Persiapan dan Perawatan Persalinan Ibu Primipara dan Multipara Di RSUD H.Abdul Manan Simatupang Kisaran

(1)

PERSIAPAN DAN PERAWATAN PERSALINAN IBU

PRIMIPARA DAN MULTIPARA DI RSUD H. ABDUL

MANAN SIMATUPANG KISARAN

SKRIPSI

OLEH :

NURLINDA SAMOSIR 111121002

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN UNVERSITAS

SUMATERA UTARA 2013


(2)

(3)

Judul Persiapan dan Perawatan Persalinan Ibu Primipara dan Multipara Di RSUD H.Abdul Manan Simatupang Kisaran

Peneliti Nurlinda Samosir Nim 111121002 Jurusan S1 Keperawatan Tahun 2013

Abstrak

Persiapan dan perawatan merupakan prosedur dan pola pelaksanaan dalam kegiatan rutin pada sebagian rumah sakit. Persiapan antara lain informasi, intervensi kecemasan, keikutsertaan dalam perencanaan, berkenalan dengan staf dan perawatan antara lain kebutuhan fisik, kebutuhan psikologi. Pentingnya dalam proses persiapan dan perawatan persalinan ialah agar ibu dan janinnya selamat, sehingga diperlukan persiapan dan perawatan yang baik. Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologi yang normal dalam kehidupan. Kelahiran seorang bayi juga merupakan peristiwa sosial bagi ibu dan keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perbedaan persiapan dan perawatan persalinan ibu primipara dan multipara di RSUD H. Abdul Manan Simatupang Kisaran. Desain deskriptif yang digunakan deskriptif komparatif. Populasi yang diambil dari ibu primipara dan ibu multipara sebanyak 64 orang, dengan sampel masing-masing sebanyak 32 orang, diambil dengan tehnik purposive sampling. Analisa data menggunakan uji independent t-test. Hasil menunjukkan bahwa persiapan dan perawatan persalinan ibu primipara dan multipara tidak berbeda secara signifikan (t = 0.550, p =0.584, 2-tailed). Sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesa penelitian ditolak. Disarankan pada pelayanan keperawatan baik keperawatan komunitas maupun keperawatan maternitas perlu dipertimbangkan dan dilakukannya penyuluhan bagi ibu bersalin dalam upaya mengatasi masalah yang berhubungan dengan persiapan dan perawatan persalinan, informasi yang diberikan akan menggantikan ketidaktahuan ataupun memberikan pemahaman yang lebih baik tentang perubahan-perubahan yang mempengaruhi fisik maupun psikologisnya.


(4)

The title of the preparation and treatment of Primipara and Multipara Mothers giving birth In Hospitals H. Abdul Manan Simatupang Kisaran

Peneliti Nurlinda Samosir Range 111121002

Faculty S1 Nursing Year 2013

Abstract

Preparation and maintenance of the procedures and implementation patterns in regular activity on the part of the hospital. Among other information, the preparation of intervention of anxiety, participation in planning, get acquainted with the staff and care among other physical needs, the needs of psychology. Importance in the process of preparation and delivery care is to keep mother and janinnya survived, so the necessary preparation and good grooming. Labor and birth is a normal physiological event in life. The birth of a baby is also a social event for the mother and family. This research aims to identify differences in the preparation and delivery of care and the mother in primipara multipara Hospitals H. Abdul Manan Simatupang range. The design used the comparative descriptive descriptive. The population was taken from the mother and the mother of primipara multipara as many as 64 people, with each sample as many as 32 people, taken with purposive sampling techniques. Data analysis using independent t-tests to test. The results show that the preparation and treatment of primipara and multipara birth mothers did not differ significantly (t = 0.550, p = 0.584, 2-tailed). Thus it can be concluded that the research hypothesis was rejected. Recommended on good community nursing service nursing nursing and maternitas need to be considered and doing outreach for the mother birthing in an attempt to resolve the problems related to the preparation and delivery of care, the information provided will replace ignorance or give a better understanding of the changes that affect the physical or Pb


(5)

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kehadiran tuhan yang maha esa atas berkat dan rahmadnya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penulisan skripsi yang berjudul “PERSIAPAN DAN PERAWATAN PERSALINAN IBU PRIMIPARA DAN MULTIPARA Di RSUD H. ABDUL MANAN SIMATUPANG KISARAN”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat bagi penulis untuk menyelesaikan pendidikan dan mencapai gelar sarjana di Fakultas Keperawatan Sumatera Utara Medan.

Banyak pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungan dalam penyusunan skripsi ini, untuk itu saya sampaikan ucapan terima kasih sebagai rasa hormat saya kepada:

1. dr. Dedi Ardinata, M.Kes sebagai Dekan Fakultas keperawatan Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Erniyati, S.Kp, MNS sebagai Pembantu Dekan I, selaku penguji II dan sebagai pembimbing akademik di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

3. Ellyta Aizar, SKep selaku penguji I

4. Ibu Siti Saidah Nst, SKp, M.Kep, Sp.Mat selaku dosen pembimbing skripsi penulis yang telah menyediakan waktu serta dengan penuh keikhlasan dan kesabaran telah memberikan arahan, bimbingan, dan ilmu yang bermanfaat selama masa perkuliahan di fakultas keperawatan dan selama penyusunan skripsi ini.


(6)

5. Seluruh Dosen pengajar S1 Fakultas Sumatera Utara yang telah banyak mendidik penulis selama proses perkuliahan dan staf nonakademik yang membantu memfasilitasi secara administrasi.

6. Pada kesempatan ini secara khusus penulis sampaikan rasa hormat penghargaan dan ribuan terima kasih kepada kedua orang tua penulis, Ayahanda M. Samosir dan Ibunda tercinta R. Sitanggang yang telah memberikan semangat dan nasehat di setiap langkah.

7. Teman-teman mahasiswa Ekstensi pagi Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara, khususnya stambuk 2011 yang telah memberikan semangat dan masukan dalam penyusunan skripsi ini dan orang-orang yang kusayangi dan kucintai yang senantiasa menemani, memberikan semangat, motivasi, dukungan, penghiburan bagi penulis.

8. Semua pihak yang dalam kesempatan ini yang telah banyak membantu peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.


(7)

DAFTAR ISI

Lembar Persetujuan ... i

Abstrak ... ii

Kata Pengantar ... iii

Daftar Isi ... iv

Daftar Tabel ... vii

Daftar Skema ... viii

BAB 1. Pendahuluan ... 1

1.1Latar Belakang ... 1

1.2Perumusan Masalah ... 4

1.3Tujuan Penelitian ... 4

1.4Manfaat Penelitian ... 5

BAB 2. Tinjauan Pustaka ... 6

2.1Konsep Persalinan ... 6

2.1.1 Pengertian Persalinan ... 6

2.1.2 Penyebab Mulainya Persalinan ... 7

2.1.3 Tanda-tanda Mulainya Persalinan ... 8

2.1.4 Tahapan Persalinan ... 10

2.1.5 Kala-Kala Persalinan ... 10

2.1.6 Faktor-faktor persalinan ... 11

2.2Konsep Persiapan dan Perawatan persalinan ... 12

2.2.1 Persiapan Persalinan ... 12

2.2.2 Perawatan Persalinan ... 15


(8)

2.3.1 Persiapan dan Perawatan Primipara ... 20

2.3.2 .. Persiapan dan Perawatan Primipara ... 21

BAB 3. Kerangka Penelitian ... 22

3.1 Kerangka Konsep ... 22

3.2 Defenisi Operasional ... 23

3.3 Hipotesa ... 24

BAB 4. Metodologi Penenlitian ... 25

4.1 Desain Penelitian ... 25

4.2 Populasi dan Sampel... 25

4.2.1 Populasi ... 25

4.2.2 Sampel ... 25

4.3 Lokasi dan Tempat Penelitian ... 26

4.4 Pertimbangan Etik ... 26

4.5 Instrumen Penelitian ... 27

4.6 Reliabilitas Instrumen ... 28

4.7 Pengumpulan Data... 28

4.8 Analisa Data ... 29

BAB 5. Hasil dan Pembahasan ... 31

5.1 Hasil Penelitian ... 31

5.2 Pembahasan ... 36

BAB 6. Kesimpulan dan Saran ... 42

6.1 Kesimpulan ... 42

6.2 Saran ... 43 Daftar Pustaka


(9)

Lampiran

1. Lembar Persetujuan Menjadi Responden 2. Instrumen Penelitian

3. Tabel Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian 4. Master data

5. Kuesioner

6. Grafik Histogram 6.1Primipara 6.2Multipara

7. Surat Ijin Survey Awal dari FKep USU

8. Surat Keterangan Survey Awal dari RSUD H. Absul Manan Simatupang Kisaran

9. Surat Ijin Penelitian dari FKep USU

10.Surat Keterangan Penelitian dari RSUD H. Abdul Manan Simatupang Kisaran

11.Daftar biaya


(10)

DAFTAR TABEL Tabel

5.1.1.1. Distribusi Frekuensi Karakteristik Primipa dan Multipara ... 31 5.1.1.2. Skor Persiapan dan Perawatan Persalinan Ibu Primipara ... 34 5.1.1.3. Skor Persiapan dan Perawatan Persalinan Ibu Multipara ... 36 5.1.1.4. Hasil Uji independen T-Test Terhadap Persiapan dan Perawatan


(11)

DAFTAR SKEMA

Skema

3.1. Kerangka konsep Penelitian Perbedaan Persiapan dan Perawatan


(12)

Judul Persiapan dan Perawatan Persalinan Ibu Primipara dan Multipara Di RSUD H.Abdul Manan Simatupang Kisaran

Peneliti Nurlinda Samosir Nim 111121002 Jurusan S1 Keperawatan Tahun 2013

Abstrak

Persiapan dan perawatan merupakan prosedur dan pola pelaksanaan dalam kegiatan rutin pada sebagian rumah sakit. Persiapan antara lain informasi, intervensi kecemasan, keikutsertaan dalam perencanaan, berkenalan dengan staf dan perawatan antara lain kebutuhan fisik, kebutuhan psikologi. Pentingnya dalam proses persiapan dan perawatan persalinan ialah agar ibu dan janinnya selamat, sehingga diperlukan persiapan dan perawatan yang baik. Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologi yang normal dalam kehidupan. Kelahiran seorang bayi juga merupakan peristiwa sosial bagi ibu dan keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perbedaan persiapan dan perawatan persalinan ibu primipara dan multipara di RSUD H. Abdul Manan Simatupang Kisaran. Desain deskriptif yang digunakan deskriptif komparatif. Populasi yang diambil dari ibu primipara dan ibu multipara sebanyak 64 orang, dengan sampel masing-masing sebanyak 32 orang, diambil dengan tehnik purposive sampling. Analisa data menggunakan uji independent t-test. Hasil menunjukkan bahwa persiapan dan perawatan persalinan ibu primipara dan multipara tidak berbeda secara signifikan (t = 0.550, p =0.584, 2-tailed). Sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesa penelitian ditolak. Disarankan pada pelayanan keperawatan baik keperawatan komunitas maupun keperawatan maternitas perlu dipertimbangkan dan dilakukannya penyuluhan bagi ibu bersalin dalam upaya mengatasi masalah yang berhubungan dengan persiapan dan perawatan persalinan, informasi yang diberikan akan menggantikan ketidaktahuan ataupun memberikan pemahaman yang lebih baik tentang perubahan-perubahan yang mempengaruhi fisik maupun psikologisnya.


(13)

The title of the preparation and treatment of Primipara and Multipara Mothers giving birth In Hospitals H. Abdul Manan Simatupang Kisaran

Peneliti Nurlinda Samosir Range 111121002

Faculty S1 Nursing Year 2013

Abstract

Preparation and maintenance of the procedures and implementation patterns in regular activity on the part of the hospital. Among other information, the preparation of intervention of anxiety, participation in planning, get acquainted with the staff and care among other physical needs, the needs of psychology. Importance in the process of preparation and delivery care is to keep mother and janinnya survived, so the necessary preparation and good grooming. Labor and birth is a normal physiological event in life. The birth of a baby is also a social event for the mother and family. This research aims to identify differences in the preparation and delivery of care and the mother in primipara multipara Hospitals H. Abdul Manan Simatupang range. The design used the comparative descriptive descriptive. The population was taken from the mother and the mother of primipara multipara as many as 64 people, with each sample as many as 32 people, taken with purposive sampling techniques. Data analysis using independent t-tests to test. The results show that the preparation and treatment of primipara and multipara birth mothers did not differ significantly (t = 0.550, p = 0.584, 2-tailed). Thus it can be concluded that the research hypothesis was rejected. Recommended on good community nursing service nursing nursing and maternitas need to be considered and doing outreach for the mother birthing in an attempt to resolve the problems related to the preparation and delivery of care, the information provided will replace ignorance or give a better understanding of the changes that affect the physical or Pb


(14)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Wanita dewasa pada umumnya mengharapkan kehamilan. Seorang wanita akan merasa bahagia dan bangga apabila mempunyai anak, melahirkan secara normal, dan melewati masa persalinan berjalan dengan aman, nyaman dan tanpa komplikasi. Agar sehat dan bahagia dibutuhkan persiapan dan perawatan yang baik, sehingga dapat melewati masa persalinan dengan selamat dan bahagia.

Periode pasca persalinan ialah masa enam minggu sejak bayi lahir sampai organ-organ reproduksi kembali keadaan normal. Periode ini disebut puerpurium atau trimester empat kehamilan (Bobak, 2004).

Menurut Maryuni (2010) persalinan atau melahirkan bayi adalah suatu proses normal pada wanita usia subur. Persalinan merupakan persiapan penting yang sangat ditunggu oleh setiap pasangan suami-istri, menyambut kelahiran sang buah hati merupakan saat yang membahagiakan setiap keluarga bahkan seluruh anggota masyarakat, demi kesejahtera ibu dan janin.

Menurut Bobak (2004) rasa nyeri pada persalinan dalam hal ini adalah nyeri kontraksi uterus yang dapat mengakibatkan peningkatkan aktifitas sistem saraf simpatis perubahan tekanan darah, denyut jantung, pernafasan dengan warna kulit dan apabila tidak segera diatas maka akan meningkatkan rasa khawatir, tegang, takut dan stres.

Menurut Farrer (2001) persiapan dan perawatan merupakan prosedur dan pola pelaksanaan dalam kegiatan rutin pada sebagian rumah sakit. Dalam keadaan


(15)

ini, hak ibu bersalin untuk memilih bentuk perawatan persalinannya harus selalu dihormati. Selanjutnya ibu diharapkan untuk turut bertanggung jawab dalam mempertimbangkan kesejahteraan bayinya dan kondisi fisiknya sendiri ketika menentukan pilihannya itu.

Menurut Kusmiyati (2009) pentingnya dalam proses persiapan dan perawatan persalinan ialah agar ibu dan janinnya selamat. Mempersiapkan diri dengan berbagai informasi tentang hal-hal yang menyangkut persalinan adalah salah satu cara untuk menghadapi persalinan, karena itu harus ada kerja sama yang baik dan penuh pengertian oleh ibu. Persalinan sebaiknya berlangsung di rumah sakit, atau di rumah bersalin yang cukup lengkap peralatan maupun tenaga kesehatan yang terlatih. Jadi bila nantinya ditemui kesulitan (komplikasi) sebelum atau sesudah persalinan pertolongan dapat segera dilakukan dan lebih memadai.

Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Juwita (2006) menyatakan bahwa pada ibu primipara lebih besar rasa kecemasannya dibandingkan ibu multipara, dikarenakan baru merasakan persalinan. Begitu juga ibu primipara seharusnya lebih banyak melakukan persiapan diri seperti mencari informasi baik dari media maupun dari ibu-ibu yang pernah melakukan persalinan, hal ini didorong keinginan ibu untuk mendapatkan persalinan yang sempurna. Dengan begitu kecemasan atau pun ketakutan menghadapi persalinan dapat berkurang. Meskipun demikian ibu primipara dalam perawatan yang dilakukan baik fisik maupun psikologinya perlu informasi yang sangat penting dalam merawat keadaan ibu agar tetap sehat untuk menjalani persalinan. Dengan demikian ibu primipara sangat memerlukan dukungan secara personal maupun interpersonal untuk melakukan persiapan dan perawatan secara dini. Untuk ibu multipara


(16)

mungkin persiapan yang dilakukan tidak secara detail lagi karena sudah pernah mempersiapkannya. Begitu juga dengan perawatannya ibu pasti sudah tidak lagi diberitahukan tetapi diberi perawatan yang lebih, dikarenakan ibu sudah mengalami perubahan-perubahan seperti; perut sudah melar, payudara tidak kencang lagi, kesehatan semakin menurun, maka dari itu perawatan harus lebih dipersiapkan pada saat kehamilan dan perawatan antenatal yang teratur dapat menurunkan secara mendasar mortalitas dan morbiditas ibu dan anak, perawatan antenatal yang memadai juga dapat mengurangi resiko dalam persalinan. Resiko persalinan yang sering dijumpai perpanjangan dari kelahiran bayi, partus lama, hal ini tidak terlepas dari faktor-faktor yang mempengaruhi persalinan yaitu: power, passage, passenger, dan psikis dalam menghadapi persalinan merupakan faktor yang sangat mempengaruhi lancar tidaknya proses kelahiran. Dukungan yang penuh dari anggota keluarga penting artinya bagi seorang ibu bersalin terutama dukungan suami sehingga memberikan support moril terhadap ibu terutama pada saat persiapan dan perawatan keluarga sangat berperan dalam mempersiapkan semua persiapan yang diperlukan ibu (Kartini, 2001)

Angka kematian ibu sangat memprihatinkan dan termasuk angka kematian tertinggi. Survey demografi dan kesehatan Indonesia (SDKI) angka kematian ibu pada tahun 2009 sebesar 307 per 1.000 kelahiran hidup ( Angka kematian ibu di Indonesia). Menurut data statistik di RSUD H.Abdul Manan Simatupang Kisaran pada periode bulan Januari sampai April 2012, pasca partum normal terdapat 125 pasien yang melahirkan normal, SC, induksi dan dirawat di RSUD H.Abdul Manan Simatupang Kisaran. Dari 125 pasien pasca partum normal 33% primipara dan 67% multipara.


(17)

Dari survey yang telah dilakukan oleh peneliti, peneliti merasa persiapan dan perawatan persalinan ibu primipara dan multipara sangat penting untuk diteliti karena dari data yang diperoleh oleh peneliti dilapangan masih banyak ibu yang belum dapat mempersiapkan diri dalam perawatan persalinan. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk meneliti persiapan dan perawatan persalinan ibu primipara dan multipara.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan dalam latar belakang penelitian, maka penulis tertarik untuk mengetahui bagaimana perbedaan persiapan dan perawatan persalinan ibu primipara dan multipara.

1.3. Tujuan penelitian 1.3.1. Tujuan umum

Untuk mengetahui perbedaan persiapan dan perawatan persalinan ibu primipara dan multipara di RSUD H. Abdul Manan Simatupang Kisaran.

1.3.2. Tujuan khusus

a) Untuk mengidentifikasi persiapan dan perawatan persalinan ibu primipara b) Untuk mengidentifikasi persiapan dan perawatan persalinan ibu multipara c) Untuk menganalisa perbedaan persiapan dan perawatan persalinan ibu


(18)

1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1. Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi sebagai data awal bagi peneliti selanjutnya mengenai persiapan dan perawatan persalinan ibu primipara dan multipara.

1.4.2 Bagi Instansi Pendidikan

Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan pustakaan dan masukan bagi mahasiswa Universitas Sumatera Utara.

1.4.3 Bagi Rumah Sakit

Menambah informasi tentang persiapan dan perawatan persalinan ibu primipara dan multipara. Yang berguna sebagai sumbangan saran bagi perawat, kebidanan dan staf medik.


(19)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Persalinan 2.1.1 Pengertian Persalinan

Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologi yang normal dalam kehidupan. Kelahiran seorang bayi juga merupakan peristiwa sosial bagi ibu dan keluarga. Peranan ibu adalah melahirkan bayinya, sedangkan peranan keluarga adalah memberikan bantuan dan dukungan pada ibu ketika terjadi proses persalinan. Dalam hal ini peranan petugas kesehatan tidak kalah penting dalam memberikan bantuan dan dukungan pada ibu agar seluruh rangkaian proses persalinan berlangsung dengan aman baik bagi ibu maupun bagi bayi yang dilahirkan. Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam waktu 18-24 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin (Sumarah, 2009)

Persalinan adalah proses untuk mendorong keluar (ekspulsi) hasil pembuahan (yaitu, janin, yang viable, plasenta dan ketuban) dari uterus lewat vagina kedunia luar Normalnya, proses ini berlangsung pada suatu saat ketika uterus tidak dapat tumbuh lebih besar lagi, ketika janin sudah cukup mature untuk dapat hidup di luar rahim tapi masih cukup kecil untuk dapat melalui jalan lahir. Persalinan normal adalah persalinan yang terjadi pada kehamilan aterm (bukan prematur atau postmatur), mempunyai onset yang spontan (tidak diinduksi), selasai setelah 4 jam dan sebelum 24 jam sejak saat awitannya (bukan partus


(20)

presipitatus atau partus lama), mempunyai janin (tunggal) dengan presentasi verteks (puncak kepala) dan oksiput pada bagian anterior pelvis, terlaksana tanpa bantuan artifisial (seperti forceps), tidak mencakup komplikasi (seperti perdarahan hebat), mencakup pelahiran plasenta yang normal (Farrer, 2001).

2.1.2 Penyebab Mulainya Persalinan

Penyebab sebenarnya yang membuat persalinan dimulai masih belum diketahui, tetapi ada beberapa faktor yang turut berperan dan saling terkait (Farrer, 2001)

2.1.2.1Perubahan kadar hormon

Perubahan kadar hormon mungkin disebabkan oleh penuaan plasenta dan terjadi sebagai berikut:

a. Kadar progesteron menurun (relaksasi otot menghilang) b. Kadar esterogen dan prostaglandin meninggi

c. Oksitosin pituitaria dilepaskan (pada kebanyakan kehamilan) 2.1.2.2Distensi uterus

Distensi uterus menyebabkan terjadinya hal berikut:

a. Serabut otot yang teregang sampai batas kemampuannya akan bereaksi dengan mengadakan kontraksi.

b. Produksi dan pelepasan prostaglandin F miometrium.

c. Sirkulasi plasenta mungkin terganggu sehingga menimbulkan perubahan hormonal

2.1.2.3Tekanan Janin

Kalau janin sudah mencapai batas pertumbuhannya di dalam uterus, ia akan menyebabkan:


(21)

a. Peningkatan tekanan dan ketegangan pada dinding uterus

b. Stimulasi dinding uterus yang tegang tersebut sehingga timbul kontraksi 2.1.2.4 Fakto-faktor lain

Faktor-faktor lain berupa:

a. Penurunan tekanan secara mendadak ketika selaput amnion pecah

b. Gangguan emosional yang kuat (lewat rantai korteks-hipotalamus- hipofise) dapat menyebabkan pelepasan oksitosin.

2.1.3 Tanda-tanda Mulainya Persalinan

2.1.3.1Tanda-tanda dini akan persalinan adalah (Farrer, 2001)

1. Lightining yaitu terbenamnya kepala janin ke dalam rongga panggul karena berkurangnya tempat di dalam uterus dan sedikit melebarnya simfisis, keadaan ini sering meringankan keluhan pernapasan serta heartburn dan pada primipara akan terlihat pada kehamilan 36 minggu sementara multipara baru tampak setelah persalinan dimulai mengingat otot-otot abdomennya sudah lebih kendor.

2. Sering buang air kecil yang disebabkan oleh tekanan kepala janin pada kandung kemih.

3. Braxton-hicks pada saat uterus yang teregang dan mudah dirangsang itu menimbulkan distensi dinding abdomen menjadi lebih tipis dan kulit menjadi lebih peka terhadap rangsangan.

4. His atau kontraksi uterus yang terjadi secara teratur dan menimbulkan ketidaknyamanan serta kadang-kadang nyeri merupakan tanda persalinan yang sebenarnya kalau his tersebut berlanjut terus dan semakin meningkat frekuensinya. His dapat dirasakan oleh pemeriksa ketika uterus menjadi keras


(22)

dan tegang. Pasien mungkin mengeluhkan perasaan terganggu yang mulai dari bagian punggung dan kemudiam menyebar sekitar abdomen bawah. 5. Show diartikan sebagai terlihatnya mucus atau lendir (lendir tersebut

mengandung bercak darah) yang keluar dari vagina. Mukus tersebut mempunyai konsistensi yang kental dan sulit dibersihkan dengan cara mengusapnya. Mukus berasal dari serviks dan selama kehamilan berfungsi sebagai sumbat pelindung (operculum; mucuspulg). Kemunculannya bahwa serviks sudah mulai berdilatasi. Sejumlah kecil darah dapat menyertai mukus (kadang-kadang darah muncul sendiri). Darah ini berasal dari riptura dari pembuluh-pembuluh kapiler yang halus di dalam serviks (ketika serviks sudah membuka) dan dari desidua yang ada di bawah korion (ketika desidua terangkat dari dinding uterus bagian bawah pada saat segmen bawah uterus mulai meregang).

6. Dilatasi os serviks eksterna yang terjadi secara bertahap merupakan indikator yang menunjukkan kemajuan persalinan kalau proses persalinan tersebut disertai dengan kontraksi utrerus. Dilatasi serviks diketahui atau dipastikan dengan pemeriksaan pervaginam.

7. Presenting part (yang biasanya kepala janin) akan mengalami engagement atau terbenam ke dalam panggul. Pada primipara, peristiwa ini terjadi 3-4 minggu sebelum proses persalinan dimulai. Dinding-dinding abdomen pada multipara tidak begitu kencang sehingga engagement baru terjadi setelah proses persalinan dimulai.

8. Pembentukan tonjolan ketuban atau bag of forewater (cairan amnion/ketuban yang terperangkap dalam serviks di depan presenting part) dapat diraba oleh


(23)

pemeriksa melalui pemeriksaan per vaginam. Tonjolan ini terasa tegang pada saat his dan dapat mengalamin ruptura. Ruptura selaput amnion dapat terjadi setiap saat dalam proses persalinan, tetapi biasanya terjadi pada saat kala satu persalinan. Ruptura selaput amnion juga dapat terjadi sebelum persalinan dimulai sehingga peristiwa ini tidak bisa dianggap secara kaku sebagai tanda dimulainya persalinan. Jika cairan amnion sudah ditemukan sebelum atau sesudah persalinan dimulai sementara engeagment kepala dalam panggul belum bisa dipastikan pemeriksaan pervaginam untuk mengetahui apakah terjadi prolapsus funikuli.

2.1.4 Tahapan Persalinan

Persalinan dibagi menjadi 4 tahap. Pada kala I serviks membuka dari 0-10 cm. kala I dinamakan juga dengan kala pembukaan. Kala II disebut juga dengan kala pengeluaran, oleh karena kekuatan his dan kekuatan mengedan, jalan di dorong keluar sampai lahir. Dalam kala III atau disebut jua kala Urie, plasenta terlepas dari dinding uterus dan dilahirkan. Kala IV mulai dari lahirnya plasenta sampai 2 jam kemudian. Dalam kala tersebut diobservasi apakah terjadi perdarahan post partum (Farrer, 2001).

2.1.5 Kala-Kala Persalinan

Persalinan dibagi menjadi tiga kala yaitu:

1. Kala satu yang merupakan stadium dilatasi serviks; kala satu berlangsung mulai dari onset persalinan hingga dilatasi serviks yang lengkap.

2. Kala dua yang merupakan stadium ekspulsi ; kala dua berlangsung mulai dari dilatasi lengkap serviks hingga pelahiran bayi.


(24)

3. Kala tiga yang merupakan stadium pelepasan dan pelahiran plasenta; kala tiga berlangsung dari saat pelahiran bayi hingga plasenta dan selaput ketuban.

Pada sebagaian rumah sakit, satu atau dua jam sesudah persalinan selesai disebut sebagai kala ‘empat’ (pembagian persalinan menjadi kala satu sampai empat juga digunakan di Indonesia). Periode persalinan ini merupakan salah satu perubahan dramatis yang terjadi pada tubuh seorang wanita, ketika berbagai komplikasi dari persalinan atau pelahiran cenderung terjadi. Komplikasi yang paling sering ditemukan pada stadium ini adalah perdarahan akibat relaksasi uterus. Komplikasi emerjensi lainnya dapat timbul pada wanita hamil yang tampak sehat, seperti reaksi terhadap obat yang diberikan. Wanita yang baru bersalin dibiarkan dahulu di ruang bersalin atau dipindah keruang pemulihan atau ruang kala empat tempat tersedianya berbagai fasilitas yang sesuai untuk mengatasi keadaan emerjensi; observasi dilakukan paling sedikit selama 1 jam (Farrer, 2001)

2.1.6 Faktor-faktor persalinan

Faktor-faktor yang terlibat dalam persalinan adalah:

1. Power yaitu kontraksi dan retraksi otot-otot volunter dari ibu, yaitu kontraksi otot perut dan diafragma sewaktu ibu mengejan dan meneran.

2. Passage yaitu bagian tulang panggul, serviks, vagina dan dasar panggul (displacement).

3. Passenger yaitu terutama janin (secara khusus bagian kepala janin), selaput dan cairan ketuban/amnion.


(25)

2.2 Konsep Persiapan dan Perawatan Persalinan 2.2.1 Persiapan Persalinan

Pada suatu tahap kehamilan bahwa semua wanita akan menyadari keharusan untuk melahirkan, sehingga pada saat ANC diperlukan informasi tentang persalinan. Diharapkan wanita hamil sudah mempersiapkan diri untuk menghadapi persalinan (Sumarah, 2009)

a. Informasi

Idealnya seorang wanita hamil sudah melakukan hubungan dengan seorang bidan/penolong persalinan tertentu agar mendapatkan informasi secara konsisten dan wanita tersebut akan merasa rileks dan secara bebas akan meminta informasi. Dengan cara demikian setiap wanita akan mendapat informasi sebanyak yang di inginkan. Diupayakan informasi tersebut diberikan secara informal dan rileks, dan informasi diberikan secara individu.

b. Intervensi kecemasan

Meskipun banyak wanita yang mungkin akan merasa sedikit takut tentang beberapa aspek dan kehamilan dan persalinan, tetapi ada juga wanita yang tidak merasa takut akan kehamilan dan persalinan. Sering wanita hamil menerima informasi yang salah dan tepat pada saat ia dalam keadaan yang rentan, sehingga akan menghantui dan menyebabkan rasa takut meningkat. Oleh karena itu disarankan pada semua wanita hamil untuk tidak segan-segan mencari informasi pada sumber yang jelas.

c. Keikutsertaan dalam perencanaan

Rencana persalinan sekarang sudah semakin popular. Rencana persalinan dibuat oleh wanita hamil bersama bidan yang akan memberi pertolongan pada saat


(26)

persalinan. Pasangan-pasangan yang bisa berpartisipasi dalam perencanaan asuhan yang dikehendaki akan lebih tenang dalam menghadapi persalinan. Bidan harus ingat bahwa pasangan yang pasangan-pasangan tersebut berpendapat bahwa sebuah rumah sakit bagaikan benda asing, lingkungan yang belum dikenal dan sangat berhubungan sakit dan mati.

d. Berkenalan dengan staf

Berkenalan dengan staf dan ruangan untuk bersalin serta melihat-lihat lingkungan akan sangat berguna bagi wanita hamil. Pengguaan alat dijelaskan dengan jelas akan mengurangi rasa takut. Pendekatan secara intim terhadap asuhan yang dirancang agar dapat mengikat kesinambungan asuhan dari sipemberi asuhan kepada setiap wanita agar ia mendapatkan rasa aman bahwa akan bertemu dengan orang-orang yang sudah dikenal selama kontak dengan penyedia jasa persalinan. (Sumarah, 2009)

Adapun Prosedur Persiapan pada persalinan antara lain (Farrer, 2001)

a. Mencukur rambut di daerah pubis, vulva dan perine merupakan prosedur rutin pada banyak rumah sakit. Sebagian dokter mengeluarkan perintah tetap yang harus dilaksanakan, sebagian lainnya menyerahkan keputusan ini pada bidan yang melaksanakannya menurut kehendak ibu hamil. Mencukur daerah perineum merupakan tindakan untuk membersihkan rambut yang kalau terjadi robekan perineum atau episiotomy dapat masuk kedalam luka atau menjadi sumber mikroorganisme penyebab infeksi. Pengguntingan rambut dan bukan pencukuran kini semakin sering dilakukan untuk mengurangi risiko cedera pada kulit.

b. enema Seperti halnya mencukur, penggunaan enema tidak lagi dilakukan secara rutin dan setelah diberi penjelasan yang lengkap, pasien dibiarkan untuk


(27)

memutuskan sendiri apakah ingin menggunakan enema atau tidak. Penggunaan enema tidak dilakukan pada proses persalinan yang sudah pasti atau kalau presenting part belum masuk pintu atas panggul sementara ketuban sudah pecah. Tujuan pemberian enema kepada wanita dalam proses persalinan adalah untuk mengosongkan usus bagian bawah. Pengosongan usus ini akan:

1. Memberikan tempat dalam panggul untuk turunnya kepala janin 2. Menstimulasi kontraksi (secara refleks)

3. Mencegah kontaminasi oleh feses pada saat bayi dilahirka

4. Memberikan perasaan lebih nyaman selama fase dini puerperium

Pemberian enema juga berfungsi sebagai bonus karena meningkatkan kerjasama pasien pada saat mengejan. Dorongan mengejan ditafsirkan sebagai keadaan yang menyerupai dorongan untuk membuang hajat (kami tidak pernah menyuruh ibu hamil yang sudah dalam proses persalinan untuk ke toilet meskipun ia merasa ingin buang hajat (sebaiknya akan memeriksa kepala janin). Dengan mengingatkan bahwa sebelumnya pasien telah mendapatkan enema sehingga usus besarnya sudah kosong dan tidak akan mengotori ranjang, maka ia tidak akan ragu-ragu lagi untuk mengejan ketika saatnya tiba. Enema tersebut bisa berupa air biasa, air sabun, atau salah satu jenis enema yang disposable. Jika ibu hamil sudah mengalami his pemberian enema dapat menimbulkan perasaan yang tidak menyenangkan, khususnya pada saat-saat di antara pemberian enema dan mungkin juga tidak bisa diajak bicara.

c. Higiene Umum, Meskipun hal terakhir yang dilakukan oleh ibu hamil sebelim meninggalkan rumah adalah mandi, namun setelah pemberian enema, kebanyakan pasien ingin membersihkan tubuhnya kembali. Pada saat-saat ini, beberapa aspek


(28)

hygiene yang penting dan perlu dijelaskan dapat diperhatikan. Barangkali rambut dapat dikeramas atau disisir agar model rambut sesuai dan nyaman untuk menjalani persalinan. Kuku jari juga memerlukan perhatian. Kuku jari tangan yang panjang dapat melukai ibu sendiri atau orang lain selama periode persalinan dan postnatal. Setiap lesi pada kulit atau mulut yang terlihat dicatat dan diberitahukan kepada dokter jika mempunyai arti yang penting. Pasien kemudian dipindahkan ke kamarnya. Sebagian rumah sakit memiliki kamar bagi kala satu persalinan, yang dilengkapi dengan gorden, penutup tempat tidur, ruang tamu dan suasana umum untuk santai. Jika menghendakinya, pasien bisa mendapatkan preparat sedatif atau analgesik menurut kemajuan persalinannya.

2.2.2 Perawatan Persalinan

Dalam perawatan persalinan ada beberapa pemenuhan kebutuhan secara fisik dan psikologis ibu selama persalinan (Sumarah, 2009):

1. Kebutuhan fisik ibu

a. Kebersihan dan kenyamanan

Ibu dalam inpartu akan merasa sangat panas dan berkeringat oleh karena itu ibu akan membutuhkan kesempatan untuk mandi atau bersiram, hal ini dapat dilakukan bila ibu masih memungkinkan untuk berjalan. Tetapi bagi ibu yang sudah tidak mungkin untuk melakukan, maka peran bidan dan keluarga untuk membantunya dengan dengan menyeka dengan waslap yang dibasahi dengan air dingin pada muka, leher dan tangan serta bagian kemaluan dibersihkan dengan kapas lembab. Demikian juga baju yang basah karena keringat atau air ketuban perlu diganti dengan yang bersih. Mulut dapat disegarkan dengan kumur-kumur atau gosok gigi


(29)

b. Posisi

Dalam kehamilan ibu sudah aktif berproses dalam menghadapi persalinan misalnya ibu sudah senam, latihan jalan-jalan, jongkok, ibu akan menggunakan posisi tidur senyaman mungkin yang telah dilakukan selama kehamilan seperti jongkok, merangkak atau berdiri. Hal ini akan meningkatkan keinginan merubah posisi pada saat persalinan karena sudah dilatih pada saat hamil. Hal ini juga merupakan satu upaya untuk mengatasi kontraksi bila dibandingkan dengan ibu yang tidak pernah melatih pada saat hamil. Tempat tidur untuk persalinan dirancang secara khusus yang dapat diubah-ubah sesuai dengan kebutuhan. Posisi alternatif yang digunakan dalam persalinan adalah menghindari posisi telentang, ibu berusaha untuk menggunakan posisi senyaman mungkin.

c. Kontak fisik

Selama proses persalinan ibu tidak suka dengan bercakap-cakap tetapi ibu akan merasa nyaman dengan kontak fisik. Keluarga hendaknya didorong untuk mau berpegangan tangan, menggosok-gosok punggungnya, menyeka wajahnya dengan air dingin menggunakan waslap atau dengan mendekapnya atau mengelus-elus perutnya, memijat kaki atau teknik-teknik lain yang Serupa. bila memungkinkan dilakukan ransangan pada puting susu dan klitoris untuk mendorong pelepasan oksitosin dan kelenjar pituitrin yang akan merangsang kontraksi menjadi semakin kuat, secara alamiah. Keluarga didorong untuk membantu merubah posisi tidur ibu. Bidan hendaknya peka akan keinginan pasangan dan menghormatinya.


(30)

d. Pijatan

Ibu yang mengeluh sakit pinggang atau nyeri selama persalinan mungkin merasa pijatan akan sangat meringkan keluhan. Bidan/ keluarga dapat melakukan pijatan melingkar di daerah lumbosarkalis, menekan daerah lutut dengan posisi ibu duduk, atau mengelus-elus di daerah perut.

e. Perawatan kandung kemih

Keinginan untuk berkemih pada ibu inpartu sering terganggu dengan adanya kontraksi, oleh karena itu pengamatan terhadap kandung kemih haruslah diperhatikan karena dapat menghambat turunnya bagian terendah janin dan kontraksi uterus. Setiap 4 jam kandung kemih harus dikontrol dan diupayakan ibu dapat kencing sendiri dengan mencoba untuk kencing di pispot dengan disiram dengan air dingin atau diransang dengan membuka kran agar meransang ibu untuk ingin kencing.

2. Kebutuhan Psikologi Ibu

Pada ibu hamil terjadi perubahan psikologi, demikian juga pada ibu bersalin. Perubahan psikologi pada ibu bersalinan merupakan hal yang wajar, hampir semua ibu mengalaminya tergantung kepekaan dari setiap individu. Meskipun demikian ibu memerlukan bimbingan dari keluarga dan petugas penolong persalinan, agar ibu dapat menerima keaadaan yang terjadi dan dapat memahami sehingga ibu dapat beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi. Pada ibu bersalin sering merasa cemas, memikirkan hal-hal yang akan terjadi antara lain perasaan sakit, takut menghadapi persalinan, penolongnya sabar tidak, apakah anaknya cacat. Banyak pikiran yang menghantui selama persalinan. Hal ini dapat


(31)

menambah rasa sakit, oleh karena itu ibu bersalin memerlukan teman/ pendamping selama persalinan.

Penelitian menunjukkan bahwa kehadiran seorang pendamping pada saat persalinan dapat menimbulkan efek positif terhadap persalinan yang dapat menurunnya persalinan dengan tindakan.

Jika persalinannya adalah persalinan pertama, pasien tersebut mungkin merasa cemas dan mengkhawatirkan bagaimana harus bersikap sekalipun sudah mempersiapkan dengan baik sebelumnya. Bahkan bagi ibu yang sudah mengalami persalinan, setiap persalinan mungkin merupakan peritiwa yang berbeda, hampir dapat dipastikan bahwa ia akan menemui paling beberapa dokter yang baru. Tanpa tergantung pada pengalaman pasien sebelumnya apakah ia adalah pasien, bidan atau dokter, kita harus memastikan bahwa pasien memahami apa yang tengah terjadi dalam proses persalinan.

Perawatan secara umum yang dapat diberikan antara lain: (Farrer, 2001)

1. Kenyamanan yaitu Ranjang harus dijaga agar tetap kering, Cairan ketuban dapat mengalir terus. Perawatan mulut perlu diperhatikan, khususnya jika asupan cairan per oral dibatasi. Pasien akan berterima kasih jika tangan serta wajahnya sering dibersihkan, dan pembasuhan vulva dilakukan setiap 4 jam sekali. Nyeri punggung sering dikeluhkan, keluhan ini dapat diredakan dengan mengurut secara perlahan tapi kuat dari dasar tulang belakang. Penggunaan bantal keras (bukan bantal biasa) semakin populer sebagai sarana yang efektif untuk menyangga punggung selama persalinan.

2. Aktivitas yaitu biasanya ibu hamil dianjurkan untuk berjalan-jalan sampai proses persalinannya memasuki stadium dimana ibu, lebih aman atau nyaman


(32)

berbaring ditempat tidur. Bentuk-bentuk kegiatan untuk menghilangkan kebosanan atau mengalihkan perhatian seperti membaca atau merajut dapat dianjurkan, atau dapat memperbaiki teknik-teknik relaksasi pernapasan.

3. Cairan yaitu catatan asupan dan keluaran cairan terus dibuat selama proses persalinan. Dianjurkan agar pasien minum sedikit-sedikit tapi sering, jenis minuman yang dianjurkan adalah cairan yang jernih tanpa soda, misalnya air putih, minuman yang mengandung glukosa, sari buah, sekitar 75 ml per jam. Cairan infus biasanya baru diberikan jika asupan cairan terganggu seperti pada keadaan muntah-muntah atau keluaran urinenya jelek.

4. Mikturisi yaitu keluaran urine harus dicatat. Ibu hamil harus dianjurkan untuk mengosongkan kandung kemihnya paling tidak setiap 2 jam sekali, karena kandung kemih yang penuh dapat menghalangi kerja uterus dan memenuhi rongga panggul. Katerisasi hanya dilakukan jika ibu hamil tidak mampu buang air kecil dan setelah tindakan keperawatan yang lazim sudah dicoba. Semua urine yang dikeluarkan selama persalinan harus dikumpulkan untuk pemerikasan aseton dan protein. Jika terlihat renik protein pada stick test, urine tersebut didihkan. Pereklamsia dapat muncul untuk pertama kali pada saat ibu hamil dalam proses persalinan.

5. Makanan yaitu penyerapan makanan dari lambung dan usus akan mengalami pelambatan yang cukup berarti selama persalinan. Makanan padat biasanya tidak boleh diberikan selama persalinan. Sebagai penggantinya dianjurkan makanan cair, berbentuk jeli atau lunak. Biasanya selera makan ibu hanya terhadap jenis-jenis makanan ringan.


(33)

2.3 Persiapan dan Perawatan Ibu Primipara dan Multipara 2.3.1 Persiapan dan Perawatan Primipara

Primipara adalah wanita yang telah melahirkan seorang anak, yang cukup besar untuk hidup di dunia luar (Varney, 2006). Sebagian besar wanita mengalami persalinan baik itu wanita yang baru pertama kali malahirkan maupun untuk yang kedua kalinya. Farrer (2001)

2.3.2 Persiapan dan Perawatan Multipara

Multipara adalah wanita yang telah melahirkan seorang anak lebih dari satu kali. Prawirohardjo (2009). Multipara adalah wanita yang pernah melahirkan bayi viabel (hidup) beberapa kali. Manuaba (2008).

Menurut sumarah (2009) mengatakan bahwa persiapan dan perawatan pada ibu primipara dan multipara adalah pada tahap kehamilan bahwa semua wanita akan menyadari keharusan untuk melahirkan, sehingga pada saat persalinan diperlukan informasi tentang perawatan persalinan. Hasil penelitian menunjukkan ibu primipara lebih khawatir, tegang, takut, stres dalam menghadapi persiapan persalinan maupun perawatan persalinan dibandingkan dengan ibu multipara. Bobak (2004) mengidentifikasi bahwa kelahiran bayi pertama merupakan salah satu peristiwa yang paling membuat stress dalam kehidupan seseorang.

Pengalaman melahirkan sebelumnya merupakan hal yang penting bagi ibu multipara yang akan melahirkan. Setiap wanita memiki pengalaman melahirkan dengan tersendiri, pengalaman tersebut bisa bersifat positif tapi bisa juga negatif, dan pada akhirnya dapat menimbulkan efek persiapan dan perawatan persalinan. Pengalaman yang tidak memuaskan tentang kelahiran sebelumnya dapat


(34)

menyebabkan citra diri negatif pada ibu dan akan menghambat suatu persiapan dan perawatan persalinan ibu primipara dan multipara (Simkin, 1991 dalam Henderson dan Jones, 2005).


(35)

BAB 3

KERANGKA PENELITIAN

3.1 Kerangka Konsep

Kerangka konsep dalam penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi persiapan dan perawatan persalinan ibu primipara dan multipara di RSUD H. Abdul Manan Simatupang Kisaran. Persiapan persalinan adalah mempersiapkan diri dengan berbagai informasi, intervensi kecemasan, keikutsertaan dalam perencanaan, dan berkenalan dengan staf tentang hal-hal yang menyangkut persalinan. Persiapan dan perawatan adalah salah satu cara terbaik untuk menghadapi persalinan. Perawatan persalinan merupakan perawatan yang dilakukan kebersihan dan kenyamanan, posisi yang nyaman, kontak fisik, pijatan, dan perawatan kandung kemih (sumarah, 2009).

Sedikit banyaknya pengalaman bersalin akan mempengaruhi baiknya Persiapan maupun perawatan yang dilakukan oleh ibu yang menghadapi persalinan. Sesuai dengan tujuan penelitian maka penulis membuat batasan variabel-variabel pada kerangka konsep seperti dibawah ini, dengan variabel yang diteliti adalah persiapan persalinan, dan perawatan persalinan pada ibu primipara dan multipara. Untuk lebih jelas dapat dihubungkan dengan kerangka konsep sebagai berikut:


(36)

3.2 Defenisi Operasional

1. Persiapan persalinan adalah suatu hal yang akan dipersiapkan dalam persalinan di dalam RSUD H. Abdul Manan Simatupang Kisaran.

No Variabel Defenisi Operasional Hasil Ukur Skala 1 informasi Suatu hal yang didapat

dari berbagai orang, petugas kesehatan maupun media 1. Media 2. Keluarga 3. Dokter Nominal

2 Intervensi kecemasan Perencanaan yang dilakukan untuk menghilangkan kecemasan ibu 1. Olahraga 2. Musik Nominal

3 Keikutsertaan dalam

perencanaan

Berpartisipasi dalam melakukan rencana persalinan yang akan dilakukan

1. Menabung 2. Kontrol

Nominal

4 Berkenalan dengan staf

Pendekatan secara langsung maupun tidak langsung terhadap pegawai yang ada

1. Kontak 2. Berkunjung

Nominal Persiapan:

˗ Informasi

˗ Intervensi kecemasan

˗ Keikutsertaan dalam perencanaan

˗ Berkenalan dengan staf Perawatan:

Persiapan :

˗ Informasi

˗ Intervensi kecemasan

˗ Keikutsertaan dalam perencanaan

˗ Berkenalan dengan staf Perawatan:


(37)

2. Perawatan persalinan adalah suatu tindakan yang diberikan untuk mengurangi rasa sakit, kebersihan dan kenyamanan pada persalinan dalam RSUD H. Abdul Manan Simatupang Kisaran.

No Variabel Defenisi Operasional Hasil Ukur Skala 1 Kebutuhan

fisik

Perawatan yang diperlukan tubuh baik

fisik luar maupun fisik dalam

1. Kebersihan, kenyamanan 2. Posisi 3. Kontak fisik 4. Pijatan 5. Perawatan

kandung kemih

Ordinal

2 Kebutuhan psikologi

Kebutuhan yang diperlukan untuk

mengurangi kecemasan, rasa sakit, dan

ketakutan

1. Pendamping 2. Dorongan 3. Semangat

Ordinal

3. Ibu primipara adalah ibu yang melahirkan untuk pertama kalinya dan sedang dirawat di RSUD H. Abdul Manan Simatupang Kisaran.

4. Ibu multipara adalah ibu yang melahirkan bayi yang kedua atau lebih dan sedang dirawat di RSUD H. Abdul Manan Simatupang Kisaran.

3.3 Hipotesa

Hipotesa yang digunakan dalam penelitian ini adalah hipotesa alternative yaitu terdapat perbedaan antara persiapan dan perawatan persalinan yang dialami ibu primipara dan persiapan dan perawatan yang dilakukan ibu multipara dalam menghadapi persalinan di RSUD H. Abdul Manan Simatupang Kisaran


(38)

BAB 4

METODOLOGI PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah bersifat deskriptif komparatif yang bertujuan untuk mengidentifikasi persiapan dan perawatan persalinan ibu primipara dan multipara di RSUD H.Abdul Manan Simatupang Kisaran.

4.2 Populasi dan Sampel Penelitian 4.2.1 Populasi

Populasi pada penelitian ini adalah ibu primipara dan ibu multipara yang melahirkan secara normal di RSUD H.Abdul Manan Simatupang Kisaran.

4.2.2 Sampel

Sampel merupakan bagian populasi yang akan diteliti dengan karakteristik yang ada di dalam (Aziz, 2003). Penentuan jumlah sampel berdasarkan table power analisis untuk koefisien perbandingan dengan level of significance (α) sebesar 0.05, power of test (1-β) sebesar 0.80 dan effect size (∞) sebesar 0.05, sehingga didapat jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 64 orang yang terdiri dari 32 orang ibu primipara dan 32 orang ibu multipara (Pollit & Hungler, 1995).

Pengambilan sampel dengan metode purposive sampling. Dengan teknik ini, setiap ibu bersalin yang memenuhi kriteria inklusi penelitian yaitu: ibu bersalin primipara dan multipara, tidak mengalami komplikasi, persalinan


(39)

normal, bisa membaca dan menulis serta bersedia menjadi responden dalam penelitian ini.

4.3 Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di RSUD H.Abdul Manan Simatupang kisaran. Dan diperkirakan akan dapat subjek yang mewakili dari populasi yang ada. Penelitian ini dilaksanakan pada Agustus-September 2012.

4.4 Pertimbangan Etik

Penelitian ini dilakukan setelah mendapat ijin dari Dekan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Selanjutnya mengirimkan surat permohonan untuk mendapatkan izin penelitian dari RSUD H.Abdul Manan Simatupang Kisaran.

Setelah mendapatkan izin dari RSUD H.Abdul Manan Simatupang Kisaran, peneliti mulai pengumpulan data dengan memberikan lembar persetujuan (informed concent) kepada responden yang akan diteliti. Sebelum responden mengisi dan menandatangani lembar persetujuan, peneliti menjelaskan maksud, tujuan dan prosedur penelitian.

Penelitian menanyakan kesediaan responden untuk berpartisipasi dalam penelitian dengan menandatangani lembar persetujuan tersebut. Jika responden menolak untuk berpartisipasi dalam penelitian maka peneliti tidak memaksa dan tetap menghargai hak-haknya tanpa ada tekanan fisik maupun psikologis.

Untuk menjaga kerahasiaan responden, peneliti tidak mencantumkan nama lengkap tetpi mencantumkan inisial nama responden atau memberi kode pada


(40)

masing-masing lembar kuesioner. Kerahasiaan informasi responden dijamin oleh peneliti setelah proses penelitian selesai dilaksanakan. Data-data yang diperoleh dari responden untuk kepentingan penelitian.

4.5 Instrumen Penelitian

Untuk memperoleh informasi dari responden, peneliti menggunakan alat pengumpulan data berupa kuesioner. Kuesioner terdiri dari dua bagian : pertama data demografi responden dan yang kedua kuesioner persiapan dan perawatan. 4.5.1 Data Demografi Responden

Kuesioner data demografi responden meliputi kode, umur, suku, pendidikan, pekerjaan, penghasilan per bulan, gravida, paritas, aborsi, kehamilan direncanakan, ada/ tidaknya masalah kehamilan, TTP sesuai dengan tanggal kelahiran.

4.5.2 Kuesioner Persiapan dan Perawatan

Untuk mengetahui Persiapan dan perawatan ibu primipara dan ibu multipara dalam menghadapi persalinan maka peneliti menggunakan kuesioner Persiapan dan perawatan persalinan dari (Sumarah, dkk, 2009) yang disesuaikan dengan tinjauan pustaka.

4.6 Validitas dan Realibilitas 4.6.1 Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan kevalidan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid adalah instrumen yang mempunyai


(41)

validitas yang tinggi. Sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah (Arikunto, 2010).

Uji validitas telah dilakukan oleh dosen yang ahli dibidang ini berupa uji content validitas. Berdasarkan uji reliabilitas tersebut, kuesioner disusun kembali dengan bahasa yang lebih efektif dan dengan item-item pernyataan yang akan mengukur sasaran yang ingin di ukur sesuai dengan teori atau konsep. Setelah dilakukan uji validitas maka didapatkan hasil bahwa instrument penelitian yang digunakan telah valid dan dapat di gunakan untuk penelitian selanjutnya.

4.6.2 Reliabilitas

Untuk mengetahui kepercayaan (reliabilitas) instrumen dilakukan uji reliabilitas instrumen. Instrumen reliabel apabila pada beberapa kali pengukuran memberikan hasil relative sama (Azwar, 2003).

Uji reliabilitas dilakukan terhadap 20 orang kriteria responden yang memenuhi kriteria (Azwar, 2003). Uji reliabilitas pada penelitian ini dilakukan dengan cronbach alpa dimana menggunakan skala guttman.

Hidayat (2009) suatu instrument dikatakan reliabel bila nilainya >0,70. Dari hasil uji reabilitas dengan menggunakan formula Cronbach alpa dalam program perangkat komputer terhadap kuesioner persiapan adalah 0.78 dan kuesioner perawatan adalah 0.86. Menurut Purwanto (2008) suatu instrument dikatakan reliabel bila koefisiennya 0.70 atau lebih. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kusioner persiapan dan perawatan mengenai persalinan ibu primipara dan multipara yang digunakan dalam penelitian ini adalah reliabel.


(42)

4.7 Pengumpulan data

Pengumpulan data dilakukan dengan memberikan kuesioner kepada responden. Prosedur pengumpulan data dilakukan dengan cara sebagai berikut: 4.7.1 Mengajukan permohonan ijin pelaksanaan penelitian pada institusi

pendidikan (Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Sumatera Utara).

4.7.2 Mengirim surat ijin penelitian dari Fakultas ke tempat penelitian (RSUD H. Abdul Manan Simatupang Kisaran).

4.7.3 Setelah mendapat ijin dari pihak RSUD H. Abdul Manan Simatupang Kisaran.

4.7.4 Peneliti meminta kesediaan responden untuk berperan untuk serta dalam penelitian.

4.7.5 Setelah mendapat persetujuan responden, pengumpulan data dimulai.

4.8 Analisa Data

Setelah semua data terkumpul, maka analisa data dilakukan melalui beberapa tahapan, antara lain tahap pertam editing yaitu mengecek nama dan kelengkapan identitas maupun data responden serts memastikan bahwa semua jawaban telah diisi sesuai petunjuk, tahap kedua koding yaitu member kode atau angka tertentu pada kuesioner untuk mempermudah waktu mengadakan tabulasi dan analisa, tahap ketiga processing yaitu memasukkan data dari kuesioner ke dalam program computer, tahap keempat adalah melakukan cleaning yaitu mengecek kembali data yang telah di entry untuk mengetahui ada kesalahan atau tidak.


(43)

Untuk kuesioner persiapan persalinan terdiri dari 4 kategori yang masing-masing 10 pertanyaan dan kuesioner perawatan persalinan terdiri dari 2 kategori yang masing-masing 10 pertanyaan. Adapun pilihan jawaban yaitu “ya” bernilai 1, dan “tidak” bernilai 0. Skala pengukuran yang digunakan adalah skala Guttman. (Azis alimul, 2007)

Data yang sudah diolah, data demografi disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi dan persentase. Persiapan dan perawatan persalinan ibu primipara dan multipara disajikan dalam bentuk distribusi dan persentase. Sedangkan untuk mengidentifikasi perbedaan persiapan dan perawatan persalinan ibu primipara dana multipara menggunakan statistik bivariat yaitu dengan uji beda mean independen (uji independen T-test). Jika nilai t-test hitung > nilai t-tabel maka terdapat perbedaan dan sebaliknya apabila nilai t-test hitung < nilai t-tabel maka tidak terdapat perbedaan (sukandarrumidi, 2004).


(44)

BAB 5

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil pengumpulan data yang dilakukan dari tanggal 27 agustus sampai dengan 4 september 2012. Diperoleh informasi bahwa ada perbedaan persiapan dan perawatan persalinan ibu primipara dan multipara di RSUD H.Abdul Manan Simatupang Kisaran

Berikut ini akan dijabarkan mengenai hasil penelitian tersebut yaitu: 5.1.1 Karakteristik Responden

Pada penelitian ini responden terdiri dari dua kelompok yaitu kelompok responden primipara dan kelompok multipara. Jumlah seluruh responden dalam penelitian ini adalah 64 orang, dengan distribusi 32 orang responden primipara dan 32 orang responden multipara. Adapun karakteristik responden yang akan dipaparkan mencakup umur, suku, pendidikan, pekerjaan, penghasilan per bulan , gravida, paritas, aborsi, kehamilan direncanakan, ada/tidaknya masalah kehamilan, TTP sesuai dengan tanggal kelahiran.

5.1.1.1 Primipara

Dari data yang diperoleh menunjukkan bahwa kelompok umur yang

terbanyak menjadi responden yaitu ibu primipara yang berusia <20 tahun (71,9%), yang berusia 20- 35 tahun (28,1%). Mayoritas suku Jawa (65,6% ), suku

batak (21.9%), dan suku melayu (12.5%). Bila dilihat dari pekerjaan, mayoritas responden yang tidak bekerja/ ibu rumah tangga adalah 71,9%. Sementara berdasarkan tingkat pendidikan terakhir responden ditemukan sekolah dasar


(45)

adalah 25%, Sekolah Menengah Atas adalah 37,5%. Berdasarkan penghasilan responden ibu primipara terbanyak mempunyai penghasilan antara >Rp 1000.000 yaitu sebanyak (31,3%). Berdasarkan Gravida (100%), Abortus (100%). Berdasarkan kehamilan yang direcanakan yaitu sebanyak (78,1%), semua ibu primipara tidak ada yang mengalami masalah kehamilan (100%). TTP yang sesuai dengan tanggal kelahiran sebanyak (93,8%).

5.1.1.2 Multipara

Dari data yang diperoleh menunjukkan bahwa kelompok umur yang terbanyak menjadi responden yaitu ibu multipara yang berusia <20 tahun yaitu sebanyak (12,5%), pada kelompok usia 20-35 tahun sebanyak (62,5%) dan kelompok >35 tahun sebanyak (25%). Suku Jawa (81,3%), batak dan melayu banyaknya sama yaitu (9,4%). Bila dilihat dari pekerjaan, mayoritas responden tidak bekerja/ ibu rumah tangga adalah 61,6%, sementara berdasarkan tingkat pendidikan terakhir responden ditemukan Sekolah Menengah Atas adalah 56,3%. Berdasarkan penghasilan, responden ibu multipara terbanyak mempunyai penghasilan antara >Rp 1000.000 yaitu sebanyak 21,9%. Berdasarkan Gravida tertinggi (34.4%), Paritas terbanyak ada 2 yang sama (37.5%), Abortus (71.9%). Berdasarkan kehamilan yang direncanakan yaitu sebanyak (71.8%), semua ibu primipara tidak ada yang mengalami masalah kehamilan (100%). TTP yang sesuai dengan tanggal kelahiran sebanyak (96,9%).


(46)

Tabel 5.1.1.1 Distribusi frekuensi dan persentase karakteristik responden primipara dan multipara di RSUD H.Abdul Manan Simatupang Kisaran Bulan Agustus sampai September 2012 (N=32)

Primipara Multipara

Karakteristik Frekuensi ( f )

Persentase (%)

Frekuensi ( f )

Persentase (%) Usia

- <20 tahun - 20-35 tahun - >35 tahun

23 9 71.9 28.1 4 20 8 12.5 62.5 25 Suku -Batak -Jawa -Melayu 7 21 4 21.9 65.6 12.5 7 21 4 21.9 65.6 12.5 Pendidikan -SD -SMP -SMA -Perguruan Tinggi 8 10 12 2 25 31.3 37.5 6.3 7 8 18 3 9.4 25.0 56.3 9.4 Pekerjaan -Pegawai Negeri -Pegawai Swasta -Ibu Rumah Tangga -Wiraswasta 2 5 23 2 6.3 15.6 71.9 6.3 2 4 21 5 6.3 12.5 65.6 15.6 Penghasilan per bulan

- Rp 500.000 - >1000.000 22 10 68.8 31.3 27 5 78.1 21.9 Gravida 1 2 3 4 5 6

32 100

9 11 9 3 28.1 34.4 28.1 9.4 Paritas 2 3 4 5 12 12 7 1 37.5 37.5 2.9 3.1 Abortus 0 1

32 100 23

9

71.9 28.1


(47)

Primipara Multipara Karakteristik Frekuensi

( f )

Persentase (%)

Frekuensi ( f )

Persentase (%) Kehamilan direncanakan -Ya -Tidak 25 7 78.1 21.9 25 7 78.1 21.9 Ada tidaknya masalah

kehamilan

-Tidak ada 32 100 32 100

TTP sesuai dengan tanggal kelahiran -Ya -Tidak 30 2 93.8 6.2 31 1 96.9 3.1

5.1.1.3 Distribusi Persiapan dan Perawatan Primipara

Secara umum responden primipara memiliki persiapan yang baik. Hasil ini terlihat dari total rata-rata dari persiapan dan perawatan ibu primipara adalah 93.07, dengan standart deviasi untuk persiapan dan perawatan 6.272. Dimana dikatakan jika baik berada dalam rentang 61-120 dan jika dikatakan buruk nilai rata-rata berada dalam rentang 1-60.

Tabel 5.1.1.3 Skor Persiapan Persalinan dan Perawatan Primipara (N=32)

Mean S D

Persiapan 34.91 2.006

Perawatan 58.16 4.266

Total 93.07 6.272

Dari 60 pernyataan yang dapat mengeksplorasi persiapan dan perawatan responden secara buruk dengan (no. 45, 49, 53, 60) dengan menggunakan kontak fisik secara langsung ibu meresponnya kurang sebanyak (18,7%), saat ibu ingin berkemih sangat terganggu didapat sebanyak (59,4%), begitu juga ibu merasa takut dalam menghadapi persalinan didapat sebanyak (50%), dan pada saat persalinan ibu selalu ingin dipeluk dan duduk berdekatan dengan suami didapat


(48)

sebanyak (59,4%). Sedangkan didapati dengan pernyataan yang baik dengan (no. 11, 25, 36, 47, 54, 58, 59) dengan mendengarkan musik dapat membuat badan rileks sebanyak (96,9%), dengan melakukan tehnik relaksasi sebanyak (96,9%), dengan mengetahui keuntungan tempat persalinan ibu tidak akan cemas lagi sebanyak (96,9%) dengan memikirkan bagaimana rasa sakit pada saat persalinan ibu akan memikirkan hal-hal yang baik sebanyak (96,9%), ibu akan merasa senang apabila diawasi dan dihargai oleh suami dan keluarga sebanyak (96,9%), dengan memberitahukan keluhan-keluhan yang dirasakan rasa sakit yang dirasakan oleh ibu akan berkurang dengan sebanyak (96,9%).

5.1.1.4 Distribusi Persiapan dan Perawatan Persalinan Ibu Multipara Sama halnya dengan responden ibu primipara, responden multipara juga memiliki persiapan dan perawatan persalinan yang baik. Hal ini terlihat dari nilai total rata-rata (92.00), dengan standart deviasi persiapan dan perawatan 4.695. Bahwa persiapan dan perawatan persalinan ibu multipara dapat dikategorikan baik.

Tabel 5.1.1.4 Skor persiapan dan perawatan persalinan ibu multipara (N=32)

Mean S D

Persiapan 35.34 1.894

Perawatan 56.66 2.801

Total 92.00 4.695

Dari 60 pernyataan yang dapat mengeksplorasi persiapan dan perawatan terdapat responden secara buruk dengan (no. 44, 45, 47, 56, 57) ibu selalu saja menggunakan posisi terlentang untuk tidur karena dirasakan lebih enak didapat sebanyak (53,2%), dengan menggunakan kontak fisik secara langsung ibu tidak merespon dengan baik maka didapat sebanyak (3,1%), ibu selalu mengeluh sakit


(49)

pinggang atau nyeri saat persalinan sebanyak (40,6%), ibu selalu meminta agar ditemani saat persalinan karena merasa takut sebanyak (37,5%), dan ibu akan merasa senang apabila diawasi dan dihargai sebanyak (25%). Sedangkan yang dapat merespon secara baik dengan (no. 42, 54, 55) kenyamanan yang dirasakan dengan mengganti pakaian didapat sebanyak (90,6%), dengan memikirkan bagaimana dengan rasa sakit pada saat persalinan yang dirasakan ibu didapat sebanyak (90,6%), dan ibu takut dengan keadaan anaknya “cacat” didapat sebanyak (96,9%).

5.1.1.5 Perbedaan Persiapan dan Perawatan Persalinan Ibu Primipara dan Multipara

Hasil analisa data dengan menggunakan independent t-test menunjukkan bahwa persiapan dan perawatan persalinan secara keseluruhan dari ibu primipara dan multipara tidak berbeda secara signifikan (t = 0.550, p = 0.584 , 2-tailed). Dimana nilai mean dari primipara (93.07) dan multipara (92.00), dan nilai mean difference pada persiapan dan perawatan (0.020).

Tabel 5.1.1.5 Hasil Uji Independent t-test terhadap Persiapan dan Perawatan Persalinan Ibu Primipara dan Multipara

Mean Mean Difference t p(2-tailed)

Persiapan & perawatan .020 .550 .584

Primipara 93.07

Multipara 92.00

5.2 Pembahasan

Dari hasil penelitian yang telah diperoleh, pembahasan dilakukan untuk menjawab pertanyaan penelitian yaitu perbedaan persiapan dan perawatan


(50)

persalinan ibu primipara dan multipara di RSUD H. Abdul Manan Simatupang Kisaran.

5.2.1 Persiapan dan Perawatan Ibu Primipara

Persiapan dan perawatan adalah suatu tahapan kehamilan bahwa semua wanita akan menyadari keharusan untuk melahirkan, sehingga pada saat ANC diperlukan informasi tentang persalinan. Diharapkan wanita hamil sudah mempersiapkan diri untuk menghadapi persalinan.

Berdasarkan skor persiapan dan perawatan primipara selama persalinan diperoleh bahwa kelompok responden memiliki persiapan dan perawatan yang baik. Ini di sebabkan pada ibu melahirkan untuk pertama kalinya secara aktif telah mempersiapkan dirinya untuk menghadapi proses persalinan, perannya sebagai seorang ibu dan orang tua bagi anak-anaknya kelak. Namun rasa cemas pada ibu dapat timbul akibat kekhawatiran akan proses persalinan yang aman untuk dirinya dan anaknya, hal ini disebabkan karena ibu tidak mengerti anatomi dan proses persalinan (Rubin, 1975). Berdasarkan distribusi karakteristik responden pada usia ibu primipara terbanyak < 20 tahun, ini dikarenakan pada usia ini sangat banyak wanita sudah menikah. Padahal menurut Sarwono (2005) menyatakan bahwa pada wanita hamil dan melahirkan pada usia di bawah 20 tahun ternyata 2-5 kali lebih tinggi beresiko kematian maternal yang terjadi pada umur 20-29 tahun. Kematian maternal meningkat kembali sesudah umur lebih dari 35 tahun.

5.2.2 Persiapan dan Perawatan Ibu Multipara

Pada ibu yang untuk kedua kalinya atau bahkan yang lebih sudah memiliki pengalaman tersendiri dalam melahirkan dan bersalin, yang mana mempengaruhi


(51)

pendekatan dalam mempersiapkan diri menghadapi persalinan, akan tetapi pada ibu yang menantikan kelahiran anak kedua memiliki kekhawatiran yang berbeda pada masa persalinan (Merilo, 1988). Berdasarkan distribusi karakteristik responden pada usia ibu multipara terbanyak yaitu antara 20-35 tahun, dimana dikatakan usia ini adalah masa produktif bagi seorang ibu. Hal ini sesuai menurut Sarwono (2005) yang menyatakan dalam kurun reproduksi sehat dikenal bahwa usia aman untuk kehamilan dan persalinan adalah 20-30 tahun. Berdasarkan hasil penelitian Rahayu (2010) yang menyatakan bahwa umur sangat mempengaruhi ibu primipara dan multipara dalam persiapan dan perawatan persalinan, dimana dikatakan bahwa dengan umur produktif 20-30 tahun lebih dominan melakukan konseling /bertanya kepada tenaga kesehatan tentang persalinan ketika melakukan kunjungan pemeriksaan kehamilan di sarana kesehatan sehingga ibu mempunyai pemahaman yang baik tentang persiapan dan perawatan persalinan.

Pada penelitian ini kedua kelompok ibu pada umumnya memiliki tingkat pendidikan yang tinggi yaitu pendidikan Sekolah Menengah Atas. Pada hakikatnya pendidikan akan memberikan kemampuan kepada seorang untuk berpikir rasional dan objektif dalam menghadapi masalah. Pendidikan akan mempengaruhi seseorang yang belum dewasa untuk secara berangsur-angsur di bawa kearah kedewasaan. Kedewasaan pada dasarnya adalah kemampuan untuk mandiri. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang diharapkan di ikuti oleh semakin tinggi tingkat pengetahuan seseorang. Bagi seorang ibu bersalin pengetahuan tentang persalinan dapat membantu ibu bersalin untuk mempersiapkan diri terhadap proses persalinan dan penyebab mulainya persalinan, selain itu sangat penting membantu mereka mempersiapkan diri


(52)

dengan lebih baik. Menurut Sears, dkk (1991) menyatakan bahwa pada dasarnya alasan seseorang mempersiapkan diri agar dapat menghadapi persalinan selain itu mencari informasi yang bermanfaat dari orang lain.

Pendidikan juga merupakan unsur modernisasi yang menuju kepada terciptanya suatu berpikir rasional. Perempuan yang berpendidikan diharapkan akan lebih tepat dalam mengambil keputusan tentang apa yang harus mereka lakukan, dengan demikian pendidikan berpengaruh baik terhadap kemampuan mereka untuk memecahkan masalah yang sedang mereka hadapi (Sukamdi, 1990; Tarmizi, 1991). Hal senada juga dikemukakan oleh Boserup (1970) bahwa pendidikan akan memperbaiki status, kemampuan dan keahlian seorang perempuan serta meningkatkan aspirasi dan harapan seorang perempuan akan kehidupan yang lebih baik bagi dirinya sendiri serta keluarga (Standing, 1976). Sementara menurut Oppong (1974) seorang perempuan yang berpendidikan berpeluang untuk membuat keputusan dalam keluarganya. Di samping itu pendidikan memberi kekuasaan dan kepercayaan diri kepada perempuan untuk mengambil keputusan atas tanggung jawab perempuan itu sendiri (Sadli, 1991).

Berdasarkan penelusuran terhadap data demografi tersebut diatas dapat diasumsikan bahwa data demografi tersebut memberikan pengaruh yang sama-sama dominan terhadap persiapan dan perawatan persalinan ibu primipara dan multipara sehingga bisa jadi menyebabkan persiapan dan perawatan ibu bersalin yang juga sama-sama baik dan tidak berbeda secara signifikan.


(53)

5.2.3 Perbedaan persiapan dan perawatan persalinan ibu primipara dan multipara.

Dari hasil uji statistik dengan menggunakan independen t-test yang dilakukan terhadap hasil penelitian diperoleh bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan persiapan dan perawatan persalinan ibu primipara dan multipara (p= 0,584 , 2-tailed). Hal ini menunjukkan bahwa hipotesa alternative Ho diterima dan Ha ditolak.

Dari hasil penelitian ditemukan bahwa kedua kelompok responden ibu primipara dan multipara berada dalam rentang persiapan dan perawatan yang baik, dimana nilai rata-rata persiapan dan perawatan kelompok ibu primipara adalah (93,07) dan kelompok ibu multipara adalah (92,00).

Persiapan. Hasil penelitian ini sesuai dengan pernyataan Sumarah (2009) bahwa seseorang dengan persiapan yang baik akan mempersiapkan dirinya dengan baik pula, dapat memahami dan menerima sejumlah fakta yang bermacam-macam tentang dirinya sendiri serta dapat menerima dirinya apa adanya sehingga mudah beradaptasi terhadap hal-hal yang dapat menimbulkan stres. Sehubungan dengan itu menurut Indrawati (2005) mengatakan bahwa dengan menjaga para ibu dari gangguan stres selama persalinan bukan hanya baik bagi emosi ibu tapi juga akan baik bagi perkembangan bayi yang akan lahir, selain itu ibu yang mengalami stres selama kehamilan akan membuat janin di dalam rahimnya juga ikut mengalami stres. Jadi diharapkan pada ibu agar tidak mengalami stres dalam menghadapi persalinan.

Perawatan. Hasil penelitian ini sesuai dengan pernyataan (Sumarah, 2009) bahwa seseorang dengan perawatan yang baik akan melakukan segala


(54)

perawatan pada dirinya dengan baik ada beberapa pemenuhan kebutuhan secara fisik maupun psikologis ibu selama persalinan yaitu kebutuhan fisik antara lain kebersihan dan kenyamanan, posisi, kontak fisik, pijatan, perawatan kandung kemih, dan untuk kebutuhan psikologis meliputi perubahan psikologi pada ibu bersalin merupakan hal yang wajar, hampir semua ibu mengalaminya tergantung kepekaan dari setiap individu. Meskipun demikian ibu memerlukan bimbingan dari keluarga dan petugas penolong persalinan, agar ibu dapat menerima keadaan yang terjadi dan dapat memahami sehingga ibu dapat beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi. Pada ibu bersalin sering merasa cemas, memikirkan hal-hal yang akan terjadi antara lain perasaan sakit, takut menghadapi persalinan, penolongnya sabar tidak, apakah anaknya cacat. Banyak pikiran yang menghantui selama persalinan. Hal ini dapat menambah rasa sakit, oleh karena itu ibu bersalin memerlukan teman/ pendamping selama persalinan. Sehubungan dengan itu menurut Huliana (2003) bahwa tidak semua perempuan bisa memahami dan menghayati kodratnya, entah karena pengetahuan yang kurang memadai atau tidak adanya minat yang berhubungan erat dengan pikiran dan perasaan. Pada berbagai penelitian tentang perawatan persalinan di Indonesia tahun (2005), terdapat faktor penting tentang perawatan persalinan, dimana terdapat 115 ibu telah melakukan perawatan dilihat dari kebutuhan fisik maupun psikologi, pada kelompok ibu primipara maupun multipara yang tidak melakukan perawatan adalah (26,9%), ini sangat rendah jika dibandingkan dengan (98,1%) keberhasilan perawatan pada kelompok ibu yang melakukan perawatan fisik maupun psikologi Suririnah (2005). Bagi ibu primipara perawatan persalinan merupakan hal yang baru walaupun bukan hal baru bagi ibu multipara (Poernomo, 2004)


(55)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan dapat diambil kesimpulan dan saran mengenai perbedaan persiapan dan perawatan persalinan ibu primipara dan multipara di RSUD H.Abdul Manan Simatupang Kisaran.

1. Kesimpulan

Hasil penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan persiapan dan perawatan persalinan ibu primipara dan multipara (p=0.584) dengan nilai signifikan yang tidak dapat diterima (p>0.05), sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesa penelitian ditolak.

Tidak adanya perbedaan persiapan dan perawatan persalinan ibu primipara dan multipara kemungkinan disebabkan oleh berbagai dari hasil data yang didapat dari data persiapan antara lain informasi, intervensi kecemasan, keikutsertaan dalam perencanaan, berkenalan dengan staf dan perawatan antara lain kebutuhan fisik dan kebutuhan psikologis yang memilki pengaruh yang sama-sama dominan terhadap kedua kelompok responden ibu primipara dan multipara, sehingga menimbulkan persiapan dan perawatan persalinan yang juga tidak berbeda secara signifikan.

Karakteristik kedua kelompok penelitian tidak terkontrol (tidak sama), dimana terdapat perbedaan yang signifikan pada karakteristik Persiapan dan perawatan, sehingga bisa jadi hal ini mempengaruhi hasil penelitian yaitu tidak terdapatnya perbedaan persiapan dan perawatan persalinan ibu primipara dan multipara di RSUD H.Abdul Manan Simatupang Kisaran.


(56)

2. Saran

2.1Untuk Pendidikan Keperawatan

Dalam pendidikan keperawatan khususnya keperawatan maternitas perlu diberikan penekanan materi mengenai persiapan dan perawatan persalinan ibu primipara dan multipara, sehingga perawat dapat memberi informasi yang benar dan mendukung ibu bersalin.

2.2Untuk Pelayanan Keperawatan

Dalam pelayanan keperawatan baik keperawatan komunitas maupun keperawatan maternitas perlu dipertimbangkan dilakukannya penyuluhan bagi ibu bersalin dalam upaya mengatasi masalah yang berhubungan dengan persalinan serta faktor yang mempengaruhinya. Informasi yang diberikan akan menggantikan ketidaktahuan ataupun memberikan pemahaman yang lebih baik tentang perubahan-perubahan yang mempengaruhi fisik maupun psikologisnya.

2.3Untuk Keluarga

Dengan adanya penelitian tentang persiapan dan perawatan persalinan diharapkan bagi keluarga dapat berguna dan menjadi sebuah informasi yang sangat baik untuk menghadapi persalinan.

2.4 Untuk Penelitian Selanjutnya

Perbedaan hasil penelitian yang diperoleh dengan tinjauan pustaka yang didapatkan dapat dijadikan sebagai data masukan bagi peneliti selanjutnya tentang persiapan dan perawatan persalinan ibu primipara dan multipara. Selain itu perlu juga dilakukan penelitian lanjutan untuk mengidentifikasi hubungan antara tingkat pengetahuan ibu dengan persiapan dan perawatan persalinan.


(57)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarata: Rineka Cipta

Azwar, A. (2003). Administrasi Kesehatan. Jakarta: Binarupa Aksara Bobak, L. (2004).Keperawatan Maternitas. Jakarta: Buku Kedokteran, EGC Charman, V. (2006). Asuhan Kebidanan Persalinan dan Kelahiran. Jakarta:

ECG

Farrer , H. (2001) perawatan maternitas. Jakarta: Yasmin asih-Edisi 2, EGC Hidayat, A. (2007). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data.

Jakarta: Salemba Medika

Ibrahim, C. S. (1993). Perawatan Kebidanan jilid I. Jakarta: Bharata Indrawati, D. (2005). Sehat Plus. Jakarta: PT. Mitra Media Prima

Juwita, R. (2006). Adaptasi Psikologi Primipara dan Multipara Selama Kehamilan. Medan: Fakultas Keperawatan USU

Kusmiyati, dkk. (2009). Perawatan Ibu Hamil. Yogyakarta: Fitramaya

Manuaba, I. B. G. (2008). Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: Buku Kedokteran, EGC Maryunani, A. (2010). Perawatan dan Pasca Persalinan, dikutip dari situs

Mochtar, R. (1998). Synopsis Obstetri, Obstetric Fisiologi, Obstetric Patologi jilid I, Jakarta: Buku Kedokteran, EGC

http://www.citrajorney.wordpress.com/2009/06/02

Musbikin, I. (2006). Persiapan Menghadapi Persalinan. Yogyakarta: Mitra Pustaka

Notoatmodjo, S. (2005). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta Nursalam. (2005). Konsep & Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu

Peperawatan, Pedoman Skripsi Tesis dan Instrument Penelitian Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika

Pemny Simkin, A. (2005). Buku Saku Persalinan. Jakarta: Buku Kedoteran,Yuyun Yuningsih, EGC


(58)

Pollit & Hungler. (1999). Nursing Research Principles and Methods. Philladelphia: J.B. Lippoincot Company

Prawirohardjo, S. (2009). Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Priyo, S. (2007). Analisis Data Kesehatan. Jakarta: FKM UI

Purwanto. (2008). Metodologi Penelitian Kuantitatif, untuk Psikologi dan Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Saifuddin, dkk. (2002). Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka

Sukandarrumidi. (2004). Metode Penelitian Petunjuk Praktis untuk Penelitian Pemula. Yogyakarta: Gadjah Mada Yogyakarta Press

Sumarah, dkk. (2009). Perawatan Persalinan. Yogyakarta: Fitramaya Suririnah. (2005). Psikologi Wanita. jilid 2. Bandung: CV. Mandar Maju Varney. (2006). Pasca Persalinan, dikutip dari

Watik, P. A. (2001). Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

http://www.ziddu.com, rabu, 27 juli 2011


(59)

Lampiran 1

Inform consent

Setelah membaca uraian pada lembar surat permohonan, saya mengerti bahwa penelitian ini tida berakibat buruk bagi saya dan bersifat rahasia, maka saya bersedia untuk menjadi responden pada penelitian yang saudara peneliti lakukan dengan judul “ Persiapan dan Perawatan Persalinan Ibu Primipara dan Multipara di RSUD H.Abdul Manan Simatupang Kisaran”. Yang dilakukan pada bulan Agustus sampai September 2012 dan saya berjanji akan memberikan informasi dengan sesungguhnya apa yang saya ketahui tanpa adanya paksaan dari pihak manapun.

Demikian surat pernyataan ini saya perbuat dengan sebenarnya, semoga dapat dipergunakan sepenuhnya.

Medan, Agustus 2012


(60)

Lampiran 2

KUESIONER PENELITIAN

PERSIAPAN DAN PERAWATAN PERSALINAN IBU PRIMIPARA DAN MULTIPARA DI RSUD H. ABDUL MANAN SIMATUPANG KISARAN

Kuesioner ini digunakan untuk mengkaji persiapan dan perawatan persalinan ibu primipara dan multipara yang dirawat di ruang II RSUD H. Abdul Manan Simatupang kisaran. Informasi yang akan didapatkan dengan menggunakan kuesioner ini dibagi menjadi 2 bagian. Bagian pertama berkaitan dengan data demografi ibu, dan bagian kedua berkaitan dengan persiapan dan perawatan persalinan. Peneliti akan membaca pertanyaan berdasarkan kuisioner ini dan ibu menjawab sesuai petunjuk yang akan dibacakan sebelumnya.

Petunjuk : jawaban akan diisi oleh peneliti berdasarkan hasil wawancaran dengan ibu dan dituliskan pada tempat yang disediakan.

Bagian I : Pengkajian Data Demografi

1. Nama :

2. Tanggal :

3. Waktu :

4. Ruangan :

5. Umur : ( ) < 20 tahun ( ) 20 – 35 tahun ( ) > 35 tahun

6. Suku ( ) Batak

( ) Jawa ( ) Melayu


(61)

7. Pendidikan : ( ) SD ( ) SMP ( ) SMA

( ) Perguruan Tinggi 8. Pekerjaan : ( ) Pegawai Negeri

( ) Pegawai Swasta ( ) Ibu Rumah Tangga ( ) Wiraswasta

Penghasilan per bulan ( ) Rp 500.000 ( ) >Rp1000.000 Riwayat Kehamilan dan Persalinan

1. G : P : A :

2. Kehamilan direncanakan ( ya/ tidak) 3. Ada tidaknya masalah persalinan


(62)

Bagian II: Persiapan Persalinan a. Informasi

No Pernyataan ya tidak

1 Apakah ibu tahu dengan melihat dari beberapa media akan mendapatkan informasi?

2 Apakah ibu selalu menanyakan tentang persalinan terhadap orang yang pernah bersalin?

3 Apakah ibu mendengarkan perkataan suami agar selalu berolahraga ringan?

4 Apakah ibu pernah mendengar bahwa dengan adanya pendamping akan mempercepat persalinan?

5 Apakah ibu tahu dengan mengkomsumsi vitamin ibu hamil dapat mempunyai tenaga?

6 Apakah ibu selalu mencoba melakukan cara mengedan yang benar?

7 Apakah ibu selalu mengecek kesehatan tubuh ke tenaga kesehatan?

8 Apakah ibu melakukan tindakan yang ringan dengan pantauan keluarga?

9 Apakah ibu pernah mendengar dengan melakukan senam hamil dapat memperlancar persalinan?

10 Apakah ibu selalu melakukan dengan tekhnik menahan napas panjang dengan benar?


(63)

b. Intervensi Kecemasan

NO Pernyataan Ya Tidak

1 Apakah ibu tahu dengan mendengarkan musik dapat membuat badan rileks?

2 Apakah ibu selalu melakukan pekerjaan yang ringan agar tidak terjadi kelelehan?

3 Apakah ibu selalu didampingi oleh suami dalam melakukan pemeriksaan?

4 Apakah ibu dianjurkan keluarga mengkomsumsi makanan yang bergizi?

5 Apakah ibu melakukan latihan pernapasan dengan mengikuti anjuran dokter?

6 Apakah ibu pernah mendengar dengan menahan amarah akan mengurangi kecemasan?

7 Apakah ibu selalu menjaga emosi agar tidak marah? 8 Apakah ibu selalu diberi penjelasan tentang prosedur

dan tindakan yang akan dilakukan?

9 Apakah ibu memilih posisi sesuai keinginan dan kenyamanan yang dirasakan?

10 Apakah ibu selalu melakukan kegiatan yang membuat keluarga cemas?


(64)

c. Keikutsertaan dalam Perencanaan

NO Pernyataan Ya Tidak

1 Apakah ibu selalu ikut berpartisipasi dalam rencana persalinan?

2 Apakah ibu selalu membuat tabungan maupun jaminan untuk persalinan?

3 Apakah ibu ikut melakukan pelatihan dalam persalinan?

4 Apakah ibu melakukan pemeriksaan yang sudah ditentukan dengan tepat waktu?

5 Apakah ibu melakukan tehnik relaksasi pada saat persalinan?

6 Apakah ibu selalu melakukan pengontrolan emosi? 7 Apakah ibu merasa menunggu kehadiran sang buah

hati dengan tidak sabar?

8 Apakah ibu selalu optimis dengan persalinan yang akan dihadapi?

9 Apakah ibu membutuhkan dukungan dari keluarga? 10 Apakah ibu selalu melakukan kunjungan ketempat


(65)

d. Berkenalan dengan Staf

NO Pernyataan Ya Tidak

1 Apakah ibu melakukan pendekatan dengan bidan yang akan menangani persalinan?

2 Apakah ibu biasanya melihat sarana tempat persalinan?

3 Apakah ibu biasanya melakukan kontak dengan dokter yang memeriksa?

4 Apakah ibu membuat waktu untuk berkunjung dalam membahas tentang persalinan?

5 Apakah ibu mencari penyedia jasa dalam persalinan? 6 Apakah ibu mencari tahu apa saja keuntungan tempat

persalinan?

7 Apakah ibu melakukan skrining pada staf yang menangani dalam persalinan?

8 Apakah ibu membuat sikap yang bersahabat dengan tenaga kesehatan?

9 Apakah ibu mencari tim yang lebih berpotensi yang akan menangani persalinan?

10 Apakah ibu meminta penjelasan petugas dengan penggunaan pengobatan yang digunakan?


(66)

Perawatan Persalinan a. Kebutuhan fisik ibu

NO Pernyataan S SR KK TP

1 Apakah ibu melakukan kebersihan tubuhnya termasuk daerah reproduksi eksternal?

2 Apakah ibu membuat kenyamanan dengan

mengganti pakaian karena keringat atau air ketuban dengan bersih?

3 Apakah ibu menggunakan posisi tidur senyaman mungkin setelah melakukan senam hamil?

4 Apakah ibu selalu menggunakan posisi terlentang untuk tidur?

5 Apakah ibu menggunakan kontak fisik secara langsung?

6 Apakah ibu waktu persalinan dilakukan ransangan puting susu?

7 Apakah ibu pernah mengeluh sakit pinggang atau nyeri saat persalinan?

8 Apakah ibu pernah melakukan pijatan dan

mengelus-elus daerah perut?

9 Apakah sebelum persalinan keinginan berkemih ibu terganggu?

10 Apakah dengan merangsang untuk berkemih akan dilakukan membuka kran air?


(67)

b. Kebutuhan psikologi

NO Peryataaan S SR KK TP

1 Apakah perubahan psikologi pada saat hamil dapat mengganggu persalinan?

2 Apakah ibu memerlukan bimbingan dari keluarga dan petugas agar dapat menerima perubahan yang terjadi?

3 Apakah ibu selalu merasa takut menghadapi persalinan?

4 Apakah ibu selalu memikirkan bagaimana dengan rasa sakit pada saat persalinan?

5 Apakah ibu akan merasa takut dengan keadaan anaknya apakah “cacat”?

6 Apakah ibu selalu meminta agar ditemani saat persalinan?

7 Apakah ibu akan merasa senang dengan adanya dukungan dari teman?

8 Apakah ibu akan merasa senang apabila diawasi dan di hargai?

9 Apakah ibu memberitahukan keluhan-keluhan yang dirasakan pada keluarga?

10 Apakah ibu pernah dipeluk dan duduk berdekatan dengan suami?


(68)

Distribusi frekuensi dan persentase berdasarkan persiapan dan perawatan persalinan ibu primipara dan Multipara (N=32)

No Pernyataan Primipara Multipara

Frekuensi ( f )

Persentase (%)

Frekuensi ( f )

Persentase (%) 1 mendapatkan

informasi

28 87.5 26 81.3

2 menanyakan tentang

persalinan

29 90.6 28 87.5

3 selalu berolahraga ringan

27 84.4 29 90.6

4 pendamping akan

mempercepat persalinan

27 84.4 30 93.8

5 mengkomsumsi

vitamin ibu hamil dapat mempunyai tenaga

29 90.6 25 78.1

6 mengedan yang benar 27 84.4 29 90.6

7 mengecek kesehatan

tubuh

28 87.5 28 87.5

8 tindakan yang ringan dengan pantauan keluarga

28 87.5 29 90.6

9 senam hamil dapat

memperlancar persalinan

29 90.6 28 87.5

10 tekhnik menahan

napas panjang dengan benar

29 90.6 24 75

11 mendengarkan musik dapat membuat badan rileks

31 96.9 29 90.6

12 melakukan pekerjaan yang ringan

26 81.3 26 81.3

13 didampingi oleh

suami dalam melakukan

pemeriksaan

27 84.4 31 96.9

14 keluarga

mengkomsumsi makanan yang bergizi

28 87.5 30 93.8

15 melakukan latihan

pernapasan


(1)

RINCIAN DANA PENELITIAN

1.

Persiapan skripsi dan perbaikan

-

Biaya penelitian

200.000

-

Biaya kertas print

200.000,-

-

Fotocopi sumber-sumber tinjauan pustaka

100.000,-

-

Transportasi

100.000,-

-

Biaya Internet

200.000,-

-

Perbanyak skripsi dan penjilitan

100.000,-

-

Konsumsi saat sidang skripsi

100.000,-

2.

Pengumpulan data dan Pengolahan data

-

Penggandaan Kuesioner

100.000,-

3.

Biaya tidak terduga

100.000,-

Rp.


(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

Curriculum Vitae

Data Pribadi

Nama : Nurlinda Samosir

Tempat/Tanggal Lahir : Sei.lama / 02 April 1988

Jenis Kelamin : Perempuan

Anak ke : 5 dari 7 bersaudara

Agama : Kristen Protestan

Alamat : jl.pordomuan No.VII Simp.empat kab.

Asahan kisaran Nama Orang Tua

Ayah : M.samosir

Ibu : R.sitanggang

Pekerjaan Orang Tua

Ayah : Wiraswasta

Ibu : IRT

Riwayat Pendidikan

1995 – 2001 : SD Negeri 11012931 Sei.Lama

2001 – 2003 : SMP Daerah Simpang Kawat

2003 – 2006 : SMA Budi Murni-3 Medan

2006 – 2009 : DIII Akademi Keperawatan Yayasan Gita

Matura Abadi Kisaran

2011 – 2013 : SKep. Universitas Sumatera Utara Medan