36
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian eksploratif. Penelitian eksploratif adalah penelitian yang bertujuan untuk mengungkap secara luas dan
mendalam tentang sebab-sebab dan hal-hal yang mempengaruhi suatu fenomena. Dalam penelitian ini fenomena yang sedang terjadi adalah
kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal-soal aplikasi segiempat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif.
Penelitian kuantitatif digunakan untuk memperoleh data dari hasil skoring tes hasil belajar siswa, sedangkan penelitian kualitatif digunakan untuk
mendeskripsikan kesulitan belajar siswa dari kesalahan yang dilakukan siswa dalam mengerjakan tes hasil belajar, serta faktor penyebabnya dari
hasil wawancara.
B. Subjek, Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian 1. Subjek Penelitian
Adapun yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan siswa kelas VII dari SMP Aloysius Turi Yogyakarta. Untuk
menemukan siswa-siswa yang mengalami kesulitan belajar digunakan ketentuan yang dikemukakan oleh Abin Syamsudin Entang, 1984 yaitu
dengan PAP Criterion-Referenced dengan langkah sebagai berikut :
a. Peneliti menetapkan angka kualifikasi minimal yang digunakan sekolah sebagai batas lulus.
b. Peneliti memberi skor pada hasil tes awal siswa. Untuk jawaban benar siswa mendapat nilai 10. Setelah menentukan nilai tes awal
siswa, kemudian peneliti membandingkan nilai tes awal siswa dengan nilai batas lulus.
c. Peneliti mencatat siswa yang memiliki nilai tes awal dibawah batas tuntas. Dalam menentukan tes awal digunakan rumus:
Nilai : x 100
Nilai batas ketuntasan minimal yang telah ditentukan sekolah adalah 75.
2. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap Tahun Ajaran 20132014 pada bulan Mei-Juni. Tempat penelitian dilaksanakan di
SMP Aloysius Turi Yogyakarta.
C. Bentuk dan Metode Pengumpulan Data
Terdapat tiga macam data yang akan diambil oleh peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Data Hasil Belajar Siswa Data hasil belajar siswa merupakan data berbentuk nilai
yang diperoleh siswa pada tes awal yang sekaligus sebagai tes diagnostik. Dari hasil tes ini peneliti dapat
menentukan siswa-siswa yang mengalami kesulitan
belajar. Selain itu dari tes ini peneliti juga dapat menganalisa jenis – jenis kesalahan yang dilakukan
oleh siswa. 2. Data Hasil Wawancara
Data ini berbentuk transkrip wawancara antara peneliti dengan siswa yang mengalami kesulitan
belajar. Dari hasil wawancara ini peneliti mendiagnosis kesulitan – kesulitan yang dialami oleh siswa sekaligus
menjadi pertimbangan peneliti untuk merancang pembelajaran remedial.
3. Data Hasil Remedial Data ini berbentuk nilai yang diperoleh peneliti
setelah melakukan tes remedial. Data ini menjadi tolak ukur sejauh mana kemajuan yang dialami oleh siswa
setelah mengikuti pembelajaran remedial.
Metode pengumpulan data adalah suatu cara yang dilakukan peneliti untuk mendapatkan data yang diperlukan. Metode
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode tes yang berupa tes awal dan tes remedial serta metode wawancara.
1. Metode Tes
Yang meliputi : a Tes awal, digunakan untuk memperoleh nilai hasil belajar
siswa serta untuk menentukan siswa-siswa yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal aplikasi segiempat.
Selain itu tes awal juga digunakan untuk mengetahui letak kesalahan-kesalahan siswa dalam mengerjakan soal.
Kesalahan-kesalahan tersebut
menunjukan kesulitan-
kesulitan yang dihadapi oleh siswa yang kemudian
dikelompokan berdasarkan kategori yang telah ditentukan oleh peneliti.
b Tes Remedial, digunakan untuk melihat hasil yang
diperoleh siswa setelah mengikuti pembelajaran rememdial, apakah mengalami peningkatan atau tidak.
2. Metode Wawancara
Dalam penelitian ini, wawancara digunakan untuk mencari tahu bagaimana cara berfikir siswa dalam menyelesaikan soal-soal
aplikasi segiempat. Kemudian peneliti berusaha mencari tahu kesulitan-kesulitan yang dialami siswa
serta faktor penyebab kesalahan
dalam menyelesaikan soal-soal. Wawancara ini ditujukan bagi siswa yang mengalami kesulitan. Dalam
pelaksanaan wawancara ini peneliti menggunakan media rekorder.
D. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data meliputi :
1. Tes Awal
Tes awal juga sebagai tes diagnostik yang digunakan untuk mengetahui
kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa dalam mengerjakan soal-soal aplikasi segiempat. Tes ini diberikan setelah
materi segiempat selesai diajarkan. Soal-soal yang dibuat untuk siswa adalah soal-soal yang diambil dari berbagai sumber dengan materi
tentang aplikasi segiempat. Tes awal berbentuk soal essay dengan jumlah soal 7. Waktu yang disiapkan dalam pelaksanaan tes awal ini
adalah 70 menit. Adapun kisi-kisi soal uji coba tes awal adalah sebagai berikut :
Tabel 1
Kisi-kisi Soal Tes Awal
Kompetensi Dasar
Indikator Pencapaian
Kompetensi Indikator Soal
Tingkat an
ranah indikat
or soal No.
Soal
Menghitung keliling
dan luas
bangun segitiga
dan segi
empat serta menggunakan
nya dalam
pemecahan Menggunakan
rumus keliling dan luas segi
empat dalam pemecahan
masalah Siswa
dapat menyelesaikan
masalah yang
berkaitan dengan
keliling persegi
panjang dalam bidang ekonomi.
C4 4
Siswa dapat
menyelesaikan masalah
yang berkaitan dengan luas
C4 2
masalah persegi
panjang dalam
bidang pertanian.
Siswa dapat
menyelesaikan masalah
yang berkaitan
dengan keliling persegi dalam
bidang pertanian. C4
1
Siswa dapat
menyelesaikan masalah
berkaitan dengan luas persegi
dalam bidang
bangunan. C4
3
Siswa dapat
menghitung diagonal suatu
layang-layang jika diketahui luas dan
panjang salah satu diagonalnya.
C3 5
Siswa dapat
menghitung luas
belah ketupat. C3
6
Siswa dapat
menghitung luas
trapesium. C3
7
2. Wawancara
Dalam penelitian ini menggunakan pedoman wawancara semiterstruktur, yaitu wawancara di mana peneliti memiliki pedoman
wawancara yang telah tersusun namun dapat berkembang dalam pelaksanaannya dilapangan.
Pedoman wawancara yang digunakan berupa daftar pertanyaan yaitu :
1. Peneliti memverifikasi kesalahan siswa dengan cara memberikan soal yang sejenis.
2. Untuk memperoleh data lebih lanjut peneliti menggunakan
jenis-jenis kesalahan yang dilakukan siswa. Peneliti menggunakan penelitian yang dilakukan oleh Indra
Setiyawati dalam penelitian yang berjudul “Identifikasi Kesalahan Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Materi Pelajaran Segitiga Dan
Segi Empat siswa Kelas VII SMP N 5 Depok Sleman
Yogyakarta Tahun Ajaran 20102011”, Jenis-jenis kesalahan yang sering dilakukan oleh siswa terbagi menjadi 4 yaitu :
1. kesalahan memahami soal 2. kesalahan membuat model matematika
3. kesalahan melakukan operasi hitung aljabar 4. kesalahan dalam menarik kesimpulan.
Dari jenis-jenis kesalahan tersebut peneliti berusaha mencari dimana letak kesulitan siswa dalam mengerjakan soal-soal aplikasi
segiempat. Wawancara ini ditujukan bagi siswa yang mengalami kesulitan dan
dilakukan secara bergantian. Dalam wawancara ini dibuat transkrip wawancara.
Tabel 2 Kisi-kisi Pedoman Wawancara 1
Tujuan Pokok Pertanyaan
Memverifikasi kesalahan siswa terhadap masing-masing soal sesuai dengan indikator
soal. 1. Pemahaman siswa
terhadap soal. 2. Cara siswa
memodelkan soal. 3. Cara siswa melakukan
operasi hitung aljabar. 4. Cara siswa menarik
kesimpulan jawaban.
Tabel 3 Kisi-kisi Pedoman Wawancara 2
Jenis Kesalahan Pokok Pertanyaan
Kesalahan memahami soal 1. Dari soal tersebut
bagian yang membuat siswa bingung.
2. Alasan.
Kesalahan membuat model matematika 1. Cara siswa mencari
luaskeliling segiempat. tergantung soal
2. Hal yang membuat siswa melakukan
kesalahan.
Kesalahan melakukan operasi hitung aljabar 1. Kesulitan dalam
melakukan operasi dasar matematika.
penjumlahan, pengurangan, perkalian,
pembagian,dll 2.Alasan.
Kesalahan dalam menarik kesimpulan. 1. Hal yang membuat
siswa melakukan kesalahan dalam menarik
kesimpulan.
3. Tes Remedial
Tes remedial dilaksanakan setelah pembelajaran remedial dan ditujukan bagi siswa yang mengalami kesulitan. Soal pada tes remedial
ini berbeda dengan tes awal namun memiliki tingkat kesulitan yang sama.
E. Teknik Analisis Data 1. Tes Awal
Tes awal ini digunakan untuk menentukan siswa-siswa yang mengalami kesulitan belajar. Siswa dinyatakan mengalami kesulitan
belajar jika nilai akhirnya kurang dari batas tuntas yaitu 75. Tes awal ini juga digunakan untuk mengetahui kesalahan-
kesalahan yang dilakukan siswa ketika mengerjakan soal-soal aplikasi segiempat dan mengelompokkan kesalahan-kesalahan siswa tersebut
berdasarkan kategori yang telah disusun oleh peneliti yang telah dijelaskan pada Bab II
Hasil analisis tes awal ini digunakan sebagai acuan untuk menyusun rencana pembelajaran remedial. Setelah pembelajaran
remedial akan dilakukan tes remedial, kemudian hasil yang diperoleh akan dibandingkan dengan hasil dari tes awal.
2. Wawancara
Data dari hasil rekaman dengan siswa ditranskrip yang kemudian diketik dalam bentuk uraian. Jawaban siswa terhadap soal yang
diberikan saat wawancara dan hasil wawancara dianalisis, kesalahan- kesalahan apakah yang dilakukan siswa, apa penyebabnya untuk
kemudian dicari kesulitan apa saja yang dilakukan siswa sehingga melakukan kesalahan tersebut. Peneliti juga mengajak siswa untuk
bersama-sama menemukan konsep yang salah dan konsep yang benar.
3. Tes Remedial
Hasil dari tes remedial ini dianalisis dengan membandingkan hasil jawaban pada tes awal dengan hasil tes remedial. Jumlah kesalahan
yang dilakukan siswa dalam mengerjakan tes remedial serta prosentase banyaknya soal yang dijawab benar oleh siswa menjadi penentu
apakah siswa tersebut mengalami kenaikankeberhasilan setelah mengikuti pembelajaran remedial. Siswa mengalami keberhasilan
dalam tes remedial ini jika mengalami pengurangan jumlah kesalahan yang dilakukan dalam mengerjakan tes remedial serta memperoleh
prosentase ≥60.
F. Validitas dan Reabilitas 1. Validitas
a. Pengertian
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kesahihan suatu tes. Suatu tes dikatakan valid apabila tes tersebut mengukur
apa yang hendak diukur. Tes memiliki validitas yang tinggi jika hasilnya sesuai dengan kriteria, dalam arti memiliki kesejajaran
antara tes dan kriteria Arikunto, 1999: 65. b. Cara menentukan validitas
Untuk menguji validitas setiap butir soal maka skor-skor yang ada pada butir yang dimaksud dikorelasikan dengan skor totalnya. Skor
tiap butir soal dinyatakan skor X dan skor total dinyatakan sebagai skor Y, dengan diperolehnya indeks validitas setiap butir soal, dapat
diketahui butir-butir soal manakah yang memenuhi syarat dilihat dari indeks validitasnya Arikunto, 1999: 78
Untuk menguji validitas instrumen digunakan rumus korelasi product moment
dengan angka kasar, yaitu:
dengan rxy merupakan koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y, N merupakan jumlah siswa uji coba, X adalah skor-skor
tiap butir soal 2 untuk setiap individu atau siswa uji coba, dan Y adalah skor total tiap siswa uji coba.
2
1 1
2 2
1 1
2 1
1 1
n i
i n
i i
n i
i n
i i
n i
i n
i i
n i
i i
xy
Y Y
n X
X n
Y X
Y X
n r
Kemudian hasil diatas dibandingkan dengan nilai r dari tabel pada taraf kepercayaan 95 dan derajat kebebasan dk = N–2.
Jika
rhitung rtabel maka soal dinyatakan valid, namun jika rhitung
rtabel maka soal dinyatakan tidak valid.
2. Reliabilitas
a. Pengertian Reliabilitas tes adalah tingkat keajegan konsitensi suatu tes,
yakni sejauh mana suatu tes dapat dipercaya untuk menghasilkan skor yang ajeg, relatif tidak berubah walaupun diteskan pada situasi
yang berbeda-beda. Reliabilitas suatu tes adalah taraf sampai dimana
suatu tes mampu menunjukkan konsisten hasil pengukurannya yang diperlihatkan dalam taraf ketetapan dan ketelitian hasil. Reliabel tes
berhubungan dengan ketetapan hasil tes. Reliabilitas tes dapat juga ditentukan dengan menggunakan
uj i Alpha Cr onbach
sebagai berikut :
Adapun tolak ukur untuk menginterpretasikan derajat reliabilitas instrumen yang diperoleh sebagai berikut :
Interpretasi Reliabilitas :
Jika alpha 0,90 maka reliabilitas sempurna
Jika alpha antara 0,70 – 0,90 maka reliabilitas tinggi
Jika alpha antara 0,50 – 0,70 maka reliabilitas cukup.
Jika alpha 0,50 maka reliabilitas rendah
G. Keabsahan Data
Keabsahan data dan kepercayaan data pada penelitian ini diperoleh dengan melakukan pengumpulan data secara cermat dan
melakukan pengecekan ulang data beberapa kali. Teknik ini digunakan peneliti agar data yang diperoleh tersebut benar-benar sesuai dengan
keadaan sebenarnya.
H. Prosedur Pelaksanaan Penelitian 1. Tahap Persiapan
- Menemui kepala sekolah
untuk meminta ijin
melakukan penelitian di sekolah.
- Menemui guru yang bersangkutan untuk meminta ijin untuk
melakukan observasi dan uji coba instrumen penelitian di kelas yang diampu oleh guru tersebut.
- Menyerahkan surat ijin dari kampus ke sekolah yang
bersangkutan, dilampiri proposal penelitian. -
Menyesuaikan jadwal pengambilan data.
- Melaksanakan uji coba instrumen penelitian di kelas yang diampu
oleh guru tersebut.
2. Tahap Observasi
Observasi dilakukan agar peneliti mampu memahami keadaan sekolah, guru, kelas, dan siswa secara menyeluruh. Observasi sekolah
dan observasi siswa di kelas dilaksanakan pada bulan April-Mei.
3. Tahap Pengambilan Data
Tahap pertama yaitu tes awal. Tes dilaksanakan setelah guru menyelesaikan materi ajar luas dan keliling segiempat.
Tahap kedua yaitu wawancara. Wawancara dilaksanakan pada saat jam pelajaran matematika. Siswa yang diwawancarai adalah
semua siswa yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal- soal aplikasi segiempat. Pedoman wawancara berdasarkan atas hasil
tes awal yang sebelumnya telah dikerjakan. Satu per satu siswa tersebut diwawancarai untuk menjelaskan langkah-langkah yang
dilakukan dalam mengerjakan soal-soal. Tahap ketiga yaitu pengajaran remedial dan tes remedial
pengajaran dilaksanakan setelah siswa diberikan tes awal. Materi ajar yang diberikan sama dengan yang diberikan oleh guru, namun lebih
memfokuskan pada bagian-bagian yang masih belum dikuasai oleh siswa. Kemudian setelah pengajaran remedial akan dilaksanakan tes
remedial untuk mengetahui perubahan hasil belajar siswa.
50
BAB IV
PELAKSANAAN, TABULASI DATA,HASIL ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Penelitian
Peneliti melaksanakan penelitian di SMP Aloysius Turi. Jadwal Penelitian yang dilaksanakan peneliti dirangkum dalam tabel berikut.
Tabel 4
Tabel Jadwal Pelaksanaan Penelitian No
Hari dan Tanggal Waktu
Kegiatan 1
Rabu, 30 April 2014 11.30 - 13.00
Observasi Kelas 2
Selasa, 6 Mei 2014 10.00 - 11.30
Uji Coba Tes Awal 3
Rabu, 7 Mei 2014 11.30 - 13.00
Pelaksanaan Tes Awal 4
Sabtu, 10 Mei 2014 13.00 - 14.00
Wawancara Siswa 5
Senin, 12 Mei 2014 13.00 - 14.00
Wawancara Siswa 6
Selasa, 13 Mei 2014 13.00 - 14.00
Wawancara Siswa 7
Rabu , 14 Mei 2014 13.00 - 14.00
Wawancara Siswa 8
Rabu, 21 Mei 2014 13.00 - 15.00
Pembelajaran dan Tes Remedial
Penelitian ini dimulai dengan kegiatan observasi. Peneliti melakukan observasi di kelas VIIA pada hari Rabu, 30 April 2014 pada
pukul 11.30 sampai pukul 13.00. Ketika akan memulai pembelajaran, Siswa membangun suasana kondusif untuk belajar. Pembelajaran dibuka oleh guru
dengan memahas PR minggu lalu mengenai persegi panjang dan persegi. Siswa aktif bertanya hal yang membuat siswa bingung. Siswa juga aktif
maju dan mengerjakan di depan kelas. Namun dalam pembahasan PR ada sebagian kecil siswa yang kurang memperhatikan dan asyik sendiri bermain
bolpen, sehingga guru memindahkan siswa itu ke kursi depan. Setelah membahas PR, guru melanjutkan materi megenai jajar genjang. Semua
siswa memperhatikan guru dalam membahas materi. Ketika pemberian materi selesai, guru memberikan latihan soal. Siswa aktif bertanya dan
saling berdiskusi satu sama lain. Siswa yang sudah bisa berkeliling mengajar siswa lain yang kesulitan.
Uji coba tes awal dilakukan di kelas VIIB pada hari Selasa, 6 Mei 2014 pada pukul 10.00 sampai 11.30 dengan jumlah siswa 25. Tes terdiri
dari dari 7 soal essay, untuk lebih jelasnya dapat dilihat di lampiran A1. Peneliti memilih kelas VIIB untuk uji coba tes awal karena kelas tersebut
terlebih dahulu selesai menerima materi segiempat. Suasana kelas VIIB saat uji coba tes awal berlangsung cukup tenang, dan terlihat siswa mengerjakan
secara mandiri dan dijaga oleh peneliti. Setelah ujicoba tes awal selesai, hasil pekerjaan siswa dikumpulkan dan dibawa oleh peneliti untuk
dikoreksi. Setelah dikoreksi hasil uji coba tes awal tersebut dianalisis untuk mengetahui apakah soal-soal tes tersebut valid atau tidak untuk setiap
nomor dan bagaimana reliabilitas dari soal tersebut. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran A4 dan A5.
Dari hasil analisis uji coba tes awal diketahui bahwa semua soal valid sehingga tidak diperlukan perubahan soal. Dalam mencari reliabilitas
soal tersebut menggunakan perhitungan uji Alpha
Cronbachdan
didapat0,922 sehingga reliabilitas tes soal tersebut dapat dikategorikan sangat tinggi. Alokasi waktu yang diberikan saat tes uji coba hasil belajar
siswa adalah cukup yaitu 60 menit. Pelaksanaan tes awal dilaksanakan pada hari Rabu, 7 Mei 2014 pada
pukul 11.30 sampai pukul 13.00 di kelas VIIA. Tes awal ini dilaksanakan untuk mengidentifikasi siswa yang mengalami kesulitan dan mendiagnosis
kesulitan siswa yang tampak pada kesalahan yang dilakukan siswa saat mengerjakan soal aplikasi segiempat. Siswa yang mengalami kesulitan
adalah siswa yang memperoleh nilai kurang dari KKM yang ditentukan oleh sekolah yaitu 75. Siswa yang nilainya kurang dari KKM terdapat 16 siswa.
Hasil tes belajar siswa dapat dilihat pada tabel 5 halaman 51. Untuk mengetahui lebih jelas mengenai kesulitan-kesulitan yang
dihadapi oleh siswa maka dilakukan wawancara pada setiap individu. Wawancara dilaksanakan pada tanggal 10,12,13dan 14 Mei 2014.
Setelah mengetahui
kesulitan siswa,
peneliti melakukan
pembelajaran remidial yang dilakukan oleh peneliti sendiri. Pembelajaran remidial ini dilaksanakan pada 21 Mei 2014 dan dilaksanakan selama 1 jam
pelajaran. Pada pembelajaran remidial ini peneliti menjelaskan bagian- bagian yang dianggap siswa sulit kemudian peneliti memberikan contoh
soal dan dikerjakan secara bersama-sama. Kemudian 1 jam berikutnya yaitu adalah tes remidial. Tes remedial ini digunakan oleh peneliti untuk melihat
kemajuan siswa dalam memahami materi sehingga terdapat kemajuan dalam mengerjakan soal aplikasi segiempat.
B. Tabulasi Data