62
Pendidikan Kewarganegaraan: Kecakapan Berbangsa dan Bernegara untuk Kelas IX
akan menyebabkan terpuruknya nilai moral dan etika kesopanan. Sebagai contoh maraknya tempat-tempat perjudian dan kemaksiatan.
Padahal sesungguhnya kedua hal tersebut sangat merusak moral individu suatu bangsa. Hal ini tentu saja akan dapat mengikis habis
arti dan nilai luhur Pancasila yang dianut oleh bangsa Indonesia.
Sumber: Indonesian Heritage: Religi and Ritual, 1998
Diskusikanlah dengan teman sekelompokmu mengenai pengaruh
globalisasi dalam kehidupan politik di Indonesia. Setelah itu,
presentasikan di depan kelas.
Mari, Berdiskusi
Sumber: Tempo, 7 September 2003
Konflik bernuansa SARA yang sering terjadi di sebagian daerah di Indonesia sangat
membahayakan kehidupan berbangsa dan bernegara.
Gambar 3.8
Toleransi antarumat beragama harus tetap dijunjung tinggi, jangan sampai
terpengaruh arus globalisasi yang mengusung misi gaya kapitalis dan
pemikiran liberalis.
Gambar 3.7
2. Kehidupan Politik di Indonesia
Salah satu pengaruh negatif globalisasi adalah munculnya sikap-sikap politik yang jauh dari kepribadian bangsa Indonesia,
seperti aksi-aksi demonstrasi yang diikuti perilaku anarkis sehingga menimbulkan kerusuhan. Tahukah kamu bahwa di Barat banyak
orang berdemontrasi dengan tertib dan tidak anarkis. Jika demonstrasi di Indonesia selalu berujung rusuh, berarti pengaruh dari manakah
hal tersebut? Selain itu, sikap atau perilaku oknum politikus yang kurang mencerminkan kepribadian bangsa, seperti penggunaan cara-
cara politik uang untuk memenangkan suatu tujuan. Hal tersebut merupakan pengaruh kehidupan politik dari luar negeri yang dibawa
ke dalam kehidupan politik di dalam negeri.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Globalisasi
63
Pengaruh globalisasi ternyata dapat memengaruhi ideologi negara dan tanpa sadar telah digantikan oleh gaya kapitalis. Sesungguhnya,
saat ini Indonesia telah dijajah oleh penjajahan model baru. Penjajahan itu secara jelas menghancurkan seluruh aspek pertahanan kita dari
dalam dengan memanfaatkan satu kelompok tertentu.
Akibat penjajahan model baru dengan simbol globalisasi, yang mengikutsertakan misi perubahan idiologi suatu negara secara
perlahan menjadi ideologi negara pencetus globalisasi dengan gaya kapitalis dan pemikiran liberalis.
3. Pergeseran Nilai-nilai Budaya yang Menimbulkan Perilaku Tanpa Arah Anomi
Masuknya unsur-unsur globalisasi yang sangat gencar dalam waktu yang relatif lebih singkat akan mengakibatkan terjadinya
berbagai perubahan sosial budaya secara susul menyusul. Sementara itu, sistem nilai dan norma yang ada dalam kehidupan masyarakat
tidak siap mengantisipasi terjadinya perubahan-perubahan itu. Akibatnya, masyarakat menjadi kebingungan anomi.
Kebingungan masyarakat terhadap terjadinya perubahan- perubahan nilai budaya tidak akan berlangsung lama jika masyarakat
tersebut dapat menyesuaikan dengan cepat. Hal yang dikhawatirkan akibat anomi ini adalah nilai-nilai budaya yang telah ada menjadi
rusak dan dipengaruhi oleh budaya luar. Misalnya, suatu daerah yang tadinya masyarakat pertanian menjadi masyarakat industri.
Perubahan-perubahan yang terjadi pada era globalisasi tersebut merupakan suatu hal yang sulit dihindari. Globalisasi dapat membawa
pengaruh terhadap nilai yang telah dimiliki bangsa Indonesia. Dahulu nilai-nilai kebersamaan dan kekeluargaan, saling menghormati tepo
seliro, norma kesopanan, serta norma kesusilaan begitu dijunjung tinggi oleh seluruh masyarakat. Kini lambat laun hal tersebut
sudah mulai memudar, terutama di wilayah perkotaan. Masyarakat sudah bersikap individualisme mementingkan diri sendiri dalam
menjalankan kehidupan , tanpa memerhatikan lingkungan sekitar.
Gejala tersebut dapat dilihat dari berubahnya sikap mental dan budaya pada masyarakat karena adanya arus informasi. Hal ini
disebabkan oleh ada kecenderungan untuk menilai kemajuan suatu masyarakat dengan membandingkannya pada nilai-nilai yang dianut
oleh masyarakat luar yang lebih maju. Dengan demikian mau tidak mau masyarakat akan mengikuti pola ini, walaupun tidak sesuai dengan
budaya. Mereka biasanya beralasan “modernisasi” ataupun “mengikuti kecenderungan global.” Salah satu contoh negatif yang dianggap sebagai
modernisasi adalah penyalahgunaan narkotika.
Dengan demikian salah satu akibat globalisasi adalah terjadinya perubahan tujuan pada nilai-nilai yang selanjutnya berpengaruh pada
terjadinya perubahan norma-norma peradaban sebagai tolak ukur perilaku warga masyarakat. Perubahan ini berlanjut dengan perubahan
norma perilaku sehingga bisa menjelma dalam wujud pergeseran, konflik, ataupun benturan. Perubahan yang pertama biasanya terjadi
karena mudah bercampurnya nilai dan norma lama dengan yang baru dikenal. Perubahan yang kedua merupakan yang paling sering
Diskusikanlah dengan teman sekelompokmu mengenai
pergeseran nilai-nilai budaya yang terjadi di lingkungan keluargamu.
Setelah itu, presentasikan di depan kelas.
Mari, Berdiskusi
Di unduh dari : Bukupaket.com
64
Pendidikan Kewarganegaraan: Kecakapan Berbangsa dan Bernegara untuk Kelas IX
Sumber: Tempo, 13 September 2001
Pola perilaku masyarakat dengan meninggalkan nilai-nilai lama yang
sudah pasti menuju nilai-nilai baru yang belum pasti disebut anomi.
Cakrawala
terjadi dan biasanya memerlukan masa peralihan sebelum dihadapi dengan sikap positif damai atau negatif penolakan untuk berdamai.
Biasanya wujud yang kedua menunjukkan adanya perbedaan dalam masyarakat yang bersangkutan sehingga ada sebagian warga masyarakat
yang menerima dan yang menolak perubahan. Dalam keadaan ini bisa terjadi perdamaian antara pihak yang menerima dan pihak yang
menolak. Lain halnya dengan perubahan yang berwujud benturan. Dalam hal ini mudah timbul berbagai derajat sikap pertentangan.
Dalam era globalisasi ini terjadi kecenderungan dominasi budaya oleh satu kebudayaan terhadap kebudayaan lain ternyata tidak dengan
sendirinya menghasilkan suatu kebudayaan global. Dominasi pengaruh sepihak itu, suatu saat akan disadari sebagai pengikisan atau pelemahan
secara perlahan terhadap budaya yang diunggulinya. Meningkatnya kesadaran itu pada akhirnya akan membangkitkan pertentangan dari
pihak yang didominasinya. Hal ini karena dominasi lambat laun akan dirasakan sebagai pengurangan terhadap makna nilai-nilai kebudayaan
yang didominasi. Penentangan itu biasanya timbul bersamaan dengan adanya kesadaran untuk memulihkan nilai-nilai budaya sendiri.
Oleh karena itu, betapa pun kuatnya pengaruh dari luar budaya dan peradaban tidak mungkin terwujud. Pluralisme kebudayaan dan
peradaban akan tetap menjadi ciri khas manusia dan setiap pengingkaran terhadap ciri khas tersebut senantiasa akan mengakibatkan pertentangan,
apapun caranya dan bagaimanapun bentuknya.
4. Kegiatan Ekonomi