iii
3. Yth. Drs. Manap Solihat, M.Si. selaku ketua prodi yang telah
memberikan pengesahan dalam penyusunan laporan PKL serta telah memberikan nasehat,semangat,dan motivasi kepada penulis.
4. Yth. Desayu Eka Surya, S.Sos.M.si selaku dosen wali yang telah
membantu dalam pelaksanaan perwalian setiap semesternya dan selalu setia mendengarkan keluh kesah anak walinya.
5. Yth. Sangra Juliano, S. I.Kom selaku Dosen pembimbing laporan PKL
penulis yang telah membantu dan membimbing penulis dalam menyusun laporan PKL ini.
6. Yth. Dosen Program Studi Ilmu Komunikasi yang telah banyak
membantu dalam memberikan pengajaran selama ini.
7. Yth. Astri selaku Sekretariat Program Studi yang telah membantu penulis
dalam urusan administrasi dan mengatur segala keperluan penulis dalam pemenuhan kebutuhan kuliahnya.
8. Yth. R. Ruddy Gandakusumah, S.H. M.H selaku Kepala Biro Humas, Protokol dan Umum Setda Jabar, yang telah memberikan izin kepada
penulis untuk melaksanakan praktek kerja lapangan di lingkungan Humas Pemerintah Provinsi Jawa Barat
9. Yth. Andrie Kustrie Wardhana S.STP. M.Si selaku Kepala bagian
Hubungan Masyarakat pada Biro humas, Protokol dan Umum Pemerintah Provinsi Jawa Barat, yang telah memberikan izin kepada penulis untuk
melaksanakan praktek kerja lapangan di lingkungan Humas Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
iv
10. Yth. Retno Muliayani, S.STP. M.Si selaku Kasubag Pelayanan Humas
Internal dan Eksternal dan juga Bapak Chaeron sebagai Kasubag publikasi Humas Setda Jawa Barat yang telah membimbing penulis dan sudah
mengajarkan keilmuan kehumasan pada penulis.
11. Yth. Wisnu, selaku Sekertaris Kepala Bagian Humas serta pembimbing
penulis, yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk meninjau Kehumasan di Pemerintah Provinsi Jawa Barat, dukungan,
nasehat dan bantuan yang telah diberikan kepada penulis selama praktek kerja lapangan.
12. Bapak dan Ibu Staff Bagian Humas, Protokol dan Umum, yang tidak
dapat disebutkan satu persatu, terima kasih atas bimbingan, kerjasama dan nasehatnya kepada penulis selama melaksanakan praktek kerja lapangan di
Humas Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang akan selalu diingat oleh penulis.
13. Teman-teman kuliah Humas 3 angkatan 2009 dan semua temen-temen di kelas IK 4 2009 yang selalu mewarnai hari-hari perkuliahan penulis saat
kuliah yang selama kegiatan perkuliahan bersama maupun yang pernah satu organisasi dengan peneliti sendiri yang telah banyak membantu .
14. Semua temen-temen Mahasiswa TIM Protokoler Unikom dan semua pengurus HIMA IK PR yang telah memberikan motivasi penulis dalam
kegiatan proses perkuliahan di Unikom. 15. Para pahlawan tanpa tanda jasa,para guru yang sudah mendidik dan
membagi ilmunya kepada peneliti mulai dari peneliti TK, SD, SMP ,dan
v
SMA. Jasamu sangatlah besar dan peneliti ucapkan terima kasih atas jasamu yang sungguh mulia.
16. Keluarga besar penulis yang sangat penulis sayangi yang telah memberikan dorongan dan semangat secara moril dan materil sehingga
peneliti bisa menjadi anak yang berguna. Penulis juga dalam kesempatannya kali ini ingin mengucapkan terima
kasih kepada seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu yang telah membantu penulis untuk menyusun laporan PKL ini, semoga Allah SWT,
memberikan balasan yang berlimpah bagi orang-orang yang telah membantu penulis dengan segala kesabaran dan keikhlasannya.
Akhir kata peneliti berharap semoga proposal penelitian ini mendatangkan kebaikan bagi banyak pihak, terima kasih.
Bandung, Desember 2012 Penulis
Citra Abadi NIM : 41809152
Daftar Riwayat Hidup
I. Data Pribadi
Nama Lengkap : Citra Abadi
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tempat Tanggal lahir : Padang, 2 Februari 1991
Tinggi Badan : 168 Cm
Berat Badan : 55 Kg
Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Islam
Status : Belum Menikah
Alamat : Jl. Cisitulama I No. 20 Bandung
No.Telp : 0852-7400-2503
Hobbi : Menyanyi, Travelling
Email : cabadilambolicyahoo.co.id
II. Pendidikan
A. Formal No
Tahun Jenjang Pendidikan
Keterangan
1. 2009-sekarang
Strata satu S1 Ilmu komunikasi konsentrasi Humas UNIKOM
- 2.
2009 SMUN
1 Singkarak
Kab.Solok Sumatera Barat
Berijazah 3.
2006 SMPN 3 Sumani Singkarak Kab. Solok
Sumatera Barat Berijazah
4. 2003
SDN 17 Sumani Singkarak Kab. Solok Sumatera Barat
Berijazah
B. Non formal No
Tahun Uraian
Keterangan
1. 2011
Pelatihan Keprotokoloan Tim Protokoler UNIKOM
Bersertifikat 2.
2010 Pelatihan kepemimpinan dari Himpunan
Mahasiswa Ilmu Komunikasi dan Public Relation Periode 20092010 “Dare To
Be A Leader” Bersertifikat
3. 2009
Kuliah umum Dekan FISIP Unikom
Prof. Dr. J.M. Papasi “ Peningkatan kualitas keilmuan, keterampilan ICT dan
kewirausahaan sebagai fakultas ilmu
sosial dan ilmu pilitik unggulan” Bersertifikat
4. 2009
Kuliah umum dari Drs. Nunus Supardi
wakil ketua LSF Indonesia “ Kebudayaan Film Sensor Film”
Bersertifikat
5 2008
Kursus Bahasa Inggris di Millenium Course Kota Solok SUMBAR
Bersertifikat 6
2007 Kursus Komputer di Millenium Course
Kota Solok SUMBAR Bersertifikat
III. Pelatihan Seminar dan Workshop
No Tahun
Uraian Keterangan
1. 2009
Workshop “ The Power of Dreams” di kampus STIE Ekuitas Bandung
Bersertifikat 2
2009 Workshop dan pelatihan Public Speaking
oleh Helmy yahya Broadcasting dan Program Studi Ilmu komunikasi dan Public Relation
UNIKOM Bersertifikat
3 2010
Table Manner Course di BANANA-INN HOTEL SPA Bandung
Bersertifikat 4
2010 Seminar Fotografi, Lomba Foto Essay dan
Apresiasi Seni oleh HIMA IK PR UNIKOM 20092010
Bersertifikat
6. 2010
Mentoring Agama Islam dari Program Studi Ilmu Komunikasi dan Public Relalation
bekerjasama dengan LDK UMMI UNIKOM Bersertifikat
7. 2011
Workshop Sarasehan
Fotografi “
SHUTTER” dari Yusuf Ahmad fotografer Majalah Reaturs USA
Bersertifikat
8. 2011
Peserta Study Tour Media Massa dan Coorporate 2011 RCTI, Aneka YesS dan
Kementrian Komunikasi dan Informatika RI Bersertifikat
9. 2011
Pelatihan Keprotokoloan Tim Protokoler UNIKOM
Bersertifikat 10.
2012 Bedah buku “ Handbook of Public Relations”
dan Seminar “ How To Be A Good Writer” oleh HIMA dan Program Studi Ilmu
Komunikasi UNIKOM bekerjasama dengan Mahasiswa
Program Pascasarjana
Universitas Padjajaran Bandung Bersertifikat
11. 2012
Delegasi dari UNIKOM Untuk Seminar Internasional Keprotokolan “ Knowladge and
expertise of international protocol to hold the world. Oleh Korps Protokoler Mahasiswa
UNPAD dalam acara PROTOCOL FAIR 2012 .
Speaker: Direktur protokol kementrian luar negri, Delegasi kedubes ASEAN Thailand,
Malaysia, Brunei Darussalam dan Singapore Bersertifikat
12 2012
Pendidikan dan
Pelatihan Software
Manajemen Sekolah
Terpadu Berbasis
Teknologi Informasi oleh CV. Primasoft Informa
Bersertifikat
IV. Pengalaman Organisasi
No Tahun
Uraian
1. 2004
Pengurus OSIS SMPN 3 Sumani Kab. Solok SUMBAR Bidang Kreasi dan Seni
2. 2005
Pengurus OSIS SMPN 3 Sumani Kab. Solok SUMBAR Bidang Humas
3. 2007
Pengurus OSIS SMUN 1 Singkarak Kab. Solok SUMBAR Bidang Keimanan dan Ketaqwaan kepada
Tuhan YME
4. 2009
Pengurus HIMA IK PR FISIP UNIKOM Periode 20092010 sebagai Anggota Koordinator Humas
5. 2010
Pengurus HIMA IK PR FISIP UNIKOM Periode 20102011 sebagai Anggota Divisi Kreasi dan Seni
6. 2011-sekarang
Anggota TIM Protokoler UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
V. Pengalaman kerja, kepantiaan event
No UraianEvent
Sebagai
1. Pantia dalam acara Seminar Fotografi, Lomba Foto Essay
dan Apresiasi Seni oleh HIMA IK PR Unikom tahun 2010
Seksi acara
2. Panitia Study Tour Pancasila ke Lubang Buaya Jakarta
Timur Tahun 2012 Seksi Acara
3. Pantia dalam perayaan paskah “ Semoga Mereka Semua
Menjadi Satu” Oleh HIMA IK PR Unikom di GMKI Bandung tahun 2010
Seksi Publikasi dan
Dokumentasi 4.
Panitia dalam Communication Cup 2010 Oleh HIMA IK PR Unikom di Lap Tem Futsal Tahun 2010
Seksi Logistik 5.
Panitia Study Tour Media Massa dan Coorporate 2011 RCTI, Aneka YesS dan Kementrian Komunikasi dan
Informatika RI di Jakarta Seksi Acara
6. Penganugerahan dan Pembekalan Mahasiswa Asing
Penerima Beasiswa Unggulan UNIKOM di Hotel Immperium Bandung Tahun 2011
MC Keprotokolan
TIM Protokoler Unikom
7. Accounting Class Competition V “ We smart, we sportive,
we competitive, we creative because we are accounting” oleh HIMA Akuntansi Unikom di Sabuga dan Unikom
Tahun 2011 MC
8. Panitia “ Pelatihan Keprotokolan Tim Protokoler
Operator
Unikom” 9.
Panitia dalam Penerimaan Mahasiswa Baru UNIKOM Tahun akademik 20112012 di Gedung sasana Budaya
Ganesha Bandung tahun 2011 Keprotokolan
10. Panitia dalam WISUDA Pascasarjana S2, Sarjana S1 dan Diploma D3 UNIKOM Tahun akademik 20112012
di Gedung sasana Budaya Ganesha Bandung tahun 2011 Keprotokolan
11. Gerakan Ambil Sampah “ Wujudkan BANDUNG
BERSIH “ Kerjasama antara FISIP UNIKOM dengan Pemerintah Kota Bandung Tahun 2011
Seksi Akomodasi dan
Fasilitator 12. International Conference on Computing Inform
atics “ Computing For Entrepreneurship and Innovation ICOCI
2011 Kerjasama Universitas Komputer Indonesia dengan UUMCAS Universitas Utara Malaysia Coleage of Arts
and Science Leprotokolan
sebagai LO
13 Workshop Sarasehan Fotografi “ SHUTTER” dari Yusuf
Ahmad fotografer Majalah Reuters USA Di GRHA Kompas Gramedia Bandung Tahun 2011
Acara “ MC”
14. Tes Seleksi Open Rekruitment Protokoler UNIKOM 2012 MC dan sebagai TIM Juri
15 Pelantikan BEM UNIKOM TH.2012 dan Seminar
Stadium General “ Penataan kultur dan budaya politik mahasiswa dalam menata masa depan bangsa” dengan
narasumber Bapak DR. H.Yuddy Crisnady ME Anggota DPR RI 20092014 dan Diskusi Politik “ Mengungkap
Tabir Pemilu 2009” dengan nara sumber Ketua KPU Jabar dan Sekda Kota Bandung
Sebagai MC
16 Penandatanganan Nota Kesepahaman Antara Pemerintah
Kota Cimahi dengan Universitas Komputer Indonesia serta Kuliah Umum bersama Walikota Cimahi Bapak DR
Ir H M Itoc Tohiya MM, dengan tema “ Penerapan E-KTP Guna Meningkatkan Pelayanan Publik”
Sebagai MC
17 Syukuran TIM Robotika Unikom Dalam Trinity College
Fire and Robo Waiter Contest Harvard dan Robo Games 2012 di San Maeto USA
Sebagai MC
18 Riset Tentang PT. PLN Persero Distribusi Jawab Barat
dan Banten “Pemetaan Kebutuhan Pelayanan Informasi dan Strategi Komunikasi Edukasi Pelanggan PKPI
SKEP Anggota Riset
“Surveyer”
19 Pelaksanaan Bimbingan Teknis Manajmen Sekolah
Terpadu Berbasis Teknologi Informasi 9.900 Sekolah se- Provinsi Jawa Barat oleh PT.Prima Anugerah Perkasa
Trainer
VI. Keahlian
1. Master Of Ceromony dalam acara Formal 2. Pembawa acara dalam acara Informal
3. Presenter Berita 4. Operasionalisasi Microsoft Office : Word, Exel , Power Point,
5. Dapat mengoperasikan dan bekerja pada Sistem Operasi Windows XP, Windows7 dan Vista.
VII. Prestasi
1. Juara 1 Speech Contest Putra Tingkat SMP seKotaKab Solok Sumatera Barat tahun 2005
2. Juara 3 Speech Contest Putra Tingkat SMP seKotaKab Solok Sumatera Barat tahun 2008
3. Penerima Beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik dari UNIKOM tahun 2011 4. 10 Besar Audisi Presenter berita TVRI Jawa Barat Tahun 2012
Bandung, Desember 2012 Penulis
CITRA ABADI NIM:41809152
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Sejarah Perusahaan 1.1.1 Sejarah Singkat Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan data sejarah Staatsblad Nomor 378 tanggal 14 Agustus 1925, Provinsi Jawa Barat Tingkat I merupakan Provinsi
yang pertama dibentuk di wilayah Hindia Belanda. Pembentukan Provinsi Jawa Barat tersebut, nama resminya West Java Provinsi bagi
kalangan Belanda atau formal pemerintah kolonial Hindia Belanda dan Pasundan bagi kalangan orang bumi putera, dimaksudkan untuk
melaksanakan janji pemerintah kerajaan Belanda tahun 1901 yang memberikan hak otonomi kepada pemerintah Indonesia. Tahun-tahun
berikutnya baru dibentuk Provinsi Jawa Timur Oost Java Provinci. Meskipun demikian, hal itu bukan berarti bahwa pemerintahan
di daerah Jawa Barat baru di mulai sejak tahun 1925 dan sebelumnya belum pernah ada pemerintahan. Kenyataan lain menunjukan, jauh
sebelum tahun tersebut di daerah Jawa Barat telah tumbuh dan berkembang suatu pemerintahan tertentu walaupun bentuk, sistem,
dan strukturnya berlainan dengan tingkat Provinsi. Paling tidak sejak abad ke-5 di Jawa Barat telah tumbuh suatu pemerintahan yang
teratur, yaitu berbentuk kerajaan.Kerajaan dimaksud bernama Tarumanagara dan salah seorang rajanya adalah Purnawarman. sudah
barang tentu bentuk pemerintahan demikian tidak terwujud sekali jadi, melainkan melalui proses yang tidak sebentar.
Menurut sumber, pemerintahan berbentuk kerajaan muncul pada abad ke-2 Masehi, yaitu pemerintahan Kerajaan Salakanagara
dengan ibukotanya Rajatapura dan pendirinya Dawawarman. Dari data sejarah tersebut maka pemerintah menerbitkan
Undang-undang Tahun 1950 Nomor 11 meliputi : Karesidenan Banten, Jakarta, Bogor, Priangan dan Cirebon. Meskipun demikian,
hal itu bukan berarti bahwa pemerintahan di daerah Jawa Barat baru dimulai sejak tahun 1925 dan sebelumnya belum pernah ada
pemerintahan, Sejak masa kerajaan Tarumanagara hingga lahirnya Provinsi
Jawa Barat, di daerah Jawa Barat tiada henti-hentinya berlangsung suatu pemerintahan yang teratur namun bentuk, struktur dan sistem
pemerintahan serta pusat pemerintahan dan pemegang kekuasaan mengalami perubahan dan pergantian juga perkembangan.
Adapun sistem dan struktur pemerintahan kabupaten-kabupaten di priangan sejak abad ke-17 serta di banten dan cirebon sejak abad
ke-19 dipengaruhi pula oleh konsep pemerintahan Jawa dari zaman Mataram dan konsep pemerintahan Barat yang dibawa oleh orang
belanda dan orang inggris. Jika bentuk pemerintahan di Jawa Barat sejak zaman Kerajaan
Tarumanagara hingga Kerajaan Sunda umumnya cenderung berpusat
pada satu pemerintahan pusat, tetapi pada masa Kesultanan Cirebon, Kesultanan Banten, hingga masa kompeni terbagi atas lebih dari satu
pusat pemerintahan. Pada masa pemerintahan kolonial Hindia Belanda terdapat
dualisme sistem pemerintahan di daerah Jawa Barat, yaitu antara sistem pemerintahan kolonial yang berdasarkan konsep Barat yang
berlaku untuk orang-orang Eropa dan hubungan mereka dengan penguasa-penguasa pribumi bupati dengan sistem pemerintahan
tradisional yang berdasarkan konsep yang tumbuh dalam masyarakat pribumi sendiri serta berlaku dari Kabupaten ke bawah.
Lokasi pusat
pemerintahan mengalami
beberapa kali
perpindahan, sesuai dengan berbagai aspek kehidupan masyarakat yang mempengaruhinya dan terjadinya peristiwa dan timbulnya
suasana pemerintahan. Sedangkan pemegang kekuasaan berganti- ganti secara individual dan dinasti seiring dengan masalah usia
manusia pergantian generasi dan perubahan politik, ekonomi, sosial, agama, dan sebagainya.
Gubernur Jendral H. W. Deandels merupakan penguasa kolonial pertama
yang mengeluarkan
peraturan tertulis
mengenai Pemerintahan di Jawa Barat 1809, sedangkan sebelumnya
pemerintahan kolonial diatur hanya berdasarkan kebijakan-kebijakan para pejabat kolonial setempat. Baru pada tahun 1854 dikeluarkan
oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda sebuah undang-udang yang
berlaku umum yang dinamai Regeringsregrelement RR. Pada tahun 1906 dibentuk Gementee sekarang kotamadya di
enam buah kota di daerah Jawa Barat Batavia, Meester Cornelis, Buitenzorg, Sukabumi, Bandung, dan Cherebon yang merupakan
pemerintah daerah otonom pertama di Indonesia, walaupun fungsinya baru kepentingan orang-orang Eropa setempat.
Sekitar 19 tahun kemudian barulah dibentuk daerah otonom yang lebih luas yang meliputi seluruh daerah Jawa Barat dulu Jakarta
dan Jatinegara masuk dalam wilayah pemerintahan Jawa Barat dalam bentuk Provinsi. Pada masa itu pusat pemerintahan Provinsi Jawa
Barat berada di Jakarta dan kepala daerahnya disebut gubernur yang selalu dipegang oleh orang Belanda.
Pada masa itu pula lahir Lembaga Legeslatif secara formal dalam struktur pemerintah daerah yang sekarang dikenal dengan
nama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DPRD. Lembaga
Legeslatif daerah dimaksud adalah Gemeenteraad bagi tingkat Gemeente,
Regentschapsraad bagi tingkat Kabupaten, dan
Provincieraad bagi tingkat Provinsi.
Anggota legestalif daerah Jawa Barat seperti juga di daerah-
daerah lainnya dan di pusat atau Volksraad di domonasi oleh orang
Belanda, baru kemudian dalam jumlah kecil terapat anggota dari
kalangan orang pribumi Indonesia dan orang Timur Asing Cina, India, dan Arab.
Ketua Lembaga Legeslatif tersebut ditempati oleh kepala
daerah yakni Burgemeester Walikota pada tingkat Gemeente,
Bupati pada tingkat Kabupaten, Gubernur pada tingkat Provinsi. sebagian anggota Lembaga Legeslatif daerah itu dipilih oleh rakyat
tertentu tidak semua rakyat dewasa mempunyai hak pilih, sebagian lagi diangkat oleh pemerintah daerah setempat.
Pada masa pendudukan militer Jepang 1942-1945 pemerintah daerah tingkat Provinsi ditiadakan. Yang ada hanyalah pemerintah
daerah tingkat karesidenan Shu kebawah, yaitu Kotamadya Si, Kabupaten Ken, Kewadanan Gun, Kecamatan Son, dan Desa
Ku. Kiranya hal itu dimungkinkan, karena terlebih dahulu wilayah
Indonesia dibagi atas tiga daerah pemerintahan yang masing-masing dipimpin oleh suatu kesatuan militer.
Sesudah Indonesia merdeka 1945 pemerintah daerah tingkat provinsi diadakan lagi. Keputusan ini ditetapkan dalam sidang
Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia PPKI pada tanggal 19 Agustus 1945. Menurut keputusan tersebut wilayah Republik
Indonesia dibagi atas 8 daerah admnistrasi peemrintahan berupa provinsi yang salah satu diantaranya ialah Provinsi Jawa Barat.
Ibukota Provinsi Jawa Barat pada mulanya tetap di Jakarta, namun karena kemudian di Jakarta terjadi kekacauan sesudah
kedatangan tentara Belanda di bawah NICA Netherland Indie Civil Administration, pimpinan dan pemerintahan Republik Indonesia
meninggalkan kota tersebut, maka ibukota provinsi Jawa Barat pun di pindahkan ke Kota Bandung awal tahun 1946. Sejak waktu itu
hingga sekarang ibukota Provinsi Jawa Barat tetap berkedudukan di Kota Bandung.
Selama masa Republik Indonesia yang telah berjalan lebih dari 47 tahun telah banyak terjadi peristiwa dan perubahan suasana di
dalam pemerintahan daerah, termasuk pemerintahan di daerah Jawa Barat. Pada tahun 1956 daerah ibukota RI Jakarta dipisahkan dari
daerah administrasi pemerintahan Provinsi Jawa Barat, karena dibentuk Daerah Istimewa Jakarta dan kemudian menjadi Daerah
Khusus Ibukota Jakarta Raya yang kedudukannya setingkat provinsi. Beberapa undang-undang yang mengatur pemerintahan daerah,
termasuk pemerintahan desa, telah dilahirkan untuk mengembangkan dan meningkatkan pemerintahan daerah itu. Bebrapa ujian berat telah
dialami pula oleh pemerintah Daerah Jawa Barat beserta warganya. Dewasa ini, sejak lahirnya Orde Baru 1966, Pemerintahan Daerah
Jawa Barat beserta seluruh warganya tengah berupaya keras melaksanakan pembangunan dalam segala bidang kehidupan rakyat,
dengan titik berat pada bidang ekonomi guna meningkatkan kesejahteraan dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Jawa Barat dan
seluruh rakyat Indonesia pada umumnya.
Provinsi Jawa Barat, sejak berdirinya sampai sekarang telah dipimpin oleh 11 orang Gubernur, yaitu : M Sutardjo Kartohadi
1945-1946, Mr.Datuk Djamin 1946, M.Sewaka 1946-1952, R.Muhamad sanusi Hardjadinata 1952-1956, R.Ipik Gandamana
1956-1960, H. Mashidu 1960-1970, Solihin GP 1970-1975, H.Aang Kunaefi 1975-11985, HR.Yogie SM 1985-1993,
R.Nuriana 1993-2003 dan H.Danny Setiawan 2003 – 2008,
Ahmad Heryawan dan Yusuf Macan Effendi 2008-2013 Pemerintah Provinsi Jawa Barat, terdiri dari unsur Sekertariat
Daerah Setda yang meliputi : Sekertaris daerah dan Assisten- Assisten
: Pemerintahan,
Perekonomian, Adminsitrasi
dan Kesejahteraan Sosial serta biro-biro yang seluruhnya 13 biro ; 20
Dinas ; 16 Badan ; 1 Kas Daerah, 1Kantor Perwakilan pemerintah Provinsi Jawa Barat, yang berkedudukan di Jakarta.
Organisasi Perangkat Daerah terdiri dari Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Dinas Sosial, Dinas Pertanian Tanaman Pangan,
Dinas Peternakan, Dinas Periklanan, Dinas Kehutanan, Dinas Perkebunan, Dinas Perhubungan, Dinas Tata Ruang dan Pemukiman,
Dinas Bina Marga, Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air, Dinas Pertambangan dan Energi, Dinas Koperasi dan Usaha Kecil
Menengah, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa barat, Dinas Pendapatan Daerah, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dians
Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Dinas Polisi Pamong Praja, Dinas Perdagangan dan Indagro.
1.1.2. Visi dan Misi Pemerintah Jawa barat 1. Visi Pemenrintah Jawa Barat
Pembangunan di Jawa Barat pada tahap kedua RPJP Daerah atau RPJM Daerah tahun 2008-2013 menuntut perhatian lebih, tidak hanya
untuk menghadapi permasalahan yang belum terselesaikan, namun juga untuk mengantisipasi perubahan yang muncul di masa yang akan
datang. Posisi Jawa Barat yang strategis dan berdekatan dengan ibukota negara, mendorong Jawa Barat berperan sebagai agent of
development agen pembangunan bagi pertumbuhan nasional. Berbagai isu global dan nasional yang perlu dipertimbangkan
dalam menyelesaikan isu yang bersifat lokal dan berimplikasi pada kesejahteraan masyarakat. Permasalahan yang dihadapi Jawa Barat
antara lain kemiskinan, penataan ruang dan lingkungan hidup, pertumbuhan dan pemerataan pembangunan, terbatasnya kesempatan
kerja, mitigasi bencana serta kesenjangan sosial. Dalam mengatasi permasalahan tersebut diperlukan penguatan kepemimpinan yang
didukung oleh rakyat dan aspek politis. Arah
kebijakan pembangunan
daerah ditujukan
untuk pengentasan kemiskinan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat,
revitalisasi pertanian dan kelautan, perluasan kesempatan lapangan kerja, peningkatan aksebilitas dan kualitas pelayanan kesehatan dan
pendidikan, pembangunan infrastruktur strategis, perdagangan, jasa dan industri pengolahan yang berdaya saing, rehabilitasi dan
konservasi lingkungan serta penataan struktur pemerintah daerah yang menyiapkan
kemandirian masyarakat
Jawa Barat.Dengan
mempertimbangkan potensi, kondisi, permasalahan, tantangan dan peluang yang ada di Jawa Barat serta mempertimbangkan budaya yang
hidup dalam masyarakat, maka Visi Pemerintahan Daerah Provinsi Jawa Barat tahun 2008-2013 yang hendak dicapai dalam tahapan
kedua Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jawa Barat adalah :
“Tercapainya Masyarakat Jawa Barat yang Mandiri, Dinamis dan Sejahtera”.
Memperhatikan visi tersebut serta perubahan paradigma dan kondisi yang akan dihadapi pada masa yang akan datang, diharapkan
Provinsi Jawa Barat dapat lebih berperan dalam perubahan yang terjadi di lingkup nasional, regional, maupun global.
Penjabaran makna dari Visi Jawa Barat tersebut adalah sebagai berikut :
a. Mandiri : adalah sikap dan kondisi masyarakat Jawa Barat
yang mampu memenuhi kebutuhannya untuk lebih maju dengan mengandalkan kemampuan dan kekuatan sendiri,
terutama dalam bidang pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan,
pelayanan publik berbasis e-government, energi, infrastruktur, lingkungan dan sumber daya air.
b. Dinamis : adalah sikap dan kondisi masyarakat Jawa Barat
yang secara aktif mampu merespon peluang dan tantangan zaman serta berkontribusi dalam proses pembangunan.
c. Sejahtera : adalah sikap dan kondisi masyarakat Jawa Barat
yang secara lahir dan batin mendapatkan rasa aman dan makmur dalam menjalani kehidupan.
Agar visi tersebut dapat diwujudkan dan dapat mendorong efektivitas dan efisiensi pemanfaatan sumber daya yang dimiliki,
ditetapkan misi Provinsi Jawa Barat, yang didalamnya
mengandung gambaran tujuan serta sasaran yang ingin dicapai.
2. Misi Pemerintah Jawa Barat
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Barat 2008-2013 yang merupakan tahapan kedua dari Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jawa Barat 2005-2025, berorientasi pada pembangunan dan peningkatan kompetensi segenap
sumber daya yang terdapat di Jawa Barat dalam segala bidang, guna menyiapkan kemandirian masyarakat Jawa Barat. Hal tersebut akan
dicapai dengan menciptakan aktivitas ekonomi yang efektif dan efisien, menekankan upaya penguatan suprastruktur pelayanan kesehatan dan
pendidikan, melanjutkan
pembangunan infrastruktur
wilayah, memantapkan revitalisasi infrastruktur yang telah ada, meningkatkan
produktifitas pertanian dengan memanfaatkan teknologi berkelanjutan, meningkatkan kerja sama antara pemerintah dengan swasta dan
masyarakat, meningkatkan kualitas lingkungan, meningkatkan kinerja pemerintahan daerah, menyusun perencanaan yang cerdas dan mampu
menjawab masalah serta mengantisipasi peluang dan tantangan yang muncul secara cermat dan cerdas.
Kemampuan ekonomi dalam menciptakan lapangan kerja dan mengurangi kemiskinan akan terus didorong. Kebijakan ekonomi daerah
diarahkan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan berkualitas melalui pengembangan kegiatan utama core business
berdasarkan potensi lokal untuk mengurangi disparitas kesejahteraan antarwilayah.Hal ini dilakukan melalui pengembangan agribisnis, bisnis
kelautan, industri manufaktur, jasa, dan pariwisata, yang ditunjang oleh pengembangan dunia usaha, investasi, infrastruktur dan keuangan
daerah. Dorongan terhadap pertumbuhan ekonomi juga dilakukan
dengan mempercepat pembangunan infrastruktur bagi penyediaan energi termasuk listrik, serta memantapkan infrastruktur wilayah dalam rangka
mendukung pemerataan dan pertumbuhan ekonomi. Kebijakan berlanja daerah diupayakan dengan pengaturan pola
pembelanjaan yang proporsional, efisien dan efektif, dengan berprinsip pada pro growth, pro poor, pro job, pro environment, pro public,
melalui alokasi anggaran untuk 20 pendidikan, peningkatan kualitas
dan kuantitas pelayanan kesehatan serta penggunaan indeks relevansi anggaran dalam penentuan anggaran belanja, penganggaran untuk
mitigasi serta kebencanaan dan kerjasama antar daerah. Isu strategis mengenai permasalahan yang berkaitan dengan
fenomena atau yang belum dapat diselesaikan pada periode 5 lima tahun sebelumnya serta memiliki dampak jangka panjang bagi
keberlanjutan pelaksanaan pembangunan, akan diatasi secara bertahap isu-isu ini mencakup aksesibilitas dan mutu pelayanan pendidikan
masyarakat, pelayanan kesehatan masyarakat, ketersediaan dan pelayanan infrastruktur, penanganan kemiskinan dan pengangguran,
penangan bencana alam, pengendalian lingkungan hidup, penanganan ketenagakerjaan, pemerintahan dan politik, pengendalian kependudukan,
pemberdayaan ekonomi, apresiasi budaya daerah dan pemerintahan otonom.
Dalam rangka mengantisipasi kondisi dan permasalahan yang ada serta memperhatikan tantangan ke depan dengan memperhitungkan
peluang yang dimiliki, maka rumusan Misi Provinsi Jawa Barat dalam rangka pencapaian Visi Jawa Barat 2013 ditetapkan dalam 5 lima misi
berikut ini, untuk mencapai masyarakat Jawa Barat yang mandiri, dinamis dan sejahtera.
Misi Pertama :Mewujudkan Sumber Daya Manusia Jawa Barat yang Produktif dan Berdaya Saing
.
Tujuan : 1. Mendorong masyarakat ke arah peningkatan kualitas
pendidikan, kesehatan, dan kompetensi kerja 2. Menjadikan masyarakat Jawa Barat yang sehat, berbudi
pekerti luhur serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.
Sasaran : 1. Tuntasnya program pemberantasan buta aksara
2. Meningkatnya akses dan mutu pendidikan terutama untuk penuntasan wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun dan
pencanangan wajib belajar 12 tahun bagi anak usia sekolah. 3. Meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan
terutama untuk kesehatan ibu dan anak. 4. Meningkatnya pelayanan sosial dan penanggulangan
korban bencana. 5. Meningkatnya kesetaraan gender.
6. Meningkatnya kualitas dan perlindungan terhadap tenaga kerja.
7. Meningkatnya peran pemuda dan prestasi olahraga dalam pembangunan kualitas hidup dan kehidupan masyarakat.
8. Meningkatnya kualitas kehidupan beragama. 9. Revitalisasi nilai-nilai budaya dan kearifan lokal.
Misi Kedua, :Meningkatkan Pembangunan Ekonomi Regional Berbasis Potensi Lokal
. Tujuan :Meningkatkan daya beli dan ketahanan pangan masyarakat
melalui pengembangan aktivitas ekonomi berbasis potensi lokal.
Sasaran : 1. Meningkatnya aktivitas ekonomi regional berbasis potensi
local. 2. Meningkatnya kesempatan dan penyediaan lapangan kerja.
3. Meningkatnya peran kelembagaan dan permodalan KUMKM dalam pengembangan ekonomi lokal yang
berdaya saing. 4. Meningkatnya investasi yang mendorong penciptaan
lapangan kerja. 5. Terpenuhinya kebutuhan pangan masyarakat.
Misi Ketiga, Meningkatkan Ketersediaan dan Kualitas Infrastruktur Wilayah
. Tujuan :Menyediakan infrastruktur wilayah yang mampu
mendukung aktivitas ekonomi, sosial dan budaya. Sasaran :
1. Tersedianya infrastruktur transportasi yang handal dan terintegrasi untuk mendukung pergerakan perhubungan
orang, barang dan jasa.
2. Tersedianya infrastruktur sumber daya air dan irigasi yang handal
untuk mendukung
upaya konservasi
dan pendayagunaan sumber daya air, serta pengendalian daya
rusak air. 3. Meningkatnya cakupan pelayanan dan kualitas infrastruktur
energi dan ketenagalistrikan di Jawa Barat. 4. Meningkatnya akses masyarakat terhadap sarana dan
prasarana dasar pemukiman mencakup persampahan, air bersih, air limbah.
5. Terwujudnya keamanan
dan keserasian
dalam pembangunan infrastruktur.
Misi Keempat: Meningkatkan Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan
Untuk Pembangunan
yang Berkelanjutan
. Tujuan :Mewujudkan keseimbangan lingkungan dan keberlanjutan
pembangunan. Sasaran :
1. Terkendalinya pertumbuhan, pertambahan jumlah serta persebaran penduduk.
2. Berkurangnya tingkat pencemaran, kerusakan lingkungan, dan resiko bencana.
3. Meningkatnya fungsi kawasan lindung Jawa Barat. 4. Terlaksananya penataan ruang yang berkelanjutan.
5. Meningkatnya ketersediaan dan pemanfaatan energi alternatif yang ramah lingkungan serta energi terbaharukan
diantaranya panas bumi, angin, dan surya.
Misi Kelima :Meningkatkan Efektifitas Pemerintahan Daerah dan Kualitas Demokrasi
. Tujuan :
1. Mengembangkan birokrasi yang semakin profesional dan akuntabel.
2. Mewujudkan kehidupan demokrasi dan terpeliharanya semangat kebangsaan.
Sasaran : 1. Meningkatnya kinerja dan disiplin aparatur yang berbasis
kompetensi. 2. Terwujudnya kelembagaan dan ketatalaksanaan pemerintah
daerah serta pengelolaan keuangan daerah yang akuntabel dan berbasis teknologi informasi.
3. Meningkatnya pelayanan publik yang dapat diakses dengan mudah dan cepat oleh seluruh lapisan masyarakat.
4. Meningkatnya kinerja pemerintahan desa dan pembangunan perdesaan.
5. Meningkatnya pembangunan dan pembinaan hukum di daerah. 6. Meningkatnya peran pemerintah dan masyarakat dalam
pemeliharaan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat.
7. Meningkatnya kerjasama daerah dalam pembangunan. 8. Meningkatnya peran dan fungsi partai politik.
9. Menguatnya peran masyarakat madani dalam kehidupan politik
10. Tumbuhnya pembangunan
kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara. Dalam rangka mewujudkan ke 5 lima misi tersebut,
didasarkan pada nilai-nilai agama dan budaya daerah, dengan prinsip- prinsip penyelenggaraan pemerintahan, sebagai berikut :
1. Good Governance tata kelola kepemerintahan, yaitu kepengelolaan dan kepengurusan pemerintahan yang baik
bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme KKN untuk menciptakan
penyelenggaraan negara
yang solid,
bertanggung jawab, efektif dan efisien, dengan menjaga keserasian interaksi yang konstruktif di antara domain
negara, swasta dan masyarakat. 2. Integrity integritas, yaitu suatu kesatuan perilaku yang
melekat pada prinsip-prinsip moral dan etika, terutama mengenai karakter moral dan kejujuran, yang dihasilkan
dari suatu sistem nilai yang konsisten. 3. Quality and Accountability mutu dan akuntabilitas, yaitu
suatu tingkatan kesempurnaan, merupakan karakteristik pribadi yang mampu memberikan hasil yang melebihi
kebutuhan atau pun harapan, dan sebuah bentuk tanggung jawab untuk suatu tindakan, keputusan dan kebijakan yang
telah mempertimbangkan mengenai aturan, pemerintahan dan implementasinya, dalam pandangan hukum dan tata
kelola yang transparan. 4. Pemerataan pembangunan yang berkeadilan, yaitu upaya
mewujudkan peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat
untuk mengurangi
tingkat kemiskinan,
kesenjangan antarwilayah, dan kesenjangan sosial antar kelompok masyarakat, melalui pemenuhan kebutuhan akses
pelayanan sosial dasar termasuk perumahan beserta sarana dan prasarananya, serta memberikan kesempatan berusaha
bagi seluruh lapisan masyarakat untuk menanggulangi pengangguran dengan menyeimbangkan pengembangan
ekonomi skala kecil, menengah, dan besar. Penggunaan data dan informasi yang terintegrasi Satu Data dan
Informasi Jawa
Barat yang
akurat, terbaharukan
dan dapat
dipertanggungjawabkan.Dokumen tersebut terdiri dari data dan informasi spasial keruangan dan a-spasial non keruangan.
1.1.3. Logo dan Arti Logo Perusahaan Moto Daerah Provinsi Jawa BaratGEMAH RIPAH REPEH
RAPIH
Sebuah pepatah lama di kalangan masyarakat sunda yang berarti bahwa daerah Jawa Baratyang kaya raya ini didiami oleh penduduk
yang padat serta hidup makmur dan dama Gambar 1.1 Lambang Jawa Barat
1. Arti Lambang Jawa Barat KUJANG