PENDAHULUAN Eliminasi Gas Metana (CH4) Asal Ternak Melalui Ekstrak Tanaman

I. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Metana adalah hidrokarbon paling sederhana yang berbentuk gas dengan rumus kimia CH 4 . Metana murni tidak berbau, tapi jika digunakan untuk keperluan komersial, biasanya ditambahkan sedikit bau belerang untuk mendeteksi kebocoran yang mungkin terjadi. Metana termasuk salah satu gas atmosfir yang memberikan efek rumah kaca green house gas . Komposisi metana di atmosfir lebih rendah dibandingkan dengan gas karbondioksida CO 2 yaitu hanya 0,5 dari jumlah CO 2 , namun koefisien daya tangkap panas metana jauh lebih tinggi, yaitu 25 kali gas CO 2, sehingga 15 pemanasan global disumbang dari gas metana. Pemanasan global terjadi karena meningkatnya jumlah emisi gas rumah kaca, termasuk gas metana di atmosfer bumi. Metana bereaksi dengan ozon atmosfer bumi, memproduksi karbondioksida dan air, sehingga efek rumah kaca dari metana yang dilepaskan ke udara relatif berlangsung sesaat. Namun, metana akan menipiskan lapisan ozon sebagai pelindung bumi sehingga memicu pemanasan global. Selain dari dekomposisi limbah organik sampah, gas metana juga dihasilkan dari produksi pertanian dan kegiatan transportasi. Sekitar 50 emisi gas metana merupakan hasil aktivitas manusia yang berasal dari kegiatan pertanian. Dari kegiatan pertanian ada sekitar 66 emisi gas metana berasal dari peternakan terutama ternak ruminansia Martin,C. at al., 2008. Sapi potong dapat mengemisi gas metana 60 - 70 kgth, sapi perah 110 – 145 kgth dan domba 8 kgth Morgavi, 2008. Universitas Sumatera Utara Gambar 1. Emisi Gas Metana dari Kegiatan Pertanian Henry,B. 2008 Emisi gas metana CH 4 oleh ternak ruminansia tersebut dihasilkan melalui proses metanogenesis di dalam sistem pencernaan rumen. Gas metana dihasilkan dari rumen sebesar 80 – 95 dan 5 – 20 dihasilkan dari usus besar. Gas ini dikeluarkan melalui mulut ke atmosfir . Proses metanogenesis disamping berdampak buruk bagi atmosfir, juga berpengaruh negatif terhadap ternak ruminansia itu sendiri, yaitu dapat menyebabkan kehilangan energi hingga 15 dari total energi kimia yang tercerna. Untuk mengeliminasi produksi gas metana yang berasal dari ternak ruminansia ada beberapa cara yang dapat dilakukan yaitu melalui bioteknologi vaksinasi dan probiotik, aditif antibiotic, zat kimia, ekstrak tanaman dan asam organik, dan pakan konsentrat. Eliminasi emisi gas metana melalui ekstrak tanaman meliputi penggunaan minyak essensial ekstrak garlic, cinnamon dan lain-lain, penggunaan tanin dan saponin. Pemberian ekstrak tanaman ini bertujuan menghambat kerja bakteri metanogenik dan protozoa sehingga pembentukan gas metana dapat ditekandikurangi. Dari pemaparan diatas perlu direview sejauh mana keberhasilan eliminasi emisi gas metana melalui ekstrak tanaman pada ternak dan upaya apa yang perlu dilakukan kedepannya. Universitas Sumatera Utara

2. Perumusan Masalah

o Emisi gas metana asal ternak memberi dampak yang cukup luas pada masalah pemanasan global yaitu efek rumah kaca green house gas. o Eliminasi emisi gas metana melalui ekstrak tanaman pada ternak masih memiliki kelemahan yaitu pengaruh bersifat sementara dan masih adanya residu pada hasil ternak.

3. Tujuan Penulisan

o Mengkaji sejauh mana pengaruh emisi gas metana asal ternak memberi dampak yang cukup luas pada masalah pemanasan global yaitu efek rumah kaca. o Mereview hasil-hasil penelitian yang berkaitan dalam pengeliminasian gas metana melalui ekstrak tanaman pada ternak. Universitas Sumatera Utara

II. TINJAUAN LITERATUR