Kasus terbaik terjadi jika yaitu bila karakter pertama pattern P tidak pernah sama dengan karakter teks T yang dicocokkan. Pada kasus ini, jumlah perbandingan
yang dilakukan paling banyak n kali misalnya: Teks: Ini adalah string panjang yang berakhir dengan zz
Pattern: zz Kasus terburuk membutuhkan mn – m + 1 perbandingan, yang mana
kompleksitasnya adalah Omn, misalnya: Teks: aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaab
Pattern: aaaab Sumber : Ir. Rinaldi Munir, M.T, 2004.
2.7. Konsep Dasar Operasi Matrik
Pengertian matrik adalah susunan elemen-elemen menurut baris dan kolom sehingga berbentuk persegi panjang. Matrik dinotasikan dengan huruf A,
B, K dan sebagainya. Banyaknya kolom dan baris suatu matrik menentukan ukuran dari matriks tersebut. Secara umum notasi matrik dapat dirumuskan
sebagai berikut :
Rumus Operasi Matrik.
Bilangan–bilangan yang tersusun dalam baris-baris dan kolom-kolom tersebut disebut elemenunsur. Elemen matriks A yang terletak di baris ke-2 dan
kolom ke-1 dinotasikan sebagai a 21=13. Contoh: Berapakah nilai a 31 dan a32 untuk matriks A di atas? Jawab: a31=15, a 32 =25. Matriks A di atas mempunyai
4 baris dan 4 kolom. Banyaknya baris dan banyaknya kolom suatu matriks menentukan ukuran dari matriks tersebut.
Berdasarkan ordonya, terdapat jenis matriks sebagai berikut :
a. Matriks bujursangkar atau persegi, yaitu matriks berordo n x n atau banyaknya
baris sama dengan banyaknya kolom disebut juga matriks berordo n. Contoh :
Rumus Matriks Bujursangkar.
Penjelasan rumus matriks bujursangkar diatas menjelaskan bahwa, Maka 1 dan 12 dikatakan berada pada diagonal utama B.
b. Matriks baris, yaitu matriks berordo 1 x n atau hanya memiliki satu baris.
Contoh :
Rumus
Matriks Baris.
c. Matriks tegak, yaitu matriks berordo m x n dengan m n. Contoh rumus
seperti di bawah ini :
Rumus Matriks Tegak.
d. Matriks datar, yaitu matrisk berordo m x n dengan mn. Contoh rumus
sebagai berikut :
Rumus Matriks Datar.
Berdasarkan elemen-elemen penyusunnya terdapat jenis matriks sebagai berikut : a.
Matriks nol, yaitu matriks yang semua elemen penyusunnya adalah nol dan dinotasikan sebagai nol. Contoh perumusannya sebagai berikut :
Rumus Matriks Nol.
b. Matrik diagonal yaitu matriks persegi yang semua elemen diatas dan dibawah
diagonalnya adalah nol dan dinotasikan sebagai D. Contoh perumusannya sebagai berikut :
Rumus Matriks Diagonal.
c. Matrik skalar yaitu matrik diagonal yang semua elemen pada diagonalnya
sama. Contoh perumusannya sebagai berikut :
Rumus Matriks Skalar.
d. Matrik simetrik yaitu matrik persegi, yang setiap elemennya, selain elemen
diagonal, adalah simetri terhadap diagonal utama. Contoh perumusannya sebagai berikut :
Rumus Matriks Simetri.
e. Matrik simetri miring yaitu matrik simetri yang elemen-elemennya, selain
elemen diagonalnya, saling berlawanan. Contoh perumusannya sebagai berikut :
Rumus Matriks Simetri Miring.
f. Matrik Identitassatuan yaitu matrik diagonal yang semua elemen pada
diagonal utamanya adalah 1 dan dinotasikan sebagai l. Contoh perumusannya sebagai berikut :
Rumus Matriks Identitas.
g. Matriks segitiga atas yaitu matriks persegi yang elemen-elemen dibawah
diagonal utamanya adalah nol. Contoh perumusannya sebagai berikut :
Rumus Matiks Segitiga Atas.
h. Matriks segitiga bawah yaitu matriks persegi yang elemen-elemen diatas
diagonal utamanya adalah nol. Contoh perumusannya sebagai berikut :
Rumus Matriks Segitiga bawah.
i. Matriks Transpose yaitu matriks yang diperoleh dengan memindahkan
elemen-elemen baris menjadi kolom dan elemen-elemen kolom menjadi baris. Contoh perumusannya sebagai berikut :
Rumus Matriks Transpose. Sumber : Drs. Markaban, M.Si., 2009.
2.8. Algorithma Dan Pemrograman