Premi Asuransi Jiwa Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.36 Mengenai Pengukuran Dan Pengakuan Pendapatan Premi Asuransi Pada PT. Allianz Life Indonesia Cabang Medan

Untuk perusahaan jasa terdapat metode khusus dalam pengakuan pendapatan. Menurut Dyckman 2000: 269-271 “ada empat metode pengakuan pendapatan untuk penjualan jasa” yaitu : 1 Kinerja Khusus Digunakan untuk mengakui pendapatan jasa yang dihasilkan dengan melakukan aksi tunggal. Contoh : pendapatan binatu dihasilkan dari penyelesaian cucian. 2 Kinerja Proporsional Digunakan untuk mengakui pendapatan jasa yang dihasilkan oleh lebih dari aksi tunggal dan hanya ketika jasa melebihi satu periode akuntansi. 3 Kinerja Selesai Digunakan untuk mengakui pendapatan jasa yang dihasilkan dengan melakukan serangkaian tindakan. Pendapatan jasa dianggap telah dihasilkan hanya setelah tindakan terakhir terjadi. Misalnya, pendapatan perusahaan ekspedisi diperoleh setelah pengiriman barang. Meskipun pengepakan, muat barang dan transportasi mendahului pengiriman. 4 Penagihan Untuk pendapatan jasa, ketika ketidakpastian penagihan sangat tinggi, pendapatan hanya diakui ketika kas diperoleh. Dalam kebanyakan kasus penjualan barang dan jasa merupakan kejadian penting yang menimbulkan pendapatan. Dalam hal ini pengakuan pendapatan pada saat penagihan kas dianggap sebagai pendapatan pada saat kas diterima meskipun sebenarnya barang atau jasa belum dilaksanakan pada periode tersebut.

2.1.3. Premi Asuransi Jiwa

Menurut Djojosoedarso 2003: 127, premi adalah “pembayaran dari tertanggung kepada penanggung, sebagai imbalan jasa atas pengalihan risiko kepada penanggung”. Menurut Budisantoso Triandaru 2006: 183, “premi asuransi adalah kewajiban pihak tertanggung kepada pihak penanggung yang berupa pembayaran uang dalam jumlah tertentu secara periodik. Jumlah premi UNIVERSITAS SUMATERA UTARA sangat tergantung pada faktor-faktor yang menyebabkan tinggi rendahnya tingkat risiko dan jumlah nilai pertanggungan”. Berdasarkan beberapa pengertian premi tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa premi asuransi adalah premi yang dibayarkan oleh pihak pemegang polis dalam jumlah tertentu secara periodik sebagai imbalan jasa atas pengalihan resiko kepada penanggung. Premi dalam asuransi jiwa merupakan premi yang diperoleh dari pemegang polis sebagai imbalan jasa atas pertanggungan jiwa. Penentuan premi ini sangat penting bagi kelangsungan hidup perusahaan asuransi jiwa. Pendapatan perusahaan asuransi dari premi haruslah cukup untuk menutupi kerugian-kerugian dan biaya-biaya. Untuk memperoleh pendapatan dari premi ini perusahaan asuransi harus meramalkan tuntutan pembayaran kerugian klaim dan mendistribusikan biaya-biaya yang telah diantisipasi tersebut kepada berbagai kelas pemegang polis. Premi akhir yang dibayar oleh tertanggung disebut premi kotor dan didasarkan atas nilai kotor. Dalam asuransi jiwa yang harus diperhatikan ialah penentuan tarif rate making, karena hal tersebut akan menentukan besarnya premi yang akan diterima. Tarif atau premi yang ditetapkan harus bisa menutupi klaim resiko serta biaya-biaya asuransi, dan sebagian dari jumlah penerimaan perusahaan keuntungan. Dalam penentuan tarif asuransi, ada tiga elemen penting yang harus diperhatikan di dalam mengkalkulasi premi menurut Salim 2000:43-45 yakni: a. Tabel Kematian Mortality Tables Daftar tabel kematian berguna untuk mengetahui besarnya klaim kemungkinan timbulnya kerugian yang dikarenakan kematian, serta meramalkan berapa lama batas waktu umur rata-rata seorang bisa hidup. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA b. Penerimaan bunga Interest Untuk penetapan tarif, perhitungan bunga pun harus dikalkulasi di dalamnya. Bunga merupakan sebagian dari keuntungan perusahaan, sebab di dalam pembayaran premi pun unsur bunga ikut dihitung. c. Biaya-Biaya Asuransi Cost of Insurance Biaya-biaya asuransi harus ikut dikalkulasi pada penentuan premi tarif asuransi. Adapun jenis biaya-biaya tersebut terdiri dari beberapa macam, yakni: - Biaya penutupan asuransi, yaitu : i biaya komisi, inspeksi ii biaya dinas luar iii biaya advertensi, reklame dan sales promotion - biaya pembuatan polis biaya administrasi, tik, kertas, dan lain- lain. - Biaya pemeliharaan. Umumnya perhitungan biaya ditetapkan berdasarkan jumlah tertentu dari yang diasuransikan. - Biaya-biaya lainnya, seperti biaya inkaso dan exkaso ikut pula diperhitungkan. Umpama biaya inkaso : biaya – biaya penagihan. Menurut Djojosoedarso 2003:129-130, komponen premi asuransi terdiri atas: a. Premi Dasar Premi yang dibebankan kepada tertanggung ketika polis dibuat dikeluarkan yang perhitungannya didasarkan: 1 Data dan keterangan yang diberikan oleh tertanggung kepada penanggung pada waktu penutupan asuransi yang pertama. 2 Luasnya risiko yang dijamin oleh penanggung sebagaimana dikehendaki oleh tertanggung. b. Premi Tambahan Adakalanya data dan keterangan yang disampaikan oleh tertanggung kepada penanggung ketika menutup asuransi tidak selalu sama dengan keadaan yang sebenarnya atau pada saat polis ditandatangani, karena pada saat itu data informasinya belum lengkap atau tertanggung menghendaki perubahan kondisi pertanggungan. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2.1.4. Perhitungan Premi