language.
PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2015 Tidak Diaudit dan 31 Desember 2014 Diaudit
dan Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan 2014 Tidak Diaudit
Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of March 31, 2015 Unaudited and
December 31, 2014 Audited and the Three-Month Periods Ended
March 31, 2015 and 2014 Unaudited Expressed in rupiah, unless otherwise stated
64
33.  TUJUAN DAN
KEBIJAKAN MANAJEMEN
RISIKO KEUANGAN lanjutan 33.  FINANCIAL  RISK  MANAGEMENT  OBJECTIVES
AND POLICIES continued a.  Risiko mata uang asing lanjutan
a.  Foreign currency risk continued
Pada  tanggal  31  Maret  2015,  jika  nilai  tukar rupiah
terhadap yen
Jepang melemahmenguat  sebanyak  10  dengan
semua  variable  lain  dianggap  konstan,  laba sebelum  pajak  penghasilan  pada  tanggal
31 Maret  2015  akan  lebih  tinggirendah sebesar  Rp403.006.381  terutama  sebagai
akibat  keuntungankerugian  translasi  setara kas.
As of March 31, 2015, had the exchange   rate of  the  rupiah  against  the  Japanese  yen
depreciatedappreciated  by  10  with  all  other variables held constant, income before income
tax  as  of  March  31,  2015  would  have  been Rp403,006,381  higherlower,  mainly  as  a
result of foreign exchange gainslosses on the translation of cash equivalents.
b.  Risiko harga komoditas b.  Commodity price risk
Dampak risiko harga komoditas yang dihadapi Perusahaan  terutama  sehubungan  dengan
pembelian  bahan  baku  utama  seperti  tepung terigu  dan  coklat.  Harga  bahan  baku  tersebut
secara  langsung  dipengaruhi  oleh  fluktuasi harga komoditas serta tingkat permintaan dan
penawaran di pasar.
The  Company’s  exposure  to commodity  price risk  relates  primarily  to  the  purchase  of  major
raw  materials,  such  as  wheat  flour  and chocolate.  The  prices  of  these  raw  materials
are  directly  affected  by  commodity  price fluctuations  and  the  level  of  demand  and
supply in the market.
b.  Risiko harga komoditas lanjutan b.  Commodity price risk continued
Kebijakan  Perusahaan  untuk  meminimalkan risiko  yang  berasal  dari  fluktuasi  harga
komoditas  adalah  dengan  menjaga  tingkat persediaan  tepung  terigu  dan  coklat  secara
optimal  untuk  menjamin  kelanjutan  produksi. Selain itu, Perusahaan juga dapat mengurangi
risiko  tersebut  dengan  cara  mengalihkan kenaikan harga kepada pelanggannya.
The Company’s policy is to minimize the risks arising  from  the  fluctuations  in  commodity
prices  by  maintaining  the  optimum  inventory level  of  wheat  flour  and  chocolate  to  ensure
continuous  production.  In  addition,  the Company  may  seek  to  mitigate  its  risks  by
passing  on  the  price  increases  to  its customers.
c.  Risiko kredit c.  Credit risk