analis kelayakan usaha peningkatan kapasitas produksi pakan konsentrat sapi perah pada CV. Cisarua Integrated Farming Desa Cibeureum Kabupaten Bogor Jawa Barat

ANALIS KELAYAKAN USAHA
PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI PAKAN KONSENTRAT SAPI
PERAH PADA CV. CISARUA INTEGRATED FARMING DESA
CIBEUREUM KABUPATEN BOGOR JAWA BARAT

SKRIPSI

AMELIA NOVIANTI
H34096005

DEPARTEMEN AGRIBISNIS
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2011

i

RINGKASAN
AMELIA NOVIANTI. Analisis Kelayakan Usaha Peningkatan Kapasitas
Produksi Pakan Konsentrat Sapi Perah pada Peternakan Sapi Perah CV.
Cisarua Integrated Farming Desa Cibeureum Kecamatan Cisarua,

Kabupaten Bogor. Skripsi. Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan
Manajemen, Institut Pertanian Bogor (Di bawah bimbingan TINTIN SARIANTI)
Sub sektor peternakan merupakan salah satu sumber pertumbuhan baru
khususnya bagi sektor agribisnis serta bagi perekonomian nasional pada
umumnya. Permintaan terhadap komoditi peternakan sebagai sumber protein
hewani diperkirakan akan semakin meningkat akibat peningkatan jumlah
penduduk dan meningkatnya kesadaran akan gizi masyarakat. Susu sebagai salah
satu hasil komoditi peternakan, adalah bahan makanan yang menjadi sumber zat
gizi atau protein. Kebutuhan protein hewani masyarakat Indonesia dari tahun ke
tahun terus meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dan tingkat
kesadaran kebutuhan gizi masyarakat yang didukung oleh ilmu pengetahuan dan
teknologi.
CV. Cisarua Integrated Farming (CIF) merupakan perusahaan agribisnis
yang bergerak di bidang peternakan sapi perah. Dalam kegiatan usahanya, CV.
Cisarua Integrated Farming memiliki tiga unit bisnis yaitu budidaya sapi perah,
produksi pakan konsentrat dan Dairy Educational Tour. CV. Cisarua Integrated
Farming terletak di Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor dengan topografi
daerah 1.000-1.200 meter di atas permukaan laut, suhu lingkungan berkisar antara
24-27 oC dengan kelembapan udara 85 persen serta curah hujan sebesar 3.500 mm
per tahun. Keadaan suhu pada daerah ini sangat kondusif untuk usaha peternakan,

dan tanah yang cocok untuk rumput gajah sebagai penyediaan pakan ternak.
Pengembangan usaha peternakan sapi perah dengan melakukan penambahan
populasi sapi perah juga harus didukung oleh ketersediaan pakan yang cukup.
Bagi usaha ternak sapi perah, pakan merupakan salah satu faktor yang sangat
menentukan optimalisasi produksi dan komposisi susu yang dihasilkan.
Tujuan penelitian ini adalah (1) Menganalisis kelayakan usaha produksi
dan peningkatan produksi pakan konsentrat sapi perah di CV. Cisarua Integrated
Farming dilihat dari aspek pasar, aspek teknis, aspek manajemen, aspek sosial
dan lingkungan, (2) Menganalisis kelayakan aspek finansial usaha produksi dan
peningkatan produksi pakan konsentrat sapi perah di CV. Cisarua Integrated
Farming, (3) Menganalisis sensitivitas kelayakan usaha produksi dan
peningkatan produksi dan peningkatan produksi pakan konsentrat di CV. Cisarua
Integrated Farming.
Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer dan data
sekunder.
Data primer diperoleh dengan melakukan wawancara dengan
pemimpin perusahaan dan wawancara terhadap seluruh karyawan terkait dan
pengamatan penulis selama mengikuti kegiatan di CV. Cisarua Integrated
Farming. Data sekunder diperoleh dari laporan manajemen perusahaan, internet,
dan perpustakaan. Sedangkan analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode analisis kualitatif dan metode analisis kuantitatif. Analisis kualitatif
dilakukan untuk mengkaji aspek pasar, aspek teknis, aspek manajemen, aspek
sosial dan lingkungan pada CV. Cisarua Integrated Farming dijelaskan secara
ii

deskriptif. Analisis kuantitatif digunakan untuk mengkaji kelayakan finansial
usaha produksi dan peningkatan produksi pakan konsentrat pada CV. Cisarua
Integrated Farming berdasarkan kriteria kelayakan investasi yaitu, Net Present
Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Net Benefit Cost Ratio (Net B/C),
Payback Period (PP), dan Analisis Sensitivitas.
Beberapa Elemen penting pada aspek pasar yaitu adanya peluang
permintaan dan penawaran. Hasil analisis aspek teknis menjelaskan bahwa CV.
Cisarua Integrated Farming telah mempertimbangkan lokasi secara tepat dimana
usaha produksi pakan konsentrat tersebut berada di kawasan peternakan sapi
perah sebagai konsumen yang dituju, selain itu kelengkapa peralatan dan
perlengkapan yang digunakan sangat memadai dalam melakukan proses produksi.
Aspek manajemen CV. Cisarua Intregated Farming memiliki struktur organisasi
yang jelas sehingga memudahkan koordinasi, tugas, wewenang dan tanggung
jawab setiap bagian. Aspek sosial dan lingkungan usaha produksi pakan
konsentrat CV. Cisarua Integrated Farming memberikan manfaat yang positif bagi

masyarakat sekitar karena pihak manajemen memperkerjakan karyawan yang
berasal dari daerah sekitar perusahaan, selain itu CV. Cisarua Integrated Farming
juga memperhatikan keadaan lingkungan sekitar, salah satu upayanya yaitu
dengan melakukan proses penanganan limbah secara baik.
Hasil analisis aspek finansial menunjukkan produksi dan peningkatan
kapasitas produksi pakan konsentrat pada CV. Cisarua Integrated Farming
menunjukkan bahwa usaha tersebut layak untuk dijalankan. Hal ini didasarkan
pada nilai NPV bernilai positif (lebih besar dari nol), Net B/C lebih besar dari
satu, IRR lebih besar dari nilai Discount Rate dan Payback Period (PP) berada
sebelum masa bisnis berakhir. Hasil analisis sensitivitas dengan variabel
parameter yaitu kenaikan harga komponen bahan baku yaitu bahan baku dedak
sebesar 8 persen usaha ini masih menguntungkan karena NPV bernilai positif, Net
B/C lebih besar dari satu, IRR lebih besar dari nilai Discount Rate dan Payback
Period (PP) berada sebelum masa bisnis berakhir.

iii

ANALIS KELAYAKAN USAHA
PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI PAKAN KONSENTRAT SAPI
PERAH PADA CV. CISARUA INTEGRATED FARMING DESA

CIBEUREUM KABUPATEN BOGOR JAWA BARAT

AMELIA NOVIANTI
H34096005

Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada
Departemen Agribisnis

DEPARTEMEN AGRIBISNIS
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2011

iv

Judul

:


Analisis

Kelayakan

Usaha

Peningkatan

Kapasitas

Produksi Pakan Konsentrat Sapi Perah pada Unit Usaha
Pakan Konsentrat CV. Cisarua Integrated Farming, Desa
Cibeureum, Kabupaten Bogor–Jawa Barat.
Nama Mahasiswa

: Amelia Novianti

NIM

: H34096005


Disetujui,
Dosen Pembimbing

Tintin Sarianti, S.P, MM
NIP. 19750316 200501 2 001

Diketahui,
Ketua Departemen Agribisnis
Fakultas Ekonomi dan Manajemen
Institut Pertanian Bogor

Dr. Ir. Nunung Kusnadi, MS
NIP. 1959580908 198403 1 002

Tanggal Lulus :

v

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul “Analisis
Kelayakan Usaha Peningkatan Kapasitas Produksi Pakan Konsentrat Sapi Perah
Pada CV. Cisarua Integrated Farming (CIF) Desa Cibeureum Kecamatan Cisarua
Kabupaten Bogor” adalah karya sendiri dan belum diajukan dalam bentuk apapun
kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip
dari karya yang diterbitkan maupun yang tidak diterbitkan dari penulis lain telah
disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam bentuk daftar pustaka di bagian
akhir skripsi ini.

Bogor, Juli 2011

Amelia Novianti

vi

RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di kota Bogor pada tanggal 12 November 1988. Penulis
adalah anak terakhir dari empat bersaudara, dari pasangan Bapak Ukun Ruchiyat
(Alm) dan Ibu Zulbaidar, S.Pd.
Penulis mengikuti pendidikan Taman Kanak–kanak di TK Anggraini

Ciomas Bogor dan lulus pada tahun 1994. Pendidikan Sekolah Dasar di SD Rimba
Putra Bogor dan lulus pada tahun 2000. Pendidikan tingkat menengah pertama
dapat diselesaikan penulis pada tahun 2003 di SMP Negeri 2 Bogor.
Penulis mengikuti Pendidikan tingkat atas di SMU Negeri 5 Bogor. Pada
tahun 2009 penulis menyelesaikan pendidikan Program Diploma III Progam
Keahlian Manajemen Agribisnis, Institut Pertanian Bogor. Pada Tahun 2009
penulis melanjutkan pendidikannya pada Program Penyelenggaraan Khusus
Ekstensi Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

\

vii

KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah atas kehadirat Allah SWT yang melimpahkan
Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi berjudul
“Analisis Kelayakan Usaha Peningkatan Produksi Pakan Konsentrat Sapi Perah
pada CV. Cisarua Integrated Farming (CIF) Kecamatan Cisarua Kabupaten
Bogor”.
Penelitian ini bertujuan menganalisis kelayakan investasi produksi

pengolahan

pakan

konsentrat

sapi

perah.

Sehingga

diharapkan

dapat

menghasilkan rekomendasi dan saran untuk sektor pertanian khususnya sektor
peternakan sapi perah.
Upaya yang terbaik telah dilakukan guna peyelesaian penyusunan skripsi
ini. Semoga skripsi ini bemanfaat khususnya bagi berbagai pihak yang terkait dan

bagi pembaca umumnya.

Bogor, Juli 2011

Amelia Novianti

viii

UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis mengucapkan puji syukur Alhamdulillah kepada Allah SWT yang
telah memberikan rahmat, kekuatan dan anugerahnya-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan penulisan skripsi ini. Penyelesaian penulisan skripsi tidak terlepas
dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan ucapan
terima kasih dan penghargaan setinggi–tingginya kepada :
1. Kedua orangtua (Ukun Ruchiyat dan Zulbaidar ) tercinta untuk perhatian,
dukungan, doa restu yang tulus dan kasih sayang yang telah dicurahkan serta
dorongan setiap waktu, moril maupun materil kepada penulis selama
pelaksanaan penelitian.
2. Tintin Sarianti, S.P, MM selaku dosen pembimbing atas bimbingan,
pengarahan, ilmu pengetahuan, dukungan, waktu dan kesabaran yang telah
diberikan kepada penulis selama penyusunan skripsi ini.
3. Ir. Burhanuddin, MM. selaku dosen evaluator pada kolokium proposal
penelitian penulis yang telah meluangkan waktu untuk menyampaikan
masukan dan arahan.
4. Ir. Netti Tinaprilla, MM dan Ir. Juniar Atmakusuma, MS selaku dosen penguji
pada ujian sidang penulis yang telah meluangkan waktunya serta memberikan
kritik dan saran demi perbaikan skripsi ini.
5. Ramadya Perrmana Putra yang telah meluangkan waktunya serta memberikan
dukungan. kasih sayang dan semangat dalam meyelesaikan skripsi ini.
6. Saudara pembahas pada seminar penelitian penulis yang telah meluangkan
waktunya untuk menyampaikan pertanyaan, masukan dan kritikan.
7. Kakak-kakak dan kakak-kakak ipar tercinta untuk perhatian, dukungan, doa
restu yang tulus dan kasih sayang yang telah dicurahkan serta dorongan setiap
waktu, moril maupun materil kepada penulis.
Bogor, Juli 2011
Amelia Novianti

ix

DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL .................................................................................
DAFTAR GAMBAR ...........................................................................
DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................
I. PENDAHULUAN.........................................................................
1.1. Latar belakang .......................................................................
1.2. Perumusan Masalah ...............................................................
1.3. Tujuan Penelitian ...................................................................
1.4. Manfaat Penelitian ..................................................................

xii
xiii
xiv
1
1
3
5
5

II. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................
2.1. Agribisnis Peternakan Sapi Perah ..........................................
2.2. Pakan Hewan Ternak Sapi Perah ............................................
2.3. Hasil Penelitian Terdahulu .....................................................

7
7
8
9

III. KERANGKA PEMIKIRAN ........................................................
3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis ...................................................
3.1.1 Teori Investasi ...............................................................
3.1.2 Studi Kelayakan Bisnis .................................................
3.1.3 Aspek Kelayakan Bisnis ...............................................
3.1.4 Kriteria Investasi ...........................................................
3.2. Kerangka Pemikiran Operasional ............................................

13
13
13
14
15
21
23

IV. METODE PENELITIAN ..............................................................
4.1. Lokasi dan Waktu .....................................................................
4.2. Data dan Sumber Data ..............................................................
4.3. Metode Pengumpulan Data ......................................................
4.4. Metode Analisis ........................................................................
4.4.1 Aspek Pasar dan Pemasaran ............................................
4.4.2 Aspek Teknis dan Teknologi ..........................................
4.4.3 Aspek Organisasi dan Manajemen ..................................
4.4.4 Aspek Finansial ...............................................................
4.5. Asumsi Dalam Perhitungan ......................................................

26
26
26
27
27
27
28
28
28
33

V.

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ......................................
5.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan ...................................
5.2. Lokasi dan Keadaan Geografis .................................................
5.3. Deskripsi Kegiatan Bisnis (Sub Sistem Agribisnis) .................
5.3.1 Sub-sistem Input .............................................................
5.3.2 Sub-sistem Budidaya.......................................................

35
35
36
36
37
38

VI. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK NON FINANSIAL
CV. CISARUA INTEGRATED FARMING ..............................
6.1. Aspek Pasar dan Pemasaran .....................................................
6.1.1 Potensi Pasar ..................................................................
6.1.2 Bauran Pemasaran (Marketing Mix) ..............................
6.1.3 Hasil Analisis Aspek Pasar dan Pemasaran ...................
6.2. Aspek Teknis ............................................................................

51
51
51
51
55
55
x

6.2.1 Lokasi Bisnis ..................................................................
6.2.2 Peralatan .........................................................................
6.2.3 Bahan Baku ....................................................................
6.2.4 Kapasitas Produksi .........................................................
6.2.5 Proses Produksi ..............................................................
6.2.6 Hasil Analisis Aspek Teknis ..........................................
6.3. Aspek Manajemen dan Organisasi Perusahaan ........................
6.3.1 Struktur Organisasi ........................................................
6.3.2 Sumberdaya Perusahaan.................................................
6.3.3 Hasil Analisis Aspek Manajemen dan Organisasi .........
6.4. Aspek Sosial dan Lingkungan .................................................
6.4.1 Rencana Penanganan Limbah ........................................
6.4.2 Hasil Analisis Aspek Sosial dan Lingkungan ................

56
56
57
59
59
65
66
66
67
67
68
68
69

VII. ANALISIS ASPEK FINANSIAL
CV. CIASRUA INTEGRATED FARMING ...............................
7.1. Biaya Investasi dan Biaya Operasional ...................................
7.2. Perkiraan Laba Rugi ................................................................
7.3. Perkiraan Cashflow ..................................................................

70
70
73
74

VIII. KESIMPULAN DAN SARAN .....................................................
8.1 Kesimpulan .............................................................................
8.2 Saran .........................................................................................

79
79
80

DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................
LAMPIRAN .............................................................................................

81
83

xi

DAFTAR TABEL

Nomor

Halaman

1. Kapasitas Produksi Pakan Ternak di Indonesia (ton) ......................

2

2. Komponen – Komponen pada Perhitungan Cashflow .....................

31

3. Jenis, Harga dan Pemasok Bahan Baku Pakan Konsentrat pada
CV. Cisarua Integrated Farming .......................................................

39

4. Jumlah Pakan Hijauan yang Diberikan pada Sapi Perah
di Peternakan CV. Cisarua Integrated Farming ................................

42

5. Waktu dan Jumlah Pemberian Pakan Konsentrat pada
CV. Cisarua Integrated Farming, Tahun 2011. ................................

43

6. Jenis, Harga dan Pemasok Bahan Baku Pakan Konsentrat pada
CV. Cisarua Integrated Farming .......................................................

47

7. Jumlah Bahan Baku Pakan Konsentarat yang Dibutuhkan dalam
Satu Kali Proses Mixer .....................................................................

48

8. Kandungan Nutrisi Bahan Baku Pakan Konsentrat
“CIF Laktafeed A” pada CV. Cisarua Integrated Farming ..............

64

9. Jenis, Harga dan Pemasok Bahan Baku Pakan Konsentrat pada
CV. Cisarua Integrated Farming .......................................................

67

10. Jumlah Bahan Baku Pakan Konsentarat yang Dibutuhkan dalam
Satu Kali Proses Mixer pada Unit Bisnis Pakan Konsentrat
CV. Cisarua Integrated Farming .......................................................

68

11. Biaya Investasi Unit Bisnis Pakan Konsentrat (CIF Laktafeed)
pada CV. Cisarua Integrated Farming ..............................................

71

12. Biaya Tetap Peningkatan Kapasitas Produksi pada Unit Bisnis Pakan
Konsentrat CV. Cisarua Integrated Farming ....................................

72

13. Biaya Variabel Peningkatan Kapasitas Produksi pada Unit Bisnis
Pakan Konsentrat CV. Cisarua Integrated Farming ..........................

73

14. Nilai Sisa Usaha Produksi Konsentrat pada
CV. Cisarua Integrated Farming .......................................................

85

15. Analisa Kelayakan Usaha Produksi Pakan Konsentrat Setelah
Pengembangan Bisnis pada CV. Cisarua Integrated Farming ..........

87

16. Hasil Perhitungan Analisis Sensitivitas Unit Bisnis Pakan Konsentrat
pada CV. Cisarua Integtrated Farming .............................................

88

xii

DAFTAR GAMBAR
Nomor

Halaman

1. Rumusan Kerangka Operasional .....................................................

23

2. Struktur Organisasi CV. Cisarua Integrated Farming .....................

37

3. Produk Pakan Konsentrat Grade A pada CV. CIF . .........................

57

4. Saluran Distribusi Produk Pakan Konsentrat
CV. Cisarua Integrated Farming .......................................................

59

5. Pabrik Pakan Konsentrat Tampak Samping pada
CV. Cisarua Integrated Farming .......................................................

61

6. Mixer Kapasitas 1,5 Ton pada CV. Cisarua Integrated Farming .....

61

7. Bahan-Bahan Baku Pakan Konsentrat pada
CV. Cisarua Integrated Farming ......................................................

58

8. Tahapan Proses Produksi Pakan Konsentrat pada
CV. Cisarua Integrated Farming .......................................................

67

9. Struktur Organisasi unit bisnis pakan konsentrat CV. Cisarua
Integrated Farming .............................................................................

71

xiii

DAFTAR LAMPIRAN
Nomor

Halaman

1. Kuisioner .........................................................................................

94

2. Cashflow Sebelum Peningkatan Produksi Pakan Konsentrat
CV. Cisarua Integrated Farming. .......................................................

91

3. Laporan Laba Rugi Setelah Peningkatan Produksi Pakan Konsentrat
CV. Cisarua Integrated Farming. ......................................................

92

4. Cashflow Setelah Peningkatan Produksi Pakan Konsentrat
CV. Cisarua Integrated Farming ........................................................

93

5. Analisis Sensitivitas Kenaikan Harga Dedak Padi Sebesar 8%
pada Unit Bisnis Pakan Konsentrat CV. Cisarua Integrated. ............

94

6. Analisis Sensitivitas Penurunan Harga Jual Pakan Konsentrat
Sebesar 0.972273% pada Unit Bisnis Pakan Konsentrat
CV. Cisarua Integrated . ...................................................................

95

7. Pola Produksi Pembuatan CIF Laktafeed pada
CV. Cisarua Integrated Farming ( Bulan) .........................................

96

8. Layout Pabrik Produksi Pakan CIF Laktafeed pada
CV. Cisarua Integrated Farming ........................................................

97

9. Format Laporan Stock Bahan Baku Pakan Konsentrat pada
CV. Cisarua Integrated Farming ........................................................

98

10. Sketsa Bangunan Pabrik Pakan Konsentrat pada
CV. Cisarua Integrated Farming ........................................................

99

11. Laporan Penjualan Pakan Konsentrat pada
CV. Cisarua Integrated Farming periode Maret 2009 .....................

100

12. Laporan Persediaan, Pembelian dan Penjualan Bahan Baku ........

101

13. Unit Bisnis CV. Cisarua Integrated Farming Tahun 2009 .............

102

14. Sumberdaya Fisik Unit Bisnis Pakan Konsentrat CV. CIF............

103

15. Kegiatan Produksi Unit Bisnis Pakan Konsentrat
CV. Cisarua Integrated Farming .....................................................

104

16. Kegiatan Unit Bisnis Pakan Konsentrat
CV. Cisarua Integrated Farming ......................................................

105

17. Kegiatan Bisnis pada CV. Cisarua Integrated Farming .................

106

18. Denah Lokasi Usaha CV. Cisarua Integrated Farming ..................

107

xiv

I. PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Agribisnis merupakan salah satu sektor dalam kegiatan perekonomian
berbasis kekayaan alam yang dimanfaatkan dalam melakukan kegiatan usaha
berorientasi keuntungan. Sektor agribisnis mempunyai peranan penting didalam
pembangunan. Ada lima peran penting dari sektor agribisnis dalam kontribusi
pembangunan ekonomi antara lain meningkatkan produksi pangan untuk
konsumsi domestik, penyedia tenaga kerja terbesar, memperbesar pasar untuk
industri, meningkatkan supply uang tabungan dan meningkatkan devisa. Sampai
saat ini, peranan sektor pertanian di Indonesia begitu besar dalam mendukung
pemenuhan pangan dan memberikan lapangan kerja bagi rumah tangga petani.
Tahun 2003, sektor pertanian mampu memperkerjakan sebanyak 42 juta orang
atau 46,26 persen dari penduduk yang bekerja secara keseluruhan.
Peningkatan investasi dan teknologi mendorong terjadinya perubahan
struktur industri dari usaha rakyat menjadi industri yang mencakup perkembangan
semua komponen industri dalam skala besar termasuk industri pakan ternak.
Perkembangan pakan ternak erat kaitannya dengan budidaya ternak itu sendiri.
Budidaya ternak khususnya budidaya sapi perah, ditujukan untuk menciptakan
pembangunan peternakan guna mewujudkan masyarakat yang sehat dan produktif
melalui pembangunan peternakan tangguh berbasis sumberdaya lokal. Visi
tersebut mengandung arti bahwa usaha peternakan tangguh yang diidamkan harus
memihak kepada rakyat, memanfaatkan potensi sumberdaya lokal dan
memfasilitasi usaha peternakan rakyat.
Berkembangnya industri peternakan terutama sapi perah menyebakan
meningkatnya permintaan terhadap pakan tersebut karena industri pakan ternak
memiliki keterkaitan ke depan (forward linkage) berhubungan dengan output
pakan yang digunakan sebagai makanan ternak dan keterkaitan ke belakang
(backward linkage) yang berhubungan dengan kebutuhan akan input pakan
terutama dedak padi. Oleh karena itu, bisnis pakan merupakan usaha yang sangat
strategis. Selama periode tahun 2001-2006 jumlah produksi daging dan populasi

1

ternak di Indonesia mengalami peningkatan sebesar 9,8 persen/tahun. Sementara
itu, pertumbuhan rata-rata konsumsi pakan pertahunnya mencapai 7 persen.
Beberapa perusahaan pakan ternak skala besar yang ada di Indonesia
tersebar di 8 provinsi di seluruh Indonesia. Adapun persebarannya terletak di
Provinsi Sumatera Utara memiliki delapan pabrik, Lampung dengan empat pabrik,
Banten memiliki sepuluh pabrik, Jakarta empat pabrik, Jawa Barat empat pabrik,
Sulawesi Selatan memiliki dua pabrik dan sebagian besar terletak di Jawa Timur
dengan lima belas pabrik. Adapun kapasitas produksi

pakan konsentratdari

masing-masing provinsi disajikan dalam tabel 1 berikut nin :
Tabel 1. Kapasitas Produksi Pabrik Pakan Ternak di Indonesia (ton)
No

Provinsi

2002

2003

2004

2005

2006

1

Sumut

904.000

904.000

1.081.500

1.081.500

1.331.500

2

Lampung

663.360

663.360

663.360

663.360

663.360

3

Jakarta

596.000

596.000

596.000

596.000

596.000

4

Jabar

1.111.080

1.111.080

1.111.080

1.111.080

1.111.080

5

Jateng

1.025.483

1.025.483

1.115.483

1.115.483

1.115.483

6

Jatim

3.167.008

3.167.008

3.321.008

3.861.408

3.868.008

7

Sulsel

37.800

37.800

137.800

137.800

137.800

8

Banten

2.521.600

2.521.600

211.600

2.711.600

2.711.600

10.026.331

10.737.831

11.278.231

11.304.831

Total
10.026.331
Sumber : Statistik Peternakan, 2011

Tabel 1 menunjukkan produksi pakan ternak pada beberapa provinsi di
Indonesia untuk tiap tahunnya mengalami peningkatan. Secara umum, produksi
pakan ternak nasional terus meningkat dari periode tahun 2002-2006 dengan
pertumbuhan tahunan mencapai 8,4 persen. Tahun 2003 dicatat produksi
mencapai enam juta ton dan 2006 mencapai 9,9 juta ton. Sedangkan tahun 2007
produksi menurun sekitar 22,5 persen.
Usaha peternakan sapi perah masih terkonsentrasi pada daerah-daerah
berdataran tinggi, seperti Garut, Pangalengan, dan Lembang (Jawa Barat), serta
Batu, Pujon, dan Nongkojajar di Jawa Timur. Daerah ini merupakan konsentrasi
usaha sapi perah yang relatif padat. Selain di Garut, Pangalengan dan Lembang
Bandung, daerah di Jawa Barat seperti Sukabumi dan Bogor juga merupakan
2

wilayah yang cocok untuk melakukan usaha peternakan sapi perah. Kecamatan
Cisarua merupakan salah satu wilayah yang terletak di dataran tinggi wilayah
Kabupaten Bogor sehingga memiliki potensi pengembangan usaha peternakan
sapi perah.
1.2.

Perumusan Masalah
CV. Cisarua Integrated Farming (CIF) merupakan perusahaan agribisnis

yang bergerak di bidang peternakan sapi perah. Dalam kegiatan usahanya, CV.
Cisarua Integrated Farming memiliki tiga unit usaha yaitu budidaya sapi perah,
produksi pakan konsentrat dan Dairy Educational Tour. CV. Cisarua Integrated
Farming terletak di Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor dengan topografi
daerah 1.000-1.200 meter di atas permukaan laut, suhu lingkungan berkisar antara
24-270C dengan kelembapan udara 85 persen serta curah hujan sebesar 3.500 mm
per tahun. Keadaan suhu pada daerah ini sangat kondusif untuk usaha peternakan,
dan tanah yang cocok untuk rumput gajah sebagai penyediaan pakan ternak.
Pakan konsentrat merupakan pakan penguat bagi sapi perah karena
mengandung kadar energi dan protein tinggi serta serat kasarnya yang rendah.
CV. Cisarua Integrated Farming memiliki unit usaha yang menghasilkan pakan
konsentrat yang berkualitas tinggi untuk memenuhi kebutuhan pakan konsentrat
pada unit usaha sapi perah dan sebagian dijual keluar. Sebelum berdiri unit usaha
pakan konsentrat, CV. Cisarua Integrated Farming memasok pakan konsentrat
dari Koperasi Pengolahan Susu (KPS) Bogor. Namun dengan tujuan efisiensi
biaya dan adanya kemampuan perusahaan untuk memproduksi pakan konsentrat
sendiri, CV. Cisarua Integrated Farming tidak lagi memasok pakan konsentrat dari
KPS Bogor. Adanya peluang usaha yang ditangkap oleh pemilik perusahaan dari
usaha produksi pakan konsentrat dan didukung oleh kemampuan dalam
pengadaan sumber daya fisik, sumber daya manusia dan sumber daya modal
menjadi latar belakang unit usaha ini berdiri. Namun kemampuan produksi unit
usaha pakan konsentrat selama ini belum optimal, hal ini dapat dilihat dari
tingginya permintaan akan pakan konsentrat dari pasar (peternak sapi perah
daerah Cisarua dan sekitarnya) sebesar 8.000-10.000 kg/hari yang belum mampu
terpenuhi seluruhnya oleh CV. Cisarua Integrated Farming.

3

Unit

Usaha

Pakan

Konsentrat

CV.

Cisarua

Integrated

Farming

memproduksi pakan konsentrat sebanyak 5.000 kg per hari. Produksi per hari
sebagian akan digunakan untuk pemberian pakan hewan ternak sapi perah milik
CV. Cisarua Integrated Farming sendiri yaitu sebanyak 1.300 kg, selebihnya akan
dipasarkan. Perusahaan baru dapat memenuhi permintaan pasar 3.700 kg, olek
karena itu masih terdapat peluang pasar sebesar 6.300 kg. Melalui peningkatan
kapasitas produksi pakan konsentrat diharapkan dapat memenuhi permintaan
pasar yang ada. Selain itu, perusahaan juga dapat meningkatkan pendapatan
usaha.
Rencana perusahaan dalam upaya melakukan peningkatan kapasitas
produksi pakan konsentrat membutuhkan biaya investasi yang cukup besar. selain
itu perubahan-perubahan yang terjadi pada produksi dan harga input perlu
diperhatikan terhadap manfaat dan keuntungan yang akan diperoleh. Perubahanperubahan yang terjadi seperti penurunan produksi dan peningkatan biaya
variabel. Mengingat besarnya biaya investasi yang akan dikeluarkan maka
diperlukan suatu analisis kelayakan usaha. Dalam analisis kelayakan suatu usaha
ataupun bisnis perhitungan umumnya didasarkan pada proyeksi-proyeksi yang
mengandung ketidakpastian tentang apa yang akan terjadi di waktu yang akan
datang (Kadariah, 1986). Serta merupakan analisis pasca kriteria investasi yang
digunakan untuk melihat apa yang akan terjadi dengan kondisi ekonomi dan hasil
analisa bisnis jika terjadi perubahan atau keidaktepatan dalam perhitungan biaya
atau manfaat. Perubahan-perubahan yang biasa terjadi dalam menjalankan bisnis
umumnya dikarenakan oleh kenaikan dalam biaya bahan baku pakan konsentrat.
Faktor-faktor perubahan tersebut tentunya akan mempengaruhi kelayakan suatu
aktivitas bisnis. Oleh karena itu, diperlukan analisis dan identifikasi kondisi yang
mungkin akan terjadi dari informasi-informasi yang sesuai dengan bisnis yang
dijalankan. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dirumuskan beberapa
permasalahan, yaitu :
a.

Bagaimana kelayakan usaha produksi pakan konsentrat sapi perah dan
kelayakan usaha peningkatan kapasitas produksi pakan konsenrat di CV.

4

Cisarua Integrated Farming dilihat dari aspek pasar, aspek teknis, aspek
manajemen, dan aspek social ekonomi dan lingkungan?
b.

Bagaimana kelayakan aspek financial usaha produksi pakan konsentrat dan
peningkatan produksi pakan konsentrat sapi perah pada CV. Cisarua
Integrated Farming (CIF)?

c.

Bagaimana sensitivitas kelayakan usaha peningkatan produksi pakan
konsentrat sapi perah pada CV. Cisarua Integrated Farming(CIF) jika terjadi
peningkatan biaya variabel?

1.3

Tujuan Penelitian
Tujuan analisis kelayakan usaha peningkatan kapasitas pakan konsentrat

pada CV. Cisarua Integrated Farming yaitu :
a.

Menganalisis kelayakan usaha produksi pakan konsentrat dan peningkatan
produksi pakan konsentrat sapi perah di CV. Cisarua Integrated Farming
(CIF) dilihat dari aspek pasar, aspek teknis, aspek manajemen, dan aspek
social ekonomi dan lingkungan.

b.

Menganalisis kelayakan aspek financial usaha produksi pakan konsentrat dan
peningkatan produksi pakan konsentrat sapi perah pada CV. Cisarua
Integrated Farming (CIF).

c.

Menganalisis sensitivitas kelayakan usaha peningkatan produksi pakan
konsentrat sapi perah pada CV. Cisarua Integrated Farming(CIF).

1.4

Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, antara lain:

a. Bagi CV. Cisarua Integrated Farming (CIF) penelitian ini diharapkan sebagai
masukan dan pertimbangan dalam menentukan langkah–langkah untuk
mengembangkan unit usaha pakan konsentrat melalui peningkatan jumlah
produksi dan perbaikan sistem manajemen pada unit usaha pakan konsentrat.
Selain itu untuk mengetahui variabel-variabel apa saja yang mempengaruhi
usaha produksi pakan konsentrat sapi perah jika salah satu variabel input naik.

5

b. Bagi investor diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan informasi
yang berguna untuk menentukan keputusan berinvestasi dalam usaha produksi
pakan konsentrat sapi perah.
c. Pembaca dapat menambah pengetahuan dan wawasan untuk dijadikan bahan
referensi dalam penelitian mengenai strategi pengembangan usaha usaha
peternakan sapi perah melalui peningkatan jumlah produksi pakan konsentrat
dan perbaikan sistem manajemen pada unit usaha pakan konsentrat.

6

II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1

Agribisnis Peternakan Sapi Perah
Salah satu bidang usaha agribisnis peternakan yang memiliki potensi

cukup besar dalam meningkatkan kesejahtraan dan kualitas sumberdaya manusia
di Indonesia adalah usaha ternak sapi perah dengan produk utamanya adalah susu.
Hal ini didukung terus dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat akan protein
hewani serta masih tersedianya sumberdaya alam dan sumberdaya manusia di
Indonesia. Tingkat konsumsi masyarakat terhadap produk susu yang diperkirakan
terus meningkat merupakan suatu peluang bagi usaha ternak sapi perah. Para
peternak dapat memanfaatkan peluang tersebut untuk meningkatkan profit usaha
dan secara tidak langsung dapat menciptakan lapangan kerja. Menurut Soehadji
dalam Saragih (2000), tipologi Usaha peternakan dibagi berdasarkan sakala usaha
dan tingkat pendapatan peternak, dan dklasifikasikan ke dalam kelompok berikut :
1) Peternakan sebagai usaha sambilan, dimana ternak sebagai usaha sambilan
untuk mencukupi kebutuhan sendiri (subsistance). Dengan tingkat
pendapatan dari usaha ternak kurang dari 30 persen.
2) Peternakan sebagai cabang usaha, dimana petani peternak mengusahakan
pertanian campuran (mixed farming) dengan ternak sebagai cabang usaha.
Dengan tingkat pendapatan dari usaha ternak 30-70 persen (semi
komersial atau usaha terpadu).
3) Peternak sebagai usaha pokok, dimana peternak mengusahakan ternak
sebagai usaha pokok dan komoditi pertanian lainnya sebagai usaha
sambilan (single komodity). Dengan tingkat pendapatan usaha ternak 100
persen (komoditi pilihan).
Menurut Williamson dan Payne (1993), setidaknya ada tiga tipe
peternakan sapi di daerah torpis yaitu peternak rakyat atau subsisten, peternak
spesialis, dan produsen skala besar.
Prawirokusumo (1990) menyatakan bahwa berdasarkan tingkat produksi,
macam teknologi yang digunakan, dan bayknya hasil yang dipasarkan, maka
usaha peternakan di Indonesia dapat digolongkan ke dalam tiga bentuk, yaitu :

7

1) Usaha yang bersifat tradisional, yang diwakili oleh petani dengan lahan
sempit, yang mempunyai 1-2 ekor ternak, baik ternak,= ruminansia besar,
ruminansia kecil bahkan ayam kampung.
2) Usaha backyard yang diwakili peternak ayam ras dan sapi perah yang telah
memakai teknologi seperti kandang, manajemen, pakan komersial, bibit
unggul, dan lain-lain.
3) Usaha komersial adalah usaha yang benar-benar menerpakan prinsipprinsip ekonomi antara lain untuk tujuan keuntungan maksimum.
2.2

Pakan Hewan Ternak Sapi Perah
Pakan yang diberikan kepada ternak sapi terdiri dari dua jenis pakan,

untuk sapi dewasa diberikan pakan hijauan dan pakan konsentrat, sedangkan
untuk pedet diberikan kolostrum dan susu sapi. Pemberian pakan kepada ternak
harus sesuai dan tepat waktu agar kesehatan ternak terjaga dan hasil produksi
tetap stabil jumlah dan kualitasnya. Deskripsi pemberian pakan pada sapi perah
sebagai berikut :
a) Pakan Hijauan
Pakan hijauan merupakan pakan utama sapi perah untuk dapat hidup,
berproduksi dan berkembangbiak. Pakan hijauan (makanan kasar) ialah semua
bahan makanan yang berasal dari tumbuh–tumbuhan atau tanaman dalam bentuk
dedaunan, ranting, bunga dan batang. Bahan ini pada umumnya dalam keadaan
tebal, besar dan kasar yang kandungan energinya relatif rendah, tetapi merupakan
sumber vitamin dan mineral yang bagus karena mengandung kadar air 70-80
persen. Pakan hijauan yang diberikan berupa rumput gajah, klobot jagung, daun
pisang dan rumput liar. Jenis yang paling baik diberikan kepada sapi adalah
rumput kinggrass (rumput raja), rumput gajah dan klobot jagung. Adapun
kandungan yang terdapat dalam rumput gajah adalah serat kasar yang baik bagi
sapi. Klobot jagung berperan untuk meningkatkan lemak yang ada dalam susu,
membuat susu akan terasa lebih enak dan kental serta baunya akan tercium wangi.
b) Pakan Konsentrat
Pakan konsentrat merupakan makanan penguat bagi sapi karena
mengandung kadar energi dan protein tinggi serta serat kasar yang rendah. Pakan
8

konsentrat sapi perah terdiri dari campuran bahan–bahan berupa biji–bijian dari
tumbuh–tumbuhan, umbi–umbian dan hasil sampingan dari produk olahan
pertanian. Bahan makanan konsentrat ini terdiri dari : wheat pollard, dedak padi,
bungkil kelapa, kacang hijau, molasses (tetesan tebu), garam, mineral, kapur,
jagung popcorn, dan gaplek.
Kegiatan produksi pakan konsentrat yang dilakukan berdasarkan Standart
Operational Procedur (SOP). Pada unit usaha pakan konsentrat terdapat satu
orang supervisor dan tiga orang tenaga kerja yang melakukan kegiatan produksi.
Kegiatan proses produksi pakan konsentrat dilakukan pukul 07.00–12.00 WIB dan
pukul 13.00-16.00 WIB. Secara garis besar terdiri beberapa tahapan, tahapan
tersebut meliputi meliputi proses penimbangan bahan baku, proses pembuatan
formula pakan konsentrat, proses pencampuran bahan baku dalam mixer,
penimbangan hasil keluaran akhir dan pengemasan.
2.3 Hasil Penelitian Terdahulu
Bangun Tri Hermanto (2009), meneliti tentang kelayakan usaha sapi perah
pada Kelompok Ternak Barusireum, Desa Cibeureum, Kecamatan Cisarua Bogor.
Metode yang digunakan dalam mengkaji kelayakan finansial usaha budidaya sapi
perah pada Kelompok Ternak Barusireum berdasarkan kelayakan investasi yaitu
NPV, IRR, Net B/C Ratio, Payback Period. dengan menggunakan 3 skenario
yaitu skenario I terdiri dari peternak usaha skala kecil dengan kepemilikan sapi
sebanyak tiga ekor, skenario II terdiri dari peternak usaha skala menengah dengan
kepemilikan sapi sebanyak tujuh ekor, dan skenario III terdiri dari peternak usaha
skala besar dengan kepemilikan sapi sebanyak dua puluh ekor.
Hasil analisis kelayakan usaha budidaya sapi perah skenario I diperoleh hasil
NPV sebesar Rp 9.749.415, Net B/C sebesar 1,21 IRR sebesar 11 persen, dan
Payback Period sebesar 13,5 tahun. Hasil analisis financial menunjukkan bahwa
usaha budidaya sapi perah layak untuk dilaksanakan karena nilai NPV lebih besar
dari nol, Net B/C lebih besar dari satu, nilai IRR lebih besar dari tingkat suku
bunga meskipun payback period melebihi umur proyek yaitu 10 tahun. Skenario
II dengan NPV sebesar Rp 143.061.052, IRR sebesar 42 persen.

9

Sedangkan untuk skenario III NPV sebesar Rp 904.982.084, IRR sebesar 74
persen, Net B/C sebesar 5,07 dan payback period selama 2,5 tahun. Hasil analisis
financial skenario II dan III menunjukkan bahwa usaha budidaya ternak sapi perah
layak untuk dilaksanakan karena nilai NPV lebih besar dari nol, Net B/C lebih
besar dari satu, nilai IRR lebih besar dari tingkat suku bunga, dan waktu
pengembalian investasi yang dibawah umur bisnis.
Arief Rivai (2009), meneliti tentang kelayakan usaha penggemukkan sapi
potong (fattening) pada PT. Zagrotech Internasional (ZDI), Ciampea Bogor.
Metode yang digunakan dalam mengkaji kelayakan finansial usaha fattening sapi
potong pada PT. ZDI berdasarkan kelayakan investasi yaitu NPV, IRR, Net B/C
Ratio, Payback Period, dan analisis sensitivitas dengan menggunakan 2 skenario
yaitu skenario I modal sendiri dan skenario II modal pinjaman.
Hasil analisis kelayakan usaha pengembangan penggemukkan sapi potong
(fattening) skenario I pada tingkat diskonto 7 persen ini diperoleh hasil NPV
sebesar Rp 4.473.018.300, Net B/C sebesar 2,92, IRR sebesar 37 persen, dan
Payback Period sebesar 3,5 tahun. Hasil analisis financial menunjukkan bahwa
usaha penggemukkan sapi potong (fattening) layak untuk dilaksanakan karena
nilai NPV lebih besar dari nol, Net B/C lebih besar dari satu, nilai IRR lebih besar
dari tingkat suku bunga, dan waktu pengembalian investasi yang dibawah umur
bisnis.
Sedangkan hasil analisis kelayakan usaha pengembangan penggemukkan sapi
potong (fattening) skenario II ini pada tingkat diskonto 13 persen diperoleh hasil
NPV sebesar Rp 186.799.039, Net B/C sebesar 1,07, IRR sebesar 15 persen, dan
Payback Period sebesar 8,2 tahun. Hasil analisis financial menunjukkan bahwa
usaha penggemukkan sapi potong (fattening) layak untuk dilaksanakan karena
nilai NPV lebih besar dari nol, Net B/C lebih besar dari satu, nilai IRR lebih besar
dari tingkat suku bunga, dan waktu pengembalian investasi yang dibawah umur
bisnis.
Analisis senitivitas dengan dua variabel parameter yaitu penurunan
penjualan sapi potong serta peningkatan biaya pembelian bakalan sapi. Hasil
analisis sensitivitas untuk skenario I menunjukkan persentase maksimum

10

penurunan penjualan sapi potong sebesar 5,26 persen. Sedangkan persentase
maksimum peningkatan biaya bakalan sapi sebesar 7,88 persen. Pada skenario II
hasil analisis senitivitas menunjukkan persentase maksimum penurunan penjualan
sapi potong sebesar 2,98 persen. Sedangkan persentase maksimum peningkatan
biaya bakalan sapi sebesar 4,26 persen.
Putria

(2008),

meneliti

tentang

kelayakan

usaha

pengembangan

pembibitan (breeding) sapi potong pada PT. Lembu Jantan Perkasa (LJP), Serang,
Provinsi Banten. Metode yang digunakan dalam mengkaji kelayakan financial
usaha breeding sapi potong pada PT. LJP berdasarkan kelayakan financial usaha
breeding sapi potong pada PT. LJP berdasarkan kelayakan investasi yaitu NPV,
IRR, Net B/C Ratio, Payback Period, dan analisis sensitivitas.
Hasil analisis kelayakan usaha pengembangan pembibitan sapi potong ini
diperoleh hasil NPV sebesar Rp 1.929.172.324, Net B/C sebesar !,48, IRR sebesar
10,65 persen, dan Payback Period sebesar 3,56 tahun. Hasil analisis financial
menunjukkan bahwa usaha pengembangan pembibitan sapi potong layak untuk
dilaksanakan karena nilai NPV lebih besar dari nol, Net B/C lebih besar dari satu,
nilai IRR lebih besar dari tingkat suku bunga, dan waktu pengembalian investasi
yang dibawah umur bisnis.
Analisis senitivitas dengan dua variabel parameter yaitu nilai tukar Rupiah
terhadap Dollar yang berfluktuatif dan penurunan produksi sapi potong. Hasil
analisis sensitivitas menunjukkan penurunan volume produksi sapi bunting muda
dan sapi bunting tua sebesar 5 persen paling peka diantara dua variabel penurunan
volume produksi anak sapi dengan berat 170-250 Kg.
Dekayanti (2008) meneliti tentang potensi pengembangan usaha
penggemukan sapi potong di Kota Tanggerang. Metode yang digunakan yaitu
analisis KPPTR (Kapasitas Peningkatan Populasi Ternak Ruminansia) dan
peramalan permintaan. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa sumberdaya
peternakan yang mendukung upaya pengembangan usaha penggemukkan sapi
potong adalah populasi ternak, peternak dan kelembagaan.
Berdasarkan perhitungan KPPTR kota Tanggerang memiliki nilai KPPTR
169,7 ST (Satuan Ternak) sedangkan potensi pasar daging sapi yang dilihat dari
11

segi permintaan memberikan peluang dan prospek yang cerah untuk
pengembangan usaha penggemukkan sapi potong di Kota Tanggerang. Hal ini
tercermin dari permintaan daging sapi di kota tanggerang yang akan terus
meningkat setiap tahunnya.
Dari penelitian-penelitian tersebut memiliki beberapa persamaan yang
terdapat pada dua penelitian sebelumnya yaitu Arief Rivai (2009) dan Putria
(2008), yaitu analisis kelayakan usaha pada perusahaan peternakan sapi dengan
menggunakan kriteria kelayakan investasi yang sama yaitu NPV, IRR, Net B/C
Ratio, Payback Period, dan analisis sensitivitas. Sedangkan perbedaan dengan
penelitian sebelumnya terletak pada lokasi perusahaan dan jenis hewan ternak sapi
yang akan diteliti. Lokasi dimana penelitian sekarang dilakukan di daerah Cisarua
Bogor dan jenis hewan ternak sapi yang akan diteliti adalah sapi perah.

12

III. KERANGKA PEMIKIRAN
3.1

Kerangka Pemikiran Teoritis
Kerangka pemikiran teoritis merupakan kumpulan teori yang digunakan

dalam penelitian. Teori-teori ini berkaitan dengan permasalahan yang ada dalam
penelitian. Selain itu, teori merupakan acuan untuk menjawab permasalahan.
3.1.1

Teori Investasi
Penilaian investasi dalam studi kelayakan bisnis bertujuan untuk

menghindari terjadinya keterlanjuran investasi yang tidak menguntungkan karena
bisnis tidak yang tidak layak. Karena kekeliruan dan kesalahan dalam menilai
investasi akan menyebabkan kerugian dan risiko yang besar. Gittinger (1986)
mengungkapkan bahwa kegiatan investasi yang mengubah sumber-sumber
finansial menjadi baran-barang kapital yang dapat menghasilkan keuntungankeuntungan atau manfaat-manfaat setelah beberapa periode waktu. Secara umum
bisnis merupakan kegiatan yang mengeluarkan biaya-biaya dengan harapan akan
memperoleh hasil/benefit dan secara logika merupakan wadah untuk melakukan
kegiatan-kegiatan perencanaan, pembiayaan, dan pelaksanaan dalam satu unit
bisnis.
Senada dengan pernyataan tersebut, Gray et all. (1992) mendefinisikan
suatu kegiatan investasi sebagai kegiatan yang dapat direncanakan dan
dilaksanakan dalam satu bentuk kesatuan dengan mempergunakan sumber-sumber
untuk mendapatkan benefit. Sumber-sumber yang dapat dipergunakan dalam
pelaksanaan bisnis dapat berbentuk barang-barang modal, tanah, bahan-bahan
setengah jadi, tenaga kerja dan waktu. Sedangkan benefit dapat berbentuk tingkat
konsumsi yang lebih besar, penambahan kesempatan kerja, perbaikan tingkat
pendidikan atau kesehatan, dan perubahan/perbaikan suatu sistem atau struktur.
Kenyataan yang dihadapi oleh pemilik modal saat ini adalah sumberdaya
semakin langka, suatu kegiatan investasi dapat memberikan manfaat yang berbeda
dari berbagai alternatif bisnis yang ada, sehingga bagi pemilik modal (1) perlu
mengetahui secara pasti tingkat manfaat (benefit) yang dicapai dalam suatu bisnis,
(2) dapat memilih alternatif bisnis yang paling menguntungkan, (3) dapat
menetukan prioritas investasi dari berbagai alternatif yang ada, (4) dapat
13

mengurangi pemborosan sumberdaya. Oleh karena itu, diperlukan studi kelayakan
bisnis yang dapat menunjukkan apakah bisnis yang direncanakan atau sudah
dilakukan layak untuk dilaksanakan atau dipertahankan.
3.1.2

Studi Kelayakan Bisnis
Bisnis merupakan suatu kegiatan yang mengeluarkan uang atau biaya-

biaya dengan harapan akan memperoleh hasil dan secara logika merupakan wadah
untuk melakukan kegiatan-kegiatan perencanaan, pembiayaan, dan pelaksanaan
dalam satu unit. Rangkaian dasar dalam perencanaan dan pelaksanaan bisnis
adalah siklusbisnis yang terdiri dari tahap-tahap identifikasi, perisapan dan
analisis penilaian, pelaksanaan dan evaluasi (Gitingger 1986). Evaluasi bisnis
sangat penting, evaluasi ini dapat dilakukan beberapa kali selama pelaksanaan
bisnis.
Studi kelayakan bisnis merupakan penelaahan atau anlisis tentang apakah
suatu kegiatan investasi memberikan manfaat atau hasil bila dilaksanakan. Selain
itu studi kelayakan bisnis dapat diartikan sebagai penelitian tentang dapat
tidaknya suatu bisnis (biasanya merupakan bisnis investasi) dilaksanakan dengan
berhasil (Husnan & Muhammad 2000). Pengertian keberhasilan ini mungkin bisa
ditafsirkan agak berbeda-beda. Pihak Swasta lebih berminat tentang manfaat
ekonomis suatu investasi. Sedangkan pemerintah dan lembaga non profit dilihat
apakah bermanfaat bagi masyarakat luas yang berupa penyerapan tenaga kerja,
pemanfaatan sumber daya yang melimpah, dan penghematan devisa.
Hal-hal yang mendasari untuk menjalankan studi kelayakan bisnis investasi
jika suatu pihak atau seseorang melihat kesempatan usaha, yaitu apakah
kesempatan usaha tersebut bisa dimanfaatkan secara ekonomis serta apakah kita
bisa mendapatkan suatu tingkat keuntungan yang cukup layak dari usaha tersebut.
Semakin luas skala bisnis maka dampak yang dirasakan baik secara ekonomi
maupun social semakin luas. Oleh karena itu studi kelayakan dilengkapi dengan
analisa yang disebut analisa manfaat dan pengorbanan (cost and benefit analysis).
Menurut Husnan dan Muhammad (2000) suatu studi kelayakan bisnis akan
menyangkut tiga aspek yaitu :

14

1) Manfaat ekonomi bisnis tersebut bagi bisnis itu sendiri atau manfaat
financial. Artinya apakah bisnis tersebut cukup menguntungkan bila
dbandingkan dengan risiko bisnis.
2) Manfaat ekonomi bisnis tersebut bagi Negara tempat bisnis tersebut
dilaksanakan, yang menunjukan manfaat bisnis tersebut bagi ekonomi
makro suatu Negara.
3) Manfaat social bisnis tersebut bagi masyarakat disekitar bisnis.
Bisnis investasi umumnya memerlukan dana yang cukup besar dan
mempengaruhi perusahaan dalam jangka panjang. Maka dari itu tujuan
dilakukannya studi kelayakan bisnis adalah menghindari keterlanjuran penanaman
modal cukup besar untuk kegiatan yang ternyata tidak menguntungkan.
Studi kelayakan ini akan memakan biaya, tetapi biaya tersebut relative
kecil dibandingkan dengan risiko kegagalan suatu bisnis yang menyangkut
investasi dalam jumlah besar. Banyak sebab yang mengakibatkan suatu bisnis
ternyata kemudian menjadi tidak menguntungkan (gagal) diantaranya yaitu : (1)
kesalahan perencanaan, (2) kesalahan dalam menaksir pasar yang tersedia, (3)
kesalahan dalam memperkirakan kontinyuitas bahan baku, kesalahan dalam
memperkirakan kebutuhan tenaga kerja dengan tersedianya tenaga kerja yang ada,
serta (5) pelaksanaan bisnis yang tidak terkendalikan sehingga biaya
pembangunan bisnis menjadi membengkak serta penyelesaian bisnis menjadi
tertunda.
Dalam teori, tujuan dari pengambilan keputusan untuk melakukan
investasi adalah untuk memaksimumkan tingkat keuntungan dari pemilik modal
itu sendiri. Namun tujuan tersebut apabila dipandang dari aspek yang lebih luas
mungkin tidak begitu dipegang teguh lagi. Jika bisnis akan dinilai dari perspektif
yang lebih luas, maka tujuannya seharusnya adalah memaksimumkan net present
value dari semua social cost and benefit.
3.1.3

Aspek Kelayakan Bisnis
Dalam melakukan studi kelayakan perlu memperhatikan aspek-aspek yang

secara bersama-sama menentukan bagaimana keuntungan yang diperoleh dari
suatu penanaman investasi tertentu. Menurut Gittinger (1986), aspek-aspek
15

tersebut terdiri dari aspek teknis, aspek instit