Arsitektur Enterprise Pemilihan Architecture Enterprise Framework

10

2.4 Arsitektur Enterprise

Arsitektur enterprise merupakan satu set spesifikasi model bisnis dan TI yang merefleksikan integrasi enterprise dan kebutuhan standarisasi. Arsitektur enterprise mendefinisikan konteks integrasi bisnis data, proses, organisasi, teknologi dan menyelaraskan sumberdaya enterprise dengan tujuan enterprise. Arsitektur enterprise meliputi arsitektur bisnis dan arsitektur sistem informasi. Arsitektur enterprise menyediakan pendekatan sistematis untuk mengelola aset sistem dan informasi serta mengarahkan kebutuhan strategis bisnis. Arsitektur enterprise mendukung pengambilan keputusan strategis dengan membantu mengelola perubahan, menelusuri dampak perubahan organisasi dan bisnis terhadap sistem. Arsitektur Enterprise mencakup beberapa model yang berkaitan : 1. Arsitektur Bisnis Mendefinisikan proses bisnis 2. Arsitektur Data Informasi mendefinisikan struktur informasi yang penting bagi organisasi dalam menjalankan proses bisnis berupa entitas data dan hubungan antar entitas. 3. Arsitektur Aplikasi Mendefinisikan jenis-jenis aplikasi utama yang dibutuhkan untuk mengelola data dan informasi untuk mendukung fungsi bisnis enterprise. 11 4. Arsitektur Teknologi Mendefinisikan platform teknologi untuk mengelola data dan menyediakan informasi pendukung fungsi bisnis. Arsitektur Enterprise merupakan pengetahuan khusus tentang aset yang memberikan beberapa keuntungan. Arsitektur enterprise merupakan tool untuk perencanaan, tata kelola TI dan manajemen portofolio.

2.5 Pemilihan Architecture Enterprise Framework

Untuk memilih sebuah Architecture Enterprise framework terdapat kriteria yang bermacam-macam yang bisa dijadikan sebagai acuan Setiawan, 2009b yaitu : 1. Tujuan dari arsitektur enterprise dengan melihat bagaimana definisi arsitektur dan pemahamannya, proses arsitektur yang telah ditentukan sehingga mudah untuk diikuti, serta dukungan terhadap evolusi arsitektur. 2. Input untuk aktivitas arsitektur enterprise seperti pendorong bisnis dan input teknologi. 3. Output dari aktivitas arsitektur enterprise seperti model bisnis dan desain transisional untuk evolusi dan perubahan. Framework merupakan sebuah bagian penting dalam pendesainan arsitektur enterprise yang seharusnya memiliki kriteria: a Reasoned Framework yang masuk akal yang dapat memungkinkan pembuatan arsitektur yang bersifat deterministic ketika terjadi perubahan batasan 12 dan tetap menjaga integritasnya walaupun menghadapi perubahan bisnis dan teknologi serta demand yang tak terduga. b Cohesive Framework yang kohesif memiliki sekumpulan perilaku yang akan seimbang dalam cara pandang dan ruang lingkupnya. c Adaptable Framework haruslah bisa beradaptasi terhadap perubahan yang mungkin sangat sering terjadi dalam organisasi. d Vendor-Independent Framework haruslah tidak tergantung pada vendor tertentu untuk benar-benar memaksimalkan benefit bagi organisasi e Technology-Independent Framework haruslah tidak tergantung pada teknologi yang ada saat ini, tapi dapat menyesuaikan dengan teknologi baru. f Domain-Neutral Adalah atribut penting bagi framework agar memiliki peranan dalam pemeliharaan tujuan organisasi. g Scalable Framework haruslah beroperasi secara efektif pada level departemen, unit bisnis, pemerintahan, level korporat tanpa kehilangan fokus dan kemampuan untuk dapat diaplikasikan. 13 Ada banyak framework diantaranya adalah Zachman dan TOGAF. Masing-masing framework tersebut memiliki kekurangan dan kelebihan. Hal ini tergantung dengan karakteristik dari enterprise itu sendiri dan fokus yang ingin dicapai. Tabel II-3 Perbandingan Enterprise Architecture Zachman TOGAF Definisi arsitektur dan pemahamannya Parsial Pada fase pereliminary Proses arsitektur yang detail ada Delapan fase detail pada ADM Support terhadap evolusi arsitektur ada Fase migration planning Standarisasi tidak Ada Architecture Knowledge Base Tidak Ada Pendorong Bisnis Parsial Ada Input Teknologi Tidak Ada Desain Tradisional Tidak Fase Migration Planning Model Bisnis Ada Ada Menyediakan Prinsip Arsitektur Tidak Ada Berdasarkan pemetaan kriteria diatas dapat ditarik kesimpulan untuk Perancangan Arsitektur Enterprise dimana masih belum terdapat arsitektur enterprise sebelumnya dan adanya pengembangan arsitektur tersebut di masa yang akan datang dengan mudah dan jelas serta sesuai, maka framework TOGAF yang akan digunakan.

2.6 The Open Group Architecture Framework TOGAF