Pembentukan Gas Metana Pada Ternak Ruminansia

II. TINJAUAN LITERATUR

1. Pembentukan Gas Metana Pada Ternak Ruminansia

Metana diproduksi disaluran pencernaan ternak, sebesar 80 - 95 diproduksi di dalam rumen dan 5 - 20 dalam usus besar. Metana yang dihasilkan dalam rumen dikeluarkan melalui mulut ke atmosfir Martin at al, 2008. Pada prinsipnya, pembentukan gas metana di dalam rumen terjadi melalui reduksi CO 2 oleh H 2 yang dikatalisis oleh enzim yang dihasilkan oleh bakteri metanogenik. Pembentukan gas metana di dalam rumen berpengaruh terhadap pembentukan produk akhir fermentasi di dalam rumen, terutama jumlah mol ATP, yang pada gilirannya mempengaruhi efisiensi produksi mikrobial rumen Thalib, 2008. Gambar 2. Produksi Metana di Dalam Rumen Bahan Organik H 2 Accumulation ATP VFA CO2 Asetate, Propionate, Butirate H 2 Archaea Methanogen Bakteri Protozoa Fungi - O 2 CH 4 CO 2 + 4 H 2 CH 4 + 2H 2 Dalam kondisi anaerob dalam rumen, reaksi oksidasi membutuhkan energi dalam bentuk ATP melepas hidrogen. Jumlah hidrogen yang dihasilkan sangat tergantung pada jenis makanan dan jenis mikroba rumen sebagai mikroba fermentasi pakan yang menghasilkan produk akhir yang berbeda yang tidak sama dengan hydrogen yang Universitas Sumatera Utara dikeluarkan. Misalnya, pembentukan asam propionat membutuhkan hidrogen sedangkan pembentukan asam asetat dan butirat melepas hydrogen Martin, at al., 2008. Gambar 3. Metabolisme Hidrogen dan Metanogenesis Carbohydrates Fibre, starch OSES H2 Oxaloasetaet PYRUVAT Acetyl Co-A Malate Acrylate Fumarate Succinate H2 H2 H2 H2 H2 H2 BUTYRATE PROPIONATE ACETATE H 2 utilisation H 2 production CH 4 Dalam rumen untuk mengurangi produksi hidrogen menjadi metana, hidrogen harus dialihkan ke produksi propionat melalui laktat atau fumarat Mitsumori at al., 2008. Penurunan produksi gas metana CH 4 dari ternak ruminansia merupakan suatu strategi untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan sebagai sarana untuk meningkatkan efisiensi pakan Martin at al., 2008. Metanogenesis adalah mekanisme oleh rumen untuk menghindari akumulasi hidrogen. Hidrogen bebas menghambat dehydrogenase dan mempengaruhi proses Universitas Sumatera Utara fermentasi. Pemanfaatan hidrogen dan CO 2 untuk menghasilkan CH 4 adalah khusus oleh bakteri Archaea metanogen Martin, at a.l, 2008. Gambar 4. Lintasan Metanogenesis Pada Ternak Ruminansia Morgavi, 2008 Feed carbohydrate polymer Fermentative an aerobes primary secondary fermenters Monomer Oxaloacetate Acetyl-CoA Propionate Butyrate Acetate H2 + CO2 Methanogens CH4 Pengurangan produksi hidrogen harus dicapai tanpa mempengaruhi fermentasi pakan. Mengurangi aktivitas metanogen harus dilakukan dengan stimulasi bersamaan jalur yang mengkonsumsi hidrogen untuk menghindari dampak negatif dari peningkatan tekanan parsial dari gas ini Martin, at al, 2008. Pembentukan gas metana di dalam rumen dapat dihambat dengan memberikan beberapa zat kimia. Prinsip penghambatannya antara lain berdasarkan sifat toksik terhadap bakteri metanogen, seperti senyawa-senyawa metana terhalogenasi, sulfit, nitrat, dan trikhloroetilpivalat, atau berdasarkan reaksi hidrogenasi sehingga mengurangi reduksi CO 2 oleh hidrogen, seperti senyawa asam lemak berantai panjang tidak jenuh. Beberapa ionofor seperti monensin, lasalosid, dan salinomisin, selain meningkatkan kandungan asam propionat juga dapat menurunkan produksi gas metana Thalib, 2008. Universitas Sumatera Utara Selanjutnya dinyatakan Thalib 2008, metanogenesis dapat juga dihambat dengan senyawa kimia seperti ion Fe3 + dan SO4 2 – . Populasi protozoa di dalam rumen berbanding langsung dengan produksi gas metana, artinya produksi gas metana berkurang bila populasi protozoa rumen menurun. Dengan demikian, emisi gas metana dapat dikurangi dengan memberikan zat defaunator seperti saponin. Jalur metabolisme yang terlibat dalam produksi hydrogen, pemanfaatan dan aktivitas metanogenik adalah dua faktor penting yang harus dipertimbangkan ketika mengembangkan strategi untuk mengendalikan emisi metana oleh ruminansia Martin, at al, 2008.

2. Eliminasi Gas Metana Melalui Ekstrak Tanaman Pada Ternak