu sub sistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap sistem baik besar maupun kecil, selalu mangandung komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai suatu yang lebih besar yang disebut supra system.

2. Batasan Sistem (System Boundary)

Batas sistem merupakan daerah-daerah yang membatasi antara satu sistem dengan sistem lainnya dengan lingkungan luarnya.


(27)

13

Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batas suatu sistem menujukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

3. Lingkungan Luar Sistem (System Environment)

Lingkungan luar sistem dari suatu sistem adalah apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem yang dapat bersifat menguntungkan dan dapat pula merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem yang harus dijaga dan dipelihara. Sedangkan yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, karena akan mengganggu kelangsungan hidup sistem.

4. Penghubung Sistem

Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu sub sistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya. Dengan penghubung akan terjadi interaksi antar subsistem, sehingga membentuk satu kesatuan.

5. Masukan Sistem (System Input)

Masukan adalah suatu energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Sedangkan signal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran.

6. Keluaran Sistem (System Output)

Keluaran (Output) merupakan hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna.


(28)

7. Pengolah Sistem (System Process)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya, yang bertugas untuk merubah masukan menjadi keluaran.

8. Sasaran Sistem (System Objective)

Suatu sistem pasti memiliki tujuan (goal) atau sasaran (objective). Suatu operasi sistem akan berguna dan berhasil apabila mencapai sasaran atau tujuannya. Sasaran sistem sangat menentukan masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.[2]

Gambar 2.3 Karakteristik Sistem

2.3.3 Data

2.3.3.1Pengertian Data

Data adalah representasi dari suatu fakta yang dimodelkan dalam bentuk gambar, kata atau angka[3]. Manfaat data adalah sebagai stuan representasi yang dapat diingat direkam dan diolah menjadi informasi. Karakteristik, data bukanlah fakta namun representasi dari fakta. Data


(29)

15

merupakan kumpulan dari fakta-fakta, kejadian-kejadian yang dapat berupa simbol atau sebagai masukan bagi suatu proses.

2.3.4.1Model Data

Data yang disimpan menggambarkan beberapa aspek dari suatu organisasi. Model data adalah himpunan deskripsi data level tinggi yang dikonstruksi untuk menyembunyikan beberapa detail dari penyimpanan level rendah. Beberapa manajemen basis data didasarkan pada model data relasional, model data hirarkis, atau model data jaringan.

1. Model Data Hirarkis

Model hirarkis biasa disebut model pohon, karena menyerupai pohon yang dibalik. Model ini menggunakan pola hubungan orang tua-anak. Setiap simpul (biasa dinyatakan dengan lingkaran atau kotak) menyatakan sekumpulan medan. Simpul yang terhubung ke simpul pada level di bawahnya disebut orang tua. Setiap orang tua bisa memiliki satu (hubungan 1:1) atau beberapa anak (hubungan 1:M), tetapi setiap anak hanya memiliki satu orang tua. Simpul – simpul yang dibawahi oleh simpul orang tua disebua anak. Simpul orang tua yang tidak memiliki orang tua disebut akar. Simpul yang tidak mempunyi anak disebut daun. Adapun hubungan antara anak dan orang tua disebut cabang.

2. Model Data Jaringan

Model ini menyerupai model hirarkis, dengan perbedaan suatu simpul anak bisa memilki lebih dari satu orang tua. Oleh karena sifatnya demikian, model ini bias menyatakan hubungan 1:1 (satu arang tua punya satu anak), 1:N (satu orang tua punya banyak anak), maupun N:N (beberapa anak bisa mempunyai beberapa orangtua). Pada model jaringan, orang tua disebut pemilik dan anak disebut anggota.


(30)

3. Model Data Relasional

Model relasional adalah model data yang paling banyak digunakan saat ini. Pembahasan pokok pada model ini adalah relasi, yang dimisalkan sebagai himpunan dari record. Deskripsi data dalam istilah model data disebut skema. Pada model relasional, skema untuk relasi ditentukan oleh nama, nama dari tiap field (atau atribut atau kolom), dan tipe dari tiap field.

2.3.4 Informasi

Informasi adalah representasi data yang mempunyai sifat sementara, tergantung dengan waktu, mampu memberi kejutan atau surprise pada yang menerimanya[3]. Informasi juga dapat dikatakan sebagai data yang telah diproses, yang punya nilai tentang tindakan atau keputusan.

2.3.4.1Konsep Dasar Informasi

Secara umum informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang berarti bagi penerimanya[2] dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan dan tindakan sekarang maupun untuk masa depan. Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk tertentu, yang mempunyai arti bagi penerima dan mempunyai nilai untuk suatu keputusan saat ini atau masa mendatang. Transformasi data menjadi informasi ditunjukan oleh gambar 2.4.

Penyimpanan Data


(31)

17

Gambar 2.4 Transformasi data menjadi informasi

2.3.4.1Kualitas Informasi

Informasi yang berkualitas memiliki beberapa kriteria, yaitu :

1. Akurat (accurate)

Informasi harus bebas dari kesalahan, tidak bias ataupun menyesatkan. Akurat juga berarti bahwa informasi itu harus dapat dengan jelas mencerminkan maksudnya.

2. Tepat pada waktunya (timeliness)

Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Di dalam pengambilan keputusan, informasi yang sudah usang tidak lagi bernilai. Bila informasi datang terlambat sehingga pengambilan keputusan terlambat dilakukan, hal itu dapat berakibat fatal bagi perusahaan.

3. Relevan (relevance)

Informasi yang disampaikan harus mempunyai keterkaitan dengan masalah yang akan dibahas dengan informasi tersebut. Informasi harus bermanfaat bagi pemakainya. Di samping karakteristik, nilai informasi (value of information) ditentukan oleh dua hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih besar dibanding biaya untuk mendapatkannya.


(32)

4. Kelengkapan (completeness)

Informasi yang tersedia cukup lengkap untuk setiap user dan situasi.

2.3.4.2Nilai Informasi

Nilai informasi ditentukan oleh dua hal yaitu manfaat dan biaya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.

2.3.4.3Siklus Informasi

Data agar menjadi lebih berarti dan berguna dalam bentuk informasi, maka perlu diolah melalui suatu model tertentu. Data yang telah diolah tersebut kemudian diterima oleh penerima, lalu penerima membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, dan diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya sehingga membentuk suatu siklus. Siklus ini disebut dengan siklus informasi (information cycle) atau disebut pula siklus pengolahan data (processing cycles).

Basis Data Proses (Model)

Informasi (Output)

Penerima

Keputusan Tindakan Data

(Input)

Data (Ditangkap

Hasil Keputusan


(33)

19

Gambar 2.5 Siklus Informasi 2.3.5 Sistem Informasi

2.3.5.1Konsep Dasar Sistem Informasi

Secara umum informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang nyata yang digunakan untuk pengambilan keputusan. Informasi merupakan data yang telah diklasifikasikan atau diolah atau diinterpretasi untuk digunakan dalam proses pengabilan keputusan[1].

Dan sistem informasi dapat diartikan juga sebagai kumpulan dari sub-sub sistem komponen baik fisik maupun non fisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerjasama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan yaitu mengolah data menjadi informasi yang berguna.

Dari definisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa sistem informasi merupakan perpaduan antara manusia, alat teknologi, media, prosedur dan pengendalian yang bertujuan untuk menata jaringan komunikasi sehingga dapat membantu dalam pengambilan keputusan yang tepat. Kegiatan yang terdapat pada sistem informasi antara lain :

1. Input, menggambarkan suatu kegiatan untuk menyediakan data yang akan diproses.

2. Proses, menggambarkan bagaimana suatu data diproses untuk menghasilkan suatu informasi yang bernilai tambah.

3. Output, suatu kegiatan untuk menghasilkan laporan dari proses diatas.

4. Penyimpanan, suatu kegiatan untuk memelihara dan menyimpan data.

5. Kontrol, suatu aktifitas untuk menjamin bahwa sistem informasi tersebut berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

Sistem informasi dalam sebuah sistem meliputi pemasukan data (input) kemudian diolah melalui suatu model dalam pemrosesan data, dan hasil informasi akan ditangkap kembali sebagai suatu input dan seterusnya sehingga membentuk siklus informasi yang dapat diperoleh dari sistem


(34)

informasi sebagai sistem khusus dalam organisasi untuk mengolah informasi tersebut.

2.3.5.2Komponen Sistem Informasi

Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building block), yang terdiri dari komponen input, komponen model, komponen output, komponen teknologi, komponen basis data, dan komponen control[2]. Semua komponen tersebut saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran. 2.3.5.3Tujuan Sistem Informasi

Sistem Informasi memiliki beberapa tujuan, yaitu:

1. Integrasi sistem

a. Menghubungkan sistem individu/kelompok.

b. Pengkolektifan data dan penyambungan secara otomatis.

c. Peningkatan koordinasi dan pencapaian sinergi.

2. Efisiensi pengelolaan

a. Penggunaan basis data dalam upaya kesamaan pengadministrasian data.

b. Pengelolaan data berkaitan dengan karakteristik informasi.

c. Penggunaan dan pengambilan informasi. 3. Dukungan keputusan untuk manajemen

a. Melengkapi informasi guna kebutuhan proses pengambilan kebutuhan.

b. Akuisisi informasi eksternal melalui jaringan komunikasi.

c. Ekstraksi dari informasi internal yang terpadu

2.3.5.4 Manfaat Sistem Informasi


(35)

21

1. Menghemat tenaga kerja 2. Peningkatan efisiensi 3. Mempercepat proses 4. Perbaikan dokumentasi 5. Pencapaian standar 6. Perbaikan keputusan

2.4 Peramalan

Peramalan adalah kegiatan mengestimasi pemakaian yang akan terjadi pada masa yang akan datang. Teknik peramalan akan membantu dalam mengadakan pendekatan analisa terhadap tingkah laku atau pola dari data yang lalu, sehingga dapat memberikan cara pemikiran, pengerjaan dan pemecahan yang sistematis dan pragmatis, serta memberikan tingkat keyakinan yang lebih besar atas ketepatan hasil ramalan yang dibuat [4].

Peramalan adalah perhitungan yang obyektif dengan menggunakan data-data masa lalu untuk menentukan kondisi di masa yang akan datang. Dengan demikian forecasting merupakan proses yang menggambarkan peristiwa/kondisi pada masa yang akan datang. Peramalan bukanlah suatu dugaan, karena dugaan hanya mengestimasikan masa mendatang berdasarkan perkiraan saja, sedangkan peramalan menggunakan perhitungan matematis sebagai bahan pertimbangan. Secara umum, peramalan dapat dikelompokkan dalam dua metode, yaitu metode kualitatif dan metode kuantitatif. Peramalan yang baik adalah peramalan yang dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah atau prosedur penyusunan yang baik, pada dasarnya ada tiga langkah dalam melakukan peramalan, yaitu:

1. Menganalisa data yang lalu , melakukan plot data. Analisa ini melakukan dengan membuat grafik dari data yang lalu. Dengan plot data, maka dapat diketahui pola data.

2. Menentukan metode yang digunakan, masing-masing metode akan memberikan hasil peramalan yang berbeda. Metode peramalan yang baik adalah metode yang menghasilkan penyimpangan antara hasil peramalan dengan nilai kenyataan yang sekecil mungkin.


(36)

3. Memproyeksikan data yang lalu dengan menggunakan metode yang dipergunakan, dan mempertimbangan adanya beberapa faktor perubahan. Faktor-faktor perubahan tersebut antara lain terdiri dari perubahan kebijakan-kebijakan yang terjadi, termasuk penemuan-penemuan baru, perkembangan masyarakat, dan perbedaan antara hasil ramalan yang ada dengan kenyataan.

2.4.1 Metode Kualitatif

Peramalan dengan menggunakan metode ini didasarkan atas kulitatif pada masa lalu, dimana tidak ada model matematik. Biasanya dikarenakan data yang ada tidak cukup representatif untuk meramalkan masa yang akan datang (long term forecasting). Hasil peramalan yang dibuat sangat tergantung pada orang yang menyusunnya berdasarkan intuisi, pendapat dan pengetahuan dari penyusunnya. Adapun kelebihan dari metode ini adalah biaya yang dikeluarkan sangat murah (tanpa data) dan cepat diperoleh. Sementara kekurangannya yaitu bersifat subyektif sehingga seringkali dikatakan kurang ilmiah. Beberapa metode peramalan yang digolongkan sebagai model kualitatif adalah sebagai berikut :

1. Metode Delphi

Sekelompok pakar mengisi kuesioner, Moderator menyimpulkan hasilnya dan memformulasikan menjadi suatu kuesioner baru yang diisi kembali oleh kelompok tersebut, demikian seterusnya. Hal ini merupakan proses pembelajaran (learning process) dari kelompok tanpa adanya tekanan atau intimidasi individu. Metode ini dikembangkan pertama kali oleh Rand Corporation pada tahun 1950

– an.


(37)

23

Peramalan semata-mata berdasarkan pertimbangan manajemen, umumnya oleh manajemen senior. Metode ini akan cocok dalam situasi yang sangat sensitif terhadap intuisi dari suatu atau sekelompok kecil orang yang karena pengalamannya mampu memberikan opini yang kritis dan relevan. Teknik akan dipergunakan dalam situasi dimana tidak ada situasi dimana tidak ada laternatif lain dari model peramalan yang dapat diterapkan. Bagaimanapun metode ini mempunyai banyak keterbatasan, sehingga perlu dikombinasikan dengan metode peramalan yang lain. 3. Riset Pasar (market research)

Merupakan metode peramalan berdasarkan hasil – hasil dari survei pasar yang dilakukan oleh tenaga-tenaga pemasar produk atau yang mewakilinya. Metode ini akan menjaring informasi dari pelanggan atau pelanggan potensial (konsumen) berkaitan dengan rencana pembelian mereka dimasa mendatang. Riset pasar tidak hanya akan membantu peramalan, tetapi juga untuk meningkatkan desain produk dan perencanaan untuk produk-produk baru.

4. Metode kelompok terstruktur (structured group methods)

Metode Delphi merupakan teknik peramalan berdasarkan pada proses konvergensi dari opini beberapa orang atau ahli secara interaktif tanpa menyebutkan identitasnya. Grup ini tidak bertemu secara bersama dalam suatu forum untuk berdiskusi, tetapi mereka diminta pendapatnya secara terpisah dan tidak boleh secara berunding. Hal ini dilakukan untuk menghindari pendapat yang bias karena pengaruh kelompok. Pendapat yang berbeda secara signifikan dari ahli yang lain dalam grup tersebut akan dinyatakan lagi kepada yang bersangkutan, sehingga akhirnya diperoleh angka estimasi pada interval tertentu yang dapat diterima. Metode Delphi ini dipakai dalam peramalan teknologi yang sudah digunakan pada pengoperasian jangka panjang selain itu, metode ini juga bermanfaat


(38)

dalam pengembangan produk baru, pengembangan kapasitas produksi, penerobosan ke segmen pasar baru dan strategi keputusan bisnis lainnya.

5. Analogi Historis (historical analogy)

Merupakan teknik peramalan berdasarkan pola data masa lalu dari produk-produk yang dapat disamakan secara Analogi. Misalnya peramalan untuk pengembangan pasar televise multi sistem menggunakan model permintaan televisi hitam putih atau televisi berwarna biasa. Analogi historis cenderung akan menjadi terbaik untuk penggantian produk di pasar dan apabila terdapat hubungan substitusi langsung dari produk dalam pasar itu.

2.4.2 Metode Kuantitatif

Penggunaan metode ini didasari ketersediaan data mentah disertai serangkaian kaidah matematis untuk meramalkan hasil di masa depan. Untuk menggunakan metode kuantitatif terdapat tiga kondisi yang harus dipenuhi, yaitu:

1. Tersedia informasi tentang masa lalu.

2. Informasi tersebut dapat dikuantitatifkan dalam bentuk data numerik.

3. Diasumsikan bahwa beberapa pola masa lalu akan terus berlanjut (runtun).

Beberapa pola peramalan yang tergolong metode kuantitatif, yaitu: 1. Pola Time Series Analysis (Deret Berkala)

2. Pola Kausal atau Eksplanatoris

2.4.2.1Pola Time Series Analysis (Deret Berkala)

Memasang suatu garis trend yang representatif dengan data-data masa lalu (historis) berdasarkan kecenderungan datanya dan memproyeksikan data tersebut ke masa yang akan datang. Tujuan dari metode berkala adalah untuk menemukan pola data secara historis dan


(39)

25

mengekstrapolasikan pola tersebut untuk masa yang akan datang. Peramalan didasarkan pada nilai variable yang telah lalu dan atau peramalan kesalahan masa lalu.

Komponen-komponen pada peramalan dengan pola deret berkala : 1. Komponen Tren

Mempresentasikan suatu perubahan dari waktu ke waktu (cenderung naik atu turun). Tren biasanya merupakan hasil perubahan dalam populasi, faktor demografi, teknologi atau minat konsumen.

2. Komponen Siklis

Merepresentasikan rangkaian titik-titik dengan pola siklis (pergerakan secara siklis/naik-turun) di atas atau di bawah garis tren dalam kurung waktu satu tahun.

3. Komponen Musim

Merepresentasikan pola berulang dengan durasi kurang dari 1 tahun dalam suatu deret berkala. Pola durasi dapat berupa jam atau waktu yang lebih pendek.

4. Komponen Tak Beraturan (Acak)

Mengukur simpangan nilai deret berkala sebenarnya dari yang diharapkan berdasarkan komponen lain.Hal tersebut disebabkan oleh jangka waktu yang pendek (short-term) dan faktor yang tidak terantisipasi yang dapat mempengaruhi deret berkala. Metode Deret Berkala dibagi menjadi beberapa metode yaitu:

A. Metode Smoothing

Metode Smoothing merupakan salah satu jenis teknik yang digunakan dalam analisis time series (deret waktu) untuk memberikan


(40)

peramalan jangka pendek. Dalam melakukan smoothing (penghalusan) terhadap data, nilai masa lalu digunakan untuk mendapatkan nilai yang dihaluskan untuk time series. Nilai yang telah dihaluskan ini kemudian diekstrapolasikan untuk meramal nilai masa depan. Teknik yang kita kenal dalam metode smoothing yaitu:

1. Moving Average

Moving Average dapat dibagi menjadi beberapa metode yaitu: a. Simple Moving Average (SMA)

Data time series seringkali mengandung ketidakteraturan yang akan menyebabkan prediksi yang beragam. Untuk menghilangkan efek yang tidak diinginkan dari ketidak-teraturan ini, metode simple moving average mengambil beberapa nilai yang sedang diamati, memberikan rataan, dan menggunakannya untuk memprediksi nilai untuk periode waktu yang akan datang. Semakin tinggi jumlah pengamatan yang dilakukan, maka pengaruh metode moving average akan lebih baik. Meningkatkan jumlah observasi akan menghasilkan nilai peramalan yang lebih baik karena ia cenderung meminimalkan efek-efek pergerakan yang tidak biasa yang muncul pada data.

b. Linier Moving Average (LMA)

Dasar dari metode ini adalah penggunaan moving average kedua untuk memperoleh penyesuaian bentuk pola trend.

c. Double Moving Average (DMA)

Menentukan ramalan dengan metode double moving averages sedikit lebih sulit dibandingkan dengan single moving averages. Ada beberapa langkah dalam menentukan ramalan dengan metode double moving averages, antara lain sebagai berikut:

1. Menghitung moving average/ rata-rata bergerak pertama. 2. Menghitung moving average/rata-rata bergerak kedua. 3. Menentukan besarnya nilai αt (Konstanta)


(41)

27

4. Menentukan besarnya nilai bt (slope) 5. Menentukan besarnya forecast

2. Smoothing Eksponensial

Exponential Smoothing merupakan prosedur perbaikan terus-menerus pada peramalan terhadap objek pengamatan terbaru. Ia menitik-beratkan pada penurunan prioritas secara eksponensial pada objek pengamatan yang lebih tua. Dengan kata lain, observasi terbaru akan diberikan prioritas lebih tinggi bagi peramalan daripada observasi yang lebih lama. Rumus untuk exponential smoothing adalah sebagai berikut:

St= α * Xt + (1 –α) * St-1 (2.1)

dimana:

St = peramalan untuk periode t. Xt + (1-α) = Nilai aktual time series

Ft-1 = peramalan pada waktu t-1 (waktu sebelumnya)

α = konstanta perataan antara nol dan 1

B. Dekomposisi Data Deret Berkala

Prinsip dasar dari metode dekomposisi deret berkala adalah mendekomposisi (memecah) data deret berkala menjadi beberapa pola dan mengidentifikasi masing-masing komponen dari deret berkala tersebut secara terpisah. Pemisahan ini dilakukan untuk membantu meningkatkan ketepatan peramalan dan membantu pemahanan atas perilaku deret data secara lebih baik.

2.4.2.2Pola Kausal atau Eksplanatoris

Peramalan eksplanatoris mengasumsikan adanya hubungan sebab akibat antar input dengan output dari suatu sistem. Setiap perubahan dalam


(42)

input akan berakibat pada output sistem dengan cara yang dapat diramalkan, dengan menganggap hubungan sebab dan akibat itu tetap.

Beberapa metode yang menggunakan pola kausal atau eksplanatoris yaitu: 1. Metode Regresi

Perluasan dari metode Regresi Linier dimana meramalkan suatu variabel yang memiliki hubungan secara linier dengan variabel bebas yang diketahui atau diandalkan.

2. Metode Ekonometrik

Menggunakan serangkaian persamaan-persamaan regresi dimana terdapat variabel-variabel tidak bebas yang menstimulasi segmen-segmen ekonomi seperti harga dan lainnya.

2.4.3 Simple Moving Average

Data “historis masa lalu” dapat diratakan dalam berbagai cara.

Beberapa metode perataan yang mudah dikerjakan, meliputi nilai tengah, rata-rata bergerak sederhana (simple moving average), rata-rata bergerak berganda, dan rata-rata bergerak dengan orde yang lebih tinggi. Metode yang digunakan dalam tugas akhir ini adalah rata-rata bergerak sederhana (Simple Moving Average). Metode ini akan menghasilkan ramalan yang baik jika proses yang mendasari nilai pengamatan tidak menunjukkan adanya trend dan tidak menunjukkan adanya unsur musiman. Tujuannya adalah memanfaatkan data masa lalu untuk mengembangkan suatu sistem peramalan pada periode mendatang.

Salah satu cara untuk mengubah pengaruh data masa lalu terhadap nilai tengah sebagai ramalan adalah dengan menentukan sejak awal berapa jumlah nilai pengamatan masa lalu yang akan dimasukkan untuk menghitung nilai tengah. Untuk menggambarkan prosedur ini digunakan istilah rata bergerak karena setiap muncul pengamatan baru, nilai rata-rata baru dapat dihitung dengan membuang nilai observasi yang paling tua dan memasukkan nilai pengamatan yang terbaru. Rata-rata bergerak ini kemudian akan menjadi ramalan untuk periode mendatang. [4]


(43)

29

Tabel 2.1 Rumus Simple Moving Average

Waktu Rumus

T

T

FT+1 = Σ Xi/T

i=1

T+1

T+1

FT+2 = Σ Xi/T

i=2

Y+2

T+2

FT+3 = Σ Xi/T

i=3

Dimana : T = Periode

X1 = Jumlah data deret berkala FT+1 = Ramalan pada periode T + 1

Rata-rata bergerak berorde T mempunyai karakteristik :

1. Hanya menyangkut T periode terakhir dari data yang diketahui.

2. Jumlah titik data setiap rata-rata tidak berubah dengan berjalannya waktu.

2.4.4 Penentuan Tingkat Kesalahan

Hasil peramalan yang akurat adalah peramalan yang bisa meminimalkan kesalahan meramal. Karena itu dalam menghitung kesalahan meramal digunakan :

1. Mean Absolute Error (MAE) atau Mean Absolute Deviation (MAD) Mean Absolute Error adalah rata-rata absolut dari kesalahan meramal, tanpa menghiraukan tanda positif atau negatif.

∑ | | (2.2)

Dimana:


(44)

Xi : data untuk periode i Fi : ramalan untuk periode i

n : jumlah data yang telah diramalkan ei : galat

Galat absolut adalah nilai absolut dari selisih nilai sebenarnya dan nilai hasil perhitungan.

2. Mean Forecast Error (MFE)

Mean Forecast Error sangat efektif untuk mengetahui apakah suatu hasil peramalan selama periode tertentu terlalu tinggi atau terlalu rendah. Bila hasil peramalan tidak bias, maka nilai MFE mendekati nol. MFE dihitung dengan menjumlahkan semua kesalahan peramalan dan membaginya dengan jumlah periode peramalan. Secara matematis, MFE dapat dinyatakan sebagai berikut :

(2.4) 3. Mean Absolute Percentage Error (MAPE)

Mean Absolute Percentage Error (MAPE) merupakan nilai tengah kesalahan persentase absolute dari suatu peramalan. Masalah yang terjadi dengan MAD dan MSE adalah bahwa nilai mereka tergantung pada besarnya unsur yang diramal. Jika unsur tersebut dihitung dalam satuan ribuan, maka nilai MAD dan MSE itu menjadi sangat besar. Untuk menghindari masalah ini, kita dapat menggunakan mean absolute percent error (MAPE). MAPE dihitung sebagai rata-rata diferensiasi absolut aktual nilai yang diramal dan aktual, dinyatakan sebagai persentase nilai aktual. Jika kita memiliki nilai yang diramal dan aktual untuk n periode, MAPE dihitung sebagai :

(2.5)

Dimana:


(45)

31

PEi : galat persentase

MAPE mungkin merupakan perhitungan yang paling mudah diartikan. Sebagai contoh, MAPE merupakan pernyataan yang jelas, yang tidak bergantung pada permasalahan seperti banyaknya data input.

2.5 Analisis Sistem

2.5.1 Flowmap

Flow Map merupakan diagram alir yang menunjukan aliran suatu dokumen, aliran data fisik entitas sistem informasi dan kegiatan operasi yang berhubungan dengan sistem informasi[3]. Penggambaran biasanya diawali dengan mengamati dokumen apa yang menjadi media data atau informasi dan selanjutnya ditelusuri bagaimana dokumen termasuk ke bagian entitas mana dokumen tersebut, proses apa yang terjadi terhadap dokumen tersebut dan seterusnya.

2.5.2 ERD (Entity Relationship Diagram)

Entity Relationship Diagram atau biasa dikenal dengan diagram E-R secara grafis menggambarkan isi sebuah database[3]. Diagram ini memiliki dua komponen utama yaitu entitas dan relasi. Untuk melambangkan fungsi diatas maka digunakan simbol-simbol yang bisa dilihat pada daftar simbol. Elemen-elemen Entity Relationship Diagram adalah sebagai berikut:

1. Entity (Entitas)

Pada E-R diagram, entity digambarkan dengan sebuah bentuk persegi panjang. Entity adalah sesuatu apa saja yang ada didalam sistem, nyata maupun abstrak dimana data tersimpan. Entitas diberi nama dengan kata benda dan dapat dikelompokan dalam empat jenis nama, yaitu : orang, benda, lokasi kejadian (terdapat unsur waktu didalamnya).

2. Relationship (Relasi)

Pada E-R diagram, relationship dapat digambarkan dengan sebuah bentuk belah ketupat. Realationship adalah hubungan alamiah yang terjadi antara entitas. Pada umumnya relationship diberi nama dengan kata kerja dasar, sehinga memudahkan untuk melakukan pembacaan relasinya.


(46)

3. Atribut

Seacara umum atribut adalah sifat atau karakteristik dari tiap entitas maupun tiap relationship. Maksudnya adalah sesutau yang menjelaskan apa sebenarnya yang dimaksud entitas maupun relationship, sehingga sering dikatakan bahwa atribut adalah elemen dari setiap entitas dan relationship.

4. Kardinalitas

Kardinalitas relasi menunjukan jumlah maksimum tupel yang dapat berelasi dengan entitas yang lainnya. Dari sejumlah kemungkinan banyaknya hubungan yang terjadi dari entitas, kardinalitas relasi merujuk kepada hubungan maksimum yang terjadi dari entitas yang satu ke entitas yang lainnya dan begitu juga sebaliknya. Macam-macam kardinalitas relasi, yaitu :

a. One to one Relationship

Tingkat hubungann satu ke satu, dinyatakan dengan satu kejadian pada entitas pertama, hanya mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas yang kedua dan sebaliknya.

Gambar 2.6 One to one Relationship

b. One to many Relationship

Tingkat hubungan satu ke banyak adalah untuk satu kejadian pada entitas yang pertama dapat mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas yang kedua.

A B

1 1

A B


(47)

33

Gambar 2.7 One to Many Relationship

c. Many To One Relationship

Untuk banyak kejadian pada entitas yang pertama hanya dapat mempunyai satu hubungan dengan kejadian pada entitas yang kedua.

Gambar 2.8 Many to One Relationship

d. Many to many Relationship

Tingkat hubungan banyak ke banyak terjadi jika tiap kejadian pada sebuah entitas akan mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas lainnya, baik dilihat dari sisi entitas yang pertama maupun dilihat dari sisi yang kedua.

Gambar 2.9 Many to Many Relationship

5. Key (Kunci)

Sebuah atribut atau set atribut yang nilainya mengidentifikasikan entitas secara unik dalam suatu entitas. Key memiliki beberapa jenis sesuai dengan kegunaannya masing-masing, yaitu primary key (kunci utama), foreign key (kunci tamu). [5]

2.5.3 DFD (Data Flow Diagram)

Diagram Alir Data atau Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu model yang menjelaskan arus data mulai dari pemasukan sampai dengan

A B

N 1

A B


(48)

keluaran data. Tingkatan DFD dimulai dari diagram konteks yang menjelaskan secara umum suatu sistem atau batasan sistem aplikasi yang akan dikembangkan. Kemudian DFD dikembangkan menjadi DFD tingkat 0 atau level 0 dan kemudian DFD level 0 dikembangkan lagi menjadi level 1 dan selanjutnya sampai sistem tersebut tergambarkan secara rinci menjadi tingkatan-tingkatan lebih rendah lagi. DFD merupakan penurunan atau penjabaran dari diagram konteks.

Dalam pembuatan DFD harus mengacu pada ketentuan sebagai berikut : 1. Setiap penurunan level yang lebih rendah harus mempresentasikan

proses tersebut dalam spesifikasi proses yang jelas. 2. Penurunan dilakukan apabila memang diperlukan.

3. Tidak semua bagian dari sistem harus ditunjukkan dengan jumlah level yang sama.

2.5.4 Diagram Konteks

Diagram konteks menggambarkan hubungan antara sistem dengan entitas luarnya. Diagram konteks berfungsi sebagai transformasi dari satu proses yang melakukan transformasi data input menjadi data data output[6].

2.5.5 Kamus Data (Data Dictionary)

Merupakan katalog (tempat penyimapnan) dari elemen-elemen yang berada dalam suatu sistem. Kamus data mempunyai fungsi yang sama dalam pemodelan sistem dan juga berfungsi membantu pelaku sistem untuk mengerti aplikasi secara detail dan mengorganisasi semua elemen data yang digunakan dalam sistem sehingga pemakai dan penganalisa sistem punya dasar pengertian yang sama tentang masukan, keluaran, penyimpanan dan proses[6].

2.6 Pengertian Internet

Internet adalah himpunan informasi dan sumber daya komputer yang paling besar di dunia. Internet merupakan koneksi berbagai macam


(49)

35

jaringan komputer dengan berbagai jenis hardware dan teknologi yang berbeda. Komunikasi yang dibangun pada jaringan internet menggunakan mekanisme tertentu yang disebut dengan protocol. Protocol yang digunakan untuk menjalankan komunikasi antar jaringan komputer pada internet ini adalah Transmission Control Protocol/ Internet Protocol (TCP/IP). Dengan menggunakan protokol yang sama yaitu TCP/IP, perbedaan jenis komputer dan sistem operasi tidak menjadi masalah. TCP/IP pada awal perkembangannya digunakan oleh Defense Advanced Research Project Agency (DARPA) untuk membangun jaringan untuk keperluan militer. Nama TCP/IP sendiri diambil dari nama protokol pada layer network yaitu Internet Protocol (IP) dan protokol pada layer transfort yaitu Transmission Control Protocol (TCP). Dengan mengacu pada nama ini, TCP/IP internet kemudian sering disebut sebagai Internet. Arsitektur protokol TCP/IP ini dapat dimodelkan dengan empat layer sebagaimana yang dapat dilihat pada gambar 2.10.

Gambar 2.10 Arsitektur Protokol TCP/IP

TCP/IP terdiri dari empat lapis kumpulan protokol yang bertingkat. Empat tingkat itu adalah :

1. Application Layer, yaitu layer yang bertanggung jawab terhadap aplikasi- aplikasi yang menggunakan TCP/IP.

2. Transport Layer, yaitu layer yang bertanggung jawab memberikan layanan pengiriman data dari satu node ke node yang lain.


(50)

menangani perutean data yang dikirim.

4. Network Interface Layer, yaitu layer yang bertanggung jawab untuk mengirim dan menerima data pada media fisik transmisi yang digunakan.

Proses yang terjadi pada internet mempunyai mekanisme yang telah diatur berdasarkan protokol standar. Proses yang terjadi di internet adalah ada satu program yang meminta kepada program yang lain untuk memberikan suatu layanan. Dua program tersebut dapat terletak dalam subnet yang sama ataupun berbeda. Komputer dengan program yang meminta layanan disebut dengan client sedangkan yang memberikan layanan disebut server.[7]

Gambar 2.11 Model Client Server Internet

2.7 Teknologi Website (WWW)


(51)

37

informasi dengan skala yang besar yang mengelola informasi tersebut secara terdistribusi dalam internet dengan menggunakan teknologi hypermedia. WWW mempunyai karakteristik sebagai berikut :

a. Dukungan interface yang terintegrasi

WWW menyediakan suatu interface yang terintegrasi terhadap protokol, format data, sistem pengalamatan, dan lain-lain. Hal ini menyebabkan berbagai macam layanan dan basis data yang ada di internet dapat diakses secara langsung.

b. Kemudahan pada sisi pengguna

WWW mendukung secara transparan sebagian besar aplikasi-aplikasi yang terdapat di internet seperti telnet, gopher, anonymous file tranfer protocol, finger, dan aplikasi lainnya.

c. Kemudahan dalam perkembangan

Kapabilitas server WWW dapat dikembangkan secara mudah dengan menggunakan standar PHP antara server WWW dengan alplikasi yang lain. Program PHP juga memungkinkan perubahan informasi secara dinamis yang dapat diperoleh secara real time.

d. Tidak tergantung pada flatform tertentu

WWW memungkinkan seseorang dapat membangun server WWW di berbagai sistem yang berlainan dan memberikan informasi dalam bentuk hypermedia. WWW tidak didesain untuk mendukung sistem tertentu.

WWW menggunakan model client server. WWW juga menggunakan ekspresi informasi, transfer informasi, metode penamaan informasi yang standar sehingga dapat memproses dan mentransfer informasi secara terdistribusi yang dilakukan secara sistematik.

Informasi yang terdistribusi disimpan di dalam server WWW dan user mengakses informasi tersebut menggunakan suatu software yang disebut dengan browser. Server menyimpan informasi di dalam file-file


(1)

2. Prosedur Penjualan Delivery

Gambar 3 FlowMap Penjualan Delivery

Keterangan :

A1 : Arsip penjualan

Proses-prosesnya diuraikan sebagai berikut :

1. Bagian pemesanan menerima daftar

pesanan dan data diri pembeli yang

kemudian diberikan ke bagian dapur dan disimpan sebagai arsip penjualan.

2. Bagian dapur menerima daftar pesanan dan

membuat produk yang dipesan.

3. Setelah produk selesai dibuat, bagian dapur

memberikan daftar pesanan yang telah dibuat ke bagian pemesanan beserta produknya.

4. Bagian pemesanan menerima daftar

pesanan yang telah selesai dibuat,

menghitung harga produk pesanan yang telah selesai dibuat dan membuat struk.

5.

Bagian pemesanan memberikan struk

kepada bagian pesan antar beserta

produknya.

6. Bagian pesan antar mengantarkan produk

pesanan yang telah selesai dibuat dan

memberikan struk kepada pembeli.

3. Prosedur Perkiraan Bahan Baku

Prosedure Perkiraan Bahan Baku

Kepala Bagian Bagian dapur

Data resep Data pemesanan

Perkiraan kebutuhan produksi

A2 A1

Daftar bahan baku yang akan dipakai

Daftar bahan baku yang akan dipakai

Data persediaan bahan baku

A3

Memperbaharui persediaan bahan baku

1

A3

Membuat laporan persediaan bahan baku

Laporan persediaan bahan baku 2

Data persediaan bahan baku yang telah diperbaharui

Gambar 4 FlowMap Perkiraan bahan baku

Keterangan:

A1: Arsip penjualan A2: Arsip resep

A3:Arsip persediaan bahan baku Proses-prosesnya diuraikan sebagai berikut :

1. Berdasarkan arsip resep dibuat data resep.

Data resep digunakan bagian dapur sebagai standar ukuran bahan baku dalam proses produksi.

2. Berdasarkan data penjualan, bagian

melakukan perkiraan bahan baku.

3. Bagian dapur kemudian mengambil bahan

baku yang dibutuhkan dan mencatatnya sebagai data bahan baku yang dipakai.

4. Data bahan baku yang dipakai kemudian

digunakan oleh kepala bagian untuk

memperbarui data persediaan bahan baku.

5. Berdasarkan arsip persediaan bahan baku,

kepala bagian membuat laporan persediaan.

6. Kepala bagian memberikan laporan

persediaan bahan baku ke pemilik.

Prosedur penjualan diantar

Bagian pemesanan

pembeli Bagian dapur Bagian pesan antar

Ke

te

ra

ng

a

n:

A

1 a

rsi

p p

e

nj

ua

la

n

2 1 Daftar pesanan

2 1 Daftar pesanan

A1

Daftar pesanan

Membuat produk

Membuat daftar pesanan yang

dibuat Daftar pesananyang

telah dibuat

Menghitu ng harga produk yang dibuat

Struk penjualan diantar

Struk penjualan diantar

Struk penjualan diantar


(2)

4. Prosedur Pemesanan Bahan Baku

Gambar 5 FlowMap Pemesanan Bahan Baku

Keterangan:

Dokumen A: sebagai laporan penerimaan Dokumen B: faktur penerimaan yang diarsipkan ke A5

Dokumen C: data persediaan baru yang diarsipkan ke A3

A3:Arsip persediaan A4:Arsip pemesanan A5:Arsip penerimaan

Proses-prosesnya akan diuraikan sebagai

berikut:

1. Kepala bagian memeriksa stok persediaan

bahan baku berdasarkan data persediaan bahan baku.

2. Kepala bagian memperkirakan apakah stok

yang ada mencukupi untuk periode

berikutnya atau tidak. Jika tidak mencukupi maka dilakukan pemesanan, dan jika

diperkirakan mencukupi maka tidak

dilakukan pemesanan.

3. Kepala bagian membuat daftar pesanan

barang dan bahan baku berdasar perkiraan untuk kebutuhan barang dan bahan baku

periode berikutnya, dan disimpan sebagai arsip pemesanan.

4. Supplier menerima daftar pesanan kemudian mengecek apakah bahan baku yang dipesan ada atau tidak. Jika tidak maka daftar pemesanan akan dikembalikan,

dan jika ada makan supplier akan membuat

faktur pengiriman dan mengirim bahan baku sesuai daftar pesanan.

5. Kepala bagian menerima bahan baku

pesanan berikut faktur pengiriman.

6. Kepala bagian mengecek apakah faktur

pengiriman sesuai dengan data pemesanan.

Jika berbeda, supplier akan mengubah

faktur pengiriman.

7. Faktur pengiriman kemudian akan diproses

lebih lanjut, yaitu untuk memperbarui data persediaan, membuat laporan penerimaan dan diarsipkan.

3.1.3 Analisis Basis Data

Analisis basis data merupakan tahap dimana dilakukan analisis terhadap data-data yang diolah dan disimpan dalam database. Dalam analisis ini direpresentasikan dari mana data berasal dan atribut dari data tersebut.

Dari hasil analisis, terdapat data yang akan dipakai dalam proses pembangunan sistem. Dari data yang telah diperoleh, akan digunakan untuk mendesain basis data dengan atribut-atribut yang

melengkapinya. Dalam hal ini akan digunakan Entity

Relationship Diagram (ERD) untuk merancang basis data. pengguna pemesanan penjualan Bahan_baku produk memiliki mengelola mengelola memiliki 1 1 N N supplier mengelola memiliki 1 N 1 N 1 N N 1 Id_bahan_baku Id_pemesanan Id_produk Id_penjualan Id_penjualan Id_pengguna Id_pengguna Id_produk Id_pengguna Id_pengguna Id_penjualan Id_penjualan Id_pengguna Id_supplier Id_supplier Id_bahan_baku Id_pemesanan Id_bahan_baku Kebutuhan_produksi memiliki Id_kebutuhan_produksi Id_bahan_baku Id_kebutuhan_produksi 1 N memiliki Id_produk Id_kebutuhan_produksi N 1 mengelola mengelola 1 1 1 N Satuan memiliki memiliki 1 1 1 Id_satuan Id_bahan_baku Id_satuan Id_satuan Id_produk

Gambar 5 ERD Aplikasi Peramalan Persediaan Bahan Baku

3.1.4 Analisis Kebutuhan Fungsional

Analisis kebutuhan fungsional dilakukan untuk memberikan gambaran mengenai aliran data yang terjadi di dalam sistem. Kebutuhan fungsional pada aplikasi yang akan dibangun meliputi Diagram

Konteks, Data Flow Diagram (DFD) dan Kamus

Prosedure pemesanan bahan baku

supplier Kepala bagian

Ph

ase

A3 Data persediaan bahan baku Mengecek persediaan bahan baku Cukup? Data persediaan cukup Data persediaan kurang Membuat daftar pesanan 1 2 Daftar pesanan bahan baku A4 tidak ya 1 2 Faktur pengiriman beserta bahan baku yang dipesan Mengecek jumlah bahan baku Sesuai? 12 Faktur pengiriman beserta bahan baku yang dipesan Yang sesuai

1 2 Faktur pengiriman beserta bahan baku yang dipesan yang tidak sesuai tidak ya Memperoses faktur pengiriman 1 2 Faktur pengiriman yang telah diupdate

Memperbaharui data persediaan A Daftar pesanan bahan baku Pengecekan ketersediaan bahan baku yang dipesan tersedia Mengemba likan daftar bahan baku yang dipesan Menyiapkan bahan baku yang dipesan dan

Membuat faktur pengiriman

tidak ya

Daftar persediaan bahan baku yang dipesan

2 1 Faktur pengiriman beserta bahan baku yang

dipesan

B C Laporan dan faktur

A5 A3


(3)

Data.

3.1.4.1Diagram Konteks

Diagram konteks adalah diagram yang menggambarkan masukan, proses dan keluaran secara umum yang terjadi pada sistem. Diagram konteks untuk sistem peramalan persediaan barang dan bahan baku

1. Diagram Konteks

Pemilik Aplikasi Peramalan Persediaan Bahan Baku

Pemilik Kepala Bagian

Data bagian pemesanan

Info data kepala bagian

Info data pemesanan Info data peramalan Info data kebutuhan produksi

Info data grafik peramalan Info data produk Info data pemesanan Info data bahan baku Info data supplier Info data kepala bagian

data pemesanan data peramalan data kebutuhan produksi

data grafik peramalan data produk data pemesanan data bahan baku data supplier data kepala bagian Data kepala bagaian

Info Data bagian pemesanan

Bagian penjualan Info data penjualan

Data penjualan Info data bagian penjualan

data bagian penjualan Web_mail

Info reset password Info data pengguna baru Data reset password Data pengguna baru

Gambar 6 Diagram Konteks

3.1.4.2 Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram merupakan suatu media yang digunakan untuk menggambarkan aliran data yang mengalir pada suatu sistem informasi. DFD aplikasi peramalan dan pengendalian persediaan barang dan bahan baku yang diusulkan terdiri dari beberapa bagian

1. DFD Level 1

pemilik Kepala bagian Bagian penjualan 1.0 login 2.0 Pengolahan data pengguna 4.0 Pengolahan data master 5.0 Pengolahan data penjualan 6.0 Pengolahan peramalan 7.0 Pengolahan pemesanan 8.0 Pengolahan grafik Data login pemilik

Info data login pemilik Data login kepala bagian

Info data login kepala bagian Data login bagian penjualan

Info data login bagian penjualan

Tbl_pengguna Data login kepala bagian data login kepala bagian Data login bagian penjualan

data login bagian penjualan

Data pengguna baru Info data pengguna

Data pengguna baru data pengguna

Data supplier

Info data supplier Data produk Data bahan baku Data kebutuhan produksi Info data produk Info data bahan baku Info data kebutuhan produksi

Tbl_supplier

Tbl_produk

Tbl_bahanbaku

Tbl_kebutuhanproduksi data supplier Req. Data supplier Req. Data produk data produk

Req.data bahan baku data bahan baku

Req. Data kebutuhan produksi data kebutuhan produksi Data penjualan Info data penjualan

Tbl_penjualan Data penjualan data penjualan Req. Data peramalan

Info data peramalan

data penjualan Req. Data pemesanan

Info data pemesanan

Tbl_pemesanan Req. Data pemesana

data pemesanan Req. Data penjualan

data penjualan Data stok bahan baku

Req. Grafik peramalan Info grafik peramalan

data penjualan

Web_mail

3.0 pengolahan data akun Data pemilik yg diedit

Info data pemilik yg diedit

Data pemilik yg diedit data pemilik yg diedit Data kepala bagian yg diedit

Info data kepala bagian yg diedit

Data kepala bagian yg diedit data kepala bagian yg diedit

Data bagian penjualan yg diedit Info data bagian penjualan yg diedit

Data bagian penjualan yg diedit data bagian penjualan yg diedit

9.0 Pengolahan lupa password Data Email pemilik

Data email pemilik

Data email kepala bagian Data email bagian penjualan

Data email kepala bagian Data email bagian penjualan

Info data pemilik

Info data pemilik

Info data kepala bagian

Info data kepala bagian

Info data bagian penjualan

Info data bagian penjualan

Data kebutuhan produksi Tbl_satuan Data satuan

Data satuan Info data satuan Data satuan

Data bahan baku Data produk

Gambar 7 DFD Level 1

3.2 Diagram Relasi

Dalam proses pengorganisasian file yang berguna untuk menghilangkan kelompok elemen yang berulang disebut relasi antar tabel atau tabel

relasi. Proses pengelompokan data menjadi tabel –

tabel yang menunjukan entity dan relasinya

berfungsi untuk mengakses data yang sedemikian

rupa sehingga database tersebut mudah untuk

dimodifikasi.

1. Diagram Relasi

tbl_kep_bagian PKid_pengguna nama_pengguna password_pengguna username_pengguna email_pengguna jabatan_pengguna tahun status_pengguna tbl_produk PK id_produk nama_produk FK1id_kep_bagian tbl_pemesanan PK id_pemesanan tgl_pemesanan qty_dipesan keterangan FK2id_bahan_baku FK1id_kep_bagian tbl_bahan_baku PK id_bahan_baku nama_bahan_baku stok FK1id_kep_bagian tbl_supplier PK id_supplier nama_supplier alamat_supplier tlpn_supplier FK1id_kep_bagian tbl_keb_produksi PK id_keb_produksi qty_keb_produksi FK1id_produk FK2id_bahan_baku tbl_penjualan PK id_penjualan qty_penjualan tgl_penjualan FK1id_produk FK2id_pengguna tbl_satuan PK id_satuan nama_satuan FK1id_bahan_baku FK2id_produk

Gambar 8 Diagram Relasi

3.2.1Perancangan Struktur Menu

Struktur menu dirancang sesuai dengan level pengguna sistem. Terdapat tiga pengguna aplikasi ini yaitu pemilik, kepala nagian, dan bagian penjualan. Struktur menunya adalah sebagai berikut:

1. Perancangan Struktur Menu Pemilik

LOGIN

BRANDA Pengolahan Data Pengguna


(4)

2. Perancangan Struktur Menu Kepala bagian

login

beranda peramalan pemesanan Pengolahan

data

supplier produk Bahan baku Kebutuhan produksi

grafik Fried chicken

Beef burger French fries spagheti Perkiraan bahan baku Satuan

Fried chicken Beef burger French fries spagheti

Gambar 10 Struktur Menu Kepala Bagian

3. Perancangan Struktur Menu Bagian Pemesanan

login

beranda penjualan

Gambar 11 Struktur Menu Bagian Penjualan

3.3Perancangan Antarmuka Perangkat Lunak

Perancangan antar muka merupakan tampilan dari aplikasi yang dibangun yang berperan sebagai media komunikasi yang digunakan sebagai sarana untuk berinteraksi antara program dengan user. Sistem yang dibangun diharapan menyediakan tampilan atau interface yang mudah difahami dan dan mudah digunakan oleh user. Perancangan antar muka untuk aplikasi yang dibangun adalah sebagai berikut.

A01

Keterangan: Ukuran layar : 1024x788 Font : Normal 11px Arial, Helvetica, sans-serif Warna latar : Abu -abu, hitam

CHICKEN ATTACK

Navigasi 1. klik tombol login untuk masuk ke A03 (halaman utama Pemilik) A09 (halaman utama Kepala Bagian) A30 (halaman utama Bagian Penjualan) 2. klik lupa password untuk masuk ke A02 (halaman lupa password) 3. jika username dan password tidak diisi maka sistem akan menampilkan pesan

user a e da password harus diisi(P01). 4. jika password tidak diisi maka sistem akan

e a pilka pesa password harus diisi(P02).

5. jika username tidak diisi maka sistem akan

e a pilka pesa user a e harus diisi(P03).

6. jika terjadi kesalahan pada pemasukan data maka akan tampil pesan

kesalaha user a e atau password yg a da asuka salah (P04) 7. klik tombol lupa password untuk masuk ke A02 (halaman lupa password) Password

Username

Lupa password? Login

Klik disini untuk reset password

Gambar 12 Halaman Login

4.

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

4.1 Implementasi Sistem

Implementasi sistem merupakan tahap

pembanagunan perangkat lunak, tahap kelanjutan dari kegiatan perancangan sistem. Tahap ini

merupakan tahap dimana sistem siap untuk

dioperasikan. Implementasi bertujuan untuk

mengkonfirmasi perancangan sistem, sehingga

pengguna dapat memberi masukan pada

pengembangan sistem yang sedang dibangun.

4.1.1Implementasi Perangkat Keras

Spesifikasi kebutuhan perangkat keras yang digunakan untuk membangun aplikasi peramalan persediaan bahan baku di Chicken Attack adalah sebagai berikut:

Tabel 2 Implementasi Perangkat Keras

Perangkat Keras

Yang digunakan

Yang dibutuhkan

Processor Kecepatan 1

GHz

Kecepatan 1.8 GHz

Memory RAM 128 GB RAM 512 GB

Harddisk 80 GB 80 GB

VGA 256 Mb 128 Mb

Koneksi Internet

64 Kbps 64 Kbps

Lan Card 10/100 Mbps 10/100 Mbps

4.1.2 Implementasi Perangkat Lunak

Spesifikasi kebutuhan perangkat lunak yang digunakan untuk pembangunan aplikasi peramalan persediaan bahan baku di Chicken Attack adalah sebagai berikut:

Tabel 3 Implementasi Perangkat Lunak

No. Perangkat Lunak Keterangan

1 Sistem Operasi Windows 7

2 Bahasa Pemrograman PHP,

Javascript,CSS

3 Web Server XAMPP

4 Database Server MySql 5.1.41

5 Web Browser Mozilla Firefox,

Google Chrome

6 Code Editor Macromedia

Dreamweaver 8

4.2Pengujian Sistem

Agar hasil implementasi benar-benar memenuhi

kebutuhan maka dilakukan pengujian terhadap aplikasi yang dibangun. Pengujian yang akan

dilakukan menggunakan pengujian black box dan


(5)

Tabel 4 Rencana Pengujian Bagian Pemilik

Item Uji Detail Pengujian Jenis Pengujian

Login Verifikasi

username dan

password

Black Box

Pengolahan data Pengguna

Tambah data

pengguna

Black Box

Ubah data

pengguna

Black Box

Cari data

pengguna

Black Box

Ubah data

akun

Ubah akun

pemilik

Black Box

Ubah data

password

Ubah password

pemilik

Black Box

4.2.1 Rencana Pengujian

Rencana pengujian akan dilakukan dengan

menguji sistem secara alpha dan beta. Penguji

perangkat lunak ini menggunakan data uji berdasarkan data yang terdapat di aplikasi peramalan persedian bahan baku di Chicken Attack Rencana pengujian selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 5 Rencana Pengujian Pemilik

Item Uji Detail Pengujian Jenis Pengujian

Login Verifikasi

username dan

password

Black Box

Pengolahan data Pengguna

Tambah data

pengguna

Black Box

Ubah data

pengguna

Black Box

Cari data

pengguna

Black Box

Ubah data

akun

Ubah akun

pemilik

Black Box

Ubah data

password

Ubah password

pemilik

Black Box

5.

KESIMPULAN & SARAN

5.1 Kesimpulan

Setelah melakukan analisis, perancangan, dan pengujian, maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Membantu kepala bagian dalam mengatasi

terjadinya kekurangan dan kelebihan

persediaan bahan baku.

2. Memudahkan kepala bagian dalam

menentukan jumlah pemesanan persediaan bahan baku.

5.2 Saran

Untuk pengembangan aplikasi peramalan persediaan bahan baku ini, ada beberapa saran yang dapat dilakukan, antara lain :

1.

Dilakukan sosialisasi dan pelatihan

penggunaan aplikasi terhadap pegawai yang bertugas dalam pengoprasian aplikasi ini.

2.

Tampilan antarmuka pada aplikasi ini untuk

penelitian selanjutnya diharapkan lebih menarik untuk pengguna sistem.

DAFTAR PUSTAKA

[1]. Amsyah, Zulkifri. Manajemen Sistem Informasi.

PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta , 2005.

[2]. Hartono, Jogiyanto. Analisis dan Disain Sistem

Informasi: pendekatan terstruktur teori dan praktek aplikasi bisnis. ANDI, Yogyakarta, 1989.

[3]. Witarto. Memahami Sistem Informasi.

Informatika, Jakarta, 2004.

[4]. Makridakis, S. Steven, C Wheelwright, Victor,

E Mcgee. Metode dan Aplikasi Peramalan.

Edisi Revisi. Terjemahan Hari Sumanto. Binarupa Aksara, Jakarta, 1991

[5]. Ladjamudin, Al-Bahra. Analisis dan Desain

Sistem Informasi. Graha Ilmu, Yogyakarta, 2005.

[6]. Abdul Kadir, 2003, Konsep dan Tuntunan

Praktis Basis Data, Andi Offset, Yogyakarta

[7]. Jolliffe, A., Ritter, J., & Stevens,

D. (2001). The online learning handbook:

Developing and using web-based learning.

[8]. Budhi Irawan, (2005), Jaringan komputer,

Graha Ilmu, Yogyakarta.

[9]. Bunafit Nugroho, (2004), PHP dan MYSQL

Dengan Editor Dreamweaver MX, Andi, Yogyakarta.

[10]. Madcoms, (2004), Aplikasi Program PHP

& MySQL Untuk Membuat Website Interaktif, Andi, Yogyakarta.

[11]. Ilsan Nur Putra, dkk,

PERAMALANPERMINTAAN DAN

PERENCANAAN PRODUKSI DENGAN MEMPERTIMBANGKAN SPECIAL EVEN DI PT. COCA-COLA BOTTLING, Laporan

Penelitian Tugas Akhir, Institut Teknologi

Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya.

[12]. Klara Wulandari, dkk, (2012), SISTEM

INFORMASI PERAMALAN PENJUALAN ROTI PADA TOKO ROTI BAKER MENGGUNAKAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING,

Laporan Penelitian Tugas Akhir, Universitas Bina Darma, Palembang.


(6)

PERAMALAN (FORECASTING) KURVA BEBAN HARIAN LISTRIK JANGKA PENDEK

MENGGUNAKAN METODE

AUTOREGRESSIVE INTEGRATED MOVING AVERAGE (ARIMA), Laporan Penelitian Tugas Akhir, Universitas Andalas.

[14]. Ade Abdul Gofur, SISTEM PERAMALAN UNTUK PENGADAAN MATERIAL UNIT INJECTION DI PT EWINDO, Jurnal Ilmiah

Komputer dan Informatika, Universitas