Pengaruh Kuning Telur dan Minyak Sawit sebagai Bahan Peminyakan terhadap Sifat Kimia dan Organoleptik Kulit Biawak Jadi (Varanus salvator)

SISKA WIDYARINI. D04496063. Pengaruh Kuning Telur dan Minyak Sawit
sebagai Bahan Peminyaltan terhadap Sifat Kimia dan Organoleptik Kulit
Biawak Jadi (Vnranus snli~ntor). Skripsi. Jurusan Ilmu Produksi Ternak, Fakultas
Peternakan, Institut Pertanian Bogor.
Pembimbing Utama
: Prof Dr. H. R. Eddie Gurnadi, MSc.
Pembimbing Anggota : Ir. Widari
Kulit merupakar. hasil tambahan dari subsektor peternakan yang termasuk salah
satu komoditi ekspor. Industri kulit merupakan industri yang strategis karena bahan
bakunya berasal dari hasil ikutan peternakan. Selain kulit mminansia bahan bakunya,
alternatif yang dapat digunakan oleh industri untuk menganekaragamkan adalah
dengan memanfaatkan kulit reptil seperti biawak, ular dan buaya. Keindahan pola
biawak serta keawetannnya membuat kulit ini paling popular dalam perdagangan
kulit.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses peminyakan pada kulit biawak
awet garam yang tepat, mengetahui pengaruh penggunaan bahan peminyakan kuning
telur dan minyak sawit terhadap sifat kimia dan organoleptik kulit biawak jadi
sehingga dapat meningkatkan estetika kulit.
Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Hasil Ternak, Fakultas
Peternakan, IPB, Laboratorium Kimia, Fakultas Pertanian, IPB selama bulan Mei Juni dan Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Industri Kulit, Karet dan Plastik
(BBKKP), Yogyakarta pada bulan Agustus - September 1999.

Penelitian ini menggunakan 12 lembar kulit biawak awet garam yang dibagi
menjadi 4 perlakuan dengan 3 kali ulangan. Kulit tersebut diproses dengan bahan
peminyakan kuning telur dan minyak sawit serta minyak sulfat digunakan sebagai
pembanding. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Pola
Searah.
Peubah yang diukur meliputi pengujian kimia yang terdiri dari kadar air, kadar
abu, kadar lemak dan kadar krom serta pengujian organoleptik terhadap kelemasan,
kilapan dan kehalusan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa berdasarkan pengujiar. kirnia hasil yang
terbaik adalah peminyakan menggunakan h n i n g telur dan minyak sawit dengan
perbandingan 6 : 2 dan berdasarkan pengujian organoleptik, hasil yang terbaik yaitu
peminyakan dengan menggunakan kuning telur dan minyak sawit 6 : 4. Dari hasil
tersebut masih berada di bawah standar kulit biawak untuk atasan sepatu, sehingga
peminyakan dengan menggunakan kunirig telur dan minyak sawit kurang dapat
digunakan sebagai alternatif bahan peminyakan.